Hipertensi Gastesional
Hipertensi Gastesional
PPT :
DEFINISI :
Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang pertama kali pada trimester II kehamilan
( setelah 20 minggu ) , dimana nilai sistolik 140 mmHg dan distolik ≥ 90 mmHg dan biasanya akan
hilang setelah melahirkan
Sumber : juwita, S.ST, M.Keb. Buku deteksi dini faktor-faktor hipertensi gastosional pada ibu hamil,
hlmn :1
EPIDEMIOLOGI :
World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya
akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Berdasarkan data yang didapat dari Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia, AKI di Indonesia telah mencapai 359 per 100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Hipertensi dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil. Faktor utama
penyebab kematian ibu melahirkan yakni perdarahan 30.13%, hipertensi saat hamil atau
preeklampsia 27.1% dan infeksi 7.3%.
ETIOLOGI :
Hipertensi gestasional selama kehamilan bukan merupakan penyakit tunggal , tetapi dibentuk
oleh kombinasi beberapa faktor , antara lain faktor ibu , plasenta , dan janin . Berikut adalah
beberapa penyebab tekanan darah tinggi selama kehamilan .
1 .Faktor genetik
2. Faktor nutrisi
3. Invasi trofoblas
4. Intoleransi imunologik antara janin dan ibu
5. Aktifitas sel endotel
Sumber : Buku ajar kegawatdaruratan maternal dan noenatal Bab 10, hlmn 75-76
FAKTOR RISIKO :
Sumber : Buku ajar kegatdaruratan maternal dan noenatal Bab 10, hlmn 79-80
PATOFISIOLOGI :
Tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada Lapisan otot arteri spiralis
lapisan otot arteri spiralis & jaringan matriks kaku dan keras
Hipertensi
kehamilan
MENIFESTASI KLINIS :
1. Tekana darah tinggi pada saat usia kandungan di atas 20 minggu
2. Tidak ada protein dalam urine ( proteinuria )
3. Sakit kepala dan Pusing
4. Edema ( pembengkakan )
5. Berat badan naik
6. Penglihatan kabur atau buram
7. Mual dan munta berlebihan
8. Sakit dibagian kanan atas perut
9. Buang air kecil semakin sedikit
Sumber : Buku ajar asuhan kebidanan kegawatdaruratan maternal dan noenatal BAB 10, hlmn 79
LAPORAN :
DEFINISI :
Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi yang pertama kali pada trimester II kehamilan
( setelah 20 minggu ) , dimana nilai sistolik 140 mmHg dan distolik ≥ 90 mmHg dan biasanya akan
hilang setelah melahirkan
Sumber : juwita, S.ST, M.Keb. Buku deteksi dini faktor-faktor hipertensi gastosional pada ibu hamil,
hlmn :1
EPIDEMIOLOGI :
World Health Organization (WHO) memperkirakan 800 perempuan meninggal setiap harinya
akibat komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Angka Kematian Ibu (AKI) saat persalinan di
Indonesia sendri telah menduduki posisi ke tiga tertinggi di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Berdasarkan data yang didapat dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, AKI di Indonesia
telah mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per
1.000 kelahiran hidup.
Hipertensi dapat meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil. Faktor utama
penyebab kematian ibu melahirkan yakni perdarahan 30.13%, hipertensi saat hamil atau
preeklampsia 27.1% dan infeksi 7.3%.
ETIOLOGI :
Hipertensi gestasional selama kehamilan bukan merupakan penyakit tunggal , tetapi dibentuk
oleh kombinasi beberapa faktor , antara lain faktor ibu , plasenta , dan janin . Berikut adalah
beberapa penyebab tekanan darah tinggi selama kehamilan .
1 . Faktor genetik
Hipertensi gestasional adalah gangguan multifaktorial dan poligenik. Satu studi menunjukkan
bahwa ibu dengan preEklampsia memiliki risiko 20-40 % lebih rendah dari preeklampsia untuk anak
perempuan mereka dan 22-47 % di antara anak kembar . Genotipe ibu lebih akrab dengan terjadinya
hipertensi gestasional daripada genotipe janin.
2. Faktor nutrisi
Penggunaan minyak ikan , termasuk minyak halibut , dapat mengurangi risiko preEklampsia
karena mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi , yang dapat menghambat produksi
tromboksan , menekan fungsi trombosit dan mencegah penyempitan pembuluh darah . Kekurangan
kalsium dalam makanan ibu hamil juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan
3. Invasi trofoblas
yang abnormal Pada proses proses implantasi normal , arteri spiralis mengalami proses
remodeling akibat infiltrasi trofoblas . Invasi trofoblas ini menyebabkan relaksasi jaringan matriks
dan memfasilitasi ekspansi dan pelebaran rongga arteri spiralis . Pembengkakan lumen arteri spiralis
dan pelebaran pembuluh darah menurunkan tekanan darah , mengurangi resistensi pembuluh darah
dan meningkatkan aliran darah ke plasenta . Dengan cara ini , sirkulasi darah janin menjadi cukup
dan perfusi jaringan juga meningkat , sehingga pertumbuhan janin yang tepat dapat dipastikan
Infiltrasi sel trofoblas ke dalam lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya tidak
ada pada hipertensi gestasional . Lapisan otot arteri spiralis tetap kaku dan keras , yang tidak
memungkinkan pembuluh darah meregang dan mengembang . Akibatnya , arteri spiralis relatif
menyempit dan remodeling arteri spiralis gagal , mengakibatkan penurunan aliran darah plasenta
menyebabkan hipoksia dan iskemia plasenta .
Sumber : Buku ajar kegawatdaruratan maternal dan noenatal Bab 10, hlmn 75-76
FAKTOR RISIKO :
Hiperplasentosis
Faktor kehamilan seperti molahilatidosa , hydrops fetalis dan kehamilan ganda berhubungan
dengan hipertensi dalam kehamilan . Preeklampsi dan eklampsi mempunyai risiko 3 kali lebih sering
terjadi pada kehamilan ganda . Dari 105 kasus bayi kembar dua , didapatkan 28,6 % kejadian
preeklampsi dan satu kasus kematian ibu karena eklampsi .
Umur
Umur ibu pada saat hamil merupakan salah satu faktor internal yang berperang penting
dalam kehamilan . Umur yang aman untuk kehamilan dalam reproduksi sehat adalah 20-36 tahun .
Umur ibu yang beresiko tinggi untuk hamil adalah pada umur 35 tahun . Keadaan ini disebabkan
belum matangnya alat reproduksi untuk hamil pada usia dibawah 20 tahun sedangkan pada usia >
35 tahun fungsi alat reproduksi telah mengalami kemunduran .
Riwayat hipertensi kronis yang dialami selama kehamilan dapat meningkatkan risiko
terjadinya hipertensi dalam kehamilan , dimana komplikasi tersebut dapat mengakibatkan
superimpose preeklampsi dan hipertensi kronis dalam kehamilan.
Obesitas
Obesitas merupakan masalah gizi karena kelebihan kalori , kelebihan gula dan garam yang
bisa menjadi faktor risiko terjadinya berbagai jenis penyakit degeneratif , seperti diabetes melitus ,
hipertensi dalam kehamilan , penyakit jantung koroner , reumatik dan berbagai jenis keganasan
( kanker ) dan gangguan kesehatan lain . Hal tersebut berkaitan dengan adanya timbunan lemak
berlebih dalam tubuh.
Sumber : Buku ajar kegatdaruratan maternal dan noenatal Bab 10, hlmn 79-80
PATOFISIOLOGI :
Penyebab hipertensi belum diketahui hingga kini belum diketahui dengan jelas. Banyak teori
telah dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, tetapi tidak ada teori satu pun
teori yang dianggap mutlak benar. Teori – teori yang sekarang banyak dianut adalah :
Tahap terjadinya hipertensi pada kehamilan disebabkan oleh penyakit gangguan vaskular,
gangguan plasentasi yang disebabkan oleh faktor genetik, imunologi dan inflamasi dan kegagalan
invasi trofoblas. Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi pada sel-sel trofoblas pada
lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap
kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis tidak memungkinkan mengalami distensi dan
vasodilatasi. Akibatnya, arteri spiralis relative mengalami vasokontriksi, dan terjadi kegagalan
“remodeling arteri spiralis”, sehingga aliran darah uteroplasenta menurun terjadi aktivasi endotel
yang mengakibatkan vasospasme sehingga terjadi hipertensi pada kehamilan.