Nim : 21482011025 Tk. 2 Farmasi (Tugas Fisiologi & Fatofisiologi)
A. Metabolisme Asam Amino
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara terus menerus diganti (protein turnover). Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk: - Struktur basa nitrogen DNA dan RNA - Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim dll. - Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya. - Hormon dan fosfolipid Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan sebagai sumber energi jika nitrogen dilepas.
Jalur metabolik utama dari asam amino
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
B. Kelainan Penyimpangan Transpor membran sel
“Glycogen Storage Diseases” adalah suatu kelainan metabolisme glikogen, yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak adanya salah satu enzim yang berfungsi untuk membentuk atau memecah glikogen yang ada di dalam tubuh. Gangguan proses pembentukan glikogen menyebabkan jumlah glikogen dalam organ berkurang, atau juga menyebabkan efek lain,yaitu bentuk ikatan molekul glikogen yang tidak normal. Gangguan proses pemecahan glikogen menjadi glukosa menyebabkan kadar glukosa dalam darah menurun (hipoglikemia) dan juga menyebabkan jumlah glikogen dalam sel meningkat. Glikogen adalah salah satu bentuk penyimpanan dari glukosa, dimana glukosa adalah gula yang sederhana, salah satu bentuk dari karbohidrat. Ditemukan dalam berbagai jenis makanan dan merupakan sumber energi tubuh yang utama. Ketika kita makan, maka makanan yang kita makan akan dipecah menjadi glukosa yang kemudian akan di rubah menjadi energy dalam tubuh. Bila kadar glukosa darah berada dalam jumlah yang banyak, maka glukosa tersebut akan disimpan dalam bentuk glikogen, dan disimpan terutama di hati dan sel otot. Dan sebaliknya jika tubuh memerlukan energi, maka glikogen tadi akan dirubah menjadi glukosa sebagai sumber energy. Permasalahan utama pada “glikogen storage diseases” adalah penggunaan dan penyimpanan glikogen sebagai sumber energi. Disebabkan oleh defisiensi enzim, dimana efek dari defisiensi enzim tersebut adalah jumlah / konsentrasi glikogen baik menjadi berlebihan atau sebaliknya menjadi berkurang, atau juga bentuk glikogen yang tidak normal. “Glycogen Storage Diseases” merupakan salah satu penyakit genetika, yang disebabkan oleh adanya perubahan informasi genetika pada individu. Baik yang diturunkan dari kedua orangtuanya (“autosomal resessive inheritance”) atau hanya diturunkan dari salah satu orangtuanya (x-linked inheritance).
C. Kelainan Metabolisme Jaringan Ikat
penyakit jaringan ikat, salah satu penyakit yang mempengaruhi jaringan ikat manusia. Penyakit jaringan ikat dapat dibagi menjadi (1) sekelompok kelainan genetik yang relatif jarang mempengaruhi struktur jaringan ikat dan (2) jumlah penyakit yang didapat di mana jaringan ikat merupakan tempat beberapa penyakit yang kurang lebih berbeda. reaksi imunologis dan inflamasi. penyakit jaringan ikat herediter (genetik) termasuk sindrom Marfan, homocystinuria, dan osteogenesis imperfecta. Penyakit yang didapat termasuk, antara lain, rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, demam rematik, dan osteoarthritis.
amiloidosis, penyakit yang ditandai dengan protein abnormal yang disebut
amiloid di jaringan ikat dan organ tubuh yang menghambat fungsi normal. Amiloid adalah kompleks protein-karbohidrat berserat dan tidak larut yang terbentuk ketika protein yang biasanya larut seperti antibodi. jaringan penyakit ikat, salah satu penyakit yang mempengaruhi jaringan ikat manusia. Penyakit jaringan ikat dapat dibagi menjadi (1) sekelompok kelainan genetik yang relatif jarang mempengaruhi struktur jaringan ikat dan (2) sejumlah penyakit yang dimana jaringan ikat merupakan tempat beberapa penyakit yang kurang lebih berbeda.
D. Keseimbangan air, keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan ion bikarbonat dalam urin sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengekskresi ion hidrogen dan CO2, dan sistem dapar (buffer) kimia dalam cairan tubuh.