Anda di halaman 1dari 75

METODE PENENTUAN HARGA JUAL MOTOR

MERK BENELLI PADA PT KARS INTI


AMANAH CABANG AHMAD YANI

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk menyelesaikan Studi Program Diploma Tiga
Politeknik LP3I Makassar

Oleh:
Aprilia Risdayanti
201813108

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEUANGAN


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I MAKASSAR
2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Tugas Akhir : Metode Penentuan Harga Jual Motor Merek Benelli pada
PT Kars Inti Amanah Cabang Ahmad Yani
Nama : Aprilia Risdayanti
NIM : 201813108
Program Studi : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Adminsitrasi Keuangan

Tugas Akhir ini layak dipresentasikan dan diajukan dalam


Sidang Tugas Akhir

Diketahui Disetujui Pembimbing


Ketua Program Studi
Asministrasi Bisnis

Nasir, S.S.,M.A.P Lina Mariana, S.Sos.,ST.,MM


NIDN 0931128809 NIDN 0920108101

Disahkan di : Makassar
Pada tanggal : 24 Juni 2021

36
PENGESAHAN LULUSAN SIDANG TUGAS AKHIR

Judul Tugas Akhir : Metode Penentuan Harga Jual Motor Merek Benelli
pada PT Kars Inti Amanah Cabang Ahmad Yani
Nama : Aprilia Risdayanti
NIM : 201813108
Program Studi : Administrasi Bisnis
Konsentrasi : Adminsitrasi Keuangan

Telah Dinyatakan LULUS UJIAN : 26 Juni 2021

Tim Penguji

1. Dr. Muhtar Sapiri, SE., MM., M.Kes., Ak ( )

2. Apriani, SE ( )

3. Lina Mariana, S.Sos., ST., MM ( )

Mengetahui

Wakil Direktur I Ketua Program Studi


Asministrasi Bisnis

Samsuddin, S.Kom Nasir, S.S.,M.A.P


NIDN 0910017003 NIDN 0931128809

37
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Tugas akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik, baik dalam Politeknik LP3i Makassar

maupun perguruan Tinggi lainnya.

2. Tugas akhir ini murni merupakan karya peneliti sendiri dan tidak menjiplak

karya pihak lain. Dalam hal ini ada bantuan atau arahan pihak lain maka

telah saya sebutkan identitasnya dan jenis bantuannya dalam lembar

ucapan terima kasih.

3. Jika seandainya karya pihak laim ternyata memiliki kemiripan dengan

karya saya, maka hal ini diluar pengetahuan saya dan terjadi tanpa

kesengajaan dari pihak lain.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terbukti adanya kebohongan dari pernyataan ini, maka sya bersedia

menerima sanksi akademik sesuai norma yang berlaku di Politeknik Lp3i

Makassar.

Makassar, 23 Juni 2021

Yang membuat pernyataan

Aprilia Risdayanti
NIM 201813108

38
MOTTO

Belajar apa yang ada di depan kita, karena itu berfikir terlalu jauh belum tentu
membuat kita lebih cepat mengejar apa yang kita mau

“Kekayaan yang paling berharga adalah ketenangan hati”


(Aprilia Risdayanti)

Kupersembahkan
Karya sederhana ini kepada kedua Orang tuaku tercinta dan ku hormati,
Saudaraku,keluargaku dan Sahabatku serta rekan-rekan mahasiswa
seperjuangan. Atas segala dukungan, pengorbanan dan doanya selama ini.

39
ABSTRAK

Risdayanti,Aprilia. 2021. “Metode Penentuan Harga Jual Motor Merek


Benelli pada PT Kars Inti Amanah ”. Dibimbing oleh Lina Mariana,
S.Sos.ST.M.M
Penelitian yang dituangkan pada Tugas Akhir ini bertujuan untuk
mengetahui cara menentukan harga jual motor merek Benelli pada PT Kars Inti
Amanah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu penulis
menganalisis data yang berbentuk angka atau bilangan. Penulisan tugas akhir ini
merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan April sampai Juni 2021.
Setelah melakukan analisa dan pembahasan masalah, penulis memperoleh
kesimpulan bahwa dalam menentukan harga jual mereka hanya melihat
beberapa aspek, yaitu melakukan perbandingan harga dan margin. Oleh sebab
itu penentuan harga jual pada PT Kars Inti Amanah menggunakan metode mark-
up. Dimana harga jual dapat di hasilkan dari total biaya ditambah dengan margin.

Kata Kunci: Harga Jual, Motor

40
ABSTRACT

Aprilia Risdayanti. 2021. “Method of Determining the Selling Price of Benelli


Brand Motorcycles at PT Kars Inti Amanah”. Supervised by Lina Mariana,
S.Sos.ST.M.M.
The objective of this scientific paper is how to determine the selling price
of a Benelli brand motorcycle at PT Kars Inti Amanah.
The scientific paper used quantitative, which the writer analyzes data in
the form of numbers or numbers. It is the result of research conducted from April
to June 2021.
After analyzing and discussing the problem, the writer concluded that in
determining the selling price they only look at several aspects, namely making
price comparisons, margins and market demand or market demand. Therefore,
the determination of the selling price at PT Kars Inti Amanah uses the mark-up
method. Where the selling price can be generated from the total cost plus a
margin.

Keywords: Selling Price, Motor

41
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Kuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat merampungkan

tugas akhir ini. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

akademik untuk memperoleh gelar Ahli Madya Administrasi Bisnis.

Tugas akhir dengan judul “METODE PENENTUAN HARGA JUAL

MOTOR MEREK BENELLI PADA PT KARS INTI AMANAH CABANG AHMAD

YANI”. Ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Sidang Tugas Akhir

program pendidikan diploma tiga di Politeknik LP3I Makassar.

Walaupun telah berupaya keras untuk memperoleh hasil terbaik dalam

penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Penulis sadar bahwa tugas akhir ini

kurang sempurna karena keterbatasan kesempatan dan pengetahuan penulis.

Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari

para pembaca untuk pengembangan ilmu pengetahun dan kemampuan penulis.

Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan bagi

peneliti selanjutnya.

Makassar, 23 Juni 2021

Aprilia Risdayanti

42
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. shalawat
dan juga salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
mengantarkan manusia dari kegelapan ke zaman yang terang benderang.
Kepada keluarga yang sangat saya cintai, terkhusus kepada kedua Orang
Tua Hj. Abdul Rahman dan Hj. Mastati berkat doa dan pengorbanan baik moral
maupun material selama penulis menjalani pendidikan.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menerima bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas akhir ini terutama kepada:
itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tulus kepada :
1. Bapak Dr. M. Abduh Idris, S.Kom, MM., selaku Direktur Politeknik LP3I
Makassar
2. Bapak A. Muh Yusvan Paris, SH.,SE.,MM.,MBA selaku Kepala Kampus
Politeknik LP3I Makassar
3. Bapak Samsuddin, S.Kom selaku Wakil Direktur 1
4. Bapak Nasir, S.S.,M.A.P selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis
5. Ibu Rahmawati, S.Kom.,M.Kom selaku Bagian Akademik, dan para dosen
serta karyawan Politeknik LP3I Makassar.
6. Ibu Lina Mariana,S.sos.ST.M.M selaku Pembimbing.
7. Seluruh dosen dan karyawan Politeknik Lp3i Makassar
8. Bapak Nugroho Edy Sudibyo dan seluruh staff PT Kars Inti Amanah Cabang
Ahmad Yani atas ketersediaannya melayani dan memberikan data yang
terkait dengan penulis tugas akhir ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Politeknik Informatika Nasional Makassar, sahabat
dan khususnya teman-teman seperjuangan AK-76 atas kebersamaan canda
dan tawanya selama ini.
10. Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

43
Akhir kata, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga atas dorongan, bimbingan, bantuan, serta pengorbanan sehingga
terselesainya penyusunan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Semoga apa
yang telah diberikan dapat diterima sebagai ibadah dan memperoleh
balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Makassar, 23 Juni 2021

Penulis

44
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... Halaman


PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ i
PENGESAHAN LULUS SIDANG TUGAS AKHIR ................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................................. iii
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
ABSTRACT. ........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. .................................................................................................... L
atar Belakang .......................................................................... 1
B. .................................................................................................... R
umusan Masalah ..................................................................... 3
C. .................................................................................................... T
ujuan Penelitian ...................................................................... 3
D. .................................................................................................... M
anfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. .................................................................................................... B
atasan Masalah ....................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR


A. .................................................................................................... L
andasan Teori ......................................................................... 5
B. .................................................................................................... K
erangka Pikir ......................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN


A. .................................................................................................... L
okasi dan Waktu Penelitian ................................................... 32
B. .................................................................................................... V
ariabel dan Desain Penelitian ................................................ 32
C. .................................................................................................... D
efinisi Operasional................................................................. 33
D. .................................................................................................... P
opulasi dan Sampel............................................................... 33
E. .................................................................................................... T
eknik Pengumpulan Data ...................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. .................................................................................................... G
ambaran Umum Lokasi Pembahasan ................................... 35
B. .................................................................................................... P
enyajian Data Hasil Penelitian ............................................... 47

45
C. .................................................................................................... P
embahasan ........................................................................... 48

BAB V PENUTUP
A. .................................................................................................... K
esimpulan ............................................................................. 51
B. .................................................................................................... S
aran....................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

46
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


1. Kerangka Pikir ……………………………………………. 31
2. Struktur Organisasi Perusahaan ……………………….. 40

47
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1. Perolehan Penjualan Motor Benelli tipe 200 EVO ………. 47

48
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemulihan ekonomi bangsa Indonesia teroptimalisasi ketika di dukung

oleh seluruh elemen di seluruh bidang perindustrian. Dalam memajukan ekonomi

bangsanya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa keterkaitan dari pihak

swasta sehingga tercapai tujuan dan hasil yang memuaskan bagi kedua pihak.

Adapun bidang yang perlu di benahi guna pemulihan ekonomi yaitu dunia

usaha dalam hal ini yaitu perusahan-perusahaan. Dalam dunia usaha pihak

swasta sangat memegang peranan penting dalam perkembangan arus investasi

sebagaimana dibuktikan dalam berbagai jenis usaha yang bergerak di

masyarakat.

Dalam dunia usaha, persaingan sudah menjadi hal yang sangat biasa

terjadi, persaingan bisnis yang ketat menuntut perusahaan untuk saling

berkompetisi, sehingga perlu memperhatikan efisien dan efektifitas serta harus

memiliki cara tersendiri setiap perusahaan didalam memasarkan hasil

produksinya untuk mencapai target yang di tetapkan perusahaan.Untuk itu setiap

perusahaan harus memiliki strategi yang cocok untuk mencapai target tersebut.

Perusahaan di Indonesia hampir seluruhnya mengalami dampak krisis

ekonomi baik perusahan jasa maupun manufaktur. Ada beberapa hal yang

menjadi peringatan untuk kelanjutan hidup perusahaan salah satu diantaranya

adalah daya beli masyarakat yang semakin berkurang. Krisis ekonomi yang

berkepanjangan, membuat perekonomian masyarakat melemah, yang ditandai

49
dengan banyaknya usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan

berhenti aktifitasnya.

Dengan kebijakan yang diberikan oleh pihak pemerintah dengan

memberikan izin kepada masyarakat dalam rangka mendirikan perusahaan

swasta guna memenuhi permintaan konsumen disamping mencari keuntungan

dari segala kegiatan operasional yang dijalankan, oleh karena itu perusahan

harus menyusun rencana sendiri dalam memasarkan hasil produksinya. Guna

mendapatkan keuntungan dari hasil kegiatan tersebut perusahaan harus

memerhatikan beberapa faktor seperti hasil yang diperoleh dari kegiatan harus

lebih tinggi dari biaya yang digunakan. Perusahaan dapat mencapai laba yang

diinginkan agar tidak mengalami kerugian. Dalam usaha mendapatkan laba yang

besar, perusahaan wajib menjual dalam jumlah yang tinggi dan tingkatan harga

yang telah ditentukan.

Penjualan yang dilakukan perusahaan ditentukan dan permintaan

konsumen terhadap barang yang dijual dan salah satu yang mempengaruhi

permintaan konsumen dalam suatu barang adalah harga jual yang saling

berkaitan. Selain itu, jumlah perusahaan yang bersifat persaingan sempurna

dimana terdapat barang yang dibutuhkan berdasarkan harga dan tingkat

kepuasan yang diperoleh dan barang – barang yang dibelinya.

Hal tersebut disebabkan karena adanya pendapatan harga penjualan

sebelum dikalkulasi sejumlah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan,

karena hasil produksi diserahkan pada bagian pemasaran untuk menetapkan

harga jual. Produsen tidak hanya mencakup pada persediaan barang atau hasil

produksinya saja, tetapi produsen juga memperhatikan bagaimana barang

50
tersebut dapat mencapai pasar. Pasar yang dimaksud ialah terdiri dari pelanggan

potensial dengan kebutuhan dan keinginan tertentu.

Dengan demikian, maka salah satu strategi perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan ialah dengan melakukan analisis penentuan harga jual

produk. Oleh karena itu, perusahaan wajib dalam melakukan penentuan harga

jual sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dalam bidang

penjualan maupun dibidang perencanaan laba dan keuntungan. Dalam

melakukan penjualan, perusahaan memerlukan prosedur atau langkah-langkah

dalam melakukan pemrosesan data yang tersusun dengan urutan tertentu.

Nilai harga jual produk perusahaan merupakan hal yang saling berkaitan

dengan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Jasa maupun

barang memiliki harga nilai tukar dikarenakan barang tersebut sangat dibutuhkan

oleh pembeli jika perusahaan menyediakan barang yang sangat sedikit.

Masyarakat sudah menggunakan uang sebagai alat tukar menukar atau

pengukur nilai, pertukaran barang dinyatakan dalam satuan uang.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis bertitik tolak pada

judul “ Metode Penentuan Harga Jual Motor Merk Benelli Pada PT. Kars Inti

Amanah Cabang Ahmad Yani”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian serta penjelasan yang telah dikemukakan pada latar

belakang maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut, “

Bagaimana cara menentukan harga jual motor merk Benelli pada PT. Kars Inti

Amanah? “

C. Tujuan Penelitian

51
Adapun tujuan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk

mengetahui cara menentukan harga jual motor merk Benelli pada PT. Kars Inti

Amanah.

52
D. Manfaat Penelitian

1) Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan penambahan ilmu

pengetahuan dan mengembangkan wawasan yang telah diperoleh

penulis selama perkuliahan , khususnya mengenai metode penentuan

harga jual produk.

2) Bagi perusahaan, sebagai sarana untuk membantu manajemen dalam

rangka merancang penentuan harga jual agar memperoleh laba

semaksimal mungkin.

3) Bagi pihak lain, dengan adanya tugas akhir ini juga diharapkan

bermanfaat sebagai bahan referensi bagi seluruh pembaca atau

mahasiswa yang akan menyusun laporan tugas akhir yang berkaitan

dengan penentuan harga jual.

E. Batasan Masalah

Dalam menyusun tugas akhir ini penulis memberikan batasan masalah

yaitu penentuan harga jual motor merek Benelli tipe Motobi 200 EVO pada PT

Kars Inti Amanah.

53
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Landasan Teori

1. Biaya

Dalam melakukan usaha baik usaha dalam bentuk barang atau

jasa maka perlu dilakukannya perhitungan dan perlu mengetahui berapa

besar biaya yang digunakan untuk memperoleh suatu pendapatan yang lebih

besar dari biaya yang dikeluarkan. Oleh sebab itu, seorang pengusaha

seharusnya dapat mengetahui berapa besar pengeluaran dan pengorbanan

untuk menghasilkan barang tersebut. Dalam hal ini, total biaya selalu dapat

dihitung dan dapat dibandingkan dengan total penerimaan yang mungkin

dapat diperoleh dengan kemungkinan laba yang akan diperoleh.

Berbicara mengenai masalah biaya merupakan suatu masalah

yang cukup luas, oleh karena di dalamnya terlihat dua pihak yang saling

berhubungan. Oleh Winardi, ( 2009: 147) menyatakan bahwa :

“Bilamana kita memperhatikan biaya-biaya yang harus


dikeluarkan untuk suatu proses pemasaran, maka dapat dibagi ke
dalam dua sifat, yaitu yang merupakan biaya bagi produsen
adalah pendapatan bagi pihak yang memberikan faktor produksi
yang terbaik pada perusahaan bersangkutan”.

Sama halnya dengan konsumen, biaya yang dikeluarkan untuk

mendapatkan alat untuk memuaskan kebutuhannya atau merupakan

pendapatan bagi pihak yang memberikan alat pemuas kebutuhan tersebut.

Oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, (1994: Pasal I ayat 1) dikatakan bahwa :

“Biaya (cost) adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu
pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk konstan atau dalam
bentuk pemindahan kekayaan pengeluaran modal saham, jasa-
jasa yang disertakan atau kewajiban-kewajiban yang
ditimbulkannya, dalam hubungannya dengan barang-barang atau

54
jasa-jasa yang diperoleh atau yang akan diperoleh pada masa
yang datang, karena mengeluarkan biaya berarti mengharapkan
pengembalian lebih banyak”.

Dari pendapat beberapa ahli diatas tentang pengertian biaya

maka dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pembahasan masalah

secara luas. Oleh sebab itu semua pengeluaran yang tergolong secara nyata

adalah termasuk biaya. Sejalan dengan definisi dan pengertian di atas, maka

D. Hartanto (2009 : 89), memberikan atasan tentang biaya (cost) dan ongkos

(expense) bahwa :

“Cost adalah biaya-biaya yang dianggap akan memberikan


manfaat atau service potensial di waktu yang akan datang dan
karenanya merupakan aktiva yang dicantumkan dalam neraca.
Sebaliknya expense atau expred cost adalah biaya yang telah
digunakan untuk menghasilkan prestasi”.

a. Jenis-Jenis Biaya

Berhubungan dengan beberapa jenis-jenis biaya, maka D.

Hartanto (2009: 37) mengelompokkan biaya menurut tujuan perencanaan

dan pengawasan, sebagai berikut :

1) Biaya variabel dan biaya tetap

2) Biaya yang dapat dikendalikan

Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Biaya

Yogyakarta, 2012, 57 mengemukakan :

“Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang tidak bisa dihindari


menghubungkan tingkah laku biaya dengan perubahan volume
kegiatan sebagai berikut biaya variabel adalah sejumlah biaya
yang secara total berfluktuasi secara langsung sebanding dengan
volume penjualan atau produksi, atau ukuran kegiatan yang lain”.

Sedangkan biaya tetap atau biaya kapasitas merupakan biaya

untuk mempertahankan kemampuan beroperasi perusahaan pada tingkat

55
kapasitas tertentu. Dari gambaran umum di atas, maka dapat diketahui

sebagai berikut :

1) Biaya variabel adalah seluruh jumlah biaya yang ikut berubah untuk

mengikuti volume produksi atau penjualan. Misalnya atau bahan

langsung hanya yang ikut dalam proses produk, bahan baku langsung

yang dipakai dalam proses produksi biaya tenaga kerja langsung.

2) Biaya tetap merupakan seluruh jumlah biaya yang tidak mengalami

perubahan meskipun terjadi perubahan volume dalam penjualan atau

produksi. Misalnya asuransi, gaji bulanan, biaya umum, penyusutan dan

lain-lain. Sifat-sifat biaya diatas sangatlah berpengaruhi dalam

perencanaan usaha pengembangan karena hal tersebut dapat

memberikan gambaran suatu klasifikasi biaya yang bertujuan untuk

perencaraan serta pengawasan. Oleh karena itu seorang manager

harus mengetahui sifat-sifat biaya.

b. Unsur – unsur Biaya

Berbicara mengenai unsur-unsur dalam proses pemasaran, pihak

perusahaan telah memperhitungkan terhadap biaya-biaya yang dikorbankan,

sehingga proses pemasaran tidak mengalami hambatan yang berarti, maka

dalam memperoleh hasil penjualan hasil pemasaran bisa memperoleh laba.

Dalam suatu proses pemasaran melibatkan suatu unsur- unsur

biaya dibebankan menurut kelompok biaya tertentu guna menyusun harga

pokok yang dapat digabungkan ke dalam unsur-unsur biaya. Tetapi ini

tidaklah segera dapat dipandang sebagai biaya, karena itu harus sesuai

dengan faktor biaya, karena biaya itu harus sesuai dengan faktor biaya yang

dianut perusahaan.

Unsur - unsur biaya tersebut di atas, adalah sebagai berikut :

56
1) Manufacturing cost, adalah semua biaya yang muncul sejakpembelian

bahan-bahan sampai berubah menjadi produk selesai (final product).

Manufacturing cost terbagi atas Prime Cost dan Manufacturing

expenses.

2) Commercial expenses, yang meliputi :

a) Selling expenses, adalah semua ongkos yang dikeluarkan setelah

selesainya proses produksi sampai pada saat terjualnya. Ongkos

ongkos ini meliputi penyimpangan, pengangkutan penagihan dan

ongkos yang menyangkut fungsi-fungsi penjualan.

b) Administration expenses, adalah ongkos-ongkos yang meliputi

ongkos perencanaan dan pengawasan.Biasanya semua ongkos-

ongkos yang tidak dibebankan pada bagian produksiatau penjualan

dipandang sebagai ongkos administrasi.

2. Harga Jual

Didalam perusahaan penentuan harga bukan hanya sekedar

memperkirakan saja, tetapi harus dengan perhitungan yang tepat dan teliti

yang harus diselesaikan dengan sasaran yang dituju oleh perusahaan. Harga

ialah nilai pengganti suatu barang, untuk itu harga harus disesuaikan dengan

kegunaan barang tersebut untuk konsumen.

Harga banyak memiliki hubungan dengan beberapa hal yang, oleh

sebab itu sebagian masyarakat banyak yang tidak memahami walaupun hal

tersebut sangatlah sederhana. Dengan kata lain walaupun sketsanya dalam

istilah umum tetapi masih banyak masyarakat yang belum memahani dan

mengetahui arti dari harga. Nilai (utility) dan Harga (price) memiliki hubungan

atau saling berkaitan dalam teori ekonomi.

57
Adapun Menurut Marius Angipora dalam bukunya Dasar dasar

pemasaran, Raja Grafindo, Jakarta, 2012, p, 268 menjelaskan “Nilai adalah

ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat ditukarkan dengan produk

lain. Sedangkan manfaat atribut sebuah barang yang mempunyai

kemampuan untuk memuaskan keinginan”.

Selain itu menurut Danang Sunyoto dalam bukunya Ekonomi

Manajerial Konsep Terapan Bisnis, CAPS, Jakarta, 2013, p. 179,

mengemukakan bahwa :

“Harga adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang atau


medium moneter laiinnya sebagai alat tukar”. Didalam ilmu
ekonomi, pengertian harga mempunyai hubungan dengan
pengertian nilai dan kegunaan. Nilai adalah ukuran jumlah yang
diberikan oleh suatu produk apabila produk itu ditukarkan dengan
produk lain. Sedangkan kegunaan adalah atribut dari sebuah item
yang memberikan tingkat kepuasan tertentu pada konsumen”.

Seperti yang kita ketahui harga merupakan nilai yang dinyatakan

dalam alat tukar atau satu mata uang, terhadap suatu produk tertentu. Jadi

harga merupakan seluruh jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh

suatu produk atau gabungan dari barang atau jasa.

Seperti yang dikemukakan oleh Phillip Kotler (2012 :479) “Harga

adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk tertentu.

Perusahaan menetapkan harga dalam berbagai cara. Di dalam perusahaan

kecil, harga sering kali ditetapkan oleh manajemen puncak”.

Dengan melihat beberapa pendapat para ahli, penulis dapat

menyimpulkan bahwa dari hasil penjualan suatu barang atau jasa penjual

menerima sejumlah uang disebut harga. Dengan kata lain,kegiatan penjualan

yang dilakukan perusahaan atau suatu usaha atau bisnis, harga itu

selamanya harga yang diinginkan oleh penjual suatu produk jasa atau barang

58
tersebut, akan tetapi merupakan harga yang sudah semestinya terjadi sesuai

dengan persetujuan antara penjual dan pembeli.

Sejumlah uang atau barang yang diperlukan untuk memperoleh

sejumlah barang atau jasa disebut harga jual. Beberapa perusahaan dalam

menentukan harga suatu produknya dengan keinginan produk tersebut laris

terjual dan bisa menghasilkan laba semaksimal mungkin. Jadi menurut

perusahaan penentuan harga jual ini adalah hal yang sangat penting, karena

penentuan harga jual merupakan suatu ketentuan atau rencana perusahaan

untuk menarik daya gabung konsumen dan mempertahankan loyalitas

pelanggan.

Beberapa pendapat menurut beberapa ahli tentang harga jual

antara lain, yaitu: Hansen dan Mowen dalam bukunya Manajemen Biaya,

Buku II, Selemba Empat, Jakarta, 2011, p. 633 mendefinisikan “Harga jual

merupakan jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada

pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.

Menurut Mulyadi (2011, hal. 273) bahwa “Pada prinsipnya harga

jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar.

Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”.

Menurut Lestari dan Permana (2018:158), “Harga jual merupakan

angka yang sudah menutupi biaya produksi secara utuh dan ditambahkan

dengan laba atau keuntungan dalam jumlah yang wajar”.

Menurut Horngren, et al (2015:516), dalam Lestari dan Permana

(2018:158), “Harga merupakan cerminan pemahaman yang mendalam pihak

perusahaan mengenai konsumen, kompetitor dan biaya perusahaan itu

sendiri”.

59
Melakukan suatu penjualan dipasaran harus memiliki kemampuan

dalam menentukan harga jual yang tepat karena hal tersebut sangat

mempengaruhi nasib perusahaan di masa akan datang. Menentukan harga

jual dipasaran merupakan salah satu segmen dari manajemen harga. Untuk

melakukan hal tersebut sangat perlu memperhatikan beberapa faktor. Hal ini

dilkukan bertujuan untuk mencegah tidak lakunya barang produksi di

pasaran.

Pendapat Wibowo Singgih, dkk (2009:56), “Mendefinisikan harga

jual adalah biaya ditambah dengan laba yang diinginkannya”. Menurut

Wibowo Singgih, dkk (2009:56), “ untuk menentukan harga jual ada beberapa

hal strategi yang dapat di perhitungkan, yaitu :

a. Menjual rugi sekarang untuk memdapatkan laba di kemudian hari.

b. Melakukan penjualan dengan harga “maksimal” untuk promosi.

c. Melakukan penjualan dengan harga yang tinggi supaya modal cepat

kembali.

d. Melakukan penjualan dengan harga yang tinggi untuk mendapatkan

konsumen berpenghasilan tinggi, kemudian sedikit demi sedikit harga

diturunkan untuk menarik konsumen berpenghasilan rendah.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual

merupakan sejumlah biaya pengeluaran yang diperlukan perusahaan untuk

memproduksi suatu jasa atau barang ditambah dengan persentase laba

yang diinginkan perusahaan. salah satu yang dilakukan perusahaan untuk

menarik minat suatu konsumen yaitu dengan cara menentukan harga jual

secara tepat dan teliti untuk suatu produk yang sudah terjual, karena hal

tersebut dapat memberikan nilai tambah untuk konsumen sehingga

konsumen sangat merasa puas dengan harga dan barang tersbut.

60
3. Jenis – jenis Harga Jual

Ada banyak sebutan yang digunakan dalam pengucapan harga

produk yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Berulang kali kita

dapatkan harga dengan satuan desimal tertentu atau memakai selisih yang

relatif sangat kecil, dan masih banyak cara menentukan harga suatu produk.

Berikut ini jenis-jenis harga yang diketahui pada suatu produk menurut

Suhardi Sigit (2010, hal. 185), sebagai berikut :

a. Harga daftar (list price)

Harga daftar adalah harga yang diberitahukan atau dipublikasikan,

dariharga ini biasanya pembeli dapat memperoleh potongan harga.

b. Harga netto (net price)

Harga netto adalah harga yang harus dibayar, biasanya merupakan harga

daftar dikurangi potongan dan kemurahan.

c. Harga zona (zone price)

Harga titik dasar adalah harga yang sama untuk daerah zone atau daerah

geografis tertentu.

d. Harga titik dasar (basing point price)

Harga titik dasar adalah harga yang didasarkan atas titik lokasi atau titik

basis tertentu. Jika menggunakan hanya satu titik basis disebut single

basing point system, dan disebut multiple basing point system apabila

digunakan lebih dari satu titik basis.

e. Harga stempel pos (postage stamp delivered price)

Harga stempel pos adalah harga yang sama untuk semua daerah

pasarnya, disebut juga harga uniform.

f. Harga pabrik (factory price)

61
Pembeli akan melakukan pembayaran di tempat pembuatan atau pabrik.

Sedangkan biaya angkutan akan di tangguhkan oleh pembeli. Dapat juga

pihak penjual yang menyerahkan sampai atas alat angkutan yang

disediakan pembeli.

g. Harga F.A.S (free alongside price)

Harga F.A.S adalah pengiriman barang yang melalui laut. Biaya

pengiriman barang tersebut ditanggung oleh penjual hingga kapal sampai

di tujuan dan barang yang dibongkar akan di tanggung oleh pembeli.

h. Harga C.I.F (cost insurance and freight)

Harga C.I.F adalah harga yang diekspor sudah termasuk biaya ansuransi,

biaya pengiriman barang dan lain-lain sampai diserahkannya barang itu

kepada pembeli di pelabuhan yang dituju.

i. Harga gasal (odd price)

Harga gasal adalah harga yang angkanya tidak bulat atau mendekati

bulat, misalnya Rp. 9.999,- atau Rp. 1.999.900,- cara ini bertujuan untuk

barang tersebut agar terlihat lebih murah di pandangan pembili, walaupun

hanya memiliki sedikit perbedaan tetapi cara ini sangat bermanfaat.

4. Tujuan Penentuan Harga Jual

Didalam menentukan harga jual, perusahaan wajib mengetahui

cara dalam menentukan tujuan yang hendak diraih, karena tujuan itu sangat

membantu arah dan kesalarasan pada kebijaksanaan yang telah dipilih

perusahaan. Beberapa pendapat mengenai tujuan penentuan harga jual

menurut para ahli:

Penentuan harga yang dikemukakan oleh Saladin dalam Apri

Budianto (2015:259), “yaitu: (a) Profit Maximalization pricing (maksimalisasi

62
keuntungan), (b) Merket share pricing (penentuan harga untuk merebut

pangsa pasar), (c) Skimming pasar maksimum, (d) Curent revenue pricing

(penentuan laba untuk pendapatan maksimal), (e) Target profit pricing

(penentuan harga untuk sasaran), (f) Promotion pricing (penentuan harga

untuk promosi).

a. Profit Maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan)

Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk

mencapai keuntungan maksimal.

b. Merket share pricing (penentuan harga untuk merebut pangsa pasar)

Dengan harga rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya: pasar cukup

sensitif terhadap harga, biaya produksi dan distribusi turun jika produksi

naik dan harga turun, pesaing sedikit.

c. Skimming pasar maksimum

Skimming pasar biasanya terjadi karena adanya beberapa jumlah

pembeli yang memiliki permintaan tinggi, biaya per unit untuk

memproduksi volume kecil tidaklah sedemikian tinggi, sehingga dapat

mengurangi keuntungan penentuan harga maksimal yang dapat diserap

pasar, harga yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing, harga tinggi

menyatakan citra produk superior.

d. Curent revenue pricing (penentuan laba untuk pendapatan maksimal)

Saat ini beberapa perusahaan menetapkan harga yang dapat membatu

memaksimalkan labanya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan

biaya sehubungan sebagai alternatif harga dan memilih harga yang akan

menghasilkan laba, arus kas, atau pengembalian investasi yang

maksimum.

e. Target profit pricing (penentuan harga untuk sasaran)

63
Harga berdasarkan tujuan penjualan dalam periode tertentu.

f. Promotion pricing (penentuan harga untuk promosi)

Penentuan harga untuk suatu produk dengan tujuan untuk mendorong

penjualan produk-produk lain. Ada 2 jenis penentuan harga, yaitu: loss

leader pricing, yaitu penentuan harga untuk suatu produk agar pasar

mendorong penjualan produk yang lainnya dan prestice pricing, yaitu

menetukan harga yang tinggi guna untuk meningkatkan suatu image

tentang kulitas.

Dalam menentukan harga jual pada suatu produk perusahaan

dengan mengikuti prosedur. Ada enam langkah yang menurut Phillip Kotler

(2012, hal. 481), yaitu:

a. Dalam menentukan tujuan pemasaran perusahaan sangat berhati hati

dalam proses penyusunannya, seperti ingin meningkatkan laba,

memertahankan hidup serta memenangkan kualitas produk.

b. Perusahaan memperlihatkan jumlah produk yang akan terjual dalam

penentuan kurva permintaan.

c. Perusahaan mempertimbangkan biaya produksi yang bervariasi

d. Perusahaan menentukan harga mereka sendiri dengan mengamati harga

yang berada di pasaran.

e. Perusahaan memilih metode penentuan harga biaya plus, analisis

penentuan laba, nilai yang akan di peroleh, yang disesuaikan dengan

perkembangan yang ada.

f. Dalam meyakinkan harga suatu produk, perusahaan menyatakan dengan

cara psikologis yang efektif sehingga sesuai dengan para pesaing.

Sedangkan menurut Rambat dan Hamdani (2012, hal. 181) tujuan

penentuan harga antara lain :

64
a. Bertahan

Bertahan yaitu berusaha untuk tidak melakukan tindakan yang dapat

meningkatkan laba jika pasar mengalami keadaan yang tidak

menguntungkan, agar perusahaan dapat berlangsung hidup lebih lama.

b. Memaksimalkan laba

Dalam memaksimalkan laba perusahaan menentukan harga.

c. Memasimalkan penjualan

Dalam memaksimalkan penjualan perusahaan melakukan penjualan

dengan harga awal.

d. Prestise

Dalam memposisikan produk yang ekslusif, penentuan harga yang

diterapkan di tentukan oleh perusahaan.

e. Pengembangan atas investasi (ROI)

Dalam menentukan harga didasari pada pencapaian atas investasi

(return on investment) yang diinginkan dalam rangka mengetahui

lingkungan pasar.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penentuan

harga jual adalah untuk memaksimalkan keuntungan, penentuan harga untuk

merebut pangsa pasar, penentuan laba untuk memperoleh pendapatan yang

maksimal, penentuan harga untuk mencapai target penjualan yang dilakukan

dan penentuan harga untuk promosi suatu produk.

5. Tahap – tahap Penentuan Harga Jual

Adapun hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan

adalah mengetahui arah dan tujuan dalam menetapkan harga yang di

tawarkan. Masalah yang sering muncul adalah penentuan harga karena ini

bukanlah kekuasaan ataupun wewenang dari pengusaha itu sendiri

65
melainkan penentuan harga di tentukan oleh harga pasar. Dalam penentuan

harga jual produk yang dipasarkan dapat di terima.

Menurut Iskandar Putong dalam bukunya, Pengantar Ilmu Mikro &

Makro, Jakarta, 2010,p.195 mengemukakan bahwa

“Meskipun penentuan harga merupakan hal yang penting, namun


masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam
menangani permasalahan penentuan harga tersebut. Karena
menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi
tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang
dapat dicapai perusahaan”.

Dalam penentuan harga ada beberapa yang harus di perhatikan

yaitu fakto yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang memperngaruhinya

terbagi dua yaitu baik langsung maupun tidak langsung

Dalam penentuan harga yang harus diperhatikan adalah faktor

yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang

langsung seperti biaya produksi, biaya pemasaran, harga bahan baku,

peraturan pemerintah, serta faktor lainnya. Sedangkan faktor yang tidak

langsung yaitu harga produk yang sama dijual oleh kompetitor lain, harga

dipengaruhi terhadap hubungan antara produk pengganti dan produk

komplementer, serta potongan terhadap para distibutor dan pembeli.

Manajemen pemasaran dapat dialihkan kepada prosedur

penentuan harga yang akan di tawarkan. Hal ini harus di perhatikan, karena

apabila perusahaan tidak memperhatikan hal seperti ini maka proses

penentuan dan penentuan harga dapat melewati beberapa tahapan menurut

Angipora (2012, hal. 174). Adapun tahapan itu adalah sebagai berikut :

a. Mengestimasi untuk permintaan barang

Proses ini seharusnya perusahaan merencanakan permintaan

barang dan jasa yang di hasilkan secara menyeluruh sehingga

mempermudah perusahaan dalam menentukan harga barang yang ada


66
dibanding dengan permintaan harga barang yang baru. Dalam

merencanakan permintaan barang perusahaan dapat melakukan cara-cara

berikut ini :

1) Penentuan harga yang di harapkan (expected price) yaitu diharapkan

agar harga yang di tetapkan dapat di terima oleh konsumen

2) Penentuan banyaknya penjuakan pada tingkatan harga yang berbeda

b. Mengetahui terlebih dahulu reaksi dalam persaingan

Kebijakan yang di lakasanakan perusahaan dalam menentukan

harga harus memperhatikan keadaan persaingan barang yang ada di pasar

serta sumber penyebab lainnya. Seperti barang sejenis yang diproduksi oleh

perusahaan lain barang pengganti atau subtitusi.

c. Barang lain yang di produksikan oleh perusahaan lain yang sama-sama

menginginkan uang dari konsumen

Dalam mengharapkan berbagai pasar yang besar kalangan

perusahaan bergerak maju lebih cepat. Perlu disadari bahwa dalam

mendapatkan pasar yang besar diperlukan penunjang seperti kegiatan

kegiatan.

d. Strategi harga

Pemilihan strategi dalam menentukan harga dengan tujuan pasar

terdapat beberapa perencanaan yang dapat digunakan oleh perusahaan

yaitu sebagai berikut :

1) Penentuan harga penyaringan (skimming price)

67
Rencana ini berupa penentuan harga yang akan di capai setinggi-

tingginya. Kebijaksanaan ini memiliki tujuan dalam menutupi biaya

penelitian, pengembangan, serta promosi. Oleh karenanya rencana ini

sangat cocok untuk produk baru karena beberapa hal di antaranya :

a) Pada tahap perintisan (daur hidup produk) Harga bukanlah suatu

faktor penting karena masih sedikit sekali. Pemasaran yang efektif

merupakan kesempatan dalam kesendirian produk yang terdapat di

pasar.

b) Dalam menjual barang baru di pasar yang kompetitif perusahaan

dapat membagi pasar berdasar pada tingkat penghasilan.

c) Dalam penentuan harga, perusahaan harus berjaga-jaga terhadap

kekeliruan. Apabila penentuan harga pertama terlalu tinggi dan

pasar tidak dapat menyerapnya maka perusahaan dapat dengan

mudah untuk menurunkannya.

d) Harga perkenalan atau promosi. Yang tidak dapat memberikan

penghasilan dan laba yang tinggi.

2) Tahap Penentuan harga penetrasi (penetration price)

Penentuan ini merupakan perencanaan penentuan harga yang

serendah-rendahnya guna untuk mencapai jumlah penjualan yang

relatif singkat. Perencanaan ini cenderung lebih bermanfaat dibanding

dengan penentuan harga penyaring (skimming) jika kondisi ini terdapat

di dalam pasar. Kondisi tersebut yaitu :

a) Dalam penentuan harga produk, kuantitias produk sangat sensitif,

artinya produk mempunyai permintaan yang sangat elastis.

68
b) Pengurangan-pengurangan yang penting dalam produk unit dan

biaya pemasaran dapat terlaksanakan melalui operasi dalam skala

besar.

c) Produk diperkirakan mengalami persaingan sangat kuat setelah

diluncurkan ke pasar.

d) Pasar dari golongan tinggi tidak cukup besar untuk menopang harga

yang ditetapkan dengan strategi harga penyaring.

e. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

Ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan dalam menentukan

harga seperti mempertimbangkan politik pada pemasaran dengan melihat

pada barang, sistem distribusi dan program promosinya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam penentuan harga yaitu:

69
1) Faktor Lingkungan Internal.

Di dalam faktor lingkungan internal terdapat beberapa faktor mendasar

yang akan mempengaruhi perusahaan dalam penentuan harga dari

setiap produk yang dihasilkan, seperti:

a) Tujuan pemasaran, yaitu sebagai faktor utama yang menentukan

harga itu sendiri misalnya memaksimalkan laba, mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar,

menciptakan kepemimpinan dalam kualitas, mengatasi persaingan,

dan melaksanakan tanggung jawab sosial bagi masyarakat.

b) Strategi bauran pemasaran, yaitu harga adalah salah satu elemen

dalam bauran pemasaran, jadi dalam menentukan harga sebaiknya

dikoordinasikan lebih lanjut dengan elemen pemasaran lainnya

seperti produk, tempat, promosi, biaya, dan organisasi.

2) Faktor Lingkungan Eksternal

Adapun faktor yang perlu diperhatikan dengan seksama oleh

perusahaan dalam penentuan harga dari setiap produk yang diproduksi

yaitu faktor lingkungan Eksternal, karena faktor ini terdapat dua faktor

utama yaitu :

a) Sifat pasar dan permintaan, pihak yang ditugaskan untuk

bertanggung jawab dalam penentuan harga hendaknya

memperhatikan dan memahami dengan baik sifat suatu pasar dan

permintaan pasar yang dihadapi atas produk yang dihasilkan.

Apakah pasar tersebut termasuk dalam pasar persaingan

sempurna, pasar monopoli, oligopoli dan sebagainya.

70
b) Persaingan, aspek persaingan merupakan salah satu faktor yang

perlu mendapat perhatian yang intensif dari pihak penting di

perusahaan mengenai keputusan dalam penentuan harga.

Selain faktor tersebut, maka perusahaan juga perlu

memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lainnya seperti, kondisi

ekonomi suatu Negara karena terdapat berbagai fenomena dapat

mempengaruhi arus perekonomian secara endemik seperti inflasi, serangan

bom, resensi maupun tingkat bunga bang. Dan juga peraturan dan kebijakan

pemerintah terhadap sosial lainnya.

6. Metode Penentuan Harga Jual

Setelah mempertimbangkan beberapa faktor, maka perusahaan

baru akan memecahkan masalah penentuan harga dengan menggunakan

metode penentuan harga. Menurut Herman (2016, hal. 165) ada beberapa

metode penentuan harga (methods of price determination) yang dapat

dilakukan budgeter dalam perusahaan, yaitu:

a. Metode Taksiran (Judgemental Method). Perusahaan yang baru saja

berdiri biasanya memakai metode ini. Penentuan harga dilakukan dengan

menggunakan insting saja walaupun market survey telah dilakukan.

Biasanya metode ini digunakan oleh para pengusaha yang tidak terbiasa

dengan data statistik. Penggunaan metode ini sangat murah karena

perusahaan tidak memerlukan konsultan untuk surveyor. Akan tetapi

tingkat kekuatan prediksi sangat rendah karena ditetapkan oleh instink.

b. Metode Berbasis Pasar (Market-Based Pricing)

1) Harga pasar saat ini (current market price). Metode ini dipakai apabila

perusahaan mengeluarkan produk baru, yaitu hasil modifikasi dari

71
produk yang lama. Perusahaan akan menetapkan produk baru

tersebut seharga dengan produk yang lama. Penggunaan metode ini

murah dan cepat. Akan tetapi pangsa pasar yang didapat pada tahun

pertama relatif kecil karena konsumen belum mengetahui profil

produk baru perusahaan tersebut, seperti kualitas, rasa, dan

sebagainya.

2) Harga pesaing (competitor price), metode ini hampir sama dengan

metode harga pasar saat ini. Perbedaannya menetapkan harga

produknya dengan mereplikasi langsung harga produk perusahaan

saingannya untuk produk yang sama atau berkaitan. Dengan metode

perusahaan berpotensi mengalami kehilangan pangsa pasar karena

dianggap sebagai pemalsu.Ini dapat terjadi apabila produk

perusahaan tidakmampu menyaingi produk pesaing dalam hal

kualitas, ketahanan, rasa, dan sebagainya.

3) Harga pasar yang disesuaikan (adjusted current market price).

Penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan pada faktor eksternal dan

internal. Faktor eksternal tersebut dapat berupa antisipasi terhadap

inflasi, nilai tukar mata uang, suku bunga perbankan, tingkat

keuntungan yang diharapkan (required rate of return), tingkat

pertumbuhan ekonomi nasional atau internasional, perubahan dalam

trend consumer spendling, siklus dalam trendi dan model, perubahan

cuaca, dan sebagainya. Faktor internalnya yaitu kemungkinan

kenaikan gaji dan upah, peningkatan efisiensi produk atau operasi,

peluncuran produk baru, penarikan produk lama dari pasar, dan

sebagainya.

c. Metode Berbasis Biaya (Cost-Based Pricing)

72
a) Biaya penuh plus tambahan tertentu (full cost plus mark-up)

Dalam metode ini budgeter harus mengetahui berapa proyeksi full

cost untuk produk tertentu. Full cost adalah seluruh biaya yang

dikeluarkan dan atau dibebankan bahan baku mulai diproses sampai

produk jadi siap untuk dijual. Hasil penjumlahan antara full cost

dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (required profit margin)

yang ditentukan oleh direktur pemasaran atau personalia yang

diberikan wewenang dalam penentuan harga, akan membentuk

proyeksi harga untuk produk itu pada tahun anggaran mendatang.

Required profit margin dapat juga ditetapkan dalam persentase. Untuk

menetapkan profit, budgeterharus mengalikan full cost dengan

persentase required profit margin. Penjumlahan antara profit dengan

full cost akan menghasilkan proyeksi harga.

b) Biaya variabel plus tambahan tertentu (variable cost plus mark-up)

Dengan metode ini budgeter menggunakan basis variblel cost.

Proyeksi harga diperoleh dengan menambahkan mark-up laba yang

diinginkan. Mark-up yang diinginkan pada metode ini lebih tinggi dari

mark-up dengan basis full cost. Hal ini disebabkan biaya variabel

selalu lebih rendah dari pada full cost.

Selain itu Mulyadi (2011, hal. 85) menjelaskan 5 (lima) metode

harga jual yaitu sebagai berikut :

a. Metode Harga Pokok Produksi Penuh/Full Costing

Dalam pendekatan harga pokok penuh dalam penentuan harga jual

berdasarkan cost-plus, pengertian biaya dalam hal ini adalah biaya untuk

memproduksi satu unit produk. Dalam pengertian biaya tersebut tidak

termasuk biaya non produksi. Oleh karena itu, target harga jual dengan

73
menggunakan pendekatan ini ditentukan sebesar biaya produksi ditambah

dengan markup yang diinginkan sehingga pendekatan ini disebut pula

dengan metode biaya penuh ditambah markup. Markup yang ditambahkan

tersebut digunakan untuk menutup biaya nonproduksi dan untuk

menghasilkan laba yang diinginkan. Rumus perhitungan yang digunakan

dalam penentuan harga jual dengan metode harga pokok penuh ditambah

mark-up adalah:

b. Metode Harga Pokok Produksi Variabel/Variable Costing

Pendekatan harga pokok produksi penuh sebagai dasar

penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasar fungsi,

sedangkan pendekatan biaya variabel sebagai dasar penentuan harga jual

menekankan penggolongan biaya berdasarkan perilakunya. Pendekatan biaya

variabel disebut juga pendekatan laba kontribusi. Pada pendekatan biaya

variabel, penentuan harga jual produk atau jasa ditentukan sebesar biaya

variabel ditambah markup yang harus tersedia untuk menutup semua biaya

tetap dan untuk menghasilkan laba yang diinginkan. Metode ini disebut pula

metode biaya variabel ditambah markup. Rumus perhitungan yang digunakan

dalam penentuan harga jual dengan metode harga pokok variabel ditambah

markup adalah:

74
c. Penentuan Markup

Masalah penting dalam penerapan penentuan harga jual cost-plus

adalah penentuan besarnya persentase markup yang ditambah pada biaya.

Baik pada pendekatan harga pokok produksi penuh maupun pada harga

pokok produksi variabel, elemen biaya tertentu tidak dimasukkan ke dalam

pengertian biaya, harga pokok produksi penuh tidak memasukkan biaya

nonproduksi sebagai elemen biaya dan harga pokok produksi variabel tidak

memasukkan biaya tetap sebagai elemen biaya. Oleh karena itu, markup

harus mampu menutup elemen biaya yang tidak dimasukkan ke dalam biaya

dan harus dapat menghasilkan laba yang diinginkan.

Rumus perhitungan markup dalam pendekatan harga pokok

produksi penuh ditambah mark up:

d. Actual costing

75
Actual costing dalam penentuan Harga Pokok Produksi dengan

cara actual costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik semua dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi. Dalam

penelitian ini akan digunakan penentuan Harga Pokok Produksi dengan cara

normal costing karena perhitungan biaya overhead pabrik lebih baik jika

ditentukan dengan tarif di muka, alasannya adalah (Mulyadi, 2011: 210):

1) Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang

sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya

harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang satu ke

bulan yang lain.

2) Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan

menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen memerlukan

informasi harga pokok produksi per satuanpada saat pesanan selesai

dikerjakan. Padahal elemen biaya overhead pabrik yang baru dapat

diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan atau akhir tahun.

e. Normal costing.

Normal costing dalam penentuan Harga Pokok Produksi dengan

cara normal costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dihitung

berdasarkan biaya aktual yang terjadi. Sedangkan biaya overhead pabrik

dihitung berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead pabrik (Mulyadi,

2011: 212) :

1) Menyusun anggaran biaya overhead pabrik.

2) Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk.

3) Menghitung tarif biaya overhead pabrik.

7. Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jual

76
Dalam menentukan harga jual, tidak semua fakor dapat dijadikan

sebagai dasar dalam penentuan harga jual, akan tetapi hanya beberapa

faktor saja yang perlu dipertimbangkan.

Menurut Basu Swasta dan Irawan (2009 : 202), “Faktor yang

mempengaruhi harga jual yaitu, keadaan perekonomian, permintaan dan

penawaran, elastisitas permintaan, persaingan, biaya, tujuan perusahaan,

dan pengawasan pemerintah.

a. Keadaan Perekonomian

Perubahan kondisi perekonomian dalam suatu negara seperti perubahan

inflasi dan deflasi dapat mempengaruhi harga suatu barang atau jasa

yang akan di perjual belikan dimasyarakat.

b. Permintaan dan Penawaran

Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang di inginkan oleh

konsumen atau pelanggan di pasar pada tingkat harga beli tertentu,

sedangkan penwaran adalah total barang atau jasa yang ditawarkan oleh

produsen di pasar pada tingkat harga jual tertentu. Permintaan konsumen

terhadap suatu barang atau jasa harus dipertemukan dengan penawaran

pasar sehingga akan terbentuk suatu harga seimbang dimana harga

tersebut merupakan harga jual yang di inginkan perusahaan dan juga

merupakan harga yang sesuai dengan permintaan konsumen

c. Elastisitas permintaan

77
Elastisitas permintaan merupakan kepekaan perubahan permintaan akan

barang atau jasa terhadap perubahan harga. Elastistitas ini membantu

manajer untuk memahami apakah suatu bentuk permintaan itu elastis

atau inelastis. Elastis berarti perubahan sekian persen pada harga

menyebabkan perubahan persentase permintaan yang lebih besar,

sedangkan inelastis perubahan sekian persen pada harga secara relatif

sedikit mengubah persentase permintaan.

d. Persaingan

Penentuan harga yang dilakukan dengan mengikuti apa yang dilakukan

pesaing. Dalam persaingan memiliki tiga pendekatan yaitu melalui sistem

penjualan di bawah harga normal persaingan untuk menarik konsumen,

menyamakan harga pasar agar persaingan tidak terlalu besar dan

memberi harga lebih tinggi dari pesaingnya dengan asumsi bahwa produk

yang mereka tawarkan memiliki kualitas lebih baik.

e. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam menentukan harga jual produk atau jasa.

Biaya dapat langsung diidentifikasikan kepada produk atau jasa yang

dihasilkan karena merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan.

Biaya dapat memberikan informasi batas bahwa suatu harga yang harus

dditentukan oleh perusahaan atau suatu produk atau jasa. Batas bawah

harga tersebut haruslah harga yang dapat menutupi seluruh biaya

produksi walaupun dengan perolehan laba yang minimal.

f. Tujuan Perusahaan

Tujuan dalam penentuan harga jual bukan hanya untuk mencari laba

tetapi juga untuk melayani atau memenuhi kebutuhan masyarakat.

78
Menurut Kotler dan Armstrong dalam Apri Budianto (2015:258), “faktor

yang mempengaruhi penentuan harga dalam sebuah perusahaan yaitu:

1) Penentuan harga berdasarkan nilai yaitu menetapkan harga

berdasarkan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya penjual.

2) Penentuan harga dengan nilai yang baik yaitu menawarkan

kombinasi yang tepat antara kualitas dan layanan yang baik pada

harga yang wajar.

3) Penentuan harga dengan nilai tambah yaitu melekatkan fitur dan

layanan nilai tambah untuk membedakan penawaran perusahaan

dan untuk mendukung penentuan harga yang lebih tinggi.

4) Penentuan harga berdasarkan biaya yaitu penentuan harga

berdasarkan biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk beserta

tingkat pengembalian yang wajar sebagai imbalan bagi usaha dari

risiko”.

8. Strategi Penentuan Harga Jual

Untuk memenangkan sebuah persaingan, maka pihak manajemen

harus menentukan strategi harga yang tepat bagi produknya. menurut Indriyo

Gitosudarmo (2010, hal. 188) ada dua strategi penentuan harga, yaitu:

a. Strategi harga bagi produk baru

Toko-toko elektronik saat ini banyak dijumpai produk-produk baru

yang menawarkan berbagai macam fasilitas dan kemudahan beserta

kecangihan teknologi yang diterapkan pada produk tersebut. Strategi harga

pada produk baru dalam pemasaran terbagi menjadi dua penentuan harga,

yaitu: pemasaran penentuan harga tinggi dan pemasaran penentuan harga

rendah (murah). Dalam pemasaran penentuan harga tinggi pada produk baru

79
disebut market skiming pricing, dan penentuan harga tinggi ini akan berhasil

jika :

1) Cukup banyak permintaan terhadap produk yang bersangkutan.

2) Harga yang tinggi diasumsikan tidak menarik bagi para pesaingnya.

3) Harga yang tinggi diasumsikan akan mampu meningkatkan citra produk

superior.

Sedangkan penentuan harga rendah (murah) pada produk baru

disebut market penetration pricing dan akan berhasil jika:

1) Pasar peka, sehingga harga rendah yang mampu merangsang

pertumbuhan atau permintaan pembeli potensial yang sebanyak-

banyaknya.

2) Pengalaman produksi mampu menekan biaya produksi dan distribusi.

3) Harga yang rendah tidak menarik bagi para pesaingnya.

b. Strategi harga bauran produk

Pada inti strategi ini adalah kebersamaan diantara harga-harga

produk secara keseluruhan. Karena penentuan harga untuk bauran produk

harus mempertimbangkan masalah biaya produksi dan pasar, dimna biaya

produksi dan pasar masing-masing produk berbeda. Disamping itu strategi

penentuan harga ini juga mempertimbangkan masalah profit yang diperoleh,

apakah dengan harga yang ditetapkan memberikan peningkatan profit atau

justru menurunkan profit. Strategi harga bauran produk dibedakan menjadi 4,

yaitu:

1) Harga garis produk

Penentuan harga didasarkan garis produk adalah menetapkan harga

produk menurut jenis produk.

2) Harga produk pelengkap

80
Selain bermacam-macam varian produk yang diproduksi, pihak

produsen seringkali memproduksi atau menyediakan produk pelengkap

(optional) pendukung produk utama.

3) Harga produk penawan (captive)

Produsen juga ada yang menjual produk utama saja, tanpa pelengkap

lainnya, seperti mobil remote tanpa baterai dan harus membeli sendiri

baterainya.

4) Harga produk sampingan

Seringkali perusahaan tidak dapat menghindari untuk memproduksi

produk lain di samping produk utamanya, dan proses produksi tersebut

walaupun bukan utama, namun tetap saja pihak produsen harus

mengeluarkan biaya, misalnya pabrik gula tebu, dimana gula pasir

merupakan produk utamanya dan spritus sebagai produk

sampingannya.

81
B. Kerangka Pikir

PT Kars Inti Amanah


Cabang Ahmad Yani

Metode Penentuan
Harga Jual

Metode Full cost plus


mark-up

Kesimpulan

Gambar 2.1 Kerangka pikir

82
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Dalam penyusunan penelitian ini yang menjadi objek penelitian

yaitu pada PT Kars Inti Amanah cabang Ahmad Yani yang terletak di

Jalan Ahmad Yani No. 15 Kecamatan Wajo Kota Makassar. Pengambilan

data diambil dari divisi penjualan.

2. Waktu

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu April 2021

sampai Juni 2021 dimulai pada saat pengambilan data pertama

mengenai sejarah dan gambaran umum PT. Kars Inti Amanah sampai

tahap akhir atau selesai.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah suatu penelitian yang

melakukan terhadap dua atau lebih variabel untuk mengetahui seluruh

keterkaitan variabel penelitian sehingga diperoleh kesimpulan yang

berlaku secara umum. Dengan judul “Metode Penentuan Harga Jual

Motor merek Benelli pada PT Kars Inti Amanah” maka dapat diketahui

variabel yang akan diteliti yaitu cara menentukan harga jual motor merek

Benelli tipe Motobi 200 EVO pada PT Kars Inti Amanah.

83
2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, desain yang

berkaitan dengan metode perhitungan penentuan harga jual motor merk

Benelli pada PT. Kars Inti Amanah.

C. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah harga jual

merupakan jumlah moneter yang dibebankan suatu unit usaha kepada

pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau

diserahkan dan pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya

penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan total

biaya di tambah dengan mark-up.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah motor merek Benelli dengan

semua macam tipe diantaranya: tipe Patagonian Eagle, tipe Motobi 200,

tipe Motobi 200 EFI, tipe Motobi 200 EVO, tipe TRK 502 X, tipe TNT 135,

tipe Leoncino 250, tipe 502 C, tipe Motobi 152, tipe Leoncino 500 dan

masih banyak tipe lainnya.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah motor merek Benelli dengan

tipe Motobi 200 EVO.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk

memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan penelitian tugas

akhir adalah:
84
1. Metode Kepustakaan ( Library Research)

Penelitian ini merupakan penelitian dengan membaca buku-buku, dan

mempelajari buku-buku dari perpustakaan, artikel, internet, metode

perhitungan harga pokok penjualan dan penentuan harga jual yang

terbaru, dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan metode penentuan

harga jual.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini merupakan pengumpulan data dengan pengamatan

secara langsung ke PT. Kars Inti Amanah, dengan cara:

a. Pengamatan (Observasi)

Penulis melakukan pengumpulan data dengan mengamati secara

langsung ke perusahaan pada bagian keuangan dan bagian sales,

khususnya pada metode penentuan harga jual.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang

diperoleh dengan cara mewawancarai atau memberikan beberapa

pertanyaan secara lisan kepada bagian terkait.

c. Dokumentasi (Documentation)

Dokumentasi yaitu pengumpulan data berdasar pada dokumen dan

laporan tertulis yang berkaitan dengan penelitian ini. Namun tidak

semua hasil wawancara di dukung oleh data dokumentasi karena

sebagian perusahaan merahasiakan dokumen yang asli.

85
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Pembahasan

1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kalla Group berawal ketika Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla

melakukan suatu usaha dibidang tekstil di kota Watampone, Sulawesi

Selatan. Usaha yang dilakukan telah sukses di kota terbesar ke 4 di

Sulawesi Selatan, Haji Kalla memulai berdagang di Makassar pada 18

Oktober 1952. Tahun ke tahun bisnisnya semakin berkembang, setelah 5

tahun kemudian ia memulai bisnis transportasi dan membeli mobil truk

internasional untuk mengangkut hasil bumi dari Bone ke Makassar. Selain

itu, mengoperasikan mobil penumpang jenis station wagon yang melayani

trayek Makassar-Bone, dan diberi cama Cahaya Bone. Kemudian ia

mendirikan NV (Namlozee Venonchap) Hadji Kalla Trading Company,

yang khusus bergerak dibidang perdagangan dan logistik.

Haji Kalla memberikan amanah selanjutnya kepada Jusuf Kalla

pada tahun 1967, kemudian mendirikan suatu perusahaan yang berfokus

ke kontraktor kontruksi Bumi Karsa. Pada 1969, belia memasuki bisnis di

bidang otomotif dengan menjadi importir mobil merek Toyota. Bermula

mengimpor mobil Toyota dengan semi knocked down, selanjutnya mobil

dirakit di Makassar. Kemudian NV. Hadji Kalla menjadi agen traktor mini

merek Kubota untuk keperluan pertanian. Pada 1980, NV. Hadji Kalla

melebarkan sayap bisnis otomotif melalui PT. Makassar Raya Motor,

menjadi dealer mobil Daihatsu dan dealer truk Nissan Diesel. Seiring

86
dengan program mobil nasional maka perusahaan ikut menjadi dealer

Timor dan kemudian menjadi KIA.

Ketika Jusuf Kalla diperintahkan menjadi Menteri Perdagangan

dan perindustrian tahun 1999, maka kuasa kepemimpinan dialihkan kepada

Fatimah Kalla diarsipkan 2013-02-17 di Wayback Machine. NV Hadji Kalla

semakin berkembang menjadi perusahaan berskala nasional dan memiliki

tujuan untuk mencapai kesuksesan di pasar global dan mengalami

perubahan menjadi Kalla Group. Kini bisnis yang dijalankan semakin pesat

mulai dari sektor perdagangan otomotif konstruksi, transportasi darat, laut

dan udara, dan property juga merambah ke sektor energi, dan pembiayan,

perdagangan karbon & logistik. perkembangan yang luar biasa ini merupakan

hasil dari kerja keras penuh ketekunan selama bertahun-tahun, dengan

mengatasi berbagai kesulitan dan krisis ekonomi di negeri ini dilandasi

keyakinan bahwa bekerja merupakan ibadah. Sebagai perusahaan swasta

berskala nasional, Kalla Group memiliki semangat kedaerahan dan

kebangsaan yang tidak perlu di ragukan. Kalla Group adalah salah satu

perusahaan terbesar di kawasan Timur Indonesia.

Kalla Group memiliki 6 bagian bisnis, yaitu kontruksi, energi,

keuangan, properti, transportasi, dan otomotif. Di bidang konstruksi, Kalla

Group membawahi 4 anak perusahaan, yaitu PT Bumi Sarana, PT Bumi

Karsa, PT Beton-Kalla Mix, PT Bumi Sarana Utama, dan PT Bumi Sarana

Beton-Kalla Block. Di bisnis energi, Kalla Group memiliki dua anak

perusahaan, yaitu PT Kalla Electrical System dan PT Poso Energy. Bisnis

keuangan Kalla berada di bawah bendera Amanah Finance. Sementara itu,

bisnis properti memiliki empat anak perusahaan, yaitu PT Baruga Asrinusa

Development, PT Haka Sarana Investama Wisma Kalla, PT Kalla Inti Karsa,

87
dan PT Trans Kalla. Di bisnis transportasi, Jusuf Kalla memiliki dua

perusahaan, yaitu PT Jasa Utama dan PT Bumi Lintas Tama. Sedangkan di

bidang otomotif Kalla Group memiliki tiga anak perusahaan, yaitu PT Kars Inti

Amanah-Kalla KIA, PT Kars Inti Amanah-Kalla Chrysler, PT Hadji Kalla-Kalla

Toyota.

PT Kars Inti Amanah atau Kalla Kars cabang Ahmad yani

merupakan salah satu perusahaan yang dibawah naungan Kalla Group yang

bergerak dalam bidang otomotif dan sebagai salah satu perusahaan

penyedia dealer dan jasa otomotif untuk wilayah Sulawesi. Kalla Kars

memiliki portopolio bisnis sebagai salah satu dealer resmi KIA, Jeep, Alfa

Remeo,Dodge, Fiat Chrysler di Indonesia. Kalla Kars memiliki outlet yang

tersebar di kota besar Sulawesi seperti Makassar, Manado dan Palu yang

saat ini menjalankan kebutuhan bengkel general, repair, mobile care,

penjualan aksesoris dan spare-part.

Kalla kars juga menghadirkan layanan penjualan Used Car (Mobil

bekas) dan Trade-in dengan berbagai benefit spesial, harga terjangkau dan

bergaransi dengan kualitas produk yang menjamin. Used Car memiliki outlet

yang tersebar diseluruh wilayah Sulawesi. Menjawab kebutuhan akan

kehadiran motor premium, Kalla Kars menjadi salah satu dealer resmi BMW

Motorrad di Indonesia dengan layanan penjualan, purna jual dan aksesoris.

Melengkapi rantai bisnis otomotif tersebut, Kalla KARS kemudian

hadirkan bisnis aftersales memiliki layanan general workshop untu All merek

sertai dengan perawatan kendaraan (Car Care) perbaiki body dan

pengecatan. Aksesoris kendaraan dan mechandise otomotif dengan

mengutamakan pelayanan prima dan kenyamanan bagi pelanggan.

88
PT Kars Inti Amanah cabang Ahmad Yani bertempat di Ahmad

Yani No. 15 Kecamatan Wajo Kota Makassar. Adapun berbagai macam

merek mobil yang tersedia seperti, merek Jeep dan BMW, tentunya

kendaraan tersebut memiliki banyak macam type. Selain itu, PT kars Inti

Amanah juga menyediakan menjual metor merek Benelli dengan berbagai

macam type.

a. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadikan acuan dalam pennganan usaha secara professional

berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT”.

b. Misi

1) Terwujudnya kelompok usaha yang sempurna dan unggul

Berawal dari usaha perdagangan yang dipimpin oleh Hadji Kalla,

saat ini Kalla Group telah mengelola berbagai jenis usaha, antara

lain dibidang otomotif, property, agrobisnis, konstruksi,

transportasi, pengembngan, pendidikan dan energy.

2) Bekerja dengan aktif dalam meningkatkan ekonomi nasional

Bisnis – bisnis yang telah dilakukan oleh Kalla Grup di harapkan

dapat memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder dan

masyarakat, antara lain : meningkatkan lapangan pekerjaan dan

meningkatkan daya beli masyarakat.

3) Berperan aktif untuk membuat masyarakat lebih sejahterah demi

kebaikan bersama, Sejalan dengan tujuan dalam berbisnis :

memberikan manfaat dan nilai bagi stakeholder maka

perkembangan kalla group dapat dirasakan oleh masyarakat

89
3. Struktrur Organisasi

90
4. Tanggung Jawab dan Wewenang

a. Branch Head (Kepala Cabang)

1) Tanggung Jawab Utama :

a) Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab semua kegiatan

yang berjalan pada Kantor cabang, antara lain penjualan mobil,

part, service dan administrasi keuangannya.

b) Meraih target penjualan mobil, service dan part di wilayahnya

dan meningkatkan market share di wilayah pemasarannya.

c) Melakukan promosi penjualan yang efektif (meningkatkan

penjualan) dan melakukan intervensi pasar baru dan

menciptakan pasar potensial, untuk mendukung tercapainya

target penjualan mobil secara efektif, efisien dan

berkesinambungan.

d) Berusaha/menjamin semua transaksi penjualan dan surat-surat

/administrasi dari hasil transaksi penjualan dapat diselesaikan

tepat waktu, benar dan sesuai dengan prosedur dan

kebijaksanaan perusahaan yang berlaku.

e) Semua transaksi penjualan, biaya-biaya dilaksanakan sesuai

prosedur dan sistem yang berlaku dan menjamin tidak ada

keluhan dari customer yang berhubungan dengan hal tersebut.

f) Mengontrol dan mengupayakan kesesuaian antara anggaran

dengan realisasi dengan efektif dan efisien.

g) Seluruh staff dan cabang mendapatkan bimbingan guna untuk

mencapai tujuan perusahaan.


2) Wewenang :

a) Mengkoordinasi dan memberi petunjuk/pembinaan

staf/bawahannya dalam aktivitas mencapai sasaran yang

direncanakan.

b) Menilai/mengevaluasi seluruh staf dalam pelaksanaan tugas

yang diberikan dan mengusulkan kepada Direksi peningkatan

kesejahteraan staf dan bawahannya.

b. Salesmen

1) Tanggung Jawab Utama

a) Melakukan komunikasi (prospecting) dan kunjungan dengan

customer potensial setiap hari dan membuat laporan kegiatan

harian.

b) Memberikan bantuan kepada customer untuk melengkapi

berkas administrasi dan syarat untuk pembelian kendaraan

baik secara leasing maupun langsung.

c) Melakukan follow-up penjualan/permintaan calon pembeli

sampai Closing.

d) Membuat dan data base customer dan memaksimalkan

pemanfaatannya.

e) Mendata/mengelolah laporan hasil kunjungan

salesmen/Counter guna mencari data Hot Prospect dan Low

Prospect dalam rangka permintaan dan analisis permintaan

kendaraan pada bulan berikutnya.

f) Melakukan tugas yang diperintahkan oleh atasan yang

berhubungan dengan penjualan.


2) Wewenang :

a) Memberikan potongan harga penjualan sesuai ketentuan yang

berlaku.

b) Memberi saran dan usulan kepada Kepala Cabang untuk

peningkatan prestasi perusahaan.

c. Counter Sales

1) Tanggung Jawab Utama

a) Memberikan pelayanan kepada tamu yang datang ke

showroom dengan memberikan informasi dan keterangan

mengenai mobil, syarat-syarat pembelian/ prosedur dan

prosedur pengeoperasian mobil.

b) Melakukan penawaran kepada pembeli hingga tahap akhir.

c) Melakukan komunikasi kepada pembeli dan membuat

appointment.

d) Melakukan follow-up penjualan/permintaan calon pembeli

sampai Closing.

e) Membantu calon pembeli dalam pengurusan kelengkapan

administrasi dan syarat-syarat pembelian kendaraan.

f) Memberikan informasi dalam hal pemakaian, perawatan dan

pelayanan purna jual kepada customer dan

mendemonstrasikannya.

2) Wewenang :

a) Menerima dan melakukan prospecting terhadap tamu yang

berkunjung ke showroom.
b) Memberikan saran dan usulan kepada Supervisor/Kepala

Cabang Perwakilan ke arah peningkatan kinerja.

d. Kepala Administrasi

1) Tanggung Jawab Utama

a) Mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan administrasi

b) Mengecek dan meneliti bukti-bukti transaksi menurut jenisnya,

kode, tanggal dan kelengkapan berkas administrasi/keuangan

jumlah serta otorisasiya dan mencatatnya/membukukannya.

c) Melakukan konfirmasi dengan bagian-bagian yang

bersangkutan untuk konfirmasi transaksi dan bukti penerimaan

dan pengeluaran kas., (misalnya dengan bagian piutang untuk

memeriksana Buku Besar Piutang Dagang)

d) Melakukan hubungan dengan leasing/bank dalam rangka

pengurusan Kredit Pemilikan Mobil.

e) Mengontrol peneri maan dan pengeluaran kas agar tetap

sesuai dengan system dan prosedur perusahaan yang

berlaku.

f) Mengontrol pembukuan membuat laporan keuangan, kas dan

laporan biaya secara periodik (bulanan).

g) Mengelola administrasi Pajak Karyawan dan Pajak Badan.

2) Wewenang

a) Memberikan saran dan usulan kepada Kepala

Cabang/Perwakilan ke arah peningkatan kinerja kegiatan

administrasi di wilayah kerjanya.


b) Melakukan konfirmasi dengan bagian lain dalam hal

keuangan.
e. Service Head

1) Tanggung Jawab Utama

a) Mengkoordinir pelaksanaan service kendaraan yang

mencakup administrasi service keuangan dan kegiatan

service (WC dan repair) serta pelaporan.

b) Memberikan advice kepada customer dan melayani

keluhannya/complain dalam hal service dan perawatan mobil.

c) Bertanggung jawab atas invoice dan pemberian discount

pada Customer sesuai dengan sistem yang berlaku.

d) Membimbing dan mengarahkan serta mengevaluasi bawahan

dalam menjalankan tugas.

e) Membuat laporan periodik hasil dan kegiatan service

cabang/Sub Cabang.

2) Wewenang

a) Menilai / mengevaluasi SA dan Foreman dalam pelaksanaan

tugas yang diberikan.

b) Mengkoordinasi dan memberi petunjuk / pembinaan SA,

Foreman dan Mekanik dalam aktivitas pencapaian sasaran

dan target yang direncanakan.

c) Memberikan saran dan usulan kepada Kepala Cabang/Sub

Cabang ke arah peningkatan kinerja kegiatan service di

wilayah kerjanya.

f. Part Head

1) Tanggung Jawab Utama


a) Mengatur segala kegiatan yang dilaksanakan dalam

penjualan part dalam rangka memenuhi target.

b) Mengatur administrasi penjualan part cabang.

c) Men-follow up penjualan ke Part shop dan ke Bengkel

pengguna produk Part Toyota luar perusahaan.

d) Melayani dan mengontrol permintaan Part melalui hasil

kunjungan Salesman setiap hari.

e) Segera mengatasi masalah yang timbul dan keluhan

Customer, membuat laporan serta mengusulkan

penyelesaian masalah kepada Kepala Cabang/ Perwakilan

atau As.Manajer/Manajer Part.

f) Membuat laporan periodik penjualan/supply part ke Kantor

Pusat dan ke TAM.

2) Wewenang

a) Memeriksa dan menyetujui laporan parts setiap bulannya.

b) Melakukan penilaian dan mengevaluasi staf part cabang dan

perwakilan dan jabatan laiinya guna untuk pelaksaan tugas

yang telah diberikan.

c) Memberi usulan dan saran kepada Kepala

Cabang/Perwakilan atau Manajer Part untuk mingkatkan

prestasi.
B. Penyajian Data Hasil Penelitian

Berikut spesifikasi motor Benelli tipe Motobi 200 EVO:

1. Tipe Motor : Motobi 200 EVO

2. Tipe ID : Motobi 200 EVO

3. Warna : Silver

4. Nomor SPK : 10201- INV2102001

5. Model : 10201SPK2101001

6. Nomor mesin : QJ164FML-A

7. Nomor Rangka : MJA516M52LJ300468

Berikut beberapa data perolehan penjualan motor Benelli tipe Motobi 200

EVO:

Tabel 4.1 Perolehan Penjualan Motor Benelli tipe 200 EVO

(Olah data Penjualan Motor merk Benelli type Motobi 200 EVO : 2020)

Adapun penentuan harga jual yang diterapkan perusahaan yaitu dengan

formula sebagai berikut:


C. Pembahasan

Penjualan mobil dan motor merupakan salah satu kegiatan utama yang di

lakukan di PT Kars Inti Amanah khususnya penjualan motor merek Benelli type

Motobi 200 EVO. Di perusahaan ini harga Pokok Penjualan ditentukan oleh

Perusahaan tempat pembelian Produk atau Agen Tunggal Pemegang Merk

(ATPM). ATPM ialah perusahaan nasional yang ditunjuk oleh perusahaan

manufaktur pemilik merek, untuk secara esklusif mengimpor, memasarkan,

mendistribusikan, serta melayani layanan purna jual pada waktu tertentu.

Pada dasarnya harga merupakan salah satu cara untuk mempertemukan

antara konsumen dengan produsen dalam menciptakan suatu transaksi antara

penjual dan pembeli. Seperti yang kita ketahui ada beberapa faktor yang

mempengaruhi harga jual di antaranya: mutu dan kualitas barang, harga yang

dapat bersaing, memberikan potongan harga atau discount, dan yang paling

utama adalah memberikan pelayanan dan service yang baik. Didalam penentuan

harga jual tidaklah mudah bagi perusahaan, karena harus menyesuaikan dengan

harga pasar, sehingga produk yang akan dipasarkan bisa bersaing dengan

produk lainnya.

Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat di hitung harga jual dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Adapun hasil perhitungan sebagai berikut :

1. Tabel 4.1 nomor 1

Pada tabel 4.1 nomor 1 diperoleh harga jual sebesar 39,100,000

Adapun proses penyelesaiannya adalah sebagai berikut :


Harga jual = Total Biaya + Margin

= Rp 29.443.243,- + Rp 9.656.757

= Rp 39.100.000,-

Adapun Total biaya di dapatkan dari :

BBN + PPN + HPP

= Rp 3.440.367 + Rp 3.150.876 + Rp 22.852.000

= Rp 29.443.243

Adapun perinciannya sebagai berikut :

Data pada tabel 4.1 nomor 1 menunjukkan harga HPP yaitu Rp 22.852.000

di dapat dari harga yang ditetapkan oleh perusahann tempat membeli suatu

barang. Nilai Rp 29.443.243 pada total biaya di peroleh dari hitungan Rp

3.440.367 ditambah Rp 3.150.876 ditambah Rp 22.852.000.

2. Tabel 4.1 nomor 3

Pada tabel 4.1 nomor 3 diperoleh harga jual sebesar 39,100,000

Adapun proses penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

Harga jual = Total Biaya + Margin

= Rp 29.400.364,- + Rp 9.699.636

= Rp 39.100.000,-

Adapun Total biaya di dapatkan dari :

BBN + PPN + HPP

= Rp 3.440.367 + Rp 3.014.512 + Rp 22.945.485

= Rp 29.400.364

Adapun perinciannya sebagai berikut :

Data pada tabel 4.1 nomor 3 menunjukkan harga HPP yaitu Rp

22.945.485 di dapat dari harga yang ditetapkan oleh perusahann tempat


membeli suatu barang. Nilai Rp 29.400.364 pada total biaya di peroleh dari

hitungan Rp 3.440.367 ditambah Rp 3.014.512 ditambah Rp 22.945.485.

3. Tabel 4.1 nomor 7

Pada tabel 4.1 nomor 7 diperoleh harga jual sebesar 39,100,000

Adapun proses penyelesaiannya adalah sebagai berikut :

Harga jual = Total Biaya + Margin

= Rp 29.306.879,- + Rp 9.793.121

= Rp 39.100.000,-

Adapun Total biaya di dapatkan dari :

BBN + PPN + HPP

= Rp 3.440.367 + Rp 3.014.512 + Rp 22.852.000

= Rp 29.306.879

Adapun perinciannya sebagai berikut :

Data pada tabel 4.1 nomor 7 menunjukkan harga HPP yaitu Rp

22.852.000 di dapat dari harga yang ditetapkan oleh perusahann tempat

membeli suatu barang. Nilai Rp 29.306.879 pada total biaya di peroleh dari

hitungan Rp 3.440.367 ditambah Rp 3.014.512 ditambah Rp 22.852.000.

Dengan uraian diatas dapat kita lihat setiap transaksi memiliki biaya bbn,

biaya ppn, dan hpp yang berbeda. Hal ini di sebabkan karena di setiap

daerah memiliki pembebanan biaya yang berbeda. Dalam menentukan

harga jual motor merek Benelli tipe Motobi 200 EVO, perusahaan

menggunakan metode berbasis biaya (Cost-Based Pricing) / Biaya penuh

plus tambahan tertentu (Full cost plus mark-up).

Dalam metode ini perusahaan harus mengetahui berapa proyeksi full cost

untuk produt tertentu. Full cost adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dan
atau dibebankan bahan baku mulai diproses sampai produk jadi siap dijual.

Hasil penjumlahan antara full cost dengan tingkat keuntungan yang

diharapkan (required profit margin) yang ditentukan oleh yang berwenang


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan hasil analisis data

penelitian yang berkaitan dengan penentuan harga jual motor merek Benelli

tipe Motobi 200 EVO pada PT Kars Inti Amanah maka dapat disimpulkan

bahwa dalam menentukan harga jual, perusahaan menggunakan metode

berbasis biaya (Cost-Based Pricing) / Biaya penuh plus tambahan tertentu

(Full cost plus mark-up). Dimana harga jual dapat di hasilkan dari total biaya

ditambah dengan margin.

B. Saran

Dari hasil penelitian peneliti menyarankan saran yang sekiranya dapat

bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan tugasnya lebih lanjut yaitu,

sebaiknya perusahaan dapat menentukan harga jual produk yang ditetapkan

berdasarkan faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan seluruh harga beli

produk dan biaya-biaya pembelian.


DAFTAR PUSTAKA

D. Hartanto (2009). Akuntansi Untuk Usahawan. Yogyakarta, Edisikelima,


Cetakan Kedua, Penerbit Ganesha.

Danang Sunyoto (2013). Ekonomi Manajerial Konsep Terapan Bisnis, CAPS


(Center forAcademic Publishing Service). Jakarta.

Hartanto, D (2009). Akuntansi Untuk Usahawan, Edisi Kedua, Penerbit


LPFE,Universitas Indonesia. Jakarta.

Hasen dan Mowen (2011). Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan Benyamin
Molan, Selemba Empat. Jakarta.

Herman (2016). Marketing Strategy, Edisi 1. Yogyakarta, Andi Offset.

Ikatan Akuntan Indonesia. Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia, Universitas


Indonesia. Jakarta.

Indriyo Gitosudarmo (2010). Manajemen Pemasaaran, Balai Penerbit Fakultas


Ekonomi. Yogyakarta.

Iskandar Putong (2010). Pengantar Ilmu Mikro & Makro, Cetakan Pertama,
Ghalia Indonesia. Jakarta.

Marius Angipora (2012). Dasar-dasar Pemasaran, Raja Grafindo. Jakarta.

Mulyadi (2011). Akuntasi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3,


Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi (2012). Akuntansi Biaya (5th ed.). Yogyakarta: Unit Penerbit &
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Philip Kotler (2012). Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Indonesia, PT.


Prenhllindo. Jakarta.

Rambat dan Hamdani (2012). Ekonomi Manajerial, Edisi ke-1, Remaja


Rodakarya. Bandung.

Rudianto (2013). Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Pengambilan


Keputusan Manajemen, Grasindo. Jakarta.

Soemantri (2013). Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Kelima. Yogyakarta :


Penerbit Liberty.

Suhardi Sigit (2010). Manajemen Pemasaran, UST. Yogyakarta.

Widyastuti, M. N. A (2015). Analisis Perhitungan Harga Pokok Persediaan Bahan


Wild, Subramanyam, dan Halsey (2009). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan
Hartoyo, D. U. (2016). Analisis Perhitungan Hargajemen Dan Bisnis, 1(2),
183–190.

Winardi (2009). Manajer dan Manajemen. Bandung : Citra Aditya Bakti.


Head Office PT Kars Inti Amanah
Persediaan Motor Merek Benelli dan Mobil Jeep
DAFTAR PUSTAKA

D. Hartanto (2009). Akuntansi Untuk Usahawan. Yogyakarta, Edisikelima,


Cetakan Kedua, Penerbit Ganesha.

Danang Sunyoto (2013). Ekonomi Manajerial Konsep Terapan Bisnis, CAPS


(Center forAcademic Publishing Service). Jakarta.

Hartanto, D (2009). Akuntansi Untuk Usahawan, Edisi Kedua, Penerbit


LPFE,Universitas Indonesia. Jakarta.

Hasen dan Mowen (2011). Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan Benyamin
Molan, Selemba Empat. Jakarta.

Herman (2016). Marketing Strategy, Edisi 1. Yogyakarta, Andi Offset.

Ikatan Akuntan Indonesia. Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia, Universitas


Indonesia. Jakarta.

Indriyo Gitosudarmo (2010). Manajemen Pemasaaran, Balai Penerbit Fakultas


Ekonomi. Yogyakarta.

Iskandar Putong (2010). Pengantar Ilmu Mikro & Makro, Cetakan Pertama,
Ghalia Indonesia. Jakarta.

Marius Angipora (2012). Dasar-dasar Pemasaran, Raja Grafindo. Jakarta.

Mulyadi (2011). Akuntasi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3,


Salemba Empat. Jakarta.

Mulyadi (2012). Akuntansi Biaya (5th ed.). Yogyakarta: Unit Penerbit &
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Philip Kotler (2012). Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Indonesia, PT.


Prenhllindo. Jakarta.

Rambat dan Hamdani (2012). Ekonomi Manajerial, Edisi ke-1, Remaja


Rodakarya. Bandung.

Rudianto (2013). Akuntansi Manajemen: Informasi Untuk Pengambilan


Keputusan Manajemen, Grasindo. Jakarta.

Soemantri (2013). Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Kelima. Yogyakarta :


Penerbit Liberty.

Suhardi Sigit (2010). Manajemen Pemasaran, UST. Yogyakarta.

Widyastuti, M. N. A (2015). Analisis Perhitungan Harga Pokok Persediaan Bahan


Wild, Subramanyam, dan Halsey (2009). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan
Hartoyo, D. U. (2016). Analisis Perhitungan Hargajemen Dan Bisnis, 1(2),
183–190.

Winardi (2009). Manajer dan Manajemen. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Anda mungkin juga menyukai