Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KOMUNIKASI MEDIA BARU


“JENIS, PRINSIP, KARAKTERISTIK MEDIA BARU”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2

1. IRDAYANTI ABBAS (40400121012)


2. RIFQA AULIYAH. H (40400121013)
3. ASTIZAH ZAHRANI (40400121015)
4. NUR CAHYANI (40400121021)
5. ALFIANNI SAFITRI (40400121027)

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB & HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2021

i
KATA PENGANTAR

‫حيم الر حمن الر هللا بسم‬

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “JENIS, PRINSIP, KARAKTERISTIK MEDIA BARU” ini. Tak lupa pula kami

kirimkan selawat berbingkai salam kepada suri teladan umat Islam Nabi Muhammad saw.

juga kepada keluarga, sahabat-sahabat, dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Ilmu Hadits di

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Selain itu, kami mengucapkan terima kasih

sebesar-besarnya kepada Pak Saenal Abidin, S.IP., M.Hum selaku dosen mata kuliah yang

telah memberikan bimbingan kepada kami, semoga tugas yang telah diberikan ini dapat

menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua

pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh untuk kategori sempurna.

Besar harapan kami agar pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Gowa, 01 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A Latar Belakang ......................................................................... 1

B Rumusan Masalah .................................................................... 2

C Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

A Pengertian Media Baru ............................................................. 3

B Ciri ciri Media Baru ................................................................. 4

C Prinsip Prinsip Media Baru ....................................................... 5

D Karakteristik Media Baru ......................................................... 6

E Fungsi Media ........................................................................... 8

F Jenis Media Baru ...................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................... 10

A Kesimpulan .............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media baru membawa kebiasaan dan gaya hidup yang baru bagi masyarakat,
baik dalam lingkup interpersonal maupun kelompok. Kebebasan bertukar peran
dalam penggunaan media baru terlebih media sosial menjadi kelebihannya. Pesan
yang diproduksi secara mandiri membuat komunikator dalam media sosial bisa
sekaligus berperan sebagai komunikan. Peran ganda yang demikian menjadikan
celah baru dalam fenomena komunikasi yang berbasis teknologi yakni adanya
komodifikasi yang dilakukan oleh media.

Ruang untuk mempresentasikan diri di era media baru sangat bisa dijangkau
dan tak terbatas. Hal ini disebabkan penataan ruang di media baru seperti
misalnya di media sosial akan menjadi sebuah tindakan yang tidak serta merta
spontan, tetapi melalui sebuah ‘meja editorial’ di dalam dirinya sendiri. Artinya,
pembuat pesan sekaligus pengirim dan perespon pesan adalah diri audiens itu
sendiri. Media sosial bisa difungsikan sebagai revitalisasi hubungan sosial
diantara sesama pengguna. Presentasi diri dalam media sosial juga bisa dipandang
sebagai sebuah bentuk revitalisasi atau eksperimen terhadap identitas dirinya.

Media baru yang dirancang untuk meningkatkan jangkauan, kecepatan, dan


efesiensi komunikasi manusia, memiliki potensi untuk memperkuat dan
meningkatkan mutu demokrasi. Bahkan menurut Alwi Dahlan komunikasi adalah
tulang punggung demokrasi; seluruh proses demokrasi dilangsungkan dengan
komunikasi. Kemajuan teknologi yang sangat cepat akhir-akhir ini telah
mendorong globalisasi informasi.

Penggunaan media baru yang sesuai fungsinya tentu saja memberikan banyak
kemudahan dalam pekerjaan, memperoleh informasi, maupun utnutk
bersosialisasi. Tetapi penggunaan media baru yang tidak sesuai fungsinya atau
melampauoi batas tertebntu saja memiliki pengaruh yang tidak baik dalam

1
kehidupan bersosial. Innis berpendapat bahwa etika menusia menemukan sarana
komunikasi baru, tidak hanya menciptakan alat baru komunikasi, namun juga
mengubah esensi dari komunikasi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Jenis dari Media baru?
2. Apa saja prinsip dari Media baru?
3. Menjelaskan apa saja karakteristik media baru?
C. Tujua Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui :

1. Mengetahui Jenis jenis media baru!

2. Mengetahui Prinsip media baru!

3. Mengetahui Karakteristik media baru!

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian New Media

Denis McQuail mendefinisikan new media atau media baru sebagai perangkat
teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula. Media
elektronik baru ini mencakup beberapa sistem teknologi seperti: sistem transmisi
(melalui kabel atau satelit), sistem miniaturisasi, sistem penyimpanan dan
pencarian informasi, sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi
teks dan grafik secara lentur), dan sistem pengendalian (oleh komputer).

Ciri utama yang membedakan media baru dengan media lama adalah
desentralisasi (pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di
tangan komunikator), kemampuan tinggi (pengantaran melalui kabel atau satelit
mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pemancar siaran lainnya),
komunikasi timbal balik (komunikan dapat memilih, menjawab kembali, menukar
informasi dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung), kelenturan
(fleksibelitas bentuk, isi dan penggunaan.

Rogers dalam Anis Hamidati menguraikan tiga sifat utama yang menandai
kehadiran teknologi komunikasi baru, yaitu interactivity, de-massification, dan
asynchronous. Interactivity merupakan kemampuan sistem komunikais baru
(biasanya berisi sebuah komputer sebagai komponennya) untuk berbicara balik
(talk back) kepada penggunanya. Hampir seperti seorang individu yang
berpartisipasi dalam sebuah percakapan. Dalam ungkapan lain, media baru
memiliki sifat interaktif yang tingkatannya mendekati sifat interaktif pada
komunikasi anatarpribadi secara tatap muka.

Sifat kedua dari teknologi komunikasi baru adalah yang bersifat massal.
Maksudnya, kontrol atau pengendalian sistem komunikasi massa biasanya
berpindah dari produsen kepada konsumen media. Sifat yang ketiga adalah
asynchronous, artinya teknologi komunikasi baru mempunyai kemampuan untuk

3
mengirimkan dan menerima pesan pada waktuwaktu yang dikehendaki oleh setiap
individu peserta.

Meyrowiz mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau dikenal


dengan cyber space telah membawa pemikiran baru terhadap riset-siset media
yang tidak hanya berfokus pada pesan semata, melainkan mulai melibatkan
teknologi komunikasi itu sendiri yang secara langsung maupun tidak memberikan
fakta bahwa perangkat komunikasi berteknologi tersebut merupakan salah satu
bentuk atau tipe dari lingkungan social. Tidak hanya dilihat sebagai media dalam
makna teknologi semata, melainkan juga mekna-makna lain yang muncul seperti
bidaya politik, ekonomi, dan sebagainya.

B. Ciri-Ciri Media Baru

Ciri-ciri utama media sosial menurut Lev Manovich, dalam The New Media
Reader, mendefinisikan media baru dengan menggunakan delapan proposisi,
yaitu:

 Media baru vs Cyberculture. Cyberculture adalah berbagai macam


fenomena sosial yang diasosiakan dengan internet dan jaringan
komunikasi. Sementara itu, media baru menekankan pada objek budaya
dan paradigma.
 Media baru adalah teknologi komputer yang dipakai untuk sebuah
platform distribusi.
 Media baru adalah data digital yang dikendalikan oleh perangkat lunak
tertentu.
 Media baru adalah penyatuan antara konvensi budaya yang telah ada
dengan konvensi perangkat lunak.
 Media baru adalah estetika yang telah ada sejak awal tahapan di setiap
media baru modern dan teknologi komunikasi.
 Media baru mampu mengeksekusi algoritma lebih cepat dibandingkan
dengan sebelumnya yang dilakukan secara manual atau melalui teknologi
lain. • Media baru adalah sebagai metamedia.

4
 Media baru sebagai artikulasi paralel gagasan serupa dalam seni dan
komputasi modern Pasca-Perang Dunia II.

Sementara itu, Martin Lister dkk dalam bukunya New Media: A Critical
Introduction (2009: 13) menyatakan bahwa terminologi media baru mengacu pada
perubahan skala besar dalam produksi media, distribusi media dan penggunaan
media yang berifat teknologis, tekstual, konvensional dan budaya.

C. Prinsip Media Baru


1. Prinsip New Media I : Terdiri dari angka (Numerical representation).
Karena semua obyek media dirancang dengan menggunakan kode digital saat
mereka dirancang menggunakan komputer, maka mereka sebenarnya dibentuk
dan dimunculkan dari angka-angka. Dengan demikian obyek media digital
dapat dimanipulasi melalui algoritma secara matematis.
2. Prinsip New Media II : Berbentuk modul (Modularity).
Pixel, gambar, teks, audio/suara, frame, kode adalah elemen independen yang
saling terintegrasi membentuk sebuah media baru (new media). Elemen-
elemen ini dapat secara mandiri dimodifikasi dan digunakan berulang-ulang
pada media dan aplikasi lain.
3. Prinsip New Media III : Bersifat otomatis (Automation).
Sifat otomatis mudah terlihat pada program-program komputer dimana
pengguna komputer dapat membuat dan memodifikasi obyek media
menggunakan template atau melalui algoritma. Ini dapat terjadi karena fungsi
otomatis telah diterapkan dalam software. Dengan kata lain campur tangan
manusia dapat digantikan dalam proses kreatif.
4. Prinsip New Media IV : Bentuk yang mempunyai variasi (Variability).
Sebuah media baru (new media) bukanlah sesuatu yang bentuknya tetap tetapi
sesuatu yang dapat muncul secara berbeda. Dengan kata lain media baru dapat
muncul menyesuaikan dengan lingkungan dimana obyek media baru tersebut
berada. Misalnya, format video bisa dibuat berbeda tergantung dimana akan
ditampilkan.

5
5. Prinsip New Media V : Kode digital yang dapat berubah (Transcoding).
Sebuah obyek media baru dapat menyesuaikan diri/beradaptasi pada medium
yang berbeda. Misalnya, gambar bisa diperbesar secara otomatis bergantung
dari resolusi layar monitor pada alat/device yang berbeda.
D. Karakteristik Media Baru

Membahas mengenai karakteristik media baru Dalam Mc Quail telah membagi


karateristik media baru dalam beberapa bagian dari perspektif penggunanya,
berupa :

1) Interaktivitas : komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi atau


berinteraktif satu sama lain secara langsung tanpa harus bertatap muka.
2) Kehadiran sosial atau (sosiabilitas) : penggunaan media dapat
memunculkan komunikasi personal dengan orang lain seperti (media sosial,
blackberry messenger, line dll).
3) Media richness dimana media dapat lebih banyak melibatkan individu dan
melibatkan banyak indera.
4) Otonomi: pengguna dapat mengendalikan sendiri atas konten dan bersifat
mandiri tanpa adanya kontrol.
5) Unsur bermain-main : di dalam media baru terdapat unsur untuk hiburan
dan kesenangan.
6) Privasi : bersifat pribadi yang dihubungakan dengan suatu konten.
7) Personalisasi ( personalization) : dimana konten dan penggunaan menjadi
personal dan unik.

Dari penjelasan di atas mengenai pembagian karakteristik media baru dapat


memberikan kejelasan mengenai perbedaan media lama dengan media baru,
sebagaimana terdapat 7 (tujuh) unsur karakter sebagai alat pembeda diantara ke
duanya. Sehingga dapat menjadikan media baru sebagai suatu alat kemunikasi
yang semakin memberikan kebebasan dalam sebuah penawaran, hubungan sosial,
jangkauan yang luas, derajat yang sama antara pengguna, mengandung banyak
kegunaan, serta bersifat pribadi. Karakteristik media baru juga digambarkan oleh

6
Holmes (2005:10) yaitu, komunikasi secara dua arah, tidak dapat dikontrol,
demokratis, dapat menimbulkan kesadaran individu, dan tidak terpusat. Mengacu
pada pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu media baru,
merupakan suatu akses yang dirasa mampu memberikan kemudahan kepada
setiap individu bebas untuk mengeluarkan setiap aspirasi yang mereka miliki guna
menimbulkan kesadaran individu lainnya dan tidak terikat oleh pihak-pihak
manapun.

Menurut Martin Lister dkk (2009: 13-14) menyatakan bahwa media baru
memiliki beberapa karakteristik, yaitu digital, interaktif, hipertekstual, virtual,
jaringan, dan simulasi.

1) Digital
Media baru mengacu media yang bersifat digital dimana semua
data diproses dan disimpan dalam bentuk angka dan keluarannya
disimpan dalam bentuk cakram digital. Terdapat beberapa implikasi
dari digitalisasi media yaitu dematerialisasi atau teks terpisah dari
bentuk fisik, tidak memerlukan ruangan yang luas untuk menyimpan
data karena data dikompres menjadi ukuran yang lebih kecil, data
mudah diakses dengan kecepatan yang tinggi serta mudahnya data
dimanipulasi.
2) Interaktif
Merupakan kelebihan atau ciri utama dari media baru.
Karakteristik ini memungkinkan pengguna dapat berinteraksi satu sama
lain dan memungkinkan pengguna dapat terlibat secara langsung dalam
perubahan gambar ataupun teks yang mereka akses.
3) Hiperteks
Teks yang mampu menghubungkan dengan teks lain di luar teks
yang ada. Hiperteks ini memungkinkan pengguna dapat membaca teks
tidak secara berurutan seperti media lama melainkan dapat memulai
dari mana pun yang diinginkan.

7
4) Jaringan
Karakteristik ini berkaitan dengan ketersediaan konten berbagi
melalui internet. Karakteristik ini melibatkan konsumsi. Sebuah contoh,
ketika kita akan mengkonsumsi suatu teks media, maka kita akan
memiliki sejumlah besar teks yang sangat berbeda dari yang tersedia
dalam berbagai cara.
5) Virtual
Karakteristik ini berkaitan dengan upaya mewujudkan sebuah
dunia virtual yang diciptakan oleh keterlibatan dalam lingkungan yang
dibangun dengan grafis komputer dan video digital.
6) Simulasi
Simulasi tidak berbeda jauh dengan virtual. Karakter ini terkait
dengan penciptaan dunia buatan yang dilakukan melalui model tertentu.
Berbagai teori media baru berasal dari teori-teori media lama namun
beberapa teori baru pun lahir sebagai bentuk kajian lebih lanjut
mengenai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

E. Fungsi Media
1. Berfungsi menyajikan arus informasi yang dapat dengan mudah dan cepat
diakses dimana saja dan kapan saja. Sehingga memudahkan seseorang
memperoleh sesuatu yang dicari atau dibutuhkan yang biasanya harus
mencari langsung dari tempat sumber informasinya.
2. Sebagai media transaksi jual beli. Kemudahan memesan produk melalui
fasilitas internet ataupun menghubungi customer service.
3. Sebagai media hiburan. Contohnya: game online, jejaring sosial,
streaming video, dan lain sebagainya.
4. Sebagai media komunikasi yang efisien. Penggunanya dapat
berkomunikasi dengan siapapun tanpa terkendala jarak dan waktu, bahkan
dapat melakukan video conference.

8
5. Sebagai sarana pendidikan dengan adanya e-book yang mudah dan
praktis. Bagi mahasiswa dan pelajar penyampaian materi pembelajaran
dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi jelas dan menarik,
lebih interaktif, efisiensi waktu dan tenaga, memungkinkan proses belajar
bisa dilakukan dimana saja dan mengubah peran guru ke arah yang lebih
positif dan produktif.

F. Jenis Media Baru


Perkembangan teknologi yang sebelumnya berupa media tradisional
menjadi media baru telah dilengkapi dengan teknologi digital. Tumbuhnya
pemusatan telekomunikasi modern ini terdiri dari computer dan jaringan
penyiaran. Masyarakat mulai dihadapkan pada gaya baru pemrosesan dan
penyebaran digital informasi, internet, WWW (world wide web), dan fitur
multimedia.
Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan YouTube
merupakan jenis-jenis media baru yang termasuk dalam kategori online media.
Jenis-jenis media baru ini memungkinkan orang biasa berbicara,
berpartisipasi, berbagi dan menciptakan jejaring secara online.7 Selain itu,
masih ada jenis new media lainnya seperti: komputer atau notebook, DVD,
VCD, Portable media player, Smartphone, video game dan virtual reality.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Jenis media baru:

Ungkapan media baru dalam kaitannya dengan bentuk media “lama”, seperti
surat kabar cetak dan majalah, yang merupakan representasi statis dari teks dan
grafik.

Media baru meliputi:


1. Situs web dan blog
2. Streaming audio dan video
3. Ruang obrolan (Chat room)
4. Posel/Surel (e-mail)
5. Komunitas online
6. Media sosial dan platform berbagi
7. Aplikasi seluler (Mobile apps)
8. Iklan web
9. Media DVD dan CD-ROM
10. Lingkungan realitas virtual
11. Integrasi data digital dengan telepon, seperti telepon internet
12. Kamera digital

Prinsip Media baru

prinsip dari media baru yaitu:

1) Prinsip New Media I : Terdiri dari angka (Numerical representation)


2) Prinsip New Media II : Berbentuk modul (Modularity).
3) Prinsip New Media III : Bersifat otomatis (Automation).
4) Prinsip New Media IV : Bentuk yang mempunyai variasi (Variability).
5) Prinsip New Media V : Kode digital yang dapat berubah (Transcoding)

10
Karakteristik Media Baru

Setidaknya ada lima karakteristik media baru

1. Digitalisasi

Digitalisasi adalah ciri dari new media. Hampir semua media komunikasi dan
informasi sudah mengutamakan bentuk digital.

Digitalisasi digunakan untuk mengartikan kondisi kehidupan dalam budaya digital


yang dianalogikan dengan modernitas dan post-modernitas.

Dengan adanya new media, Anda dan masyarakat lainnya bisa mengakses
informasi yang bisa didapatkan dengan seketika melalui penyimpanan informasi
gelombang ketiga.

2. Konvergensi

Konvergensi adalah penggabungan komunikasi massa cetak, televisi, radio,


internet bersama dengan teknologi portabel dan interaktif melalui berbagai
platform media digital. Konvergensi media bertujuan memberikan pengalaman
yang dinamis.

Masyarakat yang kaya teknologi telah memasuki era digital, dan industri media
bergulat dengan peluang baru dan ancaman yang ditimbulkan oleh apa yang
disebut “konvergensi”.

Orang-orang media cenderung sangat bersemangat tentang konvergensi, karena


konvergensi sangat menjanjikan. Perpaduan berbagai media yang berbeda,
menggabungkan layanan baru yang dipersonalisasi sangat memudahkan siapapun
mencari informasi.

3. Interaktivitas

11
Interaktivitas adalah proses komunikasi yang terjadi antara manusia dengan
platform-platform media. Dengan karakteristik ini, new media bisa
menghubungkan pesan pesan yang terhubung satu sama lain.

4.Virtuality

Media baru juga menghadirkan virtuality. Adanya kehadiran dalam platform


online yang memudahkan Anda untuk berhadapan langsung pada objek yang
Anda hubungi secara virtual.

5. Hypertextuality

Hypertextuality merupakan inti dokumen Internet, dibuat oleh bahasa markup


hypertext sederhana (HTML). Ciri dari new media adalah beritanya pasti
menggunakan hyperlink internal dan eksternal. Pesan atau informasi yang
disampaikan terhubung satu sama lain.

Tulisan di media baru juha lebih dapat ditransfer dari perangkat ke perangkat.
Informasinya juga dapat disimpan secara elektronik daripada harus disimpan
secara fisik (print out).

12
DAFTAR PUSTAKA

Ibid hlm. 16-17

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa suatu pengantar, diterjemahkan oleh


Agus Dharma dan Aminuddin Ram, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987) hlm. 16

Anis Hamidati, Komunikasi 2.0 Teoritisasi dan Implikasi (Yogyakarta: Mata Padi
Pressindo, 2011)minuddin Ram, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987) hlm. 7

Lia Herliani, “Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook sebagai Media
Promosi Anggota BUSAM (Bubuhan Samarinda)”, eJournal Ilmu Komunikasi,
vol. 3, No. 4, 2015, hlm. 218.

Rahma Sugihartati, Perkembangan Masyarakat Informasi dan Teori Sosial


Kontemporer, (Jakarta: Kencana, 2014) hlm. 87

William l. Rivers, Jay w. Jensen, dan Peterson Theodore, Media Massa &
Masyarakat Modern (Jakarta, Kencana, 2013) hlm. 36

Nasrulah, Cyber Media, hl. 19

http://repository.untag-sby.ac.id/991/3/BAB%20II.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai