Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
2. Kegiatan Belajar 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
3. Kegiatan Belajar 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Kegiatan Belajar 4: Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kegiatan Belajar 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
definisi) di modul ini Ragam Teks
Ragam teks adalah macam atau jenis teks atau naskah berupa kata-
kata asli pengarang, bahan tertulis untuk dasar memberikan
pelajaran, berpidato, dan sebagainya.
- Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat
nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu.
Dengan kata lain, suatu kejadian yang faktual bisa terjadi di
masa lalu atau pun masa sekarang.
a. Teks deskripsi, Ulfa (2018) mengemukakan teks deskripsi
adalah sebuah teks atau wacana yang disampaikan dengan
cara meggambarkan secara jelas objek, tempat atau
peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca,
sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang
sedang diungkapkan dalam teks tersebut.
b. Teks prosedur atau arahan merupakan jenis teks yang
termasuk genre faktual, subgenre prosedural. Menurut
Mahsun (2018), “Tujuan sosial teks ini adalah
mengarahkan atau mengajarkan tentang langkah-langkah
yang telah di tentukan.”
- Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan terhadap
ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa yang
diterima oleh pancaindra, bayangan dalam angan-angan.
a. Teks eksposisi, Wiratno (2014) menjelaskan teks eksposisi
merupkan teks y a n g berisi paparan gagasan atau usulan
sesuatu yang bersifat pribadi.
b. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang
proses terjadinya fenomena alam, sosial, ilmu
pengetahuan dan budaya (Priyatni, 2014).
- Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya
suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian yang telah ada,
perbuatan, pengalaman yang dinamis dalam suatu rangkaian
waktu (Keraf, 2001 dan KBBI, 2018).
a. Teks cerita ulang, Mahsun (2018) menjelaskan tujuan sosial
dari teks cerita ulang adalah menceritakan kembali
peristiwa pada masa lalu agar tercipta semacam
hiburan atau pembelajaran berdasarkan pengalaman masa
lalu bagi pembaca atau pendengarnya.
b. Anekdot, dapat diartikan sebagai cerita rekaan yang tidak
harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat
(Oktarisa, 2014).
c. Eksemplum, mahsun (2018) menjelaskan tentang teks
eksemplum yang memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau
karakter dalam cerita.
d. Naratif, teks normatif adalah teks yang isinya ditulis
berdasarkan sebuah peraturan, norma-norma atau
peraturan yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat
maupun dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan
dengan hukum atau undang-undang.
Satuan Bahasa Pembentuk Teks
- Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen
dasar dan intonasi final. Konstituen dasar itu dapat berupa
klausa, frase, maupun kata (Keraf, 2000).
- Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di dalam bagian
suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat yang saling
berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok
pembahasan.
a. Paragraf deduktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di awal paragraf.
b. Paragraf induktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di akhir paragraf atau pada kalimat.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
2. Kegiatan Belajar 2: Gaya dan Energi
3. Kegiatan Belajar 3: Sistem Organ pada Manusia
4. Kegiatan Belajar 4: Bumi dan Alam Semesta
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kegiatan Belajar 1: Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
definisi) di modul ini Metode Ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-
langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu
permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita pada kegiatan
pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari
Eksperimen merupakan kegiatan melalui tata cara tertentu yang
biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan
masalah atau menemukan jawaban terhadap suatu masalah.
Masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti untuk
memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan.
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan.
Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
hasil penelitian.
Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja dirubah untuk diamati
pengaruhnya terhadap hasil setiap percobaan yang dilakukan.
Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi yang akan diukur
atau diamati sebagai hasil percobaan.
Varibel tetap, yaitu variabel yang tidak dirubah sebagai kontrol
dalam percobaan.
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci
dan runtut.
Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang
sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat yang tidak
menyebabkan terjadinya zat baru.
Perubahan kimia adalah perubahan pada suatu zat
yang menyebabkan terjadinya zat baru.
Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa.
Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah
materi.
Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi.
Perubahan komposisi zat, khususnya yang termasuk ke dalam
perubahan kimia, beberapa pengertian dasar jenis materi
berdasarkan komposisinya secara sederhana yaitu unsur, molekul,
senyawa, campuran homogen, campuran heterogen.
- Unsur, adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan
reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana.
- Molekul, adalah gugusan kimiawi yang terdiri dari minimal dua
atau lebih atom yang sama atau berbeda.
- Senyawa, adalah molekul yang mengandung
mengandung minimal dua unsur yang berbeda dengan
perbandingan tertentu.
- Campuran homogen, adalah campuran dua atau lebih zat
tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa.
- Campuran heterogen, adalah campuran dua atau lebih zat
tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana
partikelpartikelnya tidak merata sehingga komposisi di
berbagai bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu
fasa.
Pemisahan campuran secara kimia yang dapat dilakukan dengan
penyaringan (filtrasi), pengkristalan (kristalisasi), penyulingan
(distilasi), penyubliman, kromatografi.
- Penyaringan (filtrasi), yaitu metode pemisahan yang digunakan
untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan
menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan
ukuran partikel.
- Pengkristalan (kristalisasi), yaitu proses pembentukan bahan
padat dari pengendapan larutan, campuran leleh, atau lebih
jarang pengendapan langsung dari gas.
- Penyulingan (distilasi), penyulingan adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan penguapan (volatilitas) bahan.
- Penyubliman, yaitu merupakan peristiwa perubahan wujud
dari padat menjadi gas, dan diperlukan energi panas.
- Kromatografi, yaitu teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakan anatar fase gerak dan fase diam
untuk meisahkan molekul pada larutan.
Beberapa cara pemisahan campuran secara fisika, yaitu:
- Dekantasi, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair yang saling
tidak larut pada suhu tertentu dengan cara menuangkan zat
cairnya.
- Penyaringan, yaitu pemisahan zat padat dari zat cair dengan
menggunakan media kertas.
- Destilasi, yaitu pemisahan dua atau lebih zat cair berdasarkan
perbedaan titik didihnya yang cukup besar.
- Rekristalisasi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan titik
beku komponen campuran.
- Ekstraksi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan
komponen campuran dalam pelarut yang berbeda.
Perubahan wujud zat
- Menyublim, merupakan proses perubahan dari wujud padat
menjadi gas, contoh kapur barus dibiarkan terbuka.
- Deposisi atau dekomposisi, merupakan proses perubahan
dari wujud gas menjadi padat tanpa melalui cair terlebih
dahulu.
- Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud
cair menjadi gas, contoh air dipanaskan.
- Mengembun, merupakan proses peubahan dari wujud
gas menjadi cair, contoh uap air didinginkan.
- Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat
cair menjadi padat, contoh air didinginkan hingga menjadi es.
- Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat
padat menjadi cair,
Contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan ada di
sekitar lingkungan kita:
- Fermentasi (peragian), misalnya pada pembuatan
tape, pembuatam tempe, dan oncom.
- Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada
pembusukan sampah, nasi menjadi basi, susu menjadi asam
dan sebagainya.
- Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya
pembentukan senyawa gula pada fotosintesis tanaman.
- nalisis (penguaraian senyawa), misalnya penguraian senyawa
gula menjadi gas karbondioksida dan uap air pada respirasi
tanaman.
- Oksidasi, merupakan proses bereaksinya suatu zat
dengan oksigen, misal proses pembentukan karat pada logam
besi.
- Peristiwa proses pada mahluk hidup (misalnya
pernapasan, pencernaan, dan metabolisme)
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Kegiatan Belajar 2: Waktu, Perubahan, dan Sistem Sosial Budaya
3. Kegiatan Belajar 3: Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
4. Kegiatan Belajar 4: Fenomena Interaksi dalam Perkembangan IPTEK dan
Masyarakat Global
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kegiatan Belajar 1: Manusia, Tempat dan Lingkungan
definisi) di modul ini Manusia adalah mahhuk yang sempurna karena diberikan akal
untuk berfikir dan menyadari bahwa manusia itu berbeda dengan
makhluk-makhluk lainnya.
Manusia mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan alam dan manusia juga mampu memanfaatkan
lingkungan alam untuk keberlangsungan dan kesejahteraan
manusia itu sendiri karena manusia itu adalah makhluk “yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain)”
(https://kbbi.web.id/manusia).
Manusia sebagai individu artinya sebagai “orang atau seorang;
pribadi orang (terpisah dari yang lain)”
(http://kbbi.web.id/individu) yang merupakan suatu keutuhan
yang tidak dapat dibagi-bagi yaitu individu sebagai pribadi yang
berbeda dari yang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya adalah bahwa manusia
dalam kehidupannya selalu berhubungan dan membutuhkan
manusia lain.
Manusia dikatakan sebagai makhluk budaya karena budaya itu
sebenarnya dipelajari dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya dalam suatu masyarakat.
Tempat adalah “ruang (bidang, rumah, daerah, dan sebagainya)
yang didiami (ditinggali) atau ditempati”
(https://kbbi.web.id/tempat).
Menurut istilah geografi umum yang dimaksud dengan ruang
adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera
tempat hidup tumbuhan, binatang dan manusia.
Menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu
wilayah yang mempunyai batasan geografi yaitu batas menurut
keadaan fisik, sosial atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian
permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya serta lapisan
udara di atasnya.
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan
dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makhluk hidup lainya dalam melakukan kegiatan serta
memelihara kelangsungan hidupnya.
Dalam konsep yang lebih luas, tempat diartikan sebagai suatu
lokasi dalam ruang (permukaan bumi) akan diikatkan pada suatu
titik koordinat berdasarkan titik lintang dan bujur dalam tata
koordinat bumi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, lingkungan adalah kawasan atau
daerah yang di dalamnya mencakup “segala yang ada di langit dan
di bumi (seperti bumi, bintang, kekuatan)”
(https://kbbi.web.id/alam).
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen
abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara,
air, iklim, kelembaban, cahaya dan bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
Planet bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat
memenuhi syarat-syarat adanya kehidupan karena sumber-
sumber yang dibutuhkan untuk kehidupan seperti oksigen, air dan
tanah yang subur hanya terdapat dan tersedia di planet yang
bernama “bumi”.
Bentuk permukaan bumi tersebut terbentuk melalui faktor
eksogen dan faktor endogen.
- Faktor endogen adalah faktor pembentuk permukaan bumi
dari dalam.
- Faktor eksogen adalah faktor pembentuk kenampakan bumi
dari luar.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut
bumi dan tenaga endogen ini menggerakan kulit bumi menjadi
lipatan.
Dalam proses pembentukan muka bumi, tenaga endogen dibagi
menjadi tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme dan seisme.
- Tenaga tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam
bumi. Tektonisme adalah gerakan yang berupa gerakan
mendorong dan menarik secara vertikal maupun horizontal.
- Vulkanisme adalah gerakan magma yang ada di dalam bumi.
- Seisme adalah gempa bumi. Gempa bumi adalah getaran yang
terjadi akibat dari proses patahan dan lipatan.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi.
Tenaga eksogen adalah tenaga yang mengubah bentuk bumi yang
telah dibuat oleh tenaga endogen.
Pada proses pembentukan muka bumi melalui tenaga eksogen
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
- Sedimentasi adalah proses pembentukan muka bumi melalui
pengendapan materi-materi sedimen.
- Erosi adalah proses pengikisan yang terjadi di permukaan
bumi. Erosi sendiri terbagi menjadi 4 yaitu ablasi, abrasi,
eksarasi dan deflasi.
a. Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air.
b. Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut.
c. Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser.
d. Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin.
Dampak positif dari tenaga endogen pada permukaan bumi bagi
kehidupan manusia adalah bahwa tenaga ini yang berupa
tektonisme telah membentuk dataran tinggi dan pegunungan
sehingga permukaan bumi yang seperti ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kehidupan manusia seperti lahan
pertanian, PLTA, menyediakan hasil tambang, tempat pariwisata,
dan lain-lain.
Dampak negatif dari tenaga enodogen pada permukaan bumi
terhadap kehidupan manusia karena daerah-daerah pegunungan
sering terjadi longsor sehingga banyak menimbulkan kerugian baik
materi maupun korban jiwa terutama pada musim hujan.
Dampak positif dengan adanya tenaga eksogen terhadap
permukaan bumi adalah bahwa tenaga ini dapat memunculkan
habitat baru dan dapat memperluas daratan di bumi serta dapat
mendekatkan barang-barang tambang ke permukaan bumi.
Dampak negatif dari tenaga eksogen ini juga dapat mengakibatkan
terjadi kerusakan terhadap permukaan bumi seperti kesuburan
tanah akan berkurang karena tanah di permukaan bumi tergerus
erosi setiap hujan turun terutama kalau terjadi hujan lebat.
Tenaga eksogen ini juga dapat mengakibatkan pendangkalan
sungai terutama di muara dan juga tenaga ini dapat
mengakibatkan abrasi di pantai.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau
saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan yang
sama.
Penduduk adalah semua orang yang menempati suatu wilayah
hukum tertentu dan waktu tertentu sehingga kita akan mengenal
istilah penduduk tetap dan penduduk tidak tetap.
Dinamika penduduk adalah data yang menampilkan statistika
penduduk untuk memperoleh hasil perhitungan persebaran
penduduk.
Sensus penduduk terbagi menjadi 2 macam yaitu sensus de facto
dan sensus de jure.
- Sensus de facto menghitung jumlah penduduk berdasarkan
data primer (lapangan).
- Sensus de jure menghitung jumlah penduduk berdasarkan data
sekunder (data administrasi wilayah)
Cara yang digunakan dalam dinamika penduduk, yaitu:
- Kelahiran (Fertilitas), adalah jumlah lahirnya penduduk di
suatu wilayah dan perwilayahan dalam kurun waktu tertentu.
- Kematian (Mortalitas), adalah hilangnya nyawa atau ruh dari
seseorang yang telah meninggal.
- Migrasi, adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat yang lain, dari tempat yang padat penduduk menuju
kawasan jarang penduduk.
- Pertumbuhan penduduk, adalah bertambahnya jumlah
penduduk di suatu tempat karena kelahiran tidak berbanding
seimbang dengan adanya kematian dan migrasi yang masuk
tidak sebanding dengan migrasi yang keluar.
- Kepadatan penduduk, adalah jumlah penduduk di suatu
tempat berdasarkan luas suatu wilayah.
Pengertian persebaran penduduk tidak merata adalah kondisi
tentang kesenjangan jumlah masyarakat yang tinggal di daerah
perkotaan dan perdesaan dalam segi kuantitas, permasalahan
seperti ini sering terjadi di negara berkembang.
Kualitas penduduk dapat dikatakan sebagai mutu penduduk atau
mutu sumber daya manusia yang dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: kualitas fisik penduduk yang mencakup pemenuhan gizi,
kesehatan, kematian dan harapan hidup pada waktu lahir; dan
kualitas nonfisik penduduk yang mencakup pendidikan, latihan
kerja dan sikap (keinginan atau dorongan).
Indikator tentang kualitas penduduk, yaitu:
- Tingkat pendapatan penduduk biasanya diukur dari
pendapatan per kapita.
- Tingkat pendidikan, pendidikan adalah salah satu kunci utama
untuk mencapai kemajuan suatu negara. Semakin tingginya
tingkat pendidikan penduduk, menunjukkan bahwa kualitas
penduduk di negara tersebut juga semakin tinggi.
- Tingkat Kesehatan, kualitas penduduk ditinjau dari tingkat
kesehatan adalah faktor yang berpengaruh pada kinerja dan
produktivitas seseorang.
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan
Pembelajaran Tematik berbasis TIK
2. Kegiatan Belajar 2: Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK
3. Kegiatan Belajar 3: LKPD Pembelajaran Tematik berbasis TIK
4. Kegiatan Belajar 4: Aplikasi Pembelajaran Tematik berbasis TIK
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Kegiatan Belajar 1: Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan
dan definisi) di modul ini Pembelajaran Tematik berbasis TIK
Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD
- Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
berbagai konsep atau materi pembelajaran pada satu mata
pelajaran (tematik) atau lebih dari satu mata pelajaran (tematik
terpadu).
- Pembelajaran tematik memberikan penekanan pada pemilihan
suatu tema yang spesifik sesuai dengan materi pembelajaran untuk
menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap,
dan nilai yang terkandung dalam satu atau lebih mata pelajaran.
- Peran TIK dalam pembelajaran tematik adalah sebagai penguat
implementasi pembelajaran tematik dalam mengaitkan berbagai ide
atau materi pembelajaran dalam satu atau lebih mata pelajaran
- Penerapan pembelajaran tematik berbasis TIK tidak bisa lepas dari
prinsip-prinsipnya, yaitu:
a. Holistik, gejala atau peristiwa dalam pembelajaran tematik
memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena
dari segala sisi.
b. Berpusat pada peserta didik, Pembelajaran tematik berpusat
pada peserta didik (student centered), hal ini sesuai dengan
pendekatan pembelajaran kontemporer yang lebih 9 banyak
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan
guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator.
c. Fleksibel, pembelajaran tematik bersifat luwes, artinya guru
dapat mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan keadaan
lingkungan di mana sekolah dan peserta didik berada.
d. Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik, peserta didik diberi
kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai
dengan minat dan kebutuhannya.
e. Menyenangkan, suasana dalam pembelajaran diupayakan
berlangsung secara menyenangkan baik secara mental maupun
fisik.
f. Bermakna, kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk
menerapkan informasi dan pengetahuan yang didapatkannya
untuk memecahkan masalah-masalah nyata di dalam
kehidupannya.
g. Autentik, pembelajaran tematik melibatkan aktivitas peserta
didik secara langsung sehingga peserta didik dapat memaknai
proses dan hasil belajarnya sendiri, hasil dari interaksinya
dengan fakta dan peristiwa secara langsung, bukan sekedar hasil
belajar yang didapatkannya secara pasif dan reseptif.
h. Aktif, pembelajaran tematik melibatkan peserta didik untuk aktif
selama proses pembelajaran berlangsung baik secara fisik
maupun mental.
Pembelajaran Remedial Berbasis TIK di SD
- Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal
yang diharapkan, yakni kompetensi dasar.
- Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan
hak peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan awal,
kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi, dan gaya
belajarnya.
- Metode yang diterapkan dalam pembelajaran remedial berbeda
dengan metode pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya
dapat berbentuk pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja
kelompok, tutor sebaya, dan metode lainnya dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Adaptif, pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan
peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap,
kesempatan, dan gaya belajar masing-masing
b. Interaktif, pembelajaran remedial hendaknya melibatkan
keaktifan guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta
didik dan selalu memantau kemajuan belajar peserta didik.
c. Fleksibel, pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai
metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
d. Umpan balik, umpan balik berupa informasi yang diberikan
kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu
diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan
belajar yang berlarut-larut.
e. Pelayanan sepanjang waktu, Pembelajaran remedial harus
berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap
saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan
kesempatan masing-masing.
Pembelajaran Pengayaan Berbasis TIK di SD
- Pembelajaran pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan
belajar yang diberikan kepada peserta didik yang teridentifikasi
melampaui ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.
- Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan secara individual maupun
kelompok dengan bantuan TIK agar memudahkan guru untuk
memfasilitasi ragam gaya belajar peserta didik. Pembelajaran secara
individual dilakukan jika terdapat hanya satu orang peserta didik
yang melampaui ketuntasan belajar yang telah ditetapkan,
sedangkan pembelajaran secara kelompok dilakukan jika terdapat
beberapa peserta didik melampaui ketuntasan belajar yang telah
ditetapkan.
Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK
- Pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan berbagai sumber
belajar sebagai bahan ajar dalam pembelajaran. Sumber belajar
yang digunakan dapat berupa bahan cetak atau media cetak, media
elektronik, lingkungan sosial, lingkungan alam atau lingkungan fisik.
- Bahan ajar tematik berbasis TIK yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, maka
pengembangan bahan ajar tematik berbasis TIK harus dilakukan
beberapa tahap kegiatan sistematis sebagai berikut:
a. Analisis kompetensi, dilakukan untuk mengidentifikasi
kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah
pembelajaran dan materi pokok yang hendak dikuasai peserta
didik.
b. Analisis sumber belajar, analisis dilakukan terhadap
ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam
memanfaatkannya dengan menginventarisasi ketersediaan
sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.
c. Analisis materi pembelajaran, merupakan kegiatan guru
sebelum mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan materi
pokok pada kompetensi dasar beserta materi prasyarat dan
pengembangannya sehingga terpetakan struktur materi berupa
fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang lengkap dan terinci.
d. Penentuan jenis serta judul bahan ajar, pemilihan dan
penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu
peserta didik untuk mencapai kompetensi.
- Bahan ajar tematik berbasis TIK harus memenuhi beberapa kriteria
berikut:
a. Susunan tampilan, materi pembelajaran tersusun mulai dari
mudah ke sukar, konkret ke abstrak, nonformal ke formal,
aposteriori ke apriori.
b. Bahasa yang mudah dipahami, materi pembelajaran dipaparkan
menggunakan kosa kata yang dikenal peserta didik dengan
kalimat dan hubungan kalimat yang jelas menggunakan redaksi
yang tidak terlalu panjang.
c. Mengandung stimulus yang menarik dan kontekstual, stimulus
yang digunakan berbentuk gambar, diagram, denah, grafik,
tabel, wacana, atau bentuk lainnya mudah untuk dilihat, serta
mendorong peserta didik untuk berpikir.
d. Kemudahan dibaca, materi pembelajaran dikemas supaya ramah
terhadap mata peserta didik dengan teks yang digunakan tidak
terlalu kecil, jelas, mudah dibaca, dan terstruktur.
e. Kecukupan konten materi, materi pembelajaran dikemas secara
rinci memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural,
serta memungkinkan peserta didik untuk menampilkan
pengetahuan metakognitifnya terkait penguasaan materi
pembelajaran yang dipelajari untuk diketahui oleh guru.
Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK
- Prosedur penyusunan bahan ajar tematik untuk setiap jenis bahan
yaitu bahan ajar pokok untuk pembelajaran harian, bahan ajar
untuk pembelajaran remedial, dan bahan ajar untuk pembelajaran
pengayaan, sebagai berikut:
a. Bahan ajar pokok
1. Analisis kompetensi dasar, kompetensi dasar merupakan
kemampuan minimal yang diharapkan dikuasai peserta didik
setelah pembelajaran berlangsung.
2. Analisis sumber belajar, sumber belajar yang akan digunakan
sebagai bahan penyusunan bahan ajar perlu dilakukan
analisis.
3. Analisis materi pembelajaran, merupakan kegiatan guru
sebelum mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan
materi pokok pada kompetensi dasar beserta materi
prasyarat dan pengembangannya sehingga terpetakan
struktur materi berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur
yang lengkap dan terinci.
4. Penentuan jenis serta judul bahan ajar, dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus
menarik, dapat membantu peserta didik untuk mencapai
kompetensi.
b. Bahan Ajar Pembelajaran Remedial
1. Identifikasi permasalahan pembelajaran, pengembangan
bahan ajar untuk pembelajaran remedial diawali dengan
identifikasi terhadap permasalahan dalam pembelajaran
yang dilakukan oleh guru melalui pengamatan selama
pembelajaran atau melalui analisis hasil tes.
2. Penyusunan bahan ajar, setelah melakukan identifikasi
terhadap permasalahan pembelajaran, guru memperoleh
pengetahuan yang utuh tentang peserta didik terutama
terkait interaksinya dengan materi pembelajaran di dalam
bahan ajar.
c. Bahan Ajar Pembelajaran Pengayaan
1. Identifikasi kompetensi peserta didik, pengembangan bahan
ajar untuk pembelajaran pengayaan diawali dengan
identifikasi terhadap kompetensi peserta didik dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui pengamatan
selama pembelajaran atau melalui analisis hasil tes.
2. Penyusunan bahan ajar, setelah melakukan identifikasi
terhadap kompetensi peserta didik, guru memperoleh
pengetahuan yang utuh tentang peserta didik terutama
terkait interaksinya dengan materi pembelajaran di dalam
bahan ajar.
Penggunaan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK dalam Pembelajaran di SD
- Bahan ajar yang dikembangkan guru meliputi bahan ajar pokok
untuk pembelajaran harian, bahan ajar untuk pembelajaran
remedial, dan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan.
- Peran TIK dalam pembelajaran menggunakan bahan ajar tematik
hanya sebagai alat bantu pembelajaran sehingga tidak
menggantikan peran guru.