Anda di halaman 1dari 34

berkembang dengan cepat.

Selain itu, kehadiran media sosial dengan beragam


wujudnya pada dasawarsa terakhir juga telah mengubah cara masyarakat
berkomunikasi, mengakses informasi, mengelola pengetahuan dan
menggunakannya kembali. Hal ini merupakan peluang besar dalam proses
transmisi informasi dan pengetahuan perkoperasian bagi masyarakat.
Dalam konteks tersebut, peran PPKL harus lebih adaptif, progresif dan
menjawab kebutuhan masyarakat. Untuk itu, terdapat dua faktor utama yang
perlu diperhatikan oleh PPKL, yaitu penggunaan media sosial yang masif dan
meluas di masyarakat dan pengelolaan informasi oleh koperasi dan masyarakat.
Dengan memperhatikan hal tersebut, maka PPKL akan secara bersama-sama
koperasi dan masyarakat mengelola pengetahuan perkoperasian.
Untuk mewujudkan PPKL yang adaptif terhadap perubahan perilaku dalam
koperasi dan masyarakat serta memanfaatkan teknologi informasi secara efektif,
maka petunjuk pelaksanaan program petugas penyuluh koperasi lapangan ini
disusun.

A. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya petunjuk pelaksanaan program PPKL adalah untuk


memberikan acuan kerja bagi PPKL, Koordinator PPKL dan Aparat Pembina,
sehingga output dan outcome dari program PPKL dapat terukur.
Tujuan tersedianya petunjuk pelaksanaan program PPKL ini adalah untuk
meningkatkan kinerja PPKL dalam pelaksanaan tugas penyuluhan bagi koperasi
dan masyarakat.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup petunjuk pelaksanaan program petugas penyuluh koperasi


lapangan ini terdiri dari:
Bab I Pendahuluan
Bab II Pelaksanaan
Bab III Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Bab IV Penutup
Lampiran
C. Pengertian

1. Penyuluhan Perkoperasian adalah suatu proses pengubahan perilaku yang


dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan
edukasi perkoperasian oleh petugas penyuluh koperasi lapangan yang
dilakukan secara lisan maupun tulisan.
2. Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan yang selanjutnya disebut PPKL adalah
seseorang yang ditetapkan dan diberhentikan berdasarkan perjanjian kerja
oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, yang
mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan koperasi.
3. Koordinator PPKL adalah aparatur sipil negara yang diberi tugas untuk
melakukan koordinasi dan pembinaan terhadap PPKL di wilayah kerjanya.

BAB II
PELAKSANAAN

A. Penetapan dan Pemberhentian PPKL

1. Syarat, Mekanisme dan Tata Cara


a. Kedudukan
1) Kedudukan kepegawaian PPKL adalah Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (honorer Non PNS) yang dinyatakan dalam surat
pernyataan tenaga Non-PNS dalam setiap tahun anggaran.
2) PPKL bertugas berdasarkan surat keputusan (perjanjian kerja) dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran dan dapat diangkat kembali
sesuai kebutuhan dan berdasarkan hasil evaluasi.

b. Rekrutmen PPKL yang baru dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :


1) Tahapan perencanaan;
2) Pengumuman lowongan secara terbuka;
3) Pelamaran secara online melalui situs PPKL;
4) Seleksi administrasi;
5) Tes tertulis dan Psikotes;
6) Pengumuman hasil seleksi; dan
7) Pengangkatan dan penetapan PPKL.

c. Persyaratan calon PPKL baru, yaitu:


1) Warga Negara Indonesia;
2) Memiliki pendidikan formal minimal Sarjana (S1) atau sederajat,
dengan IPK minimal 2,75 (skala 4);
3) Berusia maksimal 35 tahun, dibuktikan dengan keterangan
desa/kelurahan atau dibuktikan dengan KTP asli;
4) Mampu mengoperasikan komputer;
5) Mampu mengoperasionalkan perangkat lunak pendukung lainnya
termasuk media sosial;
6) Mempunyai dedikasi dan minat terhadap pemberdayaan koperasi,
dibuktikan dengan penyusunan tulisan pribadi tentang perkoperasian;
7) Melampirkan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) asli;
8) Sehat jasmani dan rohani, dibuktikan dengan surat keterangan sehat
dari klinik atau kantor kesehatan setempat.
9) Tidak sedang terikat kontrak dengan pekerjaan di instansi lain.
d. Calon yang dinyatakan lulus ditetapkan dalam Surat Keputusan Deputi
Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM tentang Penetapan
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan tahun berjalan.

2. Penempatan PPKL
a. PPKL yang ditugaskan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan pemasyarakatan koperasi kepada masyarakat
dan pembinaan koperasi yang menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas
Koperasi dan UKM di wilayah kerjanya.
b. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Koperasi
dan UKM Kabupaten/Kota dalam penempatan PPKL sesuai dengan
usulan kebutuhan.
c. Penempatan PPKL di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota dilaksanakan
secara selektif berdasarkan keterbatasan personil aparat Dinas di Provinsi
dan/atau Kabupaten/Kota dibandingkan dengan jumlah koperasi binaan.
d. Penempatan PPKL disesuaikan dengan domisili calon PPKL di Provinsi
dan/atau Kabupaten/Kota, yang dibuktikan dengan surat keterangan
domisili.
e. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan program PPKL dan/atau program penyuluhan koperasi
dengan penamaan lain, yang dibiayai dengan dana APBD yang
bersangkutan, dapat diperhitungkan sebagai bagian dari penyelenggaraan
program petugas penyuluh koperasi lapangan pada Kementerian Koperasi
dan UKM.

3. Penetapan Surat Keputusan PPKL


a. Koordinator PPKL Kabupaten/Kota melakukan evaluasi dan monitoring
kinerja PPKL berdasarkan hasil input laporan PPKL pada halaman situs
sistem informasi petugas penyuluh koperasi lapangan
(www.ppklkemenkop.id) setiap bulan dan setiap tahun berjalan.
b. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota menyampaikan hasil
evaluasi dan monitoring kinerja PPKL dari Koordinator PPKL
Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi setiap
tahunnya.
c. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi membuat rekomendasi dan
menyampaikan hasil penilaian kinerja PPKL berdasarkan hasil evaluasi
dan monitoring kinerja PPKL dari setiap Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten/Kota kepada Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian
Koperasi dan UKM untuk mendapat persetujuan atas hasil penilaian
kinerja masing-masing PPKL setiap tahunnya.
d. Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM
memberikan surat persetujuan atas hasil penilaian kinerja PPKL yang
ditempatkan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi pada akhir tahun berjalan.
e. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi menerbitkan Surat Keputusan
tentang Penetapan PPKL dan Koordinator PPKL untuk tahun anggaran
berikutnya berikut lampiran nama-nama PPKL dan koordinator PPKL.
f. Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM
menerbitkan Surat Keputusan tentang penetapan PPKL baru dan
koordinator PPKL, berikut lampiran nama-nama PPKL dan koordinator
PPKL.

4. Pergantian PPKL
Pergantian PPKL dapat dilakukan apabila:
a. PPKL mengundurkan diri dengan surat pernyataan pengunduran diri
secara sukarela tanpa menuntut hak apapun di atas surat bermaterai,
selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tanggal pengunduran diri.
b. PPKL dinilai tidak menunjukkan kinerja berdasarkan hasil penilaian kinerja
selama bertugas pada tahun sebelumnya, dibuktikan dengan laporan hasil
penilaian kinerja pada situs PPKL.
c. Berdasarkan pertimbangan yang dimaksud huruf a dan/atau b, Deputi
Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM memberikan
kewenangan kepada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota untuk mengirimkan minimal 2 (dua)
orang calon pengganti.
d. Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM berhak
memutuskan calon pengganti PPKL dimaksud.

5. Perpindahan PPKL
Perpindahan PPKL dapat dilakukan jika dalam kondisi:
a. Terdapat PPKL yang pindah domisili ke suatu provinsi dan/atau
kabupaten/kota lain yang pada saat yang bersamaan provinsi dan/atau
kabupaten/kota tersebut belum terdapat PPKL, kekurangan jumlah PPKL
dan/ atau terdapat PPKL yang mengundurkan diri, tidak diperpanjang
kontrak atau alasan lain yang secara administrasi dapat diterima dan
belum mengusulkan pergantian PPKL.
b. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten/Kota dimaksud dapat mengajukan penambahan PPKL di
daerahnya yang berasal dari PPKL yang berpindah tersebut kepada
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM untuk
mendapat persetujuan, setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten/Kota dimana PPKL tersebut berasal.
c. Penambahan PPKL dimaksud tidak mengubah alokasi total Dana
Dekonsentrasi pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi yang
bersangkutan.

6. Honorarium PPKL dan Koordinator PPKL


PPKL menerima kompensansi berupa honorarium dari APBN Kementerian
Koperasi dan UKM melalui anggaran Dekonsentrasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. PPKL menerima honor sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia yang berlaku sesuai dengan jenjang
pendidikan.
b. Pembayaran honorarium PPKL dan Koordinator PPKL dilengkapi dengan
laporan pelaksanaan tugas oleh PPKL dan Koordinator PPKL kepada
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi setiap bulannya.
c. Selain itu, PPKL berhak mendapatkan fasilitasi yang disesuaikan dengan
ketersediaan anggaran, berupa:
1) Tunjangan transport yang besarannya disesuaikan dengan area
penyuluhan dan kondisi lapangan yang dihadapi.
2) Tunjangan Alat Tulis Kantor yang besarannya akan ditentukan
kemudian.
3) Asuransi Kecelakaan.
4) Asuransi Kesehatan.
d. Pembayaran honorarium PPKL dan Koordinator PPKL dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi sebagai Unit Akuntansi Kuasa
Pengelola Anggaran (UA-KPA) Dana Dekonsentrasi.

7. Pemberhentian PPKL
Pemberhentian PPKL dapat dilakukan, apabila:
a. PPKL telah mencapai usia 58 tahun.
b. PPKL meninggal dunia.
c. PPKL mengundurkan diri/tidak meneruskan kontrak kerjanya dari
kedudukannya dengan mengirimkan surat resmi pengunduran diri kepada
Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM.
d. PPKL melakukan perilaku yang melanggar hukum yang menyebabkan
pencabutan SK Penetapannya.
e. PPKL terbukti terikat kontrak dengan instansi lain atau melanggar Surat
Pernyataan.
f. Kementerian Koperasi dan UKM tidak melanjutkan program PPKL pada
tahun berikutnya.

B. Tugas Pokok dan Fungsi, Tanggung Jawab dan Wewenang PPKL dan
Koordinator PPKL

1. Tugas Pokok dan Fungsi PPKL dan Koordinator PPKL


a. Fungsi PPKL
PPKL berfungsi membantu Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau
Kabupaten/Kota dalam hal:
1) Penyuluhan koperasi;
2) Pendataan koperasi;
3) Penyuluhan anggota dan masyarakat yang akan bergabung dan/atau
mendirikan koperasi.

b. Tugas Pokok PPKL


Dalam menjalankan fungsi tersebut, PPKL melaksanakan tugas pokok
sebagai berikut:
1) Melakukan penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan
edukasi perkoperasian secara lisan maupun tulisan kepada koperasi
dan masyarakat;
2) Melakukan pendataan koperasi di wilayah kerja;
3) Melakukan pendampingan kepada koperasi dalam pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan (RAT);
4) Melakukan penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat dan
kelompok masyarakat strategis yang akan bergabung dan/atau
mendirikan koperasi;
5) Melakukan inventarisasi potensi wilayah kerja untuk pengembangan
koperasi;
6) Melakukan publikasi kegiatan melalui berbagai media.
c. Tugas Koordinator PPKL
Setiap Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten/Kota mengusulkan 1 (satu) orang Koordinator PPKL,
yang berasal dari Aparatur Sipil Negara di Dinas yang bersangkutan.
Tugas dari Koordinator PPKL di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
dan/atau Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota tersebut meliputi:
1) Memonitor penyusunan rencana kerja oleh PPKL dalam setiap harinya;
2) Melakukan pembinaan kepada PPKL di wilayah kerjanya;
3) Memotivasi PPKL dalam pelaksanaan tugasnya;
4) Memverifikasi laporan PPKL setiap bulan di wilayah kerjanya;
5) Melakukan supervisi, monitoring, dan evaluasi program PPKL di
wilayah kerjanya melalui situs PPKL;
6) Mengusahakan daya dukung strategis bagi kelancaran aktivitas
penyuluhanperkoperasian di wilayah kerjanya.

2. Tanggung Jawab PPKL dan Koordinator PPKL


a. Tanggung jawab PPKL meliputi:
1) Membuat rencana kerja setiap hari melalui situs PPKL;
2) Menyusun materi atau bahan ajar yang akan digunakan dalam
melakukan penyuluhan;
3) Melakukan penyuluhan perkoperasian kepada koperasi dan
masyarakat sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
kebutuhan masyarakat;
4) Menyebarkan informasi perkoperasian kepada koperasi dan
masyarakat melalui tatap muka ataupun melalui media sosial dan
media lainnya yang dapat digunakan;
5) Memotivasi pengurus, pengelola dan anggota koperasi untuk
menjalankan koperasi sesuai jatidirinya;
6) Melakukan pendampingan pada koperasi dalam penyelenggaraan
RAT, pengurusan Nomor Induk Koperasi (NIK), kelengkapan
organisasi koperasi, peningkatan usaha koperasi dan akses
pembiayaan;
7) Mendampingi koperasi dalam menyelesaikan permasalahan internal
jika dibutuhkan;
8) Mempublikasikan setiap kegiatan penyuluhan dan koperasi binaan di
wilayah kerja melalui media sosial dan media lainnya yang dapat
digunakan;
9) Melaporkan setiap kegiatan penyuluhan melalui cetak form laporan
pada situs PPKL kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
dan ditembuskan kepada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota dimana PPKL tersebut
ditempatkan;
10) Menjalin kerjasama dengan penyuluh/pendamping dari Dinas lainnya
dalam rangka memajukan perekonomian daerah di wilayah kerjanya.

b. Tanggung jawab Koordinator PPKL meliputi:


1) Memastikan bahwa rencana yang telah disusun dapat terlaksana
dengan baik;
2) Melakukan supervisi dan verifikasi atas laporan yang disampaikan oleh
PPKL pada setiap bulannya;
3) Memfasilitasi PPKL dalam melakukan tugas penyuluhan Koperasi dan
pemasyarakatan koperasi;
4) Memastikan bahwa monitoring dan evaluasi yang dilakukan kepada
PPKL dapat terlaksana dengan baik;
5) Menjadi fasilitator antara pihak-pihak yang terkait dengan keberadaan
PPKL baik dilingkup koperasi maupun lingkup lainnya dari dinas yang
terkait.

3. Wewenang PPKL dan Koordinator PPKL


a. Wewenang PPKL meliputi:
1) Mengatur jadwal pelaksanaan tugas sesuai dengan kebutuhan
penyuluhan koperasi dan pemasyarakatan koperasi;
2) Mengajukan keberatan atas tugas yang dibebankan kepadanya diluar
dari tugas pokok dan fungsinya serta jadwal yang disepakati;
3) Menentukan bentuk kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
pada waktu tertentu;
4) Menentukan bahan ajar dan materi yang akan diberikan pada saat
penyuluhan.

b. Wewenang Koordinator PPKL meliputi:


1) Memberikan tugas tambahan kepada PPKL dalam rangka sinergitas
dengan dinas yang terkait, partisipasi pada kegiatan perkoperasian
dan kehadiran dalam rapat kerja pada dinas yang bersangkutan;
2) Menentukan PPKL yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan;
3) Menolak permintaan fasilitasi yang tidak memungkinkan untuk
dilakukan;
4) Memberikan peringatan, teguran lisan dan/atau tertulis kepada PPKL
yang dinilai telah melakukan pelanggaran aturan;
5) Merekomendasikan PPKL yang berkinerja baik dan memiliki prestasi
kepada Kementerian Koperasi dan UKM untuk diberikan penghargaan.

C. Pembinaan dan Ketatalaksanaan PPKL

1. Pembinaan PPKL
a. Pembinaan penyelenggaraan program PPKL dilakukan secara terencana,
sistematis dan terpadu antara:
1) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Cq.
DeputiBidang Kelembagaan.
2) Dinas Yang Membidangi Koperasi dan UKM Provinsi.
3) Dinas Yang Membidangi Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota.

b. PPKL menjalin komunikasi dan kerjasama dengan sesama PPKL,


penyuluh instansi lain dan Aparatur Sipil Negara instansi lain dalam
rangka untuk:
1) Meningkatkan kualitas pelaksanaan penyuluhan koperasi dan
pemasyarakatan koperasi.
2) Mengupayakan terjadinya pertukaran pengetahuan dan pengalaman di
bidang penyuluhan koperasi dan pemasyarakatan koperasi.
3) Menggunakan teknologi informasi (seperti media sosial, milling list dan
bentuk teknologi informasi lainnya), untuk meningkatkan kualitas
metoda dan konten penyuluhan koperasi dan pemasyarakatan
koperasi.

c. PPKL memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kapasitas dan


kualitas diri melalui:
1) Ekspose pengalaman dan keterampilan di bidang penyuluhan koperasi
dan pemasyarakatan koperasi pada berbagai kesempatan acara
perkoperasian di lingkup pemerintah dan masyarakat.
2) Penyampaian pengalaman dan keterampilan di bidang penyuluhan
koperasi dan pemasyarakatan koperasi melalui media tertulis,
elektronik dan media lainnya.
3) Mengikuti pendidikan dan pelatihan informasi terkini tentang
perkoperasian yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak
lainnnya.
4) Melakukan studi banding ke daerah lain untuk peningkatan kapasitas
PPKL.

2. Ketatalaksanaan PPKL
Penyelenggaraan program PPKL dimulai dengan menyusun rencana
penyuluhan koperasi dan pemasyarakatan koperasi dan diakhiri dengan
evaluasi yang komprehensif terhadap laporan yang mencerminkan
keseluruhan proses pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

Untuk mencapai ketatalaksanaan PPKL yang baik, dapat menggunakan


ukuran peningkatan kompetensi PPKL, yang terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu
keterampilan teknis (hard skill) dan keterampilan manajerial (soft skill).
Keterampilan teknis merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,
yang berhubungan dengan bidang keilmuannya. Keterampilan teknis ini
melekat pada seseorang yang ditugaskan pada profesi tertentu. Sedangkan
keterampilan manajerial merupakan kemampuan seseorang untuk
memotivasi diri dan menggunakan inisiatifnya, mempunyai pemahaman
tentang apa yang dibutuhkan untuk dilakukan dan dapat dilakukan dengan
baik, dapat mengatasi persoalan kecil yang muncul secara tiba-tiba dan dapat
bertahan apabila masalah tersebut belum dapat terselesaikan.
Ukuran peningkatan kompetensi PPKL yang berdasarkan keterampilan
teknis (hard skill) dapat dievaluasi dari unsur-unsur sebagai berikut:
a. Tersusunnya rencana kerja penyuluhan perkoperasian dan
pemasyarakatan koperasi.
b. Tersedianya informasi tentang koperasi dan kelompok masyarakat yang
dilakukan penyuluhan perkoperasian melalui berbagai cara dan media.
c. Tersedianya data kuantitatif koperasi di wilayah kerja PPKL.
d. Tersedianya data kualitatif berupa narasi praktek perkoperasian di wilayah
kerja PPKL.
e. Tersusunnya penyebaran informasi melalui beragam media digital.
f. Terbangunnya aktivitas diskusi atau konseling melalui media sosial yang
aktif diwujudkan melalui pembuatan satu akun media sosial yang memuat
keseluruhan aktivitas PPKL beserta Koperasi Binaannya masing masing di
setiap wilayah Kabupaten/Kota/Provinsi.
g. Tersedianya data kuantitatif dan kualitatif kegiatan bimbingan, motivasi
kepada koperasi dan kelompok masyarakat di wilayah kerja PPKL.
h. Terbangunnya inisiatif dari gerakan koperasi di wilayah kerja PPKL dalam
mengelola dan menggunakan informasi perkoperasian.
i. Terbangunnya fasilitasi dalam bentuk:
1) Forum komunikasi tatap muka;
2) Forum komunikasi digital atau media sosial;
3) Situs PPKL www.ppklkemenkop.id;
4) Sarana offline/online lainnya.
j. Tersampaikannya informasi perkoperasian melalui media:
1) Video pendek (.vid);
2) Bahan presentasi perkoperasian (.ppt/.pptx);
3) Ebook perkoperasian (.pdf);
4) Meme perkoperasian (.jpg);
5) Media digital lainnya.

Sedangkan peningkatan kompetensi yang berdasarkan keterampilan


manajerial (soft skill) dapat dievaluasi dari unsur-unsur sebagai berikut:
a. Kemampuan komunikasi, yang diwujudkan oleh PPKL melalui ekspresi
perasaan dan pengungkapan ide serta pemikiran.
b. Kecerdasan emosional, yang diwujudkan melalui kemampuan memotivasi
diri sendiri, mengendalikan emosi, mengenali emosi orang lain, mengatasi
frustasi, mengatur suasana hati, dan faktor-faktor penting lainnya.
c. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah, yang diwujudkan
melalui kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah
dalam situasi sulit dan melakukan justifikasi untuk memahami seseorang
dan mengakomodasikan ke dalam suasana kerja yang beragam. Selain
itu, diwujudkan juga melalui pengembangan gagasan baru dan ide baru
sebagai pengembangan dari ide yang telah lahir sebelumnya dan
keterampilan untuk memecahkan masalah secara divergen (dari berbagai
sudut pandang). Ada empat aspek dalam keterampilan berpikir, yaitu
aspek berpikir lancer (fluency), berpikir luwes (flexibility), orisinalitas
berpikir (originality), dan penguraian (elaboration).
d. Etika, yaitu aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip
moral yang merupakan pedoman bagi PPKL dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya dalam masyarakat.
e. Keterampilan kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi
suatu kelompok untuk mencapai tujuan, dimana sekumpulan dari
serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya
kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan
yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada
kegembiraan batin, serta merasa tidak dipaksa.

BAB III
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi PPKL

1. Koordinator PPKL Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota


melakukan monitoring dan evaluasi laporan pelaksanaan tugas PPKL sesuai
dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam lampiran petunjuk pelaksanaan
program PPKL ini melalui tahapan:
a. Menerima dan menyetujui laporan PPKL di wilayah kerjanya;
b. Memverifikasi laporan PPKL yang disampaikan oleh PPKL tiap bulannya;
c. Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi PPKL di wilayah kerjanya;
d. Koordinator Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota menyampaikan hasil
monitoring dan evaluasi kepada Koordinator Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi, dengan tembusan kepada Deputi Bidang Kelembagaan
Kementerian Koperasi dan UKM.
2. Koordinator PPKL Dinas Koperasi dan UKM Provinsi melakukan monitoring dan
evaluasi dengan cara:
a. Menerima dan mengumpulkan laporan PPKL dan Koordinator PPKL Dinas
Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota di wilayahnya;
b. Mengevaluasi laporan PPKL dan Koordinator PPKL Dinas Koperasi dan
UKM Kabupaten/Kotadi wilayahnya;
c. Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi;
d. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi kepada Deputi Bidang
Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM.
3. Hasil Evaluasi Kinerja PPKL dilaksanakan melalui sistem pada situs PPKL
berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam lampiran petunjuk
pelaksanaan ini.
4. Penilaian Kinerja PPKL dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan terkait
sebaran koperasi dan lingkungan geografis.
5. Kementerian Koperasi dan UKM, cq Deputi Bidang Kelembagaan memonitor
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas PPKL yang dilaporkan koordinator
PPKL Provinsi, dan/atau koordinator kabupaten/kota sesuai indikator kinerja
yang ditetapkan dalam lampiran petunjuk pelaksanaan ini.

B. Pelaporan PPKL

Pelaporan masing-masing PPKL dilaksanakan setiap bulan melalui cetak hasil


input tugas PPKL yang dilakukan setiap hari pada situs PPKL. Hasil pelaporan
PPKL dilakukan verifikasi oleh Koordinator PPKL dan akan menjadi dasar untuk
dilakukan penilaian kinerja PPKL sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam
lampiran petunjuk pelaksanaan ini. Hasil cetak laporan masing-masing PPKL
disampaikan kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan/ atau
Kabupaten/Kota dimana PPKL bertugas yang memuat informasi sebagai berikut:
1. Pendataan Koperasi.
2. Rencana Kerja.
3. Laporan Kegiatan Penyuluhan Koperasi (Form 1).
4. Laporan Penyuluhan Kepada Kelompok Masyarakat (Form 2).
5. Laporan Pendampingan Koperasi Binaan Aspek Organisasi (Form 3).
6. Laporan Pendampingan Koperasi Binaan Aspek Kelembagaan (Form 4).
7. Laporan Pendampingan Koperasi Binaan Aspek Keuangan dan Usaha (Form
5).
8. Laporan Identifikasi Pengembangan Koperasi (Form 6).
9. Laporan Hasil Identifikasi Investasi Ilegal Berkedok Koperasi (From 7).
10. Publikasi kegiatan penyuluhan dan koperasi binaan melalui artikel pada situs
PPKL, video pendek dan media sosial.

Selain laporan bulanan, masing-masing PPKL juga membuat Laporan


Tahunan sebagai portofolio yang dibuat pada akhir tahun anggaran. Laporan
Tahunan ini disampaikan kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan
ditembuskan kepada Deputi Bidang Kelembagan cq. Asisten Deputi Penyuluhan.
Sistematika Laporan Tahunan PPKL adalah sebagai berikut:
1. Profil PPKL.
2. Profil Potensi Wilayah Kerja.
3. Gambaran Umum Koperasi dan Kelompok Masyarakat di Wilayah Kerja.
4. Gambaran Umum Permasalahan Koperasi di Wilayah Kerja.
5. Rekomendasi dan Tindak Lanjut.
6. Lampiran:
a. Rekapitulasi Koperasi Binaan.
b. Rekapitulasi Kelompok Masyarakat.
c. Rekapitulasi Dokumentasi Kegiatan.

Cara penyampaian laporan harian dan bulanan dilaksanakan melalui situs


PPKL www.ppklkemenkop.id. Secara manual dokumen pelaporan disampaikan
dengan surat pengantar Koordinator PPKL di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
dan/ atau Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota dimana PPKL bertugas
kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan ditembuskan kepada
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota dimana PPKL bertugas
selambat-lambatnya pada tanggal 10 di bulan berikutnya.
Kegunaan pelaporan yang disusun dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Laporan PPKL yang disampaikan kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi sebagai kelengkapan administrasi pembayaran honorarium PPKL dan
Koordinator PPKL.
2. Laporan PPKL berguna bagi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota, Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi dan Kementerian Koperasi dan UKM yang dapat
dijadikan referensi untuk:
a. Identifikasi kebutuhan pengembangan koperasi di wilayah kerja.
b. Rencana pembubaran koperasi oleh Pemerintah.
c. Informasi pendirian koperasi baru.
d. Penyusunan kebijakan pembinaan koperasi di wilayah kerja.
e. Pengawasan koperasi secara berkala.
f. Penilaian kesehatan koperasi.
3. Laporan Hasil Penilaian Kinerja PPKL dapat dijadikan referensi untuk:
a. Menilai kinerja PPKL secara obyektif.
b. Menjadi pertimbangan perpanjangan kontrak PPKL yang bersangkutan pada
tahun berikutnya.
c. Dimanfaatkan dalam pemberian peringkat prestasi kerja PPKL dan
pemberian penghargaan.
d. Menjadi dasar untuk peningkatan status PPKL sebagai Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Program PPKL ini disusun sebagai pedoman teknis bagi
PPKL dan Koordinator PPKL dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sehingga penyelenggaraan program PPKL dapat berjalan dengan baik dan
memberikan manfaat bagi perkembangan koperasi dan pemasyarakatan koperasi.
Dengan terselenggaranya program PPKL secara terencana, sistematis, terpadu dan
berkesinambungan, maka dapat mendukung tugas pembinaan oleh Dinas Yang
LAMPIRAN 2
Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

Profil Koperasi binaan PPKL


Logo/Foto Kantor

NIK :

Nama :

PPKL Pendamping :

Alamat Lengkap :

Telepon Kantor :
Fax :
Kode Pos :
E Mail :
Website :

Kategori Subjek Pembinaan :

Sertifikat NIK :
Provinsi :

Kab / Kota :

Kecamatan :

Kelurahan :

Nomor Badan Hukum :

Tgl. Badan Hukum :


Penegsahan BH Oleh :

Kategori Keaktifan :

Kelompok Koperasi :

Bentuk Koperasi :
Sektor Usaha :

Koperasi Skala Besar :


Jenis Koperasi :
Koperasi Binaan :
Lokasi
Map

(https://maps.googleLaporkan.com/maps?ll= kesalahan-6peta.892161,110(https://www.63775&z=15&t=m&hl=id.google.com/maps/@-.8921607,110-ID&gl=US&mapclient=apiv3).6377502,15z/data=!10m1!1e1!12b1?source=apiv3&rapsrc=apiv3) Datapeta©2019Google


LAMPIRAN 3

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

Rencana Kerja Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan


Detail User
Nama PPKL : MASTER ADMIN
Provinsi :
Kabupaten /Kota :
Periode Kerja :
RINCIAN JADWAL KERJA PPKL
No Tanggal Kegiatan Nama Kegiatan Tugas Dari Keterangan Status Catatan Koordinator

1 01-April-2018 23:12:52 Penyuluhan Koperasi Koordinator Penyuluhan -Telah selsai Buat Notulen hasil
Perkoperasian di penyuluhan
Koperasi Asap Indah
2 02-April-2018 23:18:33 Pendataan Koperasi - Pendataan Koperasi - Koperasi diharapkan
Maju Jaya di Kecamatan melengkapi perangkat
Sayung organisasinya
3 03-April-2018 23:18:49 Menghadiri RAT Kepala Dinas Menghadiri RAT di - Motivasi pengurus dan
Koperasi Tani Makmur anggota untuk
melaksanakan prinsip-
prinsip perkoperasian
4 Dst -

Mengetahui
Koordinator PPKL
Kab./Kota :....
Provinsi....

(............................................)
LAMPIRAN 4

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

FORM 1

Laporan Kegiatan Penyuluhan Koperasi


Subjek Pembinaan : KOPERASI

Nama Koperasi : KUD Wiratama

PPKL Pendamping : Novi Jayana

Nomor Badan Hukum : 1637/BH/XII/1982

Detail Laporan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan :


Lokasi Pelaksanaan Kegiatan :
Jenis Kegiatan yang di laksanakan :

Peserta yang hadir :


Deskripsikan pelaksanaan kegiatan :

Kendala yang didapatkan :

Lampiran foto-foto kegiatan :

Uraian Singkat Hasil Kegiatan : Laporan keuangan akan diselesaikan, RAT dilaksanakan setelah laporan keuangan selesai.
perpanjangan sertifikat NIK dapat diusulkan kembali apabila laporan keuangan selesai

Rencana Tindak Lanjut dari Kegiatan :

Perlu Tindak akan terus didampingi secara terus menerus agar laporan
Lanjut keuangan segera selesai

Masalah
terselesaikan

Diusulkan
Pembubaran

Mengetahui :
Koordinator PPKL

(……………………)
Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN KOPERASI

Pada hari ini Tanggal : 16-April-2018 Bertempat di Sigli telah melakukan kegiatan Penyuluhan

Koperasi. Rangkaian kegiatan tersebut berisikan antara lain :

Pembinaan
RAT dan Lain-lain

Dari kegitan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut :

Laporan keuangan akan diselesaikan, RAT dilaksanakan setelah laporan keuangan selesai. perpanjangan sertifikat NIK dapat diusulkan
kembali apabila laporan keuangan selesai
Dari kegiatan tersebut didapatkan kendala yang di hadapi koperasi saat ini adalah :

1 Pengurus terlalu sibuk sehingga penyelesaian laporan keuangan terhambat

Berikut adalah rencana untuk menindak lanjuti kegiatan hari ini.

Perlu Tindak Lanjut akan terus didampingi secara terus menerus agar laporan keuangan segera selesai

Masalah terselesaikan

Diusulkan Pembubaran

Demikian berita acara ini di buat sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dari tugas yang di amanahkan kepada kami.

Mengetahui
PPKL
Kordinator PPKL

Novi Jayana
LAMPIRAN 5

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

FORM 2
Laporan Penyuluhan Kepada Kelompok Masyarakat
Form ini untuk input saat melakukan penyuluhan kepada Kelompok Masyarakat (PRAKOPERASI). Form di input oleh PPKL saat
melakukan kunjungan penyuluhan

Kategori Subjek Pembinaan :

Nama :

PPKL Pendamping :

Nomor Badan Hukum :

Detail Laporan
Tanggal Input 10-Juli-2018

Tanggal Penyuluhah : 02-Juni-2018


Jumlah Peserta

Perempuan 15

Laki-laki 7

Total 22

Materi Penyuluhan Prinsip dan Dasar Perkoperasian


Syarat Pendirian Koperasi

Komposisi Angota Kelompok Pengrajin

Hasil Penyuluhan : Kita sampaikan tentang apa itu koperasi. Kapan nama koperasi ini muncul dan siapa
tokohnya. Dan kita jelaskan syarat-syarat pokok pendirian koperasi yang berbadan hukum.
Yang didalamnya syarat utama pendiri koperasi berjumlah 20 orang minimal dan maksimal
tidak terbatas. Modal setor sebagai wujud bahwa koperasi memiliki modal yaitu sejumlah 15
juta rupiah yang tercantum di rekening bank pemerintah.
Kendala : Kelompok masih berfikir dg modal setor yang sebesar 15 juta tersebut
Rencana Tindak Lanjut : Dinas Koperasi siap memfasilitasi jika kelompok mengajukan tindak lanjut pendirian koperasi
tersebut
Kesimpulan : Tahap Proses
Foto Penyuluhan Kepada PokMas

Mengetahui,
Koordinator PPKL Nama PPKL :

(……………………………….) (……………………)
LAMPIRAN 6

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

FORM 3

ASPEK ORGANISASI KOPERASI


Kategori Subjek Pembinaan :

Nama :

PPKL Pendamping :

Provinsi :

Kab / Kota :

Nomor Badan Hukum :

Detail Laporan
Tanggal Input 03-Januari-2019

Nomor SIUP :
Tanggal SIUP :
Masa Berlaku SIUP :
Dikeluarkan Oleh :
Nama Penanggung Jawab :
Nomor SITU :
Tanggal Terbit :
Dikeluarkan Oleh :
Masa Berlaku :
Nama Penanggung Jawab :
Nomor TDP :
Tanggal Terbit :
Dikeluarkan Oleh :
Masa Berlaku :
Nama Penanggung Jawab :
Rekening Bank

Nomor Nama Pemilik Nama Bank

Nomor Ijin Usaha Simpan Pinjam :


Tanggal terbit :
Dikeluarkan Oleh :
Masa Berlaku :
Nama Penanggung Jawab :
Nomor Sertifikat Dewan Syariah :
Tanggal Terbit :
Dikeluarkan Oleh MUI :
Masa Berlaku :
Nomor Sertifikat Rekomendasi MUI :
Tanggal Terbit :
Masa Berlaku :
Dikeluarkan oleh MUI :
Nama Penaggung Jawab :
Nomor NPWP :
Nomor SKT NPWP :
Tanggal RAT :
Nama KAP :
Tahun Buku :
Status Kantor :
Cabang

Unit/Kantor Cabang Alamat

Kelengkapan Organisasi dan Perijinan -


-
-
-
-
-
-

Scan/Foto Dokumen Pendukung :


Pengesahan Badan Hukum Koperasi (oleh) :
Tempat Kedudukan Koperasi :
Notaris/Camat Pembuat Akta Koperasi :
Nomor PAD (jika ada)

1. 2.

Tanggal PAD

1 2

Notaris/Camat Pembuat Akta PAD

1 2

Jangka Waktu Pendirian :


Alasan PAD

1 2

Di input oleh :

( Nama PPKL)
LAMPIRAN 7

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

FORM 4

ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI


Kategori Subjek Pembinaan :

Nama :

PPKL Pendamping :

Provinsi :

Kab / Kota :

Nomor Badan Hukum :

Detail Laporan
Tanggal Input 04-Januari-2019

Data Pengurus

Nomor Induk Kependudukan Nama Jabatan No HP

Jenis Kelamin Pengurus

Laki-laki 0

Perempuan 0

Total 0

Usia Pengurus
Pendidikan Pengurus
Data Pengawas

Nomor Induk Kependudukan Nama Jabatan No HP

Jenis Kelamin Pengawas

Laki-laki 0

Perempuan 0

Total 0

Usia Pengawas
Pendidikan Pengawas
Data Manager

Nomor Induk Kependudukan Nama No HP

Jenis Kelamin Manager


Laki-laki 0

Perempuan 0

Total 0

Usia Manager
Pendidikan Manager
Jumlah Anggota

Laki-laki 0

Perempuan 0

Total 0

Jumlah Calon Anggota

Laki-laki 0

Perempuan 0

Total 0

Jumlah Karyawan

Laki-laki 0

Perempuan 0

Total 0

Pendidikan Karyawan

SD-SMA 0

DIPLOMA 0

SARJANA 0

S2 0

Total 0

Di input oleh :

(Nama PPKL)
LAMPIRAN 8

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

FORM 5

ASPEK KEUANGAN DAN USAHA


Kategori Subjek Pembinaan :

Nama :

PPKL Pendamping :

Provinsi :

Kab / Kota :

Nomor Badan Hukum :

Detail Laporan
Tanggal Input

Usaha Utama : SIMPAN PINJAM


Usaha Pendukung (mendukung usaha utama)

1. 2.

Usaha Tambahan (di luar usaha utama)

1. 2.

Volume Usaha :
Aktiva Lancar

Kas dan Setara Kas -

Surat Berharga -

Total -

Aktiva Produktiv

Pinjaman Yg Diberikan -

Penyisihan Piutang Tak Tertagih -

Biaya di Bayar Di Muka -

Investasi -

Persediaam -

Total -

Aktiva Tetap

Aktiva Tetap -

Akum Peny.. Aktiva Tetap -

Total -
Aktiva Lain-lain

Aktiva Lain-lain -

Akm Penyusutan Aktila Lain-lain -

Total -

Kewajiban

Simpanan Anggota -

Dana-dana -

Biaya yg masih harus dibayar -

Lain-lain -

Total -

Modal Sendiri

Simpanan Pokok : -

Simpanan Wajib : -

Modal Penyertaan : -

Hibah : -

Cadangan : -

Lain-lain : -

Total -

Modal Luar

Hutang Bank -

Hutang Pihak Ke Tiga -

Hutang Lainnya -

Total -

Pendapatan

Pendapatan Operasional -

Pendapatan Non Operasional -

Total -

Biaya

Biaya Operasional -

Biaya Non Operasional -

Total -

Pajak :-
Dokumen Pendukung Scan/Foto Lap Keuangan ( :
Neraca, PHU)

Di input oleh :
( Nama PPKL)
LAMPIRAN 9

Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

FORM 6

IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN KOPERASI


Form ini berisi tentang kebutuhan akan pengembangan koperasi untuk menjadi labih maju dan berkembang. Fungsi PPKL sebagai Aktivator Koperasi
dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan koperasi melalui berbagai media dan mengkolaborasikan dengan potensi dari stakeholder terkait (seperti
program deputi/dan K/L lainnya). Untuk itu dibutuhkan analisis road map kebutuhan koperasi sebagai bahan dasar pengambilan kebijakan.

Kategori Subjek Pembinaan :

Nama Koperasi :

PPKL Pendamping :

Provinsi :

Kab / Kota :

Nomor Badan Hukum :

Detail Laporan
Tanggal Input

Kebutuhan Pelatihan Koperasi :


Jenis Akses Permodalan yang di butuhkan? :
Kebutuhan dalam peningkatan Produksi :
Akses Pemasaran :

Di input oleh :
( Nama PPKL)
LAMPIRAN 10
Sistem Informasi
Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan

Tanggal Input 09-Januari-2019


FORM 7

IDENTIFIKASI INVESTASI ILEGAL BERKEDOK KOPERASI


Form ini merupakan salah satu isian bagi PPKL untuk melakukan identifikasi akan kasus di lapangan akan maraknya penipuan berkedok koperasi. Untuk itu
diharapkan PPKL dapat memberikan informasi terkait segala bentuk investasi di masyarakat berkedok koperasi. Laporan ini sebagai bahan masukan pihak
terkait dalam proses pengawasan dan penindakan terhadap lembaga tersebut

Detail Laporan
Kategori Subjek Identifikasi : 1. Berbadan hukum Koperasi tidak sesuai Prinsip Koperasi
2. Lembaga/Perorangan Berkedok Koperasi
Nama Lembaga :
Nama Penanggung Jawab :
No Telepon Penanggung Jawab :
Provinsi :
Kabupaten :
Kecamatan :
Kelurahan :
Jalan (RT/RW) :
Kantor :
Legalitas Badan Hukum :
Nomor Induk Koperasi :
Ijin Usaha :
Tingkat Suku Bunga yang ditawarkan :
dibandingkan dengan lembaga kredibel
Cara Promosi : 1. Sembunyi
2. Terbuka

Deskripsi Hasil Identifikasi Investigasi :

Rekomendasi :
1. Pembinaan
2. Pengawasan
3. Pelaporan ke lembaga terkait

Lampiran Bukti Investigasi :

Di input oleh :
(PPKL)

Anda mungkin juga menyukai