I
ndonesia saat ini sedang dilanda
besar terjadi di perkotaan tersebut, saat
gelombang resesi karena dampak pandemi
ini melahirkan sebuah fenomena baru
Covid 19. Data yang dilansir Kementerian
yang disebut dengan ruralisasi. Fenomena
Ketenagakerjaan mencatat hingga 31
ruralisasi adalah kembalinya para perantau
Juli 2020 tidak kurang dari 3,5 juta orang
yang bekerja di berbagai sektor perkotaan dan
mengalami pemutusan hubungan kerja.
bermukim di kota-kota menuju ke desanya.
Sedangkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Ter-
menyatakan, sampai dengan Oktober 2020
tinggal dan Transmigrasi menyebutkan ada
sudah lebih dari 6,4 juta pekerja mengalami
sekitar 805.479 orang yang telah kembali ke
pemutusan hubungan kerja. Data tersebut
desanya. Fenomena ruralisasi ini disebabkan
mengkonfirmasi banyaknya perusahaan yang
oleh 3 faktor berikut ini. Pertama, epicentrum
tutup selama 9 bulan lebih masa pandemi.
pandemi banyak terjadi di kota-kota besar.
Sebelumnya Menko Kesra menyatakan, Pulang kembali ke desa adalah pilihan
sampai dengan April 2020 sedikitnya 60 aman dan nyaman. Kedua, kekuatan jaring
persen industri mengalami kebangkrutan pengaman sosial di desa. Para perantau
dan tutup. Dari sekitar 40 persen industri, memiliki sanak keluarga dan tetangga yang
saat ini hanya 15.747 industri yang masih bisa menjadi modal sosial untuk bertahan
berjalan. Sementara, bagi perusahaan yang hidup. Ketiga, banyak bantuan pemerintah
masih bertahan, berbagai upaya mereka masuk ke desa, seperti Bansos, BLT Desa,
lakukan untuk bisa terus beroperasi di tengah Program Keluarga Harapan, dan lainnya.
situasi krisis. Mereka mengurangi karyawan,
Dari tiga faktor tersebut membuktikan,
atau bahkan memutuskan hubungan
bahwa desa saat ini menjadi benteng
kerja. Akibatnya, angka pengangguran
pertahanan terakhir masyarakat dari tekanan
naik cukup signifikan di Indonesia. Badan
situasi pandemi. Sayangnya, hanya sedikit
Pusat Statistik (BPS) merelease data peng
desa yang sadar dan siap menghadapi
angguran di Indonesia pada periode
situasi tersebut. Pengalaman Konsorsium
Agustus 2020 bertambah 2,67 juta orang.
Penguatan Desa Tangguh Covid 19 (PDTC)
Angka ini setara dengan 5,23 persen dari
dalam mengelola proyek sejauh ini di 4 desa
jumlah pengangguran terbuka di Indonesia.
memberikan pembelajaran yang menarik.
Peningkatan angka pengangguran tersebut
Program tersebut bertujuan memperkuat
menambah jumlah total pengangguran
ketangguhan desa dalam menangani dan miskin, lansia, kehilangan pekerjaan dan
mengelola beragam risiko akibat pandemi pekerja migran. Mereka ini rentan pada saat
Covid 19 di Kabupaten Bojonegoro dan Sumba bencana. Dengan survei desa ini, diharapkan
Barat Daya. Ada sejumlah temuan menarik pemerintah desa melembagakannya untuk
di 4 desa tersebut yang idealnya masih bisa mengembangkan basis data desa. Sehingga
didorong lebih baik dan berkualitas di masa penanganan bencana di desa bisa berbasis
depan. Pertanyaan menariknya, bagaimana data.
desa mengembangkan diri untuk tanggap dan
tangguh dalam menghadapi bencana seperti
saat ini? Bagaimana sinergi pemerintah
daerah dan desa bisa diwujudkan untuk
menghadapi bencana?