Lap PKBRS Triwulan 1 2022
Lap PKBRS Triwulan 1 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Atar Belakang
Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah jumlah
penduduk yang besar dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang
masih tinggi dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Menurut Data Survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SKDI) Tahun 2007, AKI 228 PER 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000
kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatus (AKN) 19 PER 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs 2.000) pada Tahun 2015, diharapkan
angka kematian ibu menurun dari 228 pada Tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi menurun dari 34 pada Tahun 2007 menjadi 23 per 1.000
kelahiran hidup. Untuk itu perlu dilakukan upaya agar: 1. Setiap kehamilan adalah kehamilan
yang direncanakan. 2. Setiap kelahiran ditolong oleh tenaga terlatih. 3. Tersedia Pelayanan
Obstetri dan Neonatal Komprehensif (PONEK). 4. Setiap ibu pasca persalinan mendapatkan
pelayanan kontrasepsi. Pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi,
dan anak merupakan salah satu kebijakan utama BKKBN (Undang-Undang No. 52 Tahun 2009).
Pelayanan KB di Rumah Sakit sangat potensial memberikan sumbangan pencapaian
target Program KB Nasional, dapat menjadi peluang sasaran pelayanan KB (menurunkan unmet
need), dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI). Salah satu program yang sedang digalakkan
kembali adalah Program KB pasca persalinan dengan salah satu pilihan kontrasepsi adalah IUD
Post Partum yaitu pemasangan IUD segera setelah melahirkan/IUD pascaplasenta (dalam 10
menit setelah plasenta lahir/IUD pascaplasenta, dalam 48 jam dan setelah 4 minggu) serta
pemasangan IUD Pasca Sectio Caesarea.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Peningkatan mutu layanan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
keluarga berencana rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang
pelayanan keluarga berencana rumah sakit
b. Terselenggaranya intervensi spesifik pelayanan keluarga berencana rumah sakit di
Rumah Sakit
c. Terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
d. Terselenggaranya Pelayanan sebagai RS Rujukan bagi kasus pelayanan keluarga
berencana rumah sakit khususnya pelayanan keluarga berencana rumah sakit
e. Terselenggaranya Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta
merupakan jejaring rujukan
f. Terselenggaranya Program pemantauan dan evaluasi.
BAB II
KEGIATAN
C. Kegiatan
Adapun jenis kegiatan yang akan dilaporkan mencakup pelayanan keluarga metode jangka
panjang (MKJP) dan metode jangka pendek (Non MKJP) yang dilakukan di unit pelayanan rawat
jalan (poli kebidanan dan kandungan) juga yang dilakukan di unit pelayanan tindakan khusus (OK).
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
Berdasarkan laporan di atas, bahwa paling banyak aksrptor KB adalah menggunakan metode jangka
panjang. Dengan persentase 89%.
Berdasarkan laporan di atas, bahwa paling banyak aksrptor KB adalah menggunakan metode jangka
panjang. Dengan persentase 70%.
Berdasarkan laporan di atas, bahwa paling banyak aksrptor KB adalah menggunakan metode jangka
panjang. Dengan persentase 88%.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari jumlah total pelayanan KB di RSU dr Abdul Radjak Purwakarta bulan Januari 2022 sampai
dengan Maret 2022 dapat disimpulkan bahwa:
1. Angka capaian kontrasepsi masih kecil, hanya 18% capaian KB dari total kelahiran 150
kelahiran di triwulan pertama 2022.
2. Capaian MKJP lebih tinggi dibandingkan NON MKJP (MKJP 81% dan NON MKJP 19%)
3. 100% pelayanan KB dilakukan oleh doter spesialis obgyn di Poli kaebidanan dan kandungan
juga dilakukan di ruang operasi.
Masih rendahnya cakupan angka kontrasepsi ini disebabkan oleh:
1. Pembiayaan program KB dibebankan kepada pasien (Mandiri).
2. Seringnya dilaksanankan acara gempungan pelayanan sejuta akseptor oleh pemkab
Purwakarta dalam rangka meningkatkan cakupan KB.
3. Metode KB Non MKJP bisa dilakukan di Faskes pertama.
Demikian laporan pelayanan kegiatan PKBRS di RSU dr Abdul Radjak Purwakarta. Semoga
laporan ini dapat menjadi perbaikan untuk pelayanan selanjutnya.