Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan dasar dasar desain grafis dan nirmana
4.1. Membuat desain dengan menerapkan dasar-dasar desain grafis dan nirnama
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran:
1. Peserta didik dapat Menerapkan dasar dasar desain grafis dan nirmana
2. Peserta didik dapat Menjelaskan dasar dasar desain grafis dan nirmana
3. Peserta didik dapat Membuat desain dengan menerapkan dasar-dasar desain grafis dan nirnama
4. Peserta didik dapat Melaksanakan desain dengan menerapkan dasar-dasar desain grafis dan nirnama
Pertemuan Ke 1
1. Stimulus
● Guru menampilkan tayangan tentang dasar dasar desain grafis dan nirmana
Langkah ● Siswa mengamati dan memahami tayangan tentang dasar dasar desain grafis dan nirmana
2. Problem Statement :
• Guru menanyakan maksud dari tayangan tentang dasar dasar desain grafis dan nirmana
• Siswa mendiskusikan tentang dasar dasar desain grafis dan nirmana
3. Data Collecting :
● Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkenaan tentang dasar dasar desain grafis dan nirmana
● Guru melakukan penilaian
4. Verification :
● Siswa menyajikan dalam bentuk hasil diskusi kelompok tentang dasar dasar desain grafis dan nirmana
● Guru melakukan pengamatan
5. Generalization :
● Peserta didik mengambil kesimpulan dan menuangkan dalam bentuk mind maping
● Guru melakukan penilaian unjuk kerja
Penilaian Tes tertulis pilihan ganda (terlampir)
Penilaian unjuk kerja dalam presentasi hasil diskusi dan produk berupa mind mapping desain Nirmana.
Penilaian sikap religius, gotong royong, integritas dengan pengamatan
Ranah No
No Materi Indikator Soal Bentuk
Kognitif Soal
2 Dasar Desain Grafis L1 Siswa dapat menjelaskan jenis jenis desain grafis 2 PG
Dasar Desain dan Siswa dapat menjelaskan hubungan dasar dasar desain grafis
3 L1 3 PG
Nirmana dan nirmana
Siswa dapat menjelaskan cara membuat object sederhana
4 Nirmana L2 4,5,6 PG
desain grafis
5 Estetika desain grafis L2 Siswa dapat memahami tentang object subuh titik 7,8 PG
Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur konseptual
6 Estetika Nirmana L2 9 PG
nirmana pada unsur bidan
Mampu mengidentifikasi unsur-unsur konseptual nirmana
7 Estetika desain grafis L2 10 PG
pada unsur gempal
SKOR JAWABAN
No Soal
Benar Salah
(1) (0)
Nirmana terbagi menjadi atas dua bentuk ialah ...
A. Dwimatra dan Trimatra D. Warna dan Garis
1
B. Garis dan titik E. Bentuk dan garis
C. Nir dan Mana
Desainer yang khusus untuk membuat karya – karya seni dari komputer yang bisa digunakan untuk
visual efects ataupun hanya unutk hiasa saja disebut dengan ...
A. Fotografer
2 B. Animator
C. Ard Director
D. Visualisator
E. Video Editor
Unsur seni rupa yang paling dasar adalah ...
A. Garis
B. Titik
3
C. Warna
D. Cahaya
E. Tekstur
Gambar di samping merupakan garis ...
A. Lurus D. Gabungan
4 B. Lengkung E. Bengkok
C. Majemuk
Memberikan kesan ringan dinamis dan kuat merupakan efek dari susunan garis ...
A. Horizontal
B. Vertikal
6 C. Diagonal
D. Lengkung
E. Berjajar
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
Bundaran sederhana, mapat, tidak bersudut dan tanpa arah merupakan definisi dari elemen ....
A. Titik
B. Raut Titik
7
C. Garis
D. Bidang
E. Gempal
Sebuah bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi merupakan pengertian dari elemen ...
A. Titik
B. Raut Titik
8
C. Garis
D. Bidang
E. Gempal
JOB SHEET 1
Kompetensi
No Materi Indikator Pencapaian Kompetensi
Dasar
Tugas 1
Kerjakanlah kegiatan dibawah ini.
1. Pelajarilah modul 1
2. Siapakan pelatan yang dibutuhkan
3. Buatlah sebuah Nirmana dengan unsur Garis dan Titik
4. Buatlah denga ukuran 15x15 cm
MODUL 1
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
Nirmana
Pengertian Nirmana
Asal kata nirmana berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata nir (tidak / tiada) dan mana (arti), sehingga
nirmana berarti kosong, atau tidak ada apa-apa, dapat juga diartikan sebagai tidak memiliki makna. Dalam hal ini, nirmana
diartikan sebagai lambang-lambang bentuk yang tidak bermakna, dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama, nada
dalam desain. Sementara Sadjiman mendefinisikan nirmana sebagai pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual
seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-
angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang mempunyai nilai keindahan, Nirmana disebut juga ilmu tata rupa. (Sadjiman Ebdi
Sanyoto : 2005)
Hal ini dapat kita terima karena kita memandang dari nalar bentuk. Disinilah seni dan desain dapat dinilai atas dasar kualitas
artistiknya, yaitu menilai segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar bentuk
(www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, akses September 2013)
1. Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran
sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
3. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai
kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4. Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
(Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta, 2005)
Kreatifitas dalam ilmu desain pun adalah sebagai pintu gerbang untuk memasuki dunia seni. Dalam mata kuliah
nirmana, kreativitas seorang calon desainer dapat dikembangkan. Menurut Primadi S Tabrani, kreatifitas adalah kemampuan
manusia yang dapat membantunya untuk dapat berbuat lebih dari kemungkinan rasional dari data dan pengetahuan yang
dimilikinya. Dan, kreativitas adalah satu kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan yang lain, hingga sebagai
keseluruhan dapat mengintegrasikan stimuli luar dengan stimuli dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-memori) hingga tercipta
suatu kebulatan baru.
Menurut Jalaludin Rahmat, untuk menjadi orang yang kreatif, berikut adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi :
Pada dasarnya, harus bebas dari batasan-batasan yang sifatnya baku. Menurut Edward De Bono pencetus tentang berpikir
lateral atau berpikir 2 arah, bahwa kreatifitas terkadang terhambat oleh diri sendiri, melakukan pembatasan pada hal-hal yang
tidak diperlukan dan dilakukan secara sadar atau tidak. Coleman dan Hammen menguraikan bahwa ciri-ciri orang kreatif adalah
sebagai berikut :
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
1. Kemampuan kognitif, termasuk kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan baru, gagasan yang lain
dan fleksibilitas kognitif.
2. Sikap terbuka, orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima aneka stimuli, dan memiliki minat yang beragam dan
berimajinasi luas.
Ialah elemen atau objek visual yang menjadi dasar terbentuknya sebuah rancangan visual. Macam-macam dari unsur rupa adalah
:
A. Titik ( . )
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
Adalah unsur visual yang ukurannya relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar, dan pangkan dari ujung sebuah
garis atau bentuk yang akan dibangun.
Titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana, dimana menurut Kandinsky yang disadur oleh W. Hofmann,
dalam Punkt und Linie zu Flӓche, titik merupakan suatu awal akan segalanya (dalam bidang seni rupa). Semantara Paul Klee
(1879-1940) menyatakan, “Über den toten Punkt hinweggesetzt sei die erste bewegliche Tat (Linie)”, yang berarti menantang titik
mati/jalan buntu adalah pergerakan/tindakan pertama (garis), (Hoffman W : 1966).
Karya seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik. Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang
paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar dalam seni rupa atau design. Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu
garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang. Titik mempunyai peran yang sama dengan elemen seni
yang lain seperti garis dan warna. Penggunaan titik biasanya pada bagian-bagian yang terkecil dalam suatu karya seni.
B. Garis ( )
Elemen yang kedua dalam seni rupa adalah garis, garis merupakan bentuk yang memanjang dan mempunyai sifat
yang elatis, kaku, dan tegas. Kandinsky dan Klee mengartikan garis sebagai titik yang dinamis. “Sie ist die Spur des sich
bewegenden Punktes, also sein Erzeugnis”, yang berarti (garis) merupakan jejak dari titik yang bergerak.
(http://m.schuelerlexikon.de/mobile_kunst/Linienformen_und_ihre_Wirkung.htm, akses Agustus 2015)
Penggunaan garis dalam seni rupa sangat vital, kegunaan garis biasanya pada awal proses pembentukan suatu karya seni, yaitu
sketsa. Tetapi garis memang dan harus digunakan dalam suatu karya seni, dimana pengolahan garis yang maksimal juga dapat
menciptakan dan mendukung nilai artistik dalam karya seni. Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung, garis
lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan
menghasilkan nilai artistik Garis dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Garis Alamiah, yaitu garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
2. Garis Buatan, terdiri dari:
• Garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur);
• Garis yang tidak sengaja dibuat, timbul karena diciptakan dua bidang dengan warna barik (tekstur) yang berbeda.
Pada tahun 1926 Kandinsky menerbitkan buku Punkt und Linie zu Flӓche, dan mengemukakan beberapa sifat garis
Bergerak,
bergelombang
tidak tenang
Organik, bebas
Alami, hidup
(ketebalan garis sama)
tipis Halus
Lepas
(ketebalan garis tidak Hidup, tidak tenang
sama)
C. Bentuk
Adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape yang tampak dari suatu benda. Khususnya untuk benda-benda 2
Dimensional.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
1. Bentuk organis, segala sesuatu yang terdapat di alam bebas misalnya awan, batu, atau daun. Biasanya wujud bentuk
organis tidak kaku.
2. Bentuk non organis, atau bentuk geometris, yaitu segala bentuk ciptaan manusia. Memiliki 3 dasar yaitu segitiga,
bujur sangkar, dan lingkaran. Atau basic form.
Terdapat bebrapa aliran seni yang berkarya dengan bentuk dasar geometris, salah satu adalah aliran seni
Suprematisme, yakni aliran seni yang muncul pada tahun 1915-1916 di negara Rusia yang berfokus pada bentuk-
bentuk geometri dasar (persegi dan lingkaran). 2015)
D. Bidang (Field)
Bidang dalam seni rupa merupakan bagian yang mempunyai sisi lebar dan panjang. Bidang dalam karya seni rupa
dapat merupakan bidang yang teratur dan tidak beraturan. Bidang-bidang yang teratur misalnya segitiga, lingkaran, persegi
panjang, dan kubus. Pengomposisian antara bidang-bidang tersebut akan mengasilkan suatu bentuk karya seni. Bidang dapat
terbentuk dari titik, garis dan warna. Ketika kita membuat garis untuk membuat segitiga, maka jadilah bidang segitiga.namu
Bidang dapat di dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Bidang alamiah, contohnya bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut, dsb.
2. Bidang buatan, dibagi menjadi dua:
• Bidang yang sengaja dibuat, misalnya: bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran, dsb;
• Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya, atau barik.
a) Sifat bidang:
1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;
2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak;
3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamis;
4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
E. Ruang (Space)
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran
benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada di sekeliling benda, ruang
yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas. Ruang dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Ruang alamiah merupakan ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh
cahaya seperti pada pemandangan alam;
2. Ruang yang diciptakan / buatan
• Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana sesuai keinginan, seperti sebuah
masjid atau gereja (disengaja);
• Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan (tidak
disengaja).
a) Fungsi ruang
2. Memberikan kesan trimatra (3 dimensi). Seperti kesan kedalaman, jarak, dan plastisitas sebuah lukisan alam;
3. Menekankan nilai ekspresi (irama, gerak, kepadatan, dan kehampaan), seperti pada karya arsitektur dan seni patung;
4. Memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang dalam almari, dsb.
b) Sifat ruang
1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang yang berada di luar/di sekeliling benda, seperti ruang eksterior
bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang yang berada dalam batasan benda, seperti ruang eksterior bangunan
atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan
ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos);
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna seperti pada
lukisan.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
F. Warna (color)
Warna merupakan elemen yang paling dominan dalam seni rupa, penggunaan warna mencakup dalam karya seni
lukis, patung, seni desain, dan seni kriya. Dalam seni rupa, warna bisa berarti
pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda.
1. Warna primer
yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari
Merah, Kuning, dan Biru;
2. Warna skunder
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan Karanggayam KM 10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365
E_mail : smk.negeri.karanggayam@gmail.com
yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer. Warna skunder terdiri dari Ungu, Orange (Jingga), dan
Hijau;
3. Warna tertier
yakni warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna
skunder.
4. Warna analog
yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna. Misalnya deretan dari warna Ungu menuju warna Merah,
deretan warna Hijau menuju warna Kuning, dll;
5. Warna komplementer
yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna. Misalnya Kuning dengan Ungu, Merah dengan
Hijau, dll.
ww.wikipedia.com
cahaya pada mata, menurut ilmu bahan dan produksi warna adalah pigmen. Warna termasuk unsur terpenting
a) Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen
b) Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.
Spectrum : panjang gelombang cahaya yang menentukan identitas suatu warna
Pigmen : zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan
sensasi warna tertentu yang mampu di tangkap mata. (www.wikipedia.com, diakses September 2013)
Pada skema 3 dimensional yang disebut dengan Munsell Color System, memperlihatkan ketiga unsur utama, yakni
• Brightness
(gelap-terang)
• Saturation (kepekatan)
• Hue
(warna komplementer)