Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Dalam usaha peningkatan derajat kesehatan, Rumah Sakit selaku penyedia pelayanan
kesehatan harus selalu mengikuti perkembangan di era globalisasi. Saat ini perkembangan
Rumah Sakit sudah mencapai tingkat persaingan yang semakin ketat, dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat untuk menarik konsumen. Setiap
upaya untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang profesional dan paripurna dibutuhkan
Sumber daya manusia yang efektif. Tanpa didukung karyawan yang sesuai baik segi
kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan
mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan
datang. Oleh karena itu disini diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih
menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
jabatan, fungsi, pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan.

Saat ini masalah yang dihadapi Rumah Sakit (1) kinerja karyawan Rumah Sakit Permata
Medika cenderung menurun, (2) kurangya kedisiplinan karyawan, (3) kompetensi karyawan
Rumah Sakit Permata Medika belum optimal/ kurangnya SDM yang terampil dan profesional,
baik dari segi teknologi dan segi manajerial, kualitas karyawan, (4) sikap dan pola pikir negatif
karyawan yang sudah berakar kuat dalam perusahaan, (5) banyak karyawan yang beralih pada
perusahaan pesaing lain atau lembaga pemerintahan / Pegawai Negeri Sipil. Jika permasalahan
– permasalahan tersebut tidak segera diperbaiki akan berdampak negatif terhadap
produktifitas, efisiensi dan daya saing, oleh karena itu perlu mengembangkan kemampuan
teknologi, manajerial dan profesionalisme SDM, serta pengelolaan SDM yang baik. Untuk
mengelola SDM diperlukan penyusunan organisasi kepegawaian, memotivasi karyawan,
memimpin karyawan, komunikasi dengan karyawan, mengatur kelompok kerja dan
mengevaluasi kinerja.

Bagian atau unit Human Resource Development (HRD) merupakan bagian tak terpisahkan dari
manajemen suatu organisasi. Kegunaan unit Human Resource Development (HRD) secara

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 1


umum untuk menangani berbagai masalah pada ruang lingkup kepegawaian serta
meningkatkan kontribusi pegawai pada organisasi dalam cara-cara yang strategis, etis, sosial
dan dapat dipertanggungjawabkan guna menunjang aktifitas Rumah Sakit demi mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara berkelanjutan dan melalui cara-cara yang efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan rumah sakit. Peran lain HRD di rumah sakit antara lain (1) HRD
bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja, (2) Seleksi Tenaga Kerja, (3)
Pengembangan dan Evaluasi pegawai (Development and Evaluation), (4) Pemberian
Kompensasi dan Proteksi pada Pegawai

Adapun sistimatika penyusunan Pedoman Pengorganisasian HRD Rumah Sakit Permata


Medika sebagai berikut :
I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum
III. Visi, Misi, Moto, Nilai Dasar & Tujuan
IV. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit
V. Tujuan Unit HRD
VI. Struktur Organisasi Unit HRD
VII. Tata Hubungan Kerja
VIII. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
IX. Penilaian Kinerja SDM
X. Program Orientasi
XI. Rapat – Rapat
XII. Pelaporan
XIII. Penutup

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 2


BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 DISKRIPSI RS. PERMATA MEDIKA


Rumah Sakit Permata Medika merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan
mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi
dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.

Rumah Sakit Permata Medika berada di Jl. Moch Ichsan No. 93 - 97, Kecamatan Ngaliyan
telepon (024) 762 5005, Fax (024) 762 1733 dengan alamat e-mail : rspm_smg@yahoo.co.id
Rumah Sakit Permata Medika diresmikan pada tanggal 9 Agustus 2007 dibawah
kepemilikan PT. Permata Panca Utama hingga saat ini.

1. Internal Rumah Sakit


a. Nama Rumah Sakit : RS. Permata Medika
b. Status Kepemilikan : PT. Permata Panca Utama
c. Kelas Rumah Sakit : Kelas C
d. Tempat Tidur : 147 TT
e. Luas Tanah : + 13.000 M2
f. Luas Bangunan : + 7.500 M2
g. Fasilitas listrik : PLN, Genset
h. Fasilitas air : Air Artetis
i. Fasilitas gas : Sentral Oksigen, O2 tabung, N2O
j. Fasilitas pengolahan limbah :
- Limbah Padat : Kerjasama.
- Limbah cair : IPAL
k. Komunikasi : PABX 92 lines
l. Tata Udara : AC Split 199 unit

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 3


2. External Rumah Sakit
a. Luas Wilayah Kota Semarang
Kota Semarang dengan luas wilayah 373,70 Km2. Secara administratif Kota
Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, dari 16 Kecamatan
yang ada, terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan
Mijen, dengan luas wilayah 57,55 Km2 dan Kecamatan Gunungpati, dengan luas
wilayah 54,11 Km2 . Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang
merupakan wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki
potensi pertanian dan perkebunan. Sedangkan kecamatan yang mempunyai luas
terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan, dengan luas wilayah 5,93 Km2 diikuti
oleh Kecamatan Semarang Tengah, dengan luas wilayah 6,14 Km2

b. Kependudukan :
- Jumlah penduduk Kota Semarang pada Juli 2016 : 1.634.600 orang
Berdasar data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang Juli
2016
- Kepadatan penduduk (Jiwa / Km2) : 4289 orang / Km2
Berdasar data Badan Pusat Statistik tahun 2016
- Laju Pertumbuhan penduduk : 0,59
Berdasar data Badan Pusat Statistik tahun 2015

Jenis Kelamin
No Kecamatan Laki - Laki Perempuan Total

1 Semarang Tengah 29.618 32.086 61.704


2 Semarang Barat 79.426 80.998 160.424
3 Semarang Utara 61.052 62.976 124.028
4 Semarang Timur 37.147 39.281 76.428
5 Semarang Selatan 35.018 36.716 71.734
6 Gayamsari 37.066 37.163 74.229
7 Gajah Mungkur 29.640 30.373 60.013

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 4


8 Genuk 53.847 53.176 107.023
9 Pedurungan 93.390 93.784 187.174
10 Candisari 40.260 41.395 81.655
11 Banyumanik 67.845 68.608 136.453
12 Gunungpati 44.539 43.922 88.461
13 Tembalang 84.961 84.928 169.889
14 Tugu 16.505 16.350 32.855
15 Ngaliyan 67.895 68.024 135.919
16 Mijen 33.452 33.159 66.611
Total 811.661 822.939 1.634.600

c. Sarana Kesehatan :
- Rumah Sakit Pemerintah dan Sawsta : + 20
- Puskesmas Induk : 37
- Puskesmas Pembantu : 33

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 5


2.2 SEJARAH SINGKAT RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA
Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan
serta dalam upaya untuk pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk
masyarakat, maka keberadaan sebuah rumah sakit bagi masyarakat adalah merupakan suatu
kebutuhan yang sangat mendasar dan mendesak untuk membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, PT. Permata Panca Utama yang berpusat di
Semarang merasa ikut terpanggil dan bertekad untuk turut serta berkiprah dalam
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat di daerah Semarang
Barat khususnya serta masyarakat di wilayah kota Semarang dan sekitarnya pada umumnya.

Dalam rangka untuk mewujudkan tekad dan panggilan mulia tersebut maka pada September
2005 PT Permata Panca Utama mulai mencanangkan pembangunan Rumah Sakit Permata
Medika yang berlokasi di Kelurahan Ngaliyan, Semarang Barat di atas lahan seluas kurang
lebih 13.000 m2. Bangunan fisik rumah sakit, selesai pada pertengahan tahun 2007. Pada
tanggal 9 Agustus 2007 diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah yang menandai secara resmi
beroperasinya Rumah Sakit Permata Medika, dibawah kepemilikan PT. Permata Panca
Utama dengan Akte Notaris Ny. Dini Handanayatie, SH Nomor 37 tanggal 25 Agustus
2007. dan telah mendapat pengesahan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(KEMENKUMHAM) pada tanggal 7 Desember 2007. Rumah Sakit Permata Medika
dipimpin oleh Dr. Imam Hendarto selaku Direktur.

Rumah Sakit Permata Medika merupakan rumah sakit swasta dengan klasifikasi Madya Plus
atau setara dengan type C Plus yang didukung oleh tenaga medis yaitu 44 dokter yang terdiri
dari dokter spesialis dan subspesialis, 13 dokter umum dan Dokter gigi serta lebih dari 150
orang tenaga keperawatan, kini terus berbenah diri seiring dengan kemajuan teknologi dan
juga kebutuhan pelayanan dengan melengkapi sarana dan prasarananya seperti USG 4
dimensi dan CT Scan, Program Pengembangan Pegawai, serta Program ”Quality Assurance”
untuk menjamin kualitas pelayanan serta keselamatan bagi pasien. Kini Rumah Sakit

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 6


Permata Medika dengan mottonya ”Layanan Prima Untuk Semua” telah siap untuk
memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Semarang dan sekitarnya.

Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Permata Medika mengacu pada (1) Undang –
Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, (2) Peraturan
Menteri Kesehatan No. 1045 / MENKES / PER / XI / 2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan, (3) Keputusan Menteri Kesehatan No :
81 / MENKES / SK/ I / 2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Tingkat Provinsi Kabupaten / Kota serta Rumah Sakit, (4) Keputusan
Menteri Kesehatan No : 81 / MENKES / SK/ I / 2004 Tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Provinsi Kabupaten, (5) Peraturan
Menteri Kesehatan No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit, (6) Surat
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang No. 445/6252 tentang Izin Operasional
Tetap Rumah Sakit Permata Medika Semarang, (7) Surat Keputusan Direktur Utama PT.
Permata Panca Utama No. 004 / Dir / PT.PPU / VII / 2016 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Permata Medika Semarang Tahun 2016, (8) Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit Permata Medika Semarang No. 004 / Dir RSPM / VII / 2016 tentang
Pemberlakuan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Permata Medika Semarang
Tahun 2016.

2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT


Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan dan
pelatihan, dapat juga melakukan penelitian, pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi :
(1) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
paripurna tingkat sekunder dan tersier
(2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan SDM dalam pemberian pelayanan Kesehatan
(3) Melaksanakan administrasi rumah sakit
(4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemilik Rumah Sakit Permata
Medika

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 7


(5) Menyajikan pelayanan yang tepat sasaran, nyaman dan profesional untuk memenuhi
harapan yang diinginkan bagi pelanggan.
(6) Mengembangkan Rumah Sakit Permata Medika menjadi usaha yang menguntungkan
dan memuaskan pelanggan.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 8


BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, FILOSOFI, MOTTO,
BUDAYA KERJA

Visi Rumah Sakit Permata Medika Semarang adalah menjadi rumah sakit yang UNGGUL,
MANUSIAWI dan TERPILIH.

Dalam upaya mencapai Visi tersebut, Rumah Sakit Permata Medika Semarang telah
merumuskan Misi sebagai berikut :
(1) Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu.
(2) Memberikan pelayanan dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan.
(3) Menerapkan manajemen profesional yang efektif dan efisien.
(4) Senantiasa melengkapi dan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan

Motto Rumah Sakit Permata Medika Semarang adalah “ Layanan Prima untuk Semua”, dan
rumusan Tujuan penyelenggaran pelayanan kesehatan Rumah Sakit Permata Medika Semarang
adalah ”Menjadi Rumah Sakit yang mampu melayani secara efektif, efisien dan inovatif dengan
mengutamakan keamanan dan keselamatan serta didukung sumber daya manusia yang
profesional”.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Rumah Sakit Permata Medika berpedoman
kepada Nilai – nilai Dasar “MEDIKA” sebagai berikut :
(1) Manusiawi
Melayani dengan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.
(2) Empati
Ikut merasakan apa yang sedang dialami oleh pasien.
(3) Dedikasi
Melayani dengan penuh pengabdian untuk kemajuan rumah sakit dan kesejahteraan seluruh
karyawan.
(4) Ikhlas

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 9


Bekerja tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan materi tapi dengan penuh ketulusan
hati dalam melayani.
(5) Kreatif
Mendorong pengembangan ide-ide baru di bidang pelayanan rumah sakit sehingga dapat
bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
(6) Adaptif
Selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta
terbuka untuk saran dan masukan.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 10


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. PERMATA MEDIKA

DIREKTUR

KOMITE KOMITE / KOMITE KOMITE


MEDIK PANITIA KEPERAWATAN ETIK & HUKUM SPI

Bidang Bidang Bagian Bagian


Medik Keperawatan Keuangan & Program Sekretariat

Seksi Seksi Seksi Seksi Sub.Bagian Sub.Bagian Sub. Bagian Sub. Bagian
Pelayanan Medik Penunjang Medik Asuh & Peralat Kep SDM & Mutu Kep Peny. Angg & Prog Perbendaharaan Tata Usaha SDM

Seksi Sub. Bagian Sub. Bagian


Ka. Sub.Bag. Ka. Sub.Bag.
SMF Rekam Medik Humpas & SIM Umum
Verif & Akuntansi Mobilisasi Dana

INSTALASI
INSTALASI INSTALASI

INSTALASI INSTALASI

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 11


KETERANGAN :
I. Jabatan Struktural.
A. Direktur
Adalah kepala atau pimpinan tertinggi di RS. Permata Medika.

B. Wakil Direktur
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang dan bagian masing – masing, yaitu :
a) Wakil Diektur Medis : Membantu Direktur dibidang pelayanan medis, penunjang
medis, dan keperawatan
b) Wakil Direktur Umum : Membantu Direktur dibidang personalia, humas
marketing, umum dan keuangan.

C. Manager dan Kepala Bagian


Adalah pejabat yang membantu Wakil Direktur dan Manager dalam melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang dan bagian masing – masing, yaitu
1. Manager Pelayanan Medis
2. Manager Penunjang Medis
3. Manager Keperawatan
4. Manager Humas dan Marketing
5. Manager HRD
6. Manager Keuangan
7. Manager Umum
8. Kepala Instalasi Rawat Jalan
9. Kepala Instalasi Rawat Inap
10. Kepala Instalasi IGD
11. Kepala Instalasi ICU
12. Kepala Instalasi IBS
13. Kepala Instalasi VK
14. Kepala Instalasi HD
15. Kepala Instalasi RM dan Pendaftaran
16. Kepala Instalasi Farmasi
17. Kepala Instalasi Laboratorium
18. Kepala Instalasi Fisioterapi
19. Kepala Instalasi Radiologi
Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 12
20. Kepala Seksi Humas dan Informasi
21. Kepala Seksi Marketing dan Kerjasama Bisnis
22. Kepala Seksi Pembinaan, Kesejahteraan
23. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan
24. Kepala Seksi Administrasi Kepegawaian dan Rekruitmen
25. Kepala Seksi Akuntansi
26. Kepala Seksi Keuangan
27. Kepala Seksi Rumah Tangga
28. Kepala Seksi Logistik
29. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
30. Kepala Ruang IGD
31. Kepala Ruang ICU
32. Kepala Ruang IBS
33. Kepala Ruang Poliklinik
34. Kepala Ruang Arimbi
35. Kepala Ruang Srikandi
36. Kepala Ruang Kamar Bayi
37. Kepala Ruang Shinta
38. Kepala Ruang Rama
39. Kepala Ruang Dewi Kunthi
40. Kepala Ruang Hemodialisa

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 13


II. Jabatan Non Struktural
A. S P I ( Satuan Pengawas Internal )
a) Satuan Pengawas Internal ( SPI ) adalah Satuan Kerja Fungsional yang
bertugas melaksanakan pengawasan internal rumah sakit.
b) Secara administratip Satuan Pengawas Internal ( SPI ) berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
c) Satuan Pengawas Internal ( SPI ) dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur
Rumah Sakit.

B. Komite
a) Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada
Direktur Rumah Sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit.
b) Pembentukan komite ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit sesuai
kebutuhan rumah sakit, sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Medik
serta Komite Etik dan Hukum.
c) Komite berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah
Sakit.
d) Komite dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Rumah Sakit.
e) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit setelah mendapat rekomendasi dari anggota komite
dan atau unit terkait lainnya.

C. Komite Medik
a) Komite Medik adalah merupakan wadah non struktural kelompok
profesional medik yang keanggotaanya terdiri dari ketua kelompok staf
medik atau yang mewakili .
b) Pembentukan Komite Medik ditetapkan dengan keputusan Direktur
Rumah Sakit untuk masa bhakti 3 ( tiga ) tahun.
c) Komite Medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Rumah Sakit.
d) Untuk menjalankan tugasnya Komite Medik dapat membuat sub. Komite,
Panitia atau Tim yang anggotanya terdiri dari staf medis fungsional.
Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 14
e) Didalam melaksanakan tugasnya, masing – masing Sub. Komite atau
Panitia-panitia tersebut bertanggung jawab kepada ketua Komite Medik.
f) Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit Permata Medika
berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 755 / MENKES / PER
/ IV / 2011.

D. Komite Keperawatan
a) Komite Keperawatan adalah merupakan wadah non struktural kelompok
profesional Keperawatan yang keanggotaanya terdiri dari perawat dan
bidan.
b) Pembentukan Komite Keperawatan ditetapkan dengan keputusan Direktur
Rumah Sakit untuk masa bhakti 3 ( tiga ) tahun.
c) Komite Keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur RUMAH SAKIT.
d) Untuk menjalankan tugasnya Komite Keperawatan dapat membuat sub.
Komite, Panitia atau Tim yang anggotanya terdiri dari staf Keperawatan.
e) Didalam melaksanakan tugasnya, masing – masing Sub. Komite atau
Panitia-panitia tersebut bertanggung jawab kepada ketua Komite
Keperawatan.
f) Penyelenggaraan Komite Keperawatan di Rumah Sakit Permata Medika
berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
49 Tahun 2013. Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit.

E. Komite Etik & Hukum.


a) Komite Etik dan Hukum adalah merupakan wadah non struktural yang
keanggotaanya dipilih dan diangkat oleh Direktur.
b) Pembentukan Komite Etik dan Hukum ditetapkan dengan keputusan
Direktur Rumah Sakit untuk masa bhakti 3 ( tiga ) tahun.
c) Komite Etik dan Hukum dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur.
d) Komite Etik dan Hukum mempunyai tugas memberikan pertimbangan
kepada Direktur dalam hal menyusun dan merumuskan moral, etika dan
hukum mengenai perumahsakitan bagi insan – insan Rumah Sakit.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 15


F. Komite lain di RS. Permata Medika yaitu :
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( KKPRS ).
2. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit ( KPPIRS ).

G. Panitia / Tim
a) Panitia atau Tim adalah Wadah kerja non struktural yang
menyelenggarakan kegiatan – kegiatan yang mendukung pelayanan dan
penunjang operasional rumah sakit.
b) Pembentukan Panitia atau Tim ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
sesuai kebutuhan rumah sakit.
c) Panitia atau Tim dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Rumah Sakit.
d) Ketua Panitia atau Tim dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
tenaga-tenaga fungsional dan atau non medis lain sesuai kualifikasinya.
e) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis Panitia atau Tim ditetapkan
secara tertulis oleh Direktur Rumah Sakit.
f) Ketua Panitia atau Tim dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah Sakit.

H. Panitia RS. Permata Medika


a) Panitia Farmasi dan Terapi.
1. Panitia Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit Permata Medika adalah
wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur Rumah Sakit
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan Rumah Sakit
dibidang farmasi dan therapi;
2. Panitia Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit Permata Medika berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit.
3. Panitia Farmasi dan Terapi di Rumah Sakit Permata Medika dipimpin
oleh seorang ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Rumah Sakit;
b) Panitia Mutu Rumah Sakit ( PMRS ).

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 16


I. Tim RS. Permata Medika
a) Tim Akreditasi
b) Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Panitia (Tim PMKP)
c) Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Tim K3)
d) Tim Keselamatan Pasien
e) Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
f) Tim Regulasi
g) Tim PONEK
h) Tim DOTS
i) Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (Tim PKRS)
j) Pengadaan Barang dan Jasa
k) Tim Pemeriksa Barang dan Jasa
l) Tim Tarif.
m) Tim Anggaran

J. Instalasi.
a) Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas
dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan dan penunjang rumah sakit.
b) Pembentukan instalasi ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit sesuai
kebutuhan rumah sakit.
c) Instalasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Rumah Sakit.
d) Kepala instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga-tenaga
fungsional dan atau non medis sesuai kualifikasinya.
e) Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis instalasi ditetapkan secara
tertulis oleh Direktur Rumah Sakit.

Adapun nama – nama instalasi di Rumah Sakit Permata Medika adalah sebagai
berikut :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Fisioterapi
5. Instalasi Kamar Bersalin

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 17


6. Instalasi Bedah Sentral
7. Instalasi Gizi
8. Instalasi Farmasi
9. Instalasi Laboratorium
10. Instalasi Radiolagi
11. Instalasi Rawat Intensif.
12. Instalasi Hemodialisa
13. Instalasi Rekam Medik & Pendaftaran

Adapun bentuk bagan struktur organisasi Instalasi di RS. Permata Medika adalah
sebagai berikut :

Kepala Instalasi

Kepala Ruang

Unit Unit Unit

K. SMF ( Staf Medis Fungsional )


a) Staf medik fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang
medis dalam jabatan fungsional.
b) Staf medik fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan
kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan.
c) Dalam melaksanakan tugasnya, staf medik fungsional menggunakan
pendekatan tim dengan tenaga profesi terkait

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 18


L. Jabatan Fungsional.
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sebagai berikut :
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi
atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya.
2. Masing-masing tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berada di lingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.
3. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur
berdasarkan peraturan yang berlaku.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 19


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT HRD

Unit HRD Rumah Sakit Permata Medika terdapat 4 orang dengan komposisi sebagai berikut:
- 1 (satu) orang Manager HRD
- 1 (satu) orang Kepala Seksi Administrasi Kepegawaian dan Rekruitmen
- 1 (satu) orang Kepala Seksi Pembinaan dan Kesejahteraan
- 1 (satu) orang Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat )

Bagan Organisasi
Unit HRD Rumah Sakit Permata Medika

Direktur

Wakil Direktur
Non Medis

Manager HRD

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Pembinaan dan Pendidikan dan Administrasi
Kesejahteraan Pelatihan Kepegawaian dan
Rekruitmen

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 20


BAB VI
URAIAN JABATAN

I. Manager HRD
A. Hasil Kerja
(1) Rekap rencana diklat pegawai.
(2) Rekap rencana pengadaan pegawai baru.
(3) Hasil penilaian kinerja.

B. Uraian Tugas
(1) Rencana kerja Bagian SDM RS Permata Medika
(2) Menyusun TOR Unit Kerja
(3) Mengawal pelaksanaan TOR Unit Kerja
(4) Membuat laporan bulanan untuk disampaikan di Rapat Kerja
(5) Membuat evaluasi pencapaian rencana kerja Bagian Sumber Daya Manusia.

C. Rekruitmen pegawai
(1) Melakukan penjaringan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan yang diinputkan
ke Bagian Sumber Daya Manusia.
(2) Melakukan pengecekan kepada lamaran kerja yang masuk.
(3) Merekap lamaran kerja yang masuk untuk memudahkan akses bila dibutuhkan.
(4) Melakukan pemanggilan kepada calon pegawai yang dikehendaki / sesuai
kebutuhan.
(5) Melakukan wawancara kepada pegawai terkait status kepegawaian yang ada dan
kualifikasinya.
(6) Melakukan test MMPI, menjelaskan dengan baik sebelum test dimulai.
(7) Mengirim lembar jawaban test MMPI kepada psikiater yang ditunjuk .
(8) Melakukan rapat bersama tim rekruitmen untuk menetapkan hasil seleksi
pegawai, membuat berita acara.
(9) Melakukan pemanggilan kepada pegawai yang diterima, melakukan test
kesehatan kepada pegawai yang diterima.
(10) Memberi penjelasan terkait status kepegawaian kepada pegawai baru.
(11) Memberikan program orientasi sesuai dengan tahapan orientasi.
(12) Memastikan jadwal orientasi berjalan baik yang dibuat oleh admin diklat.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 21


D. Pengurusan Perubahan status kepegawaian
(1) Membuat konsep rencana penetapan status kepegawaian, berkonsultasi dengan
Wakil Direktur Umum Keuangan.
(2) Memanggil tim terkait, melakukan rapat bersama terkait penetapan status
kepegawaian dengan tim
(3) Memanggil pegawai bersama kepala unit kerja, melakukan wawancara untuk hasil
penilaian yang kurang.
(4) Mencetak surat keputusan yang diperlukan untuk status kepegawaian yang telah
ditetapkan.
(5) Mendistribusikan SK yang terbuat kepada pegawai

E. Penetapan pegawai, penempatan pegawai, disiplin kerja, dan peraturan kepegawaian


lainnya.
(1) Memastikan penetapan status kepegawaian dengan berkonsultasi dengan direktur.
(2) Memastikan jadwal orientasi pegawai terjadwal dengan baik yang dilakukan oleh
admin diklat.
(3) Melakukan proses orientasi pegawai sesuai dengan peran dan jadwal yang telah
ada.
(4) Memantau pelaksanaan orientasi kepada pegawai di unit kerja, menghimpun
evaluasi pelaksanaan orientasi pegawai.
(5) Memastikan seragam pegawai dan atribut lainnya dilengkapi kepada pegawai
baru melalui mekanisme yang ada.
(6) Memantau pelaksanaan jadwal dinas, jam efektif, dan cuti sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
(7) Berperan dalam proses pendisiplinan pegawai : pembuatan kondite, surat teguran,
surat peringatan.

F. Pemberian gaji, tunjangan, insentif, maupun kompensasi yang ada


(1) Melakukan input gaji, pengecekan bersama admin personalia.
(2) Melakukan input data untuk insentif (jasa service) yang ada.
(3) Mengecek pembayaran cash untuk pembetulan gaji dan kompensasi lain yang
tidak termasuk dalam program gaji.
(4) Menentukan penghitungan jam kerja efektif, memantau overtime dan pemberian
kompensasi lembur berjalan dengan baik.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 22


G. Pemberian tunjangan kesejahteraan kepada pegawai.
(1) Memantau kebijakan yang ada terkait tunjangan kesejahteraan pegawai.
(2) Mengusulkan perbaikan pemberian tunjangan kesejahteraan pegawai.
(3) Memastikan proses mekanisme pemeriksaan kesehatan pegawai terlaksana
dengan baik.
(4) Memantau mekanisme pendaftaran asuransi kesehatan pegawai dan istri, memberi
solusi masalah yang ada.
(5) Memantau klaim asuransi kesehatan pegawai yang sakit berjalan dengan baik.
(6) Memantau pemberian plafon kesehatan berjalan dengan baik.
(7) Memantau proses pengurusan laporan premi jamsostek.
(8) Memantau proses pendaftaran kepesertaan dana pensiun.
(9) Memantau proses fasilitasi kredit tetap perumahan berjalan dengan baik.

H. Pengembangan pegawai melalui penilaian kinerja serta pendidikan dan latihan.


(1) Melakukan penilaian kinerja
(2) Kerjasama dengan admin personalia dan diklat untuk mengidentifikasi pegawai
yang perlu penilaian kinerja.
(3) Membuat konsep instrumen penilaian kinerja.
(4) Mengkoordinasikan instrumen untuk disetujui unit dan profesi terkait.
(5) Mencetak instrumen untuk diedarkan sesuai penilai.
(6) Mengedarkan instrumen penilian secara rahasia.
(7) Mengambil kembali instrumen dari penilai.
(8) Melakukan entri penilaian ke komputer dan mengolahnya
(9) Melakukan koordinasi untuk penandatangan hasil.
(10) Memantau target SPM : pencapaian pelatihan 20 jam per pegawai tercapai.
(11) Melakukan perencanaan diklat; menghimpun rencana pelaksanaan diklat tiap unit
tercapai dengan baik.
(12) Memantau perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi diklat di dalam berjalan
dengan baik.
(13) Memfasilitasi permohonan peningkatan pendidikan pegawai : pengajuan,
pembuatan SK, dsb.
(14) Terminasi pegawai.
- Mengkoordinasikan tahap terminasi pegawai.
- Membuat SK pemberhentian pegawai.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 23


- Menyusun biaya-biaya konsekuensi akibat terminasi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
(15) Dokumen dan data kepegawaian.
- Mengembangkan file / data kepegawaian semakin baik.
- Mengembangkan data induk kepegawaian sehingga mudah diakses untuk
kebutuhan statistik dan pelayanan.
(16) Proses magang pegawai maupun mahasiswa.
- Mengelola permohonan magang / PKL.
- Mengelola MOU yang ada dengan pihak pendidikan yang mengirimkan
mahasiswanya praktik ke rumah sakit.
- Melakukan penghitungan honor pembimbing praktik.
(17) Survey-survey terkait SDM.
- Membuat instrumen survey-survey yang dibutuhkan.
- Melakukan analisa data terkait survey-survey yang dilakukan.

I. Tanggung jawab
a) Rencana kerja Bagian HRD terlaksana sesuai jadwal.
b) Proses rekruitmen berjalan dengan lancar.
c) Penilaian kinerja tepat sesuai dengan jadwal.
d) Ada jadwal pelatihan inhouse training, pelaksanaan, dan evaluasinya berjalan baik.
e) Pemberian gaji, tunjangan dan kompensasi berjalan tepat dan sesuai jadwal.
f) Pemberian tunjangan kesejahteraan pegawai berjalan baik.
g) Secara Administrasi bertanggung jawab kepada Ka. Bagian Sekretariat

D. Wewenang
a) Mengatur pembagian tugas, mekanisme kerja di bagian SDM sehingga terjadi kerja
sama yang baik.
b) Membuat Surat-Surat keputusan.
c) Mengupdate dan melakukan penilaian kinerja

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 24


II. Kepala Seksi Administrasi Kepegawaian dan Rekruitmen
A. Hasil kerja
a. Laporan Absensi bulanan.
b. Laporan Ijin cuti karyawan
c. Laporan Rekruitmen karyawan
d. Penempatan karyawan
e. Penataan file karyawan
f. Pengurusan Seragam dan atribut kerja.
g. Update dan perbaikan dokumen kepegawaian

B. Uraian tugas
Penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian kepada seluruh karyawan RS
Permata Medika Semarang, dan pengelolaan dokumen – dokumen, data kepegawaian

C. Wewenang
a) Mengkonfirmasi ketepatan jadwal dan absensi pegawai terkait rencana pemberian
uang transport dan insentif.
b) Meminta kelengkapan berkas untuk pendaftaran asuransi bagi pegawai dan
keluarga.
c) Meminta berkas bagi pendaftaran kredit tetap perumahan pegawai.
d) Mengumpulkan berkas bagi pendaftaran dana pensiun.

III. Kepala Seksi Pembinaan dan Kesejahteraan


A. Hasil kerja
a) Penghitungan gaji, kompensasi, manfaat lainnya.
b) Penyesuaian premi jamsostek terlaporkan dengan baik.
c) Penghitungan uang transport, kompensasi
d) Pengurusan premi asuransi kesehatan pegawai, istri pegawai, dan anak.
e) Pengurusan pendaftaran dana pensiun berjalan tepat waktu.
f) Pembinaan dan pemeliharaan karyawan

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 25


I. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan
A. Hasil kerja
a) Laporan-laporan diklat pegawai.
b) Pelaksanaan diklat di dalam dan diluar.
c) Penilaian kinerja pegawai.

B. Uraian tugas
1. Diklat Internal
a) Membuat jadwal diklat internal
b) Membuat TOR diklat internal
c) Membuat surat edaran / undangan
d) Menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan diklat internal.
e) Membuat evaluasi terkait diklat-diklat internal.
f) Membuat sertifikat diklat internal.
g) Mengurus pelaksanaan orientasi pegawai

2. Diklat Eksternal
a) Mengelola permintaan diklat eksternal.
b) Membuat surat perjanjian / untuk diklat-diklat yang memerlukan katan dinas.
c) Mendaftarkan diklat ke panitia.
d) Mengurus Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) untuk diklat keluar.
e) Bekerja sama dengan Bagian Keuangan untuk mengeluarkan uang diklat.
f) Bekerja sama mengurus penerbitan surat tugas.
g) Mencarikan akomodasi dan transportasi bagi trainee yang akan melakukan
pelatihan keluar.
h) Mengurus laporan keuangan diklat.
i) Mengarsipkan file-file dengan baik
j) Mengelola data diklat sehingga mudah diakses dengan baik.

3. Proses magang mahasiswa.


a) Menolong kelengkapan terkait koordinasi pelaksanaan.
b) Membuat konsep surat balasan kepada institusi terkait.
c) Menghimpun file-file pelaksanaan magang meliputi penilaian / kelengkapan
panduan magang dari institusi, absensi, laporan, serta hasil penilaian kinerja.
d) Menghitung fee instruktur klinik dan menyerahkannya ke Bagian Keuangan.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 26


4. Survey-survey terkait HRD.
a) Membuat dan mengupdate instrumen.
b) Menyebarkan angket survey.
c) Melakukan entri data survey

C. Tanggung jawab
a) Setiap diklat internal ada perencanaan diklat, laporan pelaksanaan, serta
evaluasinya
b) Pengurusan diklat ekternal berjalan dengan baik.
c) Ada laporan yang baik tentang diklat internal dan eksternal.

D. Wewenang
a) Mendaftar rencana diklat yang ada.
b) Mendaftarkan diklat yang masuk.
c) Membuat TOR diklat internal.
d) Membuat sertifikat pelatihan.
e) Meminta sertifikat asli pelatihan kepada pegawai
f) Menjadwal sharing terkait hasil pelatihan

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 27


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

TATA HUBUNGAN VERTIKAL.

Dalam pekerjaan sehari-hari, Perihal


Jabatan yang dihubungi
1. Direktur 1. Koordinasi terkait kepanitiaan.
2. Koordinasi terkait SK kepegawaian
3. Koordinasi terkait reward dan punisment

2. Manager Keuangan 1. Koordinasi Ketenagaan : rekrutmen


pegawai, penilaian kinerja, kenaikan
status kepegawaian.
2. Koordinasi terkait pemberian tunjangan-
tunjangan.
3. Koordinasi terkait asuransi bagi pegawai
dan keluarga.
4. Koordinasi terkait Pendidikan dan
Latihan Pegawai.

3. Sekretaris 1. Koordinasi terkait masalah


kepegawaian.
2. Koordinasi terkait kebutuhan
ketenagaan.
3. Koordinasi terkait kebutuhan pelatihan
pegawai.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 28


TATA HUBUNGAN HORISONTAL.

Dalam pekerjaan sehari-hari, Perihal


Unit yang dihubungi
1. Seluruh unit Absensi pegawai, informasi tentang gaji,slip
gaji, penilaian kinerja, Diklat

2. Bagian Keuangan 1. Pemberian gaji, tunjangan, manfaat.


2. Pemberian insentif, dan pengeluaran
cash lainnya.

3. Bagian Akuntansi 1. Koordinasi terkait data gaji.


2. Koordinasi terkait pengeluaran cash

4. Bagian Administrasi 1. Koordinasi terkait surat-surat balasan,


surat tugas, dsb.
2. Koordinasi terkait data-data untuk
kebutuhan laporan yayasan.
5. Bagian Pengadaan 1. Koordinasi terkait pengadaan seragam
dan atribut pegawai.
2. Koordinasi terkait pengadaan alat-alat
diklat.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 29


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Ketenagaan dan kualifikasi personil sbb :

Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
Manager HRD S1 Psikologi / S1 Pelatihan : 1
Hukum Manajemen Sumber
Daya Manusia
Mengetahui UU
Ketenagakerjaan

Kepala Seksi DIII Manajemen Pelatihan : 1


Komputerisasi
Administrasi
Kepegawaian

Kepala Seksi S1 Hukum Pelatihan : 1


Komputerasi
Pembinaan dan Menguasai UU
Kesejahteraan Ketenagakerjaan

Pelaksana SMA / DIII Semua Pelatihan : 1


Jurusan Komupterisasi
HRD

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 30


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Apabila menerima pegawai baru maka dilakukan program orientasi

Keterangan Program Orientasi Nara Sumber

Penjelasan status kepegawaian. Manager HRD


Umum
1. Penjelasan Program orientasi
yang akan diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib
2. Masa orientasi : pegawai
menandatangani pernyataan
orientasi pegawai baru.
3. Kepada pegawai dikenalkan
seluruh unit kerja di RS Permata
Medika, berkeliling (Hospital
Tour)
4. Orientasi ke unit kerja (Garis
Besar) manajemen Sumber Daya
Manusia di RS Permata Medika
5. Pegawai diberikan berbagai
materi

Orientasi Khusus meliputi : Manager HRD


Khusus 1. Visi, Misi, Nilai, Struktur Kepala Seksi Diklat
Organisasi Kepala Unit Kerja
2. Produk-Produk Rumah Sakit Tim K3 Rumah Sakit
3. Peraturan Rumah Sakit Tim PPI & IPCN
4. Pengenalan PMKP
5. K3 Rumah Sakit
6. Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Penanggulangan bencana kebakaran

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 31


Orientasi di Unit Kerja (Bagian HRD)
meliputi
1. Perencanaan Ketenagaan di RS
Permata Medika
2. Proses Rekrutmen pegawai - Manager HRD
3. Proses Verifikasi Ijazah / lulusan. - Ka.Sie Diklat
4. Proses Kredensial pegawai medis.
5. Proses Kredensial pegawai perawat
dan paramedis non keperawatan.
6. Proses Penilaian Kinerja pegawai.
7. Proses Pengurusan dana pensiun.
8. Proses pengurusan pendaftaran
jamsostek dan penyesuaian premi
akibat perubahan upah.
9. Proses pengurusan pendaftaran
asuransi pegawai.
10. Pembuatan rencana pelatihan internal.
11. Pelaksanaan pelatihan internal
12. Pembuatan evaluasi diklat internal.
13. Pengurusan program orientasi
pegawai.
14. Pengurusan diklat internal.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 32


BAB X
RAPAT / PERTEMUAN

Rapat di Bagian HRD terdiri dari :


1. Rapat Rutin
a) Rapat kerja mingguan :
Hari : Sabtu
Jam : 08.00 WIB. s/d 10.00 WIB.
Peserta : Pejabat struktural dan kepala ruang / unit kerja.
Tempat : Meeting Room I Lantai 2
Materi : Hasil pelayanan dalam sepekan, evaluasi kinerja mutu,
Laporan mingguan unit kerja, masalah dan pemecahan, evaluasi
dan rekomendasi.
b) Rapat staff :
Hari : Kamis minggu terakhir.
Jam : 12.00 WIB. s/d 14.00 WIB.
Peserta : Bagian HRD, Koordinator Diklat dan Pelaksana Administrasi
HRD
Tempat : Meeting Room I Lantai 2
Materi : Evaluasi kinerja

2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 33


BAB XI
PELAPORAN

Pelaporan di Bagian HRD meliputi : laporan harian, bulanan dan laporan tahunan.
1. Laporan Harian
Pertemuan harian, dilaksanakan pada pukul 15.30 pada pertemuan ini masing-masing
individu melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan, segala permasalahan
diungkapkan, dibahas bersama untuk memperoleh hasil.

2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan meliputi :

1) Laporan pencapaian HRD


2) Laporan kegiatan HRD meliputi
(1) Proses Rekruitmen
(2) Laporan lembur .
(3) Komposisi ketenagaan
(4) Laporan Gaji
(5) Laporan diklat
(6) Laporan asuransi pegawai
(7) Laporan hasil survey kepuasan
(8) Laporan pegawai yang belajar.

3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan merupakan rekap dari laporan bulanan, dan digunakan untuk laporan
rumah sakit

Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 02 Agustus 2016
Direktur RS. Permata Medika

Dr.Imam Hendarto

Pedoman Pengorganisasian Unit HRD Page 34

Anda mungkin juga menyukai