Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

Metabolisme adalah suatu reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh kita. Sebagai
contoh adalah reaksi yang terjadi pada sistem pencernaan mengolah makanan untuk dijadikan
energi. Semua makhluk hidup memiliki metabolisme, termasuk mikroorganisme.
Bagian-bagian dari sel, termasuk membran plasma dan dinding sel (dan organel pada
organisme eukariotik), terdiri dari makromolekul yang saling terikat untuk membentuk suatu
struktur tertentu. Makromolekul tersusun atas bagian-bagian berbentuk kotak yang disebut
precursor metabolite. Bayangkan precursor metabolite sebagai batu bata yang digunakan
untuk membangun sebuah dinding dimana dinding tersebut adalah makromolekul. Dengan
energi dari ATP(Adenosin Triphospate), precursor metabolite digunakan untuk menyusun
molekul-molekul yang lebih besar. ATP adalah tempat penyimpanan energi molekul dari sel.
Bayangkan ATP sebagai baterai. Sel menggunakan ATP dan enzim untuk menghubungkan
molekul-molekul kecil untuk membentuk makromolekul.Sel-sel yang tersusun atas
makromolekul-makromolekul ini kemudian bersatu untuk membentuk struktur selular seperti
organel, membran plasma dan dinding sel.

BAB II
ISI

METABOLISME TUBUH

A. KATABOLISME DAN METABOLISME MAKROMOLEKUL

Metabolisme adalah keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses
penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan membutuhkan panas (energi)
serta dikatalisis oleh enzim.
Sel mengekstraksi energi dari lingkungan autotrof yaitu mengambil energi dari sinar
matahari

pada

proses

fotosintesis

yang

dilakukan

oleh

tumbuh-tumbuhan

dan

mikroorganisme berklorofil. Sel juga mengekstraksi dari lingkungan heterotrof yaitu


mengambil molekul berenergi atau organik dari substrat atau makanan diantaranya dari sel
autotrof. Sel mensintesis makromolekul untuk menunjang aktifitas. Semua proses tersebut
dilakukan melalui reaksi-reaksi yang terintegrasi & terorganisasi yang disebut dengan
metabolisme. Metabolisme meliputi:
1) Jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) : menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks. Jalur ini memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis
ATP.
2) Jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) : memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana. Jalur ini melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP
Makromolekul adalah komponen struktural dan fungsional utama sel. Makromolekul
terdiri dari:
1.

Asam nukleat

2.

Protein

3.

Karbohidrat atau polisakarida

4.

Lemak atau lipid

Metabolisme makromolekul meliputi berbagai jenis makanan yang digunakan sebagai


sumber energi, antara lain:
1. Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid) menyuplai energi bagi tubuh.
2. Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan mempertahankan jaringan tubuh.

3. Mineral mempertahankan homeostasis.


4. Air sebagai pelarut dalam tubuh, dan sebagai alat transport untuk mendistribusikan
nutrien ke jaringan.

Metabolisme makromolekul bahan makanan dalam tubuh adalah :


1.

Absorptive-state : katabolisme penguraian molekul zat makanan yang besar menjadi


molekul yang lebih kecil; reaksi oksidasi; melepaskan energi atau panas; reaksi eksorgenik;
membebaskan elektron.

2.

Post absorptive state/ fasted state : anabolisme sintesis molekul yang lebih kecil menjadi
molekul yang lebih besar; reaksi reduksi; membutuhkan energi atau panas; reaksi endorgenik;
menyerap elektron.

Proses metabolisme makromolekul bahan makanan

Bahan makanan sebagai sumber energi (Makronutrien), diantaranya :


1.

LIPID (LEMAK)

Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol.


Asam lemak bentuk utama lemak di dalam darah.
Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam linoleat dan asam lenolenat
sebagai prekursor untuk prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.
Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai
trigliserida di jaringan adiposa.
Proporsi lemak dalam diet dianjurkan sebanyak 30% dari total kalori.
Lipid yang kita makan dapat meningkatkan palatability of food dan menimbulkan rasa
kenyang.
2.

KARBOHIDRAT
Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori.
Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa.
Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena hanya glukosa yang dapat di
metabolisme oleh otak.
Jika kadar glukosa darah dalam batas normal sebagian besar jaringan menggunakan glukosa
sebagai sumber energi.

Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa disebut
glikogenesis.
Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi lemak
(lipogenesis).
Jika kadar glukosa darah turun, tubuh mengubah glikogen kembali menjadi glukosa
(glikogenolisis)
Dengan menyeimbangkan metabolisme oksidatif, sintesis glikogen, pemecahan glikogen, dan
sintesis lemak, tubuh dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal.
Jika homeostasis gagal dan glukosa darah melebihi kadar kritis (pada diabetes mellitus),
kelebihan glukosa akan diekskresi dalam urin.
Ekskresi glukosa dalam urin hanya terjadi jika ambang ginjal untuk reabsorbsi glukosa
terlampaui.
3.

PROTEIN

Asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan
glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa melalui jalur yang disebut
glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari prekursor nonkarbohidrat.
Proporsi protein sebagai sumber energi dalam diet yang dianjurkan adalah sebesar 15%.
Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi
gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback up sumber glukosa pada saat
puasa.

B.

ENZIM, HORMON DAN MINERAL DAN PERANNYA DALAM METABOLISME


MAKROMOLEKUL

1.

Mineral
Mineral merupakan unsur essensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat
penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh.
Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium, Kalsium,
Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah
mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh.

Berdasarkan jenisnya, mineral dibagi 2 macam yaitu, sebagai berikut:


a.
b.

Makromineral (terdiri dari: kalsium, Al, Mg, P, sodium (Na), dan sulfur)

Mikromineral (terdiri dari: Fe, I2, Flour, Mn, Zinc, cuprum, cobalt dan kromium)
Sumber dan fungsi mineral, diantaranya :
1. Kalsium dan fosfor
Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan tanpa lemak.
Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. Peranan kalsium tidak saja pada
pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun juga memegang peranan penting pada
berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh, seperti pada pembekuan darah,
eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler, memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel,
mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon. Bahan makanan yang kaya akan kalsium :
susu, keju dan es krim, brokoli, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan otot, penggumpalan darah, perantara
dalam tanggap hormonal dan beberapa aktivitas enzim. Tubuh manusia mengandung sekitar
12 gram fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak. Dari jumlah ini kira-kira 85% terkandung
dalam kerangka tulang. Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi ATP yang
diperlukan dalam suplai energi untuk kegiatan seluler. Karena peranannya yang sangat
penting dalam metabolisme pada jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya
terdapat dalam setiap bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi dalam bentuk bebas.
Kira-kira 60-70% fosfor dari makanan dapat diserap.

2.

Magnesium
Sumber dari magnesium di antaranya adalah : sayur-sayuran hijau, kedelai, dan kecipir.
Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :

a.

Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus phospat
b.

Sebagai obat pencuci perut

c.

Meningkatkan tekanan osmotik

d. Membantu mengurangi getaran otot


Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari dan untuk dewasa
wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan
menimbulkan gangguan metabolik, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan tangan
gemetar.
3.

Fe (Besi)
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, di mana 70

persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron storage)

yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum tulang.
Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati,
bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot. Fungsi besi di antaranya adalah :
a.

Untuk pembentukan hemoglobin baru.

b.

Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi pendarahan.

c.

Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan dikeluarkan tubuh,
terutama lewat urine, feses dan keringat.

d. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubug.


e.

Pada laktasi untuk sekresi air susu.


Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan usia adalah sebagai
berikut:

a.

Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari

b.

Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari

c.

Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari

d. Orang dewasa : 10-15 mg/hari


Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan mengakibatkan
anemia, menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat peka terhadap serangan bibit
penyakit
4.

Natrium
Tubuh manusia mengandung 1,8 gram natrium (Na) perkilo gram berat badan bebas
lemak, dimana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam
plasma sekitar 300-355 mg/100 ml. Karena natrium merupakan kation utama dari cairan
ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion
natrium dan risio natrium terhadap ion lainnya. Natrium mampu membuat membran sel
menjadi permeabel, sementara itu transmisi syaraf dan kontraksi otot melibatkan pertukaran
natrium ekstraseluler dan kalium ekstraseluler. Hanya sejumlah kecil natrium berada dalam
intraseluler.
Dalam tulang, natrium dalam tulang kira-kira sebanyak 30-45% dari total natrium
tubuh. Metabolisme natrium terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon korteks adrenal
yang meningkatkan reabsorbsi natrium dari ginjal. Bila hormon tersebut tidak ada maka
ekskresi natrium demikian jarang sekali dijumpai keadaan defisiensi pada nmanusia, sebab
mineral ini terdapat di dalam hampir semua bahan makanan. Pangan nabati mengandung
natrium lebih sedikit di bandingkan dengan pangan hewani. Kehilangan natrium yang
berlebihan karena muntah-muntah, diare dan berkeringat. Akibat dari deplesi natrium sangat

erat berhubungan dengan status keseimbangan air. Bila kehilangan air, maka akan tampak
gejala-gejala deplesi cairan ekstraselular: volume darah tinggi, tinggi hematokrit, tekanan
darah rendah dan otot kram.
5.

Iodium
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut.
Sedangkan funsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin dan
kelenjar tiroid.

6.

Floor
Sumber floor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya adalah :
a.

Untuk pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi.

b. Untuk mencegah karies gigi.


c.
7.

Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas berbeda.

Khlor
Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang, bayam dan seledri.
Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya adalah :
a.

Aktivator amylase dan pembentukan HCl lambung.

b. Mengaktifkan enzim amilase dalam mulut untuk memecah pati.


c.
8.

Membantu menjaga tekanan osmotic.

Zinc
Sumber utama Zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga
gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan fungsi Zinc di antaranya adalah :

a.

Meningkatkan keaktifan enzim

b. Meningkatkan pertumbuhan
Jika terjadi defisiensi maka menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan gangguan
kesembuhan luka
9.

Tembaga
Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga
adalah berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim tironase dan
sitokromokdiase.

10. Kobalt
Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel
darah merah. Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt
mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.

Semua jaringan tubuh hewan atau manusia, pangan dan pakan mengandung zat
inorganik yang disebut unsur hara atau mineral dengan jumlah yang berbeda-beda. Zat
inorganik tersebut dalam pakn atau jaringan dapat diperoleh pada saat pengabuan dalam
rangka analisa proeksimat. Dalam abu zat inorganik tersebut dalam bentuk oksida, carbonat
dan sulfat. Mula-mula dalam ilmu nutrisi, zat-zat yang sering mengalami kekurangan adalah
protein dan energi. Setelah kedua hal tersebut diketahui maka banyak penemuan-penemuan
perihal kekurangan mineral sebagai zat mikro nutrien bersama vitamin, pada hewan
ruminansia mineral lebih kritis daripada vitamin, karenma ruminansia dapat membentuk
beberapa vitamin dalam tubuhnya.
Pada saat ini diketemukan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial
untuk ternak. Dari kemampuan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial
untuk ternak. Dari kemampuan 22-23 unsur tadi 7 unsur disebut macro mineral dan 15-16
unsur disebut mikro mineral. Ketujuh unsur macro mineral tersebut adalah: calcium,
phosporus, magnesium, sodium, sulphur, potasium dan chlorine. Sedangkan yang trace
mineral adalah :iron, iodine, zinc, copper, manganesa, cobalt, molybdenum (MO), selenium,
chromium, tin (Sn), vanadium (V), flourine, silicon, nickel, cadmium,dan arsenic (As).
Kedelapan disebutkan terakhir disebut newer trace mineral, yang peranannya dalam tubuh
ternak masih terus dicari informasinya. Terdapat saling interaksi antara beberapa mineral
misalnya antara copper, molybdenum dan sulphur. Bila MO dan S terlalu tinggi dalam pakan
maka dapat terjadi defiseensi copper.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
a.

Sebagai kompenen utama tubuh (struktural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi
dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang P dan
sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.

b.

Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur
tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas
membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg.

c.

2.

Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormon.

ENZIM
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator reaksireaksikimia yang terjadi dalam sistem biologi. Karena merupakan katalisator, maka enzim

sering disebut biokatalisator. Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat reaksi kimia
tetapi tidak mengubah kesetimbangan reaksi atau tidak mempengaruhi hasilakhir reaksi.
1.

Komponen enzim
Enzim adalah senyawa protein sederhana maupun protein kompleks yang bertindak
sebagai katalisator spesifik. Enzim yang tersusun dari protein sederhana jika diuraikan hanya
tersusun atas asam amino saja, misalnya pepsin, tripsin, dan kemotripsin. Sementara itu
enzim yang berupa protein kompleks bila diuraikan tersusun atas asam amino dan komponen
lain.Enzim

lengkap

disebut

holoenzim

terdiri

atas

komponen

protein

dan

nonprotein.Komponen protein yang menyusun enzim disebut apoenzim. Penyusun enzim yang berupa
komponen nonprotein dapat berupa komponen organik dannonorganik. Komponen organik yang
terikat

kuat

disebut

gugus

prostetik.

Sedangkan

yang

terikat

lemah

disebut

koenzim.Komponen anorganik yang terikat lemah pada protein enzim disebut kofaktor atau
aktivator.
2.

Cara kerja enzim


Salah satu ciri khas enzim yaitu bekerja secara spesifik artinya enzim hanya dapat
bekerja pada substrat tertentu. Bagaimana cara kerja enzim? Beberapa teori berikut
menjelaskan tentang cara kerja enzim yaitu :

Lock and key theory.


Teori ini dikemukakan oleh fischer. Enzim ini diumpakan sebagai gembok yangyang
mempunyai bagian kecil dan dapat mengikat substrat. Bagian enzim yangdapat berikatan
dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat diumpakan kunciyang dapat berikatan dengan sisi
aktif enzim. Selain sisi aktif pada enzim jugaditemukan adanya sisi alosterik. Sisi alosterik
diibaratkan sebagai saklar.Apabila sisi alosterik berikatan dengan penghambat konfigurasi
enzim akan berubah sehingga aktivitasnya berkurang. Namun jika sisi alosterik
berikatandengan aktivator maka enzim akan berikatan kembali.
Induced fit theory
Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan
bentuk substrat.
3.

Penghambatan aktifitas enzim


Reaksi

kimia

yang

dikatalisir

enzim

dapat

mengalami

gangguan

atau

hambatan.Molekul atau ion yang menghambat kerja enzim disebut inhibitor. inhibitor terbagi dalam 3,
yaitu:

3.

HORMON
Hormon (dari bahasa Yunani, : horman - "yang menggerakkan") adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme,
dan tingkah laku. Sistem hormon (sistem endoklin = sistem kelenjar buntu) yaitu sistem yang
terdiri atas kelenjar-kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam darah. Hormon berperan
dalam

pengaturan

mempertahankan

metabolisme,
homeostasis,

pertumbuhan
reaksi

dan

terhadap

perkembangan,

stress,

dan

reproduksi,

tingkah

laku.

A. Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia :


1.

Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari)


Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut
master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian
tengah, dan bagian posterior.
a) Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan :

Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan


dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk
mensekresikan hormone tiroksin.
Andrenocorticotrophi (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan
perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan
glucocorticoid yang lain.

Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone
(LH) Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan
pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh.
Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu
(glandula mamae).
b) Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau (Melanosit Stimulating
Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi
hitam.
c) Hipofisis lobus posterior yaitu hormon yang dihasilkan :
Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk mencegah
pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan tekanan darah.
Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada uterus sehingga
penting dalam membantu proses kelahiran.
2.

Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah
mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan
Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolismE (pengeluaran tenaga)
manusia Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah
kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap
lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis
dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di
sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.
Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan
struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea
2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior
terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis
di bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal
yang menjulur dari ismus ke bawah.
Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang
pertama arteri external carotid (ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum
sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di
belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini
terpotong jika tidak berhati-hati.

Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau
yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam
amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4
(triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%.
Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2, T3 dan T4 membantu sel
mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih
aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang
ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus
yang berada di otak tengah. Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah
TRH (tiroid releasing hormon) dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini
membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH
dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan
TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh
karena itu hal yang mengganggu jalur diatas akan mentyebabkan produksi T3 dan T4
3.

Kelenjar langerhans (pankreas)

Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta.


a) Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah.
b) Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi
gula otot (menurunkan gula darah).
c) Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan.
4.

Kelenjar paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan hormone paratormon (PTH), yang terletak menempel pada
permukaan

kelenjar

tiroid

dan

berjumlah

buah.

Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah.
Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot. Kelenjar anak
ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis). Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal,
yang terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a) Bagian korteks
Menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison. Kekurangan hormone ini dapat
menimbulkan penyakit Addison yang dapat mengakibatkan kematian.
b) Bagian medulla
Menghasilkan
Untuk

mengubah

adrenalin
gula

otot

(epinefrin).
(glikogen)

Hormon
menjadi

adrenalin
gula

darah

berfungsi
(glukosa)

Menyempitkan

pembuluh

darah

sehingga

menaikkan

tekanan

darah

Bersama dengan hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%.
5.

Kelenjar kelamin
Kelenjar kelamin pria (testis). Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel
mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormone jantan (antrogen) yaitu hormone
testosterone

oleh

sel-sel

leydig.

Hormon testosterone berfungsi untuk mempengaruhi spermatogenesis (pembentukan sperma)


dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh
cabang, dan lain-lain.
Kelenjar kelamin wanita (ovarium). Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan
hormone-hormon

ekstrogen

Estrogen

pada

berpengaruh

dan
:

pematangan

progesterone.
sel-sel

kelamin,

pertumbuhan alat kelamin, pemeliharaan sistem reproduksi, menimbulkan tanda-tanda seks


sekunder

pada

wanita.

Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium.
Progesteron berfungsi : Mempengaruhi kontraksi otot rahim. Pada endometrium uterus
berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar
pada endonetrium uterus.

C.

HOMEOSTASIS DALAM METABOLISME MAKROMOLEKUL (GLIKOLISIS,


GLUKONEOGENESIS, GLIKOGENESIS, GLIKOGENOLISIS, SIKLUS KREBS)

Homeostatis (keseimbangan internal yang konstan) adalah suatu keadaan dinamis,


suatu keterkaitan antara gaya luar yang cenderung mengubah lingkungan internal dan
mekanisme kontrol internal yang melawan perubahan tersebut. Homeostatis bergantung pada
perputaran umpan balik, setiap sistem kontrol homeostatis memiliki 3 komponen fungsional,
yaitu:
1.

Reseptor mendeteksi perubahan beberapa variabel lingkungan internal, seperti perubahan


suhu tubuh.

2.

Pusat kontrol memproses informasi yang diterima dari reseptor dan mengarahkan suatu
respon yang tepat melalui efektor.

3.

Efektor

1.

GLIKOLISIS
Metabolisme merupakan total reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup

untuk

kelangsungan

kehidupannya.

Secara

keseluruhan

reaksi-reaksi

tersebut

bertanggungjawab untuk menjaga availabilitas organisme. Reaksi-reaksi tersebut secara


sendiri-sendiri mungkin tidak penting, tetapi secara keseluruhan dalam jejaring akan
membentuk puzzle yang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan fungsi biokimia. Adanya
gangguan pada salah satu reaksi akan menyebabkan abnormalitas metabolisme.
Reaksi-reaksi metabolisme dapat dibagi menjadi dua sesuai dengan tujuan reaksinya,
yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme merupakan reaksi peluruhan (degradasi)
yang menghasilkan energi, sedang anabolisme merupakan reaksi sintesis yang memerlukan
energi. Keduanya berjalan secara seimbang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan hidup
organisme.
Glukosa merupada senyawa golongan karbohidrat yang merupakan sumber energi
utama bagi makhluk hidup karena glukosa berasal dari proses fotosintesis yang mengkonversi
energi matahari menjadi energi kimia. Energi yang terkandung dalam senyawa glukosa
selanjutnya akan ditransformasi melalui serangkaian reaksi katabolisme yang dinamakan
glikolisis. Glikolisis terjadi di dalam sitosol di dalam sel yang menghasilkan senyawa luruhan
dan energi konversi dalam bentuk senyawa kimia yang lain (ATP).
Glukosa di dalam sitoplasma akan dipecah secara enzimatis berantai menjadi asam
piruvat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Proses ini disebut respirasi anaerob (glikolisis
anaerob). Ada 2 (dua) jalur yaitu:
1.

Jalur Embden Meyerhof

2.

Heksosamonoposfat shunt
Asam piruvat selanjutnya akan mengalami beberapa kemungkinan diubah menjadi:

1.

Asam laktat dengan menghasilkan 2 mol ATP. Peristiwa ini meningkat pada saat tubuh
kekurangan oksigen, misalnya pada saat latihan atau bekerja terlalu keras. Asam laktat yang
dihasilkan ini dapat menurunkan pH yang akan mempengaruhi daya hidup sel.

2.

Asetaldehida kemudian menjadi alkohol. Proses ini disebut fermentasi (hanya terjadi pada
bakteri, jamur dan tumbuhan).

3.

Asetil Ko-A selanjutnya siklus Krebs dan transport electron menjadi ATP.

Metabolisme glukosa di hati

Glukokinase merupakan enzim yang berperan dalam glikolisis di lever dan reaksinya
tidak dihambat oleh produknya, glukosa-6-fosfat. Enzim ini bekerja pada level glukosa darah
yang tinggi.
Glukosa-6-fosfat yang berlebihan di dalam hati akan dikonversi menjadi glukosa-1fosfat dan selanjutnya diubah menjadi glikogen. Akan tetapi apabila kadar gula di dalam
darah menurun, glukosa-6-fosfat akan dikonversi menjadi glukosa dengan melepas fosfat ion
dengan katalisator Glukosa-6- fosfatase. Kedua enzim tersebut hanya ditemukan di hati yang
berguna untuk kontrol kadar gula darah.

2.

GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua
mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat
menjadi glukosa atau glikogen. Subtrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino
glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama yang
terlibat karena kedua organ tersebut mengandung komplemen enzim-enzim yang diperlukan.
Apabila ketersediaan glukosa tidak tercukupi, maka lemak dan protein akan diubah menjadi
asetil koenzim A (Asetil Ko-A) sehingga dapat masuk ke siklus Kreb's. Peristiwa
pembentukan glukosa dari asam amino dan asam lemak disebut glukoneogenesis.
Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus
menerus diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi sistem syaraf dan eritrosit.
Kegagalan pada glukoneogenesis biasanya berakibat fatal. Kadar glukosa darah di bawah
nilai yang kritis akan menimbulkan disfungsi otak yang dapat mengakibatkan koma dan
kematian. Glukosa juga dibutuhkan di dalam jaringan adiposa sebagai sumber gliseridagliserol, dan mungkin mempunyai peran di dalam mempertahankan kadar intermediat pada
siklus asam sitrat dibanyak jaringan tubuh. Bahkan dalam keadaan lemak memasok sebagian
besar kebutuhan kalori bagi organisme tersebut, selalu terdapat kebutuhan basal tertentu akan
glukosa. Glukosa merupakan satu-satunya bahan bakar yang yang memasok energi bagi otot
rangka pada keadaan anaerob. Unsur ini merupakan prekursor gula susu (laktosa) di kelenjar
payudara dan secara aktif diambil oleh janin. Selain itu, mekanisme glukoneogenik dipakai
untuk membersihkan berbagai produk metabolisme jaringan lainnya dari darah, misal laktat
yang dihasilkan oleh otot dan eritrosit, dan gliserol yang secara terus-menerus diproduksi
oleh jaringan adipose. Propionat, yaitu asam lemak glukogenik utama yang dihasilkan dalam
proses digesti karbohidrat oleh hewan pemamah biak, merupakan substrat penting untuk

Glukoneogenesis

di

dalam

tubuh

spesies

ini.

Substrat untuk glukoneogenesis adalah :


1.

Asam laktat yang berasal dari otot, sel darah merah, medulla dari glandula suprarenalis,retina dan sumsum tulang .

2.

Gliserol, yang berasal dari jaringan lemak.

3.

Asam propionat, yang dihasilkan dalam proses pencernaan pada hewan memamah biak.

4.

Asam amino glikogenik 21


Gambar

3.

Proses

Glukoneogenesis

SINTESIS GLIKOGEN (GLIKOGENESIS)


Jika kita memiliki glukosa melampaui kebutuhan energi, maka kelebihan glukosa yang
ada akan disimpan dalam bentuk glikogen. Proses anabolisme ini dinamakan glikogenesis.
Jadi, glikogenesis adalah proses anabolisme glikogen dari glukosa terutama terjadi di hati dan
otot yang bertujuan untuk menambah simpanan glikogen dalam tubuh sebagai cadangan
makanan jangka pendek.
Pembentukan glikogen (glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang
paling banyak adalah dalam hepar dan dalam otot. Setelah seseorang diberi diet tinggi
karbohidrat (hidrat arang), kemudian heparnya dianalisis , maka akan didapatkan kurang
lebih 6% berat basah terdiri dari glikogen. Namun 12 sampai 18 jam kemudian, hampir
semua glikogen habis terpakai. Dalam otot kandungan glikogen jarang melebihi satu persen,
tapi untuk menghabiskan glikogen tersebut agak sulit, yaitu misalnya dengan olah raga berat
dan lama.

Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:


1.

Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga
pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh
glukokinase.
ATP + D-glukosa D-glukosa 6- fosfat + ADP

2.

Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator
enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6bifosfat( glukosa 1,6-bisfosfat bertindak sebagai koenzim).
Glukosa

6-fosfat

Glukosa

1-

Enz-P + Glukosa 1-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa 6-fosfat .

fosfat

4.

3.

Selanjutnya sampai pada reaksi kunci di dalam biosintesis glikogen yaitu reaksi yang tidak
terlibat di dalam pemecahan glikogen. glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP)
untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim uridin
difosfat glukosa pirofosforilase (UDPG pirofosforilase) meng-katalisis pembentukan uridin
difosfat glukosa (UDP-glukosa).
UTP + Glukosa 1-fosfat UDP-glukosa + Ppi (Lehninger, 1993)

PROSES PEMECAHAN GLIKOGEN (GLIKOGENOLISIS)


Penguraian (degradasi) merupakan tahap yang dikatalisasi oleh enzim fosforilase
dengan membatasi kecepatan dalam glikogenolisis.Jika glukosa dari diet tidak dapat
mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai
sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis. Jadi, glikogenolisis adalah proses
katabolisme glikogen menjadi glukosa yang terjadi di hati sedangkan pada otot menjadi asam
piruvat dan asam laktat.
Pemecahan glikogen dalam hepar dan otot berbeda dengan enzim yang terdapat
dalam pencernaan. Enzim glikogen fosforilase akan melepaskan unit glukosa dari rantai
cabang glikogen yang tidak bisa direduksi.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya
tidak demikian, proses ini memiliki lintasan terpisah. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu
demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini 4 glikogen untuk spesifik
untuk proses fosforolisis rangkaian 1 menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil
terminal pada rantai paling luar molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang
6.atau lebih ada 4 buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 1. (C6)n ( glikogen)
+ Pi 4 (C6)n-1 (glikogen) + Glukosa 1-fosfat (Howell, 1978).
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida 6dari
satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 1 6 memerlukan kerja enzim
enzim pemutus terpajang. Hidrolisis ikatan 1 cabang (debranching enzyme) yang spesifik.
Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat
berlangsung.
Enzim ini hanya memecah ikatan -1-4 glikosidik, dan berhenti pada empat residu
dari titik cabang. Enzim amilo ( 1,4)( 1,4) glukan transferase, memindah tiga unit glukosa
yang terikat pada rantai cabang (yang tinggal empat) pada rantai yang lain membentuk

rantai lurus. Selanjutnya enzim glikogen fosforilase akan memecah ikatan -1,4 sampai 4
unit glukosa dari titik cabang, demikian seterusnya.
Debranching enzim (amilo 1,6-glukosidase) memecah ikatan glukosidik 1,6 dan
menghasilkan glukosa. Dalam otot glukosa yang dihasilkan tidak cukup banyak untuk
dieksport keluar sel, kemungkinan dipakai oleh sel otot itu sendiri.
Glukosa 1-fosfat yang terlepas diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
fosfoglukomu-tase. Senyawa ini bisa masuk jalur glikolisis atau jalur lainnya. Di hepar, ginjal
dan epitel usus halus glukosa 6-fosfatase yang spesifik memecah ikatan ester dan melepaskan
glukosa ke peredaran darah. Enzim ini tidak didapatkan dalam otot.

D.

GANGGUAN METABOLISME
Gangguan Metabolisme Lemak

1.

Kelebihan lemak (Obesitas)


Terjadi karena kalori yang didapat lebih besar dari kalori yang dimetabolisme
(hipometabolisme). Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme. Selain itu terjadi akibat
kalori yg dibutuhkan menurun yang menyebabkan berat badan naik, meskipun diberi makan
tidak berlebihan. Didalam tubuh lemak ditimbun pada jaringan subkutis, jaringan
retroperitoneum, peritoneum, omentum, pericardium dan pankreas. Obesitas dapat
mengakibatkan memperberat hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
2. Hiperlipemia
Terjadi akibat jumlah lipid darah total dan kolesterol meningkat, hiperlipema terdapat
pada : diabetes melitus tidak diobati, hipotiroidisme, nefrosis lupoid, penyakit hati, sirhrosis
biliaris, xantomatosa, hiperlipidemi, hiperkholesterolemi. Penimbunan lemak terjadi di
dinding pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya arteriosclerosis.
3. Defisiensi lemak

Defisiensi lemak pada umunya terjadi pada pasien-pasien kelaparan (starvation),


gangguan penyerapan (malabsorption), penyakit celiac, sprue, penyakit whipple. Tubuh
terpaksa mengambil kalori dari simpanannya karena intake kurang, yang mula-mula
dimobilisasi oleh karbohidrat dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein
diambil dari jaringan. Pada penyakit whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi protein,
karbohidrat dan vitamin.
Gangguan Metabolisme Karbohidrat
1.

Diabetes melitus (Hiperglykemia)

Dasar penyakit adalah defisiensi insulin.


Gejala klinis penyakit :
q Hiperglikemia
q Glikosuria
q Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak
q Dapat berakhir dengan kematian
Insidensi terbanyak usia 50 60 thn
Dapat juga dekade pertama atau pada yang sudah lanjut
Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif
Sebab tepat belum diketahui
berhubungan dgn kelainan hormonal
q Insulin
q Growth hormon
q Hormon steroid
Keadaan diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dalam interaksi pankreas, hipofisis dan
adreanal
2.

Pankreas

Pankreas mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha


q Sel beta : hormon insulin
q Sel alpha : menghasilkan hormon glukgon
q

Efek anti insulin berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan glikogenolitik


meningkatkan kadar gula darah

3.

Pembuluh darah

Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama hiperglikemik menahun, pada otot,
hati dan jantung terjadi difisiensi.
Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga lemak dalam darah bertambah.

Lipaemia dan cholestrolimia gangguan vaskular, dengan komplikasi aterioskelosis merata


skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina
4.

Mata

Skelosis arteri retina retinitis diabetika.


Berupa :
q perdarahan kecil-kecil tidak teratur
q pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk
q kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma
5.

Jantung

Sklerosis arteri coronaria infrak otot jantung


6.

Ginjal

Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler tubular


pyleonepritis akut maupun kronis
7.

Kulit

Penimbunan lipid dlm makropag-makropag pada dermis xantoma diabetikum


8.

Susunan syaraf

Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis


Perubahan degeneratif
q Demyelinisasi
q Fibrosis
q Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah
9.

Hati

Perlemakan hepatomegali dan infiltasi glikogen


Disebabkan karena defisiensi karbohidrat sumber tenaga dari lemak imobilisasi lemak
berlebihan defisiensi lipotropik lemak tidak dapat diangkut dari sel penimbunan
lemak berlebihan
10. Klinis
Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg dimakan penderita banyak
makan
Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) kompensasi: penderita banyak minum
Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) penderita banyak kencing
11. Hipoglykemia
Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan:
1.

Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes

2.
3.

Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik

Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg dibentuk oleh sel beta
Gangguan Metabolisme Protein
Penyakit akibat kelebihan protein (-)

1.

Defisiensi protein

Terjadi pada pemasukan protein kurang kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor
lipotropik .
Akibatnya :
n Pertumbuhan tubuh
n Pemeliharaan jaringan tubuh
n Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan
mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik

Macam-Macam Defisiensi Protein


1.

Hipoproteinemia
Sebab :

q Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih


q Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
q Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal
2.

Hipo dan Agammaglubulinemia


Ada 3 jenis :
a.

Hipoagammaglobulinemia kongenital

n Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 12 thn


n Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
n Plasma darah tidak mengandung gamma protein
n Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn tubuh tidak dapat membentuk
Ig
3.

Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat

q Pada pria dan wanita pada semua usia


q Penderita mudah terkena infeksi
q Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum mengakibatkan limfadenopathi dan
splenomegali

4.

Hipoagammaglobulinemia sementara

q Hanya ditemukan pada bayi


q Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus
membentuk gamma globulin sendiri
5.

Pirai atau gout

n Akibat gangguan metabolisme asam urat asam urat serum meninggi pengendapan urat
pada berbagai jaringan
n Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin.
n Secara klinis :
q Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun
q Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut tophus
n Di sekitar sendi
n Bursa
n Tulang rawan
n Telinga
n Ginjal
n Katup jantung

BAB III
PENUTUP

1.

Metabolisme adalah keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses
penguraian dan sintesis molekul kimia yang menghasilkan dan membutuhkan panas (energi)
serta dikatalisis oleh enzim.

2.
a.

Metabolisme meliputi:
Jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)

b.
3.

Jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)


Makromolekul adalah komponen struktural dan fungsional utama sel. Makromolekul terdiri
dari asam nukleat, protein, karbohidrat atau polisakarida, lemak atau lipid.

4.

Metabolisme makromolekul bahan makanan dalam tubuh adalah :

Absorptive-state : katabolisme
Post absorptive state/ fasted state : anabolisme
5.

Fungsi utama mineral yaitu:

a.

Sebagai kompenen utama tubuh (struktural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi
dan otot-otot.

b.

unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmuse
(Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas membran.

c.

Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzim dan hormon.

6.

Homeostatis (keseimbangan internal yang konstan) adalah suatu keadaan dinamis, suatu
keterkaitan antara gaya luar yang cenderung mengubah lingkungan internal dan mekanisme
kontrol internal yang melawan perubahan tersebut.

7.

Dalam melakukan homeostasis dalam metabolisme makromolekul dibutuhkan proses


glikolisis, glukoneogenesis, glikogenesis, glikogenolisis, dan siklus krebs.

8.

Gangguan metabolisme lemak, diantaranya :

Kelebihan lemak (Obesitas)


Hiperlipemia
Defisiensi lemak
12. Gangguan metabolisme karbohidrat, contohnya diabetes melitus (Hiperglykemia).
13. Gangguan metabolisme protein, contohnya defisiensi protein.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Hormon Pada Manusia. http://generasibiologi.blogspot.com/2009/06/pembahasanmakalah-hormon-pada-manusia.html. ( Diakses hari Senin, 26 Desember 2011 ; pukul 20.00
).
Anonim. 2010. Enzim Dalam Metabolisme http://www.sebelasduabelasipa.co.cc/. (Diakses hari
Senin, 26 Desember 2011 ; pukul 20.00 ).
Anonim.

2011.

Peran

Metabolisme.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bb6-

Metabolisme.pdf. (Diakses hari Sabtu, 24 Desember 2011 ; pukul 19:30 ).


Aunurrofiqhidayat. 2011. Metabolisme. http://aunurrofiqhidayat.wordpress.com/tag/anabolisme. (
Diakses hari Sabtu, 24 Desember 2011 ; pukul 19:45 ).
Karin.

2008.

Gangguan

Metabolisme

dan

Endokrin.

www.karin0508.student.umm.ac.id/files/.../gangguan-metabolisme.protein.ppt.

(Diakses

hari Senin, 26 Desember ; pukul 20.00).


Kuntarti. 2011. Metabolisme http://staff.ui.ac.id/internal/139903001/material/metabolisme.ppt.
(Diakses hari Minggu, 25 Desember 2011 ; pukul 19.15 ).
Muchid,

Abdul.

2008.

Katabolisme

dan

Anabolisme.

http://studyipa.blogspot.com/2008/08/katabolisme-dan-anabolisme.html.

(Diakses

hari

Sabtu, 24 Desember 2011 ; pukul 19:25 ).


Zaifbio.

2009.

Vitamin,

Mineral,

dan

http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/01/%E2%80%9Cvitamin-mineral-danair%E2%80%9D. ( Diakses hari Senin, 26 Desember ; pukul 20.00 ).

Air.

Anda mungkin juga menyukai