Anda di halaman 1dari 6

Lampiran BAHAN AJAR

PERSAMAAN KUADRAT

Kompetensi Inti
K1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
K4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2. Menjelaskan persamaan kuadrat dan 3.2.1 Menentukan akar akar persamaan kuadrat
karakteristiknya berdasarkan akar-akarnya dengan metode distributif
serta cara penyelesaiannya 3.2.2 Menentukan akar akar persamaan kuadrat
dengan selisih dua kuadrat
3.2.3 Menentukan akar persamaan kuadrat yang
berbentuk x2 + bx + c = 0, dengan
memfaktorkan
3.2.4 Menentukan akar persamaan kuadrat yang
berbentuk ax2 + bx + c = 0, a ≠ 1, dengan
memfaktorkan
3.2.5 Mengidentifikasi jumlah dan hasil kali akar
akar persamaan berdasarkan koefisiennya
3.2.6 Menentukan akar akar persamaan kuadrat
dengan melengkapkan kuadrat sempurna
3.2.7 Menentukan akar akar persamaan kuadrat
dengan rumus kuadrat
3.2.8 Mengidentifikasi karakteristik dari penyelesaian
persamaan kuadrat dilihat dari
deskriminannya
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.2.1 Memodelkan masalah nyata ke bentuk
dengan persamaan kuadrat persamaan kuadrat
4.2.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan persamaan kuadrat
PENDAHULUAN

Biogr afi Omar Kayyam


Omar Khayyam lahir 18 Mei 1048 di Nishapurdi timur laut Iran.
Pada usia muda ia pindah ke Samarkand dan memperoleh
pendidikan di sana. Setelah itu ia pindah ke Bukhara dan berhasil
menjadi matematikawan besar dan astronom dari periode abad
pertengahan. Dia adalah penulis dari salah satu risalah yang paling
penting pada aljabar dan ditulis sebelum zaman modern, Treatise on
Demonstrasi Masalah Aljabar, yang mencakup metode geometris
untuk memecahkan persamaan kubik dengan memotong sebuah
hiperbola dengan lingkaran.
Seperti pendahulunya, Omar Khayyam melengkapi dengan
persamaan kuadrat baik untuk solusi aritmatika maupun solusi
geometri. Untuk persamaan-persamaan umum pangkat tiga
dipercayainya bahwa solusi untuk aritmatika adalah tidak mungkin
(kelak pada abad lima belas dibuktikan bahwa pernyataan ini salah),
sehingga dia hanya memberi solusi geometri.

Gambar kerucut yang dipotong untuk menyelesaikan persamaan pangkat dua sudah pernah dipakai oleh
Menaechmus, Archimedes, dan Alhazen. Namun, Omar Khayyam mengambil cara lebih elegan dengan
melakukan generalisasi metode guna mencakup persamaan- persamaan pangkat tiga dengan hasil berupa
akar bilangan positif. Untuk persamaan dengan pangkat lebih dari tiga, Omar Khayyam tidak dapat
memberi gambaran dengan menggunakan metode geometri yang sama. Dianggap bahwa tidak ada dimensi
lebih dari tiga, “Apa yang disebut dengan kuadrat dikuadratkan oleh para ahli aljabar, memberi daya tarik
dari sisi teoritis.”
Untuk lebih memudahkan uraian diberikan contoh persamaan: x³ + ax² + b²x + c³ = 0, kemudian, dengan
teknik substitusi, mengganti, x² = 2py akan diperoleh 2pxy + 2apy + b²x + c³ = 0. Hasilnya dari persamaan
ini adalah hiperbola dan variabel untuk melakukansubstitusi, x² = 2py, adalah parabola. Tampak jelas di sini
bahwa hiperbola digambar bersama-sama dengan parabola pada (sistem) ordinat yang sama, sedangkan
absis merupakan titik-titik perpotongan parabola dan hiperbola, adalah hasil akar persamaan kuadrat. Dia
belum menjelaskan tentang koefisien negatif. Niatnya memecahkan problem berdasarkan parameter a, b, c
adalah bilangan positif, negatif atau nol. Tidak semua akar dari persamaan kuadrat diketahui, karena dia
tidak mengetahui akar bilangan negatif.
Sumber: http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id, Wikipedia.

Hikmah yang bisa diambil


1. Kita harus terus berusaha untuk mencapai keberhasilan.
2. Kita harus mau dan mampu melakukan pembuktian-pembuktian tentang fenomena alam sekitar yang
merupakan bukti kekuasaan Tuhan melalui keilmuan yang diketahui manusia
PERSAMAAN KUADRAT

Saat kelas 7, kalian telah belajar mengenai persamaan linear satu variable dan operasi bentuk aljabar. Konsep dari
dua materi tersebut akan kita gunakan dan kembangkan untuk memahami materi Persamaan Kuadrat.

Untuk mempercantik aula sekolah, lantai dari aula sekolah tersebut akan dipasang keramik. Aula sekolah
tersebut berbentuk persegi panjang yang akan ditutup keramik berbentuk persegi. Panjang aula 5 keramik
lebihnya dari lebar aula. Jika banyak keramik yang dibutuhkan untuk menutup seluruh lantai aula adalah 750
keramik, dapatkah kamu menentukan panjang dan lebar aula (luas 1 keramik dianggap 1 satuan)
Dapatkah kamu memodelkan matematikan Luas dari aula tersebut?

Mari Kita Coba

Untuk memodelkan Luas aula, kita harus memisalkan lebar aula terlebih dahulu
Misal : l = x
p=x+5 x+5
Sehingga :
× =
x
( + 5) = 750
2
+5 = 750

2
+ 5 − 750 = 0

2
Sehingga diperoleh model matematika dari luas aula tersebut adalah + 5 − 750 = 0. Bentuk inilah yang disebut

dengan Persamaan Kuadrat

Per samaan Kuadr at dar i var iabel x mempunyai bentuk umum + − =

dengan a, b, c adalah konstanta r eal, ≠

Menentukan Akar - akar persamaan kuadrat

Nilai pengganti x yang menyebabkan pernyataan menjadi benar disebut Akar - akar persamaan kuadrat atau
Penyelesaian persamaan kuadrat. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan akar - akar dari
persamaan Kuadrat yaitu dengan Pemfaktoran, Melengkapkan Kuadrat Sempurna dan dengan Rumus Kuadrat. Untuk

pertemuan kali ini kita hanya akan belajar mengenai menentukan akar - akar dari persamaan Kuadrat 2
+ + =0

dan 2
+ + = 0 dengan Pemfaktoran

1. Menentukan akar - akar dari persamaan Kuadrat + + = dengan Pemfaktoran

Langkah - langkah menentukan akar - akar dari persamaan Kuadrat


2 + =
+ + = 0, cari nilai p dan q sedemikian hingga
× =
( + )( + ) = 0
+ =0 ⋁ + =0

1 = − ⋁ 2 = −
Contoh Soal
2
Tentukan akar-akar dari persamaan + 7 + 12 = 0

Penyelesaian :
2 + =7
Dari persamaan + 7 + 12 = 0, diketahui nilai b = 7 dan nilai c = 12 sehingga
× = 12
Untuk memudahkah mencari nilai p dan q siswa dapat menggunakan tabel untuk bantuan

( + 3) ( + 4) = 0
+3=0 ⋁ +4=0

1 = −3 ⋁ 2 = −4

2. Menentukan akar - akar dari persamaan Kuadrat + + = dengan Pemfaktoran

Langkah -langkah mencari akar - akar persamaan kuadrat + + =

2 + =
+ + = 0, cari nilai p dan q sedemikian hingga
× =
( + )( + )
= 0, eliminasi a

Contoh Soal
3 2 −4 −4=0
Tentukan akar-akar dari persamaan

Penyelesaian :

3 2 − 4 − 4 = 0 , diketahui nilai a= 3 b = -4 dan nilai c = -4 sehingga


Dari persamaan cari dua

+ =− 4
bilangan jika ditambahkan hasilnya -4, jika dikalikan hasilnya 3 × ( − 4) =− 12
× =− 12
Untuk memudahkah mencari nilai p dan q siswa dapat menggunakan tabel untuk bantuan
p q + ×
-1 5 4 -5
1 -5 -4 -5
-2 6 4 -12
2 -6 -4 -12

(3 +(−4)) (3 +(−12))
= 0 , eliminasi 3
3

(3 − 4). 3 ( − 4)
=0
3
(3 − 4) ( − 4) = 0
3 −4=0 ⋁ −4=0

1 = 4/3 ⋁ 2 =4
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat

Untuk materi Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan kuadrat kita akan mencoba menyelesaikan
permasalahan yang ada diawal buku ajar mengenai Aula Sekolah.

1. Untuk mempercantik aula sekolah, lantai dari aula sekolah tersebut akan dipasang keramik. Aula sekolah
tersebut berbentuk persegi panjang yang akan ditutup keramik berbentuk persegi. Panjang aula 5 keramik
lebihnya dari lebar aula. Jika banyak keramik yang dibutuhkan untuk menutup seluruh lantai aula adalah 750
keramik, dapatkah kamu menentukan panjang dan lebar aula (luas 1 keramik dianggap 1 satuan)

Penyelesaian
Untuk memodelkan Luas aula, kita harus memisalkan lebar aula terlebih dahulu
Misal : l = x p=x+5
Sehingga : x+5
× =
( + 5) = 750
2
x
+5 = 750

2
+ 5 − 750 = 0

2 + 5 − 300 = 0 , diketahui nilai b = 5 dan nilai c = -750 sehingga cari dua


Dari persamaan

bilangan jika ditambahkan hasilnya 5 , jika dikalikan hasilnya -750 , didapat bilangan 30 dan -25
Untuk memudahkah mencari nilai p dan q siswa dapat menggunakan tabel untuk bantuan
( + 30) ( − 25) = 0
+ 30 = 0 ⋁ − 25 = 0
1 = − 30 ⋁ 2 = 25

Karena tidak mungkin lebar suatu ruang bernilai negatif, maka kita ambil 2 = 25, sehingga :

l=x p=x+5
l = 25 p = 25+5=30

1. Sebuah roket melakukan ujicoba peluncurannya. Roket tersebut memiliki bahan


bakar yang salah satunya terletak pada bagian ekor. Pada ketinggian 300 meter dari
permukaan bumi bahan bakar ini akan dibuang untuk mengurangi bobot roket. Roket
memiliki rumusan suatu persamaan ℎ = 5 2 − 1499 dengan t adalah waktu dan h
adalah ketinggian roket. Pada detik ke berapakah roket akan membuang bahan
bakarnya?
Penyelesaian :
Pada ketinggian 300 meter dari permukaan bumi bahan bakar ini akan dibuang
ℎ = 300 maka 5 2 − 1499 = 300
2
⟺ 5 − 1499 − 300 = 0
(5 +1) (5 −1500) 5 1 +2=0 2 − 300 = 0
= 0
5 5 1 =− 2 2 = 300
(5 + 2) 5 ( − 300) −2
= 0 1 = 2 = 300
5 5
(5 + 2)( − 300) = 0
Karena waktu tidak mungkin negatif maka diambil 300, jadi pada detik ke 300 roket akan membuang bahan
bakarnya
Latihan Soal

1. Tentukan akar akar dari persamaan berikut

a) 2
− 5 − 24 = 0

b) 2
− 12 + 35 = 0

c) 2
− 3 − 28 = 0

d) 2 2
+4 −5=0

e) 3 2
−4 −4=0

2. Dua bilangan cacah berselisih tiga dan hasil kalinya 88. Tentukan kedua bilangan tersebut.
3. Keliling sebuah persegi panjang 56 cm dan luasnya 180 cm. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang tersebut !
4. Dalam sebuah terjun payung, jarak vertikal (h meter) yang dicapai payung setelah t detik dinyatakan dengan rumus
ℎ = 40 − 5 2 . Tentukan waktu yang dibutuhkan payung untuk mencapai jarak vertikal 80 meter !

Anda mungkin juga menyukai