Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. ADP
PRODI ADP - FE

Skor Nilai:

CRITICAL JOURNAL REVIEW

AZAS – AZAS ADMINISTRASI PERKANTORAN

NAMA : Fadhila Khairunnisa Mukhtar


NIM : 7211144004
DOSEN PENGAMPUH : Drs. Tauada Silalahi, M.Pd.
MATA KULIAH : Administrasi Perkantoran

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puja serta puji syukur saya ucapkan atas berkah dan rahmat yang telah
diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan tugas CJR
(Critical Journal Review) ini hingga selesai dengan mata kuliah Administrasi
Perkantoran.
Penulisan CJR ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai
dengan kemampuan yang saya miliki, dan penyampaiannya penyampaiannya
kami usahakan dengan bahasa-bahasa yang singkat, dan sederhana agar mudah
dimengerti/pahami oleh para pembaca.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Drs.
Tauada Silalahi, M.Pd. selaku Dosen pengampu karena telah memberikan
bimbingannya kepada saya untuk menyelesaikan tugas CJR ini hingga tuntas.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, karena penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan.

Stabat, November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 ..................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN .................................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 5

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 6

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 6

BAB 2 ..................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7

2.1 Identitas Jurnal ......................................................................................... 7

2.1.1 Jurnal Pertama ................................................................................... 7

2.1.2 Jurnal Kedua...................................................................................... 7

2.1.3 Jurnal Ketiga ..................................................................................... 7

2.2 Ringkasan Jurnal ...................................................................................... 8

2.2.1 Jurnal Pertama ................................................................................... 8

2.2.2 Jurnal Kedua...................................................................................... 8

2.2.3 Jurnal Ketiga ................................................................................... 10

2.3 Kelebihan dan Kekurangan .................................................................... 10

2.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pertama .................................... 10

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Kedua ....................................... 10

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Ketiga....................................... 11

BAB 3 ................................................................................................................... 12

SOLUSI ................................................................................................................. 12
3.1 Azas Perencanaan ................................................................................... 12

3.2 Azas Penyederhanaan ............................................................................. 14

3.3 Azas Penghematan ................................................................................. 16

3.4 Azas Penggabungan ............................................................................... 16

3.5 Azas penghapusan .................................................................................. 17

BAB 4 ................................................................................................................... 18

PENUTUP ............................................................................................................. 18

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 18

4.2 Saran ....................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesempatan yang besar untuk mengurus tata pemerintahannya sendiri
serta pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat. Sebagai unit terbawah dari sebuah sistem pemerintahan
nasional, pemerintah desa diperhadapkan pada kondisi yang sangat sulit sebagai
imbas dari adanya perubahan paradigma pemerintahan dari yang sentralistik ke
desentralistik. Konsekuensi logis yang menyertai diberlakukannya Undang-
Undang tersebut, adalah harus dipersiapkan oleh setiap strata pemerintahan, mulai
dari pemerintah nasional (pusat) sampai pemerintah desa, pemerintah (pusat)
harus bersedia menfasilitasi setiap perubahan sebagai tuntutan implementasi UU
tersebut yang terjadi ditingkat pemerintahan daerah (provinsi, kabupaten dan kota)
bahkan pada strata pemerintahan desa, dan disisi yang lain, pemerintah daerah
(provinsi, kabupaten, kota) dan pemerintah desa berkewajiban mempersiapkan
diri untuk melakukan penataan atas tuntutan perubahan sebagai konsekuensi dari
pelaksanaan hak otonomi daerah (termasuk otonomi asli desa).
Penyelenggaraan tersebut dalam mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Penyelenggaraan harus didukung oleh administrasi perkantoran.
Sebagaimana diketahui bahwa administrasi perkantoran adalah rangkaian aktivitas
merencanakan, mengorganisasikan (mengatur, menyusun), menyederhanakan,
menggabungkan serta menghapuskan sampai penyelenggaraan secara tertib
pekerjaan perkantoran dalam menunjang pencapaian tujuan organisasi.
Mengingat pentingnya administrasi perkantoran dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi maka harus diselenggarakan secara efisien dan
dibalik pasti ada kelemahan dalam pelaksanan. Maka dari itu harus menciptakan
solusi untuk permasalahan tersebut.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah yang terdapat pada azas-azas administrasi
perkantoran.
2. Untuk memberikan Solusi dalam masalah yang terdapat pada azas-azas
administrasi perkantoran.

1.3 Manfaat
1. Dapat menjadi referensi untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi pada Mata
Kuliah Administrasi Perkantoran.
2. Bagi penulis dapat Menambah wawasan dengan berpikir kritis dalam
menganalisis Jurnal.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Jurnal

2.1.1 Jurnal Pertama


Judul KOMPETENSI APARATUR DESA DALAM MELAKSANAKAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA BERINGIN TALUK
KECAMATAN SANGINGI
Penulis Sandi Nur Saputra
ISSN 2722-984X
Lembaga Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Kuantan Sangingi
Volume 3
Nomor 3
Tahun 2022

2.1.2 Jurnal Kedua


Nama EFISIENSI ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KANTOR
CAMAT MALALAYANG
Penulis Sri Yulan Asi Ali
ISSN 2338-9631
Lembaga Jurnal Administrasi Publik UNSRAT
Volume 3
Nomor 41
Tahun 2016

2.1.3 Jurnal Ketiga


Nama PENGARUH SISTEM KEARSIPAN TERHADAP EFISIENSI
KERJA PADA PT DIPO INTERNASIONAL PAHALA OTOMOTIF
MEDAN
Penulis Eky Lestari, Wulandari Surbakti, Nova Yesyca Naipospos
ISSN 2962-7966
Lembaga Politeknik LP3I Medan
Volume 1
Nomor 1
Tahun 2022
2.2 Ringkasan Jurnal

2.2.1 Jurnal Pertama


Kompetensi Aparatur Desa dalam melaksanakan Pelayanan Administrasi
Pemerintah Desa Beringin sudah cukup baik, terlihat baiknya pengetahuan
Aparatur Desa dalam Melaksanakan Administrasi Pemerintahan Desa dengan
pengetahuan mendukung dikarenakan berpendidikan SLTA untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya dengan baik. Aparatur yang ikut dan antusias untuk
mengikuti pelatihan, dan terlihat anggaran dana yang di alokasikan untuk
peningkatan kapasitas aparatur desa, dimana desa ini untuk meningkatkan
kemampuan aparatur desa memiliki kemauan yang cukup baik selalu ingin
meningkatkan kemampuan untuk menunjang kinerja dalam pemerintahan, jka ada
pelatihan–pelatihan selalu antusias dalam mengikuti, karena mereka menyadari
pelatihan bagus untuk diri mereka pribadi dan tentunya meningkatkan
kemampuan aparatur desa untuk melaksanakan tugas kami pada pemerintahan
desa, serta merupakan kewajiban aparatur desa juga mendapatkan insentif
perbulannya, jadi itu salah satu motivasi untuk aparatur desa untuk meningkatkan
kemampuan dan pengetuhuannya untuk menunjang pelaksanaan tugas masing-
masing dalam pemerintahan desa. Keahlian Aparatur Desa Dalam Melaksanakan
Administrasi Pemerintahan Desa hanya saja terkadang kurang disiplinnya apratur
desa, dimana waktu jam kerja jam 9 pagi namun apratur desa belum semuanya
hadir di kantor desa, meski terkadang agak terlambat masuk dan pulang lebih
awal, tapi menurut aparatur desa tidak menggangu proses pemerintahan desa,
aparatur desa tetap mampu melaksanakan tugas dan fungsinya di pemerintahan
desa dengan cukup baik.

2.2.2 Jurnal Kedua


Sebagaimana telah diuraikan dalam tinjauan pustaka bahwa administrasi
perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi
(mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk)
mengawasi, dan mengendalikan sampai menyelenggarakan secara tertib pekerjaan
perkantoran (office work) dalam menunjang pencapaian tujuan organisasi. Tiga
peranan atau fungsi utama dari pekerjaan administrasi perkantoran yaitu: (1)
Melayani pelaksanaan pekerjaan pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan
organisasi; (2) Menyediakan keterangan keterangan bagi pimpinan organisasi
untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat; dan (3)
Membantu kelancaran perkembangan organisasi secara keseluruhan (Gie, 1998).
Dalam hal ini menurut Guible (dalam Haryadi, 2009) ada lima jenis fungsi, yaitu
fungsi rutin, fungsi teknis, fungsi analisis, fungsi interpersonal, dan fungsi
manajerial.
Dalam kaitan dengan efisiensi administrasi perkantoran maka konsepsi
umum tentang efisiensi sebagai “perbandingan terbaik antara input dengan output,
atau antara suatu usaha dengan hasilnya, atau antara suatu kerja dengan hasil yang
dicapai oleh kerja itu” dapat juga diterapkan dalam bidang pekerjaan administrasi
perkantoran. Kegiatan pekerjaan/pelayanan administrasi perkantoran yang selalu
ada dalam perencanaan kerja/kinerja pada setiap tahun anggaran, yang
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh sekretariat kecamatan; adanya penataan
anggaran yang dituangkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan
capaian realisasinya cukup baik pada setiap tahun; pemanfaatan potensi SDM
pegawai sesuai kompetensinya untuk pelaksanaan pekerjaan/pelayanan
administrasi perkantoran cukup optimal; penggunaan sarana/prasarana dan
peralatan kerja cukup optimal untuk pelaksanaan pekerjaan/pelayanan
administrasi perkantoran; dan pelaksanaan pekerjaan/pelayanan pekerjaan
administrasi perkantoran berjalan lancar sesuai SOP yang sudah ditetapkan.
Dapat disimpulkan hasil kinerja administrasi perkantoran di Kantor Camat
setiap tahun anggaran sudah baik/memuaskan namun belum maksimal. Dapat
menunjukkan bahwa efisiensi administrasi perkantoran sudah cukup baik dilihat
dari rasio atau perbandingan antara hasi kerja dan sumber yang digunakan untuk
mencapai hasil kerja itu. Oleh karena belum maksimal maka perlu upaya
peningkatannya di masa depan dalam hal penggunaan sumber-sumber kerja yang
ada secara optimal.
2.2.3 Jurnal Ketiga
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan pasti terdapat kegiatan
administrasi yang memuat informasi atau data penting, yang menjadi salah satu
sumber data tersebut adalah dokumen atau arsip. Apabila arsip yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan kurang baik dalam penerapan maka akan sulit dalam
penemuan kembali. Manfaat arsip bagi perusahaan yaitu antara lain berisi
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dan juga dapat dijadikan
alat bukti apabila terjadi masalah serta dapat sebagai alat pertanggungjawaban
manajeman. Fenomena yang terjadi pada PT. Dipo Internasional masih manual
dan belum efektif dan efisien dikarenakan peosedur yang digunakan tidak sesuai
kebutuhan dan peletakan sarana dan prasaran yang tidak sesuai dengan kondisi
ruangan sehingga mengakibatkan mengganggu kinerja karyawan dalam penemuan
kembali arsip bahkan sering terjadinya kehilangan faktur/work order (WO)
konsumen yang melakukan perbaikan maupun pembelian sparepart kendaraan.
Maka dari itu perlunya perencanaan dalam permasalah ruangan.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan

2.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Pertama


a. Kelebihan
1) Terdapat tinjauan pustaka untuk memahami pembaca
2) Artikel yang disusun sudah baik, karena cara penelitian didasarkan
oleh UU yang berlaku dan pendapat para ahli.
3) Terdapat ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang terimakasih.
b. Kekurangan
1) Terdapat banyak pengulangan kalimat.
2) Pada metode penelitian tidak mencantumkan jumlah sampel.

2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Kedua


a. Kelebihan
1) Artikel yang disusun sudah baik, karena cara penelitian berdasarkan
oleh pendapat para ahli.
2) Jurnal yang mudah dipahami.
3) Materi yang cukup rinci.
b. Kekurangan
1) Letak font yang kurang rapi.

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal Ketiga


a. Kelebihan
1) Hasil sampel pada Metode Penelitian cukup rinci
2) Artikel yang disusun sudah baik, karena cara penelitian berdasarkan
oleh pendapat para ahli.
b. Kekurangan
1) Tinjauan teoritis yang terlalu singkat.
2) Jurnal tidak mudah dipahami.
BAB 3
SOLUSI
Dapat disimpulkan dari hasil pembahasan Program dan kegiatan
pekerjaan/pelayanan administrasi perkantoran yang ditetapkan dalam perencanaan
kerja/kinerja pada setiap tahun anggaran secara umum dapat dilaksanakan dan
mencapai realisasi hasil yang baik/memuaskan, namun belum maksmimal.
Kedisiplinan pada aparatur pelaksana sangat bergantung untuk meningkatkan
administrasi perlu adanya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa
khususnya tata kelola administrasi. Pada kegiatan administrasi yang memuat
informasi atau data penting, yang menjadi salah satu sumber data tersebut adalah
dokumen atau arsip yang masih manual dan belum efektif dan efisien dikarenakan
peosedur yang digunakan tidak sesuai kebutuhan dan peletakan sarana dan
prasarana yang tidak sesuai dengan kondisi ruangan sehingga mengakibatkan
mengganggu kinerja karyawan dalam penemuan kembali.
Oleh karena belum maksimal maka perlu upaya peningkatannya di masa
depan dalam hal penggunaan sumber-sumber kerja yang ada secara optimal.
Dalam kaitan itu maka asas-asas efisiensi administrasi perkantoran seperti asas
perencanaan, asas penyederhanaan, asas penghematan, asas penghapusan, dan
asas penggabungan perlu dilakukan secara lebih efektif dalam penyelenggaraan
administrasi perkantoran.

3.1 Azas Perencanaan


Solusi untuk mengatasi permasalahan perancangan tata ruang kantor yang
ada pada bagian administrasi adalah dengan sistem ruang tertutup dan terbuka.
Yang mana tata ruang tertutup diperuntukkan sebagai ruangan pegawai
administrasi, serta pemberian partisipasi atau penyekat bagi meja pegawai satu
dengan yang lain, serta pemanfaatan manajemen kabel untuk kabel yang
berserakan atas meja yang bergabung, manfaat penghijauan disekitar lingkungan
kantor serta pemilihan warna dinding dan hiasan yang sesuai. Dengan begitu tata
ruang kantor akan tampak lebih indah dan suasana nyaman dalam ruangan.
Dalam perancangan tata ruangan dapat melibatkan tiga komponen yang
harus dipertimbangkan yaitu peralatan, pekerjaan, dan hubungan antara pegawai
satu dengan lainnya. Menurut Liang, 2007 dalam merancang tata ruang
diperlukan beberapa tahapan :
1. Dibuat gambar denah kantor yang bersangkutan dengan skala tertentu.
2. Mempelajari segenap pekerjaan yang termasuk dalam lingkungan
kantor.
3. Menyusun letak meja kerja yang sesuai dengan pegawai.
Ergonomi dalam perancangan tata ruang kantor harus menerapkan ilmu,
seni dan penerapan teknologi untuk menyeimbangkan antara fasilitas yang
digunakan dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan serta
keterbatasan manusia, baik fisik maupun mentalnya sehingga kualitas hidup
keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, 2004). Dari sudut itu dengan tugas dan
kapasitas dalam bekerja harus seimbang sehingga tercapai performa kinerja yang
tinggi, pekerjaan tidak boleh terlalu rendah dan tidak juga boleh terlalu
berlebihan, apabila tidak dapat menyeimbangkan akan timbul rasa stress bagi para
pegawai dalam bekerja.
Untuk solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan penerapan disiplin
kerja Pegawai dengan pembinaan kegiatan sosialiasi seperti apel pagi, rapat
bidang serta arahan dari kepala bidang kepada pegawai (Aldo Trinanda, 2020).
Pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin kerja akan di proses secara
bertahap. Tahap pertama yaitu dengan nasihat atau teguran lisan, jika masih
melakukan pelanggaran berulang kali, tahap selanjutnya berupa peringatan hingga
teguran secara tertulis. Solusi selanjutnya, yaitu pimpinan harus bersikap lebih
tegas dalam menindak pelanggar disiplin kerja dan berani menindak. Solusi
lainnya, Evaluasi Berkala. berkaitan dengan proses pengumpulan data untuk
mengetahui tujuan pengembanagan SDM mana yang sudah tercapai, dan juga
dianggap sebagai keputusan yang bersifat menyeluruh mulai dari input, proses dan
output (Nurbiyati, 2015).
3.2 Azas Penyederhanaan
Pada kegiatan administrasi yang memuat informasi atau data penting,
adalah dokumen atau arsip yang masih manual dan belum efektif dan efisien
dikarenakan prosedur yang digunakan tidak sesuai kebutuhan. Dengan memiliki
Gerakan Indonesia Sadar Adminduk yang memiliki dokumen yakni Kartu
keluarga, Akta Kelahiran,KTP-el dan KIA, Buku Nikah atau Akta Perkawinan
dan Akta kematian. Jika dokumen tersebut sudah benar dan lengkap silahkan
periksa kebenaran data antar dokumen yang anda miliki. Melalui Website tersebut
masyarakat dapat mengurus mengenai Akta Kelahiran, Akta Kematian, KTP
elektronik, Kartu Keluarga, Perpindahan Keluar, Kedatangan, dan Pelayanan yang
lainnya.
Inovasi Pelayanan Online ini sudah ada sejak tahun 2007 tetapi belum bisa
optimal karena banyak masyarakat yang tidak mengerti. Adapun tata cara
Pelayanan Administrasi Kependudukan secara daring
a. Penduduk melakukan registrasi pada laman aplikasi pelayanan mandiri
Adminduk Daring untuk mendapatkan akun dan verifikasi kebenaran
data.
b. Melakukan pengisian Formulir elektronik dan melengkapi persyaratan.
c. Penduduk menyetuji klausul ketentuan dan persyaratan pelayanan.
d. Dalam hal penduduk memiliki TTE dalam formulir permohonan
pelayanan elektronik.
e. Penduduk memeriksa kembali formulir dan perstyaratan serta
mengirimkannya.
f. Penduduk menyimpan formulir permohonan pelayanan Dokumen
Elektronik yang diajukan.
g. Dokumen pengajuan Adminduk Daring diproses lebih lanjut oleh
Disdukcapil.
h. Penduduk mendapatkan pemberitahuan secara elektronik atas
kemajuan proses pelayanan dokumen kependudukan.
i. Penduduk menerima hasil pelayanan berupa dokumen kependudukan
sesuai pengajuannya.
Berbagai upaya dalam menangani kendala yang terjadi dalam pelayanan
administrasi penduduk, sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas SDM
Menciptakan metode pelayanan yang maksimal sehingga tercapai
pelayanan yang prima bagi masyarakat dan mampu melihat potensi yang
dimiliki daerah serta menciptakan inovasi dalam melakukan pelayanan
publik. Pemberian pendidikan dan pelatihan dalam teknologi yang
bermutu untuk upaya peningkatan sikap dan semangat yang berorientasi
pada kepentingan masyarakat, upaya dalam rangka peningkatan potensi
teknik manajerial atau kepemimpinan, meningkatkan efisiensi, efektifitas,
dan kualitas, pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerja
sama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan.
b. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pegawai harus didukung dengan penerapan teknologi, dalam hal ini
misalnya pengadaan komputer/ laptop. Peran teknologi sangat penting
untuk mengikuti perkembangan teknologi dan untuk memanfaatkan
teknologi dalam upaya kelancaran kerja agar nantinya pekerjaan tersebut
dapat terselesaikan dengan cepat dan akurat. Penyederhanaan proses bisnis
dan SOP pelayan dengan memanfaatkan TIK, menggunakan media
informasi untuk menyampaikan standar pelayanan, pengaduan,
memastikan kualitas output dari produk pelayanan guna memenuhi
harapan masyarakat terkait pelayanan publik.
c. Menerapkan keramahan dalam Pelayanan
Pegawai di bagian administrasi kependudukan menganut prinsip 5 (lima) S
yaitu senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
d. Mengadakan Sosialiasasi
Mengurangi ketidaktahuan masyarakat mengenai alur proses, tatacara dan
pentingnya administrasi kependudukan, pemerintah memberikan
sosialisasi mengenai hal-hal tersebut sehingga masyarakat tidak lagi
kebingungan terhadap pelayanan administrasi kependudukan.
3.3 Azas Penghematan
Penerapan selanjutan yaitu Ketaatan Pegawai dalam Penggunaan Fasilitas
Kantor. Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 5 Ayat 2
menjelaskan bahwa setiap pegawai memiliki kewajiban menggunakan kekayaan
dan barang milik negara dengan penuh tanggungjawab, efektif, dan efisien. Oleh
karena itu untuk memudahkan pekerjaan pegawai harus menggunakan sebaik
mungkin agar mencapai dayaguna dan menghemat pengeluaran. Berikut
penggunaan fasilitas kantor dengan :
1) Telepon kantor, Berdasarkan pengamatan telepon kantor berfungsi baik,
penggunaan juga dilakukan dengan baik dan benar, jarang terlihat telepon
kantor digunakan untuk kepentingan pribadi.
2) Komputer atau laptop, penggunaan komputer laptop sudah dinilai baik,
dilihat dari komputer dan laptop berfungsi baik. Dan juga digunakan untuk
mengerjakan tugas yang diberikan bukan untuk kepentingan pribadi.
3) Printer dan Kertas, merupakan fasilitas utama yang berkaitan dengan
dokumen – dokumen. Printer befungsi sebagaimana mestinya. Penggunaan
printer dan kertas yaitu untuk mencetak dokumen yang berkaitan dengan
tugas dinas. Jarang ditemui penggunaan printer untuk kepentingan
individual.
4) Menerapkan Layout yang baik, maka dapat menghemat waktu yang
dibutuhkan dalam bekerja, memberikan kenyamanan, serta menghemat
biaya.
5) Menyusun tata ruang, penyusunan tata ruang dengan baik seperti ruang
kerja utama secara terbuka dimana ruangan di susun tanpa sekat pemisah
dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan serta dapat menghemat
biaya yang ada.

3.4 Azas Penggabungan


Jenis tata ruang kantor gabungan atau hybrid office dapat menjadikan
solusi tepat. Karena jenis ini dapat melengkap seluruh keunggulan dari jenis tata
ruang lainnya. Seperti mendesain ruang kantor dengan bebas sesuai keinginan
perusahaan, lebih dinamis dan tidak kaku, meningkatkan produktivitas karyawan.

3.5 Azas penghapusan


Akuntabilitas proses yang terkait dengan dipatuhinya prosedur yang
digunakan dalam melaksanakan pengelolaan kekayaan daerah, termasuk
didalamnya dilakukan penghapusan (mark up). Berdasarkan Peraturan
Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah pasal 3 ayat (2) dilaksanakan berdasarkan asas
fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian
nilai. Selanjutnya pada ayat (3) Sekretaris Daerah adalah Pengelolaan Barang
milik Daerah berwenang dan bertanggung jawab dengan mengatur pelaksanaan
Penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan barang.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada azas – azas administrasi perkantoran agar menjadi efisien dengan
asas perencanaan, asas penyederhanaan, asas penghematan, asas penghapusan,
dan asas penggabungan perlu dilakukan secara lebih efektif dalam
penyelenggaraan administrasi perkantoran guna memberi kelancaran dan
kemudahan dalam pelaksanannya.
Penerapan pelayanan publik banyak mempergunakan alur proses tatacara
secara online, dalam sistem tersebut dapat lebih mudah mengetahui informasi dan
keperluan yang dibutuhkan tanpa harus datang ke kantor administrasi guna
mewujudkan Good Governance. Pemanfaatan potensi SDM pegawai sesuai
kompetensi, penggunaan sarana/prasarana dan peralatan serta fasilitas pendukung,
dan mekanisme dan prosedur penyelenggaraan pekerjaan perkantoran.
Pada penerapan disiplin kerja dilihat dari segi mentaati jam kerja, meliputi
kehadiran apel pagi, kehadiran saat masuk kerja berlangsung serta ketepatan saat
pulang kerja. Ketaatan tersebut dengan pengabdian, kesadaran dan tanggung
jawab. Kemudian ketaatan pada penggunaan fasilitas digunakan sesuai dengan
kebutuhan kantor dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi. Upaya yang
dilakikan untuk mengatasi kehambatan penerapan disiplin kerja yaitu pembinaan
dan pengarahan, pemimpin harus lebih bersikap tegas dalam menindak pelanggar
disiplin kerja serta evaluasi berkala sebagai pengawasan guna mengevaluasi
program kerja dan disiplin kerja.
Analisis tata ruang kantor dan ergonomic termasuk pilihan yang tepat,
sehingga perusahaannya terlihat lebih menarik dan lebih luas, sehingga
kenyamanan dan produktivitas karyawannya dalam bekerjapun dapat meningkat.
Selain itu peralatan dan perlengkapan yang digunakan pun sudah sangat tepat dan
bersifat ergonomic, hal ini dapat menghindari dari ketidaknyamanan atau hal-hal
membahayakan yang akan terjadi pada karyawan, sehingga dapat menurunkan
tingkat produktivitas kinerja karyawan dan menaikkan biaya yang perlu
dikeluarkan oleh perusahaan.
Akuntabilitas proses yang terkait dengan dipatuhinya prosedur yang
digunakan dalam melaksanakan pengelolaan kekayaan, termasuk didalamnya
dilakukan penghapusan.

4.2 Saran
Saya sebagai penulis masih perlu adanya masukan dari pembaca mengenai
materi yang disajikan apabila adanya kesalahan. Dan membuka ruang saran atau
kritik yang bersifat membangun.
DAFTAR PUSTAKA

ASI ALI, S. Y., PANGKEY, M., & TULUSAN, F. (2016). EFISIENSI


ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KANTOR CAMAT
MALALAYANG KOTA MANADO. Journal UNSRAT, 1-10.
Debian, A. R. (n.d.). ANALISIS TATA LETAK DAN ERGONOMI KANTOR
DI PT SHOPEE. Politeknik Negeri Bandung.
Kartiman. (2021). LAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI MASA
PANDEMI COVID 19 DI KABUPATEN REMBANG DALAM
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE. MAGISTRA, 121-136.
Lestari, E., Surbakti, E. W., & Naipospos, N. Y. (2022). PENGARUH SISTEM
KEARSIPAN TERHADAP EFISIENSI KERJA PADA PT. DIPO
INTERNASIONAL PAHALA OTOMOTIF MEDAN. SENASHTEK, 1-9.
Saputra, S. N. (2022). KOMPETENSI APARATUR DESA DALAM
MELAKSANAKAN ADMINISTRASI PEMERINTAH DESA
BERINGIN TALUK KECAMATAN KUANTAN TENGAH
KABUPATEN KUANTAN SANGINGI. JUHANPERAK, 15-30.
Sembiring, J. R. (2022). MANAJEMEN PENGELOLAAN BARANG MILIK
DAERAH DALAM PELAKSANAAN INVENTARISASI DI KANTOR
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR. Program
Pascasarjana Universitas Islam Riau, 1-114.
Setyaningrum, D. (2022). PERANCANGAN TATA RUANG KANTOR
MENGGUNAKAN MICROSOFT VIDIO PADA BAGIAN
ADMINISTRASI CV. INCREASE DEVELOPMENT. Universitas
DINAMIKA, 1-63.
Werdiningran, A., Murtini, W., & Murwaningsih, T. (2022). ANALISIS
PENERAPAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA
KERJA DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURAKARTA. JIKAP Jurnal
Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, 1-15.

Anda mungkin juga menyukai