Anda di halaman 1dari 3

EKMA4371 MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

DISKUSI 5

1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasok (supply
chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam manajemen rantai
pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam Suppy
Chain Management?

Jawaban:

Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam manajemen rantai pasok?

Setelah membaca Modul 5 tentang Strategi Rantai Pasokan. Menurut saya, strategi merupakan salah
satu unsur yang penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan, tidak terkecuali dalam rantai
pasokan. Strategi rantai pasokan sangat penting bagi keberhasilan banyak organisasi bisnis. Strategi
rantai pasokan ditujukan untuk mencapai strategi kompetitif perusahaan. Suatu strategi kompetitif
perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui produk atau jasa yang dihasilkan.
Seperti contoh, Wal-Mart bertujuan untuk menyediakan berbagai macam produk berkualitas dengan
harga yang murah. Walaupun produk yang dijual merupakan produk yang banyak dijual oleh toko
lainnya, namun kelebihan Wal-Mart adalah selalu menjaga ketersediaan produk dan harga yang murah
melalui rantai temukan.

Apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam Suppy Chain
Management?

Untuk mencapai strategi tepat, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa kemampuan rantai
pasoknya harus bisa memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang ditargetkan. Menurut Chopra dan
Meindl (2013), ada tiga langkah untuk mencapai strategeic fit yaitu:

1. Langkah 1: memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan

Perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk setiap target
yang ingin dicapai karena adanya ketidakpastian dalam rantai pasokan. Dengan memahami kebutuhan
pelanggan, perusahaan dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yang dapat
diberikan. Ketidakpastian dalam rantai pasokan mengharuskan perusahaan mengidentifikasi kegagalan
dan keterlambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Setiap pelanggan dalam setiap segmen yang sama akan cenderung mempunyai kebutuhan yang sama,
sedangkan pelanggan dalam segmen yang berbeda akan cenderung mempunyai kebutuhan yang
berbeda pula. Yang perlu dipahami juga adalah bahwa setiap kategori kebutuhan pelanggan harus
dipandang sebagai sesuatu yang berbeda kecuali untuk hal yang sangat mendasar. Setiap kebutuhan
pelanggan bisa diterjemahkan ke dalam bentuk ketidakpastian permintaan tak langsung (inmplied
demand uncertatainty).

2. Langkah 2: memahami rantai pasokan

Setelah mempelajari mengenai ketidakpastian yang dihadapi perusahaan, pertanyaan berikutnya adalah
bagaimana perusahaan dapat memenuhi permintaan di tengah kondisi ketidakpastian tersebut?
Menciptakan strategi yang tepat sama dengan menciptakan strategi rangka pasukan untuk memperoleh
ketepatan permintaan yang terbaca sesuai dengan target yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak
menentu. Untuk itu diperlukan supply chain responsiveness yang mencakup kemampuan rantai pasukan
untuk melakukan tindakan sebagai berikut:

1) Respons terhadap permintaan yang beragam.

2) Memperpendek lead time.

3) Menangani variasi produk yang besar.

4) Membangun produk yang inovatif.

Responsiveness dalam rantai pasokan akan menimbulkan biaya. Sebagai contoh, respon terhadap
permintaan yang beragam akan menimbulkan peningkatan kapasitas yang tentunya akan meningkatkan
biaya. Peningkatan dalam biaya akan menurunkan efisiensi. Setiap pilihan strategis untuk menaikkan
responsiveness akan ada tambahan biaya yang akan menurunkan efisiensi.

3. Langkah 3: pencapaian strategi yang tepat

Sekarang melihat permintaan dan penawaran serta memetakan keduanya untuk mengukur tingkat
ketidakpastian secara tidak langsung dan menempatkannya pada responsiveness spectrum. Langkah
ketiga dan terakhir dalam pencapaian strategi yang tepat adalah untuk memastikan bahwa apa yang
telah dilakukan dalam rantai pasokan konsisten dengan kebutuhan pelanggan dan ketidakpastian Dalam
rantai pasokan. Tingkat responsiveness dari rantai pasokan harus konsisten dengan implied uncertainty.

(Sumber: EKMA4371/Modul 5 Strategi Rantai Pasokan, Hal 5.3 s/d Hal 5.8)

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana pemisahan
biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?

Jawaban:
Bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik?

Cara yang tepat dalam mengatur piala logistik adalah dengan mengidentifikasi hubungan antara biaya
dengan aktivitas yang menyebabkannya, model penentuan biaya ini dikenal dengan istilah activity-based
costing.

Cara untuk mengontrol biaya logistik ada beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas yang menyebabkannya, model penentuan
biaya ini dikenal dengan istilah activity-based costing.

b) Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari 4 tipe biaya yaitu biaya
langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya fungsional dan biaya overhead.

c) Biasa pemesanan (ordering cost/procurement cost).

d) Material handling.

Serta bagaimana pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?

Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari 4 tipe biaya yaitu biaya
langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya fungsional dan biaya overhead, yaitu
sebagai berikut:

1. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada objek biaya
atau produk. Gaji karyawan termasuk kedalam biaya langungs yang menghasilkan suatu produk, dan
mencakup bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi barang tertentu.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak bisa dibebankan secara langsung dengan
unit yang diproduksi. Biasanya, biaya tidak langsung meliputi listrik, utilitas, distribusi, penjualan, atau
pemeliharaan gedung

3. Biaya fungsional

4. Biaya overhead adalah jenis biaya yang tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi suatu
produk atau jasa. Ini mencakup semua beban pengeluaran yang dicatatat pada laporan rugi laba
perusahaan di luar biaya yang terkait langsung dengan aktivitas produksi perusahaan.

(Sumber: EKMA4371/Modul 6, Struktur Biaya Logistik, Hal 6.38)

Sulkasi Suldi, Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai