Anda di halaman 1dari 7

Nama : Osmar Aldi Winalda Tambunan

Kelas : 2f PLI
NIM : 1930282

LAPORAN PRAKTIK PAAL


I. Judul
Analisis fisika ( Bau, Suhu, Warna, TS, TDS, Kekeruhan, DHL & Ph

II. Tujuan
Mengetahui cara menganalisis sifat fisika air mulai dari suhu, warna, pH, DHL
(conductivity), kekuhan (turbidity), TS, TDS serta TSS
III. Prinsip
• Suhu
Zat cair dalam tandon thermometer berupa air raksa atau alkohol akan memuai atau
mengembang bila dikenai panas. Zat cair yang memuai tersebut akan masuk ke celah
kapiler dan berhenti pada suhu tertentu. Skal tersebut menunjukkan suhu air/benda yang
diperiksa dalam derajat celcius. Prinsip kerja thermistor hamper sama dengan thermometer,
hanya saja yang memuai atau mengembang berupa bimetal.
• Warna
Penetapan parameter warna dapat dilakukan dengan membandingkan warna pada
sampel air dengan larutan baku. Larutan baku yang digunakan berupa larutan Platina
Cobalt, sehingga satuan skala yang digunakan adalah Pt.Co.
• TS
Analisis Total Solid atau residu total dilakukan dengan cara menimbang berat contoh
yang telah dikeringkan pada suhu 103-105 °C hingga diperoleh bobot tetap.
• TDS
Analisis Total Dissolved Solid atau residu terlarut dalam air permukaan dilakukan
dengan cara menimbang berat residu sampel yang lolos dari kertas
saring berpori <45 µm dan telah dikeringkan pada suhu 103-105 °C hingga diperoleh bobot
tetap.

• Kekeruhan
Penetapan kekeruhan dengan metode Helligemetri dilakukan dengan membandingkan
intensitas cahaya yang melalui sampel air dengan intensitas cahaya yang melalui larutan
baku standar kekeruhan silica.
• DHL
Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik
yang dinyatakan dalam µmhos/cm (µs/cm). metode uji DHL air dengan menggunakan
konduktometer atau multiparameter. Prinsip kerja dengan elektroda konduktometer dengan
menggunakan larutan Kalium Klorida (KCl) sebagai larutan baku pada 25°C.
• pH
Metode pengukuran pH didasarkan pada pengukuran aktivitas ion hydrogen secara
potensiometri/elektrometri dengan menggunakan pH meter atau multiparameter.
IV. CARA KERJA
I. Cara Kerja :
➢ Suhu, DHL, pH

Alat multiparameter dilakukan Jika sampel yang


Elektroda (suhu, DHL,
kalibrasi. Untuk elektroda pH memiliki suhu tinggi,
pH) dibilas dengan
digunakan larutan penyangga. maka kondisikan
aquadest.
degan suhu ruang.

Elektroda dicelupkan kedala


➢ Warna Jika sudah dibilas,
sampel sampai munculnya skala
Elektroda dibilas dikeringkan dengan
atau angka pada tampilan
dengan sampel. tissue.
multiparameter.

Warna Nyata.

Sampel air permukaan Sampel yang telah Sampel dibandingkan


disaring dengan kertas disaring, dimasukkan dengan larutan baku
saring. kedalan tabung Nessler dimulai dari yang
50mL. paling encer.

Jika warna pada sampel melebihi


dari 70 Pt.Co, maka diilakukan
pengenceran langsung pada
tabung Nessler.
Warna Sejati

Sampel dimasukkan Sampel dibandingkan Sampel ditetapkan


kedalam tabung Nessler dengan larutan baku sesuai dengan warna
50mL dimulai dari yang paling baku yang paling
encer. mendekati atau berada

Jika warna pada sampel


melebihi dari 70 Pt.Co, maka
diilakukan pengenceran
langsung pada tabung Nessler.

➢ Kekeruhan

Alat turbidimeter dikalibrasi Sampel air dikosok


dengan cairan 1 dan 20 NTU dan dimasukkan Lalu diletakkan
yang tersedia di set alat kedalam tabung kaca ditempat yang tersedia
turbidimeter (jika diperlukan). sampai garis batas. di alat turbidimeter.

Angka akan ditampilkan


dulayar alat turbidimeter Alat turbidimeter
dalam satuan NTU dinyalakan, lalu ditekan
tombol READ.

➢ Total Solid (TS)

Ditimbang pinggan Sampel air permukaan Sampel air dipipet


penguap kosong yang telah dikocok hingga homogen sebanyak 25 mL
dipanaskan dengan oven.

Setelah kering, dilap bagian Dimasukkan kedalam


Sampel diuapkan dengan
luar pinggan penguap pinggan penguap yang
penagas air sampai kering
dengan alcohol. telah ditimbang.

Pinggan penguap Jika sudah 1 jam, Ditimbang pinggan


dimasukkan kedalam dimasukkan kedalam penguap yang telah
oven selama 1 jam desikator selama 15 dingin.
dengan suhu 103-105oC menit.
➢ Total Dissolved Solid (TDS)
Persiapan Pinggan Penguan

Pinggan penguap Pinggan penguap


Jika sudah 1jam, pinggan
dipanaskan pada suhu ditimbang
penguap didinginkan
180oC ± 2oC selama 1 menggunakan neraca
didalam desikator.
jam didalam oven. analitik.

Diulangi Langkah diatas


sehingga didapatkan
bobot tetap.

Prosedure

Pinggan penguap kosong Sampel dipipet sebanyak 25


Sampel permukaan
yang telah dipanaskan mL secara kuantitatif, lalu
dikocok hingga
dioven, ditimbang disaring menggunakan kertas
homogen.
dengan neraca analitik. saring.

Filtrat yang ada diuapkan Dibilas media penyaring


3 kali dengan masing- Dimasukkan kedalam
dengan penagas air
masing 10mL air bebas pinggan penguap kosong
hingga kering. yang telah ditimbang
mineral.

Setelah kering, bagian Pinggan penguap Jika sudah 1 jam,


luar pinggan dilap dengan dimasukkan kedalam oven pinggan penguap
alcohol. dan dipanaskan pada suhu dimasukkan kedalam
180oC ± 2oC selama 1 jam. desikator sampai dingin.

Ditimbang pinggan
penguap yang sudah
dingin.
V. DATA PENGAMATAN
a. Data Pengamatan.
➢ Total Solid (TS) Kelompok 2
Data Pengamatan Kelompok 1&2
Pinggan Penguap kosong 1. 43,8276
(gr) 2. 44,3526
Pinggan Penguap + Sampel 1. 43,8485
2. 44,3746
Volume Sampel (mL) 25

➢ Total Dissolved Solud (TDS) Kelompok 2


Data Pengamatan Kelompok 1&2
Pinggan Penguap Kosong 1. 46.6253
(gr) 2. 44,5375
Pinggan Penguap + Sampel 1. 46,6291
2. 44,5420
Volume Sampel (mL) 25

VI. Perhitungan
• Kekeruhan
1. Standar
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑑𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 − 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 1 = 0,24 𝑁𝑇𝑈 − 0,1 𝑁𝑇𝑈 = 0,14 𝑁𝑇𝑈
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 2 = 0,27 𝑁𝑇𝑈 − 0,1 𝑁𝑇𝑈 = 0,17 𝑁𝑇𝑈

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 1 + 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 2
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 =
2
0,14 𝑁𝑇𝑈 + 0,17 𝑁𝑇𝑈
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 = = 𝟎, 𝟏𝟔 𝑵𝑻𝑼
2
2. Sampel
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑑𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 − 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 = 0,51 𝑁𝑇𝑈 − 0,16 𝑁𝑇𝑈 = 0,35 𝑁𝑇𝑈
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2 = 0,62 𝑁𝑇𝑈 − 0,16 𝑁𝑇𝑈 = 0,46 𝑁𝑇𝑈

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 + 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =
2
0,35 𝑁𝑇𝑈 + 0,46 𝑁𝑇𝑈
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = = 𝟎, 𝟒𝟏 𝑵𝑻𝑼
2

• TS
𝑚𝑔 𝐴−𝐵
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 ( ) =
𝐿 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝐿)
Keterangan:
A = Bobot pinggan penguap + sampel (mg)
B = Bobot pinggan penguap kosong (mg)
𝑚𝑔 43,8485𝑔r − 43,8276 𝑚𝑔 𝑔r
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 1 ( )= = 0,836 = 836(mg/L)
𝐿 25 ml ml
𝑚𝑔 44,3746 𝑔r − 44,3526 𝑔r 𝑔r
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 2 ( ) = = 0. 880 = 880 mg/L
𝐿 25 ml ml

𝑚𝑔 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 1 + 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 2
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 ( ) =
𝐿 2
𝑚𝑔 𝑚𝑔
𝑚𝑔 836 𝐿 + 880 𝐿 𝒎𝒈
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑆 ( ) = = 𝟖5𝟖
𝐿 2 𝑳

• TDS

𝑚𝑔 𝐴−𝐵
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 ( )=
𝐿 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝐿)
Keterangan:
A = Bobot pinggan penguap + sampel (mg)
B = Bobot pinggan penguap kosong (mg)

𝑚𝑔 44,6291𝑔r − 46,6253 𝑔r gr
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 1 ( )= = 0,152 = 152 mg/L
𝐿 25 ml m𝐿
𝑚𝑔 44,5249 𝑔r − 44,5375 𝑚𝑔 𝑔r
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 2 ( ) = = 0,180 = 180mg/L
𝐿 25 ml ml

𝑚𝑔 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 1 + 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 2


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 ( )=
𝐿 2
𝑚𝑔 𝑚𝑔
𝑚𝑔 152 𝐿 + 180 𝐿 𝒎𝒈
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝐷𝑆 ( ) = = 𝟏𝟔𝟔
𝐿 2 𝑳

• TSS
𝑇𝑆𝑆 = 𝑇𝑆 − 𝑇𝐷𝑆
𝑚𝑔 𝑚𝑔 𝒎𝒈
𝑇𝑆𝑆 = 858 − 166 = 𝟔9𝟐
𝐿 𝐿 𝑳

VII. PEMBAHASAN
Dari praktik kali ini didapat kita akan mendapatkan hasil berupa TS, TDS, dan
TSS. Perhitungan pertama yang kita lakukan adalah perhitungan TS atau Total Solid
dengan cara bobot pinggan penguap yang berisi sampel sampel dikurang dengan
bobot pinggan penguap yang masih ksosong, lalu dibagi dengan volume sampel,
perhitungan dilakukan duplo. Begitu pula untuk menghitung kadar TDS atau Total
Dissolved Solid . Untuk menghitung TSS atau Total Suspended Solid yaitu dengan
cara kadar TS dikurangi degan kadar TDS sample yang digunakan adalah Air parit
atau air permukaan memiliki berbagai macam kandungan zat yang berbahaya
apabila kita pergunakan untuk kebutuhan pribadi/ konsumsi secara terus menerus.
Didalam praktikum kali ini kita akan membandingkan dengan baku mutu yang telah
tersedia yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
492/MENKES/PER/ IV/ 2010 tentang pengawasan dan syarat-syarat kualitas air.
Air yang disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan
meliputi syarat-syarat fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktivitas (APRIYANTI
dkk, 2016).

VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini didapat hasil dari perhitungan, dan kemudian dapat
di simpulkan dengan hasil TDS 166 mg/L dan TSS 692 mg/L sehingga
TOTAL SOLID yang diperoleh yakni 858 mg/L

IX. DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan.Kanisius. Yogyakarta. 98 hal.
SULISTYORINI, I, S. dkk. 2016. Analisis Kualitas Air Pada Sumber Mata Air Di
Kecamatan Karangan Dan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Hutan
Tropis Volume 4(1)

Anda mungkin juga menyukai