PALPASI
• TAKTIL FREMITUS ( - )
2. Open pneumotoraks B
3. Tension pneumotoraks
4. Flail Chest + kontusio paru
5. Masif hematotoraks
C
6. Tamponade jantung
1. Obstruksi Airway :
Manifestasi :
gangguan airway
• sesak
• stridor
• serak
1. Obstruksi Airway – Tindakan :
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea
16
KRIKOTIROIDOTOMI DG JARUM:
17
Paling
kecil 14 G
18
6
Kriko-
tiroidotomi
surgikal
SANKSI PIDANA
Pasal 531 KUHP :
Barang siapa ketika menyaksikan bahwa ada
orang dalam keadaan bahaya maut tidak memberi
pertolongan yang dapat diberikan padanya tanpa
selayaknya menimbulkan bahaya bagi dirinya atau
orang lain, diancam, jika kemudian orang itu me-
ninggal, dengan pidana kurungan paling lama tiga
bulan atau denda paling banyak ..………………….
Di Amerika berlaku Good Samaritan Law, yaitu UU
yang memberikan immunitas dari tuntutan hukum kepada
dokter jika melakukan kesalahan yang tidak seberapa besar
(bukan gross negligent) ketika melakukan emergency care.
2. Open Pneumo-thorax
Manifestasi : Breathing !
Gangguan
ventilasi
Manifestasi : Breathing !
Pneumothoraks Tensio
Pneumothoraks.
Inspirasi Ekspirasi
Pernafasan paradoksal
4. Flail Chest + Kontusio Paru
• Jaga Airway
• Monitor pO2 dan pCO2
• O2 100%
• Ventilasi tambahan bila diperlukan
= Bagging
= Respirator
Kontusio Paru
5. Massive Hematothorax
Manifestasi : - Breathing
- Circulation
Bila > 1500 cc (initial)
Bila > 200 cc/jam
Tindakan :
• Chest Tube
• Bila massive : Thorakotomi
Hemothorax (bukan masif)
1.
Distensi Vena
Leher
2.
Bunyi Jantung
Jauh
3.
Nadi kecil-cepat
6. Tamponade Jantung : Tindakan
Percardiocentesis
• pasang EKG
• darah tidak beku !
PNEUMOTHORAX
Tertutup Terbuka
Pneumothorax Tension ?
Tindakan Tension Pneumo-thorax :
Plastik 3 sisi
11/22/22 40
Sebab Syok pada Trauma :
Trauma : anggap dulu hemoragik
Kemungkinan lain :
1. Kardiogenik
2. Neurogenik
3. Septik
41
SYOK :
Prinsip penanganan
1. Kenali syok !
2. Sebab syok ?
3. Terapi :
= stop bleeding !
= perbaikan volume
1. Takikardia
2. } SYOK
Akral dingin
3. Kesadaran
4. Takipnea
5. Tensi
4 Kelas SYOK :
46
PERDARAHAN LUAR :
TEKANAN LANGSUNG / BALUT TEKAN
47
BALUT TEKAN
Perdarahan dalam :
49
CAIRAN
* BLOOD SET 2 jalur
* Kateter pendek-besar
(jangan lupa crossmatch!)
* RL yang dihangatkan
* Tetesan cepat / guyur
50
Monitor respon !
- Perbaikan perfusi
akral hangat, nadi lebih besar,
kesadaran membaik
- Paling baik pantau produksi urin
Urin normal :
Dewasa : 30-50 cc/jam
0.5 cc / BB
Anak : 1 cc / BB
Bayi : 2 cc / BB
59
DR Kusmedi Priharto SpOT, FICS FAPOA MKES
11/22/22 60
Introduction
Sering terjadi
Morbiditas dan mortalitas tinggi
Penanganan keliru :
Memperburuk prognosis
Yg seharusnya dpt selamat meninggal
Cepat ditransfer begitu stabil
11/22/22 61
TEKANAN INTRA CRANIAL (ICP)
10mm Hg : Normal
20 mm Hg : Abnormal
40 mm Hg : Gawat
11/22/22 63
Epidural Hematoma
Bersama dg fraktur tl tengkorak
Klasik : A meningea media
Lenticular/biconvex krn duramater
menempel pd tengkorak
Lucid interval
Fatal bila tidak ditolong
Evakuasi darah segera prognosis baik
Venous epidurals : Mungkin ditangani konservatif /
nonsurgical
EPIDURAL HAEMATOM
Subdural Hematoma
Laserasi otak /vena
Menutupi seluruh permukaan otak
Prognosis tergantung kerusakan otaknya
Dilakukan operasi bila mendesak otak.
Subdural hematom
Commotio cerebri
Kehilangan kesadaran yg singkat
CT-scan normal
Mual muntah
Sakit kepala
Gejala bisa memburuk untuk kemudian
membaik
Biasanya ada gejala sisa
Diffuse Axonal Injury
Coma dalam
Kerusakan otak diffuse
Posisi tubuh / motorik khas
Disfungsi sistem otonom
Cedera Kepala Ringan
Observasi
Cedera Kepala Sedang
Cause
III rd Nerve compression
bilaterally
Inadequate CNS
perfusion
Cause
Drugs
Pontine lesion
Injured sympathetic
pathway
Penanganan medis
Triage
Primary Survey
Resusitasi Cairan intravena
• Euvolemia
• Isotonic
Hyperventilation, bila perlu
Secondary Survey
Transfer begitu stabil
Medical
Management
Mannitol
• Dose : 0.5 –1.0 g/kg IV bolus
Other
• Anticonvulsants
• Sedasi
• Paralitik
Luka kulit kepala
• Trauma kepala
• Trauma iga, tl belakang, pelvis
• Mabuk / obat
Anatomi
Eksternal
Abdomen anterior
Panggul
Belakang
Anatomi
Anamnesis
Tumpul Tajam
Kecepatan Alat
“Point of impact”
Jarak
Alat keselamatan
Posisi
Terlempar
Pemeriksaan
fisik
Inspeksi : jejas, luka tusuk
Perkusi : cairan?
peritonitis
Auskultasi : bising usus menghilang pada
perforasi usus
Pemeriksaan fisik
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Exposure Usus / omentum yg keluar tutup
jangan dimasukkan
Benda yg menancap jangan
dicabut fiksasi
Pemasangan Naso Gastric Tube (NGT)
Mengurangi dilatasi
Dekompresi lambung
Dekompresi buli-buli
Diagnostik
Ruptur
urethra!
Orthopaedi Trauma Assesment
Kusmedi Priharto Dr. SpOT. FAPOA. FICS. MMR
Orthopaedi Traumatology Surgeon
Perhimpunan Ahli Bedah Orthopaedi Indonesia
Kedaruratan Muskulo skletal
Fraktur Terbuka
Fraktur tertutup dgn ggn neurovascular
Dislokasi
Trauma Ekstremitas :
Cedera jaringan lunak
Cedera tulang
Trauma tumpul :
ANAMNESE
Keluhan Nyeri
Riwayat Trauma Adequat
Disertai fungsio laesa
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi
- Odema
- Haematom
- Deformitas ( Angulasi,Discripancy,Rotasi )
• Perabaan
- Nyeri Tekan
- Kripitasi
• Pergerakan
- Fungsio Laesa
DIAGNOSA
Pemeriksaan Radiologik (Rontgen)
COMPARTMENT
SYNDROME
Orthopaedic surgeon
Fraktur tungkai bawah
Sering terjadi
Compartment Syndrome
Orthopaedic surgeon
Bila gejala tsb timbul lakukan tindakan :
Luruskan ekstremitas
Tinggikan bagian distal
Awasi dengan ketat kemungkinan tindakan bedah
eksplorasi pembuluh darah arteri
Fasiotomi
Bila perlu spasmolitik
Orthopaedic surgeon
Fraktur Pelvis
Traumanya hebat
Trauma penyerta
Perdarahan hebat
• Fragmen tulang
• Otot pelvis
• Vena/arteri
Fractur pelvis
Pemeriksaan
Inspeksi
Pelvic ring
Shock Garment)
Hati-hati biasanya ada ruptur uretra!!
PATAH TULANG PUNGGUNG
TANDA-TANDA UTAMA :
o Nyeri pada leher atau punggung sebatas cedera
o Lengkungan tulang punggung terdorong ke dalam, memar / luka
pada daerah cidera
o Tungkai tidak dapat digerakkan/lemah
o Tidak bisa merasakan sesuatu
o Napas sesak
TINDAKAN :
o Penderita di tenangkan
o Periksa jalan napas, ABC
o Pasang penyangga leher (Neck Collar)
o Fiksasi dengan scoope stretcher atau vacum matras
o Evakuasi