Rasio Perbankan
Rasio Non-Perbankan.
*Slide 2*
1. Rasio Perbankan
*Slide 3*
KPMM atau biasa disebut sebagai Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio)
merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukan kemampuan bank dalam mempertahankan
modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,
mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya
modal bank.
Rumusnya :
Note : Ketentuan CAR/KPMM minimal adalah 8% yang mengacu pada Banking for
International Settlement (BIS) dan ditetapkan oleh Bank Indonesia.
*Slide 4*
b. Non Performing Loan (NPL)
NPL merupakan kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. NPL juga mengacu
pada kondisi dimana debitur tidak dapat membayar kewajibannya terhadap bank yaitu kewajiban
dalam membayar angsuran yang sudah dijanjikan diawal. NPL dibagi menjadi 5 kategori yaitu :
-Lancar; Tidak ada tunggakan dalam pembayaran pokok atau bunga kredit.
-Dalam Perhatian Khusus; Terdapat tunggakan pembayaran pokok atau bunga lebih dari 90 hari.
-Kurang Lancar; Terdapat tunggakan pembayaran pokok atau bunga kredit lebih dari 120 hari.
-Diragukan; Terdapat tunggakan pembayaran pokok bunga atau bunga kredit lebih dari180 hari.
-Macet; Debitur sudah tidak bisa lagi membayar pokok atau bunga kredit dan akan dilakukan
banding oleh pihak bank dengan debitur.
*Rumus NPL Gross : (Kredit Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet / Total Kredit) x 100%*
*Slide 5*
Rumusnya :
*LDR = (Kredit yang Disalurkan / Total Dana dari Pihak Ketiga) x 100%*
Note : LDR idealnya 85%-94%
*Slide 6*
Rasio Non-Perbankan
Rasio keuangan nonbank adalah hasil dari kondisi sehat atau tidak sehatnya perusahaan pada
bidang non perbankan selama periode penelitian yang diukur dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan dari laporan keuangan. Diantaranya adalah :
*Slide 7*
Current ratio atau rasio lancar adalah salah satu Rasio Likuiditas yang digunakan untuk menilai
posisi likuiditas suatu entitas. Rasio lancar memberikan petunjuk kepada pengguna atau pembaca
apakah entitas mungkin mengalami masalah atau tidak untuk melunasi kewajiban lancarnya
dengan menggunakan kas yang tersedia, dan aset lancar lainnya menjadi kas.
Rumusnya :
Note : Current Ratio idealnya diatas 1 atau 100%, karena hal itu menandakan perusahaan
memiliki asset yang cukup untuk membayar hutang jangka pendeknya.
*Slide 8*
Debt to Equity Ratio atau DER adalah rasio hutang terhadap ekuitas atau rasio keuangan yang
membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas. Ekuitas dan jumlah hutang ini digunakan untuk
kebutuhan operasional perusahaan yang harus berada pada jumlah yang proporsional. Sehat atau
tidaknya kondisi keuangan sebuah perusahaan dilihat dari rasio utang terhadap modal (DER).
Rumusnya :
Utang berbunga yaitu Utang Bank, Utang Obligasi, Utang Wesel Berbunga, dan lainnya.
Note : DER harus kurang dari 1 atau 100% dan idealnya kurang dari 0.5 atau 50%, kecuali
Perusahaan Konstruksi.
*Slide 9*
Times Interest Earned Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar atau membayar kembali biaya bunga di masa depan. Rasio ini mewakili berapa kali
perusahaan dapat menggunakan pendapatan sebelum pajaknya untuk membayar biaya bunga.
Rumusnya :