Anda di halaman 1dari 19

KARYA ILMIAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV


PEMBELAJARAN IPA TENTANG KONSEP ALAT INDERA MANUSIA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED
HEADS TOGETHER (NHT) DI SDN 4 MUARA TELANG

Disusun oleh:
NAMA: RUSMINA
NIM : 856683541
EMAIL: rusmina2407@gmsil.com

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ – UNIVERSITA
TERBUKA PALEMBANG TAHUN 2022.2
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV pembelajaran IPA
Tentang Konsep Alat Indera Manusia Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Di SDN 4
MuaraTelang

ABSTRAK

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pembelajaran IPA IPA.


Konsep Alat Indera Manusia Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) SDN 4 Muara Telang Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
studi awal, siswa mencapai ketuntasan baru 45% siiklus II siswa mengalami
kenaikan mencapai 70%. Berdasarkan perolehan analisis data disimpulkan bahwa
penggunaan pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Togetrher (NHT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Keaktifan, Hasil Belajar IPA.


1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan IPA yaitu ilmu pengetahuan berkembang melalui observasi,
eksperimen. pengembangan konsep IPA dilakukan melalui pengamatan,
percobaan atau eksperimen ilmiah. Pembimbing perlu merancang,
melaksanakan suatu pembelajaran memungkinkan anak-anak belajar lebih aktif.
Pembimbing seharusnya melakukan metode bervariasi didalam pembelajaran.
Malalui pengamatan lapangan pembimbing menemukan siswa kelas IV
mengalami kesulitan materi panca indra. Hal ini diketahui banyaknya siswi
mengalami kesalahan mengutarakan bagian-bagian fungsi panca indra
manusia.
Penyebabnya dikarenakan pembimbing kurang mengaktifkan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Akibatnya nilai belajar siswa
menurun. Batas KKM pelajaran IPA 65 ketuntasan 70% jumlah 20 siswa.
Hanya 7 orang nilainya sama atau lebih dari 65 ini mencapai ketuntasan 28%.

B. RUMUSAN MASALAH
Bersumber latar belakang diatas maka Rumusan penelitian ini yaitu:
" apakah pembelajaran Kooperati Tipe Number Heads Together (NHT)
membuat siswaa Kelas IV SDN 4 Muara Telang neningkat?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini bertujuan Mengetahui peningkatan perolehan belajar
siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together (NHT)
Kelas IV SDN 4 Muara Telang materi konsep Alat Indra.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Siswa
2

meningkatkan motivasi belajar, perolehan belajar, solidaritas siswa.

2. Bagi pembimbing
Yakni membantu mengatasi masalahan pembelajaran IPA. Memberi
wawasan, keterampilan, pemahaman metodologi pembelajaran.

3. Bagi Kepala Sekolah


Memberi masukan untuk memperbagus intensitas, efektifitas, supervise
pembimbing didalam kualitas pembelajaran IPA.

4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti yaitu memperdalam pengetahuan tetang pembelajaran.
Mengimplementasikan keberhasilan tindakan kelas.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3

A. AKTIVITAS BELAJAR SISWA


Piaget Dimyati Mujiono (2009:14) menyatakan bahwa perkembangan
intelektual melalui tahapan berikut: (1) sensori motor dialami usia 0 - 2 tahun,
(2) pra operasional dialami usia 2 - 7 tahun, (3) operasional konkret dialami
usia 7-11 tahun.
Piaget Winataputra (2009:2.48-9) merumuskan perkembangan nilai
moral. Pertama yaitu usia 0 - 2 tahun usia dimana ketentuan dirasakan sebagai
hal yang tidak memaksa. keduaa, usia 2-8 tahun usia dimana ketentuan diterima
tanpa pemikiran. Ketiga, usia 8-12 tahun usia diterima sebagai pesetujuan

B. HASIL BELAJAR SISWA


1. Pengertian hasil belajar
Purwanto (2011: 46) perolehan belajar yaitu perubahan yang terjadi
setelah mengikuti pembelajaran. Tujuan pendidikan domain kognitif,
diklasifikasikan menjadi kemampuan hapalan, pemahaman, penerapan,
analisis, sistesis. domain efektif perolehan belajar.
Rusmono (2017) menyatakan bahwa perolehan belajar yaitu
perubahan perilaku individu seperti ranah kognitif, afektif, psikomotorik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar


a) Faktor internal
Faktor internal terdiri dua aspek, yakni aspek fisiologi (bersifat
jasmaniah) dan aspek psikoligi (bersifat rohaniah).

a) Aspek fisiologi
Kebugaran organ-organ tubuh maupun sendi-sendinya,
mempengaruhi semangat, intesitas saat mengikuti pelajaran.
b) Aspek Psikologi
4

aspek psikologi dapat mempengaruhi kuantitas perolehan


pembalajaran pelajar yakni, inteligensi kemampuan, minat,
dan motivasi siswi.

b) Faktor Eksternal Siswa


Faktor eksternal terdiri beberapa hal yaitu:
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah terdiri pembimbing, lingkungan
sekolah mempengaruhi semangat belajar siswa.
b) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor termasuk lingkungan nonsosial yaitu gedung
sekolah.

c) Faktor Pendekatan Belajar


Pendekatan belajar yaitu segala yang mencapai efektivitas,
efisiensi proses belajar materi lainnya.

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


hakikat IPA proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran
yang melatih keterampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan.
Asy’ ari Muslichah (2006:22) menyatakan bahwa: “ keterampilan
proses perlu dilatih dalam pembelajaran IPA yaitu keterampilan proses dasar
mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, mengenal
ruang. keterampilan proses terintegrasi merancang melakukan eksperimen
menyusun hipotesis, variabel, menyususn definisi operasional, menafsirkan
data, menganalisis, mensistensi data”
Demikian disimpulkan bahwa keterampilan proses pembelajaran IPA
terdiri keterampilan dasar dan keterampilan terintergrasi.

C. Materi Alat Indra Manusia


1. Indra Penglihatan Mata
5

Mata yaitu indra penglihat. Mata terdiri bagian-bagian terletak diluar


dan didalam mata.
2. Indra pendengar
Indra pendengar yaitu untuk mendengar. Indra pwndengar kita hanya
mendengarkan suara yang berfrekuensi 20-20.000 getaran per detik
(Heart/hz).
3. Indra pencium (Hidung)
Hidung yaitu bagian paling menonjol, berfungsi menghirup udara
pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara.
4. Indra pengecap
Lidah sangat peka terhadap rangsang rasa atau minuman yang
masuk kedalam mulut.
5. Indra peraba (Kulit)
Kulit yaitu lapisan terluar tubuh kita. kulit kita dapat merasakan
tekstur, tekanan, gerakan, rasa sakit.

D. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT


a. Pengertian Pembelajaran Koperatif
Suyatno (2009:51) “ pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning)
sebagai makhluk sosial yang pernah ketergantungan kepada orang lain,
terdapat tujuan dan tanggung jawab. Pembelajaran kooperatif yaitu
pembelajaran sistem pengelompokkan yaitu antara empat atau enam orang
dengan latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku.

b. Prinsip-prinsip Pembelajran Kooperatif


6

Unsur dasar pembelajaran kooperatif Roger Johnson (Rusman,


2010:212) yaitut:
1) Prinsip ketergantungan positif, keberhasilan suatu penyeleaian tugas
sangat tergantun dilakukan setiap anggota kelompoknya.
2) Tanggung jawab perseorangan, yaitu setiap pserta akan merasa
bertanggung jawab melakukan terbaik.
3) Interaksi tatap muka, pembelajaran kooperatif memberi ruang
kesempatan luas kepada anggota kelompok, memanfaatkan kelebihan dan
kekurangan masing-masing.
4) Partisipasi komunikasi, kemampuan ini sangat perlu bagi bekal mereka
dalam kehidupan kelak.

c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif


Adapun langkah-langkah pemebelajaran kooperatif (Suyatno, 2010:52)
yaitu:
1) Mengutarakan tujuan dan memotivasi siswaa
2) Menyajikan informasi
3) Mengorganisasikan peserta ke kelompok-kelompok
4) Membimbing kelompok belajar
5) Evaluasi
6) Memberi penghargaan

d. Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif


Peranan pembimbing pembelajaran kooperatif (Isjoni, 2010:62) yaitu
sebagai fasilitator, director-motivator dan evaluator. peran pembimbing
pembelajaran kooperatif dikemukakan yaitu: (1) merumuskan tujuan
pembelajaran, jenis tujuan pembelajaran perlu diperhatikan, tujuan
akademik, tujuan keterampilan bekerja sama, (2) menentukan jumlah
anggota kelompok belajar terdiri, 2 atau 6 siswa.

e. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT


7

Shoiman (2017, hlm 108) menyatakan bahwa pembelajaran NHT


yaitu suatu pembelajaran berkelompok setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas tugas kelompoknya.
Lestari & Yudhanegara (2015, hlm.44) menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu tipe pembelajaran kooperatif yang
mengondisikan siswi berpikir secara berkelompok dimana masing-masing
diberi kesempatan sama, menjawab pertanyaan diajukan guru melalui
pemanggilan nomor.

f. Langkah – langkah Pembelajaran NHT


langkah-langkah kooperatif tipe number jeads Together (NHT) Kagan
(Aqib, 2013, hlm.18) yaitu:
1) Pembimbing menyampaikan tugas masing-masing kelompok
mengerjakanya.
2) Kelompok mendiskusikan jawaban, memastikan tiap anggota
kelompok mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
3) Kelompok lain menanggapi.

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. SUBYEK PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 4 Muara Telang. Siiklus I
dilaksanakan hari selasa, 25 Oktober 2022 pukul 10.00-11.30. si,iklus II
dilaksanakan hari kamis, 27 Oktober 2022 pukul 09.45-11.0 terdiri 20 siswa

B. PROSEDUR PENELITIAN
1. SIKLUS I
8

1.1 Perencanaan
pembelajaran siklus I dilaksanakan hari Selasa, 25 Oktober 2022.
Tahap perencanaan, yang akan dilakukan yaitu mengumpulkan data,
mengidentifikasi dan cara pemecahannya.

1.2 Pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan di SDN 4 Muara Telang hari Kamis 27 Oktober
2022 pukul 10.00-10.30. Pelaksanakan dilakukan langkah-langkah yaitu:
(1) Kegiatan awal
(a) Pembimbing memberi salam
(b) Pembimbing mengadakan apersepsi
(c) Pembimbing menyampaikan tujuan pembelajaran
(d) Pembimbing menyampaikan rencana pembelajaran
(2) Kegiatan Inti
(a) Pembimbing menginformasikan tentang panca indra menggunkan
pembelajaran interaktif.
(b) Siswi memperhatikan presentasi yang dilakukan pembimbing.
(c) Pembimbing meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan pembimbing.
(d) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
(e) Tiap kelompok diberi soal berbeda yaitu mengidentifikasi panca
indra.
(f) Pembimbing berkeliling melakukan peneilaian proses
pembelajaran.
(g) Pelajar mendiskusikan materi sesuai petunjuk pembimbing.
(h) Pelajar membuat laporan perolehan diskusi
(i) Pelajar memprestasikan perolehan diskusinya kelompok lain
menanggapi hasil presentasi laporan perolehan kerja masing-masing
kelompok.
(j) Pwmbimbing mengklasifikasikan perolehan kerja kelompok.
9

(3) Kegiatan Akhir


(a) Pembimbing melakukan evaluasi
(b) Pembimbing melaksanakan refleksi pembelajaran
(c) Pembimbing memberi tindak lanjut
(d) Pelajar diberi tugas (PR)
(e) Pembimbing bersama peserta menutup pelajaran dengan berdoa

1.3 Pengumpulan Data


Perbaiakan pembelajaran sikllus I peneliti dibantu teman sejawat,
mengamati proses pemebelajaran yang berlangsung mengumpulkan data
yang akan digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung. bagaimana merancang tindakan
selanjutnya jika pembelajaran yang dilakukan belum mencapai perolehan
yang tercantum dalam tujuan pembelajaran.

1.4 Refleksi
Refleki diri dilakukan peneliti mapun teman sejawat setelah
pengumpulan data, peneliti melihat bahwa pembelajaran siiklus I berjalan
cukup baik. Maka Peneliti akan melakukan pembelajaran siiklus II
memperbaiki kelemahan yang terjadi pada siiklus I.

2. Siklus II
2.1 Perencanaan
Pembelajaran siiklus II dilaksanakan hari Kamis, 27 Oktober 2012
di SDN 4 Muara Telang. perencanaan, dilakukan mengumpulkan data,
mengidentifikasi persoalan yang dihadapi siswi dan cara pemecahannya.

2.2 Pelaksanaan
10

Pembelajaran siiklus II dilaksanakan di SDN 4 Muara Telang. Pada


Kamis 27 Oktober 2022 pada pukul 10.45-12.00. dilakukan langkah-
langkah yaitu:
(1) Kegiatan awal
(a) Pembimbing memberi salam.
(b) Pembimbing mengadakan apersepsi
(c) Pembimbing menyampaikan tujuan pembelajaran
(d) Pembimbing menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran

(2) Kegiatan Inti


(a) Pembimbing menginformasikan tentang indera manusia menggunkan
pembelajaran interaktif.
(b) Palajar memperhatikan prestasi yang dilakukan pembimbing
(c) Pembimbing membagi siswaa beberapa kelompok
(d) Pembimbing meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan-
Dengan persoalan berbeda-beda.
(e) Pembimbing berkeliling-berkeliling melakukan penilaian
(f) Pelajar mendiskusikan materi dengan petunjuk pembimbing.
(g) Pelajar mengungkapkan laporan hasil diskusi
(h) Pelajar memprestasikann hasil diskusinya kelompok lain menanggapi
hasil kerja masing-masing kelompok.
(i) Pembimbing mengklasfikasikan perolehan kerja kelompok.

(3) Kegiatan Akhir


(a) Pembimbing dan siswaa membuat kesimpulan bersama-sama
(b) Pembimbning mengadakan evaluasi
(c) Pembimbing melaksanakan refleksi pembelajaran
(d) Pembimbing memberi tindak lanjut
(e) Pelajar diberi tugas pekerjaan rumah (PR)

2.3 Pengumpulan Data


11

Pengumpulan data dilakukan baik peneliti maupun dilakukan teman


sejawat untuk mengetahui persoalan yang terjadi pada proses pembelajaran,
sehingga ditemukan adanya kegagalan.

2.4 Refleksi
refleksi dilakukan peneliti maupun teman sejawat. peneliti melihat
bahwa pembelajaran siklus II lebih baik, siswa lebih bersemangat mengikuti
pembelajaran. Untuk itu peneliti tidak perlu melakukan pembelajaran
siklus III

C. ANALISI DATA
a. Data Kualitatif
Adapun rumus persentasenya:
Jumlah skor perolehan
Persentase = x 100 %
Jumlah skor maksimal

Peserta dinyatakan tuntas belajar jika memperoleh nilai 70 sesuai nilai


ketuntasan belajar 75 di SDN 4 Muara Telang. Sedangkan Ketuntasan
klasikal dihitung rumus:

Jumlah siswa tuntas belajar


Persentase = x 100 %
Jumlah siswa
Indikator ketuntasan belajar peserta secara klasikal lebih atau sama
dengan 75% jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar.
12

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh tes formatif.
Jumlah siswa yang aktif
Persentase = x 100 %
Jumlah siswa keseluruhan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DISKRIPSI HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Data– data dikumpulkan selama proses perbaikan pembelajran menjadi
acuan bagi peneliti untuk mengevaluasi kegiaatan pembelajaran yang
dilakukan. Hasil yang dicapai siswa pada perbaiakan pembelajaran siklus I
dilihat pada table berikut:

Tabel 4.4 Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus I


No Nama Siswa Siklus I
1. FITRI 75
2. LAILA SAFITRI 80
13

3. M.AGUS 60
4. M.FITRAH 60
5. M.RISKI 80
6. MONALISA 60
7. NORHAMIDAH 60
8. RAUDATUL JANAH 80
9. SANDI SAPUTRA 75
10. SOFYAN 55
11. WIWIT NUR 60
12. YUPITA SARI 60
Rata - rata 55,44

B. PEMBAHASAN
1. SIKLUS I
Dalam Pembelajaran siklus I. Peneliti melakukan langkah sebagai berikut:
(1) Kegiatan awal
(a) Pembimbing memberi salam
(b) Pembimbing mengadakan apersepsi
(c) Pembimbing menyampaikan tujuan pembelajaran
(d) Pembimbing menyampaikan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti


(a) Pembimbing menginformasikan tentang panca indra dengan
menggunkan pembelajaran interaktif
(b) Pelajar memperhatikan prestasi yang dilakukan pembimbing.
14

(c) Pembimbing meminta beberapa pelajar untuk menjawab


pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disampaikan
guru.
(d) Pembimbing membagi pelajar beberapa kelompok
(e) Tiap kelompok mendapat soal berbeda-beda.
(f) Pembimbing berkeliling berkeliling melakukan penilaian.
(g) Pelajar mendiskusikan materi sesuai dengan petunjuk guru.
(h) Pelajar membuat laporan hasil diskusi
(i) Pelajar memprestasikan hasil diskusinya kelompok lain
menanggapi.
(j) Pembimbig mengklasfikasikan hasil kerja kelompok.

(3) Kegiatan Akhir


(a) Pembimbing bersama peserta membuat kesimpulan
(b) Pembimbing mengadakan evaluasi
(c) Pembimbing melakukan refleksi pembelajaran
(d) Pembimbing memberi tindak lanjut
(e) Pelajar diberi pekerjaan rumah (PR)

Ketuntasan klasikal diperoleh pelajar melalui pembelajaran siiklus I


mencapai 41,67. Nilai 55,44, nilai ketuntasan mata pelajaran IPA di SDN 4
Muara Telang 70 mencapai ketuntasan klasikal 70%. Maka pembelajaran
dikatakan belum berhasil.

2. SIKLUS II
pembelajaran siiklus II ini pembimbing melaksanakan langkah-
langlah pembelajaran terdiri kegiatan awal, inti
, akhir. pembelajaran sikllus II ini terdiri 60 atau 2x jam pembelajaran.

(1) Kegiatan awal


(a) Pembimbing memberi salam
15

(b) Pembimbing mengadakan apersepsi


(c) Pembimbing menyebutkan tujuan pembelajaran
(d) pembimbing menyebutkan rencana pembelajaran

(2) Kegiatan inti


(a) Pembimbing menginformasikan tentang Panca indra
menggunkan pembelajaran interaktif
(b) Pelajar memperhatikan prestasi yang dilakukan guru.
(c) Pembimbing meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan
yang telah disampaikan guru.
(d) Pembimbing membagi pelajar beberapa kelompok
(e) Tiap kelompok diberi persoalan berbeda-beda.
(f) Pembimbing berkeliling berkeliling melakukan penilaian
(g) Pelajar mendiskusikan materi sesuai petunjuk pembimbing
(h) Pembimbing menyampaikan hasil diskusi
(i) Pelajar memprestasikan perolehan diskusinya. kelompok
lain menanggapi hasil kerja masing-masing kelompoknya
(j) Pembimbing mengklasfikasikan hasil kerja kelompok

(3) Kegiatan akhir


(a) Pembimbing mengadakan evaluasi
(b) Pembimbing melakukan refleksi pembelajaran
(c) Pelajar di beri (PR)
(d) Menutup pelajaran dengan berdoa

Nilai diperoleh siklus II ini talah memuaskan, mencapai nilai 78,61.


Ini berarti telah mencapai perolehan nilai mata pelajaran IPA.
16

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data pembahasan penelitian ini yaitu
meningkatkan perolehan belajar siswi melalui pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together kelas IV SDN 4 Muara Telang. disimpulkan
yaitu:
1. Presentasi siswi berkelompok siiklus 1 kriteria kurang aktif. sklus 2 kriteria
aktif dengan presentasi tinggi.
2. Hasil belajar peserta padasaat pembelajaran melalui pendekatan
Kooperatif tipe NHT terjadi peningkatan. Pada sikllus 2 ketuntasan klasikal
memperoleh nilai prestasi 87% Demikian hasil belajar mengalami
peningkatan melalui metode Numbered Heads Together

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT


1. Bagi Guru
17

Harusnya Pembimbing lebih kreatif membuat metode pembelajaran,


supaya peserta lebih paham materi yang disampaikan

2. Bagi Sekolah
Sebaikya sekolah melakukan diskusi antar pembimbing dalam satu
unit kerja saja. Agar mengatasi kelemahan atau kekurangan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah (2009) dasar – dasar ilmu Pendidikan Jakarta: Rajawali Pers

Sumantri. Mulyani dan Nana Syaodih (2007) Perkembangan Peserta didik.Jakarta:


Universitas Terbuka

Wardani Igak, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Dzamarah, syaiful Basri (2008) Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi (2010). Konstruksi Pengembangan


Pembelajaran.Jakarta: Prestasi Pustaka

Suyanto (2009) Menjelajah pembelajaran Inovatif. Surabaya: Masmedia Buana


Pustaka

Taufik, Agus, dkk.2008. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Dinn Wahyudin, Supriadi, dan Ishak Abdulhak. 2007. Pengantar Pendidikan.


Jakarta: Universitas Terbuka

Satori Dzam’ an, dkk. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta. Universitas Terbuka

Umaedi, Hadiyanto, dan Siswantari. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:


Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai