Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Ejournal of industrial system portal (Kementerian Perindustrian)

63

KOPI DAN KAKAO DALAM KREASI MOTIF BATIK KHAS JEMBER


Coffee and Cocoa in Typical Batik Motif Creation of Jember

Irfa’ina Rohana Salma, Anugrah Ariesahad Wibowo, dan Yudi Satria


Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jl. Kusumanegara No. 7, Yogyakarta, Indonesia
Email: irfasalma@gmail.com

Tanggal Masuk Naskah: 27 September 2015


Tanggal Revisi Naskah: 2 Desember 2015
Tanggal Disetujui: 7 Desember 2015

ABSTRAK
Batik Jember selama ini identik dengan motif daun tembakau. Visualisasi daun tembakau dalam motif
Batik Jember cukup lemah, yaitu kurang berkarakter karena motif yang muncul adalah seperti gambar
daun pada umumnya. Oleh karena itu perlu diciptakan desain motif batik khas Jember yang sumber
inspirasinya digali dari kekayaan alam lainnya dari Jember yang mempunyai bentuk spesifik dan
karakteristik sehingga identitas motif bisa didapatkan dengan lebih kuat. Hasil alam khas Jember
tersebut adalah kopi dan kakao. Tujuan penciptaan seni ini adalah untuk menghasilkan motif batik
baru yang mempunyai ciri khas Jember. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data,
pengamatan mendalam terhadap objek penciptaan, pengkajian sumber inspirasi, pembuatan desain
motif, dan perwujudan menjadi batik. Dari penciptaan seni ini berhasil dikreasikan 6 (enam) motif
batik yaitu: (1) Motif Uwoh Kopi; (2) Motif Godong Kopi; (3) Motif Ceplok Kakao; (4) Motif Kakao
Raja; (5) Motif Kakao Biru; dan (6) Motif Wiji Mukti. Berdasarkan hasil penilaian “Selera Estetika”
diketahui bahwa motif yang paling banyak disukai adalah Motif Uwoh Kopi dan Motif Kakao Raja.

Kata kunci: Motif Woh Kopi, Motif Godong Kopi, Motif Ceplok Kakao, Motif Kakao Raja, Motif
Kakao Biru, Motif Wiji Mukti

ABSTRACT
Batik Jember is synonymous with tobacco leaf motif. Tobacco leaf shape is quite weak in the visual
appearance characterized as that motif emerges like a picture of leaves in general. Therefore, it is
necessary to create a distinctive design motif extracted from other natural resources of Jember that
have specific shapes and characteristics that can be obtained as the stronger motif identity. The
typical natural resources from Jember are coffee and cocoa. The purpose of the creation of this art is
to produce the unique, creative and innovative batik and have specific characteristics of Jember. The
method used are data collection, observation of the object, reviewing inspiration sources, design
motifs creation and the embodiment of batik. From the creation of this art successfully created into 6
(six) motif, namely: (1) Motif Uwoh Kopi; (2) Motif Godhong Kopi; (3) Motif Ceplok Kakao; (4)
Motif Kakao Raja; (5) Motif Kakao Biru; and (6) Motif Wiji Mukti. Based on the results of the
“Aesthetics assessment taste" has been noticed that the most widely preferred motif is a Uwoh Kopi
motif and Kakao Raja motif.

Keywords: Motif Uwoh Kopi, Motif Godong Kopi, Motif Ceplok Kakao, Motif Kakao Raja, Motif
Kakao Biru, Motif Wiji Mukti

PENDAHULUAN
Batik merupakan kain bermotif indah sebagai bahan perintang dalam proses
yang mempunyai fungsi utama sebagai pewarnaannya. Kegiatan pembuatan batik
bahan sandang. Batik dibuat dengan spesifik mempunyai prospek ekonomi sebagai
yaitu penggunaan lilin batik (malam) industri kreatif yang bisa menggerakkan
64 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 32, No. 2, Desember 2015, 63-72

banyak tenaga kerja, karena proses sehingga identitas motif bisa dibuat lebih
pembuatannya banyak dilakukan dengan berciri khas kuat. Hasil alam khas Jember
keterampilan tangan atau bersifat padat tersebut adalah kopi dan kakao. Kopi dan
karya. Penggunaan lilin batik menjadi syarat kakao akan dijadikan sumber inspirasi
mutlak seni tekstil disebut sebagai batik penciptaan motif baru untuk batik khas
(Soesanto, 1980). Dewasa ini sedang Jember.
digiatkan pengembangan industri batik di Jember adalah sebuah wilayah
berbagai daerah, salah satunya adalah kabupaten yang merupakan bagian dari
Jember, Jawa Timur. Di Jember sebenarnya wilayah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten
sudah ada usaha pembuatan batik, yang Jember berada di lereng Pegunungan Yang
menghasilkan batik bermotif daun tembakau dan Gunung Argopuro membentang ke arah
sehingga batik Jember selama ini identik selatan sampai dengan Samudera Indonesia.
dengan motif daun tembakau. Bentuk daun Dalam konteks regional, Kabupaten Jember
tembakau cukup lemah dalam tampilan mempunyai kedudukan dan peran yang
visual atau kurang berkarakter sebagai strategis sebagai salah satu Pusat Kegiatan
motif, karena motif yang muncul adalah Wilayah (PKW) Provinsi Jawa Timur.
seperti motif daun pada umumnya, seperti Secara administratif, wilayah Kabupaten
yang tampak pada Gambar 1. Oleh karena Jember berbatasan dengan Kabupaten
itu perlu diciptakan desain motif batik khas Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo di
Jember yang sumber inspirasinya digali dari sebelah utara, Kabupaten Lumajang di
hasil bumi lainnya dari Jember sebagai sebelah barat, Kabupaten Banyuwangi di
daerah pertanian yang unggul dan dikenal sebelah timur, dan di sebelah selatan
banyak orang. Objek inspirasi tersebut dibatasi oleh Samudera Indonesia (Jember
sebaiknya yang mempunyai bentuk spesifik Selayang Pandang, 2012).

Gambar 1. Batik Jember Motif Daun Tembakau


(Jual Batik Khas Jember, 2012).
K o p i d a n K a k a o d a l a m K r e a s i M o t i f . . . , S a l m a | 65

Keberadaan Kabupaten Jember secara Estetika Kakao dan Kopi Jember


geografis memiliki posisi yang sangat Selain merupakan hasil pertanian
strategis dengan berbagai potensi sumber unggulan di Jember, kakao dan kopi
daya alam yang potensial, salah satunya dijadikan sumber inspirasi penciptaan
adalah potensi perkebunan kopi dan kakao desain batik ini adalah karena kandungan
yang merupakan salah satu komoditas estetika atau nilai keindahan dari buah
unggulan daerah yang beriklim sejuk maupun biji tersebut. Estetika merupakan
tersebut. Keberadaan pohon kopi dan kakao nilai keindahan. Soemardjo (2000)
banyak ditanam masyarakat Jember, menjelaskan bahwa estetika adalah filsafat
sehingga kopi dan kakao menarik untuk tentang keindahan, baik dari alam maupun
digali dan dikaji sebagai sumber inspirasi aneka seni buatan manusia. Keindahan
penciptaan motif batik Jember. Keberadaan kopi dan kakao merupakan bentuk
lembaga penelitian dan pengembangan keindahan alam karya Tuhan. Motif batik
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia merupakan tiruan dari bentuk alam karya
(PPKK) milik Kementerian Pertanian, juga manusia.
meneguhkan bahwa Jember adalah identik Kopi merupakan jenis minuman yang
dengan kopi dan kakao, sehingga bila kopi populer, sedangkan kakao lebih dikenal
dan kakao dijadikan motif batik, maka orang sebagai makanan cokelat (chocolate) yang
yang melihat akan teringat tentang Jember. juga banyak digemari. Kopi adalah sejenis

Gambar 2. Daun, buah kopi, dan biji kopi dari perkebunan di Jember
(Perkebunan Kopi, 2010).

Gambar 3. Daun, buah, dan biji kakao


(Puslitkoka Jember, 2013).
66 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 32, No. 1, Desember 2015, 63-72

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal Jember. Batik khas Jember juga akan
dari proses pengolahan dan ekstraksi biji dipakai untuk produk busana dan produk
tanaman kopi. Kopi mengandung senyawa interior yang akan dipakai sehari-hari warga
antioksidan dalam jumlah yang cukup Jember, sehingga industri batik berjalan
banyak. Adanya antioksidan dapat dinamis.
membantu tubuh dalam menangkal efek
perusakan oleh senyawa radikal bebas METODOLOGI
dalam tubuh dan memperbaiki sel-sel yang Metode yang digunakan yaitu: (1)
rusak. Kopi dapat membantu kita agar tetap Pengumpulan data, (2) Perancangan motif,
terjaga dan fokus (Panggabean, 2011). dan (3) Perwujudan produk. Data tentang
Jember merupakan daerah penghasil kopi Jember dan hasil pertanian yang menjadi
yang terbesar di Jawa Timur, sehingga bagi unggulan daerah diperoleh dari studi
masyarakat Jawa Timur kopi identik dengan lapangan, wawancara, buku, dan internet.
daerah Jember
Selain kopi, Jember juga menghasilkan Bahan dan Alat
biji kakao. Biji kakao merupakan bahan Bahan dan alat yang digunakan dapat
utama bubuk kakao yang berguna sebagai dipilah menjadi dua bagian yaitu bahan dan
bahan dalam pembuatan kue, es krim, alat untuk membuat desain dan untuk
makanan ringan, susu, bahan kosmetik, dan membuat batik. Bahan dan alat pembuatan
lain-lain (Haryadi, 2001). Kebanyakan desain adalah kertas HVS, kertas gambar,
konsumen menyukai produk-produk kakao kertas pola, pensil 2B, karet penghapus,
karena cita rasa yang khas, dan aroma yang spidol hitam kecil, penggaris, drawing pen
selalu menggugah selera. Kekhasan tersebut 0.3 hitam, komputer grafis, tinta, printer,
dikarenakan komponen kimia yang dan flashdisk. Bahan dan alat untuk
menyusun biji kakao, sehingga pembuatan batik adalah kain katun, lilin
menghasilkan satu kesatuan rasa yang lezat. batik, zat warna alam, bahan fiksator, dan
Cokelat memiliki cita rasa yang khas, air tawar bersih. Peralatan pembuatan batik
teksturnya berbentuk padat pada suhu adalah canting tulis, kompor batik listrik,
kamar, cepat meleleh di mulut, menjadi cair timbangan, bak pewarna celup, peralatan
dan terasa lembut di lidah. Karakteristik pelorodan, penjemuran teduh, dan setrika.
produk cokelat ini dipengaruhi oleh Urutan proses pembatikan seperti
karakteristik kristal lemak cokelat yang pembuatan kain batik pada umumnya yaitu
terbentuk (Susanto, 1994). pelekatan lilin batik, pewarnaan, dan
Tujuan penciptaan seni ini adalah untuk pelorodan. Untuk mendapatkan variasi
menghasilkan motif batik yang unik, kreatif warna, dilakukan juga variasi proses,
dan inovatif yang mempunyai ciri khas terutama pengulangan pelekatan lilin dan
Jember. Dewasa ini Jember sedang giat- pewarnaannya.
giatnya menjadi salah satu daerah tujuan
wisata baru, dengan menyelenggarakan Prosedur Kerja
berbagai event. Event yang cukup besar dan Berdasarkan data yang diperoleh,
menjadi ikonik Jember adalah “Jember kemudian dikaji untuk memperoleh inspirasi
Batik Karnival”. Penciptaan batik khas penciptaannya. Perupaan atau visualisasi
Jember adalah salah satu usaha menciptakan motif batik khas Jember dari objek kopi dan
diversifikasi produk suvenir wisata khas kakao. Setelah mendapatkan inspirasi
K o p i d a n K a k a o d a l a m K r e a s i M o t i f . . . , S a l m a | 67

penciptaan kemudian dilakukan pembuatan bahagia dan selalu bersyukur atas nikmat
sketsa-sketsa motif batik. Dari sketsa-sketsa kehidupan anugerah dari Tuhan. Pribadi
yang dihasilkan, kemudian dipilih yang yang santun, sopan, namun penuh semangat,
terbaik untuk diproses atau diwujudkan serta berbudi luhur, sehingga kehadirannya
menjadi desain motif batik di kertas. Desain membawa kemanfaatan dan kegairahan
pada kertas dibuat terukur menjadi pola hidup.
motif batik, sehingga mudah diblat
(pemindahan gambar) ke kain katun putih.
Proses selanjutnya adalah membuat prototip
batik khas Jember dengan proses
pembatikan pada bahan kain katun putihan
sampai menjadi kain batik dengan
penggunaan zat warna alam.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Penelitian untuk penciptaan desain
Gambar 4. Motif Uwoh Kopi
motif batik ini telah menghasilkan 6 motif
(Koleksi BBKB, 2014).
batik baru yang memiliki ciri khas Jember
dengan pewarnaan alam. Hasil motif batik
Motif Godong Kopi
tersebut adalah: (1) Motif Uwoh Kopi, (2)
Kopi merupakan komoditas unggulan
Motif Godhong Kopi, (3) Motif Ceplok
dari Jember. Tanaman kopi tumbuh subur di
Kakao, (4) Motif Kakao Raja, (5) Motif
lahan-lahan kebun rakyat. Hal ini telah
Kakao Biru, dan (6) Motif Wiji Mukti.
menginspirasi penciptaan batik khas Jember
yaitu “Motif Godong Kopi”. Penggambaran
Motif Uwoh Kopi
Motif ini dilakukan dengan menggambarkan
Kopi merupakan bahan minuman yang
daun (godong) kopi secara dekoratif yang
sangat populer dan banyak digemari. Kasiat
dikombinasikan dengan buah kopi.
kopi dapat meningkatkan gairah kerja
Penonjolan bentuk daun untuk
karena kandungan kafein dapat mencegah
melambangkan kehidupan pohon-pohon
rasa kantuk. Hal ini telah menginspirasi
kopi yang tumbuh subur.
penciptaan motif ini. Kata uwoh dalam
bahasa Jawa berarti buah. Penggambaran
Motif ini dilakukan dengan menggambarkan
tanaman kopi yang sedang berbuah secara
dekoratif. Konsep penciptaan motif ini
adalah menggambarkan kesuburan tanaman
kopi yang menghasilkan banyak buah kopi
di Jember. Motif batik ini diciptakan sebagai
wujud rasa syukur atas hasil panenan kopi
yang melimpah. Kesuburan ini membawa
berkah kemakmuran kehidupan
masyarakatnya. Pemakai batik ini Gambar 5. Motif Godong Kopi
diharapkan menampakan pesona pribadi (Koleksi BBKB, 2014).
68 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 32, No. 1, Desember 2015, 63-72

Konsep penciptaan motif ini adalah kesuburan dan semangat bekerja serta
menggambarkan daun-daun pohon kopi kerukunan masyarakat Jember. Pemakai
yang hidup segar dan subur yang ditanam batik ini diharapkan menampakan pesona
dan dirawat sepenuh hati oleh masyarakat pribadi berbudi luhur, rajin bekerja dan suka
Jember. Motif batik ini diciptakan sebagai hidup rukun, sehingga kehadirannya
penggambaran suburnya tanaman kopi senantiasa memberi harapan dan
dengan daun-daun yang sehat dan segar ketentraman.
sehingga menghasilkan kualitas kopi
terbaik. Pemakai batik ini diharapkan Motif Kakao Raja
menampakan pesona pribadi yang hangat, Penggambaran motif ini dilakukan
bersahabat, semangat dan rajin bekerja. dengan menggambarkan secara dekoratif
pada bentuk daun, buah, dan biji kakao. Hal
Motif Ceplok Kakao ini dilakukan agar orang akan mudah
Penggambaran Motif ini dilakukan mengenalinya sebagai motif yang
dengan menggambarkan secara dekoratif menggambarkan tentang kakao. Motifnya
bentuk-bentuk daun, buah, dan biji kakao. berupa komposisi daun, buah, dan biji kakao
Motifnya berupa rangkaian buah kakao yang disusun memenuhi bidang kain.
utuhan yang disusun menjadi ceplok seperti Penggambaran motifnya dalam ukuran besar
bunga yang disusun berulang memenuhi sehingga motif ini diberi nama “Kakao
bidang kain. Untuk menyatukan antara Raja”. Kata raja menunjukkan ukuran besar,
ceplok diberi motif berupa daun sehingga diharapkan perkebunan kakao di Jember
antar ceplok menjadi tersambung. Di sela- nantinya juga akan membesar dan
sela komposisi ceplok buah kakao dan daun mempunyai nama besar seperti halnya hasil
diberi taburan motif biji kakao sebagai motif perkebunan kopinya, sehingga semakin
pengisi. menambah kemakmuran.

Gambar 6. Motif Ceplok Kakao Gambar 7. Motif Kakao Raja


(Koleksi BBKB, 2014). (Koleksi BBKB, 2014).

Konsep penciptaan motif ini adalah Konsep penciptaan motif ini adalah
menggambarkan kesuburan alam Jember menggambarkan keunggulan dan kebesaran
yang subur dengan tanaman kakao. Motif dari kabupaten Jember yang diwakili salah
batik ini diciptakan untuk menggambarkan satu hasil buminya berupa kakao. Jember
K o p i d a n K a k a o d a l a m K r e a s i M o t i f . . . , S a l m a | 69

merupakan kabupaten penghasil kakao menyebar teratur memenuhi bidang kain,


terbesar di Jawa Timur. sedangkan latarnya dibiarkan kosong. Motif
terlihat sederhana, namun secara
Motif Kakao Biru keseluruhan motif terlihat harmonis. Konsep
Motif Kakao Biru ini mempunyai penciptaan motif ini adalah menggambarkan
kemiripan dengan motif Kakao Raja, namun keteraturan tata praja dan tata masyarakat
ukuran motifnya lebih kecil dan Jember dalam perikehidupan sehari-hari.
menggunakan pewarnaan biru. Warna biru Juga menggambarkan kesuburan bumi
dipakai untuk menggambarkan birunya Jember yang menumbuhkan biji (wiji) yang
langit Jember yang indah dan belum banyak menghasilkan biji-bijian yang bermanfaat
polusinya. Warna biru dibuat juga agar anak bagi kehidupan manusia di bumi, termasuk
muda juga suka memakai batik, karena biji kakao, sehingga harus disyukuri untuk
dapat dipadupadankan dengan jeans dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan (mukti)
gaya busana modern lainnya. warganya.

Gambar 8. Motif Kakao Biru Gambar 9. Motif Wiji Mukti


(Koleksi BBKB, 2014). (Koleksi BBKB, 2014).

Pemakai batik ini diharapkan Pemakai batik ini diharapkan


menampakan pesona pribadi yang dinamis, menampakkan pesona pribadi penuh
penuh semangat, rajin, mandiri, santun, persahabatan, berkarakter, penuh semangat,
sopan, penuh vitalitas, penuh kasih sayang, gigih dalam menggapai harapan, menikmati
dan berbudi pekerti luhur. tantangan, dinamis, dan berbudi luhur yang
membawa kemanfaatan bagi kesejahteraan
Motif Wiji Mukti
dan kebahagiaan bersama. Dengan melihat
Penggambaran Motif Wiji Mukti
motif ini juga dapat mengingatkan orang
dilakukan dengan menggambarkan secara
sebagai batik khas Jember.
dekoratif tanpa banyak melakukan stilasi
sehingga dengan mudah orang Uji Peminatan Konsumen
mengenalinya sebagai motif kakao. Motif-motif batik kreasi baru khas
Motifnya berupa rangkaian biji kakao, kulit Jember tersebut di atas telah dilakukan uji
buah terkelupas, serta daunnya yang peminatan konsumen berdasarkan nilai
dirangkaian menjadi semacam motif ceplok. keindahan (estetika) terhadap motif-motif
Rangkaian ceplok kemudian ditata
70 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 32, No. 1, Desember 2015, 63-72

tersebut. Menilai keindahan oleh responden berdasarkan kreativitas seni (rasa indah)
berdasarkan rasa senang atau suka terhadap dengan mengacu prinsip-prinsip desain
motif. Pengujian ini dengan melibatkan 50 sehingga mempunyai kelayakan estetika.
orang responden ahli seni dan pecinta batik,
terdiri dari 10 orang ahli seni rupa/desain, Aspek Keunggulan Dibanding Desain
15 orang pecinta batik dan 25 orang awam yang Sudah Ada
atau masyarakat umum. Dari hasil uji Batik Jember selama ini identik dengan
tersebut diketahui bahwa Motif Uwoh Kopi motif daun tembakau. Bentuk daun
dan Motif Kakao Raja paling banyak dipilih. tembakau cukup lemah bila divisualisasikan
Motif-motif tersebut paling banyak dipilih dengan teknik batik pada kain. Bentuk daun
karena “disukai”, serta dianggap memenuhi tembakau kurang karakteristik, karena motif
kriteria “indah” dan mempunyai yang muncul adalah seperti motif daun pada
karakteristik “khas” batik daerah dari umumnya. Keunggulan desain yang
Jember. Hasil pengujian tersebut dapat diciptakan adalah desain motif-motif yang
dilihat dalam Tabel 1. mempunyai ciri khas yang lebih unik dan
lebih karakteristik menvisualkan ikon
Tabel 1. Hasil Nilai Rata-Rata dari Uji “Kesukaan Jember. Karakter bentuk kopi dan kakao
Karena Keindahan” dari Hasil Penciptaan Motif mudah dikenali walaupun dengan visualisasi
Batik Khas Jember dekoratif teknik batik. Motif dapat
No Nama Motif Nilai dikembangkan dalam desain-desain
1 Motif Uwoh Kopi A alternatif yang lebih beragam namun tetap
2 Motif Godong Kopi B berkarakter ikonik Jember.
3 Motif Ceplok Kakao C
4 Motif Kakao Raja A Aspek Kelayakan Ekonomi
5 Motif Kakao Biru B Motif-motif baru yang lebih indah dan
6 Motif Wiji Mukti B berciri khas budaya, menimbulkan minat
Keterangan Nilai: pecinta batik untuk membelinya, juga turut
A = Istimewa (Sangat Suka) menciptakan konsumen baru sehingga akan
B = Baik (Suka) meningkatkan nilai penjualan. Nilai seni dan
C = Cukup (Cukup Suka) kebanggaan terhadap budaya yang
tergambarkan pada motif batik membuat
Aspek Kelayakan Desain konsumen rela membayar lebih mahal demi
Pengembangan motif batik khas Jember memiliki batik yang unik dan khas daerah,
berarti melakukan diversifikasi atau dari pada motif-motif yang telah ada dan
penganekaragaman motif-motif batik dari biasa. Batik dengan motif yang memiliki ciri
yang sudah ada, sehingga tercipta alternatif- khas kedaerahan, banyak disukai wisatawan
alternatif motif pada produk baru sehingga sebagai cendera mata kunjungan ke suatu
konsumen tidak jenuh. Konsumen produk daerah. Pengembangan yang dilakukan terus
batik akan mempunyai pilihan-pilihan lain menerus berarti melakukan usaha
dari desain-desain motif batik yang sudah peningkatan nilai penjualan yang terus
ada. Kebaruan cenderung mengundang menerus pula, sehingga usaha pembuatan
minat konsumen, sehingga desain baru batik semakin untung dan perusahaan
dengan sendirinya akan mempunyai semakin maju. Uraian di atas dapat menjadi
peminatnya. Hasil penciptaan telah disusun gambaran bahwa usaha pengembangan
K o p i d a n K a k a o d a l a m K r e a s i M o t i f . . . , S a l m a | 71

motif-motif baru khas daerah mempunyai kondisi IKM. Peluang untuk diterapkan dan
kelayakan ekonomi. dikembangkan di IKM adalah cukup terbuka
dan menjanjikan, mengingat teknologi yang
Aspek Kelayakan Sosial dan Lingkungan mudah diterapkan, serta menghasilkan
Pengembangan motif batik khas Jember desain-desain motif batik Jember yang baru
dan penerapannya pada IKM berarti turut sehingga dapat membuka minat konsumen
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dan peluang pasar baru.
Berkembangnya kegiatan usaha batik turut
membuka peluang majunya kegiatan sosial KESIMPULAN DAN SARAN
dan lingkungan setempat. Usaha kerajinan Kesimpulan
batik bersifat padat karya sehingga dapat Hasil bumi suatu daerah dapat digali
menyerap atau melibatkan tenaga kerja yang dan dikembangkan untuk penciptaan desain
cukup banyak sehingga mampu mengurangi motif batik. Jember memiliki komoditas
angka pengangguran. Usaha dapat bersifat unggulan perkebunan berupa kopi dan
perusahaan maupun usaha rumahan (home kakao, yang inspiratif untuk dieksplorasi
industri). Teknologi pembuatan batik juga dan dikembangkan menjadi motif batik yang
cukup mudah dipraktekkan baik untuk usaha mempunyai ciri khas daerah. Kegiatan
menengah maupun kecil skala rumah pengembangan desain baru motif batik khas
tangga. Usaha kreatif seperti kerajinan batik Jember ini menghasilkan beberapa motif
ini seperti lokomotif industri yang semakin batik yaitu: (1) Motif Uwoh Kopi; (2) Motif
bergerak maju juga mampu menggerakkan Godong Kopi; (3) Motif Ceplok Kakao; (4)
usaha produktif bidang lainnya, seperti Motif Kakao Raja; (5) Motif Kakao Biru;
usaha toko kain, toko zat warna tekstil, toko (6) Motif Wiji Mukti. Berdasarkan hasil
bahan lilin, toko alat-alat batik, usaha penilaian “Selera Estetika” diketahuai
pembuatan canting batik, usaha penjahitan, bahwa motif yang paling banyak disukai
warung makan, transportasi dan lain adalah Motif Uwoh Kopi dan Motif Kakao
sebagainya. Lingkungan yang terdapat suatu Raja.
usaha selalu lebih maju dan suasana
kegiatan sosialnya terasa lebih dinamis. Saran
Pemanfaatan zat warna alam yang Penciptaan desain motif batik baru yang
diterapkan juga bersifat ramah lingkungan, khas dan mencerminkan budaya suatu
yaitu pembuangan cairan limbah daerah tertentu pada dasarnya adalah juga
pewarnaanya relatif lebih aman tidak bertujuan untuk memajukan IKM Batik
mencemari lingkungan. daerah tersebut. Desain-desain batik yang
Penciptaan motif-motif batik dapat dihasilkan dipilih untuk dikaji ulang dan
menggunakan teknologi mutakhir berupa disosialisasikan, bekerja sama dengan
seperangkat komputer grafis yang canggih, instansi terkait sehingga siap diterapkan ke
maupun dengan cara sederhana IKM Batik Jember. Sebagai hasil karya dari
menggunakan kemampuan menggambar penciptaan seni yang orisinil karya-karya
manual dengan alat gambar. Penciptaan desain batik khas daerah tersebut sebaiknya
motif ini dilakukan menggunakan teknologi ditindaklanjuti dengan mengurus
kedua-duanya di atas, sehingga bila kepemilikan Hak Cipta atau Hak Kekayaan
diaplikasikan pada IKM, dapat dengan Intelektual (HAKI) oleh Balai Besar
mudah menyesuaikan dengan situasi dan Kerajinan dan Batik.
72 | D i n a m i k a K e r a j i n a n d a n B a t i k , Vol. 32, No. 1, Desember 2015, 63-72

Ucapan Terimakasih Jual Batik Khas Jember. 2012. (http://jual


Terimakasih disampaikan kepada: batikkhasjember.blogspot.com, diakses
14 Mei 2014).
Dra, Zulmalizar, MM, Kepala Balai Besar Jember Selayang Pandang. 2012.
Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta, (http://jemberkab.go.id/perkebunan,
Ir. Endang Pristiwati, M.Si, Kabid Sarana diakses 14 Mei 2014).
Riset dan Standardisasi, Farida, M.Sc Kasi Panggabean, E. 2011. Buku Pintar Kopi.
Jakarta: AgroMedia.
Riset Batik, Pengrajin Batik Jember, Perkebunan Kopi. 2010. (http://sikdBappe
Disperindag Jember, Pusat Penelitian Kopi da.jemberkab.go.id/webroot/content/ima
dan Kakao (PPKK), Edi Eskak, M.Sn, ges/large_3846_perkebunan-kopi.png,
Masiswo, M.Sn, Kamijana, dan pihak-pihak diakses 17 Mei 2014.
Puslitkoka Jember. 1997. (http://www.litbang.
yang telah banyak membantu dalam pertanian.go.id/unker/one/2400, diakses
penelitian ini. 14 Mei 2014).
Soemardjo, J. 2000. Filsafat Seni. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA Penerbit ITB.
Haryadi, M. dan Supriyanto. 2001. Pengolahan Soesanto, S. 1980. Seni Kerajinan Batik
Kakao Menjadi Bahan Pangan. Indonesia, Yogyakarta: Balai Besar
Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Kerajinan dan Batik.
Pangan dan Gizi UGM. Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao: Budi
Daya dan Pengolahan Hasil.
Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai