Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

“Kasus Korupsi Bupati Budhi Sarwono atas pengadaan proyek


pembangunan infrastruktur di Kab.Banjarnegara Tahun 2021”

Dosen Pengampuh : Dra.Hj.Rosmawati Ibrahim, SST,MS.M.Kes

OLEH :

WA ODE APRILYA NINGSIH PALIRA


PBD.22057

KELAS AJENG A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PELITA IBU KENDARI

S1 KEBIDANAN

2022 / 2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 30 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang....................................................................................1
b. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
c. Tujuan Penulisan ...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

a. Definisi Korupsi..................................................................................2
b. Faktor Penyebab Korupsi ..................................................................2
c. Dampak Korupsi ................................................................................3
d. 20 Kasus Korupsi Indonesia.............................................................. 5

BAB III STUDI KASUS

 Kasus Korupsi Bupati Budhi Sarwono Atas Pengadaan


Proyek Pembangunan Infrastruktur Di Kab.Banjarnegara.............. 15

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ......................................................................................20
b. Saran ................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus korupsi sekarang ini menjadi kasus yang terus menjadi sorotan
diIndonesia karena pelakunya tidak lain adalah pejabat-pejabat negara yang
menduduki posisi penting dalam pemerintahan.Tindak pidana korupsi adalah
suatu perbuatan melawan hukum yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merugikan perekonomian negara yang dari segi materiil perbuatan
itu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan etika dan nilai-nilai
keadilan masyarakat, di samping itu juga merupakan perilaku kejahatan yang sulit
ditanggulangi. Sulitnya penanggulangan tindak pidana korupsi ini terlihat dari
banyaknya putusan pengadilan yang membebaskan terdakwa kasus korupsi atau
ringannya sanksi yang harus diterima oleh terdakwa yang tidak sesuai dengan
kejahatan yang telah dilakukannya. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, rasa
keadilan dan rasa kepercayaan atas hukum dan perundang undangan dari rakyat
sebagai warga negara dapat berkurang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari korupsi ?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab korupsi ?
3. Apa saja dampak-dampak dari korupsi
4. Bagaimana kronologis kasus Bupati Budhi Sarwono ?

C. Tujuan

Untuk mengetahui penyebab apa saja yang mendorong seseorang untuk


melakukan tindakan korupsi .

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi korupsi

Korupsi adalah gejala masyarakat yang dapat dijumpai di hampir segala


tempat. Korupsi berasal dari kata latin “corruptio” atau “corruptus” yang berarti
kerusakan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, dan tidak bermoral
kesucian.

Dalam kamus umum bahasa Indonesia oleh Pius A. Partanto dan M.


Dahlan Al Bahrry, korupsi dirumuskan sebagai perbuatan yang buruk
seperti kecurangan, penyelewengan, penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan
diri, dan mudah disuap.

Menurut Sayed Hussein Alatas dalam bukunya “Corruption and the


Disting of Asia” menyatakan bahwa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai
korupsi adalah penyuapan, pemerasan, nepotisme, dan penyalahgunaan
kepercayaan atau jabatan untuk kepentingan pribadi.

Sedangkan menurut Robert Klitgaard, pengertian korupsi adalah tingkah


laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara karena
keuntungan status atau uang yang menyangkut pribadi (perorangan, keluarga
dekat, kelompok sendiri), atau melanggar aturan-aturan pelaksanaan beberapa
tingkah laku pribadi.

Sementara menurut Jeremy Pope, korupsi melibatkan perilaku dipihak


para pejabat sektor publik, baik politisi maupun pegawai negeri sipil.
Mereka secara tidak wajar dan tidak sah memperkaya diri sendiri atau orang yang
dekat dengan mereka dengan menyalahgunakan wewenang yang dipercayakan
kepada mereka.

B. Faktor penyebab korupsi


 Aspek Individu

2
Pelaku korupsi Apabila dilihat dari segi si pelaku korupsi, sebab sebab dia
melakukan korupsi dapat berupa dorongan dari dalam dirinya, yang dapat pula
dikatakan sebagai keinginan, niat, atau kesadarannya untuk melakukan. Sebab-
sebab seseorang terdorong untuk melakukan korupsi antara lain sebagai berikut:

 Sifat Tamak Manusia


 Moral Yang Kurang Kuat Menghadapi Godaan
 Penghasilan Kurang Mencukupi Kebutuhan Hidup Yang Wajar
 Kebutuhan Hidup Yang Mendesak
 Gaya Hidup Konsumtif
 Malas Atau Tidak Mau Bekerja Keras
 Ajaran-Ajaran Agama Kurang Diterapkan Secara Benar
 Aspek Organisasi

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem
pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban
korupsi atau dimana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi
karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi.Di antara
penyebabnya adalah:

 Kurang Adanya Teladan Dari Pemimpin


 Tidak Adanya Kultur Organisasi Yang Benar
 Sistem Akuntabilitas di Instansi Pemerintah Kurang Memadai
 Kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen
 Manajemen Cenderung Menutupi Korupsi Di Dalam Organisasinya
C. Dampak korupsi

Dari sisi ekonomi, dampaknya yaitu lesunya pertumbuhan ekonomi dan


investasi, penurunan produktivitas, rendahnya kualitas barang dan jasa
publik,menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak dan meningkatnya hutang
pemerintah. Sedangkan untuk sisi Sosial bahwa korupsi merupakan penyebab
kemiskinan, tercermin dari Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik,

3
Pengentasan kemiskinan semakin lambat, terbatasnya akses masyarakat miskin,
meningkatnya angka kriminalitas, dan yang terakhir yaitu terlihat dari solidaritas
sosial yang semakin langka.

4
20 KASUS KORUPSI INDONESIA

1. Kasus Korupsi Bupati Budhi Sarwono Atas Pengadaan Proyek


Pembangunan Infrastruktur Di Kab.Banjarnegara

Mantan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono telah ditahan oleh Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi
terkait pengadaan barang dan jasa pada PUPR anggaran 2017-2018.
Keputusannya ditetapkan pada Jumat (3/9/2021).

Putusan yang dibacakan Hakim Ketua Rochmad dalam sidang di


Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Kamis, lebih ringan dari
tuntutan jaksa selama 12 tahun penjara. Selain hukuman badan, hakim juga
menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp700 juta yang jika tidak dibayarkan maka
akan diganti dengan kurungan selama 6 bulan. Hakim juga tidak menjatuhkan
hukuman tambahan berupa pembayaran yang pengganti kerugian negara sebesar
Rp26,02 miliar sebagaimana tuntutan jaksa.

2. Kasus Korupsi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Diduga Terima


Rp. 5,4 Miliar.

Kasus korupsi nurdin abdullah di duga Teima rp. 5,4 miliar, sebagai
tersangka kasus dugaan suap proyek infrastruktur dilingkungan pemerintahan
provinsi sulawesi selatan. Adapun pasal yang menjeret nurdin abdullah adalah
pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 dan pasal 12B undang-undang
(UU) Nomor 31 Tahun 1999tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001tentang perubahan atas UU
31 Tahun 1999tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat 1 ke
1 KUHP. Divonis 5 tahun penjara dan denda 500 juta.

3. Kasus Suap Walikota Bekasi, Rahmat Effendi

5
KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi resmi ditetapkan sebagai
tersangka suap pengadaan barang dan jasa serta lelang di lingkungan Pemerintah
Kota (Pemkot) Bekasi Tahun 2022.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menjelaskan, kasus ini
berawal dari laporan masyarakat yang menyebut adanya penyerahan uang kepada
Sekretaris Dinas Penanman Modal dan PTSP Kota Bekasi M Bunyamin. Atas
dasar itu, KPK kemudian bergerak menuju sebuah lokasi di Kota Bekasi. Saat di
lokasi, KPK sudah mengetahui bahwa M Bunyamin telah memasuki rumah dinas
Wali Kota Bekasi dengan membawa uang yang diduga akan Rahmat Effendi.

Suap yang diterima Rahmat Effendi itu diduga terkait dengan proyek pengadaan
barang dan jasa, serta lelang jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi.

Lokasi-lokasi itu antara lain pembebasan lahan sekolah di wilayah Rawalumbu


senilai Rp 21,8 miliar, pembebasan lahan Polder 202 senilai Rp 25,8 miliar,
pembebasan lahan Polder Air Kranji senilai Rp 21,8 miliar, dan melanjutkan
proyek pembangunan gedung teknis bersama senilai Rp 15 miliar. Atas dasar itu,
KPK kemudian resmi menetapkan RE sebagai tersangka kasus suap pada Kamis
(6/1/2022).

4. Kasus Korupsi Penerimaan Mahasiswa Baru, Rektor Unila Diduga


Ajak Jajaran Terlibat

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga Rektor Unversitas Lampung


(Unila) Karomani sengaja mengajak jajaran struktural di Unila masuk dalam
kepengurusan penerimaan mahasiswa baru. Proses itu kemudian berujung pada
tindak pidana korupsi berupa penyuapan.

KPK menetapkan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani sebagai


tersangka kasus dugaan suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru pada Unila
tahun akademik 2022.

Sebagai penerima, Karomani, Heryandi, dan Muhammad Basri disangka


melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 199

6
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
UU Nomor 20 Tahun 200 Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

5. Kasus Korupsi Gubernur Papua,Lukas Enembe

Nama Gubernur Papua, Lukas Enembe, kembali jadi perbincangan setelah


dicegah untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.
Pencegahanke luar negeri Lukas disinyalir berkaitan dengan kasus dugaan korupsi
yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lukas Enembe diduga terjerat kasus penerimaan gratifikasi sebesar Rp1


miliar. Tak hanya dicegah ke luar negeri oleh Direktorat Jenderal (Ditjen)
Imigrasi, rekening milik Lukas juga telah diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan (PPATK).

6. Kasus Korupsi Pembebasan Lahan Bandar Toraja

Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Negeri Makassar


menjatuhkan vonis bebas terhadap dua terdakwa dugaan korupsi pembebasan
lahan Bandara Buntu Kunik di Tana Toraja, yakni Enos Karoma dan Ruben
Rombe Randa.

Sebelumnya, keduanya didakwa melanggar Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 18 UU No.


31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana,
Subsidair Pasal 3 Jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999. Sebagaimana telah diubah
menjadi UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP Jo
Pasal 64 ayat (1) KUHP pidana dengan total kerugian negara sebesar Rp
Rp7.369.425.158.

7. Korupsi Korupsi Dana Pensiun Pertamina, Kejaksaan Tangkap


Buronan Bety Salim

7
Kasus pembobolan Dana Pensiun Pertamina (Dapen Pertamina) yang merugikan
keuangan negara senilai Rp 1,4 triliun makin terang ujungnya. Kejaksaan Agung
(Kejagung) akhirnya berhasil menangkap Bety, komisaris utama perusahaan
sekuritas yang menjadi buron kasus ini.

8. Kasus Korupsi Pengadaian Makassar, Oleh Hasmiati

Seorang oknum sales Pegadaian di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel),


Hasmiati alias Mimi terjerat kasus korupsi atas pengajuan 29 gadai kredit cepat
aman (KCA) bersama sejumlah nasabah.

Kasus yang merugikan negara senilai Rp 4,2 miliar itu segera disidangkan di
Pengadilan Negeri (PN) Makassar. Hasmiati diduga melakukan aksinya sejak
Januari 2018 hingga Desember 2019. Akibatnya, Hasmiati didakwa Pasal 2 Ayat
1 subsider Pasal 3 Juncto Pasal 18 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

9. Kasus Korupsi PT Asabri

Dalam kasus korupsi PT Asuransi Angkatan Bersenjata Indonesia atau Asabri


(Persero), negara harus merugi Rp 22,7 triliun. Diketahui, jajaran manajemen PT
Asabri melakukan pengaturan transaksi berupa investasi saham dan reksa dana
bersama dengan pihak swasta. Sebanyak tujuh orang telah divonis bersalah dalam
kasus ini. Mereka adalah Adam Rachmat Damiri (Dirut Asabri 2011-2016),
Sonny Widjaja (Dirut Asabri 2016-2020), dan Bachtiar Effendi (Direktur
Investasi dan Keuangan Asabri 2008-2014). Kemudian Hari Setianto (Direktur
Asabri 2013-2014 dan 2015-2019), Heru Hidayat (Direktur PT Trada Alam
Minera dan Direktur PT Maxima Integra), Lukman Purnomosidi (Direktur Utama
PT Prima Jaringan), serta Jimmy Sutopo (Direktur Jakarta Emiten Investor
Relation).

10. Kasus penyerobotan lahan di Riau Oleh Damadi

8
Kejaksaan Agung berhasil mengungkap kasus korupsi yang menyeret PT Duta
Palma Group. Pemilik PT Duta Palma Group Surya Darmadi ditetapkan sebagai
tersangka kasus korupsi penyerobotan lahan bersama mantan Bupati Indragiri
Hulu (Inhu) periode 1998-2008. Surya Darmadi diduga melakukan korupsi dalam
penyerobotan lahan seluas 37.095 hektar di wilayah Riau melalui PT Duta Palma
Group.

Daftar Buronan KPK, Mardani Maming, dan Jejak Harun Masiku Diketahui, Raja
Thamsir Rachman pernah melawan hukum dengan menerbitkan izin lokasi dan
izin usaha perkebunan di kawasan Indragiri Hulu atas lahan seluas 37.095 hektar
kepada lima perusahaan milik PT Duta Palma Group. Surya Darmadi kemudian
mempergunakan izin usaha lokasi dan izin usaha perkebunan tanpa izin pelepasan
kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan serta tanpa adanya hak guna usaha
dari Badan Pertanahan Nasional. Apabila terbukti di pengadilan, kasus korupsi
yang melibatkan Surya Darmadi akan menjadi yang terbesar di Indonesia dengan
kerugian negara mencapai Rp 78 triliun.

11. Kasus Korupsi Korupsi Ekspor Minyak Goreng

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI,


Indrasari Wisnu Wardhana ditetapkan sebagai tersangka tindakan melanggar
hukum dalam Pemberian Fasilitas Ekspor Minyak Goreng Tahun 2021-2022.

Kasus dugaan korupsi minyak goreng yang melibatkan 5 tersangka dan sempat
membuat terkejut masyarakat tak lama lagi akan disidangkan di Penga Dalam
perkara ini diduga mengakibatkan kerugian perekonomian negara hingga Rp
18.359.698.991.659.

Para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-undang RI
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang RI Nomor 20
Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

9
12. Kasus Korupsi pembangunan Rumah Sakit Batua Makassar

Sidang Kasus Dugaan Korupsi Eks Kepala Dinkes Makassar. Ihwan Fajar
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Makassar menggelar sidang dugaan
korupsi pembangunan Rumah Sakit Batua dengan agenda pembacaan dakwaan
Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap 13 terdakwa. JPU mendakwa Mantan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar, Naisyah T Azikin menyalahgunakan
wewenang dan mengatur proyek.

JPU Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Adnan Hamzah yang membacakan surat
dakwaan mengatakan pihaknya mendakwa Naisyah dengan pasal berlapis.
Naisyah didakwa pasal 2 ayat (1) subsider pasal 3 Jo pasal 18 ayat (1) Undang-
Undang Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 dan pasal 56 KUHP.

Akibatnya negara mengalami kerugian Rp22,6 miliar. Naisyah terancam pidana


minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

13. Kasus Korupsi PT Jiwasraya

Kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terungkap setelah mereka gagal


membayar polis kepada nasabah terkait investasi Saving Plan sebesar Rp 12,4
triliun. Sebanyak enam orang telah divonis bersalah, yaitu Hary Prasetyo
(Direktur Keuangan Jiwasraya), Hendrisman Rahim (mantan Direktur Utama
Jiwasraya), Syahmirwan (mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan
Jiwasraya), Joko Hartono Tirto (Direktur PT Maxima Integra), Benny
Tjokrosaputro (Direktur Utama PT Hanson International) dan Heru Hidayat
(Direktur PT Trada Alam Minera dan Direktur PT Maxima Integra). Akibat kasus
korupsi ini, negara mengalami kerugian sebesar Rp 16,8 triliun.

14. Kasus Korupsi Bank Century

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memanggil mantan Deputi Gubernur


Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S Goeltom, Selasa (13/11/2018). Miranda
sendiri telah datang ke Gedung Merah Putih KPK sejak pukul 09.30 WIB tadi. Ia

10
pun tampak keluar sekitar pukul 11.10 WIB.(DYLAN APRIALDO
RACHMAN/KOMPAS.com)

Kasus korupsi yang memiliki nilai fantastis berikutnya adalah kasus Bank
Century. Pasalnya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 7 triliun. Nilai tersebut
berdasarkan Laporan Hasil Perhitungan (LHP) kerugian negara atas kasus
tersebut. Pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) ke Bank Century
telah menyebabkan kerugian negara Rp 689,394 miliar. Kemudian untuk
penetapan sebagai bank berdampak sistematik telah merugikan negara
sebesar Rp 6,742 triliun.

15. Kasus Korupsi Gubernur Bengkulu Tersangka Korupsi RSUD M


Yunus

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) polri akhirnya menetapkan gubernur


bengkulu Junaidi Hamsah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembayaran
honor tim pembina di RSUD M yunus. Terjeret pasal 2 ayat 1UU No31 Tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana diubah dengan
UU No 20 Tahun 2001 tentang pemberanyasan tindak pidana korupsi.

16. Kasus Angelina Sondakh Jadi Tersangka Kasus Suap Pembangunan


Wisma Atlet

Angelina Sondakh Jadi Tersangka Kasus Suap Pembangunan Wisma Atlet di


palembang melanggar pasal 5ayat 2atau pasal 11 atau pasal 12 huruf a UU
pemberantasan tindak pidana korupsi. Dengan ancaman pindana penjara paling
lama 20 tahun dan denda paling banyak rp. 1 miliar.

17. Kasus Korupsi Proyek Hambalang Dibogor Oleh Andi Mallarangeng

Andi mallarangeng terbukti melakukan tindak pidana korupsi Proyek Pusat


Pendidikan pelatihan Dan sekolah Naisional dihambalang bogor. Andi melanggar
pasal 3jo pasal 18 UU No 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tidak pidana
korupsi sebagaiman diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 k1 jo
pasal 65 ayat 1 KUHP Pidana. Divonis 4 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta.

11
18. Kasus Suap Jual Beli Perkara Di Mahkamah Agung Yang Dibongkar
KPK

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus suap kembali terjadi di lingkungan


Mahkamah Agung (MA). Kali ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menetapkan Hakim Agung Kamar Perdata MA Sudrajad Dimyati sebagai
tersangka dugaan suap pengurusan perkara.

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung atau MA merupakan penegak keadilan


tertinggi di Indonesia. Sebagai lembaga yang menjalankan peradilan kasasi,
keputusan hukum MA adalah yang paling final. Karenanya, dalam menjalankan
tugas dan fungsi, MA harus adil, tepat, dan benar. Namun, belakangan kinerja
MA dipertanyakan usai Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK melakukan
OTT terhadap Hakim Agung Sudrajad Dimyati.

Ini adalah kali pertama sepanjang sejarah Indonesia seorang hakim agung kena
operasi tangkap tangan atau OTT. Sudrajad Dimyati ditetapkan sebagai tersangka
kasus dugaan suap pengurusan perkara di MA. Hakim Agung Kamar Perdata itu
diduga menerima uang pelicin dalam sengketa perdata Koperasi Simpan Pinjam
atau KSP Intidana.

19. Kasus Korupsi Ekspor Benih Lobster

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kasus


Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bermula dari pembukaan
kran Ekspor Benih Lobster alias benur yang sebelumnya dilarang dan berujung
pada suap.

Sebelumnya, lembaga antirasuah menetapkan Edhy dan enam orang lainnya


sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait dengan
perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan
sejenis lainnya Tahun 2020.

Tersangka lainnya adalah Stafsus Menteri KKP, Safri dan Andreu Pribadi Misata;


Pengurus PT ACK, Siswadi; staf isteri Menteri KKP, Ainul Faqih; Amiril

12
Mukminin; dan Direktur PT DPP, Suharjito. Dalam kasus itu sebagai pemberi
suap adalah Suharjito, sedangkan enam orang lainnya sebagai penerima.

Enam tersangka penerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 ayat (1) huruf a


atau b atau Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan
UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto
Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sedangkan pihak pemberi disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b
atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55
ayat (1) ke 1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

20. Kasus Korupsi Walikota Cimahi Ajay Muhammad Atas


Pembangunan RS Bunda

Wali Kota Cimahi, Jawa Barat kembali terjerat hukum. Ajay Muhammad Priatna
menjadi Wali Kota Cimahi ketiga yang diciduk oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi. Dan dari hasil pemeriksaan penyidik
KPK, dua orang kini telah menjadi tersangka,yaituWali Kota Cimahi Ajay Priatna
dan Komisaris RS Kasih Bunda, Hutama Yonathan (HY). Ajay diduga telah
menerima suap terkait izin proyek pembangunan Rumah Sakit Kasih Bunda
sebesar Rp 1,66 miliar dari Hutama dengan total kesepakatan sebesar Rp 3,2
miliar.

Wali Kota nonaktif Cimahi Ajay M Priatna dinyatakan terbukti bersalah


melakukan tindak pidana korupsi, berupa penerimaan gratifikasi, dalam
pembangunan rumah sakit. Dia dihukum 2 tahun penjara. Ajay juga didenda
Rp100 juta subsider 3 bulan kurungan. Dia pun diwajibkan membayar uang
pengganti kerugian negara sebesar Rp1,5 miliar.

JPU KPK menjerat Ajay dengan Pasal 12 huruf a Undang-Undang RI Nomor 31


Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 64 ayat (1)

13
KUHPidana dan Pasal 12 B Undang-Undang RI nomor 31 Tahun 1999 Jo Pasal
65 ayat (1) KUHPidana.

14
BAB III

STUDI KASUS

Kasus Korupsi Bupati Budhi Sarwono Atas Pengadaan Proyek


Pembangunan Infrastruktur Di Kab.Banjarnegara

Budhi Sarwono adalah politikus Indonesia berketurunan Tionghoa yang


menjabat sebagai Bupati Banjarnegara periode 2017 hingga 2022 . Ia bersama
Syamsudin berhasil memenangkan pemilihan umum Bupati Banjarnegara 2017
dengan suara sebanyak 285.117 dan dilantik bersama tiga pasangan kepala daerah
lainnya oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 22 Mei 2017. Pada 3
September 2021, ia ditahan sementara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi
Republik Indonesia terkait dugaan kasus korupsi proyek infrastruktur.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono telah ditahan oleh Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi
terkait pengadaan barang dan jasa pada PUPR anggaran 2017-2018.
Keputusannya ditetapkan pada Jumat (3/9/2021). Berikut perjalanan kasus yang
menjerat Bupati Budhi Sarwono. Kasus tersebut mulai tercium oleh KPK mulai 9
Agustus 2021 lalu, sejak penggeledahan di sejumlah tempat yang berada di
Banjarnegara. Penggeledahan tersebut berawal dari kantor Dinas PUPR

15
Banjarnegara, kantor Bupati Banjarnegara, hingga rumah dinas dan rumah pribadi
Bupati Banjarnegara. Kasus tersebut lalu ditindak lanjuti oleh pihak KPK. Dari
hasil penggeledahan tersebut, beberapa barang bukti telah didapatkan antara lain,
dokumen dan barang elektronik yang diduga terkait dengan kasus dugaan korupsi
pengadaan tahun 2017-2018. Selain itu penggeledahan berlanjut mengarah pada
gudang material milik Kedy afandy yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Penggeledahan juga berlangsung di basecamp milik perusahaan pengolahan aspal
yang berada di Purbalingga.  Setelah Budhi Sarwono ditetapkan, tak lama ia
langsung ditahan bersama dengan orang lain yang ikut tersangkut tindak pidana
korupsi terkait pengadaan barang dan jasa pada PUPR anggaran 2017-2018.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami proses lelang proyek


infrastruktur di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah lewat pemeriksaan tiga
saksi. Pendalaman dilakukan berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan kasus
dugaan korupsi terkait turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan
pada Dinas PUPR Pemkab Banjarnegara Tahun 2017-2018 dan penerimaan
gratifikasi.

Adapun saksi yang digarap tim penyidik KPK yaitu Kepala Bidang Bina
Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarnegara
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk Tahun 2017 dan 2018 Arqom Al
Fahmi, Kepala Dinas PUPR Banjarnegara Tatag Rochyadi, dan Kabid
Penyelenggaraan e-Government Dinas Komunikasi dan Informartika
Banjarnegara Veriyanto.

KPK menetapkan Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono (BS), sebagai


tersangka kasus dugaan korupsi terkait pengadaan pada Dinas PUPR Pemkab
Banjarnegara tahun 2017-2018. KPK menyebut Budhi meraup Rp 2,1 miliar
dalam kasus ini.

Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan perkara ini dimulai saat Budhi
memerintahkan Kedy Afandi (KA) untuk memimpin rapat koordinasi yang
dihadiri perwakilan asosiasi jasa konstruksi di Banjarnegara. Kedy Afandi

16
merupakan orang kepercayaan Budhi. "Di bulan September 2017, BS
memerintahkan KA yang adalah orang kepercayaan dan juga pernah menjadi
ketua tim sukses dari BS saat mengikuti pemilihan kepala daerah untuk
memimpin rapat koordinasi yang dihadiri oleh para perwakilan asosiasi jasa
konstruksi di Kabupaten Banjarnegara yang bertempat di salah satu rumah
makan," ujar Firli, dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat
(3/9/2021).

Pada pertemuan tersebut, sesuai perintah Budhi, Kedy menyampaikan


paket proyek pekerjaan akan dilonggarkan dengan menaikkan harga perkiraan
sendiri (HPS) 20 persen dari nilai proyek. Perusahaan-perusahaan yang ingin
mendapatkan proyek diwajibkan memberikan commitment fee 10 persen dari nilai
proyek.

Pada pertemuan selanjutnya, BS secara langsung menyampaikan, di


antaranya, menaikkan HPS (harga perkiraan sendiri) senilai 20 persen dari harga
saat itu, dengan pembagian lanjutan, senilai 10 persen untuk BS sebagai
commitment fee dan 10 persen sebagai keuntungan rekanan. "BS juga berperan
aktif dengan ikut langsung dalam pelaksanaan pelelangan pekerjaan infrastruktur,
di antaranya membagi paket pekerjaan di Dinas PUPR, mengikut sertakan
perusahaan milik keluarganya, dan mengatur pemenang lelang," ujarnya. Firli
mengatakan Kedy selalu dipantau serta diarahkan oleh Budhi saat mengatur
pembagian proyek. KPK menduga proyek itu juga dikerjakan oleh perusahaan
milik Budhi yang tergabung dalam grup Bumi Redjo.

Para tersangka diduga melanggar Pasal 12 huruf i serta pasal 12B UU


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Firli
mengatakan kedua tersangka dilakukan ditahan selama 20 hari ke depan. Budhi
ditahan di Rutan Kavling C1 dan KA di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur.

Dalam sidang perdana hari ini, Bupati nonaktif Banjarnegara Budhi


Sarwono didakwa menerima suap senilai Rp 18,7 miliar dan gratifikasi Rp 7,4
miliar atau total Rp 26,1 miliar. Hal itu disebutkan jaksa penuntut umum (JPU)

17
dari KPK dalam sidang perdana kasus korupsi yang menjerat Budhi.
Sidang digelar di Pengadilan Tipikor Kota Semarang dipimpin hakim ketua
Rochmad. Sidang digelar daring dengan dua terdakwa yang mengikuti sidang dari
Jakarta.

JPU menyebut dalam kasus yang terjadi 2017-2018 itu Budhi (terdakwa I)
dan orang kepercayaannya, Kedy Afandi (terdakwa II), mengikut sertakan
perusahaan terdakwa I yaitu PT Sutikno Tirta Kencana, PT Buton Tirto Baskoro,
dan PT Bumi Redjo, di mana terdakwa I adalah selaku penerima manfaat dari
perusahaan tersebut dengan cara mengatur atau memploting agar tiga perusahaan
itu ikut serta dalam paket pekerjaan yang dibiayai APBD dan APBD-P TA 2017
serta DAK dan APBD TA 2018. Selain itu jaksa juga menyebut ada gratifikasi
yang diterima terdakwa dengan nilai total Rp 7,4 miliar yang diberikan oleh
berbagai pihak.

Jaksa mengatakan Budhi menyampaikan perintah dalam pertemuan


dengan pengusaha bahwa paket pekerjaan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun
2017 sudah dilonggarkan, dengan menaikkan pagu anggaran sebesar kurang lebih
20 persen dan untuk perusahaan yang ingin mendapatkan paket pekerjaan wajib
memberikan komitmen fee sebesar 10 persen dari nilai paket pekerjaan kepada
terdakwa I melalui terdakwa II.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dijatuhi hukuman 8 tahun penjara


dalam sidang kasus dugaan suap dan gratifikasi dalam berbagai proyek yang
diduga melibatkan tiga perusahaan miliknya pada kurun waktu 2017 hingga 2018.

Putusan yang dibacakan Hakim Ketua Rochmad dalam sidang di


Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Kamis, lebih ringan dari
tuntutan jaksa selama 12 tahun penjara. Selain hukuman badan, hakim juga
menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp700 juta yang jika tidak dibayarkan maka
akan diganti dengan kurungan selama 6 bulan. Hakim juga tidak menjatuhkan
hukuman tambahan berupa pembayaran yang pengganti kerugian negara sebesar
Rp26,02 miliar sebagaimana tuntutan jaksa. Dalam putusan-nya, hakim

18
menyatakan terdakwa terbukti melanggar Pasal 12 huruf i Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pada dakwaan pertama. Sementara
terhadap dakwaan kedua, melanggar Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, hakim menyatakan tidak terbukti.

19
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Budhi Sarwono adalah politikus Indonesia berketurunan Tionghoa yang
menjabat sebagai Bupati Banjarnegara periode 2017 hingga 2022 . Pada 3
September 2021, ia ditahan sementara oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi Republik Indonesia terkait dugaan kasus korupsi proyek
infrastruktur.
2. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwon ditetapkan sebagai tersangka kasus
tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa pada PUPR
anggaran 2017-2018. Di vonis 12 tahun penjara, Selain hukuman badan,
hakim juga menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp700 juta yang jika
tidak dibayarkan maka akan diganti dengan kurungan selama 6 bulan.
3. Terdakawa Melanggar Pasal 12 huruf i Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
B. Saran
Penekanan pada pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi sebagai
bentuk memulihkan kerugian negara sudah seharusnya dimaksimalkan.
Pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi dapat melalui beberapa cara
yaitu perampasan aset hasil tipikor, beban pembuktian terbalik, melalui
gugatan perdata, dan optimalisasi pembayaran uang pengganti serta upaya
penjeratan melalui ketentuan tindak pidana pencucian uang. Selain itu yang
tak kalah penting juga mengatasi persoalan kemandekan eksekusi pembayaran
uang pengganti dengan pembaruan kebijakan dan penguatan komitmen
penegak hukum untuk mengoptimalkan pengembalian akibat kerugian negara
dari tindak pidana korupsi.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-korupsi-dan-penyebabnya-penting-
dipelajari-kln.html

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-puspsdm-dampak-dampak-
korupsi/detail/

https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/26/kpk-dalami-proses-lelang-
proyek-infrastruktur-di-banjarnegara

https://news.detik.com/berita/d-5709172/bupati-banjarnegara-diduga-dapat-rp-21-
m-dari-atur-lelang-proyek-dinas-pupr

https://purwokerto.inews.id/read/6032/dugaan-korupsi-di-banjarnegara-kpk-
periksa-3-pejabat-terkait-proses-lelang-proyek

https://www.suara.com/news/2021/08/10/185414/profil-bupati-banjarnegara-
budhi-sarwono-yang-rumahnya-digeledah-kpk?page=all

https://www.tvonenews.com/berita/nasional/41867-bupati-banjarnegara-budhi-
sarwono-korupsi-rp-26-m-ini-perjalanan-kasusnya?page=all

https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/498073/mantan-bupati-
banjarnegara-budhi-sarwono-dijatuhi-hukuman-8-tahun-penjara

21

Anda mungkin juga menyukai