Anda di halaman 1dari 7

Katanya sekolah itu tempat menuntut ilmu untuk menuju kesuksesan, oleh karena itu

banyak anak – anak yang berbondong bondong untuk menuntut ilmu. Hari demi hari berganti,
disalah satu SMA di kota bengkulu tepatnya kelas 11 a sedang berlangsung proses pembelajaran.

Ibu Friska : ”Oke anak-anak karna waktunya sudah mau habis berhubung kalian libur dua minggu
mulai dari lusa besok jadi disini ibu mau memberi suatu tugas, tugasnya kalian harus mengunjungi
suatu tempat bebas, disana kalian harus membuat catatan gimana lingkungan tersebut dan
sebagainya"

Aep : " Kelompoknya dibagikan sekarang Bu?"(sambil mengangkat salah satu tangan)

Ibu Friska : "Iya akan ibuk bagikan. Untuk kelompok 1 ada Anggun, Leni, Dea, Egro, dan Aep.....
Apakah sudah mengerti?"

Dea : "Deadlinenya kapan bu?”(sambil mengangkat salah satu tangan)

Leni : "Masuk sekolah langsung kumpulkan dimeja Ibu"

Semua murid : " Baik bu”

Kring-kring

Leni : "Oke kita akhiri pembelajaran sampai disini kita lanjut dipertemuan berikutnya silahkan
istirahat"

Egro : "Baik Bu terimakasih"

Semua murid : " Terimakasih Bu”

Bel istirahat sudah berbunyi, murid-murid bergegas keluar kelas begitu juga dengan Egro, Aep,
Anggun, Leni, dan Dea, kelima orang tersebut menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

Kantin

Aep : "Kalian udah nentuin mau kemana tidak? Lebih baik kita tentuin sekarang kan"

Egro : "Iya kalian mau kemana Aku sama Aep mah ngikut aja"

Dea : "Kalo aku saranin kita kesebuah desa yang ada perbukitan yang ditanam kebun teh, kopi, juga
ada sawah dibawahnya pasti bisa tuh dibuat untuk tugas kita"
Leni : " Boleh tuh nanti coba kita cari tempatnya ada dimana"

Anggun : "Aku waktu itu kan nyari di google tempat-tempat untuk wisata kan aku ketemu tuh tapi
aku ngeliat ada 1 desa yang ada perkebunan seperti yg Dea bilang apa kita kesitu aja ya?"

Aep : “coba buka google lagi, kalau bisa sekarang kenapa harus nanti” (dengan cepat egro
memberikan handphonenya ke Anggun)

Anggun : “nah ketemu nih jauh sih ya paling dari sini kesana butuh waktu 4 jam. Gimana setuju gak?”

Egro : “boleh tuh kita kesana aja dari pada gak ada tempat lagi, tapi sebelum melakukan tugas kita ya
kita izin dulu sama pak RT-nya”

Leni : “oke, tapi kita jangan pergi besok soalnya besok kita masih ada kelas. Jadi berangkat lusa aja
ya”

Dea :”oke siap”

Kring-kring

Bel masuk pun berbunyi, tanda semua murid harus kembali kekelas dan beberapa saat kemudian bel
tanda pulang pun berbunyi.

Desa Mati

Hari kian berlalu, Aep, Egro, Dea, Leni, dan Anggun mengusulkan untuk berkunjung ke sebuah desa
yang penuh misteri dan desa tersebut bernama “Desa Mati”. Berbagai informasi sudah mereka coba
untuk dapatkan namun sayangnya google pun tidak dapat memberi penjelasan mengenai desa
tersebut. Tidak semua orang tau bahwa desa tersebut ada, tetapi 5 orang siswa SMA nekat
memasuki desa tersebut tanpa ada pendamping, ya mereka adalah Aep, Egro, Dea, Leni, dan
Anggun.

Dea : "Yang bener ini desa nya? Kenapa suasananya hening banget. Biasanya di desa rame banget
suara ini kenapa hening"

Anggun : "Iya bener kok ini tempatnya. Bisa jadi aja mereka pergi atau tidur gak tau juga"

Leni : "Gak mungkin sih pada tidur masih pagi gini kok"

Aep : " Yaudah lah kita cari Rumah pak RT aja dulu minta izin sebelom melakukan tugas kita"

Semua : "Yaudah ayok"

Ketika mereka mau pergi tiba-tiba terlihat seorang kakek yang tengah melewati mereka

Anggun : "tunggu kek"(dan seketika langkah kakek tersebut berhenti, lalu mereka menghampiri
kakek tersebut)
Dea "Kek mau tanya rumah pak RT disini dimna ya?". Bukannya menjawab kakek tersebut malah
menunjuk kesatu jalan.

Leni : "Oh lurus aja kek?"(Kakek tersebut mengangguk)

Dea : "Yaudah terimakasih ya kek"

Setelah diberi tahu Mereka pun menuju kerumah pak RT didesa tersebut.

Rumah pak RT

Mereka pun tiba di rumah pak RT.

Egro :" Assalamu'alaikum"

Ceklek

Pintu pun terbuka dengan menampilkan sesorang dari dalam dengan raut datar dan muka yang
sedikit pucat.

Pak RT : “Ada apa?"

Leni : " Maaf Pak jika kedatangan kami disini mengganggu. Disini kami mau mengerjakan tugas
sekolah kami dengan melihat-lihat tempat ini siapa tau ada pembelajaran baru yang kami dapat"

Pak RT terdiam. Namun tak lama setelahnya ia menjawab "masuk"

Sejenak kelima anak itu saling pandang dengan muka ragu namun setelahnya mereka masuk
kerumah tersebut dengan perasaan sedikit takut karena pencahayaan dirumah pak RT yang
gelapdan terlihat hanya ada beberapa kursi tua dan meja.

Mereka pun dipersilahkan untuk duduk oleh Pak RT.

Pak RT : " Jelaskan!"

Anggun : "Seperti yang teman kami bilang pak, kami disini mau mengerjakan tugas kami, apa boleh
kami disini untuk beberapa hari?"

Pak RT :" Silahkan tapi jangan merusak apa yang telah ditanam dan hati-hati lah"

Dea : "Maksud nya pak, hati-hati? Hati-hati apa ya?"

Pak RT : " Kalian bisa menginap beberapa hari dirmah saya, ada dua kamar kosong disana"(sambil
menunjuk ke 2 kamar tersebut). Setelah pak RT bicara tersebut pak RT pun meninggalkan mereka.

Egro : "Lagi dan lagi pertanyaan yang kita ajukan selalu aja gak ada dijawab kenapa sih tuh orang, ini
desa aneh cari desa yang lain aja kenapa."

Dea : " Udah lah kita udh terlanjur disini masa mau cari tempat lagi. Udah lah, kita kerjain tugas
lansung pulang gak perlu lama-lama"
Leni : "Aku juga ngerasa aneh sih, kalian gak liat apa muka kakek sama pak RT tadi pada pucet
semua, mana bicaranya irit banget"

Aep : " Mau mukanya pucet, mau bicaranya irit, tujuan kita kesini cuma buat tugas soal mereka gak
usah dihiraukan".

Anggun : "Yaudalah besok kita mulai buat tugasnya. Karna kamarnya Cuma ada dua jadi kita cewek
sama cewek terus cowok sama cowok"

Mereka pun setuju dan bergegas menuju kamar yang sudah mereka tentuin.

Esok Harinya

Metahari yang baru terbit menunjukkan bahwa hari telah berganti. Disinilah sekarang
Mereka tengah bersiap untuk melihat-lihat lingkungan desa tersebut Dan menyelesaikan tugas
mereka dengan secepatnya.Setelah selesai bersiap-siap mereka berkumpul didepan rumah pak RT
tersebut.

Dea :” Gimana udah siap? Kalau sudah ayok kita bersiap-siap pergi.Soalnya udah gak betah disini Pak
RTnya aneh”

Egro : “yaudah ayok berangkat”(Mereka pun menjawab dengan menganggukkan kepala mereka)

Mereka pun pergi dengan membawa perlengkapan untuk membuat tugas mereka.

Kebun Teh

Setibanya dikebun teh.

Dea : “banyak nih yang bisa kita pelajari disini”

Leni : “iya yaudah Gun kamu yang nulis apa aja yang bisa kita dapat, nanti kami yang akan memberi
tahu apa yang harus ditulis”

Aep : “oke aku bantuin nulis, apa aja yang bisa ku tulis”

Selagi mereka menulis dan mencari tau tentang desa tersebut tiba-tiba mereka melihat kertas
bebentuk pesawat terbang mengahampiri mereka.

Egro : “ini apaan” (sambil mengambil kertas tersebut lalu membacanya)

Aep : “ apa bacaannya gro?”

Egro : “ Pergi dari sini jangan menganggu desa kami”

Anggun : “ Siapa ini apa kami mengganggumu?, kami disini cuma mau mengerjakan tugas dari guru
kami”(sambil berteriak)
Setelah berbicara tersebut ternyata muncul surat kedua yang juga datang kearah mereka.

Leni : “kami tidak peduli atau kalian tidak akan selamat, aku rasa ada yang tidak suka dengan
keberadaan kita. Apa sebaiknya kita pulang saja?”(ucapnya setelah membaca surat tersebut)

Dea : “ jangan dong, kita sudah jauh-jauh kesini tugas belom kelar masa udah mau pulang aja.
Gimana kalau kita kerjain sekarang dan harus tuntas kalau sudah selesai kita sekarang besok kita
pulang gimana?”

Anggun : “oke kita kerjain sekarang,tidak ada waktu lagi untuk menunda-nunda”

Mereka pun lanjut mengerjakan tugas sampai matahari hampir hampir terbenam tapi kelihatannya
tugas yang mereka buat belun selesai.

Leni : “tugasnya belum selesai yaudah kita lanjut besok aja. Yok pulang”

Dea : “kita beresin dulu baru kita pulang” selang beberapa waktu kemudian

Egro : ” udah beres yok pulang” (semua mengangguk)

Setibanya dirumah Pak RT mereka pun langsung menuju kamar untuk bersih-bersih. Tetapi mereka
merasa aneh ketika sampai dikamar mereka masing-masing. Contohnya disatu kamar perempuan.

Anggun : “we coba lihat tulisan dicermin itu, kenapa lagi ini”

Leni : “Tinggalin desa ini, lusa kita pulang karena tugas kita aja belom selesai. Untuk sementara
waktu kita hiraukan teror ini”

Dea : “sudah lupakan itu sekarang kita istirahat aja biar besok kita selesaikan tugas kita”

Anggun : “oke”

Keesokan harinya mereka kembali mengerjakan tugasnya tetapi ada seseorang yang seumuran
dengan mereka dan menghampiri mereka.

Alexa : “Hai, kalian lagi ngerjain tugas yang Bu Friska suruh ya?”

Leni : “iya, kamu siapa? kok bisa tau kami disini?”

Alexa : “namaku Alexa siswa baru diSMA kalian dan aku ditugaskan sama Bu Friska untuk masuk
dikelompok kalian, aku tau kalian dimana itu dari Bu Friska”
Anggun : “yaudah karna kamu sudah disini ayok kerjain tugas bareng biar cepet selesai”

Alexa : “kalian gak tau apa tentang desa ini, banyak tuh desa yang bisa dikunjungi”

Egro : “ kami mencari desa yang dekat dengan rumah kami. Berhubung ini yang dekat ya kami pilih
yang ini”

Alexa : “jangan kita pindah desa aja atau tugasnya kita karang. Sekarang kita pulang, ambil barang
barang kalian sekarang”

Aep : “kenapa sih kami mau ngerjain tugas kalo kita ngarang otomatis nilai kita kurang Ibu pasti tau
kalo kita ngarang”

Alexa :’ justru itu, lebih baik nilai kita dikurangi dari pada kita mencelakai diri kita sendiri. Kata
saudara ku yang indigo jika kita memasuki desa ini boleh tapi jangan sampai mereka-mereka yang
disini telah tiga kali memperingati untuk pergi dari desa ini tapi kita gak pergi- pergi maka jangan
berharap kita bisa pulang”

Anggun : “ kami sudah diperingati dua kali berarti tinggal satu kali aja dong?”

Aep & Egro : “dua kali?”

Leni : “ya kami sudah diperingati dua kali kemaren sore tepatnya pulang dari ngerjain tugas disitulah
kami diperingati lagi”

Alexa : “kalau begitu kita pulang sekarang, lupakan barang- barang kalian yang dirumah Pak RT udah
gak ada waktu lagi”

Mereka pun bergegas pulang dengan bantuan salah satu kawan baru mereka dan tanpa mengambil
barang-barang mereka yang berada dirumah Pak RT.

Rumah Egro

Setelah keluar dari desa tersebut mereka pun memutuskan untuk pergi ketempat Egro untuk
membicarakan soal desa tersebut.

Egro : “ jadi ada apa dengn desa itu, kok bisa kami diteror diperingati gitu?”

Alexa : “kalian tau sendirikan desa itu namanya desa matikan? Desa itu dulunya bernama Desa
Trikala dikenal dengan keindahan alamnya bahkan disitu ada air terjun yang sangat indah. Tapi suatu
hari ada orang kota yang telah merusak kekayaan alamnya mulai dari perkebunannya,sawah, air
tejunnya bahkan penduduk nya dibunuh satu-satu”

Aep : “tunggu apa semuanya dibunuh? Apa semuanya?”

Alexa : “ termasuk Pak RT”

Leni “ jadi itu alasannya mereka menyuruh kita pergi karna merek gak mau desanya hancur oleh
orang-orang serakah”
Anggun :”gak ada loh niatan kita sebenernya untuk merusak desanya, tapi ya wajar sih mereka gak
mau desanya makin hancur”

Sekarang mereka tau identitas desa tersebut dan mereka berjanji untuk tidak mengganggu desa
tersebut atau pun mengunjunginya.

Anda mungkin juga menyukai