Sesungguhnya bilangan
bulan pada sisi Allah adalah
12 bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan
bumi, di antaranya empat
bulan haram. (QS At-
Taubah: 36)
Dalam Ayat di tersebut Allah
SWT menjelaskan tentang
kemuliaan empat bulan
Haram, dibanding bulan lain
dalam setahun.
َصيَة ع
ِ ْ َ م ْ
ال َّ
ن َ أ : م ْ
ِ ُ ُ َو َم ْعنَى
ر ح ال
عةَ فِي َهاَ ا َّ
الط و َ ،ا ً ب اَ قعِ ُّ
د ش
َ َ فِي َها أ
أ َ ْكث َ ُر ث َ َوابًا
Artinya: Yang dimaksudkan
dengan bulan-bulan yang
dimuliakan di sini,
sesungguhnya jika
melakukan maksiat dalam
bulan ini siksanya lebih
berat. Jika menjalankan
ketaatan, pahalanya
dilipatgandakan. (Tafsir Ar-
Râzi)
Kedua, kewajiban
menjalankan shalat lima
waktu bagi setiap muslim.
MusthofaَAsَSiba’iَdalamَ
kitabnya, Sirah Nabawiyah,
menjelaskan bahwa jika Nabi
melakukanَIsra’َMi’rajَ
dengan ruh dan jasadnya
sebagai mukjizat, sebuah
keharusan bagi tiap Muslim
menghadapَ(mi’raj)َkepadaَ
Allahَsubhanahuَwata’alaَ
lima kali sehari dengan jiwa
danَhatiَyangَkhusyu’.َ
Denganَshalatَyangَkhusyu’,َ
seseorang akan merasa
diawasi oleh Allah
subhanahuَwata’ala,َ
sehingga ia malu untuk
menuruti syahwat dan hawa
nafsu, malu untuk berkata
kotor, malu untuk mencaci
orang lain, malu untuk
berbuat bohong, dan
sebaliknya lebih senang dan
mudah untuk melakukan
banyak kebaikan.
Sholat Merupakan Media
Perantara. Kita langsung
dapat Bertemu dengan Allah
dengan Perantara Sholat.
Semua Keluh Kesah kita dan
Masalah Kita dapat kita
sampaikan Kepada Allah.
Dengan shalat di awal waktu
insyaallah doa-doa akan
mudah diijabah oleh Allah.
Rasulullah SAW pernah
ditanya oleh sahabat:
علَى
َ ُصالة َّ ال: ّللا ؟ َقا َُل ُأَيُ ْال َع َم هُل أ َ َحبُ إلَى َّه
ُق ْلت, ْن
ُ هبرُ ْال َوا هل َدي ه: ث َُّم أَيُ ؟ َقا َُل: ُق ْلت. َو ْقته َها
س هبي هُل َّ ه
: ُّللا ْ ث َُّم أَيُ ؟ َقا َُل
َ ال هج َهادُ هفي:
Dari AbdullahُbinُMas’ud
Radhiyallahu anhu
‘AkuُbertanyaُkepadaُNabiُ
Shallallahuُ‘alaihiُwaُsallamُ,ُ
‘Amalanُapakah yang paling
dicintaiُAllâh?’ُBeliauُShallallahuُ
‘alaihiُwaُsallamُmenjawab,ُ
“Shalatُpadaُwaktunya.”ُAkuُ
(AbdullahُbinُMas’ud)ُ
mengatakan,ُ‘Kemudianُapaُ
lagi?’ُBeliauُShallallahuُ‘alaihiُwaُ
sallamُmenjawab,ُ“Berbaktiُ
kepadaُduaُorangُtua.”ُAkuُ
bertanya lagi,ُ‘Laluُapaُlagi?’ُ
BeliauُShallallahuُ‘alaihiُwaُ
sallamُmenjawab,ُ“Jihadُdiُjalanُ
Allâh.”
Artinya: Sesungguhnya yang
pertama kali dihisab pada
diri seorang hamba pada
hari kiamat dari amalnya
adalah shalat. Jika shalatnya
baik, sungguh ia beruntung
dan sukses. Jika rusak
shalatnya sungguh ia
menjadi orang yang merugi.
(HR Abu Dawud, An-Nasai
dan At-Tirmidziy).
Ketiga, Isra’َMi’rajَadalahَ
mukjizat Nabi Muhammad
shallallahuَ‘alaihiَwasallam,َ
dengan perjalanan beliau
dari Masjidil Aqsha menuju
Sidratul Muntaha. Dalam
sejarah, Itu adalah
perjalanan pertama manusia
di dunia menuju luar
angkasa, dan kembali
menuju bumi dengan
selamat. Jika hal ini telah
terjadi di zaman Nabi, 1400
tahun yang lalu, hal tersebut
memberikan pelajaran bagi
umat Islam agar mandiri,
belajar, bangkit dan
meningkatkan kemampuan,
tidak hanya dalam masalah
agama, sosial, politik, dan
ekonomi, namun juga harus
melek terhadap sains dan
teknologi.
Hadirin Rahimakumullah,
Kata Umar:
“Urusanَterpentingَbagikuَ
dari kalian adalah shalat.
Barang siapa yang menjaga
dan membiasakannya maka
ia telah memelihara
agamanya. Jika
meninggalkannya maka ia
rentan menelantarkan
urusan selain shalat,”.