Aisah seorang anak perempuan usia 5 tahun dibawa oleh ibunya ke praktek dokter umum karena sejak tadi
malam rewel dan sering memegang megang telinga kirinya dan mengeluhkan sakit di telinga kinnya tersebut
Semalaman Aisah tidak dapat tidur dan menangis
Sudah 1 minggu ini Aisah mengalami demam disertai nyeri tenggorok dan batuk berdahak Menurut orang
tuanya, Asah sering sekali mengalami keluhan serupa terutama bila ia minum air es atau jajan di sekolah
Dalam sebulan minimal 1 kali Aisah mengalami keluhan sakit ketika menelan Selain itu orang tua Aisah
mengatakan bahwa setaip tidur Aisah mengorok dan seringkali la terbangun di tengah tidumya seperti
kehabisan nafas
Pada pemeriksaan telinga kiri dengan otoskop tampak liang telinga lapang, membran timpani utuh,
hiperemis dengan hipervaskulansas reflex cahaya tidak ada. Tidak terdapat nyen tekan tragus dan nyeri tarik
aurikula. Dan hasil pemeriksaan orofaring didapat pembesaran tonsil T3-T3, berwama kemerahan dengan
kripti melebar, dan sebagian kripti terisi oleh detritus Permukaan faring tampak hiperemis dengan granul-
granul
KU : sakit telinga kiri
RPS : demam dan nyeri tenggorok batuk berdahak sejak 1 minggu lalu
RPD : sering keluhan sama bila minum air es, dalam sebulan minimal 1 kali sakit menelan
: Setiap tidur mengorok, Sering terbangun seperti kehabisan nafas
PF : otoskop telinga kiri :- Liang telinga lapang
- membrane timpani utuh
- hiperemis dengan hipervaskularisasi, reflex cahaya tidak ada
- nyeri tekan tragus dan nyeri Tarik aurikula negative
: Orofaring :- pembesaran tonsil T3-T3 (tonsilitis)
- Warna merah dg kripta melebar (tonsilitis kronik)
- Sebagian kripta isi detritus (tonsilitis akut)
- Perm faring hiperemis dg granul granul
Skor centor
Orofaring: T3-T3, detritus (+), kripta melebar Radang berulang -> epitel mukosa dan jaringan limfoid
terkikis -> proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut -> jaringan mengkerut
sehingga kripta melebar -> kripta berisi detritus (akumulasi epitel yang mati, leukosit yang mati dan bakteri
yang menutupi kripte berupa eksudat berwarna kekuning-kuningan) -> proses meluas menembus kapsul ->
akhirnya timbul perlekatan dengan jaringan sekitar fossa tonsilaris.
Orofaring: Dinding faring hiperemis (+), granula (+) Infeksi -> sel-sel inflamasi seperti makrofag, neutrofil,
dll akan keluar dari pembuluh darah menuju jaringan yang terinfeksi -> menstimulus keluarnya mediator-
mediator inflamasi (histamine, bradikinin) -> peningkatan permeabilitas vaskuler dan dilatasi pembuluh
darah -> 15 dinding faring tampak hiperemis dan jaringan limfoid pada dinding belakang akan menebal ->
terbentuk granul-granul
Tatalaksana:
Bakteri amoxicillin 25-50mg/KgBB/hari atau amoclav
Virus istirahat yang cukup, naikkan imun
Obat simtomatik (paracetamol/ Ibuprofen, kortikosteroid?)
Dd: Tonsillitis kronis /Pharyngitis kronis /Adenoid hipertrofi /Pharyngitis alergica /Tonsilopharyngitis
/Tonsilitis Membranosa
Otitis media akut /Otitis media kronik /Rhinitis allegica /Cholesteatoma /Extradural abcess
/Hipertrofi adenoid