Anda di halaman 1dari 30

BAB II

A. Sejarah Desa Padang


Sejarah Desa Padang Secara administratif Desa Padang berada di wilayah
Kepulauan Karimata. Berdasarkan sejarah yang berkembang bahwa wilayah
Karimata ini dulunya merupakan sebuah Kerajaan. Seiring berjalannya waktu bentuk
Pemerintahan yang berupa Kerajaan tersebut berubah menjadi sistem Kepala
Kampung dan selanjutnya sekarang ini menjadi Pemerintahan Desa Padang.
“ Jadi kalau desa Padang ni awalnya dulu bukan desa, melainkan adalah
sebuah kerajaan, yang pemimpinnya bergelar Panglima. Dari sumber yang masih
hidup, Tengku Abdul Jalil berasal dari Kerajaan Siak, dari Sumatra(Riau). Beliau
mempunyai 3 bersaudara di Kayong Utara. Jadi waktu perang melawan Belanda,
Karimata ni belum terjamah sebenarnya, awalnya penduduk Karimata ini orang laut.
Kemudian beliau memimpin perang ini menang, maka sebagai hadiah di berikanlah
Pulau Karimata ini kepada Tengku Abdul Jalil”
Berdasarkan penuturan informan T.AS, 48 tahun yang merupakan salah satu
keturunan dari Pendiri Kerajaan Karimata :
“ Asal nama Karimata ini ceritanya dahulu berasal dari kedatangan Tengku
Abdul Jalil pertama kali di sebuah Pulau, dan ceritanya tempat tersebut merupakan
jatuhnya cincin permata beliau, maka disebutlah Pulau tersebut dengan nama
Karimata.Tetapi kalau melihat dari silsilah kerajaan yang ada, Tengku Abdul Jalil
diberi pilihan untuk tinggal dan mengelola daerah yang akan dipimpinnya, kemudian
dipilihlah Pulau Karimata dan lama kelamaan wilayah Karimata melebar, dan beliau
bernadzar untuk tinggal dan menetap di Karimata. Berdasarkan silsilah kerajaan
yang ada sebagai berikut :
KERAJAAN TERTUA PEMANGKU KERAJAAN PERTAMA KARIMATA
1. MANGKU RAJA : Raja berkuasa Raja pertama : Bhatin Indra Pahlawan
2. GALANG SETIA RAJA : Angkatan Bersenjata,Hang Tuah,Hang Nadim,Hang
Laksa Hang Jebat
3. HULUBALANG SETIA RAJA : diplomat (BIN),sebagai intelejen dan Sebagai
penghubung
4. PASAK SETIA RAJA : Pemeliharaan kerajaan dan Pemegang adat istiadat
5. PASUTRI SETIA RAJA : tokoh agama (penyebaran agama)

SILSILAH KERAJAAN KEDUA KARIMATA


TENGKU ABDUL JALIL
TENGKU ABDUL RAHMAN
TENGKU MASSAED
TENGKU IMBOK
TENGKU IMBAB
TENGKU HAMDAN

Seperti yang diungkapkan oleh informan T.S, 32 tahun bahwa :


“Setelah menetap di Karimata, Tengku Abdul Jalil mempunyai 6 orang anak, 5 laki-
laki dan 1 perempuan (namun yang perempuan meninggal). Beliau bergelar Baginda
Raja, oleh karena itulah disini banyak Tengku namun bedabeda. Ada yang bisa
memegang desa(kepala desa/kepala kampung) ada yang bisa memegang kerajaan.
Setelah Tengku Abdul Jalil wafat, kemudian garis kepemimpinan diturunkan ke
Tengku Abdurrahman, salah satu putra beliau. Pada masa kepemimpinan Tengku
Abdurrahman sistem kerajaan sudah tidak digunakan lagi, sistem berubah menjadi
Kepala Kampung. Setelah periode Tengku Abdurrahman selesai, kemudian
diteruskan oleh Tengku Massaed, lalu Tengku Imbuk.
Sekitar tahun ’30 an beliau memimpin dan berlangsung lumayan lama. Beliau
meninggal dengan cara dipancung oleh Jepang, karena tidak mau tunduk menuruti
permintaan penjajah Jepang. Setelah itu jabatan dipegang oleh Tengku Embab. Di
masa kepemimpinan beliau ini lama waktu beliau menjadi kepala desa ini termasuk
yang paling lama dibandingkan dengan kepala desa lainnya. Tengku Hamdan ini
termsuk kepala desa yang paling sering keluar Pulau Karimata untuk studi banding
ke daerah lain yang sudah maju. Dari hasil studi banding dari berbagai daerah ini
beliau terapkan di Desa Padang ini.
Di Karimata ini banyak orang-orang besar yang mengunjungi pulau ini,
mereka kebanyakan mengunjungi pulau Karimata Tua untuk bernadzar. Pulau
Karimata Tua merupakan tempat yang disakralkan masyarakat setempat untuk ritual
nadzar. Maksud dari ritual Nadzar ini adalah jika seseorang mempunyai niat atau
keinginan akan sesuatu maka akan datang ke pulau Karimata Tua ini. Peninggalan
Kerajaan berupa cap/stempel jaman dahulu sebenarnya ada akan tetapi
keberadaannya tidak diketahui. Sisa peninggalan berupa keris pusaka masih
tersimpan di pewaris keturunan kerajaan.

Gambar 2.1 Peninggalan bekas kerajaan Karimata dan meriam Sumber :


Dokumentasi Peneliti

“Salah satu peninggalan Kerajaan lainnya adalah meriam peninggalan Belanda


(VOC). Meriam itu benar-benar luar biasa, memang tidak sembarang orang bisa
mengangkat benda tersebut. Jumlah meriam ada 4 buah, yang besar 2 sedangkan yang
kecil 2 buah. Dan dari setiap meriam tersebut ada namanya sendiri-sendiri. Untuk meriam
yang besar sendiri dinamakan “gagak lapa”. Kalau bulan puasa dulu meriam yang besar itu
hidup sendiri, dahulu itu kalau malam jum’at meriam itu berbunyi seorang(bunyi sendiri).
Pernah dulu sekitar tahun ’90 an ada seorang kaya ingin mencoba meriam tersebut. Dengan
menggunakan karbit mencoba membunyikan meriam tersebut, setelah dicoba bunyinya
tidak keras hanya pelan saja. Setelah itu keluarlah peluru meriam jaman dulu 2 butir,
dipindahlah meriam tersebut dengan diangkat sekitar 20 orang dan yang memindah tersebut
menjadi gila orangnya dan sudah meninggal. Pernah juga dulu dicoba dipindahkan akan
tetapi keesokharinya kembali ke tempat semula, tergeletak begitu saja di atas tanah.
Walupun dibuatkan tempat khusus untuk meriam tetap saja meriam tersebut kembali ke
tempat semula”
Hal yang berhubungan dengan mistis di Desa padang ini masih sangat kuat, dan hal
ini tercermin dari setiap ritual yang dilakukan masyarakat Padang.
Perkembangan Desa Padang Dalam proses perkembangan Desa Padang, saat ini
sudah banyak pembangunan yang telah dilakukan. Mulai pembangunan jalan desa hingga
pembangunan pasar desa. Untuk jalan desa proses pembangunannya langsung dari
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara. Selain pembangunan jalan desa, dibangun juga
dermaga dan pasar desa yang sangat diperlukan oleh masyarakat Padang. Pembangunan
fisik Desa Padang ini dimulai ketika ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Katong Utara.
Akses jalan mulai dibuka dan dibuat mulai dari Dusun Tanjung Ru sampai Dusun Sungai
Abon.
dulu di padang ni sulit untuk dibangun menurut para dukun disini alam Karimata ni masih
dikuasai oleh hal ghaib, jadi masih tertutup oleh “orang halimun” yang sering mengacau
kampung Padang ini

Gambar 2.3 Kondisi pasar Desa Padang Sumber : Dokumentasi Peneliti


Menurut para dukun yang ada di Desa Padang ini bahwa Pulau ini masih sangat kental
dengan hal-hal yang berbau mistis. Masih banyak tempat-tempat yang angker dan banyak
juga penunggunya. “orang halimun” yang dimaksud disini adalah makhluk dari bangsa
jin/makhluk halus yang kasat mata. Biasanya munculnya “orang halimun” ini pada saat
menjelang acara adat. Kendala pembangunan di Desa Padang ini salah satunya adalah hal
non teknis yang berasal dari kekuatan alam lain.Desa Padang mulai nampak
pembangunannya baru 2 tahun terakhir ini. Menurut pemahaman masyarakat Padang
bahwa hal ghaib sudah mulai terbuka.
Perubahan fisik banyak terjadi di Desa Padang sejak tahun 2009 mulai ada program PNPM
mandiri berupa air bersih dan listrik. Untuk program PNPM Mandiri ini sendiri sasaran
bantuan program dari masing-masing Dusun yang ada di Desa Padang ini berbeda-beda.
Desa Padang sendiri terdiri dari 4 Dusun, yang pertama Dusun Pantai Lestari, yang kedua
Dusun Tanjung Ru, yang ketiga Dusun Benteng Jaya dan yang ke empat Dusun Sungai
Abon.
Program PNPM untuk di Dusun Pantai Lestari adalah listrik Desa dan perbaikan jalan.
Dalam mencukupi kebutuhan akan listrik ini digunakan mesin disel kapasitas besar sebagai
tenaga utama penghasil listrik. Desa Padang Pulau Karimata ini merupakan wilayah yang
belum menikmati aliran listrik dari Negara. Kondisi geografis yang tidak memungkinkan
dalam suplai listrik dari Kabupaten Kayong ke Padang. Selama ini masyarakat padang
berupaya untuk mencari sumber energi lain untuk listrik, salah satunya dengan
menggunakan genset dan disel. Program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Padang
untuk menunjang aktifitas sehari-hari. Secara umum untuk mencukupi kebutuhan listrik di
Desa Padang ini sebagian masyarakat sudah mempunyai genset untuk sumber listriknya.
Mesin disel ini mulai dinyalakan pada jam 5 sore sampai jam 12 malam.

Gambar 2.4 Bantuan PNPM mandiri untuk listrik di Dusun Pantai Lestari Sumber :
Dokumentasi Peneliti
Gambar 2.5 Jenis mesin disel untuk pembangkit listrik Dusun Pantai Lestari Sumber :
Dokumentasi Peneliti
Program PNPM lainnya adalah pengadaan air bersih untuk masyarakat Padang. Dusun
yang mendapat program ini dusun Tanjung Ru, Dusun Benteng Jaya dan Dusun Sungai
Abon. Sumber air bersih yang digunakan mengambil dari gunung yang dialirkan melalui
pipapipa ke rumah warga masyarakat. Kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari
menggunakan air ini, mulai kegiatan memasak,mandi. Namun pada musim kemarau sumber
air yang telah masuk ke rumahrumah warga tidak mengalir, diakibatkan air dari gunung
kering. Dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih warga masyarakat Padang
memanfaatkan sungai. Kondisi air sungai masih baik dan bersih serta masih jernih airnya.
Mobilitas Penduduk Padang
Mobilitas Penduduk Akses untuk menuju ke Desa Padang ini tergolong sulit. Faktor
geografis dan alam menjadi kendala utama untuk bisa menuju ke Padang,untuk bisa sampai
ke Karimata adalah numpang kapal nelayan yang ke Padang dan biasanya mereka
berangkatnya lewat Kabupaten Ketapang. Sudah menjadi kebiasaan di Desa Padang ini
untuk menunjang aktifitas dalam mobilitas ke luar pulau masyarakat menggunakan cara
menumpang kapal nelayan. Nelayan Desa Padang dalam menjual hasil ikan adalah ke
Kabupaten Ketapang dan ke Belitung. Alasan menjual hasil ikan di kabupaten tersebut
karena di Sukadana (Kab. Kayong Utara) TPI/Tempat Pelelangan Ikan masih kecil dan tidak
sebesar di Ketapang. Jumlah penampung ikan di Kayong Utara masih sedikit dan tidak
mampu untuk menampung hasil ikan yang besar. Oleh karena itu para nelayan Desa
Padang lebih senang menjual hasil ikan ke Kabupaten Ketapang. Fasilitas di Ketapang
sudah memadai dan jumlah ikan berapapun akan tetap ditampung.

Gambar 2.6 Suasana warga Padang yang menumpang kapal milik Bang Kandar untuk
menuju ke Ketapang Sumber : Dokumentasi Peneliti
Sarana transportasi dan Komunikasi Jenis transportasi yang digunakan masyarakat Desa
Padang untuk aktifitas dan mobilitas adalah kapal/perahu. fungsi utama dari kapal selain
digunakan untuk mencari ikan di laut, juga digunakan sebagai sarana transportasi untuk
pergi keluar pulau. Keterbatasan kapal khusus penumpang merupakan faktor utama dalam
hal ini. Mobilitas masyarakat lebih menggantungkan pada kapal-kapal nelayan yang dalam
beberapa hari sekali pergi ke Kabupaten Ketapang untuk menjual hasil laut.
Untuk yang ada di Desa Padang sarana transportsi menggunakan “honda” sebutan
sepeda motor disini. Apapun merek sepeda motor yang ada tetap penyebutannya
menggunakan “honda”. Jumlah pemilik “honda pada saat ini telah jauh meningkat. Hampir
setiap rumah sekarang ini sudah mempunyai “honda”. Besarnya tingkat kepemilikan “honda”
ini tidak diimbangi dengan adanya bengkel sepeda motor dan tambal ban. Jika mengalami
ban bocor maka langkah yang ditempuh dengan cara membeli ban dalam yang harganya 35
ribu, itu belum termasuk ongkos untuk mengganti ban dalam tersebut. Kebanyakan warga
Desa Padang membeli “honda” di kabupaten Ketapang, baik itu secara kredit maupun
secara tunai. Selain transportasi yang sulit diakses, sarana komunikasi di Desa Padang
sudah ada walaupun jaringannya sangat terbatas. Untuk mendukung akses komunikasi
tower sinyal yang ada sekarang ini masih sangat sederhana, jenis tower seukuran tower
radio. Jangkauan dari sinyal tersebut terbatas tidak bisa menyeluruh di Desa Padang, hanya
di Dusun Tanjung Ru yang akses sinyal bisa diterima dengan baik. Sedangkan untuk di
Dusun Pantai Lestari hanya di tempattempat tertentu bisa menangkap sinyal telepon, Dusun
Benteng Jaya dan Sungai Abon tidak terjangkau sinyal. Kontur wilayah yang pegunungan
menyebabkan sinyal tidak bisa merata ke semua desa. Kendala yang sering terjadi untuk
sarana komunikasi adalah sering hilangnya sinyal jika cuaca sedang tidak baik. Kebutuhan
masyarakat akan sarana komunikasi yang lancar sementara ini masih belum terwujud.
Masalah Sosial
Masalah-masalah yang biasanya timbul sejak bebrapa tahun ini adalah tentang
kepemimpinan Kepala Desa. Mulai muncul pertanyaan dan peran Kepala desa terhadap
proses pengembangan Desa Padang selanjutnya. Dalam bidang kesenian di Desa Padang
ini belum ada perhatian dari Pemerintah Desa terhadap kelangsungan budaya leluhur
peninggalan para datuk. Masalah sosial lainnya yang sekarang ini terjadi di Desa Padang
adalah permasalahan kenakalan remaja. Bentuk kenakalan yang terjadi adalah
penyalahgunaan obat-obatan untuk penyakit digunakan sebagai sarana mabuk-
mabukan.Penyalahgunaan obat batuk Komix dan Lem FOX untuk mabukmabuk an ini
dimulai marak sekitar tahun 2014, awal mulanya kebiasaan ini dibawa dari anak-anak muda
Belitung yang singgah di Pulau Karimata. Banyak anak-anak muda Padang yang
melakukan,Sangsi/hukuman dari peraturan Desa Padang tentang “Ngomix dan ngelem”
adalah hukuman mencangkul. Pelaksanaan hukuman ini berlaku di lokasi dimana yang
bersangkutan ketahuan “ngomix dan ngelem”, misalnya lokasi aktifitas tersebut di RT 04,
maka mereka yang dihukum harus mencangkul wilayah tersebut. Mencangkul disini bisa
membersihkan jalan dari rumput-rumput liar, atau membersihkan lapangan bola voli.
Geografi dan Kependudukan
Letak Geografi Secara administrative batas wilayah kepulauan Karimata adalah
sebelah Utara berbatasan dengan Padang Tikar Kabupaten Kubu raya. Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Ketapang dan Prov. Batam. Sebelah Timur berbatasan
dengan Kecamatan Pulau Maya. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Natuna. Desa
Padang memiliki luas 33,15 % dari Kecamatan pulau Karimata atau seluas 140,81 Km².
Desa Padang terdiri dari 4 dusun, yaitu Dusun Pantai Lestari, Tanjung Ru, Benteng Jaya,
dan Sungai Abon. Dari masing-masing Dusun tersebut terdiri dari tiga RT atau rukun
tetangga kecuali Dusun Sungai Abon yang hanya terdiri dari satu RT karena wilayahnya
tidak begitu luas. Dusun Sungai Abon ini hanya terdiri dari beberapa rumah saja yang
mendiami. Lokasi Dusun ini paling ujung sendiri di Desa Padang ini.
Topografi desa Kondisi topografi Desa Padang adalah pegunungan dan laut.
Landskap Desa Padang terdiri dari bergunung dan berbukit dengan langsung menghadap
ke laut. Deretan pegunungan dan hutan menjadikan pemandangan Desa Padang sangat
indah, disamping itu juga memiliki potensi pantai yang masih alami dan belum dikelola
dengan baik. Vegetasi tanaman hutan sangat beragam di Pulau Karimata ini. Mulai dari jenis
kayu-kayu an dan beraneka ragam tanaman untuk obat. Kayu yang banyak terdapat di
Karimata ini adalah kayu belian/kayu besi, jenis kayu ini digunakan sebagai bahan
bangunan membuat rumah. Tipikal kayunya kuat dan daya tahan lamanya yang lama.
Cuaca di Desa Padang sangat panas pada siang hari, dan pada malam hari masih sering
terjadi hujan. Panasnya cuaca ini ditunjang karena daerah ini merupakan daerah pantai.
Kontur tanah di Desa padang adalah jenis tanah berpasir, dengan sedimen pasir sekitar 10
cm. jenis tanaman yang bisa tumbuh di desa Padang adalah jenis tanaman buah-buahan
yang berakar tunjang. Tanaman buah yang ada adalah buah nangka, nanas, pisang,
nangka belanda/sirsak, durian, jambu. Sedangkan untuk jenis tanaman yang digunakan
untuk perkebunan diantaranya adalah tanaman cengkeh, karet dan sahang/merica. Lokasi
perkebunan warga terdapat di hutan yang lokasinya berada
Beberapa vegetasi tanaman obat banyak terdapat di wilayah hutan Desa Padang.
Tanaman ini tumbuh liar berupa semak-semak, akar-akaran dan pepohonan. Jenis tanaman
Pasak Bumi banyak terdapat di hutan Desa Padang. Tanaman ini yang diambil dan
dimanfaatkan akarnya untuk obat tradisional penyakit malaria dan penambah stamina untuk
laki-laki agak jauh dari pemukiman penduduk.
Sumber Daya Air dan Potensi Desa Padang Sumber daya air yang terdapat di Desa
Padang ini berasal dari mata air pegunungan. Dari aliran mata air tersebut kemudian
dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Kondisi airnya yang bersih dan layak untuk
dikonsumsi. Selain dari mata air pegunungan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
warga Desa Padang juga memanfaatkan sungai untuk mandi, mencuci dan untuk buang air
besar.
Potensi Desa Padang yang melimpah adalah dari hasil laut. Banyak dari warga masyarakat
yang menggantungkan pekerjaan di laut. Hampir mayoritas masyarakat Desa Padang
berprofesi sebagai nelayan. Untuk menunjang aktifitas ke laut dalam mencari ikan hampir
semua warga Desa Padang memiliki perahu baik dalam ukuran yang besar maupun ukuran
kecil. Potensi hasil ikan yang memiliki nilai jual yang tinggi adalah cumi-cumi, ikan tengiri,
kepiting dan gamad/teripang. Dengan potensi ikan yang banyak di pulau Karimata ini
banyak juga nelayan dari Belitung yang mencari ikan di wilayah Karimata. Pada umumnya
nelayan luar Desa Padang akan singgah dalam waktu beberapa hari untuk mencari ikan,
setelah muatan ikan penuh baru mereka akan kembali ke darah asal untuk menjual hasil
ikan tersebut. Melimpahnya ikan di Pulau karimata ini salah satu cara pengelolaannya yakni
dijadikan ikan asin. Ikan laut asin ini memiliki nilai jual yang tinggi jika dibandingkan dengan
ikan basah/segar. Banyak hasil-hasil laut di Pulau Karimata ini yang dijual ke Pontianak,
Ketapang, dan Belitung.
Potensi lain dari Desa Padang adalah Potensi alam yang belum banyak dikembangkan,
seperti Tanah Merah, Air Gemuruh dan potensi obat-obatan herbal yang berasal dari hutan.
Banyak dari tanaman-tanaman dari hutan yang biasa dimanfaatkan sebagai obat untuk
masyarakat sekitar Desa Padang.
Potensi wisata alam Pulau Karimata ini sangat indah dan memiliki pantai-pantai yang belum
dikelola dengan baik. Kendala utama untuk menuju ke Pulau Karimata ini adalah akses
transportasi yang sulit dan ketersediaan sarana komunikasi yang belum maksimal.
Di Pulau Karimata ini sebenarnya banyak sekali jenis tanaman yang bisa dijadikan obat.
Tanaman-tanaman ini tumbuh liar di hutanhutan di sekitar Desa Padang. Dengan kondisi
alam yang sulit akses transportasi ke luar pulau untuk berobat, salah satu pola bertahan
hidup yakni dengan cara memanfaatkan tanaman-tanaman yang banyak terdapat di desa
Padang ini.
Berikut ini adalah beberapa tanaman yang bisa digunakan sebagai obat-obatan tradisional:
1. Pasak bumi secara umum banyak dimanfaatkan untuk obat vitalitas/kebugaran laki-
laki. Di hutan Desa Padang banyak terdapat tanaman ini, yang bisa dimanfaatkan
dari pasak bumi adalah diambil akarnya untuk pengobatan. Cara mengolahnya
adalah akar yang sudah dicuci dengan air bersih kemudian cukup diseduh dengan
air panas, setelah agak dingin baru diminum airnya. Rasa dari akar pasak bumi ini
sangat pahit sekali, biasanya oleh penduduk di Desa Padang ini digunakan sebagai
obat malaria.
2. Tanaman kacang kuning ini banyak tumbuh di sekitar rumahrumah penduduk Desa
Padang. Jenis tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit kuning. Caranya
daun kacang kuning ini digiling dicampur beras, setelah halus dilumurkan ke seluruh
badan. Untuk badan yang sudah bengkak-bengkak digunakan daun penjerus
dicampur asam laut/daun rukam digiling sampai halus dan dilumurkan ke seluruh
badan.
3. Jenis tanaman Sampuk tunggul ini digunakan untuk bengkak perut. Caranya
dibersihkan lalu dicincang kecil-kecil, setelah itu dijemur sampai kering. Setelah
kering direbus(3 kali rebusan), dan air hasil rebusan diminum.
4. Jenis tanaman benalu dan belaran tudak digunakan untuk ibu hamil. Caranya
dibersihkan lalu dicincang kecil-kecil, setelah itu dijemur sampai kering. Setelah
kering direbus(3 kali rebusan), dan air hasil rebusan diminum
5. Jenis tanaman kelebuk untuk obat kutil. Tanaman ini banyak terdapat di Desa
Padang dan tumbuh liar di sekitar rumah-rumah penduduk. Caranya diambil
getahnya kemudian ditempelkan/ diteteskan ke kuyil, setelah 3-4 hari sudah bisa
lepas sendiri kutilnya
6. Jenis tanaman mensirak digunakan untuk obat demam menggigil. Tanaman ini
banyak terdapat di hutan-hutan Desa Padang. Caranya daun diambil kemudian
direbus, dan diminum airnya boleh dicampur jahe dan gula merah
7. Jenis tanaman leban untuk obat bengkak urat/verises. Caranya kulitnya diasah
dengan kapur sirih dan dioleskan ke bagian tubuh yang bengkak uratnya
8. Jenis tanaman pasak bumi untuk obat demam, malaria, penyakit lemah untuk laki-
laki/menambah stamina. Untuk akar yang ukuran besar biasanya oleh masyarakat
Desa Padang dibentuk semacam cangkir yang tengah akarnya dilubangi, setelah itu
setiap pagi cangkir dari akar pasak bumi tersebut diseduh dengan air panas sampai
airnya berubah warna menjadi merah.
9. Jenis tanaman daun mampat untuk obat bisulan. Caranya pucuk daun yang merah
diambil, kemudian diremas dan dimasukkan dalam air dan setelah itu diminum
airnya.
10. Jenis tanaman alang-alang digunakan untuk obat panas dalam. Caranya diambil
akar alang-alang di rebus kemudian diminum airnya
11. Jenis tanaman bantan digunakan untuk menghentikan pendarahan. Caranya kulitnya
diambil, dibuang kulit luarnya dan diambil bagian kulit dalam baru dicincang
kemudian diseduh dengan air panas, setelah agak dingin baru diminum (untuk orang
melahirkan/pendarahan), bisa juga digunakan untuk obat luka luar, caranya bagian
kulit dalam pohon bantan dicincang langsung ditempelkan di bagian yang luka
kemudian ditutup dengan perban, setelah 2-3 hari bisa langsung kering lukanya.

Kependudukan
Jumlah Penduduk Dalam buku Kecamatan Dalam Angka Kep. Karimata tahun 2014
bahwa jumlah penduduk di Desa Padang adalah 1326 jiwa yang terbagi 675 laki-laki dan
651 perempuan.
Mayoritas penduduk terbesar di Desa Padang adalah suku Melayu. Selain suku
Melayu, banyak juga suku Bugis yang hidup dan menetap di Desa Padang. Sifat mereka
bermukim di Desa Padang ini adalah temporer, mereka pada dasarnya sudah mempunyai
rumah sendiri di Desa Padang.
Sistem Religi Tradisi Islam Kondisi sosial masyarakat Desa Padang adalah 99% mayoritas
adalah muslim. 1% terdiri dari agama Khonghucu, Kristen. Untuk tempat ibadah di Desa
Padang terdapat 2 buah Masjid, yang berada di Dusun Tanjung Ru dan di Dusun Pantai
Lestari, Klentheng untuk agama Khonghucu berada di dusun Benteng Jaya. Di Karimata
sendiri suku yang terbesar adalah suku Melayu, suku Bugis, dan sebagian kecil suku Jawa.
Suku asli yang mendiami Pulau Karimata adalah suku Melayu. Kultur islam yang
berkembang di Karimata cenderung ke islam ahlusunnah waljama’ah. Islam tradisi yang
berkembang juga sesuai dengan tradisi di Jawa (NU/Nahdhatul Ulama). Seperti yang
dutarakan informan PF, 47 tahun mengatakan bahwa :
“…pernah dahulu ada seorang kyai/ulama H.Sugih Usman pernah menjadi imam besar di
Masjidil Haram Mekah selama 7 atau 9 tahun, setelah itu datang ke Karimata untuk
berdakwah, dan kuburnya masih ada di Karimata ini”
Dalam hal kegiatan keagamaan di Desa Padang ini tugas seorang imam masjid selain
memimpin jama’ah sholat berjama’ah, tugas lainnya adalah memimpin acara
“sedekah”/tahlilan, dan tidak jarang pula beliau bertindak sebagai modin yang menikahkan
warga setempat.
Akar perkembangan islam di Desa Padang dari dulu dari “ahlusunnah wal Jama’ah”, islam
yang masih kental dengan nilai-nilai budaya tradisi lokal. Budaya tradisi keislaman masih
dilestarikan sampai sekarang ini.
Salah satunya yang masih dilakukan adalah tradisi “sedekah/tahlilan”. Tradisi sedekah tahun
dilakukan setiap bulan Sya’ban. Ketika masuk bulan Sya’ban ini banyak rumah tangga akan
mengadakan acara sedekah. Hampir setiap hari ada acara sedekah, terkadang undangan
sedekah 2-3 kali dalam sehari. Di Padang ini untuk pelaksanaan acara sedekah waktunya
jam 3 sore. Bagi rumah tangga yang mempunyai hajat sedekah maka akan mengundang
tetangga sekitar untuk datang ke rumahnya.
Proses acara akan dimulai ketika semua undangan telah berkumpul semua. Acara sedekah
akan dipimpin seorang imam masjid atau salah satu pengurus masjid. Tradisi sebelum
memulai acara pembacaan bacaan tahlil adalah pihak tuan rumah menyediakan wadah
yang digunakan untuk menyalakan kayu gaharu. Kayu ini sejenis kayu wangi yang
merupakan bahan dasar dalam pembuatan parfum dan banyak terdapat di Pulau Karimata
ini.
Maksud dan tujuan menyalakan kayu gaharu ini adalah supaya asap yang menyebar di
seluruh ruangan ini mengeluarkan aroma wangi. Ini sudah dilakukan masyarakat Padang
sejak dari dulu dan merupakan peninggalan para sesepuh/pemuka agama dahulu.
Setelah pembacaan tahlil dan do’a-do’a selamat selesai dibacakan oleh imam tahlil, acara
selanjutnya adalah makan bersama. Sajian menu makan yang biasa tersedia di acara
sedekah adalah sayur labu kuning/sayur nangka, ikan laut goreng, nasi, ayam berbumbu
santan dan sambal budu (fermentasi ikan bilis/teri).
Semua sajian makanan tersebut diletakkan di nampan bundar. Cara makan bersama pada
setiap acara sedekah adalah dengan cara membentuk kelompok-kelompok. Dalam 1
kelompok terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok akan menerima 1 nampan bundar yang
sudah tersedia sajian menu makanan ditambah air minum yang diletakkan di dalam gelas
dan berjumlah 4 gelas juga. Setelah semua kelompok menyelesaikan dalam menikmati
sajian makanan utama, masih ada lagi sajian berikutnya.
Sajian yang kedua ini biasanya terdiri dari minuman kopi dan kue-kue manis. Tata cara
menyajikannya juga sama seperti yang pertama dengan membentuk kelompok-kelompok.
Rangkaian acara selanjutnya adalah mengakhiri acara dengan membaca sholawat yang
dipimpin oleh imam tahlil, lalu berdiri dan bersalaman dengan tuan rumah untuk pamit
pulang.
Acara tahlil juga dilakukan bila ada dari salah satu warga ada yang meninggal. Untuk
mendoakan arwah yang meninggal dilakukan acara tahlil 3 hari, 7 hari, 15 hari dan 40 hari.
Tahlilan dilakukan dirumah keluarga yang meninggal tersebut
Kegiatan keagamaan lainnya yang masih rutin dikerjakan adalah acara mengaji bersama
untuk ibu-ibu setiap hari jum’at. Acara ini dimulai setelah sholat jum’at dan dilakukan di
rumah salah satu warga, dan pelaksanannya bergiliran untuk setiap jum’atnya. Awal mula
mengaji ini dimulai dengan bacaan yasin dan selanjutnya membaca alqur’an sekitar 1 juz
dan itu sistemnya bergiliran membacanya.
Bentuk kesenian islam yang masih ada sekarang ini adalah kesenian hadrah dan
serakal Hadrah. Kalau serakal hadarah bacaan yang digunakan adalah bacaan berjanji.Di
Desa Padang ini untuk memperingati acara Isra’ Mi’raj yang akan datang pada tanggal 16
mei, akan dilaksanakan acara pembacaan sirah/sejarah nabi Muhammad saw di Masjid
desun Pantai Lestari. Dalam rangka Peringatan Isra’ Mi’raj ini ada beberapa rangkaian
acara, diantaranya adalah lomba adzan untuk anak kecil yang menjadi pesertanya adalah
perwakilan dari masing-masing dusun. Pelaksanaan lomba ini diadakan 2 hari sebelum
peringatan Isra’ Mi’raj, dan hadiah pemenang akan diserahkan pada saat acara Isra’ Mi’raj.
Puncak peringatan Isra’ Mi’raj adalah pada malam sabtu/jum’at malam. Sebelum acara
dimulai diawali dengan sholat isya’ berjamaah, dan dilanjutkan dengan acara Isra’ Mi’raj.
Setelah semua warga berkumpul di dalam masjid, acara dimulai dengan pembacaan ayat
suci Al Qur’an beserta terjemahannya, kemudian setelah selesai dilanjutkan acara utama
yang dipimpin oleh Pak Imam Bosri. Dalam pembacaan sirah/perjalanan Nabi Muhammd
Isra’ Mi’raj yang digunakan adalah sebuah kitab karangan ulama Melayu terdahulu dan huruf
yang digunakan adalah huruf Arab gundul dan pengartian dari sirah tersebut menggunakan
bahasa Melayu. Tentunya yang bisa membaca kitab tersebut hanya orang-orang yang
mengerti bahasa Arab gundul dan diartikan secara langsung dengan bahasa Melayu.
Dalam pemahaman masyarakat Desa Padang masih mempercayai pengobatan
secara dukun. Di Pulau Karimata ini masih sangat kuat hal-hal yang berbau mistis, bentuk
perdukukan masih kuat sampai saat ini. Situs-situs peninggalan Kerajaan dari jaman dahulu
masih ada sampai sekarang ini. Pendiri Desa Padang sendiri makam nya masih ada dan
baru tahun lalu di renovasi tempat makam Tengku Abdul Jalil. Peninggalan yang masih
tersisa dan bisa dilihat adalah rumah tua yang letaknya di Dusun Pantai Lestari
bersebelahan dengan Pustu (Puskesmas Pembantu), bahwa dulu disitulah letak Kerajaan di
Karimata ini.
“ di Karimata ini alamnya memang masih angker/masih banyak tempat-tempat yang
mistis.”…dulu Karimata ini masih sulit untuk dibuka/dibangun dimajukan desanya. memang
penguasa Karimata ini dipegang oleh dukun untuk sekarang ini sudah terbuka dan tidak
seperti jaman dulu”
Sistem Pengetahuan Mengenai Kesehatan
Sehat Kesehatan atau hidup sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu
kesehatan, baikindividu, kelompok maupun masyarakat merupakan aset yang harus dijaga,
dilindungi bahkan harus ditingkatkan (Notoatmodjo, 2007; Sudarma, 2009). Bagi masyarakat
umum, sehat dapatdiartikan kondisi tidak sakit. Kesehatan adalah sesuatu yang biasanya
hanya dipikirkan bila sakitatau gangguan kesehatan mengganggu kehidupan sehari-hari
seseorang (Ewles dan Simnet,1994).
Menurut WHO 1947, kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial
bukanhanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Menurut Undang–Undang
Kesehatan N0.36Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.Hidup sehat merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia walaupun
untukmencapainya mereka telah menempuh berbagai cara berdasar pola pikir mereka yang
berwujud dalam konsep,teori dan aplikasi yang berbeda (Jegede,
2002;Ngatimin,2005).(file:///C:/Documents%20and%20Settings/acer/My%
20Documents/Downloads/Documents/2013-1-14201-841409021-bab230072013043932.pdf
Konsep sehat bagi masyarakat Desa Padang adalah orang yang mampu melakukan
aktifitas sehari-hari baik itu bekerja, berjalan, dan aktifitas fisik lainnya. Dalam pengertian ini
sehat mencakup fisik dan mental.
…”Bagi masyarakat Desa Padang orang dikatakan sehat ya orang yang bisa bekerja,
berjalan dan kalau sakit ya orang yang tidak bisa apa-apa, berdiam di tempat. Di Padang
sendiri budaya berobat ke dukun masih sangat kuat. Terkadang mereka pergi ke dukun
dahulu baru setelah itu ke pengobatan medis. Hal ini sudah berlangsung sejak lama, dan
sekarang ini sudah bersinergi antara dukun kampung dengan petugas kesehatan di sini”
Sakit Menurut Pemons (1972) Sakit merupakan gangguan dalam fungsi normal
individu sebagai tatalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan
penyesuaian sosialnya. (https://fidahusain93.files.wordpress.com/2011/10/konsep-sehat-
dan-sakitparadigma-keperawatan-caring.pdf)
Pemahaman orang Padang tentang sakit adalah bahwa yang dikatakan sakit itu tidak bisa
melakukan aktifitas fisik, dalam hal ini tidak bisa bekerja, berjalan dan kondisinya sudah
tidak bisa berbuat apa-apa.Bagi masyarakat Desa Padang ketika sakit akan tetapi masih
bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti melaut, pergi ke kebun itu masih dikatakan
kondisi sehat.
Pola kebiasaan yang dilakukan masyarakat Desa Padang ketika sakit adalah membiarkan
saja penyakit yang diderita. Setelah tidak ada perubahan langkah selanjutnya membeli obat-
obatan warung dan pergi ke dukun. Langkah terakhir dalam mencari pengobatan adalah
dengan pergi ke Pustu (Puskesmas Pembantu)
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Desa Padang adalah bahasa Melayu.
Sedangkan untuk dialek yang berkembang di Desa Padang ini adalah dialek Melayu
Kalimantan dan Dialek Belitung. Dialek Melayu Kalimantan mempunyai ciri hampir sama
dengan bahasa-bahasa Melayu pada umumnya. Proses alkuturasi bahasa ini terjadi karena
banyak diantara para nelayan Desa Padang yang menjual hasil laut di Belitung, frekuensi
bertemu dengan orang-orang nelayan dari Belitung yang sering menjadikan proses
pertukaran bahasa terjadi disini. 2.7. Kesenian Main laut Salah satu kesenian yang ada di
desa Padang adalah salah satuya adalah main laut. Kesenian ini sifatnya temporer,
sewaktuwaktu bisa dimainkan. Kesenian ini tidak terpaku dengan waktu, jika ada salah satu
warga bernazar ingin main laut maka mereka akan meminta para pelaku kesenian untuk
main laut.
“Munculnya kesenian main laut ini sudah dari jaman nenek moyang dahulu kala. Ketika saya
masih kecil kesenian main laut ini sudah ada. Dan keluarga saya adalah termasuk salah
satu yang mewarisi turunmenurun kesenian ini. “Kesenian “main Laut” di kampung Karimata
ini sudah ada sejak jaman kuno… sudah ada sejak jaman datuk nenek moyang saya..yang
dahulu itu untuk mengelilingi pulau masih menggunakan sampan kecil”…dan untuk
sekarang ini penerusnya tinggal kami berdua, saya dan adik saya yang sekarang ini masih
berada di pontianak..”. bentuk kesenian ini adalah berupa tarian dan diiringi oleh perangkat
musik berupa kendang dan gong. Kendang yang dimaksud di sini berbeda dengan jenis
kendang yang ada di Jawa. Untuk kendang yang dipakai untuk main kesenian “main laut”
lebih mirip dengan bedug akan tetapi salah satu sisi dibiarkan terbuka tidak tertutup dengan
menggunakan kulit sapi. Untuk ukurannya pun lebih kecil dari ukuran bedug.
Jumlah penari untuk “main laut” ini sendiri tidak tentu jumlahnya, siapa saja yang ingin ingin
ikut menari dipersilahkan. Sedangkan untuk gerakannnya sendiri juga cenderung bebas
sesuai kreasi masing-masing penari mengikuti alunan musik kendang dan gong. Laki-laki
dan perempuan boleh ikut menari dan tidak ada aturan yang mengharuskan penarinya
seorang laki-laki. Kostum penarinya biasanya memakai pakaian yang unik, terkadang yang
laki-laki menggunakan pakaian perempuan dan bebas/tidak ada ketentuan yang
mengharuskan berpakaian yang sama. Saat pelaksanaan kesenian “main laut” ini biasanya
aturannya menggunakan sistem “2 kali pukul,1 kali angkat”. Maksudnya adalah 2 kali
menari, 1 kali angkat kue. Angkat kue disini adalah penari istirahat untuk
menikmati/menyantap kue atau sajian yang telah dipersiapkan oleh tuan rumah. Mereka
para pemain laut ini untuk “main laut” tidak dibayar/tidak menentukan tarif. Kalau ada yang
minta untuk “main laut” mereka akan datang dan “main laut”, kalaupun pihak tuan rumah
memberi ucapan terimakasih itu sekedarnya untuk uang rokok.
Keberadaan kesenian main laut ini kurang lebih sudah ada sekitar 60 tahun. Kondisi
peralatan musik berupa kendang dan gong sekarang ini kondisinya sudah sangat tua, dan
perlu peremajaan lagi, jumlah kendang ada 2, gong ada 4. Untuk kendang masih bisa
berfungsi dengan baik, hanya untuk gong yang masih bisa berfungsi dengan baik cuman 3,
yang satu sudah tidak layak bunyi karena memang peralatan dari dahulu sampai sekarang
masih tetap sama dan belum ada pembaruan.
Nyemah Laut Bentuk kesenian lain di desa Padang sendiri terdapat ritual adat “Nyimah
Laut” atau sedekah laut. Tujuan dari ritual ini sendiri adalah bentuk sedekah laut, atau
memberi makan setiap satu tahun sekali ke penunggu-penunggu sekitar Pulau Karimata
dalam bentuk sesaji yang telah ditentukan jenisnya oleh para dukun.
Kegiatan ritual “Nyemah Laut” sendiri dilaksanakan setiap setahun sekali setiap bulan 4
(april) pada awal bulan. Biasanya untuk ritual ini dilaksanakan setiap tanggal 5 (awal bulan).
Untuk Upacara “Nyemah Laut” pada tahun ini akan dilaksanakan pada bulan 5, mundur satu
bulan dari jadwal yang biasa dilakukan rutin setiap tahun. Alasan di undurnya ritual ini di
karenakan perintah dari Pemerintah Kabupaten Kayong Utara yang ingin menjadikan ritual
ini agenda tahunan wisata Pualau Karimata. Akhirnya para dukun pelaksanaan kegiatan
ritual ini memutuskan bahwa pelaksanaan “Nyemah Laut” pada bulan 5, tanggal 28 Mei
2015.
Ritual “nyemah laut” dengan kesenian “main laut” pada dasarnya sama, hanya kostum dan
tujuannya yang membedakan. Para pemain musik “nyemah laut” juga pemain kesenian
“main laut” juga. Untuk penari di ritual “nyemah laut” menggunakan topeng dan aksesorisnya
menggambarkan sosok hantu/sosok pengganggu. Topeng-topeng yang dipakai merupakan
kreasi dari para penari sendiri, ada yang terbuat dari kardus, pelepah pohon pinang dan
lainlain. Dan untuk ritual “nyimah laut” ini menggunakan sesaji dan jong/kapal kecil dengan
diberi hiasan sedemikian rupa serta balai/replika rumah kecil. Hal itu merupakan sarat
mutlak untuk memulai ritual “nyimah laut”. Wilayah di Karimata ini alamnya memang masih
angker/masih banyak tempat-tempat yang mistis. Untuk acara “nyimah laut” sendiri
pelaksanaannya harus ijin dahulu dengan kepala desa,dan kalau pun kepala desa tidak bisa
harus diwakilkan dengan staf desa lainnya
Proses pelaksanaan acara ritual ini dimulai dari tanggal 27 mei. Pada tanggal 27 itu sudah
dimulai pembuatan jong(kapal kecil yang nantinya dilarung ke laut) dan balai (semacam
rumah-rumahan kecil untuk tempat sesaji), serta membuat topeng-topeng untuk tarian pada
malam tanggal 28.

Gambar 2.31 Sesaji untuk ritual nyemah laut Sumber : Dokumentasi Peneliti

Komponen utama pelaksanaan ritual ini harus ada Jong dan Balai. Untuk proses
pembuatannya sendiri berbeda tempatnya. Untuk balai dibuat di rumah ketua dukun Pak
Hasan di Tanjung Ru. Proses membuat balai ini dimulai pagi hari sekitar jam 08.00.
pembuatan balai ini dilakukan secara beramai-ramai/gotong royong. Bahan pembuatan balai
ini adalah kayu kecil-kecil yang di susun sedemikian rupa berbentuk segi empat menyerupai
rumah-rumahan kecil. Setelah jadi balainya kemudian diberi hiasan-hiasan yang terbuat dari
janur/daun kelapa yang masih muda. Menurut ketua dukun bahwa hiasan balai harus
terbuat dari janur dan tidak bisa digantikan dengan kertas hias atau aksesoris-aksesoris
lainnya.
Suasana gotong royong dalam membuat balai ramai sekali, yang laki-laki bahu membahu
membuat balai dan yang ibu-ibu membuat dan mempersiapkan sesaji yang akan digunakan
malam nanti. Bentuk sesaji sangat banyak sekali macamnya, diantaranya adalah nasi
puncung tujuh lapis/tujuh warna, daun sirih, pinang, kapur, rokok daun nipah,ketupat dan
masih banyak lagi lainnya.
Angka tujuh merupakan simbol tempat/tanjung yang merupakan lokasi dimana para
penunggu bersemayam.

Gambar 2.32 Proses pembuatan balai dan jong Sumber : Dokumentasi Peneliti
Sedangkan untuk proses membuat Jong dilakukan di Dusun Benteng Jaya di tempatnya
Pak Jabar Pendek, beliau adalah yang nanti memimpin musik dan tarian pada saat ritual
tersebut. Untuk menghias Jong digunakan janur yang sudah dianyam dalam bebagai
bentuk, serta patung-patung yang terbuat dari stereofoam/gabus dibentuk orang-orangan
berjumlah 11. Untuk layar Jong dari kain putih dan warna bendera harus hitam.
Setelah balai dan jong selesai dihias, kemudian dibawa ke tempat pelaksanaan ritual.
Sekitar jam 4 sore harus sudah di letakkan di depan rumah tua bekas kerajaan yang
lokasinya tepat di samping Pustu Padang. Lokasi pelaksanaan ritual ini harus di tempat
tersebut dan dari dulu lokasinya disini. Setelah balai dan jong diletakkan sejajar
berhadapan, persiapan lainnya adalah menyiapkan lampu penerangan.
Sekitar jam ½ 6 sore semua persiapan sudah selesai dan untuk ritual acara “nyimah laut”
nanti dimulai setelah sholat isya’. Setelah malam tiba, banyak sekali warga masyarakat
Padang yang berduyunduyun ingin melihat ritual ini. Acara ritual adat “nyemah laut” ini
dipimpin oleh para dukun yang ada di Padang. Dukun yang memimpin ritual ini dibagi dua,
ada dukun darat dan dukun laut. Dukun darat berjumlah 4 orang, dan dukun laut berjumlah
3 orang. Kedua dukun ini mempunyai tugas masing-masing dan mempunyai tanggung
jawab masing-masing. Selain dukun yang menjadi pelaksana ritual ini, para pemain musik
juga termasuk komponen penting yang harus ada dalam ritual ini, sebab jika tidak ada musik
maka acara ritual ini tidak akan berjalan. Untuk peralatan musik yang digunakan adalah
kendang dan “tetawa”/gong. Persyaratan untuk bisa menjadi pemain musik haruslah berasal
dari keturunan datuk nenek moyang terdahulu yang juga memainkan musik Nyimah Laut ini.
Musik yang dimainkan ini adalah memang tujuannya untuk memanggil makhluk lain
penunggupenunggu Pulau Karimata.
Sebelum acara ritual dimulai ketua dukun meminta ijin dahulu ke perwakilan perangkat desa
dalam kesempatan ini diwakili oleh Tengku Abdul Sukur yang merupakan kasie
Pemerintahan desa Padang, setelah diberi ijin melaksanakan ritual maka ketua dukun Pak
Hasan memberikan instruksi tanda dimulainya ritual ini, segeralah para dukun baik dukun
darat dan dukun laut mempersiapkan sesaji untuk diletakkan di balai dan jong.
Setelah kemenyan mulai dinyalakan dan rapalan jampi-jampi dukun diucapkan itu tanda
acara akan segera dimulai. Kemudian salah satu dukun pak Usuman menjampi jong dengan
menyalakan kemenyan dan mengitari jong 3 kali, setelah itu beliau menepuknepuk bagian
belakang jong, saat itulah musik pengiring mulai dibunyikan. Setelah musik berbunyi pak
Usuman melemparkan beras kuning ke arah jong sambil merapalkan jampi-jampi, mulailah
orangorang menari mengikuti irama musik, yang menari pada ritual ini bebas saja, baik itu
laki-laki dan perempuan boleh saja ikut menari. Mereka menari untuk memuja balai dan
jong.
Sosok yang mereka perankan adalah sosok hantu laut yang menari bergembira mengikuti
alunan musik dan mereka akan menyerbu sesaji yang disediakan untuk dimakannya.
Setelah musik berhenti maka para penari-penari tersebut akan kembali ke tempat semula
menjauhi balai dan jong. Saat waktu tersebut digunakan oleh para dukun untuk menambah
sesaji lagi yang sebelumnya dimakan oleh para peneri-penari tersebut. Musik akan
dimainkan lagi ketika ada instruksi dari ketua dukun, dan para penaripenari tersebut kembali
ke tempat dimana balai dan jong berada. Setelah acara berjalan sesaui rencana dan untuk
malam ini tidak ada yang mengacau/kesurupan, sekitar jam 10 malam acara diakhiri, dan
posisi balai dan jong sudah diletakkan di tempat semula. Acara akan dilanjutkan
keesokharinya.
Acara pagi hari tanggal 28 adalah dimulai pukul 07.00 WIB. Untuk acara pagi ini dibagi
menjadi 2 kelompok, kelompok yang membawa balai ini berkeliling pulau Karimata 1 hari 1
malam, dan kelompok yang kedua membawa jong untuk diletakkan di Tanjung Serunai yang
lokasinya di Dusun Sungai Abon.
kedua kelompok ini sebelum menuju ke sungai untuk membawa balai dan jong mereka main
musik sebentar di depan rumah tua bekas kerajaan, baru bersama-sama menuju sungai
yang bermuara ke laut. Kedua kelompok ini berpisah arah untuk
melaksanakan tugas masing-masing. Kelompok yang membawa jong menuju ke Tanjung
serunai dengan dipimpin oleh dukun Pak Usuman dan dukun Busry. Mereka dengan
berjalan kaki menyusuri sungai yang mengarah ke Tanjung Serunai dengan membawa jong.
Dan untuk kelompok yang membawa balai menyusuri sungai yang bermuara ke laut menuju
ke dermaga tempat kapal bersandar yang akan digunakan untuk berkeliling Pulau. Selama
mereka berjalan sambil membawa balai mereka terus memainkan musik dan akan terus
bermain air, saling menyiram air sesama mereka. Air untuk menyiram adatnya sejak dari
dulu berupa air rebusan ikan asin, air kencing, oli bekas dan kotoran. Istilah mereka “main
kotoran”, maksudnya adalah berbagai macam air kotoran tersebut sebagai simbol untuk
melempar balak/gangguan agar “pengacau” dari bangsa Halimun/makhluk halus tidak
mengganggu masyarakat Padang.
Perahu yang digunakan untuk berkeliling pulau adalah 1 perahu yang berukuran besar,
rombongan ini dipimpin oleh 4 orang dukun yang ikut berkeliling Pulau. Selama berkeliling
musik terus mereka mainkan dan akan terus menari di atas perahu, dan bermain segala
macam kotoran, ada yang dilempar ke laut, aturannya bila ada yang dilemparkan ke laut
untuk mengambil ke atas perahu harus berputar 3 kali putaran terlebih dahulu baru boleh
ditolong untuk naik ke atas perahu. Setelah perahu berangkat dari dermaga Padang, rute
perahu menuju ke dusun Tanjung Ru, untuk singgah di rumah ketua dukun Pak Hasan. ,
maka pimpinan rombongan yang berkeliling laut dalam hal ini diwakili pak Bambang
meminta ijin ke ketua Dukun Pak Hasan untuk melanjutkan perjalanan. setelah ketua dukun
mengijinkan semua penari, pemain musik menuju perahu yang akan digunakan untuk
berkeliling. Lama waktu berkeliling Pulau ini 1 hari satu malam.
Rute selanjutnya setelah singgah di Tanjung Ru adalah menuju ke Tanah Merah. Di lokasi
ini tempat diletakkan balai dan sesaji, serta melepaskan ayam kampung, dari ke 4 dukun
tersebut kemudian melakukan ritual sendiri-sendiri secara bergantian, setelah ritual selesai,
perjalanan dilanjutkan ke Pelumpang. Di desa Pelumpang ini rombongan singgah dan
menginap di desa ini, setelah disambut warga Pelumpang meraka malam harinya akan main
musik dan tarian.
Rute perjalanan besoknya adalah menuju Pulau Karimata Tua, di pulau ini para dukun akan
melakukan ritual persembahan lagi, Perjalanan berikutnya menuju ke Batu Bertongkat, di
tempat ini mereka akan beristirahat sebentar sebelum mereka menuju ke Tanjung Serunai.
Sekitar pukul 3 sore mereka harus sudah berada di Tanjung Serunai untuk acara Pecah
Perang. Acara pelepasan Jong dimulai jam 1 siang, sebelum acara dimulai dukun Pak
Usuman memimpin persiapan sesaji yang akan diletakkan di Jong. Setelah semua sesaji
lengkap diletakkan di Jong, beliau mulai merapal jampi-jampi dan menyalakan kemenyan.
Ritual diakhiri dengan melempar beras kuning ke Jong, dan siap dilepaskan di laut.
Pemimpin ritual lalu memberi instruksi untuk memainkan musik, dan saat itulah Jong
diangkat oleh 2 orang menuju laut, saat itu jong sudah mengambang dan menuju ke tengah
laut.

Gambar 2.34 Prosesi pelepasan jong ke laut Sumber : Dokumentasi Peneliti


Ketika rombongan kelompok yang keliling laut tiba, mereka akan disambut oleh kapal yang
sudah siap di Tanjung Serunai. Setelah rombongan tiba langsung pecah perang. Yang
dimaksud pecah perang ini perang-perangan antara 2 kapal saling berhadapan, mereka
akan berkeliling di depan dermaga sebanyak 3 kali untuk perang tersebut. Dalam pecah
perang mereka menggunakan limau, buah paku dan pinang. Semua jenis buah tersebut
dibuat sarana saling serang diantara kedua kapal tersebut. Berdasarkan penjelasan dukun
yang mendampingi ritual ini ketika pecah perang tersebut bila ada yang terkena lemparan
mereka tidak akan terasa sakit. Makna dari pecah perang adalah sebagai symbol untuk
memerangi hantu laut dan tolak balak.
Setelah pecah perang selesai kemudian kedua kapal melanjutkan perjalanan lagi menuju ke
dermaga Benteng Jaya. Di lokasi ini mereka akan melakukan pecah perang lagi seperti
yang dilakukan di Tanjung Serunai. Setelah pecah perang di Benteng Jaya selesai
perjalanan dilanjutkan ke lokasi terkhir di padang. Saat sampai di Padang mereka
melanjutkan dengan pecah perang lagi, namun bedanya dengan pecah perang sebelumnya
adalah pecah perang ini antara darat dan laut. Orang-orang darat sudah menunggu dengan
segala perlengkapan perang seperti buah pinang, limau, buah paku.

Gambar 2.35 Salah satu acara pada ritual nyemah laut Sumber : Dokumentasi Peneliti
Dalam ritual Nyemah Laut ini terdapat pantangan-pantangan yang harus ditaati oleh semua
masyarakat desa Padang. Jika melanggar pantangan Sangsi akan diterapkan ke semua
orang baik itu penduduk asli Padang maupun dari pendatang. Pantangan berlaku Selama 3
hari pantangan tersebut diberlakukan. Terdapat 3 bentuk pantangan yang harus di patuhi,
diantaranya adalah : 1. Selama Nyemah Laut tidak boleh melakukan aktifitas laut 2. Selama
Nyemah Laut tidak boleh keluar atau masuk Desa Padang 3. Selama Nyemah Laut tidak
boleh memetik tumbuhan/menebang pohon
Sangsi yang diberlakukan ketika ada yang melanggar adalah berupa denda adat yang harus
dibayar. Sangsi adat berupa denda uang dan membuat 1000 ketupat. Pelaksanaan sangsi
adat ini merupakan wewenang dukun. 2.8. Mata Pencaharian Kondisi sosial ekonomi
masyarakat desa Padang adalah hampir mayoritas adalah nelayan. 99% masyarakat di
Padang sini menggantungkan hidup di laut. 1% sisanya ada yang pegawai negeri/guru,
pedagang, tukang kapal,tukang mebel dan berkebun. Untuk menunjang aktifitas ke laut
dalam mencari ikan hampir semua warga desa Padang memiliki perahu baik dalam ukuran
yang besar maupun ukuran kecil.
Pendapatan rata-rata per orang perhari dari hasil laut sekitar 1 juta-an, untuk musim cumi dan
tengiri. Kalau untuk musim-musim sulit ikan biasanya perhari 100-200 ribu per hari. Bulan 5 sampai
bulan 8 ini musim sulit mencari ikan, atau lebih dikenal dengan musim Selatan. Musim selatan ini
ombak sangat besar, tinggi ombak mencapai 5 meter. Boleh dikata musim Selatan ini musim
pacekliknya orang pulau. Selain nelayan tidak ada lagi sampingan pekerjaan lainnya, kalau musim
ombak besar ya tidak ada lagi yang bisa dikerjakan selain membetulkan jaring/bubu. Jumlah perahu
di Padang secara keseluruhan berjumlah 130 perahu. Hal itu termasuk perahu besar dan kecil, rata-
rata setiap kepala keluarga di Padang mempunyai perahu untuk mencari ikan. Kalau di pulau seperti
ini orang yang memepunyai perahu yang standar sudah setara mempunyai mobil.

Biaya untuk membuat perahu sangat besar, kalau ukuran standar saja bisa mencapai 50-70 juta, itu
hanya untuk body perahunya saja belum termasuk mesin dan perlengkapan navigasinya. Untuk
mesin perahu bisa mencapai 30 juta, gambaran secara umum untuk membuat satu perahu biaya
bisa mencapai 100 juta an. Jadi untuk di desa Padang secara keseluruhan untuk menentukan status
sosial seseorang tidak bisa di ukur dari kondisi rumah, memang secara bangunan fisik rumah mereka
sangat sederhana akan tetapi kebanyakan mereka sudah mempunyai perahu sendiri untuk melaut.
Bukannya mereka tidak mau membuat rumah yang lebih baik, akan tetapi biaya transportasi dalam
mengangkut bahan bangunan lebih besar dari biaya pembangunan rumah itu sendiri.
Gambar 2.36 Mata pencaharian masyarakat Desa Padang Sumber : Dokumentasi Peneliti

Dalam mencari ikan/melaut di Padang ini hampir setiap hari dilakukan kecuali hari jum’at. Namun
hal ini bukan merupakan salah satu aturan adat yang mengharuskan setiap jum’at tidak melaut.
Kalau setiap musim cumi mereka setiap hari ke laut.

Selain menjadi nelayan, jenis profesi lain adalah berkebun cengkeh, sahang dan karet. Namun dari
masyarakat Desa Padang yang mempunyai kebun hanya beberapa orang saja. Mereka yang beralih
ke berkebun dulunya juga berprofesi sebagai nelayan. 2.9. Peralatan Peralatan Dapur Jenis
peralatan dapur yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya menggunakan peralatan yang
standar dan umum dipakai oleh kebanyakan warga desa Padang. Dari peralatan yang dipakai
berkaitan dengan kondisi kesehatan lingkungan di rumah.

BAB 3 POTRET DAN DINAMIKA BUDAYA KESEHATAN

Kabupaten Kayong Utara (KKU) merupakan wilayah Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat
(IPKM) 2013 dengan skor 0,4639 rangking nasional 416 dari 497 kabupaten/kota di seluruh
Indonesia dan rangking provinsi 13 dari 14 kabuapten/kota di Provinsi Kalimantan Barat. Indeks
kelompok indikator (negative) Penyakit Tidak Menular (PTM) 0,71601.

Pembahasan selanjutnya adalah konsep sehat sakit, kepercayaan pada dukun, pelayanan kesehatan
medis, upaya kesehatan berbasis masyarakat, pelayanan tradisional, perilaku pencarian pengobatan
(Health seeking behavior) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 3.1 Konsep Sehat Sakit Adat
istiadat suku melayu di Kepulauan Karimata terutama yang hidup di Desa Padang masih terikat oleh
sistem norma dan aturan adat dari leluhur serta keramat. Salah satunya adalah Keramat karimata
tue, dimana tempat tersebut menjadi tujuan utama saat melakukan acara tahunan nyemah (baik
kampong). Tujuannya adalah untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat karimata dengan cara
para dukun laut yang mengelilingi pulau akan singgah di tanah merah, keramat karimata tue dan
batu betongkat. Para dukun laut akan berdoa ditempat tersebut untuk keselamatan dan kesehatan
masyarakat karimata.

Konsep sehat sakit yang ada di masyarakat suku melayu Desa Karimata berdasarkan kategori :

1. Sakit karena kesambet Sakit ini bisa dideteksi oleh dukun dengan membuat ramuan/ ritual
terentu. Dengan bantuan ramuan/ ritual akan diketahui penyebab sakit. Penyebab sakit yang
mereka percaya bahwa penyakitnya akibat dari laut atau darat. Kesambet biaasanya orang
akan mengalami sakit kepala seperti penuturan imam kampong.
2. Sakit karena pantangan Tidur siang akan terjadi kasus penyakit yang tidak bisa dideteksi oleh
medis. Penyakit yang dimaksud seperti badan kuning, pucat dengan nama lokal sampuk
Tidak boleh minum air kelapa selama 3 hari 3.2 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 3.2.1 Hamil
Tradisi perawatan kehamilan dengan melakukan larung jong setiap bulan, pada umur
kehamilan 7 bulan akan dilakukan dengan mandi air bunga 7 macam warna yang dilakukan
oleh dukun beranak. Sedangkan tradisi bebuang5 dilakukan setiap bulan sampai umur
kehamilan 9 bulan menjelang kelahiran. Asal usulnya dilakukan bebuang karena konon
ceritannya penduduk Desa Padang memiliki turunan dari Buaya. Jadi yang akan diberikan
makanan saat bebuang adalah hantu buaya. Menurut kepercayaan mereka kalau tradisi
bebuang tidak dilakukan kadang-kadang anak cacat, saat mau melahirkan susah. Tujuannya
agar aman dalam jika mau melahirkan, keselamatan dan kesehatan Demikian penjelasan pak
AT.

Imunisasi Salah satu program kesehatan ibu dan anak yang ada di Pustu Padang adalah
Posyandu, kegiatannya hanya meliputi penimbangan, pemeriksaan ibu hamil serta pelayanan
kesehatan pada pasien umum.

Penimbangan di Posyandu saat kami datang tidak ada bidan karena mengikuti pra jabatan di
Pontianak. Mantri yang menggantikan tetap melaksanakan pemeriksaan pada bumil dan masyarakat
yang mau berobat. Masyarakat yang berobat lebih memilih obat paten yang dibawa mantri dari
pada obat generik. Pelayanan Imunisasi bayi belum pernah dilakukan. Pelaksanaan imunisasi di Desa
Padang yang tidak berjalan semestinya di benarkan oleh kepala Puskesmas Pelapis. Hal tersebut
diutarakan dalam wawancara saat kami berkunjung ke Puskesmas induk. Berikut kutipan wawancara
yang dimaksud.

“Untuk program imunisasi kami berharap dana BOK ini bisa menyisihkan untuk kegiatan
imunisasi rutin di pustu-pustu yang jauh seperti padang dan betok. Dimana Biaya sekali perjalanan
sewa kapal sekali jalan 5 juta atau 5.5 juta untuk 2015 ini. Kami berharap setidaknya pemerintah
daerah atau pengelola BOK kabupaten bisa menyetujui kalau kami membuat suatu kebijkan suatu
dengan POA . itu dengan pelayanan bisa 2 bulan sekali dengan biaya 5 juta sampai 5 juta setengah jd
dgn biaya ini tentunya kami berharap juga tercapainya pelayanan imunisasi rutin itu untuk daerah
betok dan padang yg selama ini belum terlaksana. Mohon dipertimbangkan, dimana imunisasi, bayi
berhak setiap individu dalam hal ini saya berkeinginan bantuan BOK bisa menyetujui dengan sewa
kapal mungkin 2-3 bulan sekali”. Saat kami berada di Puskesmas, ada juga kegiatan tentara masuk
desa (TMD) yang acaranya sehari sebelum wawancara.

Puskesmas Pelapis. Saat wawancara dengan kepala Puskesmas, Program vaksinasi kita tergantung
kiriman dari kabupaten, jadwal pelayanan imunisasi tidak bisa dijadwal setiap bulannya. Agar vakin
yang kita bawa bisa tetap efektif untuk itu vaksin harus cepat didistribusikan karena penyimpanan
tdk efektif karena disimpan dlm suhu yang tidak stabil. Jarak tempat tinggal ibu yang memiliki bayi
dengan Posyandu itu,ibu tidak semua ibu memiliki kendaraan air ditambah lagi tidak ada sinyal
terutama Posyandu Mangga Harum dan Strawbery.

3.2.3 Hamil dan melahirkan

Gambar 3.2 Ibu hamil yang sedang memeriksakan dirinya di Posyandu.

Ibu hamil yang mendekati persalinan umur 9 bulan dibuat bebuang/ sesajen. Penuturan pak T
sebagai bapak dari 4 putra menjelaskan bahwa.

“Adat besa setiap itu buk setiap mau melahirkan umur kayak terasa sakit perutnya itu langsung
dibuatlah itu. Dibuat oleh dukun laut, dikasi dalam bertih (isi gabah yang sudah disangrai) beras
kuning6, dikasi pisang keling, telu ayam, sirih, kapur diletakkan dalam daun pisang, buat juga jong
(perahu kayu kecil seperti mainan anak-anak). Dibaca-baca kemenyan dirabun (diasapi) ke jong baru
telur dirabun juga. Telu digosokkan ke badan ibu hamil dari sampai ke ujung kaki. Setelah telu
(tanpa r) dipakai menggosok lalu dimasukkan ke jong dirabun 3x baru diputar diatas kepala ibu
hamil”

Ibu melahirkan juga dibuatkan acara potong tali pusat yang dilakukan oleh dukun. Berikut kutipan
wawancara dengan T

“Dukun beranak itu khan ada acara potong tali pusat sudah dikasi dulang (nampan besar) beras
dimasukkan dalam dulang baru alasi pake kain 7 lembar warna terus anak diletakkan dalam dulang.
Kalu anaknya perempuan secara agama Islam diiqamatkan, kalu laki-laki diazankan oleh bapaknya.
Baru itu menyusu sekitar 8 jaman lan setelah lahir. Nak menyusu tu buk air susu warna kuning
dibuang dulu takutnya jadi penyakit buk. kalu air susunya belum keluar pakai jampi buk kata orang
sini, kadang-kadang dukun kadang kita juga. Caranye induk kunyit dipotong baru dibelah macam
model tambah (tanda +) kapur menyatu dengan kunyit. Jampi secara dukun atau kita (pak imam).
Kalu kita pakai Al Fatehah, baca sholawat, baru baca Qulhuallahu ahad 3 kali, Qul auzubirabbinas
1kali Qul auzu birabbil falaqi 1kali anu lanjut Al fatiha 1kali, ayat kursi 3kali. Lalu kunyit yang
menyatu dengan kapur tadi itu dipalangkan ke payudara selama 1-2 hari. Sudah itu air susu ibuknya
banyak keluar buk”.

Setelah beberapa hari tali pusar anak akan terputus/-jatuh, akan dilakukan lagi acara adat agama/-
munajat/-baca doa selamat dan doa tolak bala.

“itu nanti ada airnya tuh imam kampong, bisa air masak atau air biasa diisi dalam ember nanti itu
dimadi dan diminum oleh ibu dan anak sebelumnya dibacakan doa shalawat dan doa tolak bala.
Baca Al Fatehah tuk nabi 1 kali, Qulhuallahu ahad 3kali, Qul auzu birabbil falaq 1kali dan Qul Auzu
birabbin nas 1kali. Al Fatihah 1kali, alif lammim 1kali, baca ayat kursi 1 kali langsung baca doa
selamat dan doa tolak bala selama 3 kali penutup. Panjaaaang buk doanya”.

Kebiasaan masyarakat Desa Padang dengan tradisi tersebut masih sangat kental dengan budaya
Islami.

Adapun pertolongan persalinan yang biasa dilakukan oleh nenek I, bidan kampong jika ada ibu yang
melahirkan, nenek I akan dipanggil kerumah ibu hamil yang mau melahirkan. Nenek I akan datang ke
rumah ibu hamil dengan membawa peralatan seperti minyak urut guna memudahkan ibu
melahirkan. Ramuan minyak urut tersebut akan ditambah minyak kelapa asli jika minyaknya tinggal
sedikit.

Anak dan Balita Pengobatan pada anak dan balita juga biasa dilakukan oleh nenek I, dukun
kampong. Seperti obat anak yang susah menyusu/ bibir pecah-pecah dengan akar tunggal buah
kemunting, akarnya diasah lalu dioleskan pada bibir yang pecah. Penangkal agar anak tidak rewel
dengan memberikan mata setan disimpan di dalam bantal anak tujuannya agar anak tidak sering
menangis.

Kesehatan Anak :

1) Acara potong rambut anak Di Desa Padang memiliki adat yang menurut mereka harus
dipenuhi karena mengikuti sunnah Rasul/nabi, yaitu acara potong rambut. Acara potong
rambutnya cukup ramai karena dilakukan oleh beberapa keluarga yang memiliki anak kecil.
Tidak ada umur pasti yang disebutkan , tapi menurut kami bahwa umur sekitar maksimal 5
tahun atau balita. Ini dengan melihat anak yang datang dan mengikuti acara potong rambut
tersebut
2) Minum Air Gula. Konsumsi susu formula pada anak di Desa Padang selama observasi
terlihat hanya sedikit.
3) Penyakit yang sering dijumpai pada anak Kami sering menjumpai anak yang punya keluhan
gatal-gatal dan bahkan ada yang sudah sampai pada tahap kulit yang sudah meradang dan
bernanah. Seingat kami selama penelitian berlangsung hampir tidak pernah menjumpai
balita yang memiliki kulit yang bebas dari gatal-gatal.

Kebiasaan anak-anak bermain di pasir memungkinkan mereka terkena gatal-gatal atau


peradangan pada kulit mereka biasa menyebut bentol-bentol. Kemungkinan lain adalah kutu bantal,
mereka menyebutnya Kepinding. Menurut pengakuan para ibu-ibu, hampir semua rumah yang ada
di Desa Padang ada kepinding di bantal dan kasur. Seorang ibu kader Tanjung Ru menuturkan bahwa
asal kepinding itu berasal dari kutu kelelawar yang masuk ke rumah dan mengepak-ngepakkan
sayapnya. Penuturan ibu Kader tersebut dibenarkan oleh ibu lainnya yang di Posyandu tersebut.
Namun pengamatan dilapangan, rumahrumah penduduk juga sangat minim ventilasi bahkan
sebagian besar rumah tidak membuka jendela dipagi hari membuat kamar sangat gelap meski
disiang hari yang sangat terik. Kebiasaan menjemur kasur dan bantalpun sangat jarang dilakukan,
menurut ibu-ibu kader meskipun menjemur kasur dan bantal Kepinding tidak akan hilang.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 3.3.1 Persalinan ditolong oleh nakes Tempat persalinan
yang dilakukan oleh ibu bersalin adalah lebih memilih di rumah dari pada ditolong oleh tenaga
kesehatan. Ibu yang memilih persalinan dengan dukun karena merasa lebih nyaman, lebih
diperhatikan. Artinya bahwa jika dukun yang menolong persalinan mereka maka bidan kampong
tersebut yang akan membersihkan semua kotoran termasuk mencuci pakain kotor ibu bersalin.
Setiap hari bidan kampung akan berkunjung ke rumah ibu bersalin. Sedangkan bidan Puskesmas
tidak bisa melakukan hal tersebut seperti mencuci pakaian kotor ibu bersalin.

Memanggil bidan jika sudah mulai mengalami pendarahan. Menurut mereka bahwa kalau
melahirkan menggunakan logam/ gunting jauh lebih sakit daripada sembilu. Selain itu kalau ibu
hamil melahirkan di bidan kampong, mereka akan mendapatkan sembilu yang dipakai dari bidan
kampong memotong tali pusar. Sembilu tersebut dipakai ibu untuk obat anaknya jika sakit atau
sebagai alat untuk mengakurkan anak-anak mereka, Pemakaian sembilu berulang untuk semua
saudara agar anak bias akur dan saling menyayangi. Berikut kutipan dari ibu kader Posyandu Tanjung
Ru.

Memberi ASI Ekslusif Pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif oleh ibu-ibu di Desa Padang belum
sepenuhnya dilakukan. Meskipun ada juga ibu-ibu menganggap bahwa dia sudah memberikan ASI
ekslusif karena sudah memberikan ASI selama 6 bulan-2 tahun. Meski usai melahirkan sampai 2 hari
ada yang memberikan susu formula sambil menunggu ASInya keluar. Mereka menganggap itu masih
ASI ekslusif karena masih memberikan ASI sampai 6 bulan. Meski usai melahirkan sampai 2 hari ada
yang memberikan susu formula sambil menunggu ASInya keluar. Mereka menganggap itu masih ASI
ekslusif karena masih memberikan ASI sampai 6 bulan. Lain lagi dengan pengalaman ibu H 35 tahun
yang memiliki anak 2 orang. Anak pertama diberikan ASI Ekslusif tapi anak kedua tidak diberikan
padahal dia sudah tahu tentang ASI Ekskusif.

Menurut ibu H, masyarakat Desa Padang memiliki pantangan bagi ibu yang sudah melahirkan
seperti tidak boleh makan ikan yang digoreng, digulai dan tidak boleh pake cabe selama 40 hari.
Hanya boleh makan ikan bakar.

Makanan yang harus dimakan adalah sambel kunyit tambah jahe dan garam dibuat seperti sambal
tanpa cabe.
Tanjung Ru, salah satu Posyandu yang ada di Desa Padang sempat kami kunjungi.
Kegiatannya seperti menimbang, pemberian makanan tambahan, pemeriksaan ibu hamil,
pemeriksaan kesehatan Posyandu di Posyandu. Menu makanan tambahan untuk balita dari terdiri
nasi , ikan teri asin, cumi asin, kacang dan kuah. Semua bahan makanan tersebut dicampur jadi satu
dimangkok masing-masing anak.

Adapun Syarat atau ciri air bersih Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air
minum yaitu : 1. Syarat Fisik Menurut azwar (1996) Syarat fisik dari air ialah : Tidak boleh berwarna,
tidak boleh, tidak berasa, tidak boleh berbau, harus jernih dan Suhu sebaiknya dibawah suhu udara,
sejuk (± 250 C) 2. Syarat Kimia Air minum yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan
oleh zat zat kimia dan mineral yang berbahaya bagi kesehatan. Diharapkan zat ataupun bahan kimia
dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, hendaknya harus terdapat dalam kadar yang sewajarnya
dalam sumber air minum tersebut. (Azwar., 1996). 3. Syarat Biologi Air minum tidak boleh
mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) dan bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang
telah ditetukan yaitu 1 coloni/100 ml air. Bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar dan tanah.
Untuk mendensifeksi air minum banyak digunakan kaporit. Harga lebih murah selain itu kaporit
lebih stabil dan dapat disimpan lebih lama dari pada serbuk pengelantang. Pada desinfektan dengan
kaporit, pH air yang didesinfeksikan harus diatur agar desinfeksi dari kaporit dapat maksimal.

Pengolahan air bersih di Desa Padang bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:

1) Membuat sumur serapan


Contohnya : sumur resapan dari sumber air sungai yang ada di Duampanue
Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan,akan disalurkan ke masyarakat.
2) Membuat bak penampungan Dengan system penyaringan pasir lambat Sungai
Contohnya: Diagram proses pengolahan air bersih dengan teknologi saringan pasir
lambat "Up Flow" ganda Biosand
3) Filter Biosand
adalah menggabungkan beberapa filter pasir dan batuan serta karbon aktif yang
diletakkan dengan model lapis demi lapis. Filter batuan dan pasir berfungi untuk
enyaring kotoran air dari makro sampai mikro yang akan mengurangi 9099% dari
pathogen yang ditemukan dalam air. Karbon aktif berfungsi untuk menyaring dan
menghilangkan klorin diantaranya syarat fisik : bau, warna jumlah zat padat terlarut,
rasa, suhu, kekeruhan dan syarat kimia : aluminium, besi, kesadahan, klorida,
mangan, pH, seng, sulfat, tembaga serta ammonia.8 Dari gambar 3.3.4.3 tersebut
sudah pernah dilakukan pada sungai Jl. Kali Jagir Surabaya. Dari Biosand Filter
diharapkan dapat menghilangkan 90-99% dari petogen dalam air. Berikut proses
pengolahan air sungai menjadi air bersih sampai menjadi air minum.

Dari ketiga proses pegolahan air bersih tersebut, biaya yang paling murah adalah pembuatan Sumur
Resapan.

Mencuci tangan pakai sabun Kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan seperti
mencuci tangan pakai sabun belum dipahami. Pengamatan kami saat menyiapkan makanan hanya
dengan mencuci pakai air saja tanpa sabun. Begitu juga dengan tangan kotor dan kuku panjang dan
hitam masih sering kami jumpai.

Menggunakan jamban sehat, Dulu masyarakat Desa Padang belum memandang perlu
adanya jamban. Mengingat di belakang rumah masih ada hutan yang bisa menjadi tempat untuk
buang air besar. Karena sekarang sudah banyak penghuni dan mulai jadi sudah mulai susah untuk
pergi ke hutan.

Menurut Ibu H, Beliau mengatakan bahwa pembangunan WC dimulai saat akan ada

kunjungan dari mahasiswa Universitas Indonesia. Beberapa rumah di Desa Padang mendapat
bantuan untuk pembuatan jamban. Menurut ibu H bahwa ada beberapa rumah yang mendapat
bantuan pembuatan WC dari Bupati Kabupaten Kayong Utara.

Rumah yang belum memiliki WC adalah rumah milik bapak T. Pak T membenarkan bahwa di
rumahnya juga belum ada WC.

Memberantas jentik Pemberantasan jentik nyamuk di Desa Padang tidak terlihat selama 40
hari kami dilokasi penelitian. Menurut data dari Puskesmas Pelapis, cakupan rumah bebas jentik
untuk Desa Padang 86.09%. namun jika dilihat dipenampungan rumah-rumah milik warga, kami
menemukan penampungan mereka terdapat jentik nyamuk yang sangat banyak. Sebagian juga bak
mandi mereka tidak memiliki lubang pembuangan air jika bak akan dibersihkan. Kasus ini juga terjadi
di beberapa tempat termasuk tempat pelayanan kesehatan milik pemerintah. Bak mandi di kamar
mandi tidak ada kran pembuangan air serta tidak di keramik, sementara dinding kamar mandi
dipenuhi keramik setinggi 1.5m. ini menyulitkan jika ingin menguras bak karena tidak memiliki keran
penutup.

Menurut pak AT (35 tahun), Pemberantasan jentik seperti semprot dan abate pernah dilakukan
tahun 2012 dari Dinas Kesehatan kayong Utara.

“Pernah buk semprot pakai racun putih cap tengkorak di semprot di rumah-rumah sampai ke dalam
sungai tuh buk belakang rumah p kades. Kemarin (2012) ada juga tuh buk dikasi obat supaya jentik
nyamuk hilang dari kesehatan juga kayong tuh”.

Pengalaman masyarakat yang terkena penyakit menular Malaria:

a) Penyakit Malaria dan demam berdarah adalah bahwa nyamuk bisa menyebabkan malaria
dan demam berdarah. Katanya kalau terkena malaria bisa fatal akibatnya dan bisa
meninggal. Malaria Pengobatan pertama yang dilakukan jika masyarakat Desa Padang
mengalami keluhan demam atau tidak enak badan adalah dengan menggunakan obat
tradisional dan dukun. Masyarakat mengenal malaria dengan bahasa lokal “kura” atau
demam tinggi sampai menggigil. Jika menggunakan ramuan, biasanya masyarakat
menggunakan akar kura atau tanaman obat lainnya diantaranya.
Seorang ibu kader Posyandu Tanjung Ru bercerita pengalamannya saat anaknya sakit
malaria dan harus dirujuk ke Pontianak.
Berikut kutipannya:
“malaria tuh bu sekitar bulan sebelas atau duabelas itu malaria tuh semua tuh. Kena semua.
Kalau ada fisiknya yang kuat ndak kena, kalau memang fisik yang tidak anu ituh khan ndak
kuat khan kena itu bu tidak bisa ndak kena, nggigil. Dulu anak saya bu sampai bawa ke
Pontianak bu anu malaria dua bulan lebih disini ndk sembuh sembuh bawa berangkat
Pontianak ke Dokter ahli khan. Barulah (sembuh). Disini enak obat-obatnya tuh, bukan obat
yang gimana gituh. Obat genrik khan buk namanya. (tertawa). Kadang kadang cuma itu
parasetamol, anu obat batuk vitamin..masalahnya ngandalkan obat dr itu pun biasa hr ini
sembuh besok tuh ….. dari ini pustu khan mengharapkan obat itu khan ndk bisa juga”
Pengobatan dari daun-daunan dan akar-akar dari hutan juga dialami oleh penduduk yang
lain. Seperti pengalaman Pak A menceritakan pengalamannya sebagai penderita malaria, pak A kena
malaria di tahun 2014 ber 3 dengan ke 2 anaknya.

“obat disini obat alam bukan obat dokter, obat kura itulah. Sekarang dah taulah kalau obat
sendiri seperti patawali, sira cara pengolahan ditumbuk , direbus airnya 1 ceret, sampai mendidih
dan berubah warna airnya. Seduhan yang dibuat sekali minum”

Bagi penderita malaria yang belum sembuh dari malaria ada pantangan jika seseorang sakit malaria,
menurut ibu S (37 Tahun) :

“tidak boleh makan nasi yang sudah sejuk misal dimasak sore makan besok pagi, nasi goring, air
kelapa, asam asam/jeruk,budu seperti yang berbau/ kuat baunya juga itu nangka, cempedak, durian
asam kwini. Kalau ndk itu bu demam akan berbalik/ udah sembuh-sembuh bisa balik lagi. Sekitar 2
minggu setelah sembuh”

BAB 4 DARAH TINGGI BUDAK PULAU

Penyakit Tidak Menular (PTM) Faktor risiko penyakit tidak menular adalah suatu kondisi yang secara
potensial berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit tidak menular pada seseorang atau
kelompok tertentu.

Faktor risiko penyakit tidak menular dibedakan menjadi 2 kategori :

1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah: umur, jenis kelamin dan penyakit keturunan
(genetik).
2. Faktor risiko yang dapat diubah antara lain :
a) Faktor risiko perilaku: merokok, diet rendah serat, konsumsi garam berlebih, kurang
aktifitas fisik, konsumsi alcohol dan stress.
b) Faktor risiko lingkungan : polusi udara, jalan raya dan kendaraan yang tidak layak jalan,
infrastruktur yang tidak mendukung untuk pengendalian PTM serta stress sosial.
c) Faktor risiko fisiologis: obesitas, gangguan metabolisme kolesterol dan tekanan darah
tinggi.

Jika faktor risiko PTM yang dapat diubah tidak dikendalikan maka secara alami penyakit akan
berjalan menjadi fase akhir PTM seperti penyakit jantung koroner, Stroke, Diabetes Melitus,
penyakit paru Obstruktif kronik (PPOK), kanker, asma, gangguan akibat kecelakaan dan tindak
kekerasan.

Deteksi dini dengan menemukan adanya faktor fisiologis sebelum menjadi fase akhir seperti
: obesitas, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak darah tinggi, benjolan payudara, lesi
prakanker. Tulisan ini akan fokus ke tekanan darah tinggi karena lokasi penelitian kami di Desa
Padang, tekanan darah tinggi menjadi urutan ke 2 setelah Common cold.

10 Penyakit Terbanyak di Desa Padang Tahun 2014 :

No Jenis Penyakit Jumlah 1 Commond Cold 289, 2 Hipertensi 189, 3 Dermatitis 155, 4 Gastritis 134, 5
Anemia 113, 6 Malaria 89, 7 Asma Bronkiale 71, 8 Artritis 65, 9 Febris 50, 10 Diare 41 Sumber : Data
Pustu Padang 2015.
1. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan Darah Tinggi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah sistolik > 140mmHg dan tekanan diastolik > 90mmHg11. Tekanan darah
tinggi berarti ada tekanan tinggi di dalam pembuluh darah arteri. Arteri merupakan
pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan dan organ tubuh.
Jadi, darah tinggi bukanlah tekanan emosi yang berlebihan meskipun kondisi ini bisa
memicu kenaikan tekanan darah. Pada penelitian ini kami menggunakan istilah tekanan
darah tinggi karena data diambil dari Pustu di Desa Padang dengan petugas perawat dan
bidan. Sementara penentuan diagnosis Tekanan darah tinggi hanya boleh dilakukan oleh
seorang dokter.
Pemilihan informan berdasarkan data dari petugas Pustu dari pengukuran tekanan darah >
140mmHg/ 90mmHg.
Data WHO menyebutkan, dari setengah penderita tekanan darah tinggi yang diketahui
hanya seperempatnya (25%) yang mempunyai resiko.

WHO menggolongkan tekanan darah tinggi berdasarkan usia, yaitu:

a. Kelompok usia 20-29 tahun, tekanan darah >150/90 mm Hg


b. Kelompok usia 30-64 tahun, tekanan darah 160/95 mm Hg
c. Kelompok usia >65 tahun, tekanan darah >170/95 mm Hg

Adapun jenis tekanan darah tinggi dikelompokkan dalam 2 kategori :

a. Primer : tekanan darah tinggi yang belum dikatahui penyebabnya dengan jelas. Faktor yang
diduga turut berperan adalah bertambahnya umur, stress psikologis dan genetik. Sekitar
90% penderita tekanan darah tinggi diperkirakan masuk kategori primer.
b. Sekunder : tekanan darah tinggi yang sudah diketahui penyebabnya dengan pasti seperti
ginjal tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, terganggunya keseimbangan hormon
yang menjadi faktor pengatur tekanan darah tinggi.

Faktor risiko tekanan darah tinggi dibedakan menjadi 2 kelompok :

1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi (tidak dapat dirubah)


a. Umur Umur mempengaruhi terjadinya tekanan darah tinggi, risiko terkena
hipertensi menjadi lebih besar dengan bertambahnya usia. Hasil Riskesdas 2007
menunjukkan prevalensi mencapai 55% diumur >55 tahun. Pada usia lanjut tekanan
darah tinggi yang ditemukan hanya berupa kenaikan tekanan darah sistolik atau
hipertensi sistolik terisolasi (HST).
b. Jenis kelamin Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya tekanan darah tinggi, pada
pria mempunyai risiko sekitar 2,3 kali lebih banyak mengalami peningkatan tekanan
darah sistolik dibandingkan dengan perempuan14 diduga karena pria memiliki gaya
hidup yang cenndrung meningkatkan tekanan darah. Namun memasuki menopause,
prevalensi tekanan darah pada perempuan meningkat. Hasil Riskesdas 2007
prevalensi tekanan darah tinggi pada perempuan sedikit lebih tinggi dibanding pria.
c. Keturunan (genetik) Riwayat keluarga dekat yang menderita tekanan darah tinggi
(faktor keturunan) salah satu faktor risiko. Faktor genetik juga berhubungan dengan
metabolism pengaturan garam dan renin membrane sel.
2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi (dapat dirubah)
Perilaku tidak sehat dari penderita tekanan darah tinggi yang menjadi faktor risiko seperti
kegemukanan, merokok, kurang aktifitas fisik, konsumsi garam berlebih, dislipidemia,
konsumsi alkohol berlebih serta psikososial dan stress.
a. Kegemukan (obesitas) Kegemukan (obesitas) adalah persentase abnormalitas lemak
yang dinyatakan dalam indeks massa tubuh (IMT) atau body mass indeks (BMI) yaitu
perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat dalam meter (Kaplan
dan Stamler, 1991).

Berat badan dan IMT berkorelasi langsung dengan tekanan darah terutama tekanan
darah diatolik.

Risiko relatif (RR) untuk menderita tekanan darah tinggi pada orang gemuk 5 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan seorang berat badan normal. Sedangkan penderita
tekanan darah tinggi ditemukan sekitar 20-33% memiliki berat badan lebih
(overweight).

Upaya pengendalian faktor risiko PTM pada kegemukan disarankan mengikuti diet
untuk menurunkan berat badan dengan mengurangi makanan makanan yang tinggi
kalori seperti lemak, gula, tepung-tepungan dan bahan sejenis lainnya.
Diet yang disarankan : 1. Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang 2.
Kurangi makanan sumber energy tinggi 3. Kurangi makanan yang berminyak,
berlemak, atau bersantan 4. Kurangi konsumsi gula atau makanan yang manis 5.
Makan banyak sayuran dan buah-buahan 6. Hindari minuman beralkohol karena
merupakan sumber kalori dan berpotensi menimbulkan gangguan kasehatan.

Gejala dan tanda-tanda Tekanan Darah Tinggi :

a. Sakit kepala j. Telinga berdengung


b. Kelelahan k. Sulit tidur
c. Mual dan muntah l. Rasa berat ditengkuk
d. Sesak nafas
e. Nafas pendek (terengah-engah)
f. Gelisah
g. Pandanga mejadi kabur
h. Mata berkunang-kunang
i. Mudah marah

Upaya pengendalian tekanan darah tinggi :

a. Berhenti merokok, berhenti merokok memang sangatlah tidak mudah bagi seorang pria
yang sudah kecanduan dan sudah menjadi kebiaasaan bagi mereka. Namun hal tersebut bisa
di upayakan apabila seseorang tersebut ingin benar- benar berhenti merokok. Upaya
berhenti merokok bisa di lakukan beberapa cara diantaranya : memberikan motivasi yang
kuat dukungan dari keluarga, masyarakat/ lingkungan seperti ; Konseling, Pemberian obat-
obatan (pengganti nikotin atau anti depresi), Dukungan psikologis untuk mengubah perilaku
merokok, Mengikutsertakan pendamping (keluarga/ teman dekat) dari pasien Data 5. Agar
dapat memberikan dukungan yang berkesinambungan).
b. Selalu aktifitas fisik serta kemampuan tubuh termasuk kemampuan seksual dan jasmani.
Aktifitas yang dimaksud adalah aktifitas yang terstruktur dan terencana dengan tujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani. Seperti: jalan kaki, jogging, sit-up/push-up, peregangan,
senam aerobic, bersepeda.
c. Kurangi makanan yang di asin kan atau makanan yang menggunakan garam yang dalam
jumlah banyak sebab mengkonsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan
cairan dalam tubuh karena menarik cairan sel agar tidak dikeluarkan yang akan
meningkatkan volume dan tekanan darah. Sekitar 60% kasus hipertensi primer terjadi
respon penurunan tekanan darah dengan mengurangi asupan garam.
d. Dislipidemia Kelainan metabolisme lemak dengan peningkatan kadar kolesterol total,
trigliserida, kolesterol LDL, penurunan kolesterol HDL dalam darah. kolesterol berperan
penting terjadinya aterosklerosis yang dapat mengakibatkan peningkatan tahanan perifer
pembuluh darah mengakibatkan tekanan darah meningkat
e. Konsumsi Alkohol berlebih, Pengaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah telah
dibuktikan namun Mekanismenya belum jelas. Diperkirakan peningkatan kadar kortisol,
peningkatan volume sel darah merah dan peningkatan kekentalan darah berperan dalam
menaikkan tekanan tekanan darah. Hubungan antara tekanan darah dan asupan alkohol
sudah dibuktikan dengan beberapa penelitian didapatkan bahwa efek terhadap tekanan
darah baru Nampak setelah mengkonsumsi 2-3 gelas alkohol ukuran standar.
f. Psikososial dan Stress adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya interaksi antara
individu dengan lingkungannya yang mendorong seseorang untuk mempersepsikan adanya
perbedaan antara tuntutan situasi dan sumber daya (biologis, psikologis dan sosial) yang ada
pada diri seseorang15. Peningkatan tekanan darah akan lebih menonjol pada individu yang
mempunyai kecenderungan stress emosional tinggi (Pinzon,1999).
Pengendalian stress dapat dilakukan dengan mengelola stress dengan baik diantaranya : 1.
Rencana masa depan lebih baik 2. Hidarkan membuat beberapa perubahan besar 3.
Terimalah diri kita bagaimana adanya 4. Terimalah lingkungan bagaimana adanya 5. Berbuat
sesuai kemampuan dan minat 6. Buatlah sesuatu yang bijaksana 7. Berfikirlah secara positif
8. Bicarakan persoalan dengan orang yang tepat 9. Peliharalah kesehatan kita sakit dan letih
menyebabkan kurang mampu bekerja atau berfikir dengan baik 10. Binalah persahabatan
11. Luangkan waktu untuk diri kita 12. Lakukan relaksasi.

Diet pada tekanan darah tinggi

Tujuan diet pada tekanan darah tinggi dengan pengaturan makanan untuk menurunkan atau
mempertahankan tekanan darah sehingga mencapai batas normal, mencegah dan menghilangkan
penimbunan garam, dengan cara :

a. Batasi makanan sumber natrium seperti margarine, garam dapur, soda kue, pengawet
daging, pengawet buah.
b. Batasi makanan asin dan diawetkan dengan garam
c. Bahan makanan yang dibolehkan
d. Cukup makan sayur dan buah-buahan.

Saran Dan Tindak Lanjut Bila pengukuran faktor risiko tekanan darah tinggi

Kriteria rujukan >140/90 diharapkan mendapat konseling seperti:

a. Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh garam atau melebihi 2000mg
natrium/sodium perhari)
b. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olah raga 30 menit perhari minimal
5x/minggu)
c. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
d. Diet sehat dengan kalori seimbang
e. Mempertahankan berat badan ideal
f. Menghindari minum alkohol berlebihan

Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi :

a. a. Hindari penggunaan garam dapur, baik untuk penyedap masakan atau dimakan langsung,
b. Hindari bahan makanan yang diawetkan menggunakan garam dapur,
c. Hindari pemakain garam (NaCl) pada pengolahan ikan Asin, Budu dan Bekasam atau
pengasinan makanan lainnya dengan mengganti abu pelepah pisang yang mengandung
MgCl2dan KCl.
d. Hindari makanan yang diolah dengan menggunakan bahan tambahan atau penyedap rasa,
e. Batasi penggunaan penyedap rasa untuk menambah kelezatan makanan. Sebagai gantinya,
gunakan bumbu–bumbu segar agar cita rasa makanan lebih enak,
f. Hindari penggunaan baking soda atau obat – obatan yang mengandung sodium,
g. Batasi minuman bersoda seperti soft drink,
h. Kurangi konsumsi kafein dan alkohol,
i. Kurangi konsumsi bahan makanan yang mengandung kolesterol tinggi,
j. Perbanyak konsumsi buah – buahan dan sayuran segar yang kaya kandungan kalium. Kalium
ini bersifat diuretik sehingga kelebiha n garam bisa dikeluarkan dari tubuh,
k. Perbanyak minum air putih agar kelebihan garam dapat larut dan terbuang bersama urine

Makanan yang paling sering dijumpai saat makan sehari-hari di Desa Padang adalah ikan asin,
Budu dan Bekasam. Dimana pengolahan pengasinan dengan menggunakan garam (NaCl) dapat
memicu meningkatkan tekanan darah tinggi. Berikut beberapa jenis makanan yang sering dijumpai
di Desa Padang adalah : 4.2.1 Ikan Asin

Ikan Asin mengandung energi sebesar 193 kkal, protein 42 gram, kalsium 200 miligram, fosfor 300
miligram dan zat besi16.

Tahap pengolahan ikan asin adalah penyiangan, pencucian, penggaraman dan penjemuran.
Dengan demikian ini akan mempengaruhi mutu ikan asin. Metode penggaraman di Desa Padang
adalah penggaraman kering dan basah dan ini yang umum dilakukan disemua tempat. Pengeringan
dilakukan dengan pengeringan alami yang biasa dilakukan adalah diatas anyaman bamboo yang
letaknya agak tinggi dari permukaan tanah atau tikar yang digelar diatas pasir. Batas kadar air yang
diperlukan untuk ikan asin adalah 30-40%17.

Banyak orang berfikir orang yang makan nasi hanya menggunakan lauk ikan asin dan sambal terasi
adalah orang yang berasal dari kalangan orang yang tidak mampu atau berkekurangan. Ternyata
pendapat itu salah besar, semua orang bisa menikmati kelezatan dari rasa ikan asin tersebut.
Kelezatan yang didapatkan akan melupakan akibat yang ditimbulkan. Lelucon yang sering diucapkan
saat dimeja makan bahwa ”jangan membicarakan penyakit (kolesterol, Tekanan darah, diabetes) di
meja makan”.

Kandungan NaCl pada garam tidak dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi, tentu
akan mengurangi selera makannya yang akan terasa hambar dan kurang sedap. Untuk membantu
para penderita tekanan darah tinggi dianjurkan mengkonsumsi garam rendah NaCl dengan
komposisi tertentu dari NaCl, MgCl2 dan KCl sehingga para penderita tekanan darah tinggi bisa juga
menikmati makanan rasa asin. Dengan demikian garam MgCl2 dan KCl dapat juga dimanfaatkan
untuk pengawetan makanan seperti pengawetan Ikan kering.

Ikan asin selain harganya yang terjangkau dan mudah didapat ternyata dapat di konsumsi tanpa
memandang umur, mulai dari anakanak, orang dewasa, hingga orang tua dapat merasakan kelezatan
ikan asin.

Banyak orang berfikir orang yang makan nasi hanya menggunakan lauk ikan asin dan sambal terasi
adalah orang yang berasal dari kalangan orang yang tidak mampu atau berkekurangan. Ternyata
pendapat itu salah besar, semua orang bisa menikmati kelezatan dari rasa ikan asin tersebut.
Kelezatan yang didapatkan akan melupakan akibat yang ditimbulkan. Lelucon yang sering diucapkan
saat dimeja makan bahwa ”jangan membicarakan penyakit (kolesterol, Tekanan darah, diabetes) di
meja makan”.

Jika dilihat dari banyaknya hasil laut berupa ikan segar seharusnya masyarakat akan menikmati ikan
segar setiap hari. Namun kenyataannya masyarakat hanya lebih sering menikmati ikan kering, Budu
dan Bekasam.

Selain ikan asin, masyarakat di desa padang juga mengkonsumsi Budu. Budu adalah salah
satu makanan khas masyarakat desa Padang. Budu terbuat dari ikan teri segar dibersihkan dulu lalu
ditambah garam kemudian dimasukkan dalam karung, dikeringkan airnya lalu dihimpit dengan kayu
atau benda berat. Sekitar 8-10 jam, teri dalam karung dibuka lalu dimasukkan dalam botol.

Nilai gizi dari bahan utama pembuatan Budu sangat bernilai gizi tinggi jika dikonsumsi dengan kadar
natrium yang sesuai dengan angka kecukupan gizi. Teri merupakan sumber protein dan kaya akan
kalsium yang memiliki kadar kalsium yang tinggi sehingga bisa digunakan untuk mensubstitusi telur,
susu dan daging. Walaupun bisa mensubstitusi susu, ikan teri tidak mudah diserap oleh tubuh. Ikan
teri dikonsumsi sekalian dengan tulangnya, ikan teri ini banyak mengandung fosfor. Fosfor berguna
untuk kesehatan gigi dan tulang. Jika demikian, teri pun baik jika dikonsumsi oleh ibu hamil karena
kandungan fosfornya dibutuhkan bagi tumbuh kembang janin. Namun ikan teri asin dapat
menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu hamil. Oleh karena itu ibu hamil harus
mempertimbangkan hal-hal seperti jangan mengkonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak.

Adapun makanan khas di desapadang selanjutnya adalah Bekasam, Bekasam itu merupakan
makanan yang berasal dari Kima yang cangkangnya sudah diambil. Kima itu sendiri adalah hewan
yang bertugas menyaring air. Dengan adanya Kima di perairan menandakan bahwa tidak ada bahan
pencemar. Kima menyedot air dengan membuka cangkangnya, menyaringnya lalu membuangnya.
Aktifitas ini, secara langsung berperan penting dalam membersihkan air laut dari populasi
mikroorganisme yang berlebihan. Dengan demikian, air laut menjadi lebih sehat dan keseimbangan
ekosistem pun lebih terjaga.

Di wilayah Indonesia timur, daging/otot kima yang dikeringkan, ipercaya sebagai afrodisiak
yang mampu meningkatkan vitalitas kaum Adam. Di pulau-pulau terpencil nusantara, masyarakat
mengumpulkan kima hidup di tempat tertentu sebagai bahan makanan cadangan, saat musim
ombak besar tiba. Begitu halnya dengan masyarakat Padang, mereka membuat Bekasam makanan
cadangan bila musim selatan tiba. Makanan bekasam dan budu bisa bertahan 2-3 bulan selama
setiap kali buka botol harus ditutup rapat kembali. Makanan ini sangat berguna pada musim selatan,
dimana para nelayan tidak bisa melaut sama sekali.

Pada masa lalu Cangkang kima raksasa menjadi bahan baku pembuatan teraso/ubin yang
berkualitas tinggi juga dibuat menjadi cangkir, asbak, vas bunga dan barang-barang perhiasan
lainnya. Ada juga Kima menghasilkan mutiara berukuran besar yang mahal harganya.Meski begitu,
status konservasi kima menurut para ahli melaporkan bahwa populasi dari beberapa jenis kima di
alam, terus menurun akibat eksploitasi yang berlebihan. Tridacna crocea Kima kunia, Lubang,
Tridacna derasa Kima selatan, Tridacna gigas Kima raksasa, Tridacna maxima Kima kecil Tridacna
squamosa Kima sisik, Kima seruling adalah beberapa jenis kima yang semakin jarang ditemukan.

Menurut PP. No 7. Tahun 1999, sebagian besar jenis kima, dinyatakan sebagai biota laut
yang dilindungi Undang-Undang.20 4.2.4 Garam Garam adalah senyawa atau ion positif basa dengan
ion negative asam seperti Natrium Clorida (NaCl), ammonium chloride dan natrium asetat. Garam
sangat penting bagi kehidupan manusia dan hewan dalam jumlah kecil dan berbahaya jika
berlebihan. Rasa garam (asin) merupakan sifat dasar manusia. Garamlah yang menyebabkan laut
terasa asin. Garam berfungsi penyedap makanan pembangkit nafsu makan dan merangsang
konsumsi.21 Selain dapat dugunakan sebagai penyedap makanan dan kosmetik juga dapat
mengawetkan ikan karena dapat menyerap air yang terkandung dalam ikan sehingga ikan tidak
membusuk.

Kekurangan garam beryodium dapat menyebabkan penyakit gondok dan gigi berlubang namun
kelebihan garam dapat menyebabkan darah tinggi. Komposisi kimia dalam garam dibutuhkan dalam
bidang medis, pertanian dan pembuatan makanan.

Pada zaman dahulu harga garam sangat mahal yang membuat sebuah Negara membayar tentaranya
dengan garam. Dasar tersebut nama “gaji” dalam bahasa inggeris “salary” berasal dari bahasa latin
berarti “garam”. Garam jaman dulu berbentuk batu dan bumbu paling tua yang digunakan manusia
merupakan penggerak ekonomi dan sebagai mata uang dengan sistem barter.

Kebiasaan minum kopi pada masyarakat Padang dengan minum kopi setiap saat merupakan
hal yang biasa. Hampir setiap ada tempat berkumpul akan ada juga yang minum kopi dan merokok.
Ada juga yang setiap jam mereka harus minum kopi. Sepertinya sudah merupakan peraturan tidak
tertulis bahwa dimana ada orang berkumpul maka disitu akan ada yang merokok dan minum kopi.

Dalam membuat kopi padang yang berasal dari Ketapang, mereka mengolah sendiri, katanya
kopinya memiliki nilai dengan rasa khas tersendiri, dibutuhkan kopi dengan tingkat kehalusan
tersendiri. Ini karena biji kopi dari Kabupaten Ketapang dibuat dan diolah sendiri oleh masyarakat
Padang. Pengolahan masih tradisional dengan menggoreng sangrai sampai hitam lalu ditumbuk
sampai halus.

Meski kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat
berkontribusi jantung berdebar, tekanan darah tinggi, susah tidur dan masalah kesehatan lainnya.
Kafein juga dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil. Untuk mencegah efek negatif
dari kpi dengan mengurangi asupan kafein, atau beralih ke kopi tanpa kafein dengan selalu
mengkonsumsi dua gelas air setiap satu cangkir kopi yang diminum. Ini dapat meminimalkan efek
bahaya dari kafein.

Budaya Lain Yang Berpotensi Menyebabkan Darah Tinggi Budaya Nyemah, Ruwahan, Gunting
rambut, pesta pernikahan, Sunatan anak meskipun tidak tiap hari namun cukup berpengaruh dalam
pola makan masyarakat Desa Padang. Dari semua adat dan kebiasaan tersebut hampir dipastikan
menu yang disajikan hampir sama. Dengan demikian pola makan yang ada akan berpotensi
menyebabkan tekanan darah tinggi. 4.4 Penanganan Tekanan Darah Tinggi 4.4.1 Subsitusi garam
menjadi Abu pelepah kelapa sebagai pengasinan makanan Abu pelepah kelapa adalah hasil dari
pembakaran pelepah Kelapa. Biasanya abunya kurang dimanfaatkan selain abu gosok. Manfaat lain
dari abu pelepah kelapa adalah untuk mengasinkan telur sebagai pengganti garam dapur.

Anda mungkin juga menyukai