Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Qiroatul Kutub
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
LailaturRohmah (2010700055)
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas kesempatan
yang telah diberikan dan atas dukungan dari orang tua dan dosen pengampu mata kuliah
ini, saat ini saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Sebab-sebab
Hafal dan Lupa” dengan baik. Dengan adanya tugas ini saya dapat menerimanya
dengan sepenuh hati dan keseriusan dalam mengerjakan.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan sebab-sebab hafal dan lupa yang terdapat
dalam kitab ta’lim muta’alim serta informasi dari media masa yang berhubungan
dengan sebab-sebab hafal dan lupa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sekalian untuk
penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Definisi Menghafal………..…………………………………………………….....2
B. Perbuatan atau perkara yang membuat mudah hafal ...……..….………………….2
C. metode pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan peserta didik
menurut Al-Zarnuji .......................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................7
KESIMPULAN.................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau
mendengar. Kata yang persis seperti iklan yang biasa didengarnya di tv. Qur’an bukan
pula kesibukan atau status sosial. manusia memiliki kemampuan yang berbeda dalam
mengingat sesuatu yang telah diulang-ulang. Berkaitan dengan hafalan, setiap individu
selalu berbeda-beda. Ada yang mudah menghafal, mudah juga lupa. Ada yang mudah
menghafal, namun selalu ingat hafalannya. Bahkan ada yang sulit menghafal dan
mengingat. Berbicara tentang hafalan ini, tentu tidak lepas dari beberapa penyebab dari
individu yang menghafal tersebut. menurut Syech Burhanuddin Al Zarnuji dalam kitab
TA'LIM MUTA'ALLIM menjelaskan tentang beberapa sebab kuat hafalan dan
penyebab lupa hafalan sebagai berikut.
Penyebab lupa adalah berbuat maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah
karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal
itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama
sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila
akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan
dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa
kepada amal kebajikan. Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu’ dan
mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghafal yang benar ?
2. Bagaimana cara menghilangkan sifat pelupa dalam mencari ilmu ?
3. Apa saja metode pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan
peserta didik menurut Al-Zarnuji ?
C. Tujuan Masalah
1. Agar Mahasiswa/I memahami cara menghafal yang baik dan benar
2. Agar Mahasiswa/I memahami cara menghilangkan penyakit lupa dalam
dirinya
3. Agar Mahasiswa/I dapat menerapkan cara menghafal yang baik dan benar
sesuai dengan isi kitab ta’lim muta’alim
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Menghafal
2
2. Mengurasi sifat sangat suka terhadap makanan(mencegah terlalu
kenyang)
Seseorang yang senantiasa makan makanan yang tidak berlebihan, terpenting
bisa menghilangkan rasa lapar saja, ini akan memperlancar hafalan seseorang,
karena jika seseorang terlalu kenyang akan menimbulkan sifat malas dan akan
sulit dalam menghafalakan.
4. Memperbanyak sholawat
Orang yang selalu membaca sholawat di waktu-waktu nganggur, atau waktu
sibuk, selalu membaca sholawat , Allah akan memudahkan daya ingatannya, dan
tidak gampang lupa.
3
C. Perbuatan yang memudahkan sifat pelupa dalam mencari ilmu
1. Makanan yang dapat menyebabkan balgom (penyakit riya’ pada tenggorokan)
yaitu banyak makanan yang mengandung lemak dan makanan basah.
2. Banyak melakukan maksiat dan dosa, Allah akan mengambil ingatan seseorang
yang sering melakukan maksiat dan dosa, karena Allah benci kepadanya.
3. Terlalu disibukkan dengan urusan dunia dan banyaknya kegiatan dapat
menyebabkan seseorang mudah lupa akan hafalannya.
4. Mengurangi makan ketumbar yang masih basah dan buah apel yang masam.
5. Menghindari melihat orang yang disalib.
6. Menghindari membaca batu nisan kuburan seseorang, hanya boleh di angan-
angan saja.
7. Menghindari lewat diantara kerumunan unta.
8. Menghindari membuang hewan kutu rambut yang masih hidup , harus dibunuh
langsung.
9. Menghindari sedot darah pada punggung.
Dengan demikian, sebagai orang yang berfikiran sehat janganlah terlena oleh
masalah atau urusan dunia, karena dengan begitu akan membahayakan dan
menimbulkan hal-hal yang negatif serta tidak membawa manfaat. Terlalu cinta pada
dunia membuat hati menjadi gelap. Sangat cinta pada akhirat maka hati akan dipenuhi
olen nur (cahaya). Cinta dunia akan menghalangi perbuatan baik, sedangkan cinta
akhirat akan membawa pada perbuatan yang baik.
Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedangkan gila akhirat tak lepas
dari akibat hati bercahaya yang akan dirasakan dikala shalat. Membuat diri sendiri
terlena dengan melakukan shalat secara khusu’ dan mempelajari ilmu pengetahuan itu
dapat menghilangkan kekacauan dalam hati
sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-
Marghibani :
4
Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan
a. Metode menghafal Guru disarankan untuk memilih pelajaran yang ringkas dan mudah
sehingga bisa dipahami dan dihafal oleh murid, murid disarankan hendaknya menghafal
diluar kepala pelajaran yang didapatkannya, walaupun demikian, cara menghafal ini
harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
c. Metode diskusi Peserta didik harus sering mendiskusikan suatu masalah atau
pendapat dengan teman-temannya, karena sifatnya dialogis-dialektis sehingga
menimbulkan suasan yang menyenangkan, menciptakan kebebasan berfikir dan
berpendapat.
d. Metode eksplorasi Setelah melewati tiga tahap tadi, barulah seorang murid
disarankan untuk mengamati dan menelaah teruama pelajaran-pelajaran yang sukar
dipahami, seorang pelajar harus terus berpikir dan terus menambah pengetahuan
darimanapun sumbernya.
5
Menurut beberapa pandangan antara maksiat dan hafalan tidak saling berkaitan
karena keduanya memiliki wilayah sendiri-sendiri, hafalan termasuk dalam wilayah
metodologi pembelajaran sedangkan maksiat masuk dalam wilayah syariat. Hal ini
sangat berefek bagi seseorang yang sedang hafalan, karena menurutnya bagi seseorang
yang masih merasa sering melakukan maksiat akan ogah-ogahan dalam hafalan.
Padahal tidak ada hubungan antara maksiat dan hafalan. Jadi yakinkan bahwa maksiat
tidak akan mempengaruhi belajar, kecuali apabila maksiat tersebut memberikan akibat
pada saat proses belajar sedang terjadi, seperti seorang pelajar yang terbayang
kekasihnya disaat dia sedang belajar. Sebagaimana syarah dalam kitab ta’lim muta’alim
“Aku adukan kepada ki waki’ akan lemahnya hafalanku. “ ia pun memberikan ku
sebuah petunjuk, untuk meninggalkan kemaksiatan. Kerena sesungguhnya hafalan itu
merupakan anugrah dari tuhan, sedangkan anugrah allah swt tidaklah akan diberikan
pada orang yang durhaka atau maksiat.”
6
BAB III
KESIMPULAN
Sesuatu Yang Dapat Menjadikan Hafal Dan Lupa Dalam bab ini diterangkan
bahwa yang menyebabkan mudah hafal adalah bersungguh-sungguh dalam belajar,
rajin, tetap, mengurangi makan dan mengerjakan salat malam. Adapun yang
menyebabkan mudah lupa adalah maksiat, banyak dosa, susah, prihatin memikirkan
perkara dunia, banyak pekerjaan dan ada sesuatu yang melekat dalam hati.
7
DAFTAR PUSTAKA