Anda di halaman 1dari 2

Stufenbau Theory (Hans Kalsen) Dan Penerapannya Dalam

Perundang-undangan di Indonesia

Nama : Mochamad Rayyan Buftiem

Kelas : HI 2C

NIM : 11211130000117

 Stufenbau Theory

Teori hukum stufenbau, teori yang dikemukakan oleh hans kalsen ini menyatakan
bahwa sistem hukum merupakan norma hukum yang paling rendah harus memiliki pegangan
kepada norma yang lebih tinggi dan kaidah hukum yang tertinggi harus berpegang kepada
grundnorm, grundnorm merupakan sumber tertinggi bagi suatu norma.

Stufenbau Teori atau yang sering dikenal dengan hukum berjenjang merupakan
hukum positif namun pembicaraan lebih ditekankan kedalam teori hukum umum, dan juga
teori ini menekankan bahwa suatu norma tidak boleh bertentangan dengan norma yang lebih
tinggi, menurut Hans Kalsen stufenbau teori memiliki tujuan untuk menjelaskan bagaimana
hukum itu terbentuk hingga muncul dalam peraturan hukum positif, stufenbau teori bagian
dari ilmu hukum secara science dan bukan soal legal policy.

Stufenbau teori melihat bahwasanya hukum harus lah sistematik dengan arti harus
tersusun dari bawah ke atas atau dari umum sampai khusus, dengan suatu proses yaitu
Konkritisasi (seperti piramida terbalik), bisa disebut juga bahwa stufenbau merupakan suatu
norma tersusun dalam suatu susunan hierarki. Norma yang berlaku pada norma lainnya yang
lebih tinggi, dan terus ke atas pada suatu norma tertinggi atau disebut Grundnorm atau norma
dasar

Grundnorm merupakan sumber dari sumber hukum, di Indonesia Grundnorm tidak


masuk kedalam piramada yang artinya bukan masuk daripada hukum, lalu kemudian turun
menjadi hukum umum yaitu Undang-Undang Dasar Negaara Republik Indonesia Tahun
1945, dan peraturan perundang undangan.
 Penarapan Stufenbau Teori Dalam Penerapanya Di Indonesia

Terdapat penerapan dari teori stufenbau di Indonesia di pasal 7 ayat (1) Undang-
Undang nomor 12 tahun 2011 yang berisikan pembentukan Perpu yang mengatur tentang
hirarki pertauran perundang undangan yang dimana susunan tersebut dijelaskan sebagai suatu
hirarki dimana UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menjadi puncak tertinggi,
dilanjut dibawahnya yaitu suatu norm adalah ketetapan MPR, dilanjut kebawa dengan
UU/PERPU pengganti undang-undang, lalu peraturan pemerintah, lalu peraturan presiden,
lalu peraturan daerah provinis, dan yang terakhir daerah kabupaten dan kota, jika dilihat
piramida stufenbau akan terbentuk gambar piramida seperti ini:

Gambar 1, piramida stufenbau di Indonesia

Contoh penerapan Stufenbau juga dapat dilihat dari pasal 73 ayat 2 UU No.12 tahun
2011 yang dimana membahas tentang rancangan UU (RUU) jika tidak ditandatangani oleh
presiden dalam 30 hari jika RUU telah disetujui bersama, maka akan sah menjadi undang
undang dan wajib di undang undangkan.

Anda mungkin juga menyukai