Anda di halaman 1dari 8

STROKE

Nama Kelompok
Amel Ghina Rahima (9882405121411077)
Arya Septian (9882405121411071)
Dede Wijaya (9882405121411084)
Dinda Marlinda (9882405121411079)
Ridwan Isdianto K (9882405121411083)
Definisi dan Klasifikasi Penyakit Stroke
Stroke adalah suatu serangan mendadak yang terjadi di otak dan dapat mengakibatkan
kerusakan pada sebagian atau secara keseluruhan dari otak yang disebabkan oleh gangguan
peredaran pada pembuluh darah yang mensuplai darah ke otak, biasanya berlangsung lebih dari
24 jam. Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

1. Stroke Iskemik.
Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis
stroke ini yang paling umum, karena hampir 90% stroke adalah iskemik. Kondisi yang mendasari
stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah (disebut
aterosklerosis).

2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di
sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah
membanjiri dan menempatkan jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu atau mematikan
fungsinya.
Gejala Penyakit Stroke
Gejala stroke dapat diamati dari beberapa hal, yaitu :

1. Serangan kecil atau serangan awal stroke biasanya diawali dengan daya ingat menurun
dan sering kebingungan secara tiba-tiba dan kemudian menghilang dalam waktu 24
jam.

1. Adanya serangan neurologis fokal berupa kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai
atau salah satu sisi tubuh.

1. Melemahnya otot (hemiplegia), kaku dan menurunnya fungsi sensorik.

1. Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu
sisi tubuh seperti baal, mati rasa sebelah badan, terasa kesemutan.

1. Rasa perih bahkan seperti rasa terbakar dibagian bawah kulit.


Faktor Risiko penyakit Stroke
Beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit stroke antara lain:

1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Ras/Bangsa
4. Hereditas
5. Hipertensi
6. Diabetes Melitus
7. Penyakit Jantung .
8. Obesitas
9.Hiperkolesterolemia
10. Merokok
11. Alkohol
12. Stres
13. Penyalahgunaan Obat
Penatalaksanaan penyakit stroke
Dalam perjalanan penyakitnya, stroke memiliki beberapa fase yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana pengobatan.
Fase atau tahapan proses sejak stroke akut sampai fase ke kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut (Junaidi, 2004):

1. Fase akut berlangsung antara 4-7 hari. Tujuan pada fase ini adalah pasien selamat dari serangan stroke.
2. Fase stabilisasi, berlangsung antara 2-4 minggu. Tujuan pada fase ini adalah pasien belajar lagi keterampilan
motorik yang terganggu dan belajar penyesuaian baru untuk mengimbangi keterbatasan yang terjadi.
3. Rehabilitasi, yang bertujuan untuk melanjutkan proses pemulihan untuk mencapai perbaikan kemampuan fisik,
mental, sosial, kemampuan bicara dan ekonomi.
4. Fase ke kehidupan sehari-hari, dimana pasien harus menghindari terulangnya stroke akut, biasanya dianjurkan
untuk:
a. Melakukan kontrol tensi secara rutin
b. Kendalikan kadar gula darah
c. Berhenti merokok
d. Diet rendah lemak
e. Menghindari risiko terjadinya stres
f .Terapi terkait faktor risiko lainnya dan penyempurnaan pemulihan kesehatan serta mencegah terulangnya stroke
Pencegahan penyakit stroke.
Menurut Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke (1999) di Indonesia, upaya yang dilakukan untuk
pencegahan penyakit stroke yaitu :
1. Pencegahan Primordial
Tujuan pencegahan primordial adalah mencegah timbulnya faktor risiko stroke bagi individu yang belum
mempunyai faktor risiko.

2. Pencegahan Primer
Tujuan pencegahan primer adalah mengurangi timbulnya faktor risiko stroke bagi individu yang
mempunyai faktor risiko dengan cara melaksanakan gaya hidup sehat bebas stroke, antara lain :
a. Menghindari : Rokok, stress, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan, obat-obatan
golongan amfetamin, kokain dan sejenisnya.
b. Mengurangi : Kolesterol dan lemak dalam makanan.
c. Mengendalikan : Hipertensi, DM, penyakit jantung (misalnya fibrilasi atrium, infark miokard akut,
penyakit jantung reumatik).
d. Menganjurkan : Konsumsi gizi yang seimbang seperti, makan banyak sayuran, buah-buahan, ikan
terutama ikan salem dan tuna.
3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan bagi mereka yang pernah menderita stroke. Pada tahap ini ditekankan pada
pengobatan terhadap penderita stroke agar stroke tidak berlanjut menjadi kronis. Tindakan yang dilakukan adalah :
a. Obat-obatan
b. Modifikasi gaya hidup dan faktor risiko stroke,

4. Pencegahan Tersier
Tujuan pencegahan tersier adalah untuk mereka yang telah menderita stroke agar kelumpuhan yang dialami tidak
bertambah berat dan mengurangi ketergantungan pada orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Pencegahan tersier dapat dilakukan dalam bentuk rehabilitasi fisik, mental dan sosial.

Anda mungkin juga menyukai