INSTALASI FARMASI
RSU VINA ESTETICA
BAB I
PENDAHULUAN
HASIL PEMANTAUAN
12
10
1 Dispensing Error
8
2 Administration Error
6
4 3 Obat Kosong
2
0
Dilihat dari gambaran pada diagram batang di atas, secara konsisten dari bulan kebulan
terlihat bahwa Obat Kosong Depo, Administration Error serta dispensing error merupakan
insiden yang paling sering dilaporkan. Dari insiden Administration Error dan Dispensing error,
sub insiden yang paling sering dilaporkan adalah masalah mengenai pelabelan obat. Adapun
pelabelan obat yang dimaksud adalah pelabelan untuk obat yang termasuk kedalam kategori
obat LASA atau high alert, sedangkan label untuk identitas pasien sebagian besar sudah terisi
dengan lengkap.
Nama insiden dan jenis atau katagori insiden medikasi di RSU Vina Estetica periode
Januari – Desember 2021 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Tipe Medikasi Berdasarkan Nama, Jenis dan Insiden Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Bulan Januari – Desember 2021
Dispensing Error 0 1 0 0 0 1
Prescription Error 0 0 0 0 0 0
Administration Error 0 2 0 0 0 2
Reaksi efek
0 0 0 0 0 0
Samping Obat
Obat Bekas Pakai
Tidak Tertutup 0 0 0 0 0 0
Parafilm
Obat Kosong Depo 77 0 0 0 0 77
Salah Penempatan
0 0 0 0 0 0
Obat
Obat Kemoterapi
0 0 0 0 0 0
Bocor
Total
77 3 0 0 0 80
Tabel diatas menunjukkan berdasarkan tingkat keparahan insiden atau jenis insiden tipe
medikasi terbanyak pada bulan Januari - Desember 2021 adalah Kondisi Potensial Cedera
(KPC) sebanyak 15 insiden dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) sebanyak 3 insiden.
BAB III
PEMBAHASAN
Data yang telah diperoleh dari hasil pemantauan dilakukan penapisan dengan Risk Grading
Matrix oleh Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 2
di bawah ini.
Tabel 2. Tipe Medikasi Terbanyak Berdasarkan akibat cedera Insiden dan grading Insiden
Keselamatan Pasien Rumah Sakit Bulan Januari - Desember 2021
Berdasarkan data diatas dapat diperoleh gambaran bahwa tipe insiden medikasi
berdasarkan akibat cedera insiden terdapat 18 insiden yang tidak menyebabkan cedera,
dan tidak ada insiden yang berdampak minor, moderate dan berdampak kematian. Dari
hasil penelusuran, ditemukannya obat tanpa label identitas antara lain disebabkan oleh
etiket obat kosong, obat paket yang pasiennya belum diketahui identitasnya, kedisiplinan
pegawai dalam mengikuti SPO (terutama dalam memberi label LASA dan highalert), dan
kedisiplinan pegawai dalam mengisi kembali untuk obat-obat yang kosong. Oleh Karena itu
di Instalasi Farmasi dilakukan upaya peningkatan mutu melalui proses Pelatihan dengan
mengangkat tema berkaitan dengan sub kejadian “Pelabelan Obat Oleh Farmasi Sesuai
Ketentuan”.
BAB IV
PENUTUP
Telah ditetapkan sebagai upaya perbaikan akan dilakukan proses Pelatihan pada sub
insiden “Pelabelan Obat Oleh Farmasi Sesuai Ketentuan dan Kepedulian akan ketersediaan
Obat ”. Diharapkan upaya ini dapat meningkatkan kepatuhan pelabelan identitas obat
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan ketersediaan obat pada saran farmasi
yang ada, pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien