net/publication/308779436
CITATIONS READS
0 11,480
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Tengku Ahmad Helmi on 01 October 2016.
Oleh :
Tengku Ahmad Helmi, SE., MSi
Dosen Tetap FE. UISU Medan
t_ahelmi@yahoo.co.id
Abstrak
Kepuasan kerja karyawan merupakan sebuah bagian yang integral dari suatu
kesuksesan organisasi. Kepuasan kerja dijelaskan sebagai suatu perasaan yang
individu pertahankan tentang pekerjaannya. Seseorang bisa merasa puas dengan
satu atau lebih aspek pekerjaannya, tetapi ketidakpuasan dengan aspek yang
lainnya, karena pekerjaan merupakan hal yang rutin dimana para individu
memandang arti dan identitasnya, kepuasan kerja juga berhubungan dengan
bagaimana kepuasan seseorang yang ada dalam hidupnya.
1. Pendahuluan
Kinerja merupakan sebuah konstruk dua dimensional. Salah satu dimensinya adalah
kinerja objektif yang meliputi ukuran-ukuran yang didasarkan pada pasar atau finansial
(keuangan), seperti pemanfaatan kapasitas, profitabilitas dan pangsa pasar. Sedangkan dimensi
yang lainnya adalah kinerja judgmental/subjektif, yang meliputi ukuran-ukuran yang didasarkan
pada karyawan dan pelanggan, seperti kualitas layanan, kepuasan pelanggan,dan kepuasan kerja
karyawan (Agarwal et al. 2003).
Han et al. (1998) mengusulkan bahwa perusahaan yang berorientasi pasar mungkin
menjadi inovatif yang pada gilirannya akan menimbulkan pencapaian kinerja yang superior.
Bahkan perusahaan yang berorientasi pasar diperkirakan memiliki market sensing (indra
pemasaran) yang superior dan kapabilitas yang berhubungan dengan pelanggan yang akan
menjadi targetnya (Agarwal et al. 2003). Tujuan yang erat kaitannya dengan organisasi jasa
adalah memuaskan karyawan. Karyawan yang puas berkomitmen pada organisasi dan memiliki
esprit de corps (Agarwal et al. 2003).
Kepuasan kerja karyawan merupakan sebuah bagian yang integral dari suatu kesuksesan
organisasi. Kepuasan kerja dijelaskan sebagai suatu perasaan yang individu pertahankan tentang
pekerjaannya (McNeese-Smith, 1996). Parson (1998) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
tingkat dimana para karyawan menyukai pekerjaan mereka. Menurut George dan Jones (2002)
kepuasan kerja adalah perasaan yang dimiliki oleh karyawan tentang kondisi tempat kerja
mereka saat ini. Desiana dan Soetjipto (2006) menyatakan kepuasan kerja adalah perasaan
karyawan terhadap pekerjaannya baik secara keseluruhan maupun terhadap berbagai aspek
dalam pekerjaannya sebagai hasil pengetahuan dan penilaian karyawan terhadap pekerjaannya,
yang pada akhirnya akan mengarahkan karyawan pada tingkah laku tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi ini, seseorang bisa merasa puas dengan satu atau lebih
aspek pekerjaannya, tetapi ketidakpuasan dengan yang lainnya. Posner dan Kouzes (1987)
berpendapat bahwa karena pekerjaan merupakan hal yang rutin dimana para individu
memandang arti dan identitasnya, kepuasan kerja juga berhubungan dengan bagaimana kepuasan
seseorang yang ada dalam hidupnya.
Seseorang yang memiliki kepuasan kerja tinggi akan memperlihatkan sikap yang positif
terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang tidak puas akan memperlihatkan sikap yang
negatif terhadap pekerjaan itu sendiri (Desiana dan Soetjipto, 2006).
Organisasi jasa saat ini mulai mempertimbangkan peran dari karyawan mereka yang akan
beroperasi dalam mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan (Asif dan Sargeant, 2000).
Jika karyawan merupakan bagian dari budaya pelayanan yang solid dan menerima dukungan
manajemen untuk menyampaikan layanan pelanggan yang baik, maka pengalaman ini akan
meningkatkan kepuasan kerja karyawan (Saura et al. 2005).
Heskett et al. (1994), berpendapat bahwa pertumbuhan profitabilitas dan pendapatan
dihasilkan dari loyalitas pelanggan yang pada gilirannya diciptakan apabila karyawan memiliki
kepuasan yang tinggi dalam menyampaikan kepuasan pelanggan yang superior. Karyawan,
khususnya dengan rentang peran yang terbatas, memberikan layanan yang baik dan membuat
dampak yang positif terhadap pelanggan.
Perspektif afeksi menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu perasaan atau
respon yang afektif terhadap bagian-bagian dari situasi kerja, dan pada suatu pendekatan yang
sama (Saura et al, 2005). Teori Situasional berasumsi bahwa interaksi variabel-variabel seperti
karakteristik tugas, karakteristik organisasi,dan karakteristik individu mempengaruhi kepuasan
kerja (Crossman dan Abou-Zaki, 2003). Menurut mereka para individu mengevaluasi
karakteristik situasional sebelum memulai pekerjaan sedangkan kejadian situasional dievaluasi
setelah itu.
Lebih lanjut Crossman dan Abou-Zaki (2003) menyatakan bahwa keseluruhan dari
kepuasan kerja merupakan fungsi dari kombinasi karakteristik situasional dan kejadian
situasional. Karakteristik situasional biasanya diusulkan sebagai faktor utama dalam kepuasan
kerja, yaitu pekerjaan itu sendiri, pembayaran, promosi, supervisi, dan rekan kerja (Smith et al,
1969) walaupun variabel lain seperti keterlibatan karyawan dan komitmen organisasi bisa
berdampak juga.
Daftar Pustaka
Agarwal, S., M.K. Erramilli and C. Dev (2003), Market Orientation and Performance in Service
Firms: Role of Innovation, Journal of Services Marketing, Vol. 17, p.68-82.
Ashil, Nicholas J., Janet Carruthers and Jayne Krisjanous (2006), The Effect Management
Commitment to Service Quality on Frontline Employees’ Affective and Performance
Outcomes: An Empirical Investigation of The New Zealand Public Healthcare Sector,
International Journal Nonprofit Voluntary Sector Marketing, (November), p.271-287.
Atkins, P.M., B. Stevenson Marshall and R.G. Javalgi (1996), Happy Employees Lead to Loyal
Patients, Journal of Health Care Marketing, Vol. 16, No. 4, p.15-23.
Boshoff, C. and M. Tait (1996), Quality Perception in the Financial Services Sector: The
Potential Impact of Internal Marketing, International Journal of Service Industry
Management, Vol. 17, No. 5, p.5-31.
Crossman, Alf and Bassem Abou Zaki (2003), Job Satisfaction and Employee Performance of
Lebanese Banking Staff, Journal of Managerial Psychology, Vol. 18, No. 4, p.368-376.
Desiana, Putri Mega and Budi M. Soejtipto (2006), Pengaruh Role Stressor dan Persepsi
Dukungan Organisasi (Perceived Organizational Support) terhadap Kepuasan Kerja dan
Komitmen: Studi Kasus Asisten Dosen FEUI, Usahawan, No. 5, Tahun XXXV (Mei),
p.22-35.
Donovan, D. Todd, Brown, Tom J. and Mowen, John C. (2004), Internal Benefits of Service-
Worker Customer Orientation: Job Satisfaction, Commitment and Organizational
Citizenship Behaviors, Journal of Marketing, Vol. 68, (January0, p.128-146.
Glisson, Charles and Mark Durick (1988), Predictors Job Satisfaction and Organizational
Commitment in Human Service Organizations, Administrative Science Quarterly, Vol. 33
(March), No. 1, p. 61-81.
Han, Jin K., Namwoon Kim and Rajendra K. Srivastava (1998), Market Orientation and
Organizational Performance: Is Innovation a Missing Link?, Journal of Marketing, Vol.
62 (October), p. 30-45.
Heskett, J.L., T.O. Jones, G.W. Loveman, W.E. Sasser Jr. And L.A. Schlesinger (1994), Putting
the Service Profit Chain to Work, Harvard Business Review, March-April, p.164-174.
Jones, Michelle D. (2006), Which is Better Predictor of Job Performance: Job Satisfaction or
Life Satisfaction, Institute of Behavioral and Applied Management, Providence College.
Karl, Katherine and Joy Peluchette (2006), How Does Workplace Fun Impact Employee
Perceptions of Customer Service Quality? Journal of Leadership and Organizational
Studies, Vol. 13, No. 2, p.2-13.
Motowidlo, S.J. (1984), Does Job Satisfaction lead to Consideration and Personal Sensitivity?,
Academy of Management Journal, Vol. 27, No. 4, p. 910-915.
Posner, Barry Z., James M. Kouzes and Warren H. Schmidt (1987), Shared Values make a
Difference: An Empirical Test of Corporate Culture, Human Resource management, Fall,
p. 293-309.
Saura, Irene G., Contri, Gloria B., and Taulet, Amparo C. (2005), Relationship among Customer
Orientation, Service Orientation and Job Satisfaction in Financial Service, International
Journal of Service Industry Management, Vol. 16, No. 5, p. 497-525.
Schlesinger, Leonard A. And Jeffrey Zornitsky (1991), Job Satisfaction, Service Capability, and
Customer Satisfaction: An Examination of Linkages and Management Implications, HR.
Human Resource Planning, Vol. 14, No. 2, p. 141-149.
Smith, P.C., L.M. Kendall and C.L. Hulin (1969), The Measurement of Satisfaction in Work and
Retirement: A Strategy for The Study of Attitudes, Rand-McNally, Chicago, IL.
Spector, P. (1997), Job Satisfaction: Application, Assesment, Cause and Consequences, Sage
Publication, London.