DHMT : ……
DMT-CC : ……
1
Health Resilience : kemampuan komunitas untuk menggunakan asetnya untuk
memperkuat kesehatan masyarakat dan sistem perawatan/pelayanan
kesehatan dan untuk meningkatkan kesehatan fisik, perilaku, dan
sosial komunitas untuk bertahan, beradaptasi, dan pulih dari kesulitan.
Emergency Kit : daftar alat kesehatan, obat-obatan, dan bahan habis pakai
yang diperlukan untuk penanganan kasus-kasus gawat darurat.
2
DAFTAR SINGKATAN
UNISDR : The United Nations Office for the Disaster Risk Reduction
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin dan
karunia-Nya sehingga penyusunan buku “Pedoman Nasional Disaster Medical Team (DMT)”
dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga buku Pedoman DMT ini bermanfaat sebagai acuan untuk pembentukan tim
DMT di seluruh provinsi/kabupaten/kota.
Penyusun sangat terbuka untuk menerima kritik, saran serta masukan dari semua
pihak guna penyempurnaan Pedoman DMT ini di masa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi tenaga dan pikiran dalam penyusunan
buku ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih. Semoga buku ini bermanfaat dalam
mewujudkan keberhasilan upaya pengurangan risiko bencana di negara kita.
4
DAFTAR ISI
Contents
DEFINISI OPERASIONAL 1
DAFTAR SINGKATAN 3
DAFTAR ISI 5
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 2
1.3. Dasar Hukum 3
BAB II 5
DISASTER MEDICAL TEAM (DMT) 5
2.1. Definisi DMT 5
2.2. Struktur DMT 5
2.3. Kriteria Umum Keanggotaan DMT 8
2.4. Tugas DMT 8
2.5. Pembentukan DMT 9
2.6. Pelatihan DMT 11
1. Pelatihan Wajib 11
2. Pelatihan Tambahan 11
2.7. Logistik DMT 12
2.8. Registrasi Dan Alur Kerja DMT 12
2.9. Pembiayaan DMT 13
2.10. Hak dan Kewajiban 13
2.11. Perhatian Khusus 14
BAB III 16
PEMBINAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI 16
BAB IV 17
PENUTUP 17
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 20
5
1. Peta Rawan Bencana (https://inarisk.bnpb.go.id diakses tanggal 5 Februari 2022) 20
1.1. Banjir 20
1.2. Banjir Bandang 20
1.3. Cuaca Ekstrim 21
1.4. Gelombang Ekstrim dan Abrasi 21
1.5. Gempa Bumi 21
1.6. Kebakaran Hutan dan Lahan 22
1.7. Kekeringan 22
1.8. Letusan Gunung Api 22
1.9. Tanah Longsor 23
1.10. Tsunami 23
1.11. Multi Bahaya 23
1.12. Resiko NUBIKA dan Konflik 24
2. Standar Prosedur Operasional (pak anang, pak rahmat, Mba Febi WHO) 24
2.1. Standar Prosedur Operasional Registrasi DMTs 24
2.2. Standar Prosedur Operasional Laporan Kedatangan DMTs 25
2.3. Standar Prosedur Operasional Laporan Kepulangan DMTs 28
2.4. Standar Prosedur Operasional Rekam Medis DMTs 29
2.5. Standar Prosedur Operasional Transportasi dan Rujukan DMTs 32
2.6. Standar Prosedur Operasional Laporan Harian DMTs 34
2.7. Standar Prosedur Operasional Koordinasi antar DMTs 36
2.8. Standar Prosedur Operasional Rapid Health Assessment DMTs 37
2.9. Standar Prosedur Operasional Penyaringan dan Triase DMTs 40
2.10. Standar Prosedur Operasional Keselamatan dan Keamanan Anggota DMTs 42
2.11. Standar Prosedur Operasional Pengelolaan Limbah Medis DMTs 44
a. Standar Prosedur Operasional Pengelolaan Limbah Medis Padat DMTs 44
b. Standar Prosedur Operasional Pengelolaan Limbah Medis Tajam DMTs 46
2.12. Standar Prosedur Operasional Pengawasan Kesehatan Fisik dan Mental Anggota DMTs
48
3. Formulir 50
3.1. Formulir Kedatangan DMT 50
A. Data rincian DMT 50
B. Kapasitas logistik tim 51
1. Logistik non medis yang dibawa 51
6
2. Logistik medis yang dibawa 51
3. Dokumen 51
C. Kapasitas Layanan 51
D. Kapasitas Anggota Tim 52
3.2. Formulir Laporan Harian DMT 53
3.3. Formulir Kepulangan DMT 57
A. Data Rincian DMT 57
B. Kegiatan dan Pelayanan 58
C. Pengalaman dan Masukan 60
1. Kebutuhan layanan kesehatan 60
2.Tantangan dan Isu yang dihadapi 60
3. Kebutuhan layanan kesehatan yang masih diperlukan 60
4. Rekomendasi 60
D. Transisi dan Kepulangan 61
1. Layanan dan Fasilitas DMT telah: 61
2. Pasien paska operasi 61
3. Pasien yang masih ditangani 61
4. Apakah semua data rekam medis dan catatan sudah diserah terima kan? 61
5. Apakah ada logistik medis maupun non-medis yang di donasikan? 61
4. Daftar Logistik 62
4.1. Logistik Personal 62
4.2. Logistik Tim 63
4.2.1. Emergency Kit 63
4.2.2. Disaster Wound Care Kit 70
4.2.3. 71
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pedoman nasional DMT Indonesia ini bertujuan antara lain :
1. Menjadi acuan bagi instansi pemerintah dan non pemerintah dalam membentuk
DMT
2. Mengatur standar minimal DMT yang akan bertugas di daerah terdampak
bencana.
3. Mengatur alur kerja, tugas, dan wewenang DMT selama memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak bencana
1.3. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2007, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2000, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Kementerian Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2051/MENKES/PER/X/2011 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran (Berita Negara Republik lndonesia
Nomor 671 Tahun 2011);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor …. Tahun …..
perubahan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018
tentang Pelayanan Kegawatdaruratan;
15. Permenkes nomor 18 tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis;
16. Permenkes nomor 27 tahun 2017 tentang PPI;
17. Permenkes nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Pada
Penanggulangan Bencana Kesehatan;
19.
BAB II
DISASTER MEDICAL TEAM (DMT)
Wakil Ketua Tim : Dokter / perawat yang pernah ikut merespon dan atau
mengikuti pelatihan manajemen bencana
Tugas :
a. Bertanggung jawab kepada ketua tim
b. Mewakili ketua tim untuk menjalankan tugas apabila
ketua tim berhalangan
c. Bertanggung jawab atas pengumpulan seluruh data dan
laporan medis
d. Memastikan seluruh data yang masuk dari lapangan
sesuai dengan format yang ditetapkan dan tepat waktu
e. Menyiapkan dan atau membuat data dan laporan yang
diperlukan untuk kepentingan informasi publik
f. Membuat laporan serah terima untuk tim DMT
selanjutnya
Anggota Inti :
a. Dokter
b. Perawat
c. Apoteker atau asisten apoteker
● Bertanggung jawab kepada ketua tim
● Melakukan identifikasi dan menyusun daftar kebutuhan logistik medis
(obat, alat kesehatan dan bahan habis pakai) yang akan dibawa
● Mencatat, mendokumentasikan dan melaporkan logistik medis masuk
dan keluar serta stok yang masih ada
● Penyimpanan dan penataan logistik medis
e. Petugas administrasi :
● Bertanggung jawab kepada ketua
● Membantu ketua tim melakukan identifikasi masalah kesehatan yang
ada dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
● Menyusun laporan harian serta dokumentasi pelayanan kesehatan
sesuai dengan format yang sudah ditentukan
● Mengelola keuangan tim
● Menyerahkan laporan kepada wakil ketua
f. Petugas keselamatan dan keamanan tim (poin poin ini masuk di dalam
pembahasan alur kerja
Kompetensi dan
Ruang Lingkup Sarana dan
Kualifikasi
Pelayanan Logistik
(minimal)
pelayanan kesehatan
di fasilitas pelayanan
kesehatan area
terdampak
1. Pelatihan Wajib
Pelatihan wajib merupakan pelatihan yang harus diikuti oleh para
anggota DMT. Pelatihan ini dibedakan menjadi pelatihan yang bersifat klinis dan
non-klinis dengan materi sebagai berikut:
● Pelatihan klinis
a. Pelatihan yang bersifat spesialistik sesuai dengan Organisasi Profesi
masing-masing DMT.
b. Pelatihan dasar : BLS dan/atau BCLS dan/atau ACLS dan/atau BTLS
dan/atau BSS dan/atau ATLS dan/atau PHTLS dan/atau PTC dan/atau
PPGD dan/atau Disaster Wound Care.
● Pelatihan Non-Klinis
Merupakan pelatihan dasar bagi DMT dengan materi meliputi :
a. Manajemen pengelolaan krisis kesehatan
b. Rapid Health Assessment (RHA)
c. Safer access (Safety and Security)
d. Manajemen perjalanan.
e. Medical waste management (Manajemen Pembuangan Limbah Medis)
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
g. Defensive driving.
h. Manajemen Logistik.
i. Penanganan korban massal
2. Pelatihan Tambahan
MASUKAN DISKUSI: MENTAL HEALTH ISSUES, DATA MANAGEMENT,
Adapun alur kerja DMT pada saat tanggap darurat meliputi (tambahkan flowchart
alur kerja DMT dalam lampiran):
a. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait dampak bencana,
terutama terhadap bidang kesehatan.
b. Berkoordinasi dengan HEOC wilayah terdampak sesuai dengan level bencana.
c. Memberikan penjelasan (briefing) pra penugasan dari Ketua DMT kepada
seluruh anggotanya yang akan bertugas.
d. Menyesuaikan sumber daya yang akan dibawa untuk menjawab kebutuhan di
lokasi terdampak.
e. Menerima penugasan pendistribusian tenaga kesehatan ke tempat bencana
dari pengampu yang dibuktikan dengan surat tugas
f. Melaporkan kedatangan kepada HEOC dengan menyerahkan surat tugas
g. Mengisi formulir laporan kedatangan DMT secara manual atau digital dan
menyerahkan laporan tersebut ke HEOC (lampiran 2- formulir kedatangan),
serta menerima tanda pengenal dari HEOC
h. Menerima penempatan lokasi penugasan dari HEOC
i. Mengikuti rapat koordinasi dengan HEOC setiap hari sesuai waktu yang
ditetapkan
j. Melaporkan hasil layanan setiap hari kepada HEOC sesuai waktu dan format
laporan yang ditetapkan (lampiran 2- format laporan harian)
k. Melaporkan kepulangan kepada HEOC sesuai format yang ditetapkan
(lampiran 2- Formulir Laporan Kepulangan).
l. Melakukan serah terima penugasan ke anggota tim yang sudah selesai
bertugas kepada tim yang akan bertugas selanjutnya
m. Menyelesaikan penugasan dan kembali ke tempat asal sesuai dengan arahan
pengampu
catatan : Persiapan mobilisasi dan perjalanan DMT dalam kondisi penyakit infeksi emerging (PIE)
dan kondisi khusus lainya mengacu sesuai regulasi yang ada.
Selain kewajiban yang harus diikuti, para DMTs juga mendapatkan hak-hak
yang akan didapatkan setelah penugasan di area bencana, yaitu :
a. Memperoleh tanda pengenal dari organisasi pengampu dan HEOC.
b. Memperoleh perlindungan kesehatan dan kecelakaan kerja selama penugasan
di lokasi terdampak bencana dari organisasi pengampu.
c. Memperoleh bantuan hukum apabila terjadi tuntuntan hukum dari organisasi
pengampu.
d. Memperoleh fasilitas selama penugasan di lokasi terdampak bencana sesuai
ketentuan yang berlaku dari organisasi pengampu.
e. Mendapat pelatihan untuk peningkatan kapasitas sesuai standar dalam
pedoman DMT dari organisasi pengampu.
f. Mendapat informasi kondisi terkini di lokasi terdampak bencana dari HEOC
g. Mendapat perlindungan keamanan dan keselamatan selama bertugas di lokasi
terdampak dari HEOC dan/atau organisasi pengampu.
h. Mendapat umpan balik dari HEOC terhadap pelayanan yang telah diberikan
oleh DMT selama penugasan di lokasi terdampak bencana.
i. Mendapatkan apresiasi berupa sertifikat atau surat masa bakti setelah
penugasan berakhir dari HEOC.
Bangkok Principles, (2016), Bangkok Principles for the implementation of the health
aspects of the Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030,
https://www.who.int/hac/events/2016/Bangkok_Principles.pdf?ua=1
BNPB, (2021), Jumlah Kejadian Bencana Alam di Indonesia tahun 2021, diakses tanggal 7
Februari 2022
MDMC, (2015), Buku Modul Pelatihan Koordinator Operasi Medis Darurat, Jakarta
WHO, (2021), Classification and Minimum Standards for Emergency Medical Teams.
Geneva. World Health Organization.
WHO, (2020), Recommended Minimum Standards for an EMT Training Curriculum, World
Health Organization.
Dirjen Yankes, (2021), Strategi Dan Rencana Mempersiapkan Dan Mengelola Fasilitas
Kesehatan Di Era Endemi Covid-19 Dan Revolusi Industri 4.0, https://iahe.or.id ›
home › seminar-hef , diakses tanggal 7 Februari 2022
LAMPIRAN
1.7. Kekeringan
1.10. Tsunami
1.11. Multi Bahaya
2. Standar Prosedur Operasional (pak anang, pak rahmat, Mba Febi WHO)
2.1. Standar Prosedur Operasional Registrasi DMTs
LAPORAN KEDATANGAN
Nama DMT :
Klasifikasi Tim :
● Tipe 1 (Aju)
● Tipe 2 (Yankes Dasar)
● Tipe 3 (Yankes Lanjutan)
Tanggal Masa
Kedatangan ……/……/20… Penugasan ………. hari
.
Tanggal ……/……/20…
Pelayanan .
dimulai
Tanggal
Kepulangan ……/……/20…
.
● tenda, jumlah
● genset, jumlah
● penjernih air, jumlah
● alat komunikasi, jumlah
● laptop, jumlah
● lain-lain
3. Dokumen
● surat tugas
● STR
● daftar logistik
● lain-lain, …………
C. Kapasitas Layanan
Profesi/Spesifikasi Jumlah
(orang)
Dokter Umum
Dokter Spesialis
a.
b.
c.
d.
e.
Perawat
Bidan
Psikolog
Logistik
Administrasi
Lain-lain ……….
Ketua DMT Tanggal : ……./……./ 20
(…………………………………….)
A. Detail Pelaporan
Laporan harian mencakup data dalam periode 24 jam sampai Jika formulir ini TIDAK digunakan untuk laporan harian, tuliskan periode
pukul 16.59 setiap harinya waktu (tanggal) yang dilaporkan
Fasilitas kesehatan milik pemerintah atau swasta; rumah sakit daerah, Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), atau rumah sakit lapangan
Nama narahubung:
________________________________________________________________________
Organisasi:
______________________________________________________________________________
B. Indikator Ringkasan
Konsultasi Pendaftaran Jumlah Kematian di Rumah Kapasitas Tempat Tidur RS
Pasien Rawat Pasien Baru Sakit (pukul 17.00)
Jalan Rawat Inap
< 5 tahun >= 5 tahun Terpakai Jumlah Total
C. Kebutuhan Pelayanan
Tindakan Lain:
Jumlah Pasien dengan Penyakit BARU < 5 tahun >= 5 tahun Total
Diare lainnya
E. Gambaran Situasi
1. Situasi umum di daerah/lokasi (kebutuhan utama, infrastuktur yang terkena dampak, dll):
3. Hal lainnya:
Definisi Kasus
Kondisi Definisi
Tindakan bedah besar (mayor) Tindakan bedah yang memerlukan insisi pada struktur jaringan tubuh bagian dalam
(melewati fascia dalam) atau insisi ke dalam rongga tubuh, dan umumnya memerlukan
tindakan anestesi/bius umum atau regional (mis. open reduction internal fixation, laparotomi
trauma)
Tindakan bedah kecil (minor) Tindakan bedah yang hanya memerlukan insisi pada kulit atau selaput mukosa dan jaringan
penyambung superfisial, serta dapat dilakukan dengan tindakan anestesi/bius lokal maupun
sedasi sadar (mis. insisi dan drainase abses sederhana, jahit luka superfisial)
Cedera tulang belakang Defisit sensoris dan motoris sementara maupun permanen yang secara klinis sesuai
dengan cedera pada tulang belakang akibat trauma akut pada punggung maupun penyebab
lain yang relevan
Diare cair akut Buang air besar (BAB) setidaknya 3 kali dalam 24 jam, dengan konsistensi cair atau
abnormal dan tidak disertai darah
Diare berdarah akut Buang air besar (BAB) berdarah setidaknya 3 kali dalam 24 jam
Demam disertai kuning (ikterus/jaundice) Demam lebih dari 38°C disertai kekuningan pada mata (sklera), lidah, atau kulit
LAPORAN KEPULANGAN
DISASTER MEDICAL TEAM (DMT)
Nama DMT :
Klasifikasi Tim :
● Tipe 1 (Aju)
● Tipe 2 (Yankes Dasar)
● Tipe 3 (Yankes Lanjutan)
Tanggal Masa
Kedatangan ……/……/20…. Penugasan ……..…hari
Tanggal
Pelayanan
dimulai ……/……/20….
Tanggal
Pelayanan
diakhiri ……/……/20….
Tanggal
Kepulangan ……/……/20….
Nama : Posisi/jabatan :
Email : No HP :
Penugasan
Rekapan Pelayanan
Operasi kecil
(………………………………..)
4. Daftar Logistik
4.1. Logistik Personal
A Personal
4 Senter 1
sesuai
5 Masker kebutuhan
6 Kacamata Gogle 1
8 Botol minum 1
9 Charger/Power bank 1
sesuai
11 Pakaian Pengganti kebutuhan
12 Plastik
N Nama Barang Jumlah Keterangan
o
A Personal
sesuai
13 Pembalut (khusus DMT Wanita) kebutuhan khusus wanita
min 48 jam
15 Makanan kecil padat pertama
sesuai
17 Uang kebutuhan
Sendok/garpu/sedotan/sumpit/pirin sesuai
18 g kebutuhan
19 Jas Hujan 1
B Tim Umum
Umum
sesuai
2 Tenda kebutuhan
sesuai
3 Sleeping bag / velbed kebutuhan
sesuai
4 Senter kebutuhan
5 Generator
7 Telepon jinjing
sesuai
8 Makanan siap makan kebutuhan
sesuai
9 Air mineral kebutuhan
10 Sabun Cuci
11 Sabun Mandi
12 Handy Talkie
A Personal
Administrasi
1 Komputer jinjing 2
2 Printer 1
3 Tinta 2
6 Papan jalan 5
7 Pulpen 1 box
8 Selotip 5
10 Gunting 1
11 Cutter 1
12 Lakban 5
13 Kwitansi 2 buku
14 Cap organisasi 1
15 Amplop 1 box
16 Map Plastik 20
18 Lem 2
Airway
Blade No. 2
No. 3
No. 4
A Personal
Blade No. 1
Blade No. 2
Blade No. 3
4 Oropharingeal Airway
Anak Pcs 2
Bayi Pcs 2
9 Mandrain/Stilet Pcs 1
N Nama Barang Jumlah Keterangan
o
A Personal
Breathing
Dewasa Set 1
Anak Set 1
Bayi Set 1
8 Stetoscope Pcs 1
A Personal
Circulation
3 Cairan Infus
RL Kolf 5
NaCL Kolf 5
Spuit 3 cc Pcs 2
Spuit 5 cc Pcs 2
Spuit 10 cc Pcs 2
Spuit 20 cc Pcs 2
A Personal
14 Plester 5 cm Roll 1
15 Electroda Pack 1
17 Micropore 3M Pcs 2
Circulation
3 Buscopan inj
4 Furosemide 20 mg
5 Dextrose 40 %
6 Lidocaine 2%
7 MgSO4 40%
8 Metamizole 1 g
9 Ketorolac 30 mg
10 Calsium Gluconas 1 g
11 Efedrine 50 mg
3 Spalk Set
N Nama Barang Jumlah Keterangan
o
A Personal
Penunjang Lainnya
2 Alcohol 70 % Botol 1
3 Handscoon Box 1
4 Masker Box 1
6 Mitella Pcs 5
Instrumen
1. Set Minor wound care (Gunting Jaringan, Klem Jaringan 3 Set
Pinset anatomis dan pinset silurgis)
2. Set Medis: spuit size 3 ml 2 pcs
3. Set Medis: spuit size 50 ml jarum 18 g 2 pcs
4.2.3.