Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI RESIKO

PENGELOLAAN ALAT MEDIS

IDENTIFIKASI RESIKO PENGELOLAAN ALAT MEDIS


Identifikasi dilakukan pada sumber risiko, area dampak risiko, penyebabnya dan potensi
akibatnya. Teknik Identifikasi yang digunakan, disesuaikan dengan kemampuan, sasaran,
dan jenis risiko yang dihadapi. Alat identifikasi yang digunakan dalam rencana induk ini
adalah dengan Brainstorming atau curah pendapat antara manajer dan pengawas program
serta pihak lain dalam internal rumah sakit yang terkait.
Identifikasi risiko pengelolaan peralatan medis antara lain sebagai berikut :
1. Tersengat arus listrik dari alat
2. Paparan radiasi panas dari alat
3. Paparan radiasi sinar X
4. Hasil pengukuran alat tidak akurat
5. Kegagalan sistem alat saat digunakan

Analisa Risiko Pengelolaan Peralatan Medis


Tujuan analisis risiko adalah melakukan analisis dampak dan kemungkinan semua risiko
yang dapat menghambat tercapainya sasaran pengelolaan alat medis dan menyediakan data
untuk membantu langkah evaluasi dan mitigasi risiko. Analisis risiko mencakup
pertimbangan dan mengkombinasikan estimasi terhadap consequence dan likelihood
didalam konteks untuk mengambil tindakan pengendalian.
Adapun analisa risiko yang digunakan dalam rencana induk/program ini adalah
analisa kuantitatif dengan melakukan skoring atas probabilias kejadian dan nilai dampak
atau konsekuensi yang mungkin timbul jika risiko benar-benar terjadi.

Probability/ Dampak/ Skor


No Jenis Risiko
Likelihood Consequences Risiko
1. Tersengat arus listrik dari alat 1 4 4
2. Paparan radiasi panas dari alat 1 3 3
3. Paparan radiasi sinar X 1 4 4
4. Paparan residu gas anestesi 1 3 3
5. Hasil pengukuran alat tidak akurat 2 4 8
6. Kegagalan sistem alat saat digunakan 1 5 5
Keterangan :

1. Kriteria Likelihood

2. Kriteria Consequences
Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring dengan hasil sebagai
berikut:

No Jenis Resiko Skor Penanggung Tindak Lanjut


Resik Jawab
o
1. Tersengat arus 4 Supervisor - Tidak perlu penanganan
listrik dari alat khusus
- Pemantauan periodik
untuk memastikan sejak
dini risiko tidak terjadi
2. Paparan 3 Supervisor - Tidak perlu penanganan
radiasi panas khusus
dari alat
- Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi

3 Paparan 4 Supervisor - Tidak perlu penanganan


radiasi sinar X khusus
- Pemantauan periodik
untuk memastikan sejak
dini risiko tidak terjadi
- Perlunya koordinasi antar
lintas sektoral untuk
fungsi
4. Paparan residu 3 Supervisor - Tidak perlu penanganan
gas anestesi khusus
- Pemantauan periodik
untuk memastikan sejak
dini risiko tidak terjadi
- Perlunya koordinasi antar
lintas sektoral
5. Hasil 8 Supervisor - Tidak perlu penanganan
pengukuran khusus
alat tidak - Pemantauan periodik
akurat untuk memastikan sejak
dini risiko tidak terjadi
- Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi dan
penanganan.
6. Kegagalan 5 Supervisor - Tidak perlu penanganan
sistem alat khusus
saat digunakan - Pemantauan periodik
untuk memastikan sejak
dini risiko tidak terjadi
- Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi dan
penanganan.

Mitigasi/Pengelolaan Risiko
Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko
meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko,
memperkirakan risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan
mengimplementasikan rencana perlakuan risiko.
Risiko yang akan dilakukan mitigas/pengelolaan risiko hanya difokuskan pada kriteria
risiko medium dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
No Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan
Pencegahan Penanganan
1 Paparan radiasi Menyusun prosedur - adanya petugas yang
sinar X terkait keselamatan dalam kompeten sebagai
pelayanan radiologi PPR/Petugas Proteksi Radiasi

- Supervisi kepatuhan
terhadap prosedur
keselamatan kerja di
radiologi

- Mengukur secara periodik


besarnya radiasi yang
terpapar pada petugas

- Memberikan makanan
tambahan bagi peugas
untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.

- Melakukan kalibrasi/uji
kelayakan terhadap
peralatan medik yang dapat

2. Paparan residu Menyusun kebijakan dan memancarkan radiasi


- Memasang peralatan
gas anestesi prosedur khusus terkait penunjang sebagai penyedot
pemberian sedasi moderat gas buang anestesi
dan dalam - Melakukan kalibrasi/uji
kelayakan mesin
anestesi.
- Menangani keluhan petugas
yang terkait paparan residu
gas anestesi dengan

3. Hasil Menyusun kebijakan dan pemeriksaan kesehatan.


- Melakukan kalibrasi alat ukur
pengukuran alat prosedur untuk setahun sekali pada orang atau
tidak akurat menstandarisasi proses lembaga yang kompeten.
pemeriksaan pasien yang - Untuk alat ukur penunjang
menggunakan alat ukur. diagnostik seperti peralatan
laboratorium, dilakukan
pemantapan mutu internal
dan eksternal (PMI/PME)
untuk mendeteksi adanya
simpangan hasil.
4. Kegagalan Menyusun kebijakan dan - Melakukan KSO/kerjasama
sistem alat saat prosedur untuk operasional untuk alat medik
digunakan standarisasi prose yang mahal dan bersifat vital
pelayanan yang sehingga jika ada kegagalan
menggunakan alat fungsi dapat diganti tanpa
termasuk standarisasi merugikan RS secara finansial.
pemeliharaan rutin. - Melakukan penetapan
spesifikasi alat yang
disesuaikan dengan kondisi
RS sebelum dilakukan
KSO/pembelian.
- Melakukan uji fungsi
harian secara rutin oleh
unit tempat alat berada.
- Menetapkan sistem recall
untuk alat yang rusak dan
membahayakan jika masih
dipakai.
- Menetapkan respon time
saat alat dilaporkan rusak
sampai petgas datang untuk
melakukan perbaikan.

Pelaporan Insiden dan Pelaporan Program


Jika terjadi suatu insiden yang terkait dengan resiko-resiko diatas maka alur pelaporan
insidennya adalah menganut alur pelaporan K3 yaitu mengacu kepada SK Direktur Utama
Nomor 1314/SK.3.2/VII/2015 tentang PEMBERLAKUAAN SISTEM PENCATATAN,
PENGUMPULAN DAN PELAPORAN KEJADIAN SERTA PENANGGULANGAN
KASUS AKIBAT KECELAKAAN, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEBAKARAN
DAN BENCANA

Monitoring dan Review insiden dan kegiatan


Monitoring dan review insinden dan kegiatan dilakukan oleh Tim K3 sesuai dengan besar
kecilnya risiko, monitoring dan review insinden juga melibatkan unit-unit terkait

Edukasi staf
Edukasi staf tentang risk register bertujuan untuk penyiapan Kompetensi staf dalam
partisipasinya untuk mencegah dan manangani risiko. Unit Kerja penanggung jawab dapat
bekerjasama dengan Unit Diklat untuk melakukan pelatihan internal/eksternal kepada para
pengambil keputusan/pemilik risiko dan staf. Hal ini dimaksudkan agar para pengambil
keputusan dan staf memiliki pemahaman yang sama tentang manajemen risiko

Anda mungkin juga menyukai