Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN NIRMANA DAN DESAIN

Dosen : Bapak Sumarsono

Di Susun Oleh:

 ALIFIA AZZAHRA ( NIM 2221151006 )


 ANNUR TRIYANI ( NIM 2223151010 )
 AGUS SANTOSO SAR ( NIM 2223151033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan, 05 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat......................................................................................................1
D. Metode-Metode...........................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. PENGERTIAN NIRMANA............................................................................................2
B. PENGERTIAN DESAIN.................................................................................................3
C. MANFAAT NIRMANA DALAM SEBUAH KARYA DESAIN............................................4
BAB III...............................................................................................................................................5
PENUTUP..........................................................................................................................................5
1. Kesimpulan.............................................................................................................5
2. Saran.......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matakuliah Nirmata adalah matakuliah dasar dalam Nirmana terdiri atas Nirmana
Dwi Matra (2D) dan Tri Matra (3D). Pengertian Nirmana itu sendiri adalah “komposisi
yang tak berbentuk Nirmana berarti kosong atau tidak ada apa-apa dan juga berarti
abstrak atau tidak bermakna. Kalimat tersebut mengungkapkan bahwa pada awalnya,
sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih belum ada apa-apa atau
belum ada makna dari segala sesuatu. Hal tersebut kemudian dijadikan titik awal atau
merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar tentang
desain sebelum mulai berkarya .

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari nirmana?
b. Apa pengertian dari desain?
c. Bagaimana manfaat nirmana dalam dunia desain?

C. Tujuan dan Manfaat


a. Dapat mengetahui pengertian kata Nirmana dari berbagai sumber ahli
b. Dapat mengetahui pengertian kata desain dari berbagai sumber ahli
c. Dapat mengetahui manfaat Nirmana dalam dunia desain

D. Metode-Metode

Dalam penyusunan tugas ini digunakan beberapa metode pengumpulan data


yaitu sebagai berikut:

a. Studi literatur, yaitu pencarian data di internet


a) Metode Penyusunan Data
Dalam penyusunan tugas ini digunakan beberapa metode penyusunan data,
yaitu sebagai berikut:
b. Kompilasi data, yaitu memilih dan memilah data sesuai keperluan.
c. Klasifikasi data, yaitu mengumpulkan data yang sesuai dengan spesifikasi .

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NIRMANA

Dari segi etimologis, Nirmana terdiri dari kata ‘Nir’ yang berarti tidak dan
‘Mana’ yang berarti bentuk, sehingga arti Nirmana berarti ‘Tidak Berbentuk’.
adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik,
garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan komposisi yang harmonis.
dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra (2D),
trimatra (3D) yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga
sebagai ilmu tata rupa dasar. Dalam Nirmana, penyusunan merupakan suatu proses
pengaturan atau disebut juga sebagai komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu
susunan yang baik. Berdasarkan bentuknya nirmana ada 4 elemen bagian yang
membentuknya yaitu: titik, garis, bidang dan gempal. jika kita mengenal lebih jauh,
sebenarnya nirmana mirip dengan Tipografi (ilmu huruf)yaitu tentang
mengorganisasikan sesuatu untuk mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau
desain .

Nirmana memuat hal-hal tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi
pada sebuah bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan
menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya. Ruang maya adalah ruang
semu dimana orang dapat menghayalkan tentang sesuatu yang mebingungkan, dalam
arti hayalan tentang sebuah kegilaan bentuk yang sulit ditorehkan dalam media 2
dimensi yang sering disebut dengan nirmana ruang datar, atau 3 dimensi yang sering
disebut dengan nirmana ruang. Nirmana menjadi menarik karena adanya kompleksitas,
harmoni, banyaknya bentuk, banyaknya penipuan mata (terkadang objek membuat
seakan-akan bergerak padahal tidak). Tapi kesemuanya berujung pada bagaimana cara
pandang kita atau cara pandang audience sendiri. Ini lebih menuju pada unsur seni dan
estetika seni rupa atau estetika desain. Menurut Adi Kusrianto dalam bukunya
pengantar desain komunikasi visual (2007:28) dijelaskan bahwa nirmana dapat berarti
kosong ,abstrak atau tidak bermakna .

2
B. PENGERTIAN DESAIN

Secara etimologis kata ‘desain’ diduga berasal dari kata designo (Itali) yang artinya
gambar (Jervis, 1984). Kata ini diberi makna baru dalam bahasa Inggris di abad ke 17,
yang dipergunakan untuk membentuk School of Design tahun 1836. Makna baru
tersebut dalam praktek kerap semakna dengan kata craft (keterampilan adiluhung),
kemudian atas jasa Ruskin dan Morris - dua tokoh gerakan anti Industri di Inggris
pada abad ke 19, kata ‘desain’ diberi bobot sebagai seni berterampil tinggi (art and
craft ).

Dalam dunia senirupa di Indonesia, kata desain kerap dipadankan dengan : reka
bentuk, reka rupa, tata rupa, perupaan, anggitan, rancangan, rancang bangun, gagas
rekayasa, perencanaan, kerangka, sketsa ide, gambar, busana, hasil keterampilan,
karya kerajinan, kriya , teknik presentasi, penggayaan, komunikasi rupa, denah,
layout, ruang (interior), benda yang bagus, pemecahan masalah rupa, senirupa,
susunan rupa, tata bentuk, tata warna, ukiran, motif, ornamen, grafis, dekorasi,
( sebagai kata benda) atau ; menata, mengkomposisi, merancang, merencana,
menghias, memadu, menyusun, mencipta, berkreasi, menghayal, merenung,
menggambar, meniru gambar, menjiplak gambar, melukiskan, menginstalasi,
menyajikan karya ( sebagai kata kerja) dan pelbagai kegiatan yang berhubungan
dengan proses perupaan dalam arti luas.

Pengertian desain dapat dilihat dari pelbagai sudut pandang dan konteksnya. Pada
awal abad ke –20, “desain” mengandung pengertian sebagai suatu kreasi seniman
untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula (Walter Gropius, 1919).
Dekade ini merupakan satu tahap transformasi dari pengertian-pengertian desain
sebelumnya yang lebih menekankan kepada unsur dekoratif dan kekriaan dari pada
fungsi.

Pengertian-pengertian desain yang rasionalistis mengalami puncaknya pada tahun 60-an,


sebagaimana terungkap pada pelbagai pengertian yang diutarakan sebagai berikut :
• Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas (Acher,1965),
• Desain merupakan temuan unsur fisik yang paling obyektif (Alexander, 1963) atau
• Desain adalah tindakan dan insiatif untuk merubah karya manusia (Jones,1970).
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian desain :
 John Nimpoeno seorang ahli psikologi menyatakan :
Desain adalah pemaknaan fakta-fakta nyata menjadi fenomen-fenomen yang
subyektif (Nimpoeno, 1981).
 Solichin Gunawan seorang desainer interior profesional, menyatakan :
Desain adalah terjemahan fisik dari aspek sosial, ekonomi dan tata hidup manusia
dan merupakan cermin budaya zamannya (Gunawan, 1986).
 Widagdo sebagai salah seorang pendidik desain senior mengungkapkan :
Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berujud dan merupakan
produk nilai-nilai untuk kurun waktu tetentu (Widagdo, 1993).

3
Dengan demikian, pengertian dan persepsi desain selalu mengalami perubahan sejalan dengan roda
peradaban itu sendiri. Hal itu membuktikan bahwa desain mempunyai arti yang penting dalam
kebudayaan manusia secara keseluruhan, baik ditinjau dari usaha memecahkan masalah fisik dan
rokhani manusia, maupun sebagai bagian kebudayaan yang memberi nilai-nilai tertentu sepanjang
perjalanan sejarah umat manusia. Dari sejumlah definisi yang dipaparkan di atas, desain hakikatnya
merupakan upaya manusia memberdayakan diri melalui benda ciptaannya untuk menjalani
kehidupan yang lebih aman dan sejahtera.

C. MANFAAT NIRMANA DALAM SEBUAH KARYA DESAIN


Pentingnya teori Nirmana dalam sebuah karya desain sangat banyak dan mendasar.
Elemen-elemen yang terdapat dalam Nirmana seperti titik, garis, warna, tekstur dan
sebagainya adalah elemen mendasar yang harus ada dalam penciptaan sebuah desain.
Dimulai dengan titik yang akhirnya menjadi sebuah garis,lalu memebentuk berbagai macam
bidang datar. Desain yang lebih hidup dipengaruhi oleh bidangnya, bidang gempal dalam
Nirmana yang memliki volume berpengaruh dalam pembuatan desain, membuat desain lebih
hidup. Lalu warna, memperindah sebuah karya desain,mempercantik sehinnga enak untuk
dipandang, dapat diberlakukan tekstur dalam sebuah karya desain agar desain yang dihasilkan
lebih hidup lagi.

Begitu besarnya pengaruh Nirmana dalam sebuah desain, maka dalam pembuatan sebuah
desain harus lebih diperhatikan lagi unsure dan elemen yang ada. Jika ingin meghasilakn
sebuah desain yang artistik dan indah, maka Nirmana adalah solusi untuk itu. Mempelajari
titik, garis,bidang, warna, tekstur dan sebagainya. Bagaimana cara mengkomposisikan semua
elemen tersebut menjadi suatu karya desain yang artistic dan dapat diterima oleh
penikmatnya.

4
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Peran Nirmana dalam sebuah desain sangatlah banyak dan mendasar,
elemen-elemen penting yang ada seperti titik, garis, bidang, warna, dan
sebagainya merupakan elemen yang sangat penting dalam penciptaan sebuah
desain. Dalam teori Nirmana pun dijelaskan bahwa Nirmana juga mempelajari
pengorganisasian unsure visual titik, garis,warna, dan sebagainya sehingga
Nirmana sangat besar pengaruhnya dalam pembuatan sebuah desain.

2. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya sangat jauh dari idealnya sebuah
pembahasan maka dengan penulis mengharapkan saran dan kritik sebagai
masukan kepada penulis untuk lebih mengembangkan pembahasan yang telah
ditulis, sehinga penulisan dalam sebuah makalah mendekati kepada sebuah
idealnya pembahasan materi.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Jogjakarta: Dasar-dasar Tata Seni Rupa dan Desain

Sachari, A., & Sunarya, Y. ( 2000). PENGANTAR TINJAUAN DESAIN. Sejarah Desain
Indonesia, 7-32.

Anda mungkin juga menyukai