Anda di halaman 1dari 1

PENINGKATAN KASUS DIARE

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia, terutama
pada bayi dan anak-anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2019, jumlah kasus
diare di seluruh Indonesia adalah sekitar 7,2 juta jiwa. Diare adalah penyakit yang membuat
penderitanya menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare
umumnya terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri,
atau parasit. Dalam kebanyakan kasus, diare akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari,
tetapi dalam beberapa kasus diare dapat menjadi semakin parah dan akut jika tidak di tangani
dengan cepat dan tepat.

Kasus Diare di kabupaten Majene terus mengalami peningkatan setiap bulannya sejak
awal tahun 2022. Salah satu Puskesmas di Kabupaten Majene yaitu Puskesmas Banggae I telah
tercatat kasus yang terus meningkat pada 3 Kelurahan di wilayah kerjanya yaitu Kelurahan
Banggae, Kelurahan Pangali-ali, dan Kelurahan Galung. Pada bulan Januari 2022 terdapat kasus
sebanyak 12 kasus, sedikit penurunan kasus pada bulan Februari yang tercatat hanya 10 Kasus,
namun pada bulan Maret dan April kembali mengalami kenaikan menjadi masing-masing 11
kasus, Mei 12 kasus, Juni terdapat 22 kasus, dan hingaa pada bulan Juli 2022 telah tercatat
peningkatan kasus diare yang sangat melonjak sebanyak 33 Kasus.

Meningkatnya Kasus diare di Kabupaten Majene khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas


Banggae I di sebabkan beberapa alasan seperti musim pancaroba yang sedang melanda saat ini,
yang menyebabkan cuaca terkadang hujan dan panas yang menyebabkan perkembangang biakan
bakteri penyebab penyakit diare semakin meningkat, dan dapat menyerang masyarakat yang
tidak menjaga dengan baik kebersihan lingkungannya. Selain itu perubahakn pola makan
masyarakat yang memasuki musim buah seperti manga, durian dan buah-buah lain merupakan
salah satu pemicu terjadinya diare. Dan sanitasi yang buruk juga merupakan faktor risiko
terjadinya penyakit diare di masyarakat.

Pemerintah melalui Puskesmas Banggae I memiliki berbagai program untuk mengatasi


diare khusunya pada anak seperti pelayanan diare balita, pemberian oralit, dan pemberian zinc.
Oralit merupakan obat berupa bubuk garam untuk dicairkan sebagai pengganti mineral
sedangkan pemberian zinc selama diare terbukti dapat mengurangi lama dan tingkat keparahan
diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan
kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya. Selain itu tim promosi kesehatan
Puskesmas Banggae I terus melakukaan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat untuk terus
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di semua tatanan dan terus mengonsumsi
air yang di masak hingga mendidih agar terhindar dari penyakit diare. Sesuai dengan mottonya,
mencegah lebih baik daripada mengobati.

Sumber data: Program Diare Puskesmas Banggae I

Anda mungkin juga menyukai