Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH DASAR RANGKAIAN ELEKTRONIKA

“TRANSITOR DAN EFEK MEDAN”

OLEH :
I MADE EDI SANJAYA
220010114
PRODI : SISTEM KOMPUTER

JURUSAN SISTEM KOMPUTER S1


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS ITB STIKOM BALI
2023

i.
MAKALAH
AGAR MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI DAN
UNTUK MENGETAHUI DAN MEMAHAMI JENIS TRANSITOR
DAN EFEK
MEDAN
OLEH :
I MADE EDI SANJAYA
220010114

Transistor efek medan (Field Effect Transistor/FET) adalah jenis komponen


semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat dan pengalih sinyal dalam
rangkaian elektronik. Dalam memahami dan mengetahui jenis-jenistransis tor
efek medan, Transistor efek medan bekerja berdasarkan prinsip pengen dalian
arus listrik dengan medan listrik yang dihasilkan oleh tegangan inpu t Ada tiga
jenis transistor efek medan yang umum: Junction Field Effek Trans itor (JFET),
Metal-Oxide-Semiconductor Field Effect Transistor (MOSFET), dan Insulated
Gate Bipolar Transistor (IGBT).

pemahaman yang baik tentang jenis-jenis transistor efek medan memberikan


fondasi yang kuat dalam merancang, menganalisis, dan mengoperasikan
rangkaian elektronik. Ini memberikan kemampuan untuk mengoptimalkan
kinerja sistem dan memfasilitasi pengembangan teknologi yang lebih maju.

Jika terjadi masalah dalam rangkaian yang menggunakan transistor efek


medan, pemahaman tentang jenis-jenis transistor tersebut dapat membantu
dalam proses troubleshooting. Anda dapat menganalisis karakteristik
transistor yang digunakan dan memeriksa apakah transistor tersebut bekerja
dengan benar atau mengalami kegagalan. Hal ini memudahkan dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan lebih efisien.

Keyword : pengertian, fungsi, pemahaman, identifikasi


DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN……………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang
Masalah…….....…………………………………………………....1
1.2 Rumusan
Masalah...…………………………………………………………………...1
1.3
Tujuan………………………………………………………………………………….........2
1.4
Manfaat…………………..………………………………………………………............2
BAB II
PEMBAHASAN...…………………………/………………………………………….3
2.1 Definisi Field Effect Transitor atau Transistor efek medan
FET.........................................................................................................
3
2.2 Karakteristik
FET………………………………………………………….....................................…….3
2.3 Jenis Jenis

FET…………………………………………………………………....................................
4
2.4 Pengertian

JFET………………………………………………………….................................……....
4
2.5Tipe Juntion FET
JFET…………………………………………..........................................……….....5
2.6 Penggunaan atau Pengaplikasian
JFET...........................................................................……………...............
7
2.7 Kekurangan dan Kelebihan
JFET…….........................................................………………………………………
7 2.8 Pengertian
MOSFET....................................………………………………………………………….
9
2.9 Tipe
MOSFET......................………………………………………………………………………0
2.10 Pengurangan atau Pengaplikasian
MOSFET...................................................................……………………………
2
2.11Kelebihan dan Kekurangan
MOSFET………....................................................................……...............
3
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………...15
3.1
KESIMPULAN....…………………………………………………………..........15
3.2 SARAN
......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalan

Transistor Efek Medan (Field-Effect Transistor/FET) adalah


jenis transistor yang menggunakan medan listrik untuk mengendalikan
arus listrik. Dalam kategori transistor Efek Medan, terdapat dua jenis
yang paling umum digunakan, yaitu Junction Field-Effect Transistor
(JFET) dan Metal-Oxide-Semiconductor Field-Effect Transistor
(MOSFET).

Perkembangan teknologi transistor: Dalam beberapa dekade


terakhir, perkembangan transistor sangat pesat. Meskipun transistor
bipolar masih digunakan secara luas, transistor efek medan seperti
JFET (Junction Field-Effect Transistor) dan MOSFET
(MetalOxideSemiconductor Field-Effect Transistor) telah menjadi
pilihan utama dalam berbagai aplikasi elektronik. Latar belakang
masalah ini dapat menyoroti mengapa JFET dan MOSFET menjadi
sangat penting dalam perkembangan teknologi elektronik modern.

Karakteristik JFET dan MOSFET: Dalam rangka memahami


transistor efek medan JFET dan MOSFET, penting untuk mempelajari
karakteristik dan prinsip kerja masing-masing tipe transistor tersebut.
Masalah latar belakang ini dapat menjelaskan perbedaan utama antara
JFET dan MOSFET, termasuk struktur fisik, mode operasi, efisiensi,
kebocoran arus, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masaah

1. Apa Pengertian transistor Efek Medan JFET dan MOSFET?

2. Bagaimana Karakteristik Dari transistor Efek Medan JFET dan


MOSFET?

3. Bagaimana cara Pengaplikasian Dari transistor Efek Medan JFET


dan MOSFET?

4. Apa kelebihan dan kelemahan masing-masing transistor Efek


Medan JFET dan MOSFET

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian transistor Efek Medan JFET dan MOSFET

2. Mengetahui Karakteristik Dari transistor Efek Medan JFET dan


MOSFET

3. Mengetahui cara Pengaplikasian Dari transistor Efek Medan JFET


dan MOSFET

4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari transistor JFET dan


MOSFET

1.4 Manfaat
1. Efisiensi: Transistor Efek Medan (FET) memiliki keunggulan
dalam hal efisiensi daya
2. Kecepatan Tinggi: FET memiliki waktu respons yang cepat
3. Impedansi Input yang Tinggi: FET memiliki impedansi input
yang sangat tinggi
4. Stabilitas Termal: FET memiliki stabilitas termal yang baik
5. Keuntungan Tegangan yang Tinggi: FET dapat memberikan gain
tegangan yang tinggi
6. Tegangan Operasi yang Rendah: FET dapat beroperasi dengan
tegangan rendah
7. Kebocoran Arus yang Rendah: FET memiliki kebocoran arus
yang sangat rendah
8. Toleransi terhadap ESD (Electrostatic Discharge): FET memiliki
toleransi yang lebih baik terhadap discharge statis yang tidak
diinginkan
Dalam perkembangan teknologi elektronik modern, Transistor Efek
Medan (FET) memiliki peran penting dalam berbagai aplikasi seperti
sirkuit digital, komunikasi nirkabel, sistem kendali, dan banyak lagi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi FET


Field Effect Transistor atau transistor efek medan atau yang lebih
dikenal dengan FET, adalah suatu komponen semi konduktor yang
bekerja berdasarkan pengaturan arus dengan medan listrik. FET
termasuk jenis komponen aktif. FET disebut unifolar junction transistor
atau UJT, karena cara kerjanya hanya berdasarkan aliran pembawa
muatan mayoritas, sedangkan transistor yang telah dibahas merupakan
bipolar junction transistor atau BJT karena bekerja berdasarkan aliran
pembawa muatan mayoritas dan minoritas.Terdapat FET-FET untuk
aplikasi daya rendah, daya menengah, dan daya tinggi yang semuanya
memiliki kemasan yang menyerupai BJT.
FET memiliki tiga buah terminal, yaitu Source (sumber),
Drain (buangan), dan Gate (gerbang). Ketiga terminal ini dapat
disetarakan dengan terminal emitor, kolektor, dan basis pada sebuah
BJT, namun terdapat beberapa perbedaan yang cukup penting.
Perbedaan 3 terpenting dari sudut pandang praktis, antara kedua
kelompok ini adalah bahwa hampir tidak ada arus yang mengalir
menuju terminal gate sebuah FET. Pada penggunaan normal, FET
disambungkan di dalam rangkaian dengan cara yang sama sebagaimana
halnya sebuah BJT. Terminal source adalah terminal yang paling
negatif dan terminal drain adalah yang paling positif. Ketika tegangan
diberikan ke terminal gate, arus yang disebut arus drain akan mengalir
masuk melewati terminal drain dan keluar melalui terminal source.

2.2 Karakteristik FET

Transistor efek medan (field-effect transistor = FET) mempunyai


fungsi yang hampir sama dengan transistor bipolar. Meskipun demikian
antara FET dan transistor bipolar terdapat beberapa perbedaan yang
mendasar. Perbedaan utama antara kedua jenis transistor tersebut
adalah bahwa dalam transistor bipolar arus output (IC) dikendalikan
oleh arus input (IB).
Sedangkan dalam FET arus output (ID) dikendalikan oleh tegangan
input (VGS), karena arus input adalah nol. Sehingga resistansi input
FET sangat besar, dalam orde puluhan megaohm.

Transistor efek medan,FET,field effect transistor,transistor


FET,teori FET,teori transistor efek medan,definisi FET,definisi field
effect transistor,pengertian transistor FET,karakteristik FET,jenis
FET,keluarga FET,keunggulan FET Disamping itu, FET lebih stabil
terhadap temperatur dan konstruksinya lebih kecil serta
pembuatannya lebih mudah dari transistor bipolar, sehingga amat
bermanfaat untuk pembuatan keping rangkaian terpadu. FET bekerja
atas aliran pembawa mayoritas saja, sehingga FET cenderung
membangkitkan noise (desah) lebih kecil dari pada transistor bipolar.
Namun umumnya transistor bipolar lebih peka terhadap input
atau dengan kata lain penguatannya lebih besar. 4 Disamping itu
transistor bipolar mempunyai
linieritas yang lebih baik dan respon frekuensi yang lebih lebar. Namun
umumnya transistor bipolar lebih peka terhadap input atau dengan kata
penguatannya lebih besar. Disamping itu transistor bipolar mempunyai
linieritas yang lebih baik dan respon frekuensi yang lebih lebar

2.3 Jenis Jenis FET


Pada dasarnya terdapat dua jenis klasifikasi utama pada Field Effect
Transistor atau FET ini, kedua jenis tersebut diantaranya adalah JFET
(Junction Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide
Semiconduction Field Effect Transistor).

2.4 Pengertian JFET


JFET (Junction Field-Effect Transistor) adalah salah satu jenis
transistor efek medan yang digunakan dalam rangkaian elektronika
sebagai komponen penguat, switch, atau pengatur arus. JFET
merupakan transistor tipe unipolar, yang berarti arus yang mengalir
melalui perangkat tergantung pada polaritas tegangan pintu (gate
voltage) saja, tanpa memerlukan arus basis seperti pada transistor

bipolar.

JFET terdiri dari tiga terminal utama: sumber (source), drain,


dan pintu (gate). Sumber dan drain merupakan dua terminal di antara
mana arus mengalir, sedangkan pintu digunakan untuk mengendalikan
arus tersebut. JFET memiliki struktur dasar yang terdiri dari dua
junction p-n yang bertemu membentuk saluran semikonduktor n-tipe di
antara sumber dan drain. Dalam JFET, arus mengalir melalui saluran
semikonduktor tersebut dengan mengendalikan lebar saluran melalui
tegangan pintu.
Jika tegangan pintu pada JFET diatur dalam rentang yang
tepat, saluran semikonduktor akan terbuka lebar dan menghasilkan arus
drain yang signifikan. Namun, jika tegangan pintu tidak sesuai, saluran
semikonduktor akan menyempit atau bahkan sepenuhnya tertutup,
menghambat aliran arus. Sebagai transistor unipolar, JFET tidak
memiliki arus basis, dan pengaturan arus tergantung pada resistansi
saluran semikonduktor yang dikendalikan oleh tegangan
pintu.
JFET memiliki beberapa karakteristik penting, termasuk
resistansi input yang tinggi, impedansi masukan yang rendah, tegangan
ambang yang diperlukan agar transistor berfungsi, dan tingkat
kebisingan yang rendah. JFET juga dikenal karena kestabilannya
terhadap perubahan suhu dan memiliki kemampuan penguatan
tegangan yang baik dalam aplikasi penguatan sinyal rendah hingga

sedang.

Penggunaan JFET umumnya meliputi aplikasi


dalam penguatan audio, mixer audio, pemilih sinyal, pemancar radio,
dan berbagai rangkaian elektronika yang memerlukan pengendalian
arus melalui tegangan pintu.

2.5 Tipe Junction FET (JFET)

Junction FET atau yang disingkat dengan JFET hadir dengan


2 tipe bahan yang digunakan pada saluran kanalnya.
saluran pada JFET kanal P terbuat dari semikonduktor tipe P. Bagian
subtrate terbuat dari bahan semikonduktor tipe N, bagian gerbang G,
dan mayoritas pembawa muatannya adalah hole.Dalam JFET Kanal-P
kian positifnya VG, maka kian sempit pula saluranya. Sehingga
menyebabkan kian kecilnya arus di Output TFET(ID). Mengetahui
jenis JFET antara tipr P dan N bisa di ketahui dari simbolnya, simbol
pada JFET tipe P, anak panah akan menghadap ke luar, sedangkan
simbol pada JFET tipe N akan menghadap ke dalam.
Di bagian satu ujungnya yaitu source dan bagian satu lagi
yaitu drain. Elektron adalah mayoritas pembawa muatan pada JFET
jenis kanal N. Gate pada tipe ini terdiri dari bahan semikonduktor tipe
P. Tipe pertama yang dimiliki transistor JFET yaitu JFET kanal N.
Kanal atau saluran pada jenis ini terbentuk dari bahan semikonduktor
tipe N. Bagian lain yang terbuat dari semikonduktor tipe P adalah
bagian dengan nama substrate. Bagian ini akan membentuk batas di
sisi saluran berlawanan gerbangTerminal pada tegangan menghasilkan
medan listrik yang berpengaruh pada aliran pembawa muatan melalui
saluran gerbang.Jika negatifnya VG, semakin sempit pula salurannya
yang akhirnya mengakibatkan semakin kecil arus pada outputnya
(ID).

2.6 Penggunaan atau Pengaplikasian JFET


1. JEFT digunakan sebagai sakelar
2. Junction Field Effect Transitor digunakan sebagai penguat.
3. ini bisa diguakan sebagai buffer
4. Transitor Effect Medan persimpangan(JEFT) digunakan dalam
elektronik digital sirkuit karena ukuran dan penerapanya.

2.7 Kelebihan Dan Kekurangan JFET

Kelebihan JFET :
1. Resistansi Input yang Tinggi: JFET memiliki resistansi input
yang sangat tinggi, sehingga hanya membutuhkan arus input yang
sangat kecil. Hal ini menghasilkan isolasi yang baik antara sumber
sinyal dan rangkaian penguat, serta meminimalkan pengaruh sumber
sinyal terhadap rangkaian.

2. Impedansi Masukan yang Rendah: JFET memiliki impedansi


masukan yang rendah, sehingga dapat menerima sinyal dengan baik
dari sumber sinyal eksternal tanpa mengganggu sumber sinyal
tersebut. Hal ini memungkinkan JFET digunakan dalam rangkaian
yang membutuhkan keterhubungan yang baik antara sumber sinyal
dan penguat.

3. Stabilitas Suhu yang Baik: JFET cenderung memiliki stabilitas


suhu yang baik. Perubahan suhu yang terjadi pada JFET tidak
memiliki dampak signifikan pada karakteristik kinerjanya. Ini
membuat JFET dapat diandalkan dalam berbagai kondisi suhu.

4. Kebisingan yang Rendah: JFET memiliki tingkat kebisingan


yang rendah, terutama kebisingan termal yang berasal dari resistor
dalam transistor. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi
yang memerlukan sinyal yang bersih dan jernih.
5. Tegangan Operasional yang Fleksibel: JFET memiliki rentang
tegangan operasional yang luas, termasuk tegangan positif dan
negatif. Ini memberikan fleksibilitas dalam menggunakan JFET dalam
berbagai aplikasi dan rangkaian elektronika.

Kekurangan JFET :
1. Tegangan Ambang yang Tinggi: JFET memiliki tegangan
ambang yang diperlukan agar transistor berfungsi dengan baik.
Tegangan ambang yang tinggi ini dapat membatasi rentang tegangan
operasional yang efektif, terutama dalam aplikasi yang memerlukan
tegangan rendah.
2. Sensitif terhadap Sentuhan Fisik: JFET dapat menjadi sensitif
terhadap sentuhan fisik, terutama pada bagian pintu (gate). Sentuhan
fisik yang tidak diinginkan atau tegangan statis yang tinggi dapat
mengganggu kinerja JFET.

3. Rentang Frekuensi Terbatas: JFET memiliki rentang frekuensi


terbatas dibandingkan dengan transistor lain seperti MOSFET. Ini
membuatnya kurang cocok untuk aplikasi yang memerlukan operasi
pada frekuensi sangat tinggi.

4. Keterbatasan Daya: JFET umumnya memiliki batasan daya yang


lebih rendah dibandingkan dengan transistor bipolar atau MOSFET.
Ini membuatnya kurang cocok untuk aplikasi yang membutuhkan
daya tinggi.

Penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan JFET


dalam konteks aplikasi yang diinginkan. Dalam beberapa situasi,
JFET dapat menjadi pilihan yang sangat baik, sementara dalam situasi
lain, mungkin lebih tepat untuk mempertimbangkan jenis transistor
lain yang sesuai.

2.8 Pengertian (MOSFET)


Seperti halnya JFET, Saluran pada MOSFET juga dapat berupa
semikonduktor tipe-N
ataupun tipe-P. Terminal atau Elektroda Gerbangnya adalah sepotong
logam yang permukaannya dioksidasi. Lapisan Oksidasi ini berfungsi
untuk menghambat hubungan listrik antara Terminal Gerbang dengan
Salurannya.
Oleh karena itu, MOSFET sering juga disebut dengan nama
InsulatedGate FET (IGFET). Karena lapisan Oksidasi ini bertindak
sebagai dielektrik, maka pada dasarnya tidak akan terjadi aliran arus
antara Gerbang dan Saluran.

Dengan demikian, Impedansi Input pada MOSFET menjadi sangat


tinggi dan jauh melebihi Impedansi Input pada JFET. Pada beberapa
jenis MOSFET Impedansi dapat mencapai
Triliunan Ohm (1012 Ohm). Dalam bahasa Indonesia, MOSFET
disebut juga dengan Transistor Efek Medan Semikonduktor Logam-
Oksida.
2.9 Tipe Mosfet
Seperti yang disebut sebelumnya, bahwa MOSFET pada dasarnya
terdiri dari 2 tipe yaitu MOSFET tipe N dan MOSFET tipe P.

MOSFET tipe N
MOSFET tipe N biasanya disebut dengan NMOSFET atau nMOS.
Berikut dibawah ini adalah bentuk struktur dan Simbol MOSFET tipe
N.

MOSFET tipe P
2.10 Penggunaan atau Pengaplikasian MOSFET
Transistor efek medan logam-oksida-semikonduktor
(MOSFET) adalah salah satu jenis transistor yang paling umum
digunakan dalam elektronika. MOSFET dapat ditemukan dalam
berbagai aplikasi karena memiliki banyak keunggulan, seperti daya
rendah, kecepatan tinggi, ukuran kecil, kehandalan, dan efisiensi yang
baik. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan atau aplikasi
MOSFET:
1. Sirkuit Pemindai Sentuh (Touchscreen): MOSFET digunakan
dalam sirkuit pemindai sentuh untuk mengendalikan arus listrik yang
melewati lapisan pemindai dan mendeteksi sentuhan pengguna.
2. Sirkuit Daya: MOSFET digunakan dalam sirkuit daya sebagai
saklar elektronik untuk mengatur aliran arus listrik ke beban.
MOSFET dapat bekerja dengan daya tinggi dan efisiensi yang baik
dalam aplikasi seperti power supplies, motor penggerak, lampu LED,
dan audio amplifier.

3. Sirkuit Pemrosesan Sinyal: MOSFET digunakan dalam sirkuit


pemrosesan sinyal, seperti penguat audio, penguat radio frekuensi
(RF), dan mixer. MOSFET mampu memberikan penguatan sinyal
yang tinggi dan mempertahankan kualitas sinyal yang baik.
Elektronika Kendaraan: MOSFET digunakan dalam sistem kendaraan
modern, seperti sistem pengapian elektronik, sistem injeksi bahan
bakar, pengaturan kecepatan motor, dan sistem pengisian baterai.
MOSFET digunakan dalam pengendalian daya dan pengendalian
motor untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja kendaraan.
4. Elektronika Komputer: MOSFET digunakan dalam
mikroprosesor, sirkuit memori, dan sirkuit logika pada komputer dan
perangkat elektronik lainnya. MOSFET memungkinkan pemrosesan
data yang cepat dan efisien di dalam perangkat elektronik ini
5. Sistem Energi Terbarukan: MOSFET digunakan dalam sistem
energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, untuk
mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan. MOSFET membantu
dalam mengoptimalkan efisiensi energi dan mengatur daya yang
dihasilkan oleh sumber energi terbarukan.
6. Elektronika Telekomunikasi: MOSFET digunakan dalam
peralatan telekomunikasi, seperti pemancar radio, penerima satelit,
dan peralatan jaringan. MOSFET memberikan penguatan sinyal yang
baik dan memungkinkan komunikasi yang andal dalam sistem
telekomunikasi.

Itu hanya beberapa contoh penggunaan atau aplikasi MOSFET yang


umum. Seiring dengan perkembangan teknologi, MOSFET terus
digunakan dalam berbagai bidang elektronika untuk meningkatkan
kinerja dan efisiensi perangkat elektronik

2.11 Kelebihan dan Kekurangan MOSFET


Kelebihan MOSFET :
1. Kecepatan Tinggi: MOSFET memiliki waktu respons yang cepat
dan mampu beroperasi pada frekuensi yang tinggi. Ini membuatnya
ideal untuk aplikasi yang membutuhkan sirkuit yang responsif dan
berkinerja tinggi, seperti dalam sirkuit pemrosesan sinyal dan sistem
komunikasi.
2. Konsumsi Daya Rendah: MOSFET memiliki resistansi kanal
yang rendah saat dalam kondisi aktif, sehingga menghasilkan
kebocoran arus yang minimal dan konsumsi daya yang rendah. Ini
menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi baterai portabel atau
perangkat dengan keterbatasan daya.
3. Ukuran Kecil: MOSFET memiliki ukuran fisik yang kecil,
terutama transistor MOSFET yang berbasis teknologi MOSFET
CMOS (Complementary Metal-OxideSemiconductor). Ukuran yang
kecil ini memungkinkan integrasi yang padat dan kompleks dalam
sirkuit terpadu (IC), sehingga meningkatkan kepadatan komponen dan
mengurangi ukuran perangkat elektronik.
4. Keandalan: MOSFET tahan terhadap kejutan listrik dan getaran,
membuatnya lebih tahan lama dan lebih andal dibandingkan dengan
beberapa jenis transistor lainnya. Ini menjadikannya pilihan yang baik
untuk aplikasi yang membutuhkan keandalan tinggi, seperti dalam
sistem otomotif dan industri.
5. Mudah Dikontrol: MOSFET dapat dikendalikan dengan
tegangan rendah, membuatnya lebih kompatibel dengan sinyal logika
dan sirkuit terpadu yang menggunakan tegangan rendah. Selain itu,
MOSFET juga memiliki impedansi input yang tinggi, sehingga
menghasilkan konsumsi daya kontrol yang rendah.

Kekurangan MOSFET :
1. Rentan terhadap ESD (Electrostatic Discharge): MOSFET
rentan terhadap kerusakan akibat muatan elektrostatis yang tidak
terkendali. Oleh karena itu, langkah-langkah yang tepat harus diambil
untuk melindungi MOSFET dari ESD selama proses pemasangan dan
pemeliharaan.
2. Rentan terhadap Overvoltage: MOSFET memiliki tegangan
breakdown yang terbatas, sehingga rentan terhadap kerusakan jika
terkena tegangan yang melebihi batas maksimum. Proteksi sirkuit
yang tepat harus digunakan untuk mencegah terjadinya overvoltage.
3. Resistansi On-State: Meskipun resistansi kanal MOSFET rendah
saat dalam kondisi aktif, namun masih ada resistansi. Resistansi ini
dapat menyebabkan penurunan tegangan pada MOSFET dan
menghasilkan daya yang terbuang dalam bentuk panas.
4. Kompleksitas Desain Driver: MOSFET memerlukan driver yang
sesuai untuk mengendalikan sinyal dan tegangan gate-nya. Desain
driver yang tepat diperlukan untuk memastikan MOSFET beroperasi
dengan baik dan meminimalkan gangguan.
5. Sensitif terhadap Suhu: MOSFET dapat mengalami peningkatan
resistansi dan

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri
dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET
kanal P.
FET, adalah suatu komponen semi konduktor yang bekerja
berdasarkan pengaturan arus dengan medan listrik.
Keluarga FET yang penting adalah JFET (junction field-effect
transistor) dan MOSFET (metal-oxide semiconductor field-effect
transistor). JFET terdiri atas kanal-P dan kanal-N. JFET adalah
komponen tiga terminal dimana salah satu terminal dapat mengontrol
arus antara dua terminal lainnya.
MOSFET adalah singkatan dari Metal Oxida Semikonduktor FET, dan
sering juga disebut Insulated Gate FET. Dua macam MOSFET yang
dikenal, yaitu:
• Depletion Enhanchement MOSFET (DE MOSFET).
• Enhachement MOSFET (E MOSFET).

3.2 SARAN
Demikian makalah yang telah saya susun semoga Demikian makalah
yang telah penulis susun , semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
para mahasiswa pendidikan Fisika lainnya. Apabila ada saran dan
kritik yang ingin di sampaikan, penulis dengan senamg hati
menerimanya.
DAFTAR PUSTAKA

http://dien-elcom.blogspot.com/2012/08/pengertian-dan-jenis-
transistor.html http://kit-electronic.blogspot.com/2012/11/fungsi-
transistor-dan-cara-kerjanya.html
https://www.mahirelektro.com/2020/10/pengertian-cara-kerja-dan-
jenis-jenis-fieldeffect-transistor.html
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/elkt/2005/ji
unkpe-ns-s1- 2005-23400155-7501-cascade_jfet-chapter2.pdf
https://sinaupedia.com/pengertian-transistor/
https://www.thinksphysics.com/2020/07/karakteristik-transistor-
efek-medanjunction-field-effect-transistor-jfet.html
https://id.fmuser.net/content/?20359.html
https://spesialiselektronik.com/pengertian-cara-kerja-dan-fungsi-
mosfet/ https://id.scribd.com/document/419669952/Modul-Fet-
Dan-Mosfet https://www.tina.com/id/resources/home/field-effect-
transistor-amplifiers-2/6- comparison-of-mosfet-to-jfet/
https://panduanteknisi.com/pengertian-mosfet-adalah.html

Anda mungkin juga menyukai