Anda di halaman 1dari 3

Billy dan Mimpinya

Pagi menjelang siang di Austin, Texas kota kelahiran Billy seorang anak peternak sapi.
Waktu itu Billy sedang melihat ayahnya mengumpulkan sapi ternaknya karena baru saja diberi
makan sambil menunggangi kudanya, Billy adalah anak yang penasaran dengan kehidupan
peternakan, ia menyukai hal hal yang berbau dengan peternakan, kuda, dan khusunya seorang
cowboy.

Keesokan harinya ayah Billy melihat Billy sedang menonton acara PBR, ia tidak tahu
darimana billy bisa tau dan bisa menyukai olahraga seperti PBR “mungkin ia melihat dari iklan
dan penasaran” saut ayah billy dalam hatinya. Beberapa tahun berselang, Billy sudah berumur 13
tahun dan ia benar benar tertarik dengan seluruh kehidupan cowboy dan olahraga PBR ini. Setiap
ada kesempatan Billy selalu meminta ayahnya untuk membiarkan dia mengikuti keinginannya
untuk belajar menunggang banteng seperti di acara acara PBR yang selama ini dia tonton, juga
ditambah setiap melihat JB Mauney, si juara dunia PBR yang menjadi idolanya Billy, ia semakin
terkagum kagum dengan olahraga ini. Ayah Billy tetapi kurang men-support keinginan billy, ia
pikir olahraga ini terlalu berbahaya dan menginginkan Billy untuk tetap fokus disekolah saja.
Namun bukan itulah yang ada di pikiran Billy.

Beberapa hari berselang Billy sedang membantu ayahnya mengumpulkan sapi masuk ke
dalam pagar yang baru dipasang. Billy tidak pernah komplain jika disuruh membantu ayahnya di
ladang, karena ia pikir inilah tugas seorang cowboy. “sudah yah, bolehkah aku beristirahat
sebentar?” “ya nak, sana kau istirahat dulu, terima kasih atas bantuanmu hari ini” jawab ayahnya.
Lalu setelah kira kira 10 menit ayahnya masuk ke rumah dan menghampiri billy “hey nak, aku
dengar dari tetangga kalau di kota kita ada karnaval, akan ada beberapa pertunjukan dan demo
demo dari beberapa atlet rodeo dan PBR, mungkin kau akan menemukan sesuatu yang kau suka
disana, mau pergi kesana?” “Yang benar yah? Kapan?” “Hmm, sekarang mungkin, bagaimana?”
“keren, ayo yah kita pergi sekarang” saut Billy dengan semangat.

Setelah kira kira setengah jam mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di karnaval
tersebut. “Akhirnya sampai juga” kata ayah Billy “ayo kita lihat lihat!” dengan semangat billy
menarik tangan ayahnya dan memasuki karnaval itu. Setelah didalam mereka melihat melihat
apa saja yang ada di karnaval itu “huh, cukup menyedihkan juga karnaval ini, tetapi meriah juga,
banyak sekali yang datang” “hey lihat ada kuda poni disana” Billy menghiraukan ucapan
ayahnya dan langsung berlari untuk melihat kuda poni yang sedang dipertunjukan disana.
Setelah melihat lihat, dari ujung matanya Billy seakan melihat seseorang lewat yang ia kenal
“hah apa aku tidak salah lihat, aku seperti melihat JB lewat” Billy kemudian teringat idolanya JB
Mauney yang sering ia tonton di tv. Tanpa pikir panjang Billy pun pergi ke belakang pertunjukan
kuda poni tadi “yah ayo kita pergi, aku seperti melihat sesuatu” ayah billy pun hanya terdiam dan
mengikutinya. Lalu dari ujung ia melihat topi cowboy yang ia kenal sedang digantung dipinggir
tenda “ayah lihat itu, bukankah itu topi JB” “hah JB?” saut ayahnya “jangan bercanda ayah, kau
tahu siapa dia” lalu Billy pun mendekati dan tanpa disangka keluarlah JB dari tenda tersebut
“JB!” dengan sontak Billy berteriak memanggil idolanya itu. JB pun agak terkejut dengan
kedatangan Billy “Oh hey nak! Kukira kau datang kesini karena kau melihat topiku” “Ya betul!”
dengan semangat Billy menjawab “senang bertemu denganmu” sambil mereka berdua
bersalaman. “apakah ini ayahmu?” sambil menunjuk ke ayah Billy “ya, perkenalkan JB ini
ayahku” JB pun menyalami ayah billy “anakmu sangat bersemangat kulihat haha” “ya kau tau
sendiri kau adalah idola terbesarnya” tanpa pikir panjang JB mengajak Billy menunggangi anak
banteng nya. Dengan semangat Billy mengiyakan. “Ayah akan pergi cari makanan kalian senang
senang disini” lalu Billy diajak melihat bantengnya dan diangkatnya lah ia oleh JB dan
didudukinya ia di banteng tsb. Dalam hatinya Billy sangat senang dan terkagum oleh JB “aku
tidak pernah menunggangi banteng seperti ini sebelumnya, tetapi acara acara PBR yang ku
tonton membuatnya terlihat seru” “hey nak dengar, olahraga ini bukanlah olahraga yang ringan,
kau harus berani dan membuat komitmen atas pilihan yang kau buat, dan dari yang kulihat
darimu, kau menginginkan ini” tetapi billy tidak menjawab dan hanya melihat JB dalam
kekagumannya lalu JB membisikan “duduklah dengan tegap di pelananya, tinggikan kepalamu,
dan tujukanlah pandanganmu dimana langit bertemu dengan tanah, jangan kau takut, dan hidup
seperti kau tak takut dengan kematian, nikmati saja perjalanannya” lalu JB bertanya “kau siap?”
dengan sigap dan semangat Billy menjawab “ya aku siap!” JB pun melepaskan bantengnya dan
disitulah perjalanan Billy dimulai, detik itu juga ia berusaha untuk bertahan di punggung banteng
itu, dimana ia berusaha dijatuhkan, sampai akhirnya 8 detik berlalu, Billy pun terjatuh dan
ditariknya ia kepinggir arena oleh JB, sambil tertawa tawa dan muka dipenuhi dengan tanah, ia
dengan keras berteriak “aku tahu hidupku akan berubah dari detik ini! Ini hari terbaik dalam
hidupku!”

Tetapi dari kejauhan tanpa Billy ketahui ayahnya sudah daritadi mengamati Billy dari
jauh dan melihat segalanya, disitulah pandangan ayah Billy berubah, ia tahu inilah yang Billy
inginkan dan ia yakin bahwa Billy akan bertanggung jawab dan mengejar mimpinya untuk bisa
menjadi seperti idolanya, yaitu untuk menjadi seorang cowboy, seorang penunggang banteng
professional.

Beberapa tahun pun berlewat dan dengan bekal kata kata JB hari itu yang ia tidak akan
pernah lupakan, Billy memulai perjalannya untuk menjadi atlet PBR dan mengejar mimpinya
sebagai penunggang banteng professional dan menjadi juara dunia PBR seperti idolanya sejak
kecil JB Mauney.

Anda mungkin juga menyukai