Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL PERKULIAHAN

F012100001 -
NIRMANA
Unsur Visual 2 Dimensi: Titik
Pembahasan jenis dan fungsi
unsur visual ‘titik’

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Nirmana juga bisa diartikan sebagai hasil Sub CPMK 1. Peserta perkuliahan mampu
imajinasi dalam bentuk dua atau tiga memahami bentuk 2 dimensi (elemen titik)
dimensi yang mempunyai nilai keindahan. Sub CPMK 2. Peserta perkuliahan mampu
memahami prinsip visual
Tata cara penyusunan berbagai unsur Sub CPMK 3. Peserta perkuliahan mampu
rupa merupakan prinsip perancangan mengaplikasikan teori dalam sebuah karya visual 2
nirmana tersebut dikemas melalui hierarki dimensi
yang lebih teratur dan mendetail menjadi
Sub CPMK 4. Peserta perkuliahan mampu
Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D menjelaskan karyanya
dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa
3D

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh


Dr. Budi Waluyo M.Ds

Fakultas Desain dan Seni Kreatif


Program Studi Desain
Produk 01
NIRMANA
Nirmana
Secara etimologi, kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu “nir” yang berarti
tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna. Pengertian nirmana
adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu
kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan.
Definisi nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan
dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan
asas/prinsipnya.
Nirmana juga bisa diartikan sebagai hasil imajinasi dalam bentuk dua atau tiga
dimensi yang mempunyai nilai keindahan. Tata cara penyusunan berbagai unsur rupa
merupakan prinsip perancangan nirmana tersebut dikemas melalui hierarki yang lebih
teratur dan mendetail menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D dan Nirmana
Trimatra untuk karya rupa 3D.

Gambar 1. Garis dalam Nirmana

Biasanya teori nirmana dihadirkan dalam pembelajaran yang berbentuk praktikum,


karena desainer atau seniman adalah seorang praktisi. Tujuan nirmana adalah untuk
melatih kemampuan mahasiswa untuk menyusun berbagai unsur seni menjadi kesatuan
yang indah atau sesuai dengan maksud dan tujuan dari penciptaan karya. Akan tetapi,
teori ini juga dapat digunakan untuk melakukan analisis ilmiah untuk keperluan penelitian
ilmiah atau kritik seni.

2021 Nirmana
2 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fungsi dan Manfaat Nirmana
Pentingnya nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang bisa diterapkan untuk
perancangan desain atau karya yang indah, dengan memahami unsur dan alasan yang
membuat suatu komposisi tampak bagus dan indah. Yang menjadi soal utama adalah
asas atau prinsip seni dan desainnya sendiri, tapi prinsip tersebut tentunya harus
diterapkan pada elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna dan lainnya.
Sebenarnya yang utama dari proses kreatif adalah insting, resapan, selera,
sensitifitas terhadap keterhubungan visual alias kreativitas dari desainer atau senimannya
sendiri. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki pengalaman dan lingkungan yang
menunjang dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut. Biasanya nirmana
dikemas dalam praktikum untuk melatih dan mengasah kreativitas mahasiswa.
Sedangkan seseorang yang telah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup
tinggi juga akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi hanya dengan
memahami berbagai unsur dan asas nirmana. Karena nirmana adalah esensi dan catatan
yang disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang sudah berhasil sebelumnya.
Nirmana Dwimatra

Gambar 2. Nirmana Dwimatra

Dwimatra berarti dua dimensi, pengertian nirmana dwimatra adalah unsur dan
asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang dua dimensi. Pada ruang
ini asas-asas tidak hanya digunakan untuk menyusun suatu karya yang indah saja. Tata
letak prinsip seni digunakan juga untuk mengatur tata wimba (gambar) sebagai
pengungkapan makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan.

2021 Nirmana
3 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengertian Dwimatra (2D) adalah panjang dan lebar dalam suatu bidang
papar/datar, tidak memiliki kedalaman atau ketebalan. Dalam bidang tersebut akan
terdapat kesan ruang, volume, dimensi yang bersifat optis, khayali dan ilusif, kedalaman
tidak teraba, namun terasa oleh mata. Cara pandang 2 dimensi adalah satu arah, yaitu
dari muka atau depan.
Nirmana adalah pelajaran awal tentang hal desain dan juga merupakan suatu
pengertian tentang hal:
 Mempelajari Kreativitas
 Menambah Ketrampilan
 Mempertajam kepekaan tentang segala sesuatu yang menyangkut karya seni.
Hal – hal yang harus dipelajari pada tahap awal adalah :
 Mempelajari tentang bentuk dan bagian – bagiannya
 Mempelajari tentang prinsip dan elemennya
 Mencoba menyusun dalam bentuk yang selaras dan seimbang dalam kesatuan
atau Unity

Unsur Estetika
Unsur atau element adalah bagian dari suatu karya seni yang saling berhubungan
satu sama lain dan masing – masing memiliki karakter seperti garis biasa dengan garis
bertexture.
Unsur seni visual tersusun dalam bentuk organisasi atas dasar prinsip – prinsip
desain dan komposisi seringkali dijadikan dasar pertimbangan bagi suatu kritikan seni
yang berkaitan dengan keindahan atau dapat disebut juga dengan estetika. Dan bersama
dengan unsur tersebut dapat memancing kegemaran atau sensasi yang menimbulkan
persepsi yang merangsang, memberikan sugesti dan memperkaya daya imajinasi.
Seniman atau desainer yang baik adalah seorag pembangun yang lengkap
dengan segala persiapannya. Materi dan elemennya terdiri dari :
 Garis
 Bidang
 Value ( nilai terang gelap )
 Texture
 Warna
 Nada ( Ritme )

2021 Nirmana
4 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Arti Kata Merancang
Dikalangan masyarakat umumnya, merancang diartikan sebagai pekerjaan
mempercantik wajah barang. Benar hal itu termasuk bagian didalamnya, namun
merancang bukanlah hanya terbatas mempercantik saja.
Dikalangan orang-orang yang sehari-harinya bekerja dibidang kesenian dalam hal
ini Seni Rupa, maka merancang diartikan sebagai proses mencipta rupa atau bentuk
untuk maksud-maksud tertentu. Berbeda dengan lukisan dan patung yang merupakan
perwujudan pandangan dan hanya memenuhi kebutuhan jiwa siseniman itu sendiri. Karya
rancang harus memenuhi kebutuhan prakris, contoh sederhananya sebuah karya cetak
yang dipajang di tempat umum tentulah harus mempunyai pesan-pesan tertentu. Artinya
adalah karya yang baik adalah ungkapan rupa yang sebaik-baiknya, merupakan “saripati”
sesuatu, entah sesuatu itu pesan atau kiasan. Adapun untuk membuatnya harus dengan
tepat dan efektif, seorang perancang harus mencari ide-ide kreatifnya untuk mencari
bentuk-bentuk yang akurat yang tidak saja indah tapi harus juga mencerminkan selera
zaman.
Perbedaan antara perancangan 2 dimensi dengan 3 dimensi adalah :
 Perancangan 2 dimensi akan membentuk area dan penilaian dilihat dari satu arah
 Perancangan 3 dimensi akan membentuk volume dan penilaian dilihat dari segala
arah.

Bahasa Rupa
Telah dikemukakan bahwa merancang adalah merupakan pekerjaan praktis, artinya
seorang perancang adalah seorang praktis. Bahasa rupa menjadi kata kunci dari proses
perancangan selain harus memiliki asas, kaidah atau konsep rupa. Seorang perancang
boleh saja dia bekerja tanpa kesadaran akan asas, kaidah atau konsep tadi, sebab selera
dan kepekaannya terdapat pertalian rupa yang jauh lebih penting artinya. Tapi jika asas
rupa dipahami secara benar dan mendalam maka perancang tersebut akan lebih matang
lagi dalam menciptakan randcangannya.
Dalam kaitan itu maka pada setiap perguruan tinggi yang mengajarkan Seni Rupa
terlepas dari bidang apapun yang kelak akan dimasuki mahasiswa tersebut, maka
pastilah terdapat mata kuliah yang membahas rupa. Namanya bermacam-macam ada
yang memberi nama disain dua dimensi ataupun juga dasar merancang serta nirmana.
Pada perkuliahan kita, mata kuliah ini kita sebut namanya nirmana.

Metode Perkuliahan

2021 Nirmana
5 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Metode perkuliahan nirmana adalah dengan praktik, dalam perkuliahan nirmana
boleh dikatakan tidak ada teori seperti layaknya kuliah umum, Namun pada saat tatap
muka para Mahasiswa akan diarahkan untuk menciptakan berbagai bentuk-bentuk yang
kreatif dan akan dirahkan pada cara merancang yang berhubungan dengan cara berfikir
yang bersistem dan tidak ada sedikitpun yang berhubungan langsung dengan emosional
atau intuisi. Disini nantinya mahasiswa akan terus diberikan tugas-tugas yang tingkat
kesulitannya serta masalahnya yang berbeda-beda, dan mahasiswa wajib untuk
mengerjakan tugas-tugas tersebut dengan sistematis dan trampil.

Gambar 3. Nirmana dengan Warna

Oleh karena itu tidak ada alasan lain kecuali mahasiswa harus mencari solusi atas
masalah yang dihadapinya. Memang pemecahan masalah yang baik biasanya dilakukan
dengan jalan intuisi, namun yang paling penting adalah kejelian otaknya yang menjajaki
segala kemungkinan rupa dalam lingkup tuntutan masalah yang bersangkutan. Namun
demikian Mahasiswa akan diberikan pembekalan berupa pengenalan bentuk, garis dan
media serta unsur-unsur lain yang dipakai sebagai penunjang kreatifitasnya.

Alat-Alat Yang Dipakai


Alat-alat uang umumnya dipakai adalah:
 Pensil BW dan Colour
 Buku Gambar
 Penghapus pensil
 Penggaris (lurus besi, segitiga, busur dll)
 Jangka

2021 Nirmana
6 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Rotring (rapido berbagai ukuran)
 Gunting, Cutter
 Lem kertas (Double Solatif)
 Cat Poster Colour
 Dan lain-lain sebagai penunjang kerja.

Unsur-Unsur Pokok
Baiklah kita mulai dengan teori sederhana yang kita perlukan untuk landasan kita
dalam pembahasan dan penciptaan rancangan.
Unsur rancang
Dalam kenyataan bahwa semua unsur saling jalin-menjalin sehingga mata kita pada
umumnya tidak mudah mencerai-ceraikannya.
Ada empat kelompok unsur:
 Unsur konsep
 Unsur pertalian

Unsur Konsep
Unsur yang berupa konsepsional atau pengertian yang tak dapat dilihat.
Sebetulnya unsur konsep tidak ada, hanya terasa adanya. Pada prinsipnya titik, garis,
bidang dan seterusnya itu tidak ada, namun jika benar-benar ada titik dan yang lain itu
bukanlah konsep.

Gambar 3. Unsur Konsep


1(atas), 2 (tengah), 3 (bawah)

2021 Nirmana
7 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 4. Unsur Konsep
1(atas), 2 (tengah), 3 (bawah)

 Titik misalnya manjadi pertanda sebuah tempat. Titik tidak memiliki panjang dan
lebar tidak pula mengambil daerah atau ruang, namun titik merupakan pangkal
awal dari sebuah garis dan ruang sekecil apapun titik adalah awal dari segalah
bentuk. (Gb.1a)
 Garis adalah perpanjangan dari titik manakala titik bergerak sedikitpun saja dan
kearah manapun maka dia tidak lagi menjadi titik melainkan garis. Ingat garis tidak
mempunyai lebar melainkan panjang, maka ketika garis bergerak menjadi lebar
maka garis akan berubah menjadi bidang, atau bidang yang dibatasi oleh garis.
(Gb.1b)
 Bidang adalah merupakan seutas garis yang bergerak (kearah yang bukan arah
dirinya) membentuk sebuah bidang. Bidang mempunyai panjang dan lebar, namun
tanpa tebal, mempunyai kedudukan dan arah. Gb. 1c
 Gempal yaitu jalan yang dilalui sebuah bidang bergerak (kearah yang bukan arah
dirinya) membentuk gempal. Gempal mengambil tempat dalam ruang dan
terbungkus oleh bidang. Pada karya dwimatra, gempal merupakan wujud maya.
(Gb.1d)

Unsur Rupa
Ketika kita menggambar pada sehelai kertas dengan menggunakan garis yang tampak,
sebagai perwujudan dari konsep garis. Garis yang tampak itu tidak hanya mempunyai
panjang, melainkan lebar juga.

2021 Nirmana
8 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Warna dan bariknya ditentukan opeh bahan yang dipakai dan oleh cara bahan itu
digunakan. Unsur rupa merupakan segi rancang yang paling utama karena dapat dilihat.
Ada empat unsur rupa yang arus diperhatikan antara lain;
 Raut segala benda yang dapat dilihat memiliki raut sebagai penampilan diri yang
paling utama dari benda itu. (Gb.2a)
 Ukuran semua raut memiliki ukuran. Ukuran itu nisbi jika kita berbicara tentang
besar dan kecil, tapi dapat juga diukur dengan pasti. (Gb.2b)
 Warna Sebuah raut yang ada dalam ruang dibedakan dari sekelilingnya oleh
warnanya. Wartna disisini digunakan dalam arti luas, tidak hanya meliputi semua
spectrum, tetapi mencakup juga warna netral (hitam, putih dan kelabu) dst.
(Gb.2c)
 Barik merupakan akarakter dari permukaan raut. Permukaan dapat polos atau
berkurai semua tergantung indra raba dan lihat. (Gb.2d)

Unsur Pertalian
Kelompok unsur pertalian mengendalikan penempatan dan pertalian raut dalam sebuah
rancang. Beberapa diantaranya harus dilihat , misalnya:
 Arah : Sebuah raut bergantung kepada pertaliannya dengan pelihat,
dengan bingkai yang mewadahinya atau dengan raut lain di dekatnya. (Gb.3a)
 Pertalian : Kedudukan raut ditentukan oleh pertaliannya dengan bingkai atau
racana rancang. (Gb.3b)
 Ruang : Betapapun kecilnya raut tetap menempati ruang, sebab itu ruang
itu bias kosong atau terisi (Gb.3c).
 Gaya Berat : Kesan berat bukan masalah pengliatan, tapi masala batin, karena
kita sendiri ditarik oleh gaya berat bumi. (Gb.3d)

2021 Nirmana
9 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Djelantik, A.A.M. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Media Abadi, Yogyakarta

Sanyoto, S, E. (2009). Nirmana (Dasar-Dasar Seni dan Desain). Yogyakarta. Jalasutra.

Ching, Francis D.K. (2002). Architecture: Form, Space Order. New York: John Wiley &
Sons, Inc

Dabner, D., Stewart, S., & Zempol, E. (2014 ). Graphic Design School. London: Thames
and Hudson

Hashimoto, A & Clayton, M. (2009). Visual DesignThe Fundamentals 3rd Edition. Boston:
Boston Course Technology

Itten J. (1976). Design and Form. New York: Van Nostrand Reinhold Company, Inc.

Kuehni, Rolf G. (2005) Colors: An Introduction to Practice and Principles. New Jersey: A
John Wiley & Sons, Inc.

Samara, T. (2014). Design Elements: a Graphic Style Manual. Massachusetts: Rockport


Publishers, Inc.

Wong, W.(1993). Principles of Form and Design.Van Nostrand Reinhold

2021 Nirmana
10 Dr. Budi Waluyo M.Ds
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai