Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA MAHASISWA 10

UNIVERSITAS JEMBER KODE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DOKUMEN
PRODI KEDOKTERAN GIGI
FORM PP-05
LEMBAR KERJA MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata kuliah : Dr. drg. Zahreni H.,Ms ; Dr.drg. Tecky I, M.Kes, ;
Dr. drg Suhartini.,M.Biotech ; Prof. Dr.drg. I Dewa Ayu
Ratna Dewanti.,Msi,;Dr. Atik Kurniawati, drg., MKes.
Drg.Pudji Astuti.,M.Kes.; Yohana Maria Penga, ST.,M.Biomed
Sari Setyaningsih.,S.Si.,M.Biomed
Pokok Bahasan : kelelahan dan nyeri
Model Pembelajaran : Praktikum

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Sarya Kastella/221610101123/B1,5
Nama Anggota 1. SHABRINA FAIZZATUL UULA (221610101120)
kelompok 2. RAHMA KHOFIFA ZEIN (221610101121)
3. Asy Syifa' Nada Afifah (221610101122)
4. Sarya Kastella (221610101123)
5. Syamila Amatullah Amani (221610101124)
6. Fauzan Dito Ramadhan (221610101125)
7. Kinanti Sabrina Agassi (221610101126)
8. DEVI ARA PUTRI MAHARANI(221610101127)
9. DAFFA RAJENDRA (221610101128)
Pertemuan Ke 10
Hari/Tanggal Selasa, 15 November 2022

Bahan Praktikum 10
Bacalah dengan seksama Modul praktikum kelelahan dan nyeri yang telah diberikan.
Lakukan prosedur praktikum sesuai yang tertulis dalam modul. Isilah tabel2
pengamatan, jawablah pertanyaan
Hasil Diskusi Praktikum 10
Membuat laporan praktikum berdasarkan hasil praktikum. Gunakan literatur yang telah
disebutkan dalam RPS sebagai referensinya. Diijinkan menggunakan referensi lain yang
bisa dipertanggung jawabkan dari multiple media . Upload laporan pada assignment di
sister pada dosen pengampu praktikum dan pada google class room yang sudah
disediakan.
10 KELELAHAN DAN NYERI

10.1 Tujuan Penelitian


Percobaan dilakukan untuk mempelajari keletihan dan efeknya terhadap rasa nyeri. Selain
itu dipelajari pula efek pemijatan terhadap keletihan.

10.2 Kelelahan
Kelelahan otot adalah melemahnya kinerja otot akibat aktivitas yang melebihi kapasitas
fungsional, atau beban yang berat. Otot rangka tidak dapat berkontraksi dan memetabolisme
nutrisi yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama, walaupun impuls saraf
berjalan secara normal dan potensial aksi normal menyebar ke seluruh serabut otot rangka.
Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Kelelahan otot umumnya
ditandai dengan tremor (gemetar) pada otot atau perasaan nyeri pada otot.
Energi yang dipergunakan untuk kerja otot adalah ATP. Namun, energi yang terbentuk
terbatas, sehingga sel otot harus melakukan metabolisme untuk memperoleh tambahan ATP. Saat
oksigen yang tersedia di dalam darah mencukupi, akan terjadi metabolisme aerobik. Namun bila
tidak tercukupi, piruvat yang diperoleh dari proses glikolisis, akan direduksi menjadi asam laktat,
dalam kondisi anaerob. Asam laktat membuat kondisi sel menjadi lebih asam, yang sangat iritatif
pada sel saraf sehingga menghasilkan sensasi nyeri.

10.3 Persiapan Alat dan Bahan


(1) Sphygomomanometer (4) Stopwatch
(2) Manset (5) Counter
(3) 1 buah dumblell 2 kg, atau benda lain seberat 2 kg

10.4 Prosedur Percobaan


10.4.1 Kelelahan dan Nyeri Otot Setelah Melakukan Kerja Frekuensi Rendah
(1) Tangan kanan diletakkan di atas meja, tidak boleh bergerak
(2) Angkat dumbbell 2 kg dan gerakkan satu detik sekali, hingga timbul rasa lelah (kekuatan
mengangkat dumbbell setengah dari kekuatan angkat awal.
(3) Catat berapa kali gerakan dan waktu hingga timbul rasa lelah, dan
(4) Gerakan dilanjutkan hingga timbul rasa nyeri yang tidak tertahan (tak mampu mengangkat
karena nyeri)
(5) Catat berapa kali gerakan dan waktu hingga timbul rasa nyeri yang tidak tertahan
(6) Catat pula apa yang Anda rasakan.
(7) Istirahatkan tangan, catat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan rasa
Nyeri.
(8) Catat berapa waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan rasa lelah.
(9) Dan Catat waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan rasa nyeri.
(10) Istirahat 15 menit
(11) Lakukan percobaan ini 3x dan hitung rata-ratanya.

10.4.2 Pengaruh Pemijatan (Massage) terhadap Kelelahan


(1) Setelah jari istirahat minimal 15 menit setelah rasa nyeri hilang, dengan menggunakan tangan
yang sama, lakukan gerakan seperti percobaan 10.4.1 (butir 1 hingga 4),
(2) Lakukan pemijatan segera setelah timbul nyeri hingga kelelahan dan nyeri hilang
(3) Catat waktu yang diperlukan untuk menghilangkan kelelahan
(4) Catat waktu yang diperlukan untuk menghilangkan nyeri.

Pertanyaan :
(1) Apa yang menyebabkan kelelahan otot?
 Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama.
Seperti, melakukan aktivitas yang dilakukan secara berulang atau terus menerus, hingga
karena kurang tidur/istirahat.
(2) Mengapa kelelahan dapat menimbulkan rasa nyeri?
 Selama berolahraga timbul kelelahan, dimana juga tubuh kekurangan oksigen sehingga
produksi asam laktat meningkat. Akibatnya, peningkatan kadar asam laktat dalam tubuh
menimbulkan nyeri.
Tabel hasil pengukuran

Jenis usia Angkat Angkat dumbel sp Massage


kelamin Dumbel sp lelah nyeri
1 Daffa L 19
Brp kali 185 319 180
Waktu 3 menit 26 detik 5 menit 52 detik 3 menit
15 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangan Nyeri pada siku Lelah
dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 3menit 31 detik 1 menit
58 detik
Waktu menghilangkan nyeri 4 menit 32 detik 3 menit
26 detik

2 Dito L 18
Brp kali 124 240 112
Waktu 2 menit 3 detik 4 menit 2 detik 1 menit
50 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangan Nyeri pada siku Lelah
dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 4 menit 53 detik 1 menit
40 detik
Waktu menghilangkan nyeri 8 menit 40 detik 4 menit
28 detik

3 Kinan P 17
Brp kali 61 121 74
Waktu 1 menit 3 detik 2 menit 3 detik 1 menit
5 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangan Nyeri pada siku dan Lelah
lengan dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 2 menit 24 detik 1 menit
Waktu menghilangkan nyeri 4 menit 11 detik 2 menit
21 detik

4 Ara P 18
Brp kali 90 164 83
Waktu 1 menit 50 detik 2 menit 48 detik 1 menit
29 detik
Apa yang dirasakan Lelah pada tangann nyeri pada siku Lelah
dan
nyeri
Waktu menghilangkan lelah 3 menit 23 detik 3 menit
44 detik
Waktu menghilangkan nyeri 5 menit 57 detik 5 menit
58 detik
Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang kelelahan dan nyeri. Kelompok kami melakukan pengamatan terhadap 4 praktikan
dengan jenis kelamin 2 perempuan dan 2 laki-laki dan dengan usia yang berbeda, yaitu 17 tahun, 18 tahun, dan 19 tahun. Pada
praktikum ini juga, pratikan melakukan pemijatan terhadap keletihan.

Pada praktikum dilakukan pengamatan dan pengukuran mengenai kelelahan dan nyeri otot setelah melakukan kerja frekuensi
rendah serta pengamatan dan pengukuran pengaruh pemijatan (massage) terhadap kelelahan. Seperti yang sudah ada berdasarkan pada
data diatas.

Setelah melakukan percobaan mengangkat beban 2 kg selama 3x, para pratikan merasakan lelah pada tangan, dan nyeri pada
bagian lipatan siku, dan lengan tangan.dan Lama waktu yang dibutuhkan untuk pemijitan (massage) mehilangkan rasa lelah dan rasa
nyeri pada setiap pratikan berbeda-beda tergantung pada besar aktivitas, waktu aktivitas, dan kondisi tubuh pratikan masing-masing.

Kelelahan pada dasarnya adalah kehilangan efisiensi, penurunan kapasitas kerja, dan ketahanan tubuh. Kelelahan otot dapat
timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Kelelahan sebenarnya mempunyai fungsi positif terhadap perlindungan sel- sel di
dalam tubuh, akan tetapi kelelahan menyebabkan penurunan kemampuan kontraksi otot dan penurunan prestasi pada aktivitas
olahraga. Perasaan lelah sebenarnya merupakan perlindungan dari keterbatasan kemampuan fisik untuk menhindari kerusakan fisik,
ketegangan, dan gangguan – gangguan psikologis lebih lanjut, dan sekaligus memberikan peringatan untuk istirahat, agar fisik
mempunyai kesempatan untuk memulihkan energinya kembali. Kelelahan dapat pulih dengan melakukan istirahat. Kelelahan adalah
fenomena yang kompleks. Kelelahan dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :

a. Adanya masalah dengan penyedian energi, ATP + PC, dan glikolisa anaerobic
b. Akumulasi hasil produk seperti H + dan asam laktat
c. Kegagalan mekanik otot untuk melakukan konsentrasi
d. Perubahan sistem saraf.
Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah diantara serat otot terjepit dan mengakitbatkan
peredaran darah serta pertukaran bahan nutrisi terganggu. Hal tersebut menjadi sebab berkurangnya energi pada kelelahan otot. Kerja
terus menerus dari suatu otot dapat mengakibatkan kelelahan, sehingga otot memerlukan istirahat untuk pemulihan. Atas dasar itu,
waktu istirahat (recovery) setelah beraktivitas menjadi sangat penting.
Metabolisme otot rangka yang terjadi ialah metabolisme aerob. Dalam metabolisme aerob (otot melakukan kerja ringan),
tersedia banyak oksigen untuk mengubah asam lemak bebas dan glukosa menjadi energi (ATP). Akan tetapi, ketika intensitas kerja
otot meningkat, maka pasokan oksigen yang diperlukan tidak mencukupi. Dalam kondisi tersebut dibutuhkan tambahan ATP yang
disediakan melalui metabolisme anaerob. Metabolisme anaerob tersebut dapat menyebabkan konsentrasi asam laktat meningkat dan
glikogen menurun. Peningkatan jumlah asam laktat menyebabkan menurunnya pH dari sel, penurunan pH menyebabkan penurunan
kecepatan reaksi dan menyebabkan penurunan kemampuan metabolisme dan produksi ATP, sehingga pada otot timbul rasa nyeri dan
terjadi kelelahan. Selama terjadi kelelahan tubuh tidak mendapat sumber energi seperti biasanya, dan tubuh akan menurunkan standart
energi metabolisme basal yang berdampak konsentrasi glukosa darah menipis (hipoglikemia) yang ditandai tubuh lemas dan lesu.

Kelelahan saat berolahraga, kelelahan saat berolahraga atau latihan daya tahan tidak disebabkan oleh karena akumulasi
produksi asam laktat. Kelelahan ini disebabkan selain oleh karena terjadinya kelelahan pada otot lokal, juga karena faktor diluar otot.
Kelelahan karena faktor, disebabkan terkurasnya cadangan glikogen otot. Kelelahan juga bisa ditimbulkan akibat dari sistem
metabolisme energi dalam tubuh dengan terjadinya penumpukan, asam laktat di dalam otot akan mengganggu mekanisme sel otot,
yaitu :

 Menghambat enzim aerobik dan anaerobik, sehingga menurunkan kapasitas ketahanan aerobik dan kapasitas ketahanan
anaerobic.
 Menghambat terbentuknya creatin phospat (CP) dan akan mengganggu koordinasi gerak.
 Menghambat enzim fosfofruktokinase.
 Menghambat pelepasan ion Ca++ pada troponin C mengalami penurunan dan mengakibatkan gangguan atau terhentinya
kontraksi serabut otot.
 Menghambat aktivitas ATP pada serabut otot cepat, karena ATP pada serabut otot cepat peka terhadap asam
Selain faktor yang dapat menimbulkan kelelahan terdapat juga, faktor yang mempengaruhi kelelahan, diantaranya :

 Usia, usia seseorang sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Usia yang masih memasuki masa produktif yaitu berkisar
antara 20 sampai 40 tahun. Seseorang yang masih dalam masa produktif memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi
dibandingkan dengan tenaga kerja yang sudah berusia tua, sebab secara fisik seseorang yang berusia tua memiliki fisik yang
mulai lemah dan terbatas dalam melakukan kerja berat. Seseorang yang berusia tua akan mengalami kelelahan lebih cepat
dibandingkan dengan seseorang yang masih berusia muda
 Status gizi, status gizi mempengaruhi kemampuan kerja dan kelelahan seseorang. Apabila status gizi seseorang tercukupi
dengan baik maka ia akan memiliki cukup energi untuk melakukan kerja mulai dari kerja yang ringan sampai kerja yang berat.
Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak akan mudah mengalami kelelahan. Namun, jika status gizi tidak tercukupi maka
seseorang tidak akan memiliki cukup energi untuk melakukan suatu kerja dan orang tersebut akan lebih mudah mengalami
kelelahan
 Postur tubuh/ukuran tubuh, postur tubuh mempengaruhi kemampuan kerja dan kelelahan seseorang. Karena seseorang yang
berpostur tubuh kecil (kurus) akan terhambat untuk melakukan kerja yang terlalu berat, sedangkan seseorang yang berpostur
gemuk lebih mudah untuk melakukan kerja yang lebih berat. Seseorang yang berpostur gemuk memiliki lebih banyak
simpanan cadangan makanan yang bisa diubah menjadi energi dibandingkan dengan seseorang yang berpostur kurus sehingga
orang gemuk tidak akan mudah mengalami kelelahan
 Beban kerja, semakin berat beban kerja yang dilakukan maka semakin cepat kelelahan terjadi karena semakin berat beban
kerja menyebabkan semakin banyak pula tenaga yang dibutuhkan. Apabila tenaga yang dikeluarkan sudah cukup banyak maka
kelelahan akan terjadi
 Jenis kelamin, wanita dan pria memiliki perbedaan yang mempengaruhi kelelahan yang terjadi. Wanita memiliki massa otot
yang lebih kecil dibandingkan pria. Sehingga tenaga wanita untuk melakukan kerja berat lebih kecil dibandingkan pria.
Sehingga wanita lebih mudah merasa kelelahan dibandingkan pria
 Durasi waktu bekerja, jangka waktu berbanding lurus dengan beban kerja dan kelelahan. Semakin lama waktu kerja yang
dilakukan maka semakin tinggi tingkat kelelahan seseorang.
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kelelahan dan nyeri otot adalah :

 Kejang Otot (Muscle cramps)


Kejang otot ialah kontraksi pada satu atau beberapa otot yang terjadi dengan tibatiba(spontan) kuat, berlangsung lama, dan
terasa sakit. Otot yang mengalami kram akan memendek, keras, dan nyeri hal ini dapat diakibatkan kontusio atau strain dari
otot. Otototot yang sering terkena kejang otot ini adalah betis, hamstring, dan pinggang bawah.
 Pegal Otot Sesudah Latihan atau DOM (Delayed Onset Muscle Sorenes)
Rasa sakit atau nyeri, ngilu yang terjadi dan kita rasakan pada otot-otot tubuh sesudah berolahraga merupakan suatu keadaan
yang sering dikeluhkan saat seseorang baru memulai aktivitas olahraga. Ataupun oleh orang yang sudah sering berolahraga
namun takaran dan pembebanan yang dilakukan pada saat aktivitas olahraga berlebih. Melakukan aktivitas fisik yang berlebih
dapat menyebabkan terjadinya cedera, kerusakan otot atau jaringan ikat pada otot. Apabila otot mengalami kerusakan jaringan
maka secara otomatis tubuh akan merespon dengan memperbaiki kerusakan. Kerusakan jaringan menimbulkan rasa nyeri pada
otot. Teori mengenai rasa sakit yang datangnya perlahan di antaranya:
1. Adanya kerusakan serabut otot
2. Adanya senyawa yang merangsang sakit beredar
3. Adanya kerusakan dari jaringaikat, tendon dan ligamen
Lelah dan nyeri otot merupakan hal yang dapat kita rasakan setelah atau selama berolahraga. Ada kalanya lelah dan nyeri otot
tersebut muncul esok atau dua hari setelahnya yang kita kenal sebagai fenomena DOMS (delayed onset muscle soreness) atau muscle
fever. Rasa nyeri mencapai puncaknya dalam waktu 24- 48 jam dan hilang dalam 5-7 hari.

Ketika kita melakukan program latihan fisik yang berat, hal yang perlu diperhatikan selain latihan fisik adalah fase recovery
(istirahat). Tubuh manusia itu memiliki batas kemampuan maksimal dan membutuhkan waktu untuk beristirahat, selain untuk
mengembalikan kekuatan otot, juga untuk meregenerasi otot-otot yang telah dirusak selama latihan, sehingga terbentuk otot baru yang
memiliki kualitas lebih baik dari sebelumnya.

Proses recovery adalah proses multidimensi yang tergantung pada faktor intrinsik dan ekstrinsik. Dalam latihan atau masa
pertandingan faktor pemulihan memegang peranan yang sangat penting. Pemulihan atau recovery adalah mengembalikan kondisi
tubuh untuk siap untuk melakukan suatu aktivitas berikutnya. Pemulihan dapat dibagi menjadi tiga yang terdiri dari :

1. Pemulihan cadangan energi Pemulihan cadangan energi dalam tubuh dapat dilakukan dengan adanya fase pemulihan maka
sistem energi dapat melakukan pengisian cadangan energi dengan proses metabolisme. Pengunaan simpanan-simpanan energi
tersebut beserta jalur metabolism energi yang akan digunakan menghasilkan molekul ATP ini juga akan bergantung terhadap
jenis aktivitas serta intensitas yang dilakukan saat berolahraga. Penyedian energi dalam tubuh bergantung pada sistem
metabolisme yang terjadi di dalam sel otot. Energi sebagai penunjang utama untuk bergerak dihasilkan lewat proses
metabolisme yang terjadi di otot.
2. Recovery aktif Recovery aktif adalah latihan dengan intensitas rendah atau ringan. Pemulihan aktif (recovery) mengacu pada
pemulihan dari latihan menggunakan intensitas kegiatan rendah dengan tujuan untuk pemulihan. Pemulihan aktif membantu
membersihkan otot-otot dari asam laktat yang menyebabkan rasa sakit dan kelelahan. Dapat dilakukan dengan aktivitas
jogging. Pemulihan aktif atau penurunan panas dengan latihan ringan lebih efisien dalam menambah pemulihan setelah latihan.
Pemulihan aktif dapat membantu :
a. Rasa nyeri otot dapat hilang lebih cepat.
b. Membantu otot memperbaiki jaringan yang rusak.
c. Meningkatkan pemulihan psikologis.
d. Meningkatkan relaksasi mental dan fisik.
3. Recovery Pasif. Recovery pasif yaitu latihan yang tidak melibatkan aktifitas atau dilakukan duduk diam atau aktifitas istirahat
total. Jadi recovery pasif yaitu suatu aktivitas fisik tanpa adanya aktifitas fisik, yaitu diam, istirahat total (duduk, terlentang
atau tidur). Atau tidak melakukan apapun. Tidur adalah teknik utama dalam pemulihan pasif, tidur memiliki peranan sentral
dalam membantu pemulihan atlet.
Ada berapa cara atau macam teknik recovery yang dapat dilaksanakan untuk membantu proses pemulihan dengan teknik
Recovery Physiotherapeutic diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Massege adalah manifulasi sistematis dari jaringan tubuh yang lembut dan memberikan kemudahan dalam menghilangkan
racun sisa proses metabolisme dan sampah yang tersisa akibat kerusakan jaringan. Bisa dilakukan 15 – 20 menit sebelum
latihan, setelah pemanasan umum 8 – 10 menit setelah mandi seusai latihan dan 20 – 30 menit atau lebih setelah mandi air
panas atau sauna.
b. Heat atau thertherapy, sauna memberikan efek pada sistem saraf dan endoktrin serta memberi pengaruh pada organ dan
jaringan otot lokal. Pemanasan langsung mandi air panas atau steam bath pada suhu 36 derajat celcius selama 8 – 10 menit
akan menyebabkan otot lebih rilek.
c. Cold atau cryotherapy, teknik di mana peredaman air dingin atau mandi es

Kesimpulan

Kelelahan adalah gejala yang sering dialami banyak orang dan berhubungan dengan banyak kondisi kesehatan berupa rasa
lelah yang luar biasa akibat kekurangan energi dan berhubungan dengan suatu kesulitan untuk melakukan suatu tugas atau aktivitas.
Sedangkan kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pengeluaran kerja yang sama. Jika aktivitas dilakukan berulang dan dalam waktu yang lama akan menyebabkan
terjadinya nyeri pada otot. Lama waktu pemulihan bergantung pada besar aktivitas, waktu aktivitas, dan kondisi tubuh seseorang. Dari
hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan pemijatan waktu untuk pemulihan dapat dipersingkat.
REFERENSI

Wan J, Qin Z, Wang P, Sun Y, and Liu X. 2017. Muscle fatigue: general understanding and
treatment. Exp Mol Med. 2017 Oct; 49(10): e384.

Wan, J. J., Qin, Z., Wang, P. Y., Sun, Y., & Liu, X.2017. Muscle fatigue: general understanding
and treatment. Experimental & molecular medicine, 49(10), e384-e384.

Janah, N., Santoso, T. B., Ft, S. S. T., Rahayu, U. B.2013. Pengaruh Massage Dan Contrasbath
Terhadap Pemulihan Kelelahan Pada Anak Setelah Olahraga. Doctoral dissertation
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nisa, A. Z., & Martiana, T.2013. Faktor yang Memengaruhi Keluhan Kelelahan pada Teknisi
Gigi di Laboratorium Gigi Surabaya. The Indonesian Journal of Occupational Safety and
Health, 2(1), 61-66.

Indriana, T.2015. Pengaruh Kelelahan Otot Terhadap Ketelitian Kerja (The Influence Of Muscle
Fatigue On Work Carefulness). Stomatognatic-Jurnal Kedokteran Gigi, 7(3), 49-52

RUBRIK PENILAIAN

No Elemen 4 3 2 1 Nilai
1 Tulisan dan Sangat rapi, Cukup rapi, Kurang rapi, Tidak disertai
narasi singkat, kurang kurang tulisan
(15%) padat, jelas, singkat, singkat, tidak
bermakna makna bermakna
kurang jelas
2 Gambar Sangat Sesuai Kurang Tidak disertai
(30%) sesuai dengan sesuai tema, gambar
dengan tema, rapi, tidak rapi
tema, rapi, bersih, tetapi
bersih, tidak menarik
menarik
3 Konsep (Isi Sangat Sesuai Tidak sesuai Tidak
sesuai sesuai dengan dengan mencantumkan
konsep) konsep konsep konsep unsur konsep
(40%)
4 Estetika Paduan Panduan Panduan Paduan tulisan
(15%) gambar, tulisan, tulisan, gambar, warna
tulisan, gambar, gambar, sangat tidak
warna warna serasi warna serasi
sangat kurang serasi
serasi
JUMLAH NILAI

Anda mungkin juga menyukai