Anda di halaman 1dari 12

HIDRO-ELEKTROMETALURGI

POTENSIAL KIMIA
Untuk larutan ideal multikomponen pada temperature dan tekanan yang konstan,
potensial kimia spesi “i” didefinisikan sebagai :
𝜇ᵢ (𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙) = 𝜇ᵢ° + 𝑅𝑇𝑙𝑛𝑥ᵢ
Satuan :

μᵢ = potensial kimia dalam keadaan standart saat Xi=1 (joule/mol)

Xi = fraksi mol spesi i (molar atau molal)


R = konstanta kesetimbangan gas ideal (8,314 J/mol.K)
T = temperature absolut (K)

𝑛ᵢ
𝑥=
𝑛 (𝑠𝑜𝑙𝑣𝑒𝑛𝑡) + ∑𝑛 (𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒)

Larutan bersifat ideal bila tidak ada interaksi antara ion ion terlarut
dan ion terlarut dengan pelarutnya
Untuk larutan ideal multikomponen, pada temperatur dan tekanan
yang konstan, potensial kimia spesi “i” didefenisikan sebagai:

Satuan :
μi = J/mol
μio= potensial kimia dalam keadaan standard (saat Xi = 1)
Xi = faksi mol spesi i
R = konstanta gas ideal (8.314 J/mol.K)
T = temperatur ansolut (K)
Xi pada persamaan (1) dapat juga diganti dengan satuan konsentrasi lainnya
yang digunakan pada larutan aqueous adalah molar dan molal . Misalnya :
KONSTANTA KESETIMBANGAN & PERSAMAAN NERST
Reaksi kesetimbangan :
aA + bB  cC + dD

Persamaan Nerst

Reaksi spontan E > 0


E = potensial reaksi reduksi-oksidasi
E0 = potensial reaksi reduksi oksidasi standard
N = jumlah elektron yang terlibat reaksi
F = konstanta Faraday ≈ 96500 coulomb/mol-elektron

PELINDIAN (LEACHING)
 Secara umum proses hidrometalurgi melibatkan 2 unit proses utama, antara lain
sebagai berikut :
1. Pelindian (leaching)
Pelarutan selektif, yaitu pelarutan logam berharga tertentu dalam bijih/
konsentrat tanpa (seminimal mungkin) melarutkan mineral
pengotornya. Mineral pengotor tetap dalam bentuk padat dan
terakumulasi sebagai residu pelindian. Misalnya kita akan melindi bijih
emas, maka yang larut hanya emasnya saja (missal kadar emas 5 ppm)
dan sisanya yang 995 kg adalah pengotornya (misalnya kuarsa, pirit,
galena, dll)
2. Recovery
Pengambilan kembali logam yang diinginkan dari larutan hasil
pelindian baik dalam bentuk senyawa maupun logam murni melalui
proses presipitasi. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin kita menjual
emas dalam bentuk larutan. Dan proses recovery ini tidak selalu
menghasilkan logam murni, namun bisa saja senyawa logam. Misalnya
pelindian bijih bauksit akan menghasilkan alumina (Al2O3). Contoh
lainnya adalah lithium carbonat (Li2CO3), mangan oksida (MnO2), dll.
 Pengantar Pelindian (Leaching)
Leaching adalah proses pelarutan selektif logam-logam berharga yang
diinginkan dari bijih atau konsentrat dan memisahkannya dari mineral-mineral
pengotor menggunakan larutan aqueous, baik asam, basa maupun garam.
Mineral pengotor akan tetap pada bentuk padatan dan disebut sebagai residu.
Pelindian dapat dilakukan pada suhu dan tekanan atmosfer ataupun pada suhu
dan tekanan yang lebih tinggi. Reagen pelindi dipilih berdasarkan aspek teknis
dan ekonomis yang meliputi:
• Selektivitas reagen pelindi
• Kemampuan diregenerasi
• Ketersediaan dan harga
• Mempunyai dampak lingkungan yang minimal atau bisa dikendalikan.
 Reagen Pelindi
Selektivitas reagen pelindi adalah kemampuan reagen pelindi melarutkan
logam-logam tertentu yang diinginkan tanpa banyak melarutkan mineral-
mineral pengotornya. Selektivitas reagen pelindi menentukan konsumsi reagen
dan biaya produksi per-ton bijih yang diolah.
Macam-macam reagen pelindi antara lain :

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa umpan yang masuk dalam proses
pelindian berupa slurry. Kemudian nanti akan ditambah dengan reagen pelindi
dan dibiarkan bereaksi dalam waktu tertentu.
Setelah dibiarkan bereaksi dalam waktu tertentu, maka akan terjadi proses
seperti pada gambar diatas, dimana dalam proses leaching mineral berharga
akan larut dan mineral pengotor akan mengendap. Pada gambar diatas dapat
dilihat bahwa hasil warna leaching berbeda beda. Hal ini disebabkan karena
perbedaan logam berharga yang dilakukan proses pelindian dan semakin pekat
warna hasil leaching, maka konsentrasinya semakin tinggi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU


PELINDIAN
1. Konsentrasi Reaktan
Semakin pekat larutan, artinya semakin tinggi konsentrasinya sehingga
partikel-partikel pada larutan tersebut lebih rapat dibandingkan dengan
larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi, maka semakin banyak molekul
dalam tiap satuan. Ini berakibat pada tumbukan antar molekul intensitasnya
semakin sering terjadi dan reaksinya akan berlangsung semakin cepat.
Jika konsentrasi unsur/ senyawa pada salah satu ruas ditambah, maka
kesetimbangannya akan bergeser kearah yang berlawanan. Jika konsentrasi
unsur/ senyawa pada salah satu ruas dikurangi, maka kesetimbangannya
akan bergeser ke arah dirinya sendiri.
2. Temperature
Laju reaksi kimia umumnya lebih cepat jika dilangsungkan pada
temperature yang lebih tinggi. Di temperature rendah, maka reaksi kimia
akan berjalan dengan lambat. Contoh paling mudahnya yaitu ketika kita
membeli daging sapi potongan. Kira-kira mana yang lebih cepat membusuk,
daging sapi yang dibiarkan di ruangan terbuka atau daging sapi yang
disimpan ke dalam freezer?

DIAGRAM Eh-pH
PENGGUNAAN DIAGRAM POTENSIAL – pH PADA PROSES
HIDROMETALURGI
 Memprediksi kondisi yaitu potensial (kondisi mengoksidasi larutan) dan pH
dimana logam tertentu dapat dilarutkan dari mineral dalam unpan pelindian
 Memprediksi kondisi (potensial dan pH) dimana ion-ion dari logam terlarut
dapat dipresipitasi menjadi logam, oksida, hidroksida, sulfide, karbonat, dan
senyawa lainnya
GENERAL PRINCIPLES & TERMINOLOGY
 Leaching adalah proses yang berlangsung perlahan/ pelan. Sehingga
dibutuhkan pemahaman tidak hanya termodinamika proses tapi juga
kinetika proses. Dalam beberapa kasus tidak memungkinkan mencapai
keadaan kesetimbangan. Terdapat beberapa butiran mineral yang tidak
terekspos ke dalam larutan pelindi sehingga tidak memungkinkannya untuk
terjadi reaksi pelindian. Yang menjadi penting disini adalah berapa lama
waktu tang dibutuhkan untuk proses pelindian (leaching) mencapai kondisi
kesetimbangan (equilibrium) dan berapa lama waktu yang diizinkan oleh
proses (waktu optimal)
 Proses pelindian metal yang terikat pada mineral bijih harus menggunakan
reagen pelindi yang sesuai sehingga logam dapat larut dengan persen
ekstraksi yang tinggi
 Termodinamika dari sistem reaksi akan menggambarkan kemungkinan
maksimum kelarutan logam yang terikat pada mineral pembawa
 Sedangkan faktor kinetika menentukan sejauh mana reaksi tersebut dapat
dicapai dalam waktu yang tersedia

MEKANISME PROSES PELINDIAN


Reagen pelindi masuk ke dalam bijih menggunakan shrinking core model dengan
tahapan :
1. Difusi reagen pelindi melalui lapisan film yang mengelilingi/ menyelubungi
permukaan bijih
2. Penetrasi dan Difusi reagen pelindi melalui lapisan bijih ke permukaan
mineral atau logam yang belum bereaksi
3. Reaksi kimia antara reagen dan mineral/ logam
4. Difusi hasil reaksi (larutan kaya dan senyawa hasil lainnya) melalui badan
bijih ke permukaan luar bijih
5. Difusi hasil reaksi melalui lapisan film kembali ke larutan membentuk
larutan kaya
Laju yang paling lambat dari mekanisme ini adalah mengontrol laju proses
pelindian secara keseluruhan. Cara meningkatkan laju reaksi adalah dengan
mengoptimalkan proses pada tahapan yang menjadi pengendali laju reaksinya.

KINETIKA PELINDIAN
Kinetika proses pelindian (leaching) memiliki pengaruh terhadap capital costs dan
leaching plant equipment yang digunakan untuk efisiensi proses, lama/ umur
pabrik, kebutuhan tenaga kerja dan hal-hal yang terkait.
Tipe mineral dalam proses leaching dapat dibagi menjadi 3 jenis secara umum :
 Free/ pure particles
 Middling, sebagian mineral berharga terekspos ke dalam larutan pelindi
 Disperse material, dikelilingi oleh material/ mineral gangue dan tidak dapat
diakses atau tidak mudah diakses oleh larutan pelindian

Anda mungkin juga menyukai