Keselamatan pasien merupakan sebuah system yang membuat asuhan pasien lebih
aman. Sistem tersebut terdiri dari asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan suatu tindakan yang seharusnya
diambil. Insiden keselamatan pasien merupakan setiap kejadian yang tidak disengaja dan
kondisi yang mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
Sistem pelaporan insiden di desain untuk memperoleh informasi tentang keselamatan
pasien yang dapat digunakan bagi pembelajaran organisasi dan individu. Pelaporan insiden
keselamatan pasien yang baik mampu mendukung upaya dalam melakukan identifikasi risiko
pada insiden yang berpotensi menyebabkan ancaman keselamatan pasien.
Dalam pelaksanaan kegiatan pelaporan insiden di Rumah Sakit Umum Bunga Melati
dilakukan perlaporan setiap kejadian. Waktu yang digunakan adalah laporan setiap kejadian
dikumpulkan dari setiap unit/instalasi kerja.
BAB III
KEGIATAN DAN CARA MENGUMPULKAN DATA
1. Mengumpulkan Data
a. Kejadian Tidak Diharapkan, analisis trend atau variasi yang tidak diinginkan
b. Pengelolaan Risiko Insiden Keselamatan Pasien
c. RCA KTD
d. RCA Kesalahan Dalam Penyerahan Obat
2. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu
3. Melakukan penyampaian pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-masing
bagian/unit dilakukan setiap bulan menyusun program perbaikan mutu dengan teknik
PDSA oleh penanggungjawab pengumpul data indikator mutu RS dilaporkan pada saat
rapat tri wulan.
4. Melakukan pembandingan data dengan rumah sakit lainnya
5. Menyusun laporan hasil pemantauan dan supervise indikator mutu dan keselamatan
pasien RS setiap 3 (tiga) bulan
6. Pencatatan dilakukan oleh petugas pengumpul data, kemudian direkapitulasi dan analisa
oleh penanggungjawab pengumpul data.
7. Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis kemudian akan
dilaporkan kepada direktur setiap 3 bulan sekali dalam rapat evaluasi triwulan
8. Profil Indikator Kejadian Tidak diharapkan
1. Angka Semua Kesalahan Obat Yang Signifikan, Jika Sesuai Dan Sebagaimana di
Definisikan Oleh Rumah Sakit, DiAnalisis
Pelaporan adanya kejadian Serius akibat efek samping obat dilakukan oleh petugas
ruangan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan. Pengumpulan data kejadian
Serius akibat efek samping obat dilakukan setiap akhir bulan oleh Kepala Ruangan.
Berdasarkan data yang kami kumpulkan mulai bulan Oktober sampai Desember 2019
didapatkan data sebagai berikut :
Tabel : Jumlah Angka Semua Kesalahan Obat Yang Signifikan Oktober sampai Desember
2019
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
STANDAR 0 0 0
CAPAIAN 0 0 0
Grafik : Jumlah Semua Kesalahan Obat Yang Signifikan bulan Oktober sampai Desember
2019
Dari data di atas menunjukan bahwa pada bulan Oktober sampai Desember tidak terdapat
Kejadian Kesalahan Pengobatan (Medication Error) di Rumah Sakit Umum Bunga Melati
Lhokseumawe.
Cara Perhitungan :
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐊𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐃𝐢𝐬𝐩𝐞𝐧𝐬𝐢𝐧𝐠 𝐎𝐛𝐚𝐭 𝐎𝐥𝐞𝐡 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐅𝐚𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧
𝒇= x 100%
𝐒𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐨𝐫𝐝𝐞𝐫 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐞𝐬𝐞𝐩 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧 𝐏𝐚𝐝𝐚 𝐁𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭
2. Analisa
Analisa
Pada keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa insiden semua kesalahan pengobatan
(medication error), dianalisis pada bulan Oktober November dan Desember 2019, tidak
ada laporan insiden.
Tindak lanjut
1. Tetap melaksanakan analisis kepatuhan terhadap SPO pemberian obat
2. Melaksanakan 7 benar dalam pemberian obat
3. Melakukan supervisi pelaksanaan pelayanan medis terkait kejadian Insiden kesalahan
pemberian obat
4. mengupayakan untuk mempertahankan standar yang sudah tercapai