Anda di halaman 1dari 17

Pertemuan 2

SISTEM-SiSTEM
PEREKONOMIAN
Definisi
Sistim ekonomi dapat diartikan sebagai kerangka social
mengenai tujuan, peraturan dan insentif untuk menentukan apa,
bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan.

Sistem Ekonomi:
1. Mengatur hubungan ekonomi antar manusia dalam
masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku
dan bertindak antara yang satu terhadap yang lain.
2. Bagaimana keputusan yang mempengaruhi orang lain boleh
diambil
Jenis-jenis Sistem Ekonomi Konvensional

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas (Laissez-Faire)


Kata laissez berasal dari Bahasa perancis yang mempinyai arti biarlah
mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka.

2. Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat (System Komando)


a) Pemerintah menjadi pemilik semua factor produksi dan yang
memutuskan untuk apa, bagaimana factor produksi itu dialokasikan
serta menentukan bagaimana kebutuhan dan keinginan masyarakat
dipenuhi
b) Pemenuhan kebutuhan manusia akan barang dan jasa didasarkan
atas keputusan Bersama, berlaku prinsip : untuk masing-masing
sesuai dengan kebutuhannya (to each according to his need)
Jenis-jenis Sistem Ekonomi Konvensional

c) Tidak ada mekanisme pasar yang mengalokasikan factor produksi


d) Perencanaan didasarkan pada Teknik keseimbangan material yang
menyatakan bahwa jumlah factor produksi yang diambil dari alam
harus sama dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan

3. Sistem Campuran
Sistem dimana kekuatan pasar bekerjasama dengan campur tangan
pemerintah
Sistem Ekonomi Islam
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mengarahkan kegiatan ekonomi
dan mengaturnya sesuai dengan sekumpulan dasar umum ekonomi
yang kita simpulkan dari Al-quran dan as sunnah.
Ekonomi Islam merupakan bangunan ekonomi yang kita dirikan di atas
dasar-dasar tersebut sesuai dengan ruang dang waktu

Dari pengertian diatas, terkandung makna bahwa ekonomi islam terdiri


dari dua bagian dasar, yaitu yang pertama tetap dan kedua berubah-
ubah.
Yang pertama, diistilahkan dengan sekumpulan dasar umum ekonomi
yang disimpulkan dari Al-quran dan assunah, yang ada hubungannya
dengan masalah-masalah ekonomi
Prinsip-prinsip ekonomi yang penting dan memutuskan bahwa segala cara
usaha pokok asalnya adalah boleh, seperti yang tercantum dalam al-
quran sbb:
ِ ْ‫ه َُو الَّ ِذي َخلَ َق لَ ُك ْم َما فِي ْاْلَر‬
‫ض َج ِميعًا‬
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (Qs Al
Baqoroh:2:29)

‫اط َن ًة‬ ِ ْ‫ت َو َما ِفي ْاْلَر‬


ِ ‫ض َوأَسْ َب َغ َعلَ ْي ُك ْم ِن َع َم ُه َظا ِه َر ًة َو َب‬ َ َّ َّ‫أَلَ ْم َت َر ْوا أَن‬
ِ ‫ّللا َس َّخ َر لَ ُك ْم َما ِفي ال َّس َم َاوا‬
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. (Qs:
Luqman:31:20)
Pemimpin atau negara harus dapat melakukan pemerataan
distribusi kekayaan dalam masyarakat, sehingga tidak dikuasai
oleh segelintir orang saja. Seperti firman Allah berikut:
‫ون ُدولَ ًة َبي َْن ْاْلَ ْغ ِن َيا ِء ِم ْن ُك ْم‬
َ ‫َكيْ ََل َي ُك‬

… supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya


saja di antara kamu..(QS Al Hasyr:59:7)
Prinsip umum;haram menganiaya dengan cara menyerobot hak
harta orang islam lainnya. Seperti hadist Rosul berikut:
“semua muslim atas muslim lainnya, haram darahnya,
kehormatannya dan hartanya” (HR At Turmudzy)

Yang kedua; diistilahkan dengan bangunan ekonomi yang kita


dirikan di atas dasar-dasar tersebut sesuai dengan ruang dang
waktu. Kata-kata ini dimaksudkan, bahwa persoalan ekonomi
cara penyelesaiannya sepenuhnya dilakukan oleh pelaku
ekonomi yang ada dalam masyarakat.
Ciri-ciri Ekonomi Islam
1. Merupakan bagian integral dari ajaran islam
a. Kegiatan ekonomi dalam islam bersifat pengabdian
b. Kegiatan ekonomi dalam islam bercita-cita luhur
c. Pengawasan kegiatan ekonomi dalam islam bersifat hakiki
2. Merealisir keseimbangan kepentingan individu dan
masyarakat
Pondasi Ekonomi Islam
Ekonomi islam dibangun atas dasar tiga pondasi yang menjadikan
sitem itu kuat dan mampu mewujudkan kepentingan material serta
kebahagian spiritual, yakni
1. Keimanan (tauhid)
2. Syariah an akhlaq
3. Ukhuwah
a. Saling mengenal (Ta’aruf)
b. Saling Memahami (Tafahum)
c. Saling Menolong (Ta’awun)
d. Saling Menjamin (Takaful)
e. Saling beraliansi atau bersekutu (Tahalu)
Pilar Ekonomi Islam
Pilar pada dasarnya merupakan asas atau prinsip tindakan
sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar yang telah
diidentifikasi pada saat pelaksanaan program kerja.
Pilar-pilar tersebut antara lain:
1. Keadilan
2. Kemaslahatan
3. keseimbangan
Perbandingan system Ekonomi
Perbedaan ciri pokok masing-masing system ekonomi,
khususnya system ekonomi pasar, ekonomi komando dan
system ekonomi islam; Emil Salim (1992) membedakannya
dengan menggunakan empat paradigma yaitu:
1. Dalam cara proses pembangunan itu berlangsung
2. Dalam sifat pemilikan (ownership) yang berlaku
3. Dalam proses pembagian hasil-hasil pembangunan
4. Dalam perbedaan bekerja system rangsang dan motivasi
Proses Pembangunan
Dalam system ekonomi Islam berlaku mekanisme pasar, namun
setiap perilaku satuan-satuan ekonomi harus tunduk pada ikatan
moral dan akhlaq untuk berlaku jujur dan adil.

Hadist Rosul “wahai rosulullah tentukanlah harga untuk kita!


Beliau menjawab; Allah itu sesungguhnya adalah penentu harga,
penahan, pencurah, serta pemberi rezeki. Aku mengharapkan
dapat menemui tuhanku di mana salah seorang dari kalian tidak
menuntutku karena kezaliman dalam hal darah dan harta”

Dari hadist di atas jelas menyatakan bahwa pasar merupakan hukum


alam (sunatullah) yang harus dijunjung tinggi. Tak seorangpun secara
individu dapat mempengaruhi pasar, sebab pasar adalah kekuatan
kolektif yang telah menjadi ketentuan Allah.
Proses Pembangunan
Penghargaan Islam Terhadap mekanisme pasar berdasar pada ketentuan
Allah bahwa perniagaan harus dilaksanakan secara baik dengan rasa suka
sama suka.

Mekanisme pasar dapat berjalan dengan baik dan memberikan mutual good
will bagi para pelakunya, maka nilai-nilai moralitas mutlak harus ditegakkan.
Secara khusus nilai moralitas yang mendapat perhatian penting dalam
pasar adalah
1. Persaingan yang sehat (fair Play)
2. Kejujuran (honesty)
3. Keterbuakaan (transparency)
4. Keadilan (justice)
Pemilikan
Seluruh isi bumi ini disediakan Allah swt bagi manusia untuk dimanfaatkan
sesuai dengan amanatnya. Berbagai sumber daya alam dititipkan kepada
manusia untuk dikelola dan memakmurkannya.
Pemilikan perorangan berlaku dan diakui dalam system ekonomi islam.
Manusia dapat memiliki sumber daya alam yang dititipkan oleh Allah
Manusia dapat pula memiliki barang dan jasa yang dihasilkan dengan
sumber daya alam ini.
Meskipun hak milik seseorang diakui dalam system ekonomi islam, karakter
pemilikan ini tidaklah sama dengan hak milik dalam system ekonomi pasar.
Pembagian Hasil
Dengan pengakuan hak milik, maka buah usaha yang dihasilkannya
menjadi hak si pemilik. Pembagian pendapatan yang berlangsung
dalam system ekonomi islam mengikuti prestasi kerja yang dilakukan
oleh tenaga kerja, keterampilan, keahlian maupun barang modal.
Kewajiban setiap muslim adalah bekerja dan berusaha untuk
mendapatkan penghasilan atau balas jasa.

Seorang muslim tidak diperbolehkan menggunakan harta miliknya


berupa modal dengan cara mengeksploitasi kesulitan orang lain dan
kemudian memetikriba dari usaha meminjamkan ini. Riba yang
dimaksud adalah riba nasi’ah yaitu pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yanmeminjamkan dan berlipat ganda.
Sistem Rangsangan
Dalam system rangasangan ini, system ekonomi islam berlawanan sekali
dengan system ekonomi pasar dan system ekonomi komando. Unsur pokok
yang membedakanya adalah bahwa pandangan hidup seorang mukmin
tidak memisahkan kewajiban dalam kehidupan duniawi dan kewajiban
akhirat. Kedua kewajiban itu saling berpengaruh, bahkan keduanya
merupakan rangsangan utama bagi seorang mukmin dalam menjalankan
kewajibannya.

Rangsangan spiritual dan moral adalah yang bekerja dala system ekonomi
islam. Dalam system ekonomi islam kemajuan material, kemajuan duniawi
dan jumlah harta yang melimpah bukan ukuran keberhasilan seorang
muslim.
Keseimbangan (equilibrium), keselarasan (harmony), dan kewajaran
(natural) adalah cita-cita luhur yang didambakan dalam islam

Anda mungkin juga menyukai