S DENGAN GANGGUAN
MAKASSAR
Disusun oleh:
SUWANDI WAHYUDI
2004015
MAKASSAR 2022
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH AKHIR (KIA)
(Suwandi Wahyudi)
2004015
iv
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NY.S DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JONGAYA
MAKASSAR
ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan jiwa merupakan permasalahan kesehatan yang
disebabkan oleh gangguan biologis, sosial, psikilogis, genetik, fisik atau kimiawi
dengan jumlah penderita yang terus meningkat dari tahun ketahun (WHO, 2015). Di
Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh pasien
gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan 10%
adalah halusinasi penghidup, pengecap dan perabaan. Angka terjadinya halusinasi
cukup tinggi. Jenis halusinasi yang umum terjadi adalah halusinasi pendengaran dan
penglihatan. Gangguan halusinasi ini umumnya mengarah pada perilaku yang
membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan.
Tujuan: Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan Asuhan
Keperawatan Pada Klien dengan halusinasi pendengaran Di Puskesmas Jongaya
Makassar.
Metode: Dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan asuhan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Hasil: Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada klien dengan diagnosa
gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran SP untuk klien tercapai dan
halusinasi yang dialami klien dapat terkontrol.
Kesimpulan: Selama dilakukan asuhan keperawatan klien menunjukkan bahwa
penerapan strategi pelaksanaan halusinasi dapat terkontrol dengan cara menghardik,
bercakap-cakap, membuat aktivitas atau kegiatan harian dan selama patuh
mengkonsumsi obat secara teratur.
Saran: Sebagai tenaga kesehatan agar mampu membina hubungan saling percaya
dan menggunakan strategi pelaksanaan pada klien untuk mengontrol halusinasi dan
lebih bersabar dalam menghadapi klien gangguan jiwa dengan halusinasi
pendengaran.
Kata Kunci: Halusinasi pendengaran, Strategi Pelaksanaan, Asuhan Keperawatan
Jiwa
v
PHYSICAL NURSING CARE IN NY.S WITH HEARING
HALUMINATION SENSORY PERCEPTION DISORDERS IN
JONGAYA
PUSKESMAS WORK AREA
Supervisor: Kens Napolion,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J E-
mail: Suwandiwahyudistikpan@gmail.com Students:
Suwandi Wahyudi 2004015
ABSTRACT
Aim of Research : To understand how the client's response after nursing care for clients
with auditory hallucinations at the Jongaya Health Center Makassar.
Method : The method used is Descriptive in the form of case studies with nursing care
approaches which include assessment, nursing diagnosis, planning, implementation and
evaluation.
Result : Based on the results of evaluations carried out on clients with a diagnosis of
sensory perception disorder: SP auditory hallucinations for clients are achieved and the
hallucinations experienced by clients can be controlled.
Conclusion : During nursing care the client shows that the implementation of hallucinatory
implementation strategies can be controlled by rebuking, conversing, making daily activities
or activities and while obediently taking medication regularly.
vi
MOTTO
Demi masa,…
Sesungguhnya manusia kerugian,
Melainkan,…
Yang beriman dan yang beramal soleh,
Gunakan kesempatan yang masih
diberi, Dengan,…
Senangtiasa menghambakan diri,
Membalas kebaikan perjuangan
beliau, Dengan,…
Senangtiasa bersolawat kepada Nabi Kita,
Junjungan kita,…
“Rosulullah Muhammad SAW”
(Allahumma Shalli Ala Sayidinah Muhammad Wa Ala Ali
Sayidinah Muhammad)
Semoga Allah senantiasa menuntun kita,
Mengingat kepada-Nya dengan selalu bersolawat dan akhir
kata Dengan menutup mata, dengan menutup kalimat
thoyyibah, “Laa Ilaaha Illallah Muhammadar Rosulullah”
“Semoga kita dikembalikan dalam khusnul Khotimah dan
Mendapat syafaat-Nya…”
A...Miin Ya Robbal Alaamiin…!
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan
A…Miin!!!
viii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan
rahmat dan izin-Nya sehingga kita diberikan kesehatan dan kesempatan dalam
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini dengan Judul: “Asuhan
Keperawatan Jiwa Pada Ny.S Dengan Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
Pendengaran”.
Salam dan sholawat semoga selalu tercurah kepada baginda Rosulullah
Muhammad SAW sang kekasih Allah SWT. yang merupakan contoh dan panutan
bagi umat manusia yang perjuangan dan pengorbannya yang begitu besar, sehingga
sampai saat ini Alhamdulillah dengan segala puji bagi-Nya semoga kita bisa
membalasnya dengan senantisa mengikuti sunnahnya dan selalu bersholawat
kepadanya “Allahumma Shalli Ala Sayyidinah Muhammad Wa Ala Ali Sayyidinah
Muhammad”.
Karya Ilmiah Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Pendidikan Profesi Ners Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar. Dalam
melakukan penyusunan Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini banyak dukungan, bantuan dan
doa serta masukan dari berbagai pihak yang sangat berharga dan bermanfaat, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Kasus Karya Ilmiah Akhir ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih dan semoga Allah senantiasa membalas dengan
Kasih-Nya pula kepada:
1. Ibu Hj. Saenab Dasong, SKM.,M.Kep; Selaku Ketua Yayasan Perawat
Sulawesi Selatan
2. Bapak Dr. Ns. Makassau Plasay, M.Kes.,M.EDM; Selaku Ketua STIKES
Panakkukang Makassar
3. Ibu Ns. Suriyani,S.Kep.,M.Kes; Selaku ketua program studi profesi Ners
STIKES Panakkukang Makassar
ix
4. Bapak Kens Napolion,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.J; Selaku Pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan masukannya dalam penyusunan Karya
Ilmiah Akhir ini
5. Ibu Hj. Andi Annas, SKM.,M.Si; Selaku Penguji I yang telah memberikan
arahan dan masukan dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini
6. Ibu Murniati, S.Kep.,Ners; Selaku Penguji II yang telah memberikan arahan
dan masukan dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini
7. Bapak/ Ibu Dosen Profesi Ners maupun dosen-dosen lainnya yang telah dengan
sabar memberikan pengarahan dan pengajaran selama masa perkuliahan sampai
penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini
8. Keluarga besar Ayahanda Juangka dan Ibunda Nursiah serta saudara-
saudari tercinta atas kasih sayang, doa dan restunya selama ini
9. Civitas Akademika STIKES Panakkukang Makassar
10. Teman-teman mahasiswa Profesi Ners STIKES Panakkukang Makassar
khususnya teman seperjuangan dan seangkatan atas kebersamaan dan kerja
samanya selama masa perkuliahan sampai selesainya penyusunan Karya Imiah
Akhir ini.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam melakukan
penyusunan Karya Ilmiah Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
masukan berupa kritikan dan saran dari para pembaca akan sangat membantu demi
kesempurnaan Karya Imiah Akhir ini. Semoga Karya lmiah Akhir ini bisa bermanfaat
bagi kita semua dan pihak-pihak yang terkait.
(Suwandi Wahyudi)
2004015
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................v
ABSTRACT.......................................................................................................vi
MOTTO..............................................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................viii
KATA PENGANTAR........................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan...................................................................................5
C. Manfaat.................................................................................5
D. Sistematika Penulisan...........................................................6
A. TINJAUAN TEORI
xi
a. Pengertian ................................................ 7
d. Etiologi ..................................................... 9
f. Penatalaksanaan ..................................... 12
a. Pengkajian .............................................. 16
e. Evaluasi ................................................... 22
1. Pengkajian ..................................................... 22
8. Evaluasi .......................................................... 41
xii
BAB III PEMBAHASAN KASUS KELOLAAN
A. Pengkajian ........................................................... 51
B. Diagnosa .............................................................. 52
C. Perencanaan ......................................................... 53
D. Implementasi ......................................................... 55
E. Evaluasi ................................................................ 56
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................... 59
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
E. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah
ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi
tantangan dalam hidupnya, dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya
serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. (KEMENKES,
2020)
Gangguan jiwa merupakan permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh
gangguan biologis, sosial, psikilogis, genetik, fisik atau kimiawi dengan jumlah
penderita yang terus meningkat dari tahun ketahun (WHO, 2017). Di Rumah
Sakit Jiwa di Indonesia, sekitar 70% halusinasi yang dialami oleh pasien
gangguan jiwa adalah halusinasi pendengaran, 20% halusinasi penglihatan, dan
10% adalah halusinasi penghidup, pengecap dan perabaan. Angka terjadinya
halusinasi cukup tinggi. Jenis halusinasi yang umum terjadi adalah halusinasi
pendengaran dan penglihatan. Gangguan halusinasi ini umumnya mengarah pada
perilaku yang membahayakan orang lain, klien sendiri dan lingkungan.
Menurut World Health Organization (2017) pada umumnya gangguan
mental yang terjadi adalah gangguan kecemasan dan gangguan depresi.
Diperkirakan 4,4% dari populasi global menderita gangguan depresi dan 3,6%
gangguan kecemasan. Jumlah penderita depresi meningkat lebih dari 18% antara
tahun 2005 dan 2015. Depresi merupakan penyebab terbesar kecacatan di seluruh
dunia. Lebih dari 80% penyakit yang dialami orang-orang yang tinggal di negara
yang berpenghasilan rendah dan menengah. Gangguan jiwa dapat terjadi pada
siapa saja dan kapan saja. Hasil analisis dari WHO sekitar 450 juta orang
menderita gangguan jiwa termasuk skizofrenia. (WHO, 2017).
G. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Akademik
Digunakan sebagai sumber informasi dan acuan dalam pengembangan
wawasan dalam menerapkan asuhan keperawatan khususnya pada pasien
dengan masalah gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Tempat, Waktu dan Pengambilan Kasus
Pengambilan kasus dilakukan pada tanggal 28 Juni 2021, Pukul
11.30 WITA Di Wilayah Kerja Puskesmas Jongaya Makassar.
2. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik wawancara dan
observasi pada klien dan anggota keluarga klien.
A. TINJAUAN TEORI
1. KONSEP DASAR MEDIS
a. PENGERTIAN
Halusinasi merupakan hilangnya kemampuan manusia dalam
membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal
(dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan
tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien
mengatakan mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara
(Kusumawati, 2010) dalam laporan (Ananda, 2019).
Halusinasi adalah salah satu gangguan jiwa dimana pasien
mengalami perubahan persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran dan
pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar meliputi
suara dan semua sistem penginderaan (pendengaran, penglihatan,
penciuman, perabaan, atau pengecapan). (Fitria, 2010)
Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Halusinasi
adalah persepsi yang timbul tanpa stimulus eksternal serta tanpa
melibatkan sumber dari luar meliputi semua sistem panca indera.
(Damaiyanti, 2012). Halusinasi merupakan salah satu bentuk perilaku
yang sering ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa (Arisandy,
2020).
b. Jenis Halusinasi
Menurut (Nurarif & Kusuma, 2015) jenis halusinasi antara lain:
1) Halusinasi pendengaran
dan menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau
d. Etiologi
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor resiko yang mempengaruhi jenis
dan jumlah sumber yang didapat yang dapat dibangkitkan oleh
individu untuk mengatasi stress. Diperoleh baik dari klien maupun
keluarganya. Faktor predisposisi dapat meliputi faktorbiologis,
perkembangan, sosiokultural, biokimia, faktor psikologis, faktor
genetik. (Fitria, 2010)
1) Faktor biologis
Menurut Stuart 2010, Abnormalitas perkembangan sistem saraf
yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif
baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian
yang berikut:
a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan
otak yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesi
pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan
dengan perilaku psikotik.
b) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter
yang berlebihan dan masalah- masalah pada sistem reseptor
dopamin dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.
f. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien halusinasi yaitu dengan cara sebagai berikut:
1) Menghardik Halusinasi
Halusinasi berasal dari stimulus internal. Untuk mengatasinya, klien
harus berusaha melawan halusinasi yang dialaminya secara internal
juga. Klien dilatih untuk mengatakan, ”tidak mau dengar…, tidak mau
lihat”. Ini dianjurkan untuk dilakukan bila halusinasi muncul setiap
saat. Bantu pasien mengenal halusinasi, jelaskan cara-cara kontrol
halusinasi, ajarkan pasien
h. Pohon Masalah
2) Masalah Keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori b.d Gangguan Pendengaran
b. Isolasi sosial b.d perubahan status mental
c. Resiko Perilaku kekerasan d.d Halusinasi
4) Implementasi
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku
keperawatan, dimana perawat melakukan tindakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan dan kesehatan ( Kozier, 2011).
Implementasi merupakan langkah keempat dari proses keperawatan
yang telah direncanakan oleh perawat untuk di kerjakan dalam rangka
membantu klien untuk mencegah, mengurangi, dan menghilangkan
dampak atau respon yang
5) Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelekrual untuk
melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah
berhasil dicapai kemampuan pasien meliputi :
a) Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
b) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
c) Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
d) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
e) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
f) Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
g) Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik
h) Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama Inisial : Ny. S
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pegawai salon
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Alamat : Jl.Andi Mapaodang
c. Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya
Tidak √
2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil Kurang berhasil √
Tidak berhasil
3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
-
Aniaya fisik
-
Aniaya seksual
Penolakan -
Tindakan kriminal -
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dengan
pengobatan berhasil karena klien teratur minum obat, namun penyakit
yang diderita kambuh kembali dikarenakan pasien pernah terlambat
minum obat. Saat ini pasien masih sering mendengar suara-suara,
namun suaranya tidak jelas.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
√ Tidak
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, saat ini klien tinggal bersama keluarganya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
d. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital:
TD : 130/90 mmHg
N : 96 x/menit
S : 36,9 ºC
P : 24 x/menit.
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 60 Kg
3. Keluhan fisik: Ya √ Tidak
Jelaskan : Pemeriksaan fisik yang didapatkan meliputi tanda- tanda
vital klien, dengan tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi 96 kali/menit,
Suhu 36,9ºC, Pernapasan 24 kali/menit, Tinggi badan 160 cm, berat
badan 60 kg. Dan hasil pengkajian keluhan fisiknya tidak ada masalah
yang dialami klien
Masalah Keperawatan : Tidak ada
e. Psikososial
Genogram
x x X ?
: Laki-laki X : Meninggal
: Perempuan ? : Umur tidak diketahui
: Pasien ….. : Tinggal serumah
Jelaskan : Ny. S merupakan pasien yang saat ini tinggal bersama
keluarganya. Status Ny S Janda (diceraikan suami) dengan memiliki dua
anak dengan kondisi yang sekarang yang lagi terganggu dengan sering
mendengar hal-hal yang tidak jelas dan suara aneh-aneh sehingga harus
mengkonsumsi obat anti penenang (Obat anti gangguan jiwa)
MK : gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
f. Gambaran diri
Klien mengatakan bagian tubuh yang disukai adalah seluruh anggota
tubuhnya, tidak ada anggota tubuhnya yang tidak disukai, klien tidak
mengalami kelainan fisik.
1. Identitas diri
Klien adalah seorang perempuan berusia 42 tahun, anak kedua dan
sudah menikah.
2. Peran diri
Klien mengatakan saat dirumah sebagai ibu rumah tangga yang selalu
membantu dalam rumah.
3. Ideal diri
Klien berharap ingin cepat sembuh.
4. Harga diri
Klien mengatakan bahwa hubungan dengan orang lain saling
menghargai satu sama lain.
g. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti
h. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jarang menjalankan sholat 5 waktu Masalah
Keperawatan : Tidak ada masalah Keperawatan
i. Status Mental
1. Penampilan
√ Tidak Rapi √ Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Klien berpakaian tidak rapi. Klien mengatakan mandi 2 kali
sehari dan pakaian diganti setiap kali mandi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
√ Cepat Keras Gagap Inkoheren
10. Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantual total
k. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
n. Aspek Medik
Diagnosa medik:Pasien dengan jenis obat yang pernah dikonsumsi 1.
HLP 1,5 Mg (1-0-0 )
2. Clozapine 25 mg ( 0-0-1/2 )
2. KLASIFIKASI DATA
Data Masalah
Data subjektif :
1. Klien mengatakan sering Gangguan Persepsi Sensori:
mendengar suara-suara yang Halusinasi pendengaran
tidak nyata , namun terkadang
suaranya tidak jelas.suara
tersebut datang saat klien
sedang sendiri. Suara bisikan itu
tidak jelas bunyinya 1-2 kali
dan klien menutup telinga lalu
tidur untuk menghilangkan
suara tersebut.
Data objektif :
1. Interaksi selama wawancara klien
mau berinteraksi bila didahului,
kontak mata ada tetapi tidak
tahan lama, klien
tampak gelisah dan curiga
4. PRIORITAS MASALAH
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
6. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Setelah 2 kali SP 2 P
pertemuan, klien dapat 1. Evaluasi kegiatan
mampu: menghardik.
1. Menyebutkan Berikan pujian
kegiatan yang 2. Latih cara
sudah dilakukan mengontrol
dan halusinasi dengan
2. Memperagakkan obat (jelaskan 7
cara 6 benar benar : pasien, obat,
minum obat dosis,waktu, cara
dengan benar pemberian,
dokumentasi dan
informasi )
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik dan
minum obat
Setelah 4 kali SP 4 P
pertemuan, klien 1. Evaluasi kegiatan
dapat mampu: latihan
1. Menyebutkan menghardik,
kegiatan yang minum obat,
sudah dilakukan bercakap-cakap.
dan Berikan pujian
2. Membuat jadwal 2. Latih cara
sehari-hari dan mengontrol
mampu halusinasi dengan
SP 3 K
1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam
merawat/Memban
tu pasien
menghardik,
minum obat teratur,
beri pujian
2. Jelaskan cara
bercakap-cakap
dalam mengontrol
halusinasi
3. Latih dan
sediakan waktu
bercakap-cakap
dengan keluarga
pasien terutama
saat halusiansi
4. Anjurkan keluarga
membantu pasien
sesuai jadwal, beri
pujian
SP 4 K
1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam
12. 20 Wita
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis terkait
kasus karya ilmiah akhir terhadap pasien ditemukan data-data terkait dengan
gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran DiWilayah Kerja
Puskesmas Jongaya Makassar. Setelah penulis melakukan tindakan
keperawatan, penulis menemukan kesenjangan- kesenjangan antara konsep
teoritis dengan studi dilapangan yang dilakukan oleh penulis, maka dari itu
penulis akan membahas kesenjangan berikut ini:
A. Pengkajian
Pada pengkajian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
format pengkajian keperawatan jiwa yang telah ditetapkan. Data yang
dikumpulkan dengan wawancara langsung pasien. Pada saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 28 Juni 2021, didapatkan pasien dengan inisial
Ny.S, umur 42 tahun dengan jenis kelamin perempuan status janda dengan
memiliki dua orang anak yang saat ini tinggal bersama dengan keluarganya
tepatnya rumah saudaranya.
Adapun data yang didapatkan pada Ny. S (data subyektif) pasien
mengatakan sering mendengar suara-suara atau bisikan, namun terkadang
suaranya tidak jelas. Suara tersebut datang saat klien sedang sendiri atau pada
saat menyendiri, suara bisikan itu tidak jelas bunyinya dan terdengar 1-2 kali
secara berulang-ulang. Klien menutup telinganya lalu tidur untuk menghilangkan
suara atau bisikan-bisikan tersebut. Adapun (data obyektifnya) saat dilakukan
interaksi selama wawancara klien mau berinteraksi dan berespon bila didahului
atau diberikan pertanyaan, namun terkadang sesekali focusnya berkurang
dengan
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang
menjelaskan respon manusia terhadap status kesehatan atau resiko perubahan
dari kelompok dimana perawat secara accontabilitas dapat
mengidentifikasi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurun,
membatasi dan berubah.
Setelah penulis melakukan pengkajian dan analisa data pada pada
Ny.S, dapat dirumuskan bahwa klien mengalami masalah
C. Perencanaan Keperawatan
Pada praktik tindakan keperawatan dengan kasus gangguan persepsi
sensori halusinasi pendengaran ditemukan pada beberapa bagian, seperti
pada tujuan umumnya yang pada teorinya terdapat lima tujuan seperti klien
dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat mengenal
halusinasinya, klien dapat mengontrol halusinasinya dan klien dapat
dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya dan klien dapat
memanfaatkan obat
D. Implementasi
Adapun tindakan keperawatan yang dilaksanakan untuk diagnose
pertama yaitu melalui: SP dengan SP I beberapa di antaranya yaitu
membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi jenis halusinasi klien,
mengidentifikasi isi halusinasi klien, memberikan waktu halusinasi klien,
mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien, mengidentifikasi situasi yang
menimbulkan halusinasi, menjelaskan cara mengontrol halusinasi,
mengajarkan klien cara pertama menghardik halusinasi, menganjurkan klien
untuk memasukkan cara menghardik kedalam kegiatan harian dengan
Assesment SP I masalah teratasi,
SP II beberapa di antaranya yaitu membina hubungan saling
E. Evaluasi
Setelah penulis melakukan tindakan keperawatan pada Ny.S dengan
gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran Di wilayah kerja
puskesmas jongaya Makassar dengan menerapkan strategi pelakasanaan
dimana implementasinya yaitu melatih klien menghardik halusinasi, 6 benar
minum obat, melatih bercakap-cakap dengan orang lain dan melatih klien
melakukan aktivitas sehari-hari.
PENUTUP
C. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran pada kasus karya ilmiah
akhir ini maka dapat disimpulkan:
1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 Juni 2021 yang merupakan tahap
awal dari proses keperawatan. Hasil pengkajian didapatkan pada Ny.S
data subjektifnya klien mengatakan sering mendengar suara-suara namun
terkadang suaranya tidak jelas, suara bisi- bisikan itu tidak jelas
bunyinya, klien hanya menutup telinga pada saat suara-suara tersebut
muncul. Data objektifnya klien mau berinteraksi saat diajak bicara
meski, kontak mata klien ada tapi kurang, klien tampak gelisah dan
kurang tenang.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa utama yang muncul saat dilakukan pengkajian pada Ny. S
yaitu gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
3. Intervensi Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan
yang muncul. Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny.S
yaitu mengajarkan klien pelaksanaan SP1- SP4 halusinasi untuk
mengontrol halusinasi.
4. Implementasi Keperawatan
Dalam asuhan keperawatan pada Ny.S dengan halusinasi pendengaran
telah disesuaikan dengan intervensi yang dibuat penulis. Penulis
melaksanakan SP1-SP4 yaitu cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik, minum obat dengan 6 benar, bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan harian.
D. SARAN
Adapun saran pada kasus karya ilmiah akhir ini terkait dengan kasus
gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran adalah sebagai berikut:
1. Bagi perawat atau tenaga medis yaitu agar tetap melakukan strategi
pelaksanaan keluarga pada pasien dan penderita gangguan persepsi sensori
halusinasi, agar dapat sesering mungkin melakukan kunjungan rumah untuk
dapat mengontrol pasien dengan gangguan jiwa yang ada Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jongaya.
2. Bagi pengembang dan studi kasus selanjutnya yaitu agar dapat menggunakan
hasil studi kasus ini sebagai dasar pengembangan strategi-strategi lainnya,
khususnya dalam menangani pasien gangguan persepsi sensori halusinasi.
3. Bagi klien yaitu diharapkan untuk dapat terus berlatih dan mandiri dalam
melakukan strategi pelaksanaan untuk mengendalikan halusinasi terkhususnya
minum obat meskipun ada dan tanpa ada keluarga di rumah serta menerapkan
strategi pelaksanaan yang telah diberikan oleh penulis sesuai dengan jadwal
kegiatan harian yang telah dibuat bersama.
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of
Nursing (10th Ed). USA: Perason Education.
Dougherty, L & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Prosedures (9th ed),
UK: The Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Prestasi
Prestasi Tahun
Peringkat I/II 2006
Pengalaman kerja
Pekerjaan Tahun
Karyawan/ SPB MARI 2012
Karyawan/ SPB Metro Trans 2018/2019
Suwandi Wahyudi
2004015