PRINCE OF ELEMENTS
PROLOG
Disuatu dunia yang dipenuhi peperangan yang ditimbulkan oleh keenam
kerajaan elemental yang saling memperebutkan kekuasan agar elemen kerajaannya itu
mendominasi seluruh dunia. Keenam kerajaan elemental tersebut terdiri dari kerajaan
api, kerajaan air, kerajaan angin, kerajaan tanah, kerajaan listrik, dan kerajaan cahaya.
Namun disuatu ketika muncul lah pasukan misterius yang berhasil menghentikan
peperangan antar kerajaan tersebut, dengan beberapa informasi bahwa pasukan
misterius tersebut terbentuk dari orang orang diseluruh dunia yang menolak akan
peperangan yang sudah merenggut kebahagian dan kesejahteraan mereka.
Sebuah rahasia yang disembunyikan diseluruh dunia dan hanya diketahui oleh
beberapa orang saja, pemimpin dari pasukan misterius tersebut yang kini menjabaat
sebagai presiden di Negara perdamaian diyakini bahwa dia adalah seorang ilmuan
jenius yang berasal dari dunia lain yang sangat berbeda jauh dari dunia ini, dimana
dunia ini hanya dunia kuno yang tak mengenal teknologi, namun presiden Negara
perdamaian tersebut berasal dari dunia yang sangat modern dimana teknologi sudah
berkembang pesat dan sangat canggih
1
SIMBOL PERDAMAIAN
Beberapa tahun setelah perdamaian terjadi kini presiden dari Negara
perdamaian mengungkapkan identitasnya dan presiden tersebut bernama Tepsvos dan
berusia 48 tahun, didunia ini dia dikenal sebagai presiden negara perdamaian
sekaligus orang yang menghentikan peperangan antar kerajaan namun didunianya dia
dikenal sebagai ilmuan jenius yang sangat terobsesi oleh penemuan penemuan yang
menakjubkan, dan kini seluruh dunia sepakat untuk untuk memanggil tepsvos dengan
sebutan Tuan Tepsvos.
2
perebutan kekuasaan karena semua kerajaan membutuhkannya dan ditambah
pemimpin dipulau itu membuat perjanjian dengan seluruh kerajaan bila daerahnya
terkena dampak peperangan walaupun sedikit mereka tidak akan membantu lagi
kerajaan yang menjadikan pulau logam menjadi medan peperangan.
Pertemuan antara para raja dan Tuan Tepsvos akan diselenggarakan minggu
depan, oleh karena itu kedua anak tersebut diperlakukan dengan baik oleh para
pelayan dan kedua anak tersebut diberi nama oleh Tuan Tepsvos, anak yang berusia 3
tahun diberi nama Asmos dan bayi yang usianya baru beberapa bulan diberi nama
Esmos. Satu minggu sudah berlalu dan sekarang saatnya pertemuan antar raja
diselenggarakan, sebelum diselenggatakannya pertemuan dan perundingan, para
penjaga meminta para raja untuk mengeluarkan darahnya kedalam satu toples yang
sama, karena para raja sudah mengetahui bahwa darah mereka akan digunakan untuk
menciptakan seorang anak yang bisa mengendalikan semua elemen dan menjadikan
anak anak tersebut sebagai simbol perdamaian maka para raja suka rela melukai
tangannya dan memasukan darahnya kedalam toples, setelah para raja mengeluarkan
darahnya para raja langsung diberi pertolongan medis oleh para pelayan, setelah para
raja diobati para raja mulai memasuki ruangan pertemuan yang didalammnya sudah
ada Asmos dan Esmos yang diletakan didalam kurungan kaca dan mereka kelilingi
oleh banyak selang yang menamcap ke tubuh mereka.
Para raja sudah duduk dan mulai berbincang ringan dengan disuguhi jamuan
oleh para pelayan dan pelayan menyuruh mereka menunggu Tuan Tepsvos yang
masih berada diruangannya karena sedang mempersiapkan diri, padahal Tuan
Tepsvos sedang meneliti darah para raja tersebut sembari mengecek alat penyampuran
DNA sudah bisa digunakan atau belum. Setelah Tuan Tepsvos mempersiapkan
semuanya Tuan Tepsvos pun masuk kedalam ruangan pertemuan untuk memulai
pembicaraan dan memperkenalkan Asmos dan Esmos, perbincangan yang lumayan
panjang lebar telah usai dan Tuan Tepsvos akan memulai pencampuran DNA kepada
Asmos dan Esmos. Saat Tuan Tepsvos memerintahkan pelayannya untuk menyalakan
mesin mesin pencampuran DNA, tidak ada suara kebisingan sedikitpun dan hal itu
dimanfaatkan oleh Tuan Tepsvos untuk memanipulasinya sebagai sihir setelah
3
beberapa detik mesin dinyalakan kurungan kaca tersebut mulai terisi oleh cairan putih
bening dan darah para raja yang sudah dicampur beberapa zat mulai mengalir
kedalam selang dan perlahan memasuki tubuh Asmos dan Esmos
Ketika cairan sudah memenuhi kurungan dan darah para raja sudah mulai masuk
kedalam tubuh Asmos dan Esmos tubuh mereka mulai bergetar serta menggeliat
kesakitan. Saat semua darah sudah masuk kedalam tubuh mereka berdua, mereka
berhenti bergetar dan cairan putih bening mulai surut dan pencampuran DNA pun
selesai. Saat proses pencampuran DNA telah usai Esmos yang seorang bayi menjalani
proses dengan lancar dan menangis, namun Esmos yang seorang anak berusia 3 tahun
malah tidak sadarkan diri dan tidak bernafas, disaat itu juga para raja, Tuan Tepsvos
dan para pengawal memutuskan bahwa Asmos adalah kandidat gagal dan Esmos
adalah kandidat yang berhasil.
Sesampainya mereka didaratan titik selatan Asmos belum juga hidup dari
kematiannya lalu sang pelayan dan pria berkulit albino tersebut membawanya kealam
goa dan didalam goa tersebut mereka menemui seorang pria tua yang mereka sebut
sebagai titisan dewa, saat pria tua tersebut melihat Asmos seketika pria tua itu
menyuruh sang pelayan untuk membaringkan Asmos diatas altar, setalah pelayan itu
membaringkan Asmos lalu pria tua itu menghampiri altar dan mengucapkan beberapa
mantra kuno sambil memerintahkan sang pelayan untuk menumbuhan ranting ranting
bercahaya dan juga memerintahkan pria albino untuk mengendalikan kabut hitam agar
berputar diatas altar, setelah mereka berdua mengeluarkan kekuatanya pria tua
tersebut kembali membaca mantra, seketika kabut hitam dan cahaya dari rantiny sang
pelayan menyatu lalu menggumpal ditelapak tangan sang pria tua, lalu pria tua itu
memasukan campuran kekuatan dari sang pelayan dan pria albino kedalam mulut
Asmos. Asmos pun seketika terbangun dari kematiannya sambil berteriak kesakitan.
Setelah melihat Asmos bangkit dari kematiannya mereka bertiga seketika tersenyum
kegirangan.
Setelah dua minggu Asmos bangkit dari kematian Asmos mulai tidak
nyaman dengan tempat itu dan ingin pulang ke pulaunya, namun sang pria tua
4
berusaha menenangkan Asmos yang selalu merengek ingin pulang, tak lama
kemudian sang pelayan datang dengan membaawa sup jagung dan pria albino baru
sampai setelah mendapatkan rusa buruannya. Sembari menyuapi Asmos sang pelayan
lalu memperkenalkan dirinya kepada Asmos bahwa dirinya adalah seorang putri dari
kerajaan alam dan pelayan tersebut bernama Mallerry yang dimana kerajaan alam
sudah runtuh beberapa tahun yang lalu akibat dari peperangan yang bahkan tidak
inginkan oleh kerajaan alam, kerajaan alam runtuh karena daerah kekuasaanya
menjadi medan perang saaat kerjaan air, tanah, dan api bentrok dan berusaha merebut
kekusaan kerajaan alam beberapa prajurit dari kerajaan alam dibantai karena berusaha
menghentikan peperangan ditanah mereka, dan sebagiannya lagi berbelot menjadi
pengkhianat agar hidupnya terselamatkan, namun mereka yang berkhianat juga ikut
mati karena dijadikan tumbal sebagai prajurit depan. Sang raja dan keluarganya
berhasil kabur ke titik selatan, namun karena berminggu minggu berada disana dan
semua makanan yang didapat selalu diberikan kepada Mallerry pada akhinya sang
raja dan ratu meninggal karena kelaparan. Dan disaat itu juga mallerry bertemu
dengan pria tua yang sekarang bersamanya.