Anda di halaman 1dari 12

Dosen Pengampu : Harni, SST., M.Tr.

Keb
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan

MASSASE PERINEUM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

SURYANTI (PBD21.244)
SUWARTI ANWAR (PBD21.245)
WAODE ALNA (PBD21.246)
WAODE INANG SRILESTARI (PBD21.247)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


STIKES PELITA IBU KENDARI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT Karena atas limpahan rahmatnyalah sehingga makalah
Asuhan Kebidanan Kehamilan yang berjudul “Massase Perineum” dapat terselesaikan
dengan tepat waktu, sebagai penyusun kami juga mengirim salam dan shalawat atas
junjungan Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini tentunya masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, baik dari
pembahasan maupun isi di dalamnya untuk itu kami sebagai penyusun sangat mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca. Penulis juga berharap agar pembaca dapat mempelajari dan
memahami dengan mudah makalah yang telah dibuat ini.
Kami sebagai penulis juga berharap melalui saran dan kritik para pembaca untuk kedepannya
agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Kendari, 17 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………..…………..………………………….………i

DAFTAR ISI…………………………………..……………………………….........………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………….…………………..…………………………...…..1

B.      Rumusan Masalah………….………..……..…………………………….......….……..1

C.      Tujuan ……………………………………….......…….……………………………….2

BAB II  PEMBAHASAN

A. Pengertian Masase perineum.....................................................................................…..3

B. Manfaat Masase perineum..............................................................................................3


C. Cara melakukan Masase perineum.................................................................................4

D. Pelaksanaan Masase perineum.......................................................................................5


E. Indikasi dan Kontraindikasi Masase perineum...............................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………..……………..….....…...….7

B.      Saran………………………………………………………………………….…….….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada proses persalinan, organ reproduksi wanita khususnya perineum akan 
mengalami peregangan. Proses peregangan ini lah yang tak lepas dariterjadinya robek
an atau disebut ruptur perineum. Perineum dapat robek ketikamelahirkan atau secara s
engaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi atauepisiotomi.
Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktupersalinan dan te
rjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan ber
ikutnya. Robekan perineum disebabkan oleh faktor ibu(paritas, jarak kelahiran dan be
rat badan bayi), pimpinan persalinan yang salah,riwayat persalinan, ekstraksivakum,
trauma alat dan episiotomi 
 (Wiknjosastro,2005).Robekan pada saat melahirkan pervaginam merupakan kejadian 
umumdikalangan wanita. Dalam studi, dimana penggunakan episiotomi dibatasi, ting
katrobekan spontan saat melahirkan berkisaran 44-79% (Soong dan Barnes2005;Hom
er et al. 2007). Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan yangpertama kali mela
hirkan kemungkinan untuk mengalami robekan lebih besar.Sebanyak 85% wanita mel
ahirkan pervaginam dapat mengalami rupturperineum. Salah satu ketakutan yang seri
ng dirasakan oleh ibu hamil terutama
trimester III adalah takut robek dan dijahit. Terutama pada ibu yang pernah
mengalaminya, hal ini bisa menjadikan trauma baginya saat menghadapi prosespersali
nannya nanti. Juga bekas dari robekan perineum ini dapat berpengaruhpada rasa sakit 
saat berhubungan (dispereunia) dengan pasangan.Salah satu cara mengurangi ruptur p
erineum adalah dengan melakukan pemijatan perineum atau disebut
massage perineum. Massage Perineum yaitu teknik memijat perineum saat hamil
atau beberapa minggu sebelum melahirkanuntuk meningkatkan kesehatan, aliran 
darah dan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah 
kejadian robekan perineum maupun episiotomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Masase Perineum?
2. Apa saja manfaat Massage perineum?
3. Bagaimana cara melakukan Massage Perineum?
4. Kapan Pelaksanaan Massase Perineum dilakukan?
5. Apa saja indikasi dan kontraindikasi Massase perineum?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari apa itu Massase Perineum
2. Untuk mengetahui dan mempelajari manfaat Massase Perineum
3. Untuk mengetahui dan mempelajari cara melakukan Massase Perineum
4. Untuk mengetahui dan mempelajari kapan pelaksanaan Massase Perineum
dilakukan
5. Untuk mengetahui dan mempelajari indikasi dan kontraindikasi Massase
perineum
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Massase perineum


Massase perineum adalah pijatan yang dilakukan di area perineum untuk
meningkatkan fleksibilitas perineum sehingga dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya robekan saat persalinan. Penelitian yang dilakukan oleh Cochrane Review
tahun 2013 merekomendasikan dilakukannya perineum massage di trimester ketiga
untuk mengurangi cidera pada perineum dan otot dasar panggul. Selain itu, sebegian
besar wanita mengatakan bahwa perineum massage dapat membantu mereka untuk
terhubung dengan tubuhnya dengan cara yang tidak seksual dan tidak berhubungan
dengan pergi ke toilet. Beberapa wanita juga mengatakan bahwa perineum massage
dapat membuat mereka merasa familiar dengan sensasi teregangnya perineum dan
dapat sangat membantu untuk menghadapi fase mengejan saat proses persalinan.
Pijat perineum tergolong aman untuk kondisi kehamilan sehat atau berisiko
rendah. Namun, bukan berarti semua ibu hamil bisa menjalani dan melakukan pijat
perineum. Pijatan ini tidak disarankan untuk dilakukan bagi ibu hamil yang menderita
perdarahan vagina, herpes di organ intim, atau memiliki luka di vagina dan
perineumnya.
Rasa tidak nyaman dan nyeri mungkin akan dirasakan saat pertama kali
melakukan pijat perineum. Akan tetapi, lama kelamaan rasa tidak nyaman tersebut
akan berkurang jika pijatan perineum dilakukan secara rutin setiap hari selama
beberapa minggu hingga menjelang persalinan.

B. Manfaat Massase perineum


Beberapa manfaat dari Massase Perineum yaitu:
1. Mencegah adanya robekan perineum saat proses persalinan
2. Dapat dilakukan sebagai sarana untuk lebih terhubung dengan tubuh.
3. Teknik ini digunakan untuk mempersiapkan perineum agar dapat lebih
flexibel saat proses persalinan.
4. Teknik ini bukan hanya membantu mempersiapkan jaringan perineum, namun
juga membantu untuk mempelajari sensasi saat proses persalinan, terutama
saat kepala janin keluar (crowning) dan bagaimana cara untuk
5. mengontrol sensasi tersebut. Dengan demikian, dapat menjadi lebih rileks
dalam menghadapi proses persalinan nanti.
6. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat
proses penyembuhan setelah melahirkan.
7. Membantu ibu untuk menjadi lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal
Toucher atau yang lebih dikenal dengan istilah VT);
8. Mengurangi resiko diperlukannya episiotomi atau dirobeknya perineum dalam
proses persalinan untuk meningkatkan elastisitas perineum.

Manfaat pijat perineum secara teratur dapat membantu ibu mengendurkan otot dasar
panggulnya yang akan sangat membantu selama persalinan berlangsung.

C. Cara Melakukan Massase Perineum


Pijat perineum tidak membutuhkan alat khusus dan mudah dilakukan. Bumil hanya
perlu meluangkan waktu sekitar 5 menit setiap harinya untuk melakukan pijat
perineum. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
1. Sebelum Bumil mulai melakukan pijatan, cucilah tangan terlebih dahulu.
Pastikan pula kuku jari Bumil sudah dipotong dan tidak terlalu panjang agar
tidak melukai perineum ketika dipijat.
2. Pilih posisi yang paling nyaman. Bumil bisa melakukan pijat perineum dengan
posisi duduk, berbaring, atau berdiri dengan meletakkan satu kaki di kursi.
Bumil juga bisa menambahkan kompres air hangat untuk membantu
merelaksasi otot perineum.
3. Oleskan jari dengan minyak yang lembut untuk kulit, seperti minyak vitamin
E, baby oil, atau minyak zaitun, kemudian posisikan jari jempol sekitar 2–3
cm di dalam vagina. Jika minyak urut tersebut tidak tersedia, Bumil bisa
menggunakan pelumas kondom berbahan dasar air.
4. Dengan jari tersebut, tekan bagian dalam vagina dengan lembut ke arah dubur
dan bagian samping vagina. Awalnya, Bumil mungkin akan merasakan sensasi
kesemutan dan sedikit nyeri. Namun, jika sudah terbiasa melakukannya, rasa
nyeri tersebut akan berkurang ketika pijat perineum dilakukan.
5. Lakukan gerakan ini selama 2 menit, tapi jika terasa sangat nyeri atau tidak
nyaman, segera hentikan.
6. Setelah itu, lakukan pijatan lembut membentuk huruf U pada area vagina
bagian bawah. Cukup lakukan gerakan ini selama 1 menit. Jika sudah mulai
terbiasa dengan pijatan perineum, Bumil bisa melakukannya hingga 5 menit.

Pijat perineum dapat membantu proses persalinan menjadi lebih lancar dan


dierapkan sembari melakukan teknik pernapasan dalam. Pijat di area kewanitaan
ini sebenarnya tidak sakit. Meski begitu, mungkin akan merasa ada sedikit
tekanan saat melakukan pijat di beberapa minggu pertama.

Sebaiknya hindari pijat di area kewanitaan bila memiliki herpes vagina dan infeksi
vagina, penting untuk memahami bahwa pijat yang satu ini mungkin tidak selalu
memberikan manfaat yang sama untuk semua ibu yang melakukannya.

Terkadang, ibu bisa saja tetap mengalami robekan saat melahirkan atau nyeri
setelah melahirkan tergantung dari kondisi yang dialaminya, itu sebabnya,
pastikan mengonsultasikan terlebih dahulu mengenai segala kemungkinan saat
proses melahirkan tiba nantinya.

D. Pelaksanaaan Massase perineum

Pijat perineum biasanya dilakukan ibu hamil pada trimester ketiga atau masa akhir
kehamilan. Menurut American Pregnancy Association, pijat perineum dapat
dilakukan secara teratur sejak 3-4 minggu terakhir kehamilan atau sebelum
melahirkan atau sekitar usia kehamilan 34 minggu. Pijatan di area intim wanita ini
bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan, sendiri maupun dengan bantuan dari pasangan
(suami) dan disarankan pada ibu primigravida atau ibu yang hamil untuk pertama
kalinya. Buat jadwal rutinitas mingguan untuk melakukan pijat, misalnya selama atau
setelah mandi, melakukan pijat ketika sedang mandi maupun setelah mandi bisa
menjadi saat yang tepat karena pembuluh darah di area antara vagina dan anus sudah
melebar, hal ini membuat area perineum menjadi lebih lembut dan nyaman untuk
dipijat. Dengan begitu, akan terpengaruh dan merasa lebih rileks.

Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai 
dilakukan sejak enam minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan 5-6 
kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang
persalinan, pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
1. Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
2. Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.
3. Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketubanmulai k
eluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.

E. Indikasi Dan Kontraindikasi Massase perineum

1. Indikasi
o Pemijatan perineum lebih baik dilakukan pada wanita hamil dengan umurmak
simal sekitar 30 tahun.
o Pada ibu primigravida, karena jaringan di vagina lebih padat dibanding
multigravida.
o Pada perineum yang kaku,
Perineum yang kaku dapat menghambat persalinan Kala II yangmeningkatkan 
resiko kematian bayi dan menyebabkan kerusakan jalan lahir yang luas. Perine
um kaku adalah tidak elastisnya struktur
sekitarnya yang menempati pintu bawah panggul di sebalah anterior dibatasiol
eh simpisis pubis, disebelah posterior oleh OS cogcigis. Keadaan demikiandap
at dijumpai pada primigravida yang umurnya lebih dari 35 tahun yanglazim di
sebut primitua. Dengan adanya perineum kaku maka robekan sewaktukepala l
ahir tidak dapat dihindarkan.
o Perempuan yang pernah dilakukan episiotomi.
Jika sampai terjadi rupture perineum, pemijatan perineum dapatmempercepat 
proses penyembuhan perineum. Penelitian yang diterbitkan diAmerika Journal 
Obstetrician and Gynecology menyimpulkan bahwapemijatan perineum selam
a kehamilan dapat melindungi fungsi perineumpaling tidak dalam 3 bulan pasc
amelahirkan. The Cochrane Reviewmerekomendasikan bahwa pemijatan perin
eum ini harus selalu dijelaskanpada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntu
ngan dari pemijatan perineumini. Pemijatan perineum ini sangat aman dan tida
k berbahaya

2. Kontraindikasi

 Pada wanita yang belum melakukan hubungan seks.
 Ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi saluran kemih,i
nfeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontaklangsu
ng dan memperparah penyebaran infeksi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, 
elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul, juga meningkatkan elastisitas 
perineum sehingga melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh. Pijat perineum 
mempunyai manfaat utamanya yaitudapat mengurangi robekan perineum. Sebaiknya 
pijat perineum inidilakukan pada wanita hamil dengan usia kehamilan 34-35 minggu, 
wanitahamil yang mempunyai perineum yang kaku, dan diutamakan bagiprimigravida
. Selain dilakukan dengan tangan sendiri, pemijatan ini dapatdilakukan oleh tenaga ke
sehatan atau pasangan. Pemijatan ini tidakdilakukan oleh wanita yang mempunyai pe
nyakit herpes atau infeksi didaerah vagina atau saluran kencing. Juga tidak boleh dila
kukan kepadawanita yang belum pernah melakukan seksual

B. Saran
Sebagai mahasiswa kebidanan yang akan menjadi bidan profesional disarankan agar
mempelajari dan dapat memberikan edukasi pada ibu hamil untuk melakukan
Massage perineum dengan benar untuk mencegah terjadinya robekan perineum pada
saat persalinan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bidankita.com/perineum-massage-pijatan-pencegah-robekan/

https://www.alodokter.com/pijat-perineum-berguna-melancarkan-proses-melahirkan

https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/pijat-perineum-mencegah-vagina-robek-saat-
melahirkan/

https://www.academia.edu/35964299/MASSAGE_PERINEUM_PADA_KEHAMILAN

Anda mungkin juga menyukai