Anda di halaman 1dari 141

ANALISIS

KINERJA BANK

1/2/2020 1
ANALISIS KINERJA BANK

TUJUAN MATERI :
1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas,
rentabilitas dan solvabilitas.
2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis
rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas,
rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas.

1/2/2020 2
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS

 Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank


dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek
atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

 Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai


kinerja suatu bank antara lain:
a. Cash Ratio ( CR )
b. Reserve Requirement ( RR )
c. Loan to deposit ratio ( LDR )
d. Loan to asset ratio ( LAR )
e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )

1/2/2020 3
CASH RATIO

• Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar


kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan
menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya.

• RUMUS
CR = Alat likuid x 100%
Pinjaman yang harus segera dibayar
• Alat Likuid :
Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di
Bank Indonesia.

1/2/2020 4
RESERVE REQUIREMENT
(LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM)

• Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk


menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum
yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada
Bank Indonesia.
• Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3%
dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%.

• Komponen dana pihak ketiga terdiri dari :


 Giro,
 Deposito berjangka
 Sertifikat deposito
 Tabungan
 Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
1/2/2020 5
LOAN TO DEPOSIT RATIO

• Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam


membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml.
Kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima
oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah
likuiditas bank tsb.

• RUMUS
LDR = Juml. Kredit yang diberikan x 100%

Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti

1/2/2020 Eka Setiajatnika 6


LOAN TO ASSET RATIO

• Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi


permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang
dimiliki bank.

• RUMUS
LAR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100%
Jumlah Assets
• Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah
karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai
kreditnya makin besar.

1/2/2020 7
RASIO KEWAJIBAN BERSIH
CALL MONEY

• Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya


kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau
aktiva yang paling likuid dari bank.

• RUMUS
NCM = NET Call Money x 100%
Aktiva Lancar

• Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU


• Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin
baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank
dengan alat likuid yang dimilikinya.
1/2/2020 Eka Setiajatnika 8
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

• Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi


usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan

• Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain :


a. Return On Asset ( ROA )
b. Return On Equity ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
d. Net Profit Margin ( NPM )

1/2/2020 Eka Setiajatnika 9


RETURN ON ASSET

• Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam


memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

• RUMUS
ROA = Laba Bersih x 100%
Total Assets
• Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar
tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi
bank dari segi penggunaan assets.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 10


RETURN ON EQUITY

• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh


keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen.

• RUMUS
ROE = Laba Bersih x 100%
Modal Sendiri
• Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba
bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikan harga saham bank dan semakin besar pula
dividen yang diterima investor.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 11


RASIO BIAYA OPERASIONAL

• Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank


melakukan kegiatan operasinya.

• RUMUS
OCR = Biaya Operasional x 100%
Pendapatan Operasional
• Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable
fund)
• Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian
kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision
fee, commitment fee, sindication fee, dll).

1/2/2020 Eka Setiajatnika 12


NET PROFIT MARGIN RATIO

• Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang


diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionalnya.

• RUMUS
NPM = Laba Bersih x 100%
Pendapatan Operasional
• Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit
dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit
dalam valas dll.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 13


ANALISIS RASIO SOLVABILITAS

• Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi


kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi
likuidasi bank.

• Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas adalah :


a. Capital adequacy ratio (CAR)
b. Debt to Equity ratio
c. Long Term debt to assets ratio

1/2/2020 Eka Setiajatnika 14


CAPITAL ADEQUACY RATIO

• Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk


menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,
misalnya kredit yang diberikan.
• RUMUS
CAR = Modal Bank x 100%

Aktiva tertimbang menurut resiko


• Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll
• Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT (selisih penilaian
kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva
yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara membebani lap.
R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat yang
memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar
bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan
bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI).
1/2/2020 Eka Setiajatnika 15
DEBT TO EQUITY RATIO

• Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup


sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana
yang berasal dari modal sendiri.

• RUMUS
DTE = Jumlah Hutang x 100%
Jumlah Modal Sendiri

• Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan


membayar hutangnya dari modal sendiri.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 16


LONG TERM DEBT TO ASSETS
RATIO

• Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank


dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang
jangka panjang

• RUMUS
LTDTA = Hutang Jangka Panjang x 100%
Total Assets
• Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari
bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun,
Pinjaman LN, investasi dari investor.
• Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan
untuk membayar hutang dari aktiva.
1/2/2020 Eka Setiajatnika 17
LAPORAN KEUANGAN BANK

Sesuai dengan Sk. Direksi Bank Indonesia No. 27


/ 119/ kep/DIR tgl. 275 Januari 1995 Laporan
keuangan bank terdiri dari :
Neraca

Lap. Komitmen dan kontinjensi

Lap. Laba/ rugi

Lap. Arus kas

Catatan. Atas lap. keuangan

1/2/2020 Eka Setiajatnika 18


Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S

URAIAN C A M E L S
Capital Asset Management Earning Liquidity Sensitivity
Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas Sensitivitas
Yg. Kecukupa Kualitas Kualitas Pencapaian Kemampu Kemampua
Dinilai n, A.P, Man. Umum ROA, ROE, an bank n modal
komposisi Konsent dan NIM dan dlm bank dlm
& rasi penerapan tingkat menjaga mengcov.
proyeksi eksposu manajemen efisiensi likuiditas Potensi
trend r resiko resiko. bank. kerugian
kedpn kredit, Kepatuhan Perkemb. sbg akibat
permodala perkem Bank Laba suku bunga
n serta bangan terhadap operasional, dan nilai
kemampua A.P ketentuan yg diversifikasi tukar
n dlm bermasa berlaku dan pendpt,
mengcov. lah dan komitmen penerapan
Asset Keckp. kpd BI atau prinsip Ak..
bermsl PPAP. pihak lain
1/2/2020 Eka Setiajatnika 19
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S

Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan


atau pembanding yang relevan.
Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor.

Ada 5 peringkat bank


Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri
keuangan
Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan
segera dan rutin
Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan
menurunkan peringkat komposit.
Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan
memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
1/2/2020 Eka Setiajatnika 20
Hasil Perhitungan ROA
Bank Devisa tahun 2000 - 2001

Nama Bank 2000 2001


Antar Daerah 0,498429 1,019829
Arta Niaga Kencana tbk. 0,623499 0,904856
Arta Graha 0,139749 0,242459
BCA Tbk. 1,873506 3,022264
BII Tbk. 0,718853 -13,4307

Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia

1/2/2020 Eka Setiajatnika 21


Hasil Perhitungan ROE
Bank Devisa Tahun 2000 - 2001

Nama Bank 2000 2001


Antar Daerah 9,341975 14,14484
Arta Niaga Kencana tbk. 4,021941 6,52811
Arta Graha 5,966042 12,02646
BCA Tbk. 25,72485 31,91538
BII Tbk. 11,43772 187,8277

Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia

1/2/2020 Eka Setiajatnika 22


Hasil Perhitungan LDR
Bank Devisa Tahun 2000 - 2001

Nama Bank 2000 2001


Antar Daerah 63,76667368 65,95012331
Arta Niaga Kencana tbk. 36,04878193 47,49994439
Arta Graha 61,92979281 45,66211383
BCA Tbk. 8,248526823 13,70797413
BII Tbk. 53,69379664 20,61624264

Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia

1/2/2020 Eka Setiajatnika 23


Bahasan
Akuntansi dan Laporan Keuangan

Pihak-Pihak yang berkepentingan terhadap

Laporan Keuangan bank di Indonesia

Persiapan Analisa Laporan Keuangan

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Akuntansi & Laporan Keuangan

 Akuntansi sebagai suatu seni untuk mencatat,


mengklasifikasikan, melaporkan dalam bentuk laporan
keuangan atas semua transaksi-transaksi yang telah
dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya
mengiterpretasikan laporan tersebut. (Maurice & Moonitz,
1961,23).
 Laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi, begitu
juga interpretasi LK juga merupakan salah satu fngsi pokok
dari akuntansi

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Konsep Dasar Akuntansi
(menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia)
1) Kesatuan akuntansi
2) Kesinambungan
3) Periode Akuntansi
4) Pengukuran dalam nilai uang
5) Harga pertukaranpenetapan beban dan
pendapatan
1/2/2020 Eka Setiajatnika
Basic concept Akuntansi (Hartanto) :
1) Unit Entity
2) Going Concern
3) Stable Monetary Unit Assumption
4) Consistence
5) Obyektivity
6) Materiality
7) Conservatisme
8) Full Disclosure
9)
1/2/2020
Realization Eka Setiajatnika
Kritik terhadap Akuntansi
• Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis sehingga
mengakibatkan terjadinya overstated dalam penetapan laba
perusahaan yg akan mengakibatkan terjadinya kanibalisme modal
pada masa inflasi
• Akuntansi yg berorientasi pada biaya historis kurang
memperhatikan opportunity cost/alternative cost
• Akuntansi hanya memberikan diskripsi kepada hal-hal yg sudah
terjadi saja.
• Akuntansi tidak memperhatikan faktor-faktor non-financial yg
mempengaruhi perusahaan
• Akuntansi lebih merupakan seni (art) dan kurang ilmiah
(scientific)
1/2/2020 Eka Setiajatnika
• Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah tehnis yang
mempunyai arti berbeda apabila dibandingkan dengan pengertian
umum yg ada.
• Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak
dapat menggambarkan/mewakili kepentingan-kepentingan masin-
masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb.
• Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan itu besifat
konservatif dalam sikapnya mengahadapi ketidakpastian.
• Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja
dan hanya menunjukkan nilai buku dan bukannya nilai likuidasi
maupun nilai ekonomis dari aktiva/pasiva yang disajikan.

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil
Interpretasi LK Bank

 Kepentingan masyarakat
 Kepentingan pemegang Saham/ Pemilik
 Kepentingan Perpajakan
 Kepentingan Pemerintah
 Karyawan
 Management Bank

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Laporan Keuangan Bank di Indonesia

 Nature of the business


 Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia dan Pedoman Akuntansi
perbankan

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Fungsi bank

1 2 3
Menerima Menyalurkan dana Melaksanakan
penyimpanan dana tsb dalam bentuk berbagai jasa yg
dari masyarakat dari kredit kepada diperlukan
berbagai bentuk. masyarakat yg masyarakat dalam
memerlukan baik kegiatan
dalam rangka perdagangan Ln/DN,
mengembangakan serta berbagai jasa
usaha maupun lainnya dibidang
untuk kepentingan keuangan.
pribadi.

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Standar Khusus LK Bank

A. Pengukuran dalam Nilai Uang


B. LaporanKeuangan Bank
C. Neraca
D. Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
E. Perhitungan Laba-Rugi
F. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
G. Catatan atau Laporan Keuangan
H. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
I. Laporan Keuangan Interim

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Persiapan Analisa Laporan Keuangan

Agar hasil yg akan dicapai dari analisa laporan keuangan dapat


memberikan hasil yg memuaskan dan diperoleh prosedur kerja
yg efisien dan terarah, maka sebelu melakukan
analisa/interpretasi LK perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a) Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut.
Perlu dipilih alat analisa (rumus) yg paling sesuai untuk
pemecahan problem.
b) Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan
analisa.

1/2/2020 Eka Setiajatnika


Laporan Keuangan Bank
di Indonesia
Kuliah : ALK Bank

1/2/2020 Eka Setiajatnka 35


Nature of Business
 Kegiatan pokok bank :

 Menerima penyimpanan dana dari


masyarakat (Funding)

 Menyalurkan dana dalam bentuk kredit


kepada masyarakat (Lending)

 Melaksanakan berbagai jasa-jasa keuangan


(Service).

1/2/2020 Eka Setiajatnka 36


Standar Khusus Laporan Keuangan Bank

A. Pengukuran dalam Nilai Uang


B. LaporanKeuangan Bank
C. Neraca
D. Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
E. Perhitungan Laba-Rugi
F. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
G. Catatan atau Laporan Keuangan
H. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
I. Laporan Keuangan Interim

1/2/2020 Eka Setiajatnka 37


Pengertian Pos-pos dari Laporan Keuagan Bank

 Bank Indonesia telah menetapkan bentuk


standard dari neraca bank yang diumumkan
dalam media cetak sesuai dengan Surat edaran
Bank Indonesia No. 23/19/BPPP tanggal 2
Februari 1991.

1/2/2020 Eka Setiajatnka 38


Neraca
Neraca
Bank

Aktiva Pasiva
1. Kas 1. Giro
2. Bank Indonesia 2. Call Money
3. Tagihan pada bank lain 3. Tabungan
4. Surat berharga dan 4. Deposito berjangka
tagihan lain 5. Kewajiban lainnya
5. Kredit yang diberikan 6. Surat Berharga
6. Penyertaan 7. Pinjaman diterima
7. Cadangan aktiva yang 8. Rupa-rupa Pasiva
diklasifikasikan 9. Modal
8. Aktiva tetap dan 10. Laba/Rugi
inventaris
9. Rupa-rupa aktiva

1/2/2020 Eka Setiajatnka 39


Rekening Administratif
No Pos-pos Rp Valas Total

1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.


Posisi pembelian berjanka valas yang masih berjalan
2. Posisi penjualan berjangka valas yan masih berjalan
3. Margin trading :
4. a. Maksimum transaksi
b. Keuntungan yang belum direalisasikan
c. Kerugian yang belum direalisasikan
Jaminan yang diberikan
4. a. Garansi bank
b. Aval/Endosemen
c. L/C yang masih berjalan
d. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
e. Lainnya
Lain-lain yang bersifat administrasi
5.
Jumlah

1/2/2020 Eka Setiajatnka 40


No

I.
Pos-Pos
Pendapatan
Laba Rugi Bank Rp Valas Total

1. Pendapatan operasional
1.1. Hasil Bunga
1.2. Provisi dan Komisi
1.3. Pendapatan Valas lainnya
1.4. Pendapatan lainnya
2. Pendapatan Non Operasional

Jumlah

II. Biaya
1. Biaya Operasional
1.1. Biaya Bunga
1.2. Biaya Valuta asing lainnya
1.3. Biaya tenaga kerja
1.4. Penyusutan
1.5. Biaya lainnya
2. Biaya Non Operasional

Jumlah

III. Laba/Rugi sebelum pajak

IV. Sisa laba/rugi tahun-tahun lalu

V. Transfer ke Kantor Pusat

Jumlah

1/2/2020 Eka Setiajatnka 41


Penjelasan Pos-Pos

Aktiva
1. Kas :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua uang kas Rupiah dan
valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantor nya yang ada di luar
negeri, baik uang kartal yang ada dalam kas seperti uang kertas, uang
logam dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh BI yang
menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang kertas
dan logam serta mata uang emas atau mata uang asing lainnya yang
masih berlaku di negara lain.

2. Bank Indonesia :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah giro dalm Rupiah dan Valas
1/2/2020
milik bank pada BI. Eka Setiajatnka 42
Penjelasan Pos-Pos

3. Tagihan pada bank lain :


Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua tagihan bank pelapor
kepada bank lain, baik bank dalam negeri maupun luar negeri, dalam
rupiah dan valas. Pos ini antara lain :
a. Giro
b. Call Money
c. Deposito berjangka
d. Kredit yang diberikan

4. Surat berharga dan tagihan lainnya


Yang dimasukkan dalam pos ini adalah surat berharga dalam rupiah
dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya di LN. (mis:
wesel, saham, obligasi,promes, sertifikat, bukti keuntungan dan surat
jaminan/opsi/hak-ak lainnya yang dimiliki bank untuk diperjual
1/2/2020belikan dan tidak dimaukkan sebagai penyertaan).
Eka Setiajatnka 43
Penjelasan Pos-Pos
5. Kredit yang diberikan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua semua realisasi kredit
dalam rupiah dan valas yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di
LN, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di DN maupun di LN.

6. Penyertaan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah penyertaan bank termasuk
kantornya di LN, pada bank, LK atau perusahaan lain, baik dalam rupiah
maupun valas.

1/2/2020 Eka Setiajatnka 44


Penjelasan Pos-Pos

7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan :


Yang dimasukkan dalam pos ini adalah cadangan dalam rupiah dan
valas yang dibentuk untuk menampung resiko kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian
atau seluruh aktiva produktifnya.
8. Aktiva tetap dan inventaris :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalahnilai buku dari tanah, gedung,
kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya di LN,
dalam rupiah dan valas
9. Rupa-rupa Aktiva :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah saldo rekening-rekening
aktiva lainnya dalam rupiah dan valas yang tidak dapat dimasukkan
1/2/2020kedalam salah satu dari pos
Eka1Setiajatnka
sampai dengan pos 8 di atas. 45
Analisa Bank Environment

 Analisa ini digunakan untuk mengetahui


sejauhmana kemampuan bersaing suatu bank/ suatu
cabang, atau dalam rangka untuk mengetahui
market share bank/cabang yang bersangkutan baik
secara regional maupun secara nasional.

46
Manfaat analisa Bank Environment :
a. Untuk mengetahui daya saing/market share dari suatu
bank/cabang baik secara regional maupun secara
nasional
b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of
growth) dari industri-industri perbankan dalam skala
nasional maupun regional
c. Dengan membandingkan butir a dan b di atas akan
dapat diukur tingkat perkembangan yang riil dari
suatu bank/cabangnya.

47
Agar perbandingan/analisa environment ini dapat
menghasilkan kesimpulan yang memuaskan maka perlu
diadakan beberapa kombinasi analisa al :
1. Sesama bank sejenis
2. Membandingkan dengan perkembangan bank sejenis lain,
mis : bank swasta dgn bank pemerintah atau sebaliknya
3. Antara bank ybs dengan kegiatan industri bank secara
keseluruhan
4. Untuk suatu cabang perbandingannya dapat dikombinasikan
juga seperti butir 1 sampai 3 di atas ataupun
diperbandingkan dengan kegiatan bank ybssecara
keseluruhan/gabungan seluruh cabang yg ada.

48
Bank “X”
Analisa Bank Environment – Giro
Periode 2005 s/d 2009

Bank “X” Bank-Bank Lainnya Market Share


Tahun
Jumlah % Jumlah % Bank “X”

2005 100.000 100 250.000 100 40,00 %

2006 116.750 116,75 286.500 114,60 40,75 %

2007 158.180 158,18 507.400 202,96 31,17 %

2008 229.410 229,41 884.425 353,77 25,93 %

2009 257.260 257,26 981.100 392,49 26,22 %

1 = Rp 1.000.000 tahun 2005 = 100%

49
 Apabila dibandingkan antara hasil analisa Trend dan analisa
Bank Environment sering memberikan kesimpulan yang
berbeda, karena pada analisa trend perkembanngan tersebut
hanya diukur dari bank yang sama sedangkan analisa Bank
Environment diperbandingkan secara riil dengan laju
perkembangan yang ada dala industri perbankan.
 Analisa bank Environment akan memberikan ransangan
psychologis kepada bank ybs untuk kerja lebih giat dalam
menghadapi persaingan.

50
Analisa CAMEL
Materi Kuliah ke-7

1/2/2020 Eka Setiajatnika 51


Unsur Yang dinilai dalam CAMEL

Capital/Permodalan yang dimiliki bank

Asset/Kualitas assets yang ada

Manajemen suatu bank yang dinilai


atas dasar 250 pertanyaan
Earning/Rentabilitas yang diperoleh
suatu bank
Liquidity/Tingkat likuiditas bank

1/2/2020 Eka Setiajatnika 52


Faktor yang dinilai Komponen Bobot

1. Permodalan Rasio modal terhadap ATMR 25%

2. Kualitas Aktiva Produktif 30%


a. Rasio aktiva produktif yang diklsifikasikan terhadap aktiva
produktif. 25%
b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif yang diklasifikasikan.
5%

3. Manajemen 25%
a. Manajemen Permodalan 2,5%
b. Manajemen Aktiva 5%
c. Manajemen Umum 12,5%
d. Manajemen Rentabilitas 2,5%
e. Manajemen Likuiditas 2,5%

4. rentabilitas 10%
a. Rasio laba terhadap total asset 5%
b. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
5%

5. Likuiditas 10%
a. Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar
b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima 5%
5%
1/2/2020 Eka Setiajatnika 53
Cara Penilaian

 Penilaiaan Permodalan
 Penilaiaan Kualitas Aktiva Produktif
 Penilaiaan Manajemen
 Penilaiaan Rentabilitas
 Penilaiaan Likuiditas

1/2/2020 Eka Setiajatnika 54


Pelaksanaan Ketentuan yang
Mempengaruhi Hasil Penilaiaan

1. Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK)


2. Pelaksanaan pemberian Kredit Ekspor
3. Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit
4. Pelanggaran terhadap Posisi Devisa Neto (PDN)

1/2/2020 Eka Setiajatnika 55


Hasil Penilaian Kuantitatif
Nilai Kredit Predikat
81 – 100 SEHAT
66 - < 81 CUKUP SEHAT
51 - < 66 KURANG SEHAT
0 - < 51 TIDAK SEHAT

1/2/2020 Eka Setiajatnika 56


Faktor Judgement

 Apabila dalam analisa dan pengujian lebih


lanjut tsb terdapat inkonsistensi atau
berpengaruh secara materiil terhadap tingkat
kesehatan bank, maka hasil dari penilaian
yang telah dikuantifikasikan tsb, perlu
dilakukan penyesuaian sehingga
mencerminkan tingkat kesehatan yang
sebenarnya.
1/2/2020 Eka Setiajatnika 57
 Selain judgement tersebut di atas, tingkat kesehatan bank yang
sehat, atau cukup sehat, atau kurang sehat akan diturunkan
menjadi tidak sehat apabila terdapat :
a. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan
kesulitan dalam bank ybs;
b. Campur tangan pihak-pihakdi luar bank dlam kepengurusan
(manajemen) bank, termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak
wajar sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri
sendiri;
c. Window dresing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang
secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan
sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank

1/2/2020 Eka Setiajatnika 58


d. Praktek “bank dalam bank” atau melakukan usaha bank
di luar pembukuan bank;
e. Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian
sementara atau pengunduran diri dari keikutsertaannya
dalam kliring.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 59


ANALISA
RATIO LIKUIDITAS

1/2/2020 Eka setiajatnika 60


Analisa Likuiditas

 Bank dikatakan likuid apabila :


1. Bank tsb memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan
digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.
2. Bank tsb memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir 1 di atas,
tetapi ybs juga mempunyai assets lainnya (khususnya surat-surat
berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami
penurunan nilai pasarnya.
3. Bank tsb mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets
baru melalui berbagai bentuk hutang.

 Pengelolaan likuiditas (liquidity


management) akan meliputi kegiatan dalam
perencanaan danEkapenyediaan
1/2/2020 setiajatnika kebutuhan 61
Tujuan Analisa Likuiditas

1. Menurunkan serendah mungkin biaya dana.


2. Memenuhi ketentuan sumber dana yang
diperlukan bank dalam :
 Pemberian kredit
 Penanaman dana dalam valas
 Penanaman dana dalam surat berharga
 Penanaman dana dalam aktiva tetap.
3. Menuhi kebutuhan bank terhadap ketentuan
otoritas moneterEka setiajatnika
1/2/2020
(central bank) didalam62
Prinsip Pengelolaan Likuiditas :

1. Bank harus memiliki sumber dana inti (core sources of fund) yg sesuai
dgn sifat bank ybs maupun pasar uang dan sumber dana yg ada di
masyarakat.
2. Bank harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan
dengan hati-hati.
3. Bank harus memperhatikan different price for different customer
didalam penempatan dananya.
4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan
akan jatuh waktunya jagan sampaii terjadi maturity gap dengan
penempatannya.
5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tsb selalu
berfluktuasi .
6. Bank harus secara terkoordinasi kan apabila akan menanamkan
sumber-sumber dananya keEkaaktiva
1/2/2020 setiajatnika 63
Sumber-sumber Likuiditas
Sumber-sumber
Likuiditas
Perbankan

Ekstern Intern

Pemilik Hutang Cadangan Insentif

- Giro
- Deposito 1. Penjulan MTI yg tak
- Donasi Pemilik - Tabungan terpakai
1. Cadangan-cadangan
- Pemegang Saham - Giro BBL
2. Likuidasi baang Jaminan.
- Setoran jaminan
2. Retained Earning
- Kantor Pusat masing- 3. Penagihan debtur
- Baki krdit RK Debitur 3. lain-lain
masing/ agi Cabang dan lain
- Bank Indonesia 4. lain-lain
- dll

1/2/2020 Eka setiajatnika 64


Bank Liquidity Policy

Self Liquiditing Approach


Assets Sale Ability/
Bank Assets shift Ability
Liquidity New Fund
Policy
Borrowers Earning Flow
Reserve Discount Window
to Central Bank As Lender of Last Resort

1/2/2020 Eka setiajatnika 65


Cara Analisa Likuiditas Bagi Manejemen Bank

1. Klasifikasikan Liabilities dan Capita apakah Reliable atau


sumber dana yang Volatile
2. Klasifikasikan Assets apakah likuid atau tidak likuid
3. Bandingkan volume dan likuid asset dengan volume dari
dana-dana yang Volatile maximum perbandingan 1,00
(balanced liquidity position)
4. Selanjutnya yang menjadi masalah adalah dalam penentuan
:
 Reliable Sources of funds
 Volatile funds
 Liquid assets
1/2/2020
 Non Liquid assets Eka setiajatnika 66
1.
Teknik Analisa Likuiditas
Quick Ratio
2. Investing Policy Ratio
3. Banking Ratio
4. Assets to Loan Ratio
5. Investment Portfolio Ratio 1
6. Investment Risk Ratio
7. Liquidity Risks
8. Cash Ratio
9. Credit Risk ratio
10. Loan to Deposit Ratio
11. Forex Loan to Forex Deposit
12. Liquid Assets Ratio
13. % KUK

1/2/2020 Eka setiajatnika 67


Cash Assets
1. Quick Ratio 
Total Deposit

Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali


simpanan para deposannya dengan alat-alat yang paling likuwid yang
dipunyai oleh pihak bank atau Quick Ratio.

Securities
2. Investing PolicyRati o 
Total Deposit

Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada


para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.

1/2/2020 Eka setiajatnika 68


Total Loans
4. Assets to Loan Ratio 
Total Assets

Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada


para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang
dimilikinya.

Securities with a maturity of less than one year


5. Invesment Portfolio Ratio 1
Total Securities

Ratio ini mengukur tingkat likuiditas dalam investasi


pada surat-surat berharga. Untuk menghindarkan
overstatement dalam perhitungan likuiditas, maka
perlu dipertimbangkan jumlah surat-surat berharga
yang digunakan untukEkamenjamin
1/2/2020 setiajatnika deposito dari 69
Market Value of Securities
6. Investment Risk Ratio 
Statement Value of Securities

Ratio ini mengukur risiko yang terjadi dalam investasi


pada surat-surat berhar-ga yaitu dengan membandingkan
antara harga pasarnya dengan nilai nominal-nya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan adanya
kemampuan Liquidity Assetsbesar
- Shortdalam
term borrowing
7. Liquidity Risk bank
 yg lebih menyediakan
alat likuid. Total Deposit

Ratio ini nunjukkan resiko yang dihadapi oleh bank karena mengalami kegagal-an untuk
memenuhi kewajiban terhadap deposannya dengan alat-alat likid yg tersedia yg sangat
terbatas karena harus digunakan oleh bank ybs untuk mem-bayar kewajiban-kewajiban
yg harus segera dilunasi.

1/2/2020 Eka setiajatnika 70


Liquidity Assets
8. Cash Ratio 
Short term borrowing
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajiban-
kewajiban yang segera harus dibayar dengan alat-alat likuid yang
dipunyainya.

Bad Debts
9. Credit Risk Ratio 
Total Loans

Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas-nya


dengan jalan mengadakan penggeseran/penarikan kreditnya yang outstanding
untuk memenuhi permintaan akan kredit lainnya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan bahwa bank tsb akan me-ngalami
kesulitan likuiditas.

1/2/2020 Eka setiajatnika 71


Kredit yang Diberikan
10.Loan to Deposit Ratio 
Dana Pihak III  Modal Sendiri

Forex Loan
11. Forex Loan to Forex Deposit 
Forex Borrowings  Forex Deposits

Dalam rangka menghidarkan mismatching antara sumber dan penggunaan


dana maka perlu diperhatikan perbandingan antara kredit yg diberikan dalam
valas dengan sumber dana valas yg dimiliki suatu bank.
Mismatching tsb dapat terjadi baik exchange rate, interest rate, maupun
maturity datenya.
Apabila ratio ini lebih dari 100% berarti ada dana rupiah yg digunakan untuk
financing terhadap forex loan tsb.

1/2/2020 Eka setiajatnika 72


Total Liquid Assets  Total Deposits with Bank
12. Liquidity Assets Ratio 
Total Assets
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya dengan alat-alat likuid yang dipunyainya.
Semakin tinggi ratio ini berarti bank tsb semakin likuid tetapi di sisis lain ada
kecenderungan semakin besarnya idle fund yang dimiliki oleh bank ybs.

Total KUK
13. % KUK 
Kredit Rupiah  Total KBLI bukan KUK - Dana Kelolaan

Ratio ini menunjukkan posisi KUK yg diberikan oleh suatu bank


dibandingkan dgn total portfolio kreditnya.
BI menetapkan minimal 20%, kalau posisi < 20% maka bank ybs tidak
eligible uantuk memberikan kredit Non KUK lebih besar lagi.

1/2/2020 Eka setiajatnika 73


Materi Kuliah ke-9

Analisa
Solvabilitas

1/2/2020 74
Analisa Solvabilitas

 Analisa Solvabilitas Bank atau secara tekhnis


disebut Analysis of Bank Capital.
 Fungsi dari Bank Capital
1. Sebagai ukuran kemampuan bank tsb untuk menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan
2. Sebagai sumber dana yg diperlukan untuk membiayai
kegiatan usahanya sampai batas tertentu
3. Sebagai alat pengukur besar-kecilnya kekayaan bank tsb
atau kekayaan yg dimiliki oleh para pemegang sahamnya
4. Dengan modal mencukpi memungkinkan bagi management
1/2/2020 bank ybs untuk bekerja dgn efisiensi yg tinggi.
Eka Setiajatnika 75
Hal yg perlu diperhatikan Manajemen Bank dalam hal
permodalan :

1. Rencana kerja bank yang akan datang.


2. Perhitungan ketentuan modal yang memenuhi syarat
otoritas moneter, mauun yang memenuhi ketentuan
business dari bank ybs.
3. Kemampuan bank secara intern menciptakan modal dari
kegiatan usahanya, serta kebijakan pembagian laba
(deviden) yg ada pada masing-masing bank.
4. Sumber-sumber serta mekanisme penciptaan modal dari
pasar modal yang ada pada masyarakat dimana bank tsb
beroperasi.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 76


1. Modal Inti
a. Modal disetor
Modal Bank
b. Agio Saham
c. Modal sumbangan
d. Cadangan umum
e. Cadangan tujuan
f. Laba yang ditahan (retained earnings)
g. Laba tahun lalu
h. Laba tahun berjalan
2. Modal Pelengkap
a. Cadangan revaluasi
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
c. Modal Pinjaman
d. Pinjaman subordinasi

1/2/2020 Eka Setiajatnika 77


Capital Adequacy

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan


capital suatu bank :
1. Tingkat kualitas manajemen bank ybs
2. Tingkat likuiditas yang dimilikinya
3. Tingkat kualitas dari Assets
4. Struktur dari depositonya
5. Tingkat kualitas dari sistem & Operating Prosedurnya
6. Tingkat kualitas dan Karakter dari Para Pemilkik Sahamnya
7. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan Jangka Pendek
Maupun Jangka Panjang
8. Riwayat pemupukan Modal dan Peraturan Pembagian Laba yang
1/2/2020
Diperolehnya. Eka Setiajatnika 78
Capital Ratio

 Salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital yg ada pada
suatu bank telah memadai atau belum dapat dilakukan dengan cara
perhitungan Capital Ratio.
 Model perhitungan Capital ratio :
1. Primary Ratio
2. Risk Assets Ratio
3. Secondary Risk Assets Ratio
4. Capital Ratio
5. Capital Risk Ratio
6. CAR1
7. CAR2
8. CAR3
1/2/2020
9. Deposit Risk Ratio Eka Setiajatnika 79
Capital Ratio
Equity Capital
1. Primary Ratio 
Total Assets

• Ratio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauhmana penurunan yg


terjadi dalam total asset yg masih dapat ditutup oleh equity Capital yg
tersedia, sehingga ratio ini akan berguna untuk memberikan indikasi
untuk mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai.
• Dikatakan Primary ratio karena setiap asset menandung suatu risiko
kerugian dan setiap kerugian akan mengakibatkan pengurangan
terhadap capital dan apakah capital ini mampu untuk menampung
kerugian-kerugian tsb.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 80


Equity Capital
2. Risk Assets Ratio 
Total Assets - Cash - Securities

• Risk Assets Ratio ini menyerupai pada Primary Ratio, tetapi lebih
dikonsentrasikan pada kemunginan penurunan dari Risk Assets saja.

Equity Capital
3. Secondary Risk Assets Ratio 
Total Assets - Cash - Securities - Other Low Risk Assets

• Kegunaan Secondary Risk Assets Ratio, lebih ditujukan kepada


kemungkinan penurunan dari assets yang mempunyai risiko yang lebih
tinggi.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 81


Equity Capital  Reserve for Loan Losses
4. Capital Ratio 
Total Loans

• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemampuan Permodalan dan


Cadangan Penghapusan Debitur dubius dalam menunjang Perkreditan
terutama kemungkinan risiko yg terjadi karena tidak dikembalikannya
kredit tsb serta gagalnya penangihan bunga

Equity Capital
5. Capital Risk 
Risk Assets

1/2/2020 Eka Setiajatnika 82


6. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kemampuan permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit
yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat berharga.
Rumus ini ada tiga model yaitu CAR1, CAR2 dan CAR3

Equity Capital - Fixed Assets


6.a. CAR1 
Estimated Risk In Loans & Securities
Equity Capital - Fixed Assets
6.b. CAR2 
Total Loans  Securities

Equity Capital
6.c. CAR3 
Total Loans  Securities

1/2/2020 Eka Setiajatnika 83


Equity Capital
7. Deposit Risk Ratio 
Total Deposit

• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemungkinan bank tidak mampu
membayar kembali dana yang disimpan para deposannya, yang harus
dijamin pembayarannya oleh Capital Bank ybs.

Modal Inti  Modal Pelengkap


8. Kebutuhan Modal Minimum (CAR) 
Aktiva Tertimbang Menurut Ratio (ATMR)

1/2/2020 Eka Setiajatnika 84


Analisa
Rentabilitas

1/2/2020 85
Istilah Analisa Rentabilitas Pendahuluan
 Analisa Income Statemen
 Analisa Profitabilitas Usaha
 Analisa Kegiatan Usaha.
 Maksud dan tujuan analisa ini yaitu untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank ybs.
 Dalam analisisa ini akan dicari hubungan yang timbal balik
antara pos-pos yg ada pada income statement itu sendiri
maupun hubungan timbal balik dengan pos-pos yg ada pada
neraca bank ybs guna mendapatkan berbagai indikasi yg
berguna untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas bank ybs.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 86


Rumus Analisa Rentabilitas
A Perhitungan
Profitabilitas
B Return On Specific
Assets
C Profit Sensitivity
Analysis
D Pengukuran Resiko

E Factor Separation
Analysis
F Analisa Komparatif
Ratio Keuangan
1/2/2020 Eka Setiajatnika 87
A. Perhitungan Profitabilitas
Operating Income - Operating Expenses
1. Gross Profit Margin 
Operating Income

• Rumus ini digunakan untuk mengetahui presentase dari laba atas kegiatan
usaha yg murni dri bank ybs sebelum dikurangi dengan biaya-biaya personil,
biaya kantor dan biaya overhead lainnya.
• Rumus ini banyak dipengaruhi oleh :
a. Komposisi dari dananya/deposito mix
b. Tinggi rendahnya tingkat bunga kredit ataupun tingkat bunga dana
c. Besar/kecilnya presentase pembentukan cadangan debitur dubius.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 88


Net Income
2. Net Profit Margin 
Operating Income

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank ybs dalam menghasilkan Net
Income dari kegiatan Operasi pokok bank ybs

Net Income
3. Return On Equity Capital 
Equity Capital
• Rumus ini untuk mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola capital yang tersedia untuk mendapat
net income.
• Kenaikan ROE merupakan petunjuk tentang
kemampuan
1/2/2020
manajemen bank ybs dalam menaikkan
Eka Setiajatnika 89
Operating Income
4.a. Gross Yield on Total Assets 
Total Assets

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam menghasilkan


income bagi bank dari pengelolaan assets yang dipercayakan pada management ybs.

Income Before Taxes &


Security Gains & Losses
4.b. Gross Profit Margin 
Total Assets

Rumus ini pengembangan dari rumus 4.a., yaitu untuk


mengukur kemampuan management dalam
meningkatkan Income bank sekaligus untuk menilai
kemampuan
1/2/2020 management dalam mengendalikan biaya-
Eka Setiajatnika 90
Net Income
4.c. Net Income on Total Assets 
Total Assets

Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management bank dalam


memperoleh Profitabilitasnya dan managerial efficiency secara overall dll.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 91


b. Return On
5.a. Rate of Return on Loan 
Specific
Interest Assets
and Fees on Loans
Total Loans

Rumus ini akan bermanfaat untuk mengukur kemampuan management dalam


mengelola kegiatan perkreditannya.

(Yield) Interest on Securities


5.b. Rate of Return on Securities 
Total Securities

Rumus ini untuk menilai kemampua management bank ybs dalam mengelola
penanaman kelebihan dananya pada surat-surat berharga.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 92


Interest Income - Interest Expense
5.c. Interest Margin 
Earning Assets

Rumus ini mengukur kemampuan management dalam mengendalikan


besarnya interest expense. Sedangkan assetsnya telah diperluas le lain-lain
assets yg menghasilkan (earning assets)

Interest Income - Interest Expense


5.d. Interest Margin 
Total Loans

Rumus ini (misalnya) ingin mengetahui Interest margin khusus dari


perkreditan yang diberikan oleh bank ybs.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 93


Total Assets
6. Leverage Multiplier 
Total Equity
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam
mengelola assetsnya dengan mengingat bahwa atas penggunaan aktiva tsb
bank harus membayar sejumlah biaya yg tetap.

Operating Income  Non Operating Income


7. Assets Utilizati on 
Total Assets

Rumus ini untuk mengetahui sejauhmana kemampuan management suatu bank


dalam mengelola assets yg dipercayakan kepadanya dalam menghasilkan
operating income dan non operating income-nya sekaligus.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 94


C. Profit Sensitivity Analysis

 Maksud analisa ini untuk menyajikan cara analisa lebih teliti


dan sekaligus akan mengukur faktor-faktor sebab/akibat
yang mempengaruhi profitabilitas bank.
 Dalam Profit Sensitivity Analysis ada 3 bidang yang disorot,
yaitu :
 Assets management

 Liabilities management

 Overall management

1/2/2020 Eka Setiajatnika 95


Profit Sesitivity Analysis

ASSETS OVERALL
LIABILITIES MANAGEMENT
TH MANAGEMENT MANAGEMENT
RTA = LM= CD= SM= DM= ROE=

EBIT/TA D/E TI / TD RTA - CD D / E X SM RTA + DM

2005

2006

2007

TH EBIT T.A T.I T.D T.E1 T.E2

1/2/2020 Eka Setiajatnika 96


Keterangan :

- RTA = Return on Total Assets


- EBIT = Earning Before Interest & Taxes
- TA = Total Assets
-LM = Leverage Management
-D = Debt
-E = Equity
-CD = Cost Debt Ratio
-TI = Interest
-TD = Total Debt
-SM = Spread Management
-DM = Debt Management
-TE = Total Equity
- T E1 = Total Equity tanpa cadangan lainnya
- ROE = Return On Equity
-TH = Tahun Laporan Keuangan yang bersangkutan

1/2/2020 Eka Setiajatnika 97


Analisa Return On Equity

Uraian TAHUN 20XX TAHUN 20XY


1. Net Income After Taxes % %

2. Cross Operating Income


Bagi butir 1 dengan butir 2
3.
Profit Margin
4. Total Assets

5. Total Equity Capital

6. Assets Utilization
Return Assets
7.
(butir 3 kali butir 6)
Equity Multiplier
8.
(butir 4 dibagi butir 5)
Return On Equity
(butir 1 dibagi butir 5) atau
9.
(butir 7 dikalikan bitir 8)

1/2/2020 Eka Setiajatnika 98


d. Expenses Ratio
Provision for Loan Losses
8.a. Provision for Loans Losses Ratio 
Total Loans

Rumus ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase dari biaya


penghapusan debitur dubies yang terjadi dibandingkan dengan jumlah kredit
yang diberikannya.

Interest Paid
8.b. Interest Expense Ratio 
Total Deposit
Rumus ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase antara bunga
yang dibayarkan pada para deposantnya dengan total deposit (saving, time,
demand deposit) yang dikumpulkan oleh bank.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 99


Biaya Bunga
9. Cost of Funds 
Total Dana
Rumus ini dipakai all inclusive concept karena semua dana yang ada terpakai juga
untuk membiayai baik earning assets maupun non earning assets

Total Biaya Dana  Biaya Overhead


9.a. Cost of Money 
Total Dana

Total Biaya Dana


9.b. Cost of Loanable Fund 
Total Dana - Unloanabl e Fund

Total Biaya Dana  Biaya Overhead


9.c. Cost of Operable Fund 
Total Dana - Unloanabl e Fund - Idle Fund
1/2/2020 Eka Setiajatnika 100
10. Cost Of efficiency (CE) digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang
dilakukan oleh suatu bank.
Beberapa rumus yang dipakai, yaitu :

Provision for Loan Losses


10.a. CE1 
Revenues

Rumus ini membandingkan besarnya penghapusan dubius dengan pendapatan


bank

1/2/2020 Eka Setiajatnika 101


Salaries & Benefits Expenses
10.b. CE 2 
Revenues

Rumus ini mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan besarnya


biaya personil dengan pendapatan yang diperoleh bank.

Salaries & Benefits Expenses


10.c. CE3 
Employees

Rumus ini digunakan untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan


membandingkan jumlah biaya personil dengan jumlah tenaga kerja yang ada.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 102


Total Assets
10.d. CE4 
Employees

Rumus ini untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan


nilai (jumlah) assets yang harus dikelola.

Total Expenses
10.e. CE5 
Earning Assets

Mengukur besarnya biaya bank yang bersangkutan yang digunakan untuk


memperoleh earning assets.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 103


D. Pengukuran Resiko

 Ditinjau dari sudut resiko yang akan dihadapi oleh bank


maka ada beberapa ratio yang dapat digunakan untuk
mengukur besarnya resiko yang akan timbul untuk masing-
masing kegiatan di bidang perbankan, anatar lain :
1. Resiko penanaman/ Investasi dalam surat-surat berharga
2. Resiko Bank akan mendapatkan kesulitan likuiditas
3. Resiko bank atas kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para
debitur nya (baik pokok maupun bunganya
4. Resiko Bank atas penurunan yang terjadi pada assetsnya
5. Resiko atas kegagalan bank membayar kembali deposito yang
ditanam oleh para deposannya
6. Resiko atas Interest yang akan diterima dari assets yang dimiliki
1/2/2020 oleh bank lebih kecil dari interest yang dibayar oleh bank kepada104
Eka Setiajatnika
Market Value of Securities
1. Investment Risk Ratio 
Statement Value of Securities

Liquid Assets - Short Term Borrowing


2. Liquidity Risk 
Total Deposit

Bad Debts
3. Credit Risk Ratio 
Total Loans

Equity Capital
4.a. Assets Risk Ratio 
Total Assets - Cash - Securities

Equity Capital
4.b. Capital Risk 
Risk Assets

1/2/2020 Eka Setiajatnika 105


Equity Capital
5. Deposit Risk Ratio 
Total Deposit

Interest Sensitive Assets


6. Interset Rate Risk 
Interest Sensitive Liabilitie s

1/2/2020 Eka Setiajatnika 106


E. Faktor Separation Analysis
 Faktor separation analysis (FASAN) teknik ini untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada kedua methode analisa
(analisa profitabilitas dan sensitivity analysis) di atas.
 Fasan teknik ini berguna bagi para pemegang saham/bank yang
bersangkutan untuk mengetahui berapa besarnya saham ang akan
diterimanya dari situasi dan kondisi dari Neraca dan Laporan
Rugi/Laba yang ada pada suatu akhir tahun.
 Bagi management, bermanfaat dalam merencanakan berapa nilai
deviden per saham yang akan dibayarkan apabila selama proses
usaha tsb terdapat perubahan dari berbagai komponen/faktor
yang membentuknya.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 107


Rumus :

   Total 
    
 Equity   
Earning Per Share     Operting   1 - Taxes Ratio  : Nomber Share Out Standing
  Capital   Ratio  

 
Ratio    

Total Operating Ratio  IIR  OIR  PER  LLPR - OER

Keterangan :
IIR= Interest Income Ratio
OIR = Other Income Ratio
PER = Personel Expenses Provision Ratio
LLPR = Loan Losses Provision Ratio
OER = Other Expenses Ratio

1/2/2020 Eka Setiajatnika 108


F. Analisa Komparatif Ratio
Keuangan
 Untuk memperoleh kesimpuan yang lebih lengkap mengenai
arti dari ratio-ratio keuangan, maka penyajian dari ratio-ratio
keuangan pada penjelasan di atas, maka penyajian analisa
ratio keuangan tsb dapat juga disajikan dlam bentuk
komparatif dari beberapa periode/tahun yang telah dianalisa.
 Maksud dari penyajian hasil analisa ratio ini secara
komparatif yaitu untuk mengatasi kekurangan yang ada
dalam analisa ratio (likuiditas, solvabilitas) yang hanya
menggambarkan posisi pada suatu tanggal saja.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 109


Bank ABCD
Analisa Komparatif Perkembangan Usaha tah 200A sd 200E

Ratio yang Periode


Diperbandingkan 200A 200B 200C 200D 200E
Return On Equity
Assets Utilization
Interest Margin

 Dengan perbandingan suatu ratio yang sama untuk beberapa tahun seperti tabel di
atas, akan dapat menunjukkan kemampuan management bank ybs di dalam
meningkatkan efisiensi usaha bank ybs dari tahun ketahun, dalam mencapai
rencana/tujuan yang telah ditetapkan oleh pemilik/para pemegang saham.
 Cara di atas akan mempunyai arti lebih penting lagi bila tersedia juga financial ratio
dari bank lain yang sejenis.

1/2/2020 Eka Setiajatnika 110


Ratio Financial yang Bank-bank Lain
Bank
Diperbandingkan ABCD
Persentase
(Rata-rata)

Return On Equity X Y X/Y x 100%

Assets Utilization P Q P/Q x 100%

Interest Margin R S R/S x 100%

1/2/2020 Eka Setiajatnika 111


H. Risk Ratio

 Selain penilaian tingkat likuiditas, capital adequacy,


rentabilitas, efisiensi serta inflasi, juga perlu
mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi.
 Jenis-jenis Risiko :
1. Financial Risk
2. Delivery Risk
3. Environmental Risk

1/2/2020 Eka Setiajatnika 112


ALK Lainnya
Yang Penting

113
Contents
Analisa EIR
1

2 The Optimal Capital Mix Analysis

3 Temporary Invesment Analysis


Analisa Pemilihan Investasi pada
4 Bank Premisses

5 Rasio Keuangan Bagi Kreditur


Analisa In Difference Point dalam
6 Financing Mix

7 Customer Profitability Analysis


114
1. Analisa EIR

 Salah satu sumber dana yang umum digunakan oleh pengusaha adalah
hutang dari pihak luar (pihak ketiga).
 Hutang diperoleh dri dalam negeri maupun luar negeri (Cross Border
Financing/Of Share Credit = CBF/OC).
 Pencarian dana/hutang dalam bentuk CBF mendapat perhatian pihak
yang memerlukan dana, karena adanya perbedaan tingkat suku bunga
DN dengan LN yang cukup besar.
 Keputusan mencari dana CBF terkedala oleh peraturan-peraturan
pemerintah dan resiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap valas.
 Untuk melindungi terhadap kerugian penurunan daya beli rupiah,
pemerintah menyediakan fasilitas SWAP dari BI yang diajukan lewat
Bank Komersil melalui prosedur tertentu.

115
 Rumus perhitungan EIR
 NT Rp . MTA (n) 
EIR    1  TB . MTA (n)  - 1
 NT Rp . MTA 

 Note :
NT Rp MTA : Nilai tukar antara rupiah dengan valas yang diperbandingan
NT Rp MTA (n) : Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan valas yang akan
diperbandingkan setelah n hari.
TB. MTA (n) : Tingkat suku bungan Valas ybs selama n hari
TB Rp (n) : Tinkat suku bunga rupiah selama n hari

116
2. The Optimal Capital Mix Analysis

 Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dana, bank dihadapkan


pada suatu masalah, mana yang menguntungkan antara
pemenuhan dana dari sumber jangka pendek (mis : call
money) yang suku bunganya tinggi, atau dipenuhi dari dana
yg bersumber jangka panjang lainnya dengan suku bunga
yang lebih murah atau kombinasi keduanya.
 Untuk memecahkannya digunakan The Optimal Least Cost
Mix, yang berarti kesimpulan harus dikuantitatifkan berapa
besarnya masing-masing porsi dari dana tsb.

117
 Rumus :
BPa - TG
JWK  365  1 hari
BPe - TG

Note :
JWK = Jangka Waktu Kritis
BPa = Biaya Dana Jangka Panjang
BPe = Biaya Dana Jangka Pendek
TG = Tingkat Bunga yang diperoleh bila dana tersebut tidak
dapat dimanfaatkan. 118
3. Temporary Invesment Analysis
 Bank sering mengalami kelebihan dana yang tidak dapat
diserap pemasarannya di bidang kredit, dan juga dalam rangka
penyebaran resiko yang mungkin terjadi pada earning
assetsnya.
 Kelebihan dana tersebut dapat ditanamkan keberbagai jenis
surat surat berharga yang ada pada masyarakat.
 Alat pengambilan keputusan dalam pemilihan investasidalam
surat berharga tsb oleh bank dilakukan dengan berbagai
pendekatan, antara lain :
a. Short Cut Formula
b. Rate Of Return Saham
c. Present value

119
a. Short Cut Formula
Pendekatan ini dicari beberapa surat berharga yang mempunyai tingkat
yield yang paling tinggi, dan untuk mengukur besar kecilnya yield
tersebut .

Rumus : Note :
YTM = Yield to maturity
NS - HP AI = Annual Interest/Bunga
AI  tahunan.
YTM  UM  100%
HP  NS NS = Nlai Nominal Surat
2 Berharga ybs.
HP = Harga Pasar
UM = Umur

120
b. Rate Of Return Saham
Apabila bank akan menanamkan kelebihan dananya / menyebar-kan
resiko investasinya ke dalam surat berharga yang berupa saham, maka
rumus yang digunakan :

ROR  Dividend Yield  Capital Gain Yield

 D. YD KHS 
ROR     100%
 H.S HS 

DYD
ROR  G
HS

Devidend Per Lembar Saham Preferen


ROR Saham Preferen 
Harga Pasar
121
c. Menggunakan Tabel Present Value
Pada pendekatan ini dasar pemilihan obligasi akan didasarkan pada
obligasi-obligasi yang mempunyai rate of return yang tinggi.

Rumus :

AI . NS AI . NS AI . NS NS
HP   ...... 
(1  r) (1  r) 2 (1  r) n-1 (1  r) n

Note :
r = tingkat rate of return

122
4. Analisa Pemilihan Investasi
pada Bank Premisses

 Analisa ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan akan


aktiva tetapsebagai sarana untuk menunjang kegiatan bank.
 Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam analisa ini :
a. Pendekatan arus Cash (Cash Flow)
Metode ii mendasarkan perhitungan pada jumlah Net Cash Flow/
proceeds yang akan dpat diperoleh proyek ybs selama usefulllife, oleh
karena itu sebelumnya perlu disusun cash flow estimation terlebih
dahulu.
b. Pendekatan Income Statement
Pendekatannya dilakukan dengan memperbandingkan laba yang akan
diperoleh

123
 Cash Flow
Rumus :
1. Rapidity Analysis/Payback Analysis
a. Dengan Proceeds (Net Cash Flow) Konstan
b. Dengan proceeds tidak konstan
Net cash Flow = Cash in Flow – cash out Flow
2. Preset Value
n
DF t
NPV  IO - 
t 0 (1  r)
t

124
3. Profitability Index
PVP
PI   100%
10

4. Internal Rate Of Return


IR 2 - IR 1
IRR  IR 1  NPV1
NPV2 - NPV1

125
b. Pendekatan Income Statement
IT
ARR   100%
IO

Note :
ARR = Average of Return / Accounting Rate of Return
IO = Investment Outlays dapat juga Cost of Acquisition
minus scrap value.
IT = Jumlah laba yang diharapkan selama Usefull life-nya
126
5. Ratio Keuangan Bagi Kreditur

a. Arti penting Ratio Keuanga Perusahaan Debitur bagi Bank :


 Untuk kredit-kredit jangka pendek yang diberikan para bankers perlu
mengetahui tinkat likuiditas para debitur
 Untuk menilai kelancaran perputaran dari aktiva para debitur
 Untuk mengetahui apakah objek yang dibiayai dengan kredit tsb
sebanding atau tidak dengan baki debet rekeningnya
 Untuk mengetahui kemungkinan mutasi/pengalihan kredit ke obyek
lain secara lebih teliti, akan diketahui dari penyususnan cash Flow
atau Statement of Sources and uses of funds.

127
Rasio Rumus Gangguan Efek pada Rasio
Likuiditas
- Current Aktiva lancar Under estimation Under estimation
Hutanglancar Konstan
- Quik atau Acid test Aktiva lancar – Persediaan Konstan Tidak ada
Hutang lancar Konstan
Leverage
- Hutang dibanding dengan total hutang Total hutang Konstan atau estimation Over estimation
Total Aktiva Under estimation
- Times Interest earned Laba sebelum bunga dan pajak Over estimation Over estimation
Beban bunga Konstan
Aktivitas
- Perputaran Persediaan bahan Mentah Biaya bahan yang digunakan Under estimation Tidak tentu
Rata-rata persediaan bahan mentah Under estimation
- Perputaran barang dalam proses Harga Pokok Produksi Under estimation Tidak tentu
Rata-rata persd. Brg dalam proses Under estimation
- Perputaran barang jadi Harga Pokok Penjualan Under estimation Tidak tentu
Rata-rata persediaan barang jadi Under estimation
- Pengumpulan piutang Piutang Konstan Tidak ada
Penjualan per hari Konstan
- Perputaran Aktiva Tetap Penjualan Konstan Over estimation
Aktiva tetap bersih Under estimation
- Perputaran Total Aktiva Penjualan Konstan Over estimation
Total Aktiva Under estimation
Profitabilitas
- (Net) Profir Margin Laba setelah pajak Over estimation Over estimation
Penjualan Konstan
- Return on Total Assets Laba setelah pajak Over estimation Over estimation
Total Aktiva Under estimation
- Return on Net Worth Laba setelah pajak Over estimation Over estimation
Modal sendiri Under estimation 128
c. Ratio Keuangan Nasabah Debitur Ratio-ratio Likuiditas
 Current Ratio = AL : HL
 Acid Test Ratio = (Kas + efek + Piutang) : Hut lancar
 Cash Ratio = (Kas + Efek) : Hutang Lancar
 Turn Over Piutang = Penjualan : Rata-rata Piutang
 Periode Piutang = 365 : Turn Over Piutang
 Turn Over Inventory = Harga Pokok : Persd. Brg Jadi
 Turn Over Bahan Baku =
Harga Bahan Baku : Persediaan bahan Baku
 Periode Persediaan = 365 . Turn Over Persediaan
 Perputaran Modal Kerja = Penjualan : Rata-rata Modal Kerja

129
Ratio-ratio Rentabilitas
1. Earning Power = Laba Usaha : Aktiva Usaha
2. Turn Over Aktiva Usaha = Penjualan : Aktiva Usaha
3. Gross Margin Ratio = laba Kotor : Penjualan
4. Operating Margin Ratio = Laba Usaha : Penjualan
5. Net Margin Ratio = laba Bersih : Penjualan
6. Operating Ratio = (harga Pokok + Biaya Operasi) : Penjualan
7. Rate Of Return On Invesment = Laba Sebelum Pajak : Jumlah Aktiva
usaha
8. Net Rate Of Return On Invesment = Laba Bersih : Jumlah Aktiva
Usaha
9. Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Bersih : Modal Sendiri
10. Laba Per lembar Saham = Laba : Saham Beredar

130
Ratio-ratio Solvabilitas :
1. Ratio Modal Dibanding Aktiva
2. Ratio Modal Dibanding Aktiva Tetap
3. Ratio Aktiva Tetap Dibanding Hutang jangka
Panjang
4. Ratio Hutang Jangka Panjang Dibanding Modal
Sendiri
5. Ratio Hutang Dibanding Modal Sendiri
6. Ratio Hutang Dibanding Aktiva 131
6. Analisa In Difference Point dalam
Financing Mix

 Dalam memenuhi kebuuhan sumber dana suatu bank,


ditinjau dari jenis biaya dana akan ditempuh dua alternatif
yaitu :
 Sumber-sumber dana dengan biaya tetap tiap tahun (mis : hutang-
hutang, obligasi, dll)
 Sumber-sumber dana denan biaya yang berubah sesuai dengan laba
yang diperoleh perusahaan ybs (mis : saham).
 Apabila pemilik perusahaan menginginkan pendapatan yang
optimal dari pemilikan saham-saham suatu perusahaan ,
maka perlu alternatif dari financing mix tsb.
 Pemilihan financing mix dapat dihitung melalui Analisa In
Difference Point . 132
 Rumus :
a. Obligasi Baru
EBIT (1 - TP) (EBIT - BO Rp) (1 - TP)

JLS1 JLS 2

EBIT = Earning Before Interest and Taxes


TP = Tarip Pajak Perseroan
BOR = Besarnya Bunga Obligasi dalam Rupiah
JLS1 = Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar kalau
hanya mengeluarkan saham biasa saja.
JLS2 = Jumlah lembar saham biasa dan obligasi secara
bersama-sama.

133
b. Obligasi Lama

(EBIT - BOR1 ) (1 - TP) (EBIT - BOR 2 ) (1 - TP)



JLS1 JLS 2

BOR1 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari


pinjaman yang telah ada.
BOR2 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari
pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru.
JLS1 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan
dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru.
JLS2 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan
dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan Obligasi baru
atau mengeluarkan Obligasi baru bersama-sama dengan
pengeluaran saham baru.
134
7. Customer Profitability Analysis

 Dengan semakin meningkatnya persaingan dikalangan


perbankan, maka dunia perbankan dituntut untuk bekerja
dengan lebih baik di dalam mengelola para nasabahnya.
 Pengelolaan bank mengalami perubahan yang semula Bank
Oriented menjurus ke Customer Oriented.
 Untuk pengelolaan para nasabah perlu dikembangkan
perhitungan yang cermat berapa besarnya keuntungan yang
dapat disumbangkan kepada bank dari seorang
nasabah/group nasabah atas pemakaian produk/jasa bank
yang telah disediakan untuknya.

135
a. Orientasi Customer Profitability
Orientasi customer proftability untuk mencapai optimalisasi
dari laba yang akan diperoleh kedua belah pihak dalam
melaksanakan hubungan bisnisnya.

136
Customer
Bank Oriented
Oriented

Bank & Curtomer


Partnership

Maximum
Profit

137
Manfaat customer profitability :
 Untuk mengatasi persaingan dari bank lain yang
akan merebut nasabah tersebut, yaitu dengan cara
memberikan berbagai pelayanan dengan berbagai
kemudahan (one stop shoping dan harga bersaing).
 Untuk memudahkan dalam penetapan pricing bank
service kepada seorang nasabah/group nasabah.
 Mendorong terciptanya produk-produk/jasa-jasa
bank yang baruatau dalam bentuk peningkatan
kualitas. 138
 Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam
Customer Profitability :
 Revenue from funds used
 Jumlah dana yang dipakai
 Interest cost of funds used
 Transfer pool dana
 Interest Differential
 Fees yang diterima dari berbagai jasa Bank
 Operating expenses untuk mengelola nasabah Customer Profit
 Standar Return on Risk Assets.
139
Skema Account Profitability
Full
Costing Revenue
Cost of from
Bank AP Customer
Service and
Approach Benefit
Alterna
tif
Diferen
Costing
tial
Direct
Costing
Costing

140
141

Anda mungkin juga menyukai