Anda di halaman 1dari 4

BUAT CAMPUS DAY

ETERNAL KABARET

1. INT. LAPAS - SIANG

Adegan dibuka dengan aktivitas di Lapas yang diawasi oleh Sipir dan
koreo (Feast - Berselancar)
Lalu masuk seorang sipir membawa Napi baru di lapas tersebut dan
mendorong nya.
Spotlight Binar Slowmotion dan Para Napi melihat kearah Binar.
Narasi Memperkenalkan Binar

“AKU BINAR Seorang PELAKU PEMBUNUHAN AYAH KANDUNGKU SENDIRI, akhir2


ini aku sering berfikir jika persepsi adalah sebuah perangkap dan
tafsir terhadap sesuatu sering keliru, yah itu sudah terjadi
padaku.”

Situasi lapas Perempuan yang Dimana para napi memperhatikan Binar


sebagai napi baru.

Aktivitas di dalam lapas lalu datang Riska dan anak buah nya
(gimmick joget).

Adegan Dimana Riska dan anak buahnya mengintimidasi para napi lain.

Riska
“Heh! pijitin badan gue…Cepet!

Lalu ada napi lain menyenggol kaki Riska.

Riska
“Heh! Elu punya mata kan? Atau emang elu ga liat ada gua disini?!
Main tabrak-tabrak aja , berani lo sama gua?!!!

Dan terjadi keributan para napi di lapas yang membuat Binar teringat
akan masa lalunya sebelum dia masuk penjara.

Binar pun teriak lalu napi lain memperhatikan Binar.

Binar
“AAAAAAAAAAA!!!”

BLACKOUT.
2. Set. kota

Adegan dimulai dengan aktivitas warga kota dan Binar yang sedang
mencari pekerjaan.

Insert gimmick Indonesia Malaysia Bekasi.

Binar mendapatkan pekerjaan lalu keesokan harinya Binar pun baru


pulang kerjaa (adegan day by day) lalu bertemu dengan Ayahnya.

Ayah
“Hey Binar…Sedang apa kau disini? Kebetulan sekali, Ayah mau minta
uang!!”

Binar
“Belum ada yah…Binar kan baru masuk kerja hari ini.”

Ayah
“Selalu saja beralasan! (sambil mengambil makanan yang dibawa Binar)
Udah sana pergi.”

Aktivitas warga kota.

Blackout

3. Set. Rumah
Scene diawali dengan adegan yang memperlihatkan Ibu yang sedang
sakit stroke, dan Binar yang baru pulang kerja. (beberapa minggu
kemudian)

Binar
“assalamualaikum Binar pulang…”

Binar
“Hmmm udah harum nih ibu.”

Binar
“Bu.. cape banget tau hari ini, banyak client yang nyebelin, masa
harga rumah 800jt tapi dia nawar 25 juta hahaha, ketawa atuh bu…
hehe becanda bu…”

Binar
“Ibu pasti belum makan ya? Bentar ya bu Binar bawain.”

Lalu Binar datang Kembali menghampiri ibu untuk menyuapinya.


Datanglah bapaknya menyuruh Binar membuatkan kopi.

Ayah
“Binar, Bikinin kopi!”

Binar
“Iya yah, sebentar ya…”
Binar
“Binar buatin teh aja yah soalnya kopi nya abis.”

Binar datang dan membawakan teh kepada ayah, lalu Binar pergi untuk
merapikan rumah dan meyuapi ibu.

Ayah
“Gimana kerjaanmu? Udah bisa kirim ayah uang?”

Binar
“Buat sekarang uangnya Cuma cukup untuk obat ibu yah.”

Ayah
“Ahh… dari dulu pendapatan kamu tuh segitu segitu aja… ngapain ayah
cape-cape nguliahin kamu jadi sarjana! Minimal cari calon suami tuh
yang kaya raya buat nambah-nambah kebutuhan kita juga, UDAH SANA
URUS TUH IBU KAMU!!”

Tak lama teman-teman ayah nya pun datang kerumah dan bermain judi.

Teman ayah
“Halooo… ferdi inget ya, hari ini gua ga bakalan kalah sama lo lagi.

Adegan judi dirumah dan akhirnya Ayah nya kalah dan meminta uang ke
Binar.

Ayah
“Binar! Minta uang 500ribu!

Binar
“Ga ada yah uang nya mau dipake buat beli obat Ibu.”

Teman-teman ayah pun tertawa, dan Binar emosi lalu mengusir teman-
teman ayah.

Binar
“Tolong pak, jangan kurang ajar sama Ibu saya! Ini rumah saya
sedangkan bapak?! Datang kesini hanya buat gaduh, jadi tolong
Keluar!”

Ayah
“Binar! (memarahi binar)

Binar
“Yah! Ayah bisa ga, perhatiin ibu sekali aja? Ibu tuh lagi sakit
yah! Terus ayah kerjaan nya judi lagi judi lagi. Buat bapak-bapak
semuanya tolong keluar dari rumah saya! KELUAR! KELUAR!”

Teman-teman ayah pun keluar dari rumah dan membuat ayah kesal.

Ayah
“Binar! Maksudnya apa tadi?! Kamu mau malu-maluin ayah depan mereka
HAH?!?”
Binar
“Yah! Binar Cuma pengen ayah merhatiin Ibu!”
Tak lama kemudian ada telfon dari deot collector yang menagih hutang
ayahnya.

Dept
“Halo pak ferdy, gimana sudah ada uang nya? Saya harap sih sudah
ada, karena kalau besok masih belum ada saya akan datang kerumah dan
menyita rumah bapak.

Ayah pun bingung dan menutup telfon nya, dan lekas mengambil
sertifikat tanah untuk dijual, lalu menghampiri ibu untuk menanda
tangan sertifikat tersebut dengan paksa.

Ayah
“Cepat tanda tangan! CEPAT!!”

Ayah terus memaksa ibu untuk menandatangani nya, lalu Binar yang
melihat nya langsung mencegah ayah nya.

Binar
“Apa-apaan sih yah? Emang kalo jual sertifikat tanah bakal nyelesain
masalah? Malah nambah masalah baru.”

Ayah
“Aaahh… tau apa kamu anak kecil! HEH CEPAT TANDA TANGAN!

Ayah menampar dan menyingkirkan Binar, lalu mengambil pisau


menodongkan ke arah ibu untuk segera menandatangan. Binar pun
mencoba menghalangi ayah dan memutar arah pisau tersebut ke perut
ayah. ayah nya pun meninggal tertusuk pisau tersebut.

Binar
Yah?! Ayah!! Bu… bu… ayah bu ayaahh…!!

Ibu hanya bisa terdiam, lalu tetangga pun datang karena adanya suara
gaduh dari keributan yang terjadi. Lalu melihat mayat ayah yang
sedang dipeluk Binar dan ada pisau yang masih menancap di perut ayah
tetangga pun segera melaporkan nya ke pihak yang berwajib. Dan Binar
pun dibawa ke kantor polisi dan ditetapkan sebagai tersangka.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai