IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Sarya Kastella/221610101123/B1,5
Nama Anggota 1. SHABRINA FAIZZATUL UULA (221610101120)
kelompok 2. RAHMA KHOFIFA ZEIN (221610101121)
3. Asy Syifa' Nada Afifah (221610101122)
4. Sarya Kastella (221610101123)
5. Syamila Amatullah Amani (221610101124)
6. Fauzan Dito Ramadhan (221610101125)
7. Kinanti Sabrina Agassi (221610101126)
8. DEVI ARA PUTRI MAHARANI(221610101127)
9. DAFFA RAJENDRA (221610101128)
Pertemuan Ke 10
Hari/Tanggal Selasa, 15 November 2022
Bahan Praktikum 10
Bacalah dengan seksama Modul praktikum kelelahan dan nyeri yang telah diberikan.
Lakukan prosedur praktikum sesuai yang tertulis dalam modul. Isilah tabel2
pengamatan, jawablah pertanyaan
Hasil Diskusi Praktikum 10
Membuat laporan praktikum berdasarkan hasil praktikum. Gunakan literatur yang telah
disebutkan dalam RPS sebagai referensinya. Diijinkan menggunakan referensi lain yang
bisa dipertanggung jawabkan dari multiple media . Upload laporan pada assignment di
sister pada dosen pengampu praktikum dan pada google class room yang sudah
disediakan.
10 KELELAHAN DAN NYERI
10.2 Kelelahan
Kelelahan otot adalah melemahnya kinerja otot akibat aktivitas yang melebihi kapasitas
fungsional, atau beban yang berat. Otot rangka tidak dapat berkontraksi dan memetabolisme
nutrisi yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama, walaupun impuls saraf
berjalan secara normal dan potensial aksi normal menyebar ke seluruh serabut otot rangka.
Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Kelelahan otot umumnya
ditandai dengan tremor (gemetar) pada otot atau perasaan nyeri pada otot.
Energi yang dipergunakan untuk kerja otot adalah ATP. Namun, energi yang terbentuk
terbatas, sehingga sel otot harus melakukan metabolisme untuk memperoleh tambahan ATP. Saat
oksigen yang tersedia di dalam darah mencukupi, akan terjadi metabolisme aerobik. Namun bila
tidak tercukupi, piruvat yang diperoleh dari proses glikolisis, akan direduksi menjadi asam laktat,
dalam kondisi anaerob. Asam laktat membuat kondisi sel menjadi lebih asam, yang sangat iritatif
pada sel saraf sehingga menghasilkan sensasi nyeri.
Pertanyaan :
(1) Apa yang menyebabkan kelelahan otot?
Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama.
Seperti, melakukan aktivitas yang dilakukan secara berulang atau terus menerus, hingga
karena kurang tidur/istirahat.
(2) Mengapa kelelahan dapat menimbulkan rasa nyeri?
Selama berolahraga timbul kelelahan, dimana juga tubuh kekurangan oksigen sehingga
produksi asam laktat meningkat. Akibatnya, peningkatan kadar asam laktat dalam tubuh
menimbulkan nyeri.
Tabel hasil pengukuran
2 Dito L 18
Brp kali 124 240 112
Waktu 2 menit 3 detik 4 menit 2 detik 1 menit
50 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangan Nyeri pada siku Lelah
dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 4 menit 53 detik 1 menit
40 detik
Waktu menghilangkan nyeri 8 menit 40 detik 4 menit
28 detik
3 Kinan P 17
Brp kali 61 121 74
Waktu 1 menit 3 detik 2 menit 3 detik 1 menit
5 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangan Nyeri pada siku dan Lelah
lengan dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 2 menit 24 detik 1 menit
Waktu menghilangkan nyeri 4 menit 11 detik 2 menit
21 detik
4 Ara P 18
Brp kali 90 164 83
Waktu 1 menit 50 detik 2 menit 48 detik 1 menit
29 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangann nyeri pada siku Lelah
dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 3 menit 23 detik 3 menit
44 detik
Waktu menghilangkan nyeri 5 menit 57 detik 5 menit
58 detik
Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang kelelahan dan nyeri. Kelompok kami melakukan pengamatan terhadap 4 praktikan
dengan jenis kelamin 2 perempuan dan 2 laki-laki dan dengan usia yang berbeda, yaitu 17 tahun, 18 tahun, dan 19 tahun. Pada
praktikum ini juga, pratikan melakukan pemijatan terhadap keletihan.
Pada praktikum dilakukan pengamatan dan pengukuran mengenai kelelahan dan nyeri otot setelah melakukan kerja frekuensi
rendah serta pengamatan dan pengukuran pengaruh pemijatan (massage) terhadap kelelahan. Seperti yang sudah ada berdasarkan pada
data diatas.
Setelah melakukan percobaan mengangkat beban 2 kg selama 3x, para pratikan merasakan lelah pada tangan, dan nyeri pada
bagian lipatan siku, dan lengan tangan.dan Lama waktu yang dibutuhkan untuk pemijitan (massage) mehilangkan rasa lelah dan rasa
nyeri pada setiap pratikan berbeda-beda tergantung pada besar aktivitas, waktu aktivitas, dan kondisi tubuh pratikan masing-masing.
Kelelahan pada dasarnya adalah kehilangan efisiensi, penurunan kapasitas kerja, dan ketahanan tubuh. Kelelahan otot dapat
timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Kelelahan sebenarnya mempunyai fungsi positif terhadap perlindungan sel- sel di
dalam tubuh, akan tetapi kelelahan menyebabkan penurunan kemampuan kontraksi otot dan penurunan prestasi pada aktivitas
olahraga. Perasaan lelah sebenarnya merupakan perlindungan dari keterbatasan kemampuan fisik untuk menhindari kerusakan fisik,
ketegangan, dan gangguan – gangguan psikologis lebih lanjut, dan sekaligus memberikan peringatan untuk istirahat, agar fisik
mempunyai kesempatan untuk memulihkan energinya kembali. Kelelahan dapat pulih dengan melakukan istirahat. Kelelahan adalah
fenomena yang kompleks. Kelelahan dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
a. Adanya masalah dengan penyedian energi, ATP + PC, dan glikolisa anaerobic
b. Akumulasi hasil produk seperti H + dan asam laktat
c. Kegagalan mekanik otot untuk melakukan konsentrasi
d. Perubahan sistem saraf.
Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah diantara serat otot terjepit dan mengakitbatkan
peredaran darah serta pertukaran bahan nutrisi terganggu. Hal tersebut menjadi sebab berkurangnya energi pada kelelahan otot. Kerja
terus menerus dari suatu otot dapat mengakibatkan kelelahan, sehingga otot memerlukan istirahat untuk pemulihan. Atas dasar itu,
waktu istirahat (recovery) setelah beraktivitas menjadi sangat penting.
Metabolisme otot rangka yang terjadi ialah metabolisme aerob. Dalam metabolisme aerob (otot melakukan kerja ringan),
tersedia banyak oksigen untuk mengubah asam lemak bebas dan glukosa menjadi energi (ATP). Akan tetapi, ketika intensitas kerja
otot meningkat, maka pasokan oksigen yang diperlukan tidak mencukupi. Dalam kondisi tersebut dibutuhkan tambahan ATP yang
disediakan melalui metabolisme anaerob. Metabolisme anaerob tersebut dapat menyebabkan konsentrasi asam laktat meningkat dan
glikogen menurun. Peningkatan jumlah asam laktat menyebabkan menurunnya pH dari sel, penurunan pH menyebabkan penurunan
kecepatan reaksi dan menyebabkan penurunan kemampuan metabolisme dan produksi ATP, sehingga pada otot timbul rasa nyeri dan
terjadi kelelahan. Selama terjadi kelelahan tubuh tidak mendapat sumber energi seperti biasanya, dan tubuh akan menurunkan standart
energi metabolisme basal yang berdampak konsentrasi glukosa darah menipis (hipoglikemia) yang ditandai tubuh lemas dan lesu.
Kelelahan saat berolahraga, kelelahan saat berolahraga atau latihan daya tahan tidak disebabkan oleh karena akumulasi
produksi asam laktat. Kelelahan ini disebabkan selain oleh karena terjadinya kelelahan pada otot lokal, juga karena faktor diluar otot.
Kelelahan karena faktor, disebabkan terkurasnya cadangan glikogen otot. Kelelahan juga bisa ditimbulkan akibat dari sistem
metabolisme energi dalam tubuh dengan terjadinya penumpukan, asam laktat di dalam otot akan mengganggu mekanisme sel otot,
yaitu :
Menghambat enzim aerobik dan anaerobik, sehingga menurunkan kapasitas ketahanan aerobik dan kapasitas ketahanan
anaerobic.
Menghambat terbentuknya creatin phospat (CP) dan akan mengganggu koordinasi gerak.
Menghambat enzim fosfofruktokinase.
Menghambat pelepasan ion Ca++ pada troponin C mengalami penurunan dan mengakibatkan gangguan atau terhentinya
kontraksi serabut otot.
Menghambat aktivitas ATP pada serabut otot cepat, karena ATP pada serabut otot cepat peka terhadap asam
Selain faktor yang dapat menimbulkan kelelahan terdapat juga, faktor yang mempengaruhi kelelahan, diantaranya :
Usia, usia seseorang sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Usia yang masih memasuki masa produktif yaitu berkisar
antara 20 sampai 40 tahun. Seseorang yang masih dalam masa produktif memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi
dibandingkan dengan tenaga kerja yang sudah berusia tua, sebab secara fisik seseorang yang berusia tua memiliki fisik yang
mulai lemah dan terbatas dalam melakukan kerja berat. Seseorang yang berusia tua akan mengalami kelelahan lebih cepat
dibandingkan dengan seseorang yang masih berusia muda
Status gizi, status gizi mempengaruhi kemampuan kerja dan kelelahan seseorang. Apabila status gizi seseorang tercukupi
dengan baik maka ia akan memiliki cukup energi untuk melakukan kerja mulai dari kerja yang ringan sampai kerja yang berat.
Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak akan mudah mengalami kelelahan. Namun, jika status gizi tidak tercukupi maka
seseorang tidak akan memiliki cukup energi untuk melakukan suatu kerja dan orang tersebut akan lebih mudah mengalami
kelelahan
Postur tubuh/ukuran tubuh, postur tubuh mempengaruhi kemampuan kerja dan kelelahan seseorang. Karena seseorang yang
berpostur tubuh kecil (kurus) akan terhambat untuk melakukan kerja yang terlalu berat, sedangkan seseorang yang berpostur
gemuk lebih mudah untuk melakukan kerja yang lebih berat. Seseorang yang berpostur gemuk memiliki lebih banyak
simpanan cadangan makanan yang bisa diubah menjadi energi dibandingkan dengan seseorang yang berpostur kurus sehingga
orang gemuk tidak akan mudah mengalami kelelahan
Beban kerja, semakin berat beban kerja yang dilakukan maka semakin cepat kelelahan terjadi karena semakin berat beban
kerja menyebabkan semakin banyak pula tenaga yang dibutuhkan. Apabila tenaga yang dikeluarkan sudah cukup banyak maka
kelelahan akan terjadi
Jenis kelamin, wanita dan pria memiliki perbedaan yang mempengaruhi kelelahan yang terjadi. Wanita memiliki massa otot
yang lebih kecil dibandingkan pria. Sehingga tenaga wanita untuk melakukan kerja berat lebih kecil dibandingkan pria.
Sehingga wanita lebih mudah merasa kelelahan dibandingkan pria
Durasi waktu bekerja, jangka waktu berbanding lurus dengan beban kerja dan kelelahan. Semakin lama waktu kerja yang
dilakukan maka semakin tinggi tingkat kelelahan seseorang.
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kelelahan dan nyeri otot adalah :
Ketika kita melakukan program latihan fisik yang berat, hal yang perlu diperhatikan selain latihan fisik adalah fase recovery
(istirahat). Tubuh manusia itu memiliki batas kemampuan maksimal dan membutuhkan waktu untuk beristirahat, selain untuk
mengembalikan kekuatan otot, juga untuk meregenerasi otot-otot yang telah dirusak selama latihan, sehingga terbentuk otot baru yang
memiliki kualitas lebih baik dari sebelumnya.
Proses recovery adalah proses multidimensi yang tergantung pada faktor intrinsik dan ekstrinsik. Dalam latihan atau masa
pertandingan faktor pemulihan memegang peranan yang sangat penting. Pemulihan atau recovery adalah mengembalikan kondisi
tubuh untuk siap untuk melakukan suatu aktivitas berikutnya. Pemulihan dapat dibagi menjadi tiga yang terdiri dari :
1. Pemulihan cadangan energi Pemulihan cadangan energi dalam tubuh dapat dilakukan dengan adanya fase pemulihan maka
sistem energi dapat melakukan pengisian cadangan energi dengan proses metabolisme. Pengunaan simpanan-simpanan energi
tersebut beserta jalur metabolism energi yang akan digunakan menghasilkan molekul ATP ini juga akan bergantung terhadap
jenis aktivitas serta intensitas yang dilakukan saat berolahraga. Penyedian energi dalam tubuh bergantung pada sistem
metabolisme yang terjadi di dalam sel otot. Energi sebagai penunjang utama untuk bergerak dihasilkan lewat proses
metabolisme yang terjadi di otot.
2. Recovery aktif Recovery aktif adalah latihan dengan intensitas rendah atau ringan. Pemulihan aktif (recovery) mengacu pada
pemulihan dari latihan menggunakan intensitas kegiatan rendah dengan tujuan untuk pemulihan. Pemulihan aktif membantu
membersihkan otot-otot dari asam laktat yang menyebabkan rasa sakit dan kelelahan. Dapat dilakukan dengan aktivitas
jogging. Pemulihan aktif atau penurunan panas dengan latihan ringan lebih efisien dalam menambah pemulihan setelah latihan.
Pemulihan aktif dapat membantu :
a. Rasa nyeri otot dapat hilang lebih cepat.
b. Membantu otot memperbaiki jaringan yang rusak.
c. Meningkatkan pemulihan psikologis.
d. Meningkatkan relaksasi mental dan fisik.
3. Recovery Pasif. Recovery pasif yaitu latihan yang tidak melibatkan aktifitas atau dilakukan duduk diam atau aktifitas istirahat
total. Jadi recovery pasif yaitu suatu aktivitas fisik tanpa adanya aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang
atau tidur). Atau tidak melakukan apapun. Tidur adalah teknik utama dalam pemulihan pasif, tidur memiliki peranan sentral
dalam membantu pemulihan atlet.
Ada berapa cara atau macam teknik recovery yang dapat dilaksanakan untuk membantu proses pemulihan dengan teknik
Recovery Physiotherapeutic diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Massege adalah manifulasi sistematis dari jaringan tubuh yang lembut dan memberikan kemudahan dalam menghilangkan
racun sisa proses metabolisme dan sampah yang tersisa akibat kerusakan jaringan. Bisa dilakukan 15 – 20 menit sebelum
latihan, setelah pemanasan umum 8 – 10 menit setelah mandi seusai latihan dan 20 – 30 menit atau lebih setelah mandi air
panas atau sauna.
b. Heat atau thertherapy, sauna memberikan efek pada sistem saraf dan endoktrin serta memberi pengaruh pada organ dan
jaringan otot lokal. Pemanasan langsung mandi air panas atau steam bath pada suhu 36 derajat celcius selama 8 – 10 menit
akan menyebabkan otot lebih rilek.
c. Cold atau cryotherapy, teknik di mana peredaman air dingin atau mandi es
Kesimpulan
Kelelahan adalah gejala yang sering dialami banyak orang dan berhubungan dengan banyak kondisi kesehatan berupa rasa
lelah yang luar biasa akibat kekurangan energi dan berhubungan dengan suatu kesulitan untuk melakukan suatu tugas atau aktivitas.
Sedangkan kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pengeluaran kerja yang sama. Jika aktivitas dilakukan berulang dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan
terjadinya nyeri pada otot. Lama waktu pemulihan bergantung pada besar aktivitas, waktu aktivitas, dan kondisi tubuh seseorang. Dari
hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan pemijatan waktu untuk pemulihan dapat dipersingkat.
REFERENSI
Wan J, Qin Z, Wang P, Sun Y, and Liu X. 2017. Muscle fatigue: general understanding and
treatment. Exp Mol Med. 2017 Oct; 49(10): e384.
Wan, J. J., Qin, Z., Wang, P. Y., Sun, Y., & Liu, X.2017. Muscle fatigue: general understanding
and treatment. Experimental & molecular medicine, 49(10), e384-e384.
Janah, N., Santoso, T. B., Ft, S. S. T., Rahayu, U. B.2013. Pengaruh Massage Dan Contrasbath
Terhadap Pemulihan Kelelahan Pada Anak Setelah Olahraga. Doctoral dissertation
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nisa, A. Z., & Martiana, T.2013. Faktor yang Memengaruhi Keluhan Kelelahan pada Teknisi
Gigi di Laboratorium Gigi Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and
Health, 2(1), 61-66.
Indriana, T.2015. Pengaruh Kelelahan Otot Terhadap Ketelitian Kerja (The Influence Of Muscle
Fatigue On Work Carefulness). Stomatognatic-Jurnal Kedokteran Gigi, 7(3), 49-52
RUBRIK PENILAIAN
No Elemen 4 3 2 1 Nilai
1 Tulisan dan Sangat rapi, Cukup rapi, Kurang rapi, Tidak disertai
narasi singkat, kurang kurang tulisan
(15%) padat, jelas, singkat, singkat, tidak
bermakna makna bermakna
kurang jelas
2 Gambar Sangat Sesuai Kurang Tidak disertai
(30%) sesuai dengan sesuai tema, gambar
dengan tema, rapi, tidak rapi
tema, rapi, bersih, tetapi
bersih, tidak menarik
menarik
3 Konsep (Isi Sangat Sesuai Tidak sesuai Tidak
sesuai sesuai dengan dengan mencantumkan
konsep) konsep konsep konsep unsur konsep
(40%)
4 Estetika Paduan Panduan Panduan Paduan tulisan
(15%) gambar, tulisan, tulisan, gambar, warna
tulisan, gambar, gambar, sangat tidak
warna warna serasi warna serasi
sangat kurang serasi
serasi
JUMLAH NILAI