Anda di halaman 1dari 2

Ekonomi moneter dan perbankan

Ekonomi Moneter adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang secara
spesifik mempelajari tentang variabel ekonomi makro yang berpengaruh pada
penawaran dan permintaan uang. Sedangkan
Perbankan adalah lembaga keungan yang berperan sangat vital dalam
aktivitas perdagangan internasional serta pembangunan nasional.
Tujuan mempelajari ekonomi moneter untuk mengetahui mekanisme
penciptaan uang , tingkat bunga , pasar uang , sistem dan kebijakan moneter serta
neraca pembayaran internasional.
PERKEMBANGAN INDIKATOR STABILITAS NILAI RUPIAH (21 OKTOBER 2022)
Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia
menunjukkan perkembangan indikator nilai Rupiah secara periodik yang terdiri atas
nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut:
A. Perkembangan Nilai Tukar 17 – 20 Oktober 2022
Pada akhir hari Kamis , 20 Oktober 2022
 Rupiah ditutup di level ( bid) Rp15.570 per dolar AS.
 Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,49%.
 DXY[1] melemah ke level 112,88.
 Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,228%.
Minggu ke 3 akhir Oktober 2022
 Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 155,67 bps per 20 Oktober 2022 dari
164,24 bps per 14 Oktober 2022.
 Berdasarkan data transaksi 17 – 20 Oktober 2022, nonresiden di pasar
keuangan domestik jual neto Rp0,65 triliun, terdiri dari jual neto Rp3,28 triliun
di pasar SBN dan beli neto Rp2,63 triliun di pasar saham.

B. Perkembangan Inflasi
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Oktober 2022,
perkembangan sampai dengan minggu ketiga Oktober 2022 diperkirakan inflasi
sebesar 0,05% (mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu ketiga
yaitu bensin sebesar 0,05% (mtm), tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04% (mtm),
serta angkutan antar kota, rokok kretek filter, mentah, tempe, dan beras masing-
masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, sebesar harga yang mengalami deflasi
pada periode minggu ketiga Oktober yaitu cabai merah -0,10% (mtm), telur ayam ras
-0,08% (mtm), ayam ras sebesar -0,04% (mtm) , cabai rawit sebesar -0,03% (mtm),
serta tomat sebesar -0,01% (mtm).
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan terkait serta
mengoptimalkan kebijakan bauran untuk menjaga makroekonomi dan sistem
keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Referensi
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2428822.aspx
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Bank%20Sentral/
menu5.htm

Anda mungkin juga menyukai