Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENYULUHAN

STROKE

OLEH:

Ardiana Harsyani Balqis 20190302058

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern saat ini
adalah stroke. Hampir di seluruh dunia, stroke menjadi masalah serius
yang dihadapi. Stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi. Hal
tersebut, dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat
mengakibatkan kecacatan fisik dan mental hingga kematian (Junaidi,
2011). Stroke merupakan kerusakan fungsi saraf akibat kelainan vaskular
yang berlangsung lebih dari 24 jam atau kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak sehingga
mengakibatkan penghentian suplai darah ke otak, kehilangan sementara
atau permanen gerakan, berfikir, memori, bicara atau sensasi dan
mobilisasi (Marlina, 2016).
Prevalensi penyakit stroke di seluruh dunia sebanyak 15 juta orang
per tahun. Jumlah kematiannya sebanyak 5 juta orang dan 5 juta yang
lainnya mengalami kecacatan permanen. Setiap tahun 3 juta wanita dan
2,5 juta laki-laki di dunia meninggal karena penyakit stroke. Sedangkan
setiap 4 menit terdapat kematian karena penyakit stroke.
WHO memperkirakan 7,6 juta kematian terjadi akibat stroke pada
tahun 2022 (Sustrani Lanny, 2016). Kejadian di negara indonesia penyakit
stroke sebesar 8,3 per 1000 penduduk yang sudah terdiagnosis penyakit
stroke. Sekitar 72,3 % kasus stroke telah terdiagnosis oleh tenaga
kesehatan. Kematian akibat penyakit stroke mencapai 15,9% pada rentang
usia 45-54 tahun dan mengalami peningkatan pada usia 55- 64 tahun
sekitar 26,8 % (Sustrani Lanny, 2016).
Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi
lemak dan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga,
meningkatkan risiko terkena penyakit stroke (Aulia dkk, 2008). Gaya
hidup sering menjadi penyebab berbagai penyakit yang menyerang usia
produktif,
karena generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat
dengan seringnya mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol tapi
rendah serat. Selain banyak mengkonsumsi kolesterol, mereka
mengkonsumsi gula yang berlebihan sehingga akan menimbulkan
kegemukan yang berakibat terjadinya penumpukan energi dalam tubuh
(Dourman, 2013). Dulu, stroke hanya terjadi pada usia tua mulai 60 tahun,
namun sekarang mulai usia 40 tahun seseorang sudah memiliki risiko
stroke, meningkatnya penderita stroke usia muda lebih disebabkan pola
hidup, terutama pola makan tinggi kolesterol. Berdasarkan pengamatan di
berbagai rumah sakit, justru stroke di usia produktif sering terjadi akibat
kesibukan kerja yang menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang
tidur, dan stres berat yang juga jadi faktor penyebab (Dourman, 2013).
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin memberikan penyuluhan
untuk kelompok geriatri yang bertujuan untuk memberikan informasi serta
meningkatkan kesadaran akan obesitas dan dampak yang ditimbulkan pada
tubuh.

B. Tujuan
1. Umum
Menambah informasi dan meningkatkan kesadaran akan dampak
stroke dan pencegahannya.
2. Khusus
Memberikan pengertian tentang stroke, penyebab stroke, dampak
stroke, cara pencegahan, serta terapi diet yang tepat untuk
mempertahankan atau memperbaiki status gizi.

C. Sasaran
Pasien stroke di poli rehabilitasi medik atau fisioterapi.

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat :
Waktu :
E. Manfaat
1. Bagi Kelompok Sasaran
Menambah informasi mengenai stroke dan cara pencegahannya.
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait stroke serta cara
pencegahannya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Stroke
Stroke merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya
penyempitan pada pembuluh darah di otak sehingga aliran darah dan
oksigen ke otak terhambat bahkan sistem syaraf tersebut akan sulit bahkan
tidak bisa di gerakkan (Umi Faridah, 2017). Stroke dapat terjadi karena
adanya sumbatan atau hambatan pada pembuluh darah di otak (stroke
iskemik) atau dikarenakan oleh pendarahan spontan pada otak dibagian
tertentu (stroke hemoragik) (Adrian & louis, 2013). Definisi menurut
WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis
yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang
dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih dan atau
dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vascular.

B. Klasifikasi Stroke
Klasifikasi stroke menurut Corwin (2009) adalah :
a. Stroke Iskemik / Non Hemoragik
Jenis stroke yang terjadi saat aliran darah pada pembuluh arteri dalam
otak mengalami penyumbatan. Penyumbatan pada kondisi ini dapat
disebabkan oleh adanya pembentukan gumpalan darah pada pembuluh
darah organ lain tubuh.

b. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan pendarahan serebral dan mungkin
perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak pada daerah otak tertentu. Kejadiannya biasanya saat melakukan
aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran pasien umunya dapat menurun.
C. Tanda Gejala Stroke
Menurut Goldszmidt, (2011) stroke lakunar diawali oleh TIA pada
25% kasus dan muncul dalam bentuk gejala –gejala seperti:
a. Hemiparesis motorik murni (hemiparesis kontralateral, disartria, tidak
ada kehilangan sens orik atau visual maupun gangguan kognitif).
b. Stroke sensorik murni (hilangnya sensorik kontralateral atau
parestesia, tidak ada kehilangan motorik, disartria, kehilangan visual,
atau gangguan kognitif).
c. Dysatria-clumsy-hand syndrome (disatria, disfagia, kelemahan wajah
dan lidah kontralateral).
d. Hemiparesis ataksis (ataksia yang nyata pada tungkai, dan lengan
kontralateral, paresis tungkai, lengan atau wajah kontralateral, tidak
ada kehilangan visual atau gangguan kognitif).

D. Faktor Resiko
Banyak yang tahu tentang faktor risiko paling umum untuk stroke,
tekanan darah tinggi (hipertensi). Tapi itu hanya satu dari banyak faktor
terkait dengan stroke. Kolesterol tinggi, diabetes mellitus, penyakit
jantung, tidak teratur detak jantung yang disebut atrial fibrillation, dan
kelainan pembekuan adalah faktor risiko lainnya pukulan. Faktor resiko
dapat dibagi menjadi 2, yaitu dabat diubah dan tidak dapat diubah.
a. Faktor resiko yang dapat diubah : tekanan darah, penyakit jantung,
kolesterol darah, diabetes, masalah pembekuan, merokok, asupan
alkohol yang berlebihan, obesitas, gaya hidup yang tidak berpindah-
pindah.
b. Faktor resiko yang tidak dapat diubah: usia, jenis kelamin, rasetnis,
genetik.

E. Manifestasi Klinis
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada
lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang
perfusinya tidak adekuat, dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau
aksesori). Fungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
Manifestasi klinis stroke menurut Smeltzer & Bare (2002), antara lain:
defisit lapang pandang, defisit motorik, defisit sensorik, defisit verbal,
defisit kognitif dan defisit emosional.
a. Defisit Lapang Pandangan
1) Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan penglihatan
2) Kesulitan menilai jarak
3) Diplopia

b. Defisit Motorik
1) Hemiparesis (kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang
sama).
2) Hemiplegi (Paralisis wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama).
3) Ataksia (Berjalan tidak mantap, dan tidak mampu menyatukan kaki.
4) Disartria (Kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang
sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisis otot yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara.
5) Disfagia (Kesulitan dalam menelan)

c. Defisit Sensorik : kebas dan kesemutan pada bagian tubuh.

d. Defisit Verbal
1) Afasia ekspresif (Tidak mampu membentuk kata yang dapat
dipahami)
2) Afasia reseptif (Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan)
3) Afasia global (kombinal baik afasia reseptif dan ekspresif)

e. Defisit Kognitif
1) Kehilangan memori jangka pendek dan panjang
2) Penurunan lapang perhatian
3) Kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi
4) Perubahan penilaian

f. Defisit Emosional
1) Kehilangan kontrol diri
2) Labilitas emosional
3) Penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan stress
4) Depresi
5) Menarik diri, Rasa takut, bermusuhan dan marah
6) Perasaan isolasi

F. PENATALAKSANAAN DIET
Penatalaksanaan diet digunakan untuk mengurangi kadar CVA
darah dan sebagai rehabilitas pada pasien stroke. Diet stroke adalah
makanan khusus yang diberikan pada pasien stroke. Tujuannya yaitu
memberikan makanan secukupnya, memenuhi kebutuhan gizi pasien
dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit, memeperbaiki
keadaan stroke serta mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
agar tujuan tersebut tercapai makan harus mempertahankan syarat diet
stroke yang telah ditetapkan dan frekuensi pemberian diet. (Almatsier,
2006).

Syarat Diet:

1. Energi cukup, yaitu 25 – 45 kkal/kgBB. Pada fase akut energi


diberikan 1100 – 1500 kkal/hari.
2. Protein cukup, yaitu 0,8 – 1 g/kg/BB. Apabila pasien berada
dalam keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2 – 1,5 g/kgBB.
Apabila penyakit disertai komplikasi Gagal Ginjal Kronik (GGK),
protein diberikan rendah yaitu, 0,6 g/kgBB.
3. Lemak cukup, yaitu 20 – 25% dari kebutuhan energi total.
Utamakan sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak
jenuh yaitu
<10% dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi <300 mg.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60 – 70% dari kebutuhan energi total. Untuk
pasien dengan Diabetes Mellitus diutamakan karbohidrat kompleks.
5. Vitamin cukup.
6. Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur
maksimal 1 ½ sdt/hari (setara dengan kurang lebih 5 gr garam dapur
atau 2 gr natrium.
7. Serat cukup, untuk membantu menurunkan kadar kolesterol darah dan
mencegah konstipasi.
8. Cairan cukup, kecuali pada keadaan edema asites, cairan dibatasi.
9. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan pasien.
10. Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering.

G. Media Penyuluhan
BAB III

POA

Strategi Kegiatan Sumber Daya


Deskrip Personil/Insta
Tujuan
si Rincian nsi Terkait Waktu
Umum dan Tempat
Interve Kegiatan Tidak (lama Jenis Asal
Khusus Langs Kegiatan
nsi Langs kegiatan)
ung
ung
Penyulu - Tujuan Persiapan Mahas Ahli - Pembukaan: - Banner Mahasis
han ini Umum: : iswa Gizi 5 menit edukasi wa
bertujua Menambah - - Pemaparan - Leaflet
n supaya informasi Pembuata materi: 10 edukasi
para dan n leaflet menit - Quiz: - Souvenir
pasien meningkatk dan 10 menit
dapat an banner - Penutup: 5
memaha kesadaran menit
mi akan Pelaksan
pengerti dampak aan: -
an stroke dan Pembuka
stroke an -
pencegahan
dan Pemapara
nya.
dampak n materi
- Tujuan
nya -
Khusus
untuk Pelaksan
Memberika
kesehata aan quiz
n
n, serta berhadiah
pengertian
cara - Penutup
tentang
pencega
stroke,
han nya.
penyebab
stroke,
dampak
stroke, cara
pencegahan
, serta
terapi diet
yang tepat
untuk
mempertah
ankan atau
memperbai
ki status
gizi.
ABSENSI PENYULUHAN

“STROKE”

Hari/tanggal :

Tempat :

No. Nama Tanda Tangan


DAFTAR PUSTAKA

Cintya. (2012). Gambaran faktor resiko dan tipe stroke pada pasien rawat inap
dibagian penyakit dalam RSUD Kabupaten Solo Selatan periode 1 Januari
- 31 Juni 2012. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Dian. (2011). Gambaran faktor resiko terjadinya stroke pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Krakatau.

Fepi Susilawati, N. S. (2018). Faktor Resiko Kejadian Stroke. Jurnal


Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14.

Kusuma, A. P. (2022, Maret). PENGARUH TERAPI “Menggengam Bola Karet


Bergerigi” Terhadapperubahan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke
Diukurmenggunakan Hangryp Dynamometer Di Ruang syaraf Rsud Jend
A Yani Kota Metro. Jurnal Cendikia Muda, 2.

Penuntun Diet dan Terapi Gizi. (2019).

Permatasari, N. (2020, Juni). Perbandingan Stroke Non Hemoragik dengan


Gangguan Motorik. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11.

Sri Hartati Pratiwi, E. A. (2017, Desember). Faktor Resiko Stroke Pada


Masyarakat Desa Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1.

Wayunah, d. (2012). Analisa faktor yang berhubungan dengan kejadian strokedi


RSUD Indramayu. Jurnal Ilmu Keperawatan STIKES Indramayu.

Anda mungkin juga menyukai