Dosen Pembimbing:
Jumaini, M.Kep.,Sp.Kep.J
Pembimbing Lapangan:
Ns. Rosa Panjaitan, S.Kep
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Khalil Gibran, S.Kep
2. Syahrul Ramadhan, S.Kep
3. Essa Widya Pertiwi, S.Kep
4. Geby Swarty, S.Kep
5. Litria Suirvi, S.Kep
6. Nada Cindya, S.Kep
7. Rani Hardianti, S.Kep
8. Mira Anggraini, S.Kep
9. Zihni Syarfina D, S.Kep
Puji syukur kelompok ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
nikmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “Asuhan Keperawatan Jiwa
pada Pasien Sdr I dengan Halusinasi di ruang Kampar Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
Riau dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan ini bertujuan melengkapi tugas
seminar kasus dalam mencapai kompetensi keperawatan jiwa.
1. Prof. Dr. Ir. Usman M. Tang, MS selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
2. Ns. Darwin Karim, S.Kep., M.Biomed selaku Ketua Program Studi Ners keperawatan
Universitas Riau.
3. Ns. Jumaini, M.Kep.,Sp.Kep.J selaku koordinator praktik profesi sekaligus pembimbing
keperawatan jiwa yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran serta dukungan bagi
kelompok.
4. Ns. Rosa Panjaitan, S.Kep selaku pembimbing ruangan yang telah memberikan masukan
dan bimbingan yang berguna bagi perbaikan makalah ini kedepannya.
5. Pihak Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau yang telah membantu dan bekerjasama
dalam pelaksana kegiatan.
Selain itu, kelompok juga menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Manusia biasa tidak pernah luput dari kesalahan. Maka
dari itu, kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan pembaca yang
sifatnya membangun, guna menunjang kesempurnaan penulisan makalah.
Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah ini telah disetujui untuk diseminakan
Fakultas Keperawatan Universitas Riau
...........................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), masalah gangguan jiwa di dunia ini
sudah menjadi masalah yang semakin serius. Paling tidak, ada satu dari empat orang di
dunia ini mengalami gangguan jiwa. WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di
dunia ini ditemukan mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data statistik, angka pasien
gangguan jiwa. memang sangat mengkhawatirkan (Yosep, 2007). Menurut UU Kesehatan
Jiwa No.18 Pasal 1 Tahun 2014, kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang
individu dapat berkembang secara fisik, mental, spritual, dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Menurut Yosep & Iyus (2009), mengatakan lebih dari 90% pasen dengan skizofrenia
mengalami halusinasi, halusinasi yang sering terjadi yaitu halusinasi pendengaran,
halusinasi penglihatan, dan halusinasi penciuman. Skizofrenia adalah gangguan psikotik
yang ditandai dengan gangguan utama dalam pikiran, emosi, dan perilaku pikiran yang
terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak saling berhubungan secara logis, persepsi dan
perhatian yang keliru, efek yang datar atau tidak sesuai dan berbagai gangguan aktivitas
motorik yang bizzare (perilaku aneh) dimana pasien skizofrenia menarik diri dari orang
lain dan kenyataan, sering kali masuk kedalam kehidupan fantasi yang penuh dengan
delusi dan halusinasi (Davison et al, 2006).
Halusinasi adalah perubahan sensori dimana pasien merasakan sensasi yang tidak
ada berupa suara, penglihatan, pengecapan, dan perabaan (Damaiyanti, 2012). Menurut
Maramis, dalam Sunaryo (2004), halusinasi adalah penyerapan (persepsi) panca indera
tanpa adanya rangsangan apapun pada pancaindra seseorang, yang terjadi pada keadaan
sadar atau bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik.
Adapun tanda pasien mengalami halusinasi pendengaran yaitu pasien tampak berbicara
ataupun tertawa sendiri, pasien marah-marah sendiri, menutup telinga karena pasien
menganggap ada yang berbicara dengannya. Pada kasus halusinasi klien tidak mampu
untuk memberikan respon yang akurat, sehingga tampak perilaku yang sulit dimengerti.
Halusinasi terjadi karena adanya reaksi emosi berlebihan atau kurang, dan perilaku aneh
(Damaiyanti, 2012). Bahaya secara umum yang dapat terjadi pada pasien dengan
halusinasi adalah gangguan psikotik berat dimana pasien tidak sadar lagi akan dirinya,
terjadi disorientasi waktu, dan ruang ( Iyus & Yosep, 2009).
Penanganan keperawatan yang tepat menurut Fa’izah (2013), dalam studi kasusnya
menggunakan startegi pelaksanaan, melalui strategi pelaksanaan mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik, bercakap-cakap, melakukan aktivitas terjadual sebagai upaya
mengurangi gejala halusinasi, serta mengkonsumsi medikasi secara rutin. Studi deskriptif
oleh Faiza dan Sidik (2012), mengenai penerapan strategi pelaksanaan (SP) pada pasien
halusinasi menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan perawat dalam membantu pasien
mengontrol halusinasi dapat menurunkan manifestasi yang dialami klien sehingga
halusinasi yang dialami mnejadi lebih terkontrol. Berdasarkan fenomena terkait
manajemen halusinasi diatas maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus mengenai
asuhan keperawatan pasien dengan gangguan halusinasi.
B. Tujuan
Tujuan umum
Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian data pada klien dengan masalah utama gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran.
2. Menganalisa data pada klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran.
Rumah Sakit Jiwa hasil seminar kasus ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan
dalam menentukan kebijakan operasional Rumah Sakit Jiwa agar mutu pelayanan
keperawatan dapat ditingkatkan. Penderita adalah dapat memaksimalkan kemampuannya
untuk dapat mengendalikan jiwanya sehingga dapat sembuh dari gangguan jiwanya.
3. Bagi Pembaca
Pembaca hasil asuhan keperawatan ini semoga dapat menambah pengetahuan dan
Chaery I. (2009). TAK: Persepsi Sensori. Available from http: //www. schizophrenia.com
Davison G.C., dkk. (2006). Psikologi Abnormal (edisi ke-9). Penerjemah Noermala Fajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Dermawan, R., & Rusdi. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Fa’izah, S. (2013). Asuhan Keperawatan pada Tn.I dengan Gangguan Persepsi Sensori:
Halusinasi Pendengaran di Ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
Studi Kasus. (1– 47).