Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,

KEBUDAYAAN DAN TEKNOLOGI


PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN
ELEKTRONIKA

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
MODUL 4 (EMPAT)
JUDUL TRANSISTOR

NAMA : MUHAMMAD AKBAR


NIM : F1E221046
KELOMPOK : 2 (DUA)
TANGGAL : 29/11/2022
PRAKTIKUM
REKAN KERJA : 1. ANDYRAN SAPUTRA LASE (F1E221002)
2. TAHAYASIN RAMADHAN (F1E221004)
3. M.ZIDAN BUDIMAN (F1E221024)
4. ISHA TRIANANDA (F1E221048)
5. FRELY AGUSTIAN (F1E221054)
6. SUKEISIH (F1E221062)

DOSEN PENGAMPU : MARDIAN PESLINOF,S.Si,M.Si


DASRINAL TESSAL, S.T, M.T

ASISTEN : IKLI DARZA SAPUTRA (M1A119001)


KOURY ADTIA PRATOMO (M1A119016)
ANGGA RIYAN TRIO SAPUTRA (M1A119022)
M. BAHRUL MUTTAQIN (M1A119027)
MUHAMMAD ALDO YOFI (M1A119037)

LABORATORIUM ELEKTRONIKA, ROBOTIKA DAN OTOMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2022
MODUL 4 TRANSISTOR

MUHAMMAD AKBAR (F1E221046)


Tanggal Percobaan: 29/11/2022
TEP131 – PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Program Studi Teknik Elektro Universitas Jambi

TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan transistor bipolar dan transistor unipolar


2. Jelaskan istilah common basis, common collector, common emiter
3. Jelaskan prinsip kerja rangkaian Schmitt trigger

JAWABAN

1) Transistor Bipolar merupakan salah satu transistor yang membutuhkan


perpindahan muatan pembawanya berupa elektron pada kutub negatif guna
mengisi kekurangan elektron pada kutub positif. Jenis transistor yang satu ini
sering disebut sebagai BJT (Bipolar Junction Transistor). Transistor unipolar
adalah salah satu transistor yang memiliki satu sambungan kutub, yang terbagi
menjadi dua yaitu FET ( Field Effect Transistor) memiliki JFET kanal P dan N,dan
mosfet memiliki kanal P dan N.fungsinya membuat chanel JFET menjadi sebuah
versi solid state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah diode antara
grid dan katode. Keduannya bekerja di depletion mode dan juga memiliki impedansi
input yang tinggi dan menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.

2) Penguat basis atau common base (CB) adalah hubungan yang kaki basis-nya
diground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output. Pada
hubungan common base, sinyal input dimasukan ke emitor dan sinyal outputnya
diambil dari kolektor, sedangkan kaki basisnya di-ground-kan. Oleh karena itu,
common base juga sering disebut dengan istilah “grounded base”. Common base ini
menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal input dan sinyal output namun
tidak menghasilkan penguatan pada arus, jadi jarang digunakan.

Common collector (CC) atau kolektor bersama memiliki sifat dan fungsi yang
berlawan dengan common base (basis bersama). Pada common base menghasilkan
penguatan tegangan tanpa memperkuat arus, maka common collector ini memiliki

Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi | 1


MODUL 4 TRANSISTOR

MUHAMMAD AKBAR (F1E221046)


Tanggal Percobaan: 29/11/2022
TEP131 – PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
Program Studi Teknik Elektro Universitas Jambi

fungsi yang dapat menghasilkan penguatan arus namun tidak menghasilkan


penguatan tegangan. Pada hubungan common collector, input diumpankan ke
basis transistor sedangkan outputnya diperoleh dari emitor transistor sedangkan
kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output.
Common collector ini sering disebut dengan pengikut emitor (emitter follower)
karena tegangan sinyal output pada emitor sama dengan tegangan input basis.

Common emitter (CE) atau emitor bersama merupakan hubungan transistor yang
paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan
tegangan dan arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan hubungan transistor
dengan common emitter ini menghasilkan penguatan tegangan dan arus antara
sinyal input dan sinyal output. Common emitter adalah hubungan transistor
dimana kaki emitor transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk
input dan output. Pada hubungan common emitter ini, sinyal input dimasukan ke
basis dan sinyal output-nya diperoleh dari kaki kolektor.

3) Chmitt trigger menggunakan dua input level tegangan ambang batas (threshold)
yang berbeda, yaitu ambang batas atas dan bawah. Hal ini supaya dapat
menghindari noise pada sinyal input, dan agar mendapatkan square wave
(gelombang persegi) yang baik. Histeresis merupakan gambaran dari sistem dua
ambang batas tersebut.

Laporan Praktikum – Teknik Elektro Universitas Jambi | 2

Anda mungkin juga menyukai