Anda di halaman 1dari 17

How 3: Kebijakan Perumahan dan

Persoalan Lahan serta Status Penguasaan

Naufal Farhan
2106662632
Kebijakan Perumahan
Tanah dan Perumahan
Kondisi penting pertama untuk sektor perumahan yang
hidup dan berfungsi dengan baik yakni ketersediaan lahan
perumahan dalam persediaan yang cukup serta dengan
harga yang terjangkau.
Faktor-Faktor Penyediaan Lahan Perkotaan
untuk Perumahan.

 Fitur geografis
 Penimbunan tanah
 Rezim hak milik
 Rezim regulasi
 Pembangunan infrastruktur
Pemilikan
Kepemilikan Rumah
 Pilihan yang disukai banyak keluarga.

 Investasi perumahan meningkat pesat, pemeliharaan,


dan peningkatan rumah oleh pemiliknya.
Perumahan Sektor Informal
 Perumahan bagi kaum miskin.

 Bersifat informal atau ilegal.

 Ciri kota sepanjang sejarah Afrika,Amerika Latin, dan Asia.


Perumahan Informal di Afrika Selatan
(Sumber Gambar: Nicollet Laframboise, 2020)
Perumahan Informal di Guatemala
(Sumber Gambar: Fernandes, 2011)
Perumahan Informal di Indonesia
(Sumber Gambar: The Conversation, 2020)
Tunawisma
 Tidak adanya kediaman.

 Pasokan perumahan perkotaan memiliki rumah yang


harganya minimum, dan di bawah harga itu tidak ada
perumahan yang dapat disediakan.
Tunawisma di Inggris
(Sumber Gambar: Monika Pronczuk, 2018)
Kebijakan Pertanahan dan Perumahan
yang Tidak Memadai

 Sebagai disiplin ilmu, kebijakan pertanahan mengkaji


alokasi hak atas tanah dan distribusi keuntungan serta
kerugian penggunaan lahan.

 Sertifikat tanah berarti 'alokasi hak milik nyata atas


tanah’.
Presiden Jokowi saat memberikan sertifikat tanah kepada warga Tangerang Selatan
(Sumber Gambar: Andrean Kristianto, 2021)
 Tanggapan konvensional mengenai akses ke lahan dan
perumahan miskin di kota telah didokumentasikan dengan
baik.

 Mendapatkan jaminan kepemilikan memiliki konsekuensi


dramatis bagi kaum miskin kota.
REFERENSI
 Angel, Shlomo. (2000). Housing Policy Matters: A Global Analysis. City of New York: Oxford University Press.
 Durand-Lasserve, Alain, dan Lauren Royston. (Eds.). (2002). Holding Their Ground: Secure Land Tenure for the
Urban Poor in Developing Countries. London: Earthscan Publications.
 Fernandes, Edésio. (2011). “Regularization of Informal Settlements in Latin America”. Policy Focus Report.
Cambridge: Lincoln Institute of Land Policy.
 Jones, Paul. (2020, 4 Mei). “Too Many Left Behind: The Failing of COVID-19 Prevention Measures in Informal
Settlements and Slums”. The Conversation. Diambil dari https://theconversation.com/too-many-left-behind-
the-failing-of-covid-19-prevention-measures-in-informal-settlements-and-slums-137288.
 Kolocek, Michael. (2017). The Human Right to Housing in the Face of Land Policy and Social Citizenship: A Global
Discourse Analysis. Cham: Springer International Publishing.
 Laframboise, Nicollet. (2019, 9 Desember). “Informal Settlements in South Africa”. Borgen Magazine. Diambil
dari https://www.borgenmagazine.com/informal-settlements-in-south-africa/.
 Hutchison, Ray. (Ed.). (2010). Encyclopedia of Urban Studies. Thousand Oaks: SAGE Publications.
 Porio, E., dan Crisol, C. (2004). “Property Rights, Security of Tenure and The Urban Poor in Metro Manila”.
Habitat International, 28(2), 203-219. DOI: 10.1016/S0197-3975(03)00068-7.
 Pronczuk, Monika. (2018, 21 Desember). “Europeans Caught Up in Britain’s Homelessness Crisis”. Financial
Times. Diambil dari https://www.ft.com/content/c59a288c-0451-11e9-99df-6183d3002ee1.
 Sandi, Ferry. (2021, 25 Januari). “Top! Jokowi Bakal Ganti Sertifikat Tanah Jadi Digital”. CNBC Indonesia.
Diambil dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20210125144349-4-218543/top-jokowi-bakal-ganti-
sertifikat-tanah-jadi-digital.

Anda mungkin juga menyukai